Makalah KDK 1
Makalah KDK 1
PEMROSESAN ALAT
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan dasar kebidanan 1
Lia Ariyana
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam
penyusunannya makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
makalah kami selanjutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami sendiri umumnya dan khususnya bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.2. Tujuan.....................................................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1. Definisi....................................................................................................................................
v Dekontaminasi alat.......................................................................................................
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................................
3.2. Saran.......................................................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pemrosesan alat bekas pakai adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa
petugas kesehatan dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan medis, sarung tangan,
meja pemeriksaan) yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Maka penting bagi bidan untuk
mengetahui cara mengamankan peralatan medis yang belum atau sudah terpakai. Pemrosesan
alat sangat penting dilakukan untuk membunuh mikroorganisme agar alat kesehatan menjadi
steril kembali.
1.2.TUJUAN
1. Mempelajari dan memahami tata cara pemrosesan alat bekas pakai dengan benar.
2. Dapat melakukan tata cara pemrosesan alat bekas pakai dengan cara dekontaminasi,
pencucian, dan pembilasan, DTT.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.DEFINISI
Pemrosesan alat adalah salah satu cara untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit dari peralatan kesehatan yang sudah terpakai.
Pemrosesan alat juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman pada
alatalat medis. Pemrosesan alat dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara
dekontaminasi, mencuci atau membilas, dan DTT.
2.2.PEMROSESAN ALAT
3. Indikasi Dekontaminasi
Alat kesehatan bekas pakai terkena tumpahan darah atau cairan tubuh.
Permukaan meja atau permukaan lainnya yang mungkin tercemar darah atau cairan
tubuh lainnya.
Linen habis pakai yang tercemar oleh cairan tubuh pasien.
4. Prinsip Dekontaminasi
Mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan atau suatu permukaan benda
dengan membuat firus yaitu firus HIV.
Alat kesehatan menjadi aman.
Dikerjakan sebelum mencuci alat atau melepas sarung tangan.
Larutan natrium hipoklorit 0,5% untuk dekontaminasi alat kesehatan dan tumpahan
darah atau cairan tubuh, linen tercemar.
Larutan natrium hipoklorit 0,5% untuk dekontaminasi meja periksa atau permukaan
meja bedah atau bahan lain yang tidak berpori-pori.
Air mengalir.
Gelas ukur.
Wadah plastik untuk mengapung larutan natrium hipoklorit.
Sarung tangan rumah tangga.
Jubah atau arpon kedap air.
Kaca mata atau pelindung wajah.
Sepatu pelindung.
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkontaminasi :
Tumpulnya pisau (misalnya gunting) saat bersentuhan dengan kontener logam
Berkaratnya instrumen reaksi kimia (elektrolisis) yang terjadi antara dua logam yang
berbeda bila di rendam dalam air
Jangan rendam intrumen logam yang berlapis elektro (artinya tidak 100% baja tahan
gores) meski dalam air selama beberapa jam karena akan berkarat.
Setelah dekontaminasi, instrumen harus segera di cuci dengan air dingin untuk
menghilangkan beban organik sebelum dibersihkan secara menyeluruh.
Jarum habis pakai dan semprit harus di letakkan pada wadah yang bocor untuk
dilakukan pemusnahan.
Apabila akan digunakan kembali jarum harus di bersihkan dan di cuci menyeluruh
setelah didekontaminasi selanjutnya di proses denfan aman.
pencucian adalah sebuah cara yang efektif untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pada peralatan dan instrument yang kotor atau sudah digunakan. Baik
seterilisasi maupun desinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian
sebelumnya. Jika benda benda yang terkontaminasi tidak dapat dicuci segera setelah
didekontaminasi, bilas peralatan dengan air untuk mencegah korosi dan menghilangkan
bahan-bahan organik, lalu cuci dengan seksama secepat mungkin.
a. Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks
c. Tabung suntik (minimal ukuran 10ml : untuk membilas bagian dalam kateter, termasuk
kateter penghisap lendir)
e. Air bersih
b. Ambil peralatan bekas pakai yang sudah di dekontaminasi (hatihati bila memegang
peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit).
c. Agar tidak merusak bendabenda yang terbuat dari plastik atau karet,jangan dicuci
secara bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari logam.
1) Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran.
4) Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal di peralatan
5) Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali (lebih jika perlu) dengan air dan sabun atau
detergent.
f. Jika peralatan akan di desinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalnya dalam larutan
klorin 0,5%) tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum
memulai proses DTT.
g. Peralatan yang akan di desinfeksi Tingkat Tinggi dangan cara dikukus atau di rebus atau
disterilisasi di dalam autoklaf atau open panas kering, tidak usah dikeringkan sebelum
proses DTT atau sterilisasi dimulai.
h.Selagi masih memakai sarung tangan , cuci sarung tangan dengan air dan sabun
kemudian dibilas secara seksama dangan menggunakan air bersih.
DDT adalah cara efektif untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dari
peralatan, sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis. DTT bisa dijangkau
dengan cara merebus, mengukus atau secara kimiawi. Ini dapat menghilangkan semua
organisme kecuali beberapa bakteri endospora sebesar 95%.
f. Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu
dimulai :
4) Setelah peralatan kering,gunakan segera atau simpan dalam wadah DTT dan penutup.
Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutupnya tidak dibuka.
Setelah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci maka sarung tangan siap DTT dengan
uap tanpa diberi talk.
b. Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai, sarung tangan dapat
dipakai tanpa membuat kontaminasi baru
c. Letakkan sarung tangan pada baki atau tampan pengukus yang berlubang di
bawahnya. Agar mudah dikeluarkan dari panci,letakkan sarung tangan dengan bagian
jarinya kearah tengah panci. jangan menumpuk sarung tangan.
d. Ulangi proses tersebut hingga semua nampan terisi dengan menyusun tiga nampan
pengukus yang brisi air.
e.Letakkan penutup di atas panci paling atas dan panaskan air hingga mendidih. Jika uap
airnya sedikit, suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme.
f.Catat lamanya waktu pengukusan jika uapa air mulai keluar dari celah panci.
h. Angkat nampan pengukus paling atas dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang
tersisa menetes keluar.
j. Ulangi langkah tersebut hingga nampan tersebut berisi sarung tangan susun di atas
panci perebus yang kosong.
l. Jika sarung tangan tidak akan segera dipakai, setelah kering gunakan pinset DTT untuk
memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan dalam wadah DTT lalu tutup
rapat.
a. Letakkan peralatan kering yang sudah didekontaminasi dan dicuci dalam wadah yang
sudah berisi laruta kimia.
e. Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan di wadah DTT yang berpenutup
f. Setelah kering peralatan dapat digunakan atau disimpan dalam wadah DTT yang
bersih.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Dari apa yang dipaparkan pada pembahasan makalah diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan
antara lain :
1. Untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada alat kesehatan yang sudah
terpakai, tenaga kesehatan dapat melakukannya dengan cara dekontaminasi,pencucian atau bilas,
dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi.
2. Pemrosesan alat bekas pakai penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit menular.
3. Dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi merupakan
langkah awal yang dilakukan untuk pemrosesan alat bekas pakai.
3.2.SARAN
Demi meningkatkan kualitas tenaga kesehatan mendatang, penulis memberikan saran sebagai
berikut :
2. Tenaga kesehatan harus benarbenar memastikan bahwa alat kesehatan yang akan dipakai sudah
steril, agar tidak ada korban yang terjangkit penyakit menular akibat kelalaian tenaga kesehatan.
3. Selain dapat menstrerilkan alat kesehatan dari mikroorganisme berbahaya, tenaga kesehatan
juga harus dapat merawat alat kesehatan dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul dan A. Aziz Alimul Hidayat, (2006), Konsep Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Jakarta:
Salemba Medika
Kusmiyati, Yuni, (2007), Konsep Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jogjakarta: Fitramaya
Ambarwati, Eni Ratna dan Tri Sunarsih, (2009), KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi, Jogjakarta: Nuha
Medika.
http://pusparinidias.wordpress.com/2012/12/17/pemrosesan-alat/
http://cewexsweetiya.blogspot.com/2010/11/pemprosesan-alat-kesehatan.html