Anda di halaman 1dari 17

2020

METODELOGI
PENELITIAN
Dosen Pengajar : DR. Yuliani, S.E., M.M, CFP, QWP, AEPP

Literatur Review
ARTIKEL 2018-2019 YANG MENGGUNAKAN
VARIABEL MODERASI / MEDIASI

M Nasrul Fadhli
NIM : 01032681822009

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU MANAJEMEN
1

Variabel Moderator dan Mediator

VARIABEL INTERVENING (Intervening Variable)


A. Definisi : A variable which is postulated to be a predictor of one or more dependent variables,
and simultaneously predicted by one or more independent variables. Synonym : mediating
variable. A variable (as memory) whose effect occurs between the treatment in a psychological
experiment (as the presentation of a stimulus) and the outcome (as a response), is difficult to
anticipate or is unanticipated, and may confuse the results (2)
Menurut Tuckman variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela / antara
variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
“A mediating variable is one which specifies how (or the mechanism by which) a given effect
occurs between an independent variable (IV) and a dependent variable (DV).”
Dari definisi ini, intervening (mediator) dikatakan memberikan pengaruh di antara IV dan DV.
Dapat merubah hasil, persamaannya adalah mediator variabel / variabel perantara, sulit untuk
iantisipasi, posisinya di tengah.

Perhatikan penjelasan berikut :

Penghasilan (IV) —> gaya hidup (M) —> harapan hidup (Y)

Dari gambar anak panah dapat diketahui bahwa :

1. Penghasilan mempengaruhi gaya hidup.


2. Gaya hidup mempengaruhi harapan hidup
3. Karena adanya variabel gaya hidup ini maka hubungan yang terjadi antara penghasilan (X) ke
harapan hidup (M) menjadi hubungan yang tidak langsung karena diperantarai gaya hidup (Y)

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


2

B. PERBEDAAN VARIABEL MEDIATOR DENGAN MODERATOR

Ditinjau dari definisinya, variabel mediasi (intervening) dan moderator sama-sama mempengaruhi
hubungan independen terhadap dependen, lalu dimana perbedaannya?. Untuk menjelaskan hal ini
saya kembali mengambil contoh mengenai variabel dan paradigma hubungan.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


3

Perhatikan dua model di atas, dan ada dua perbedaan mendasar yaitu :
1. Variabel mediator berada dalam satu jalur hubungan, moderator di luar
2. Variabel mediator dipengaruhi IV dan mempengaruhi DV, moderator lebih banyak tidak
3. Ciri khas variabel mediator (terutama dalam penelitian sosial/keperilakuan) adalah mudah
berubah, misal mood, emosi, rasa puas, benci, sedih, dll. Sedangkan moderator lebih susah
berubah seperti kepribadian, usia, masa kerja, budaya, dll.

Paul Jose (2008) menjelaskan perbedaan dan kesamaan mediator dan moderator sebagai berikut :
Persamaan :
1. Keduanya melibatkan tiga variabel;
2. Anda dapat menggunakan regresi untuk menghitung keduanya;
3. Anda ingin melihat bagaimana variabel ketiga memengaruhi hubungan dasar (IV ke DV).
Perbedaan:
1. Anda membuat istilah produk dalam jumlah sedang; tidak dalam mediasi;
2. Anda tidak perlu memusatkan apa pun dalam mediasi;
3. Moderasi dapat digunakan pada data konkuren atau longitudinal, tetapi mediasi paling baik
digunakan pada data longitudinal.
4. Grafik sangat penting untuk moderasi; membantu mediasi.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


4

Apa yang bisa disimpulkan dari model di atas :


Pertama, stressor (penyebab stres) berakibat terhadap stres yang dirasakan. Stessor ditempatkan
sebagai penyebab (independen), dan stres yang dirasakan ditempatkan sebagai mediator (M).
Kedua, pada hubungan antara stressor dan stress yang dirasakan ini akan sangat dipengaruhi oleh
salah satunya tipe kepribadian (misal tipe A).
Mengapa demikian ?
Dalam kaitannya dengan pengalaman stres tersebut, beberapa ahli menyatakan bahwa kepribadian
tipe A lebih mudah terkena stres. Hal ini dikarenakan pola perilaku tipe A cenderung lebih agresif
dan ambisius). Sikap permusuhan individu tipe A juga lebih mudah muncul, dan mereka
merasakan sangat pentingnya waktu. Pada umumnya, kepribadian tipe A ini tipe orang yang tidak
sabar, sangat kompetitif, serta pikiran mereka dipenuhi oleh masalah-masalah pekerjaan.
Dengan demikian, meski sumber stressnya sama..stres yang dirasakan oleh setiap orang akan
berbeda tergantung kepada tipe kepribadian yang dimilikinya.
Lalu, stres yang dirasakan ini akan mempengaruhi perilaku pegawai (yang dalam hal ini
dikonsepkan sebagai kinerja). Hubungan ini kembali dinaik turunkan oleh variabel moderator tipe
kepribadian. Tipe kepribadian A yang dicirikan pribadi yang terburu-buru, berorientasi pada
angka, meski dipercaya lebih mudah terserang stress namun bukti empiris membuktikan mereka
memiliki kinerja lebih tinggi dibanding tipe kepribadian B.

