Gejala-gejala pertama dapat berupa gejala umum seperti demam, sakit kepala
dan merasa letih. Kehilangan nafsu makan, mual, rasa sakit atau mati rasa di
area yang digigit dapat berlangsung selama 3-4 hari pertama.
Kemudian, gejala sistem saraf terjadi, termasuk menjadi resah dan gelisah
dengan hiperaktivitas yang ekstrem, dengan perilaku yang aneh dan masa
5 Rabies tenang. Kejang otot semu dan kelumpuhan juga mungkin terjadi. Ketakutan
akan air (hydrophobia) muncul di tahap ini. Sayangnya, apabila rabies tidak
diobati segera setelah terekspos, hampir selalu akan berujung ke koma, kejan
dan kematian biasanya terjadi dari hari ke-4 hingga hari ke-7 setelah terjadin
gejala-gejala
Secara umum gejala DBD bisa dikenali baik secara fisik maupun bukan,
diantaranya:
1. Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
2. Nafsu makan kurang bahkan hilang selera
3. Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
4. Mual hingga muntah
6 DBD 5. Wajah berwarna kemerahan
6. Tenggorokan sakit
Secara umum gejala DBD bisa dikenali baik secara fisik maupun bukan,
diantaranya:
1. Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
2. Nafsu makan kurang bahkan hilang selera
3. Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
4. Mual hingga muntah
6 DBD 5. Wajah berwarna kemerahan
6. Tenggorokan sakit
7. Kepala pusing
8. Kelenjar getah bening bengkak
Di antaranya adalah:
• Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
• Nyeri sendi.
• Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius.
• Mulut kering.
7 Gondongan • Nyeri perut.
• Hilang nafsu makan.
• Lelah.
• Sakit kepala.
Beberapa gejala dan ciri-ciri HIV yang telah berubah menjadi AIDS meliput
Demam terus menerus. Kelelahan ekstri yang tidak berhubungan dengan stre
atau kurang tidur. Diare persisten (terus menerus). Berat badan menjadi turun
(gizi buruk). Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, pangkal paha, da
lain-lain. Sakit atau sulit menelan. Sering mengalami sariawan, atau sariawan
9 AIDS tak kunjung sembuh. Sakit kepala, kebingungan dan pelupa Peningkatan risi
terkena berbagai jenis kanker seperti sarkoma Kaposi, limfoma, kanker servi
dan lain-lain.
Seseorang yang terkena flu burung akan mengalami gejala seperti demam, sa
kepala, pegal-pegal, pilek, batuk, dan sesak. Namun sebelum gejala tersebut
muncul, ada juga penderita flu burung yang terlebih dahulu mengalami:
• Muntah.
• Sakit perut.
• Diare.
• Gusi berdarah.
• Mimisan.
• Nyeri dada.
10 Flu Burung
Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil a
11 Malaria
kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Chikungunya Demam - berawal secara tiba-tiba; salah satu gejala utama chikungunya
Nyeri sendi - keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh penderi
gejala ini bisa bertahan selama berminggu-minggu dan juga merupakan gejal
12 utama chikungunya.Gejala ini umumnya muncul tidak lama setelah gejala
demam mulai dirasakan.Nyeri otot,Kedinginan,Sakit kepala tidak
tertahankan,Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh,Kelelahan,Mual
dan muntah
Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 minggu setelah tubuh terinfek
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Demam tinggi
2. Diare atau konstipasi
13 Tipes 3. Sakit kepala
4. Sakit perut
Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain
adalah:
1. Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
2. Feses berwarna pucat.
3. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice).
4. Nyeri perut.
5. Berat badan turun.
6. Urine menjadi gelap seperti teh.
7. Kehilangan nafsu makan.
Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain
adalah:
1. Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
2. Feses berwarna pucat.
3. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice).
