Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
JURUSAN GIZI
2016
1. TIM HACCP
a. Ketua : Bq. Septin Aprilika P.K
b. Wakil ketua : Ramlah Ram
c. Sekretaris : Fatmala Handayani
d. Bendahara : Nur Aan Rohaida
e. Kordinator : Dewi Puji Ariani
2. DESKRIPSI PRODUKSI
a. Definisi
Bacem atau baceman merupakan sajian panganan dari daerah Jawa Tengah, juga
Yogyakarta bagian timur (Mataraman). Orang Yogyakarta menyukai bacem yang bercitarasa
manis, yaitu dengan bumbu khas gula merah. Sebetulnya bacem merupakan cara pengolahan
makanan untuk mengawetkan produk, biasanya adalah tempe dan tahu. Dibacem artinya
direndam dalam air gula atau garam supaya bahan makanan menjadi awet.
b. Bahan Baku
1. Tempe
2. Tahu
3. Bawang Putih
4. Bawang Merah
5. Gula Merah
6. Garam
7. Daun Salam
8. Laos
9. Asam Jawa
c. Spesifikasi
Tempe (SNI 3144:2009)
Menetapkan mengenai syarat mutu tempe kedelai. Sesuai dengan standar tersebut, syarat
mutu tempe kedelai, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1. Syarat mutu tempe
Tahu
Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui proses
pengolahan kedele (Glycine Species) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan
atau tanpa penambahan bahan lain yang diijinkan.
Tabel 2. Syarat mutu Tahu (SNI 01-3142-1998)
Syarat
No Karakteristik Cara Pengujian
Mutu 1 Mutu 2
1 Kesamaan Sifat Seragam Seragam Organoleptik
2 Ketuaan Tua Cukup tua Organoleptik
3 Kekarasan Keras Cukup Organoleptik
keras
4 Diameter (cm) min. 1,7 1,3 SP-SMP-309-1981
5 Kerusakan, %(bobot/-bobot) maks 5 8 SP-SMP-310-1981
6 Busuk, % (bobot/-bobot) maks 1 2 SP-SMP-311-1981
7 Kotoran, % (bobot/-bobot) maks. tidak ada tidak ada SP-SMP-313-1981
Bawang Putih
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus allium sekaligus nama dari umbi yang
dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu
dasar masakan Indonesia. Berdasarkan SNI 01-3160-1992, bawang putih digolongkan
dalam dua jenis mutu yaitu mutu I dan mutu II.
Tabel 4. Syarat mutu Bawang Putih
Syarat
No Karakteristik Cara Pengukuran
Mutu I Mutu II
1 Kesesuaian sifat varietas Seragam Seragam Organoleptik
2 Tingkat ketuaan Tua Tua Organoleptik
3 Kekompakan suing Kompak Kurang kompak Organoleptik
4 Kebernasan Bernas Kurang bernas Organoleptik
5 Kekeringan Kering simpan Kering simpan Organoleptik
6 Kulit luar pembungkus Sempurna Kurang sempurna Organoleptik
umbi menutup umbi menutup umbi
7 Kekurangan % (bobot- 5 8 SP-SMP-310-
bobot) mkas, 1981
8 Busuk, % (bobot-bobot) 1 2 SP-SMP-311-
maks 1981
9 Diameter minimum (cm) 3,0 2, 5 SP-SMP-309-
1981
10 Kotoran Tidak ada Tidak ada Organoleptik
Daun salam
Daun salam digunakan digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan
disejumlah negeri di Asia Tenggara, Baik untuk masakan daging, ikan, sayur-mayur
maupun nasi. Pada daun salam kering terdapat 0,7% minyak esensial dengan
komponen penting eugenol dan metil kavikol di dalamnya. Kandungan lainnya adalah
minyak atsiri, tanin dan flavonoid.
Laos/lengkuas
Lengkuas atau Alpinia galanga merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang
baisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat
memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional.
Lengkuas mengandung minyak atsiri, flavonoid saponin dan tanin. Selain itu lengkuas
juga menyimpan kandungan eugenol, basonin dan galangol.
Asam jawa
Asam jawa adalah jenis buah yang masam rasanya, biasa digunakan sebagai
campuran bumbu dalam banyak masakan indonesia sebagai perasa atau penambahan
rasa asam dalam masakan. Asam jawa banyak menyimpan kandungan kimia yang
bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya protein, lemak, karbohidrat, kalori, kalsium,
zat besi, vitamin A,B,C, air, fosfor dll.
3. IDENTIFIKASI PENGGUNA
a. Konsumen
Pasien kelas I, II dan III dengan jenis bentuk makanan biasa di RSUD Prov NTB.
b. Cara penerimaan
Tahu, tempe, dan bumbu sebelum digunakan diperiksa dahulu spesifikasinya. Jika tidak
memenuhi spesifikasi maka bahan makanan tersebut akan dikembalikan ke supplier.
c. Cara persiapan
Tahu dan tenpe ditakar kemudian di potong , untuk persiapan bumbu dilakukan oleh 1 orang
tenaga pengolahan, bumbu yang kaan digunakan dicuci sebelum dihaluskan.
d. Cara pengolahan
Pada proses pengolahan tahu, tempe, daun salam, gula merah, dan air asam jawa
ditambahkan bumbu yang telah dihaluskan (bawang mertah, bawang putih, garam dan
lengkuas) dicampur menjadi satu, kemudian di ungkep selama 15 menit, tahap selanjutnya
yaitu digoreng.
e. Cara distribusi
Produk tahu tempe bacem yang telah matang didistribusikan kepada pasien yang disajikan
pada wadah yang sesuai dengan kelas perawatannya. Kemudian makanan langsung
didistribusikan dari dapur oleh tenaga penyaji.
4.
5. POTENSI BAHAYA
a. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan
Tabel . Identiikasi Bahaya dan Cara Pencegaha
Kategori
Kelompok Bahaya
No Tahapan/Proses resiko
A B C D E F
1 Penerimaan + + - + + + IV
2 Penyimpanan + + - + + + IV
3 Pencucian + + - + + + IV
4 Penghalusan + + - + + + IV
5 Pencampuran + + - + + + IV
6 Perebusan + + - + + + IV
7 Penggorengan + + - + + + IV
8 Pemorsian + + - + + + IV
9 Pendistribusian + + - + + + IV
6. .
7. PENETAPAN BATAS KRITIS
Bahan
No Batas kritis
makanan
1 Tempe Mengindari adanya benda asing (debu, kerikil, potongan plastik)
pada bahan baku tempe.
Tahap persiapan tempe perlu dipehatikan alat yang digunakan untuk
memotong tempe.
2 Tahu Mengindari adanya benda asing (debu, kerikil, potongan plastik)
pada bahan baku tahu. Penggunaan formalin pada tahu. Pada tahap
pencucian tahu sebelum diolah dicuci menggunakan air mengalir.
3 Bawang putih Membersihkan/mengupas bawang putih sebelum diolah kemudian
mencucinya dengan air mengalir.
4 Bawang merah Membersihkan/mengupas bawang merah sebelum diolah kemudian
mencucinya dengan air mengalir.
5 Gula merah Pada saat pembuatan gula merah agar memperhatikan kebersihan
lingkungan agar tidak terjadi kontaminasi pada gula, dan tidak ada
tambahan lainnya seperti siklamat dan sakarin.
6 Garam Pada saat pembuatan garam, agar menghindari dari benda asing
(kerikil, debu, potongan plastik).
7 Daun salam Pada saat penerimaan daun salam, diterima sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan agar dapat mencegah adanya
kotoran (debu,tanah), dan daun tidak hancur.
8 Laos Membersihkan/mengupas laos sebelum diolah kemudian
mencucinya dengan air mengalir.
9 Asam jawa Membersihkan/mengupas asam jawa sebelum diolah agar benda
asing dapat dikurangi.
Bahan
No Pemantauan
makanan
1 Tempe Pada saat pembuatan tempe agar dapat mengindari adanya benda
asing (debu, kerikil, potongan plastik).
Tahap persiapan tempe perlu dipehatikan alat yang digunakan untuk
memotong tempe.
2 Tahu Pada saat pembuatan tahu agar dapat mengindari adanya benda
asing (debu, kerikil, potongan plastik). Penggunaan formalin pada
tahu. Pencucian tahu sebelum diolah menggunakan air mengalir.
3 Bawang putih Membersihkan/mengupas bawang putih sebelum diolah kemudian
mencucinya dengan air mengalir.
4 Bawang merah Membersihkan/mengupas bawang merah sebelum diolah kemudian
mencucinya dengan air mengalir.
5 Gula merah Pada saat pembuatan gula merah agar memperhatikan kebersihan
lingkungan agar tidak terjadi kontaminasi pada gula, dan tidak ada
tambahan lainnya seperti siklamat dan sakarin.
6 Garam Pada saat pembuatan garam, agar menghindari dari benda asing
(kerikil, debu, potongan plastik).
7 Daun salam Pada saat penerimaan daun salam, diterima sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan agar dapat mencegah adanya
kotoran (debu,tanah), dan daun tidak hancur.
8 Laos Membersihkan/mengupas laos sebelum diolah kemudian
mencucinya dengan air mengalir.
9 Asam jawa Membersihkan/mengupas asam jawa sebelum diolah agar benda
asing dapat dikurangi.
Tambahkan refrensi