Ada lima hal yang menurut Paul Jose membingungkan dalam menjelaskan variabel mediator dan
moderator, yaitu :
1. Moderasi dan mediasi terdengar sama. Tampaknya mereka sangat mirip, dan atau mereka
berasal dari asal yang sama. Mereka agak mirip, tetapi mereka tidak datang dari tempat yang
sama.
2. Kedua, buku teks statistik biasanya tidak melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk
menjelaskan kedua pendekatan ini.
3. Ketiga, laporan moderasi dan mediasi dalam literatur penelitian tidak selalu jelas atau
dilakukan secara akurat.
4. Keduanya adalah kasus khusus dari dua pendekatan statistik luas yang terpisah: mediasi adalah
kasus khusus korelasi semi-parsial (pemodelan jalur) dan moderasi adalah kasus khusus dari
interaksi statistik (dari ANOVA). Keduanya termasuk dalam GLM, tetapi ini biasanya tidak
dihargai.
5. Tidak sepenuhnya jelas apa yang membedakan variabel moderasi dari variabel mediasi.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


5

1. TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN VARIABEL MODERASI

Judul Analysis of the Influence of Employee Ability, Leadership Effectiveness and


Organizational Culture on Operational Performance of the Port of Services
of PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Belawan Branch with Supervision
of Belawan Main Port Authority Office as a Moderating Variable

Analisis Pengaruh Kemampuan Karyawan, Efektivitas Kepemimpinan dan


Budaya Organisasi terhadap Kinerja Operasional Pelabuhan Jasa PT.
Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan dengan Pengawasan
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan sebagai Variabel Moderating

Jurnal International Journal of Research & Review


Volume & Halaman Vol.6; Issue: 8
Tahun August 2019
Penulis Ari Sujatmiko (Postgraduate Students Department of Management, Faculty
of Economics and Business at University of North Sumatera, Indonesia)
Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, Dr. Yeni Absah (Postgraduate Lecturer
Department of Management, Faculty of Economics and Business at
University of North Sumatera, Indonesia)
Reviewer M Nasrul Fadhli [0103-26-8-1822-009]

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan
karyawan, efektivitas kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kinerja kinerja
operasional pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan
dengan pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan sebagai variabel
moderasi. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Pelabuhan Indonesia - I
(Persero) Cabang Belawan, dengan total 177 karyawan / i. Jumlah sampel dihitung
menggunakan rumus Slovin, dan diperoleh sebanyak 123 sampel karyawan / i
sebagai responden yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Data yang
terkumpul, kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis
regresi linier berganda dan analisis regresi moderasi. Hasil analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kemampuan
karyawan secara simultan, efektivitas kepemimpinan, budaya organisasi dan
pengawasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional
layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan. Secara
parsial kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja operasional layanan pelabuhan di
PT. Pelabuhan Indonesia - Cabang I Belawan, sedangkan pengawasan kantor
otoritas pelabuhan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja operasional
layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - Cabang I Belawan. Pengawasan
Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan telah terbukti memperkuat pengaruh
kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan, dan organisasi