4. Nyeri perut.
5. Berat badan turun.
6. Urine menjadi gelap seperti teh.
7. Kehilangan nafsu makan.
16 Hepatitis
1. Sakit tenggorokan
2. Demam
3. Sakit kepala
4. Nyeri sendi dan nyeri otot
5. Ruam kulit
6. Membengkaknya kelenjar getah bening di leher
Faringitis ( Radang
17
Tenggorokan )
SUMBER :
hhtps://www.hellosehat.com
https://www.biologijk.com
https://www.alodokter.com
https:www.merdeka.com
https://www.klikdokter.com
https://www.halosehat.com
https://www.mediskus.com
Penyebab Penyakit
ual, muntah, sakit kepala, serta Disebabkan oleh polio virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang terkont
dengan tinja yang mengandung virus tersebut.
Cacar air yang disebabkan oleh virus varisela zoster ini dapat menular dengan sangat mudah d
gga Penularannya dapat melalui kontak langsung dengan pengidap atau lewat percikan cairan saat
bersin atau batuk
Penyakit Campak disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus yang menular melalui saluran pe
Sementara itu, kekurangan vitamin A juga merupakan faktor risiko untuk penyakit camp
Penyebab influenza atau common cold adalah virus. Sedikitnya ada 100 jenis virus yang dapat m
influenza.
Namun di antara banyaknya jenis virus tersebut, yang paling sering adalah rhinovirus. Virus ters
menular.
Virus penyebab influenza atau common cold mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukk
dibersinkan oleh penderitanya. Selain itu, tangan ataupun benda- benda lain yang terkontaminas
dapat menjadi media berpindahnya virus.
us Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalu
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tidak seperti nyamuk-nyamuk yang pada umumn
makan di malam hari, Aedes aegypti dan Aedes albopictus umumnya menggigit di pagi hari sam
Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalu
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tidak seperti nyamuk-nyamuk yang pada umumn
makan di malam hari, Aedes aegypti dan Aedes albopictus umumnya menggigit di pagi hari sam
menjelang petang
us.
Gondongan disebabkan oleh kelompok virus bernama paramyxovirus. Saat masuk ke dalam
pernapasan melalui hidung, mulut, atau tenggorokan, virus tersebut akan menetap, berkembang
menginfeksi kelenjar parotis sehingga kelenjar tersebut bengkak.
uh, menggigil.
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut merupakan jenis pen
disebabkan oleh virus Corona Paramyxovirus
an oksigen
mi gejala seperti demam, sakit Penyebab flu burung adalah virus flu burung. Setelah burung liar menginfeksi unggas peternakan
un sebelum gejala tersebut burung dapat dengan mudah dan cepat menyebar di antara ratusan atau ribuan burung. Unggas ya
bih dahulu mengalami: kemudian harus diberantas untuk menghentikan penyebaran virus flu burung.
Orang-orang yang terkena kontak dengan ayam yang sakit, bebek, atau itik lebih mungkin tertula
burung. Virus flu burung dapat ditularkan melalui kotoran burung dan air liur pada permukaan se
kandang, traktor, dan peralatan pertanian lainnya.
Manusia bisa terinfeksi flu burung setelah bersentuhan dengan unggas yang terinfeksi. Berikut in
dihindari ahar tidak tertular virus H5N1:
• Menyentuh unggas yang terinfeksi
• Menyentuh atau menghirup kotoran dan sekresi lainnya dari unggas yang terinfeksi
• Menyiapkan unggas yang terinfeksi untuk dimasak
• Memotong unggas yang terinfeksi
• Menangani burung untuk dijual
• Mengunjungi pasar yang menjual burung hidup
• Menyiapkan unggas yang terinfeksi untuk dimasak
• Memotong unggas yang terinfeksi
• Menangani burung untuk dijual
• Mengunjungi pasar yang menjual burung hidup
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Sebetulnya ada banyak jenis parasit Plasmodium, t
lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh n
m, berkeringat, menggigil atau Anopheles betina. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan
dan nyeri otot. vivax.
Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit a
ke dalam aliran darah.
la utama chikungunya
mbat gerakan tubuh penderita;
u dan juga merupakan gejala
tidak lama setelah gejala Gigitan nyamuk Aedes aegypti,Infeksi virus CHIKV,Sistem imun sedang lemah
akit kepala tidak
ujur tubuh,Kelelahan,Mual
nggu setelah tubuh terinfeksi, 1. Mengonsumsi seafood dari air yang terkontaminasi urin dan tinja terinfeksi
2. Mengonsumsi seafooddari air yang terkontaminasi urine dan tinja terinfeksi
3. Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk yang terdiri dari kotoran manusia yang
4. Mengonsumsi produk susu yang telah terkontaminasi
5. Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri. Anda akan terinfeksi jika menyentuh mulut s
mencuci tangan setelah buang air.
6. Melakukan seks oral dengan pembawa bakteri Salmonella typhi.
in disentuh
ingin
y) secara terus menerus
it dibangunkan
tika gelas digulirkan dengan Meningitis disebabkan oleh lima faktor utama, yaitu bakteri, virus, jamur, amuba dan beberapa p
kondisi.
g air kecil. Infeksi kandung kemih umumnya disebabkan oleh bakteri dari luar yang masuk ke dalam saluran
melalui uretra dan mulai berkembang biak. Infeksi kandung kemih umumnya disebabkan oleh ba
anya sedikit urine yang keluar. Selain E. coli, bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi kandung kemih adalah:
1. Staphylococcus dari kulit.
raroma kuat. 2. Proteus dan Klebsiella, Enterococcus dari saluran cerna.
bagian bawah. 3. Jamur (biasanya Candida).
nderita hepatitis, antara lain Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatiti
disebabkan oleh infeksi virus adalah sebagai berikut:
muntah, demam, dan lemas. 1. Hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditula
makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A yang mengandung v
aundice). hepatitis A.
2. Hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan
cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan
adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubung
tanpa kondom dengan penderita hepatitis B dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.
Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatiti
disebabkan oleh infeksi virus adalah sebagai berikut:
1. Hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditula
makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A yang mengandung v
hepatitis A.
2. Hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan
cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan
adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubung
tanpa kondom dengan penderita hepatitis B dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.
3. Hepatitis C. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan
cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.
4. Hepatitis D. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan pen
jarang terjadi, namun bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh
tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
5. Hepatitis E. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pa
lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sum
Penyebab sakit tenggorokan biasanya adalah virus dan bakteri. Virus dan bakteri yang menyebab
dan influenza sebagian besar juga akan mempengaruhi sakit tenggorokan. Sedangkan infeksi bak
bisa menyebabkan sakit tenggorokan adalah streptococcus pyogenes dan streptococcus kelompok
virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
1. Alergi. Alergi pada bulu binatang peliharaan, jamur, debu dan serbuk sari bunga bisa menyeba
r sakit tenggorokan.
2. Udara. Udara yang pengap dan panas di dalam sebuah ruangan bisa membuat tenggorokan And
kasar dan gatal, terutama di pagi hari saat Anda bangun tidur. Bernapas terlalu sering melalui mu
hidung tersumbat juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
3. Iritan (bahan kimia). Polusi udara di luar bisa menyebabkan iritasi tenggorokan terus-menerus.
udara di dalam ruangan karena rokok atau bahan kimia juga bisa menyebabkan radang tenggorok
Mengunyah tembakau, minum alkohol dan mengonsumsi makanan pedas juga bisa membuat teng
Anda sakit.
4. Otot tegang pada tenggorokan. Otot di tenggorokan Anda bisa menegang, karena Anda selalu s
berteriak, seperti pada acara olah raga, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa ist
5. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD). GERD adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri p
atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Esofagus yang juga
sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan la
menyebabkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Penyakit asam lambung merupakan masalah
yang cukup umum terjadi di masyarakat.
5. Infeksi HIV. Sakit tenggorokan dan gejala flu lainnya terkadang muncul lebih awal pada seseo
terinfeksi HIV. Seseorang yang positif mengalami HIV, mungkin akan mengalami sakit tenggoro
atau berulang karena infeksi. Infeksi sakit tenggorokan ini lebih sering terjadi pada seseorang den
kekebalan tubuh yang lemah.
