Anfiskimssaatauaasdr Harmita PDF
Anfiskimssaatauaasdr Harmita PDF
Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA/ AAS)
2000°K 3000°K
Tabel Temperatur maksimum (dan Kecepatan Pembakaran) dari Berbagai Nyala, °K (cm/detik)
Fungsi dari nyala yaitu:
mengubah zat yang diperiksa dari
atom/molekul sehingga
menghasilkan radiasi emisi.
Komponen-komponen dari gas-gas
pembentuk nyala membatasi daerah
analisa pada panjang gelombang di
luar daerah resapan atmosfer, yaitu
pada panjang gelombang di atas 210
nm.
Perbandingan dari bahan bakar dan oksidan
juga menentukan suhu dan komposisi nyala
gas yang terjadi.
Bila jumlah oksidan lebih banyak dari bahan
bakan maka nyala yang terjadi disebut
oxidising flame dan bila sebaliknya disebut
reducing flame.
Nyala jenis mana yang dipakai tergantung
dari sifat unsur yang diperiksa.
Misalnya unsur-unsur yang cenderung
utnuk membentuk oksida yang stabil (Al, Si,
Ti, dan Lantanida) diperlukan nyala dengan
suhu tinggi dengan lingkungan yang dapat
mereduksi, misalnya nyala asetilen-
dinitrogen monoksida.
Jenis-jenis gangguan pada analisa
AAS
gangguan spektra
gangguan fisika
gangguan kimia
• bentuk uap
• bentuk padat (condensed phase)
Gangguan spektra
Gangguan spektra terjadi bila panjang
gelombang (atomic line) dari unur yang
diperiksa berimpit dengan panjang
gelombang dari atom atau molekul lain
yang terdapat dalam larutan yang
diperiksa.
Gangguan karena berimpitnya panjang
gelombang atom (atomic line overlap)
umum dijumpai pada FES, sedangkan
pada AAS gangguan ini hampir tidak
ada karena digunakan sumber cahaya
yang spesifik untuk unsur yang
bersangkutan.
Efek dari emisi nyala pada AAS dapat dicegah
dengan memodulasi sumber cahaya.
Akan tetapi resapan molekuler oleh spesies
tertentu seperti SrO dan Ca(OH)2 dapat
mengganggu panjang gelombang yang lebih
pendek dan ini dapat dikurangi dengan
menggunakan nyala yang suhunya lebih tinggi.
Koreksi terhadap resapan molekuler ini dapat
dilakukan pada panjang gelombang di mana
tidak terjadi peresapan atom yaitu yang dekat
dengan resonance line.
Cara yang lebih disukai pada daerah 190
sampai 320 nm yaitu dengan menggunakan
sumber cahaya kontinyu (lampu hidrogen atau
deuterium).
Dengan lampu ini yang diukur adalah resapan
molekuler dan resapan atom dari unsur
tersebut.
Selisih dari kedua pengukuran ini adalah
resapan atom.
Gangguan Fisika
Sifat-sifat fisika dari larutan yang diperiksa akan
menentukan intensitas dari resapan atau emisi dari
larutan zat yang diperiksa.
Kekentalan mempengaruhi laju penyemprotan ke
dalam nyala dan ketegangan muka, bobot jenis,
kekentalan serta kecepatan gas menentukan besar
butir tetesan.
Oleh karena itu sifat-sifat fisika dari zat yang diperiksa
dan larutan pembanding harus sama.
Efek ini dapat diperbaiki dengan menggunakan pelarut
organik di mana sensitivitas dapat dinaikkan sampai
3 atau 5 kali bila dibandingkan dengan pelarut air.
Ini disebabkan karena pelarut organik mempercepat
penyemprotan (kekentalannya rendah), cepat
menguap, mengurangi penurunan suhu nyala,
menaikkan kondisi, mereduksi nyala.
Gangguan Kimia
Bentuk uap