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


6

Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan, dengan total 177 karyawan. Jumlah sampel dihitung
menggunakan rumus Slovin, dan diperoleh sebanyak 123 sampel karyawan.
Metode Penelitian Menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda dan
analisis regresi moderasi.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi yang dilakukan dalam penelitian ini,
dan disimpulkan bahwa:
Kesimpulan 1. Secara simultan kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan, budaya
organisasi dan pengawasan memiliki efek positif yang signifikan terhadap
kinerja operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I
(Persero) Cabang Belawan.
2. Kemampuan karyawan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
3. Efektivitas kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
4. Budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
5. Pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap kinerja operasional layanan pelabuhan di PT.
Pelabuhan Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan.
6. Pengawasan interaksi Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan pada kemampuan
karyawan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
7. Interaksi pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan pada efektivitas
kepemimpinan memiliki efek positif yang signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan.
8. Interaksi pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan pada budaya
organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia - I (Persero)
Cabang Belawan .
9. Pengawasan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan telah terbukti memperkuat
pengaruh kemampuan karyawan, efektivitas kepemimpinan, dan budaya
organisasi terhadap kinerja operasional layanan pelabuhan di PT. Pelabuhan
Indonesia - I (Persero) Cabang Belawan

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


7

2. TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN VARIABEL MODERASI

Judul PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Jurnal E-Jurnal Manajemen Unud


Volume & Halaman Vol. 7, No. 4, 2196-2225
Tahun 2018
Penulis Ni Made Dewi Gita Widayanthi, Gede Merta Sudiartha
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali)
Reviewer M Nasrul Fadhli [0103-26-8-1822-009]

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pertumbuhan
terhadap nilai perusahaan serta mengetahui kemampuan struktur modal dalam
memoderasi pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap nilai perusahaan. Penelitian
ini dilakukan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kausalitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011 - 2015 yang berjumlah 11 perusahaan,
pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan sampel
berjumlah 6 perusahaan.Teknik analisis dalam penelitian ini adalah moderate
regression analysis (MRA). Hasil pengujian asumsi klasik dan simultan menunjukkan
model regresi yang digunakan sudah tepat dan variabel bebas dan variabel
moderasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian dengan
menggunakan analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Struktur modal mampu
memoderasi dengan memperlemah pengaruh negatif tingkat pertumbuhan
terhadap nilai perusahaan.
Subjek Penelitian 11 perusahaan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2011 - 2015
Metode Penelitian Moderate regression analysis (MRA)
Pembahasan Analisis regresi moderasi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
moderasi yaitu struktur modal terhadap hubungan antara tingkat
pertumbuhan dengan nilai perusahaan. Hasil regresi moderasi disajikan
pada Tabel 7 sebagai berikut.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


8

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 7 maka persamaan regresi yang digunakan
dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

Y = 41,822 – 0,286X1 – 0,051X2 + 0,009X1X2 + e

Nilai konstanta sebesar 41,822 menunjukkan bahwa jika tingkat pertumbuhan,


struktur modal serta interaksinya dianggap konstan maka nilai perusahaan yang
diperoleh akan mengalami peningkatan sebesar 41,822 persen.

Nilai koefisien regresi tingkat pertumbuhan (X1) sebesar -0,286 menyatakan bahwa
setiap peningkatan satu persen tingkat pertumbuhan akan diikuti dengan
penurunan nilai perusahaan sebesar 0,286 persen dengan asumsi bahwa variabel
lain konstan atau tidak mengalami perubahan.

Nilai koefisien regresi struktur modal (X2) sebesar -0,051 menyatakan bahwa setiap
peningkatan satu persen struktur modal akan diikuti dengan penurunan nilai
perusahaan sebesar 0,051 persen dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau
tidak mengalami perubahan.

Nilai koefisien regresi interaksi tingkat pertumbuhan dengan struktur modal (X1X2)
sebesar 0,009 menyatakan bahwa setiap peningkatan interaksi antara tingkat
pertumbuhan dengan struktur modal akan diikuti dengan peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0,009 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tidak
mengalami perubahan.

Kesimpulan Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi moderasi menunjukkan


bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Struktur modal mampu memoderasi dengan memperlemah pengaruh negatif
tingkat pertumbuhan terhadap nilai perusahaan.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


9

3. TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN VARIABEL MODERASI

Judul THE EFFECT OF COMPETENCE AND INDEPENDENCE ON THE QUALITY OF


AUDITS WITH AUDITOR'S ETHICS AS A MODERATION VARIABLE

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT


DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Jurnal Jurnal Ilmiah Akuntansi


Volume & Halaman Vol. 3 No. 2 (208-217)
Tahun Juni 2019
Penulis Suharti, Tri Apriyanti (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Indonesia)
Reviewer M Nasrul Fadhli [0103-26-8-1822-009]

Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan
independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel
moderasi pada kantor akuntan publik di Pekanbaru. Variabel yang digunakan yaitu
kompetensi dan independensi sebagai variabel independen sedangkan variabel
dependen yaitu kualitas audit dan etika auditor sebagai variabel moderasi.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dengan jumlah sebanyak
6 kantor akuntan publik yang dijadikan sample. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik skala pengukuran, uji kelayakan data, uji asumsi klasik, uji autokorelasi,
analisis regresi linear berganda, uji moderated regression analysis, dan koefisien
determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi
berpengaruh terhadap kualitas audit dan independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Sedangkan interaksi antara kompetensi dan etika auditor
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dan interaksi antara independensi dan
etika auditor juga tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kantor Akuntan Publik yang
terdaftar dalam data situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertanggal 01
Maret 2017
Metode Penelitian Sementara pengambilan sampel menggunakan teknik census sampling
dengan melakukan sensus terhadap enam Kantor Akuntan Publik di Kota
Pekanbaru sebanyak 85 auditor.
Pembahasan Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa kompetensi berpengaruh


terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini menguatkan penelitian
sebelumnya Dharmawan (2014) yang membuktikan bahwa kompetensi
berpengaruh signifikan terhadapa kualitas audit. Dharmawan menyatakan
bahwa hal tersebut berarti seorang auditor yang memiliki wawasan yang
luas, tingkat pendidikan yang tinggi, serta ilmu dan pelatihan yang dimiliki
selama menjadi auditor merupakan dasar yang digunakan dalam

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


10

melakukan audit serta menjaga kualitas hasil pemeriksaan dengan baik.


Hasil penelitian Dharmawan menunjukkan bahwa pengalaman
pemeriksaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pemeriksaan.
Hal ini berarti semakin banyak auditor rmelakukan tugas atau pekerjaan
maka semakin baik bagi auditor untuk meningkatkan kualitas audit
pemeriksaan.

Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa independensi tidak


berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan membuat auditor
tidak akan dapat bertahan dengan tekanan klien tersebut sehingga
menyebabkan indepedensi mereka melemah. Posisi auditor juga sangat
dilematis dimana mereka dituntut untuk memenuhi keinginan klien namun
disatu sisi tindakan auditor dapat melanggar standar profesi sebagai acuan
kerja mereka. sebagai sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh pihak lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran
dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya
pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

Pengaruh Interaksi antara Kompetensi dan Etika Auditor terhadap


Kualitas Audit

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa interaksi antara kompetensi


dan etika auditor terhadap kualitas audit tidak dapat memoderasi terhadap
kualitas audit. secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit
adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa naik turunnya kualitas audit
dipengaruhi oleh tingkat kompetensi, independensi, akuntabilitas dan
motivasi yang dimiliki oleh auditor. Kompetensi dan motivasi merupakan
standar yang harus dipenuhi oleh seorang auditor untuk dapat melakukan
audit dengan baik. Namun, belum tentu auditor yang memiliki kedua hal di
atas akan memiliki komitmen untuk melakukan audit dengan baik. Dengan
adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang
tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi syarat yang ada. Dengan kata
lain, motivasi akan mendorong seseorang termasuk auditor untuk
berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan
optimisme yang tinggi.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


11

Pengaruh Interaksi antara Independensi dan Etika Auditor terhadap


Kualitas Audit

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa interaksi antara


independensi dan etika auditor terhadap kualitas audit tidak dapat
memoderasi terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini tidak didukung
oleh teori dari Benh, mengembangkan atribut kualitas audit yang salah satu
diantaranya adalah standar etika yang tinggi, sedangkan atribut-atribut
lainnya terkait dengan kompetensi auditor. Audit yang berkualitas sangat
penting untuk menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi tanggung
jawabnya kepada investor, masyarakat umum dan pemerintah serta pihak-
pihak lain yang mengandalkan kredibilitas laporan Hasil penelitian ini tidak
didukung oleh teori dari Benh mengembangkan atribut kualitas audit yang
salah satu diantaranya adalah standar etika yang tinggi, sedangkan atribut-
atribut lainnya terkait dengan kompetensi auditor. Audit yang berkualitas
sangat penting untuk menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi
tanggung jawabnya kepada investor, masyarakat umum dan pemerintah
serta pihak-pihak lain yang mengandalkan kredibilitas laporan

Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kompetensi
berpengaruh terhadap kualitas audit dan independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Sedangkan interaksi antara kompetensi dan etika auditor
tidak dapat memoderasi terhadap kualitas audit dan interaksi antara independesi
dan etika auditor juga tidak dapat memoderasi terhadap kualitas audit.
Berdasarkan hasil tersebut diharapkan auditor, senantiasa meningkatkan
kompetensi yang dimiliki serta terus menjaga independensi dan tetap bekerja
sesuai dengan etika auditor.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