6. Tumor. Tumor kanker tenggorokan, lidah, dan laring bisa menyebabkan radang tenggorokan. T
gejala lain mungkin termasuk suara serak, sulit menelan, sesak napas, benjolan di leher, dan darah
liur.
atau minuman yang terkontaminasi
yang terinfeksi
jenis parasit Plasmodium, tapi hanya
ium hanya disebarkan oleh nyamuk
Plasmodium falciparum dan Plasmodium
erinfeksi
erinfeksi
ri dari kotoran manusia yang terinfeksi
1. Demam tinggi
2. Diare atau konstipasi
1 Tipes 3. Sakit kepala
4. Sakit perut
SUMBER :
1. https://www.cermati.com
2. epidemiologiunsri.blogspot.com
3. https://www.kemenpppa.go.id
4. https://www.slideshare.net
5. ilmuveteriner.com
6. https://www.alomedika.com
7. https://dokterdarah.com
8. www.beritasatu.com
Etiologi Epidemiologi
1. Agen Penyakit ini disebabkan oleh virus campak yaitu virus rubella go
Morbillivirus. Virus rubella adalah virus RNA beruntai tunggal yang hany
campak ini tidak aktif oleh panas, cahaya, PH asam, eter, dan tripsin (enz
milimikron, berdiameter 150-100 mikrometer, usia paruhnya sekitar 2 jam
kelangsungan hidup virus ini pun singkat di udara, permukaan, dan pada b
dewasa, bahkan ibu hamil. Virus rubella ini dapat menyerang bagian sara
kulit ditandai dengan timbulnya bercak merah. Virus campak biasanya tim
belakang tenggorokan dan paru-paru.
2. Host (Pejamu) Sidang CDC / PAHO / WHO menyimpulkan bahwa hos
manusia. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak pra sekolah dan ana
kemungkinan menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena penya
penyakit ini, makan sepanjang hidupnya tidak akan terkena penyakit cam
infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari
Beberapa faktor host yang dapat meningkatkan resiko penyakit campak a
Negara industry terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun usia sekolah das
muda di Negara berkembang. Cakupan imunisasi yang intensif menghasil
Penyakit Campak disebabkan oleh dimana kasus lebih banyak pada anak dengan usia yang lebih tua, remaja,
virus jenis paramyxovirus yang pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak d
menular melalui saluran pernapasan. hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak
Sementara itu, kekurangan vitamin A yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidika
juga merupakan faktor risiko untuk pragmatis dan rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih
penyakit campak. menerima ide atau masalah baru. · Status Gizi Kejadian kematian karena
malnutrisi, tetapi belum dapat dibedakan antara efek malnutrisi terhadap k
ditimbulkan penyakit campak terhadap nutrisi yang dikarenakan penuruna
mencerna makanan.
3. Environment (Lingkungan) Epidemi campak dapat terjadi setiap 2 tahu
vaksinasi yang rendah. Kecenderungan waktu tersebut akan hilang pada p
penduduk yang sangat kecil yakni < 400.000 orang. Pada lingkungan yan
kematian bisa setinggi 25%.
manusia. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak pra sekolah dan ana
kemungkinan menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena penya
penyakit ini, makan sepanjang hidupnya tidak akan terkena penyakit cam
infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari
Beberapa faktor host yang dapat meningkatkan resiko penyakit campak a
Negara industry terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun usia sekolah das
muda di Negara berkembang. Cakupan imunisasi yang intensif menghasil
Penyakit Campak disebabkan oleh dimana kasus lebih banyak pada anak dengan usia yang lebih tua, remaja,
virus jenis paramyxovirus yang pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak d
menular melalui saluran pernapasan. hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak
Sementara itu, kekurangan vitamin A yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidika
juga merupakan faktor risiko untuk pragmatis dan rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih
penyakit campak. menerima ide atau masalah baru. · Status Gizi Kejadian kematian karena
malnutrisi, tetapi belum dapat dibedakan antara efek malnutrisi terhadap k
ditimbulkan penyakit campak terhadap nutrisi yang dikarenakan penuruna
mencerna makanan.
3. Environment (Lingkungan) Epidemi campak dapat terjadi setiap 2 tahu
vaksinasi yang rendah. Kecenderungan waktu tersebut akan hilang pada p
penduduk yang sangat kecil yakni < 400.000 orang. Pada lingkungan yan
kematian bisa setinggi 25%.
1. Agent Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang
tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes
2. Host Dalam hal ini manusia lah yang menjadi host atau target penya
Penyakit demam dengue disebabkan
dapat menyerang segala usia beberapa penelitian menunjukkan bahwa
oleh virus dengue yang ditularkan
yang berpontensi mematikan ini. Di Indonesia penderita penyakit
kepada manusia melalui perantara
3. Environment Di Indonesia, penyakit DBD menjadi masalah kesehata
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
tinggi dan penyebarannya yang semakin luas, terutam
albopictus. Tidak seperti nyamuk-
Berikut ini tempat perkembangbiakan nyamuk, yaitu: - Tempat penam
nyamuk yang pada umumnya mencari
seperti drum, tangki, tempayan, bak mandi dan ember. - Tempat penamp
makan di malam hari, Aedes aegypti
hari, seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, dan bar
dan Aedes albopictus umumnya
air. - Tempat penampungan air alamiah, seperti lubang pohon, lubang
menggigit di pagi hari sampai sore hari
pelepah pisang dan potongan bambu. Penelitaan juga menunjukkan di d
menjelang petang
perkembangan nyamuk aedes aegypti lebih tinggi karena penampungan
yang sudah tersedia air dengan salura
Virus HIV mudah menyebar melalui
hal-hal di bawah ini: ‘Berhubungan’
dengan penderita HIV positif tanpa
pelindung (kondom) Berisiko tinggi
pada orang yang memiliki ‘partner’
yang banyak. Transfusi darah yang
1. Agent : HFV-1 dan HFV-2 , 2. Host : Manusia , 3. Environment : Lin
terkontaminasi Penggunaan jarum
dan agama sangat menentukan penyebaran AIDS. Lingkungan biologi
suntik yang terkontaminasi atau
Simpleks dan STS (Serum Test for Sypphilis) yang positif ak
bersama-sama Penggunaan pernak-
pernik yang tidak aman, misalnya
tindik dengan alat yang tidak steril,
atau menggambar tato dengan alat
terkontaminasi. Ibu ke anak saat dalam
kandungan, kelahiran, menyusui
Epidemiologi
1. Agent = Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. S.typhi adalah bakteri gram negatif, tidak berkapsul,
mempunyai flagella, dan tidal membentuk spora. Bakteri ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk
pemeriksaan laboratorium, yaitu : · Antigen O, antigen somatik ( tidak menyibar ) · Antigen H, terdapat pada
flagela dan bersifat termolabil · Antigen k, selaput yang melindungi tubuh bakteri dan melindungi antigen O.
Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57derajat C selama beberapa menit.
2. Host Salmonella typhi banyak ditemukan di negara-negar berkenbang yang higiene pribadi dan sanitasi
lingkungannya kurang baik. Manusia adalah host hanya alami dan reservoir. Infeksi ini ditularkan oleh konsumsi
makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran. S.typhi jega dapat disebarkan oleh serangga yang kemudian
mengkontaminasi makanan dan minuman.
3. Environtment Salmonella typhi banyak ditemukanpada lingkungan yang kotor dengan sanitasi yang kurrang
baik. Kasus-kasus demam tifoid terdapat hampir di seluruh bagian dunia. Penyebarannya tidak bergantung pada
iklim maupun musim. Penyakit itu sering merebak di daerah yang kebersihan lingkungan dan pribadi kurang
diperhatikan.Lingkungan yang kