METODELOGI
PENELITIAN
Dosen Pengajar : DR. Yuliani, S.E., M.M, CFP, QWP, AEPP
Literatur Review
ARTIKEL 2018-2019 YANG MENGGUNAKAN
VARIABEL MODERASI / MEDIASI
M Nasrul Fadhli
NIM : 01032681822009
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU MANAJEMEN
1
Penghasilan (IV) —> gaya hidup (M) —> harapan hidup (Y)
Ditinjau dari definisinya, variabel mediasi (intervening) dan moderator sama-sama mempengaruhi
hubungan independen terhadap dependen, lalu dimana perbedaannya?. Untuk menjelaskan hal ini
saya kembali mengambil contoh mengenai variabel dan paradigma hubungan.
Perhatikan dua model di atas, dan ada dua perbedaan mendasar yaitu :
1. Variabel mediator berada dalam satu jalur hubungan, moderator di luar
2. Variabel mediator dipengaruhi IV dan mempengaruhi DV, moderator lebih banyak tidak
3. Ciri khas variabel mediator (terutama dalam penelitian sosial/keperilakuan) adalah mudah
berubah, misal mood, emosi, rasa puas, benci, sedih, dll. Sedangkan moderator lebih susah
berubah seperti kepribadian, usia, masa kerja, budaya, dll.
Paul Jose (2008) menjelaskan perbedaan dan kesamaan mediator dan moderator sebagai berikut :
Persamaan :
1. Keduanya melibatkan tiga variabel;
2. Anda dapat menggunakan regresi untuk menghitung keduanya;
3. Anda ingin melihat bagaimana variabel ketiga memengaruhi hubungan dasar (IV ke DV).
Perbedaan:
1. Anda membuat istilah produk dalam jumlah sedang; tidak dalam mediasi;
2. Anda tidak perlu memusatkan apa pun dalam mediasi;
3. Moderasi dapat digunakan pada data konkuren atau longitudinal, tetapi mediasi paling baik
digunakan pada data longitudinal.
4. Grafik sangat penting untuk moderasi; membantu mediasi.
Ada lima hal yang menurut Paul Jose membingungkan dalam menjelaskan variabel mediator dan
moderator, yaitu :
1. Moderasi dan mediasi terdengar sama. Tampaknya mereka sangat mirip, dan atau mereka
berasal dari asal yang sama. Mereka agak mirip, tetapi mereka tidak datang dari tempat yang
sama.
2. Kedua, buku teks statistik biasanya tidak melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk
menjelaskan kedua pendekatan ini.
3. Ketiga, laporan moderasi dan mediasi dalam literatur penelitian tidak selalu jelas atau
dilakukan secara akurat.
4. Keduanya adalah kasus khusus dari dua pendekatan statistik luas yang terpisah: mediasi adalah
kasus khusus korelasi semi-parsial (pemodelan jalur) dan moderasi adalah kasus khusus dari
interaksi statistik (dari ANOVA). Keduanya termasuk dalam GLM, tetapi ini biasanya tidak
dihargai.
5. Tidak sepenuhnya jelas apa yang membedakan variabel moderasi dari variabel mediasi.
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan
karyawan, efektivitas kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kinerja kinerja
operasional pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan
dengan pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan sebagai variabel
moderasi. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Pelabuhan Indonesia - I
(Persero) Cabang Belawan, dengan total 177 karyawan / i. Jumlah sampel dihitung
menggunakan rumus Slovin, dan diperoleh sebanyak 123 sampel karyawan / i
sebagai responden yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Data yang
terkumpul, kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis
regresi linier berganda dan analisis regresi moderasi. Hasil analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kemampuan
karyawan secara simultan, efektivitas kepemimpinan, budaya organisasi dan
pengawasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional
layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan. Secara
parsial kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja operasional layanan pelabuhan di
PT. Pelabuhan Indonesia - Cabang I Belawan, sedangkan pengawasan kantor
otoritas pelabuhan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja operasional
layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - Cabang I Belawan. Pengawasan
Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan telah terbukti memperkuat pengaruh
kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan, dan organisasi
Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan, dengan total 177 karyawan. Jumlah sampel dihitung
menggunakan rumus Slovin, dan diperoleh sebanyak 123 sampel karyawan.
Metode Penelitian Menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda dan
analisis regresi moderasi.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi yang dilakukan dalam penelitian ini,
dan disimpulkan bahwa:
Kesimpulan 1. Secara simultan kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan, budaya
organisasi dan pengawasan memiliki efek positif yang signifikan terhadap
kinerja operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I
(Persero) Cabang Belawan.
2. Kemampuan karyawan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
3. Efektivitas kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
4. Budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
5. Pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap kinerja operasional layanan pelabuhan di PT.
Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan.
6. Pengawasan interaksi Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan pada kemampuan
karyawan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
7. Interaksi pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan pada efektivitas
kepemimpinan memiliki efek positif yang signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
8. Interaksi pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan pada budaya
organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan .
9. Pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan telah terbukti memperkuat
pengaruh kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan, dan budaya
organisasi terhadap kinerja operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan
Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pertumbuhan
terhadap nilai perusahaan serta mengetahui kemampuan struktur modal dalam
memoderasi pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap nilai perusahaan. Penelitian
ini dilakukan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kausalitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011 - 2015 yang berjumlah 11 perusahaan,
pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan sampel
berjumlah 6 perusahaan.Teknik analisis dalam penelitian ini adalah moderate
regression analysis (MRA). Hasil pengujian asumsi klasik dan simultan menunjukkan
model regresi yang digunakan sudah tepat dan variabel bebas dan variabel
moderasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian dengan
menggunakan analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Struktur modal mampu
memoderasi dengan memperlemah pengaruh negatif tingkat pertumbuhan
terhadap nilai perusahaan.
Subjek Penelitian 11 perusahaan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2011 - 2015
Metode Penelitian Moderate regression analysis (MRA)
Pembahasan Analisis regresi moderasi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
moderasi yaitu struktur modal terhadap hubungan antara tingkat
pertumbuhan dengan nilai perusahaan. Hasil regresi moderasi disajikan
pada Tabel 7 sebagai berikut.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 7 maka persamaan regresi yang digunakan
dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.
Nilai koefisien regresi tingkat pertumbuhan (X1) sebesar -0,286 menyatakan bahwa
setiap peningkatan satu persen tingkat pertumbuhan akan diikuti dengan
penurunan nilai perusahaan sebesar 0,286 persen dengan asumsi bahwa variabel
lain konstan atau tidak mengalami perubahan.
Nilai koefisien regresi struktur modal (X2) sebesar -0,051 menyatakan bahwa setiap
peningkatan satu persen struktur modal akan diikuti dengan penurunan nilai
perusahaan sebesar 0,051 persen dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau
tidak mengalami perubahan.
Nilai koefisien regresi interaksi tingkat pertumbuhan dengan struktur modal (X1X2)
sebesar 0,009 menyatakan bahwa setiap peningkatan interaksi antara tingkat
pertumbuhan dengan struktur modal akan diikuti dengan peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0,009 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tidak
mengalami perubahan.
Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan
independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel
moderasi pada kantor akuntan publik di Pekanbaru. Variabel yang digunakan yaitu
kompetensi dan independensi sebagai variabel independen sedangkan variabel
dependen yaitu kualitas audit dan etika auditor sebagai variabel moderasi.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dengan jumlah sebanyak
6 kantor akuntan publik yang dijadikan sample. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik skala pengukuran, uji kelayakan data, uji asumsi klasik, uji autokorelasi,
analisis regresi linear berganda, uji moderated regression analysis, dan koefisien
determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi
berpengaruh terhadap kualitas audit dan independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Sedangkan interaksi antara kompetensi dan etika auditor
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dan interaksi antara independensi dan
etika auditor juga tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kantor Akuntan Publik yang
terdaftar dalam data situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertanggal 01
Maret 2017
Metode Penelitian Sementara pengambilan sampel menggunakan teknik census sampling
dengan melakukan sensus terhadap enam Kantor Akuntan Publik di Kota
Pekanbaru sebanyak 85 auditor.
Pembahasan Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kompetensi
berpengaruh terhadap kualitas audit dan independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Sedangkan interaksi antara kompetensi dan etika auditor
tidak dapat memoderasi terhadap kualitas audit dan interaksi antara independesi
dan etika auditor juga tidak dapat memoderasi terhadap kualitas audit.
Berdasarkan hasil tersebut diharapkan auditor, senantiasa meningkatkan
kompetensi yang dimiliki serta terus menjaga independensi dan tetap bekerja
sesuai dengan etika auditor.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan dan untuk mengetahui pengaruh motivasi dalam memoderasi hubungan
kompensasi terhadap kinerja karyawan pada CV Derowak Jaya Banten. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan hubungan
kausal. Sampel penelitian menggunakan tekhnik nonprobability sampling dan
tekhnik yang digunakan dalam pelaksanaannya adalah sampling jenuh. Uji yang
digunakan adalah uji validitas, reliabelitas, asumsi klasik, determinasi dan analisis
yang digunakan regresi berganda moderating regression analysis (MRA). Hasil dari
penelitian ini adalah kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja. Hasil lain yang dapat disimpulkan adalah bahwa variabel motivasi bukan
merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara variabel kompensasi dan
variabel kinerja. Variabel motivasi merupakan variabel independen dalam
hubungannya dengan kinerja.
Subjek Penelitian Karyawan pada CV Derowak Jaya Banten
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif dan hubungan kausal
Pembahasan 1. Uji Validitas
2. Uji Reliabelitas
Yang meliputi Uji normalitas, Uji multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji
Autokorelasi setelah dilakukan pengujian, seluruh data normal. Tidak ada
multikolinearitas, tidak ada heteroskedastisitas dan tidak ada autokorelasi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada pengaruh kompensasi terhadap
kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel moderating pada CV Derowak
Jaya di Kabupaten Serang, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
5. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada CV Derowak Jaya
di Kabupaten Serang didapat hasil thitung > ttabel (7,709 > 2,023) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan
bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada CV Derowak Jaya di Kabupaten Serang.
6. Penelitian ini tidak dapat menerima hipotesis kedua karena berdasarkan
uji regresi yang dilakukan, variabel motivasi tidak dapat bertindak sebagai
variabel moderasi. Koefisien regresi X1 X2 sebesar -0,040 memberikan arti
bahwa interaksi antara kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh
negatif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
penambahan satu satuan interaksi antara kompensasi dan motivasi maka
akan terjadi penurunan kinerja sebesar -0,040
7. Berdasarkan hasil uji regresi hipotesis kedua yang menolak variabel
motivasi sebagai variabel moderasi, maka dalam penelitian ini dilakukan
uji regresi ketiga untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi terhadap
kinerja. Berdasarkan pengujian variabel independen terhadap variabel
dependen, nilai Fhitung adalah sebesar 36,639 dengan tingkat
signifikansinya 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
kompensasi dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap
kinerja. Hasil analisis ketiga juga membuktikan bahwa motivasi adalah
sebagai variabel independen dalam hubungannya dengan kinerja.
Hal itu ditunjukkan dengan keseluruhan nilai variabel bebas berada pada tingkat
signifikansi > 0,05. Berdasarkan hasil uji autokorelasi, persamaan regresi moderasi
memiliki nilai DW sebesar 1,815. Jumlah sampel sebanyak 81 dan terdapat 1
variabel bebas, maka nilai du sebesar 1,6639 dan nilai 4 – du adalah 2,3361. Dapat
disimpulkan bahwa tidak adanya gejala autokorelasi pada data penelitian ini karena
nilai dw berada di antara nilai du dan 4 – du. Oleh karena semua uji asumsi klasik
telah memenuhi syarat maka uji Moderated Regression Analysis (MRA) dapat
dilanjutkan. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) bertujuan untuk menguji
interaksi antar variable penelitian. Pengolahan data uji Moderated Regression
Analysis (MRA) menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil dari uji
Moderated Regression Analysis (MRA) yang disajikan dalam Tabel 3.
Hasil persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar 1,977 memiliki
arti bahwa apabila pengungkapan CSR, manajemen laba, dan hubungan antara
pengungkapan CSR dengan manajemen laba konstan, maka nilai perusahaan akan
meningkat sebesar 1,977 persen. Nilai koefisien regresi CSR sebesar -1,898
memiliki arti bahwa apabila pengungkapan CSR meningkat sebesar 1 persen, maka
nilai perusahaan akan menurun sebesar 1,898 persen. Nilai koefisien regresi
manajemen laba sebesar -0,107 memiliki arti bahwa apabila manajemen laba
meningkat sebesar 1 persen, maka nilai perusahaan akan menurun sebesar 0,107
persen.
maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 3,333 dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan.
Kesimpulan kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu
variable pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif
signifikan pada nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis 27 periode 2014-
2016 dan manajemen laba tidak mampu memoderasi pengaruh Corporate Social
Responsibility pada nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis 27 periode
2014-2016.