12

4. TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN VARIABEL MODERASI

Judul PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN


MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA CV DEROWAK JAYA
BANTEN

Jurnal Jurnal Ekonomi Vokasi, Vol. 2 No 2


Volume & Halaman Vol. 2 No 2
Tahun Juli 2019
Penulis Yuda Supriatna, Yoga Adiyanto (Universitas Serang Raya)
Reviewer M Nasrul Fadhli [0103-26-8-1822-009]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan dan untuk mengetahui pengaruh motivasi dalam memoderasi hubungan
kompensasi terhadap kinerja karyawan pada CV Derowak Jaya Banten. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan hubungan
kausal. Sampel penelitian menggunakan tekhnik nonprobability sampling dan
tekhnik yang digunakan dalam pelaksanaannya adalah sampling jenuh. Uji yang
digunakan adalah uji validitas, reliabelitas, asumsi klasik, determinasi dan analisis
yang digunakan regresi berganda moderating regression analysis (MRA). Hasil dari
penelitian ini adalah kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja. Hasil lain yang dapat disimpulkan adalah bahwa variabel motivasi bukan
merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara variabel kompensasi dan
variabel kinerja. Variabel motivasi merupakan variabel independen dalam
hubungannya dengan kinerja.
Subjek Penelitian Karyawan pada CV Derowak Jaya Banten
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif dan hubungan kausal
Pembahasan 1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen penelitian dilakukan terhadap 40 responden, rumusan


korelasi menggunakan pearson produk moment (r), item instrumen dinyatakan
valid jika r hitung ≥ r tabel (0,312). Untuk mengetahui validitas data hasil uji
instrumen Kompensasi (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) tersebut, maka
skor tiap butir dikorelasikan dengan skor total sehingga didapatkan nilai koefisien
korelasinya. Hasil uji validitas, menunjukkan bahwa semua instrumen Kompensasi,
Motivasi dan Kinerja Karyawan dinyatakan valid.

2. Uji Reliabelitas

Hasil dari uji reliabelitas menunjukkan seluruh instrumen Kompensasi, Motivasi


dan Kinerja Karyawan menunjukkan reliabel, karena nilai nilai Cronbach Alpha dari
masing-masing variabel lebih besar dari 0,60

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


13

3. Uji Asumsi Klasik

Yang meliputi Uji normalitas, Uji multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji
Autokorelasi setelah dilakukan pengujian, seluruh data normal. Tidak ada
multikolinearitas, tidak ada heteroskedastisitas dan tidak ada autokorelasi.

4. Uji Regresi Berganda Moderating Regression Analysis (MRA)

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada pengaruh kompensasi terhadap
kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel moderating pada CV Derowak
Jaya di Kabupaten Serang, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
5. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada CV Derowak Jaya
di Kabupaten Serang didapat hasil thitung > ttabel (7,709 > 2,023) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan
bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada CV Derowak Jaya di Kabupaten Serang.
6. Penelitian ini tidak dapat menerima hipotesis kedua karena berdasarkan
uji regresi yang dilakukan, variabel motivasi tidak dapat bertindak sebagai
variabel moderasi. Koefisien regresi X1 X2 sebesar -0,040 memberikan arti
bahwa interaksi antara kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh
negatif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
penambahan satu satuan interaksi antara kompensasi dan motivasi maka
akan terjadi penurunan kinerja sebesar -0,040
7. Berdasarkan hasil uji regresi hipotesis kedua yang menolak variabel
motivasi sebagai variabel moderasi, maka dalam penelitian ini dilakukan
uji regresi ketiga untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi terhadap
kinerja. Berdasarkan pengujian variabel independen terhadap variabel
dependen, nilai Fhitung adalah sebesar 36,639 dengan tingkat
signifikansinya 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
kompensasi dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap
kinerja. Hasil analisis ketiga juga membuktikan bahwa motivasi adalah
sebagai variabel independen dalam hubungannya dengan kinerja.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


14

5. TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN VARIABEL MODERASI

Judul Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Nilai


Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Moderasi

Jurnal Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis


Volume & Halaman Vol. 14, No. 1, hal 56-69
Tahun Januari 2019
Penulis Kalvarina Sabatini, I Putu Sudana
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Indonesia)
Reviewer M Nasrul Fadhli [0103-26-8-1822-009]

