Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia: January 2019
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia: January 2019
net/publication/330279010
CITATIONS READS
0 16,226
1 author:
Natasya Noorfauzia
Jakarta State University
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Natasya Noorfauzia on 10 January 2019.
natasyanoorf@gmail.com
Pancasila adalah dasar Negara dan pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kedudukan sebagai dasar dalam
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara
diwujudkan dalam hukum nasional Indonesia, dimana Pancasila menjadi sumber dari
segala sumber hukum yang ada di Negara Indonesia. Sedangkan sebagai pandangan
hidup bangsa, Pancasila dijadikan sebagai arahan bagi seluruh masyarakat Indonesia
dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagaimana menjalani kehidupan yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Kita sebagai rakyat Indonesia sudah semestinya tau dan mengerti sejarah dari
perumusan Pancasila itu sendiri, Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan
di Asia Timur Raya, Jepang banyak menggunakan cara untuk menarik simpati
khususnya kepada bangsa Indonesia dengan membuat suatu janji bahwa jepang akan
memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana
Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.
Pembentukan BPUPKI
Jepang meyakinkan akan janjinya terhadap bangsa Indonesia untuk dimerdekakan
dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang BPUPKI berarti Dokuritsji Junbi
Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada, adalah komandan pasukan jepang di jawa dan
mengumumkan pembentukan BPUPKI lalu pada tanggal 28 April 1945 diumumkan
pengangkatan anggota BPUPKI. Pergelaran upacara peresmiannya di gelar Gedung
Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang, Gedung Departemen Luar Negeri).
BPUPKI beranggotakan 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang Cina dan
Arab. Jabatan Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, Wakil ketua
BPUPKI adalah Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso.
Berkat kerja keras dan cerdas dari Panitia Sembilan membuahkan hasil di tahun 22
Juni 1945 yang berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin yang diberi nama "Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter".
Piagam Jakarta
Perumusan dan sistematika Pancasila yang telah dibahas dalam Piagam
Jakarta kemudian diterima oleh Badan Penyidik dalam sidangnya yang kedua pada
tanggal 14-16 Juli 1945. Namun, walaupun rumusan Pancasila sudah diterima oleh
Badan Penyidik, belum berarti rumusan Pancasila sudah mencapai final. Karena,
belum adanya perwakilan yang representatif (mewakili berbagai unsur).