Abstrak Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social


Responsibility pada nilai perusahaan dan mengetahui manajemen laba memoderasi
pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility pada nilai perusahaan.
Grand theory yang digunakan dalam penelitian adalah agency theory. Populasi pada
penelitian adalah perusahaan yang terdaftar pada Indeks Bisnis 27 periode 2014-
2016 yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah
teknik Moderated Regression Analysis (MRA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh
negatif signifikan pada nilai perusahaan serta manajemen laba tidak berpengaruh
signifikan dalam pengaruh Corporate Social Responsibility pada nilai perusahaan.
Implikasi teoritis penelitian menunjukkan temuan penelitian sejalan dengan
signalling theory tetapi tidak sejalan dengan agency theory. Disisi lain, implikasi
praktis penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi calon investor maupun
investor dalam mengambil keputusan dengan melihat informasi CSR yang
diungkapkan oleh perusahaan.
Subjek Penelitian Populasi pada penelitian adalah perusahaan yang terdaftar pada Indeks Bisnis 27
periode 2014-2016 yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
Metode Penelitian Moderated Regression Analysis (MRA).
Pembahasan Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan, taraf signifikansi untuk
persamaan regresi moderasi adalah sebesar 0,200 dengan taraf signifikansi > 0,05
menunjukkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji
multikolinearitas untuk persamaan regresi moderasi menunjukkan tolerance> 0,10
dan nilai VIF < 10 untuk semua variabel bebas. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa tidak adanya multikolinearitas antar variable bebas dalam moderasi regresi.
Untuk mengetahui apakah variabel manajemen laba mampu memoderasi
pengaruh variabel Corporate Social Responsibility pada nilai perusahaan, maka
digunakan model pengujian interaksi (Moderated Regression Analysis-MRA).
Model ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel moderasi mampu
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, dimana dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi. Berdasarkan hasil uji
heteroskedastisitas pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa data terbebas dari
heteroskedastisitas.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


15

Hal itu ditunjukkan dengan keseluruhan nilai variabel bebas berada pada tingkat
signifikansi > 0,05. Berdasarkan hasil uji autokorelasi, persamaan regresi moderasi
memiliki nilai DW sebesar 1,815. Jumlah sampel sebanyak 81 dan terdapat 1
variabel bebas, maka nilai du sebesar 1,6639 dan nilai 4 – du adalah 2,3361. Dapat
disimpulkan bahwa tidak adanya gejala autokorelasi pada data penelitian ini karena
nilai dw berada di antara nilai du dan 4 – du. Oleh karena semua uji asumsi klasik
telah memenuhi syarat maka uji Moderated Regression Analysis (MRA) dapat
dilanjutkan. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) bertujuan untuk menguji
interaksi antar variable penelitian. Pengolahan data uji Moderated Regression
Analysis (MRA) menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil dari uji
Moderated Regression Analysis (MRA) yang disajikan dalam Tabel 3.

Maka dapat disimpulkan hasil persamaan regresi sebagai berikut.

Y = 1,977 + -1,898X1 + -0, 107X2 + 3,333X1.X2

Hasil persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar 1,977 memiliki
arti bahwa apabila pengungkapan CSR, manajemen laba, dan hubungan antara
pengungkapan CSR dengan manajemen laba konstan, maka nilai perusahaan akan
meningkat sebesar 1,977 persen. Nilai koefisien regresi CSR sebesar -1,898
memiliki arti bahwa apabila pengungkapan CSR meningkat sebesar 1 persen, maka
nilai perusahaan akan menurun sebesar 1,898 persen. Nilai koefisien regresi
manajemen laba sebesar -0,107 memiliki arti bahwa apabila manajemen laba
meningkat sebesar 1 persen, maka nilai perusahaan akan menurun sebesar 0,107
persen.

Nilai koefisien moderasi antara pengungkapan CSR dengan manajemen laba


memiliki nilai sebesar 3,333 yang artinya bahwa apabila setiap interaksi
pengungkapan CSR dengan manajemen laba mengalami peningkatan 1 persen,

M Nasrul Fadhli [01032681822009]


16

maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 3,333 dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan.

Kesimpulan kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu
variable pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif
signifikan pada nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis 27 periode 2014-
2016 dan manajemen laba tidak mampu memoderasi pengaruh Corporate Social
Responsibility pada nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis 27 periode
2014-2016.

M Nasrul Fadhli [01032681822009]

Anda mungkin juga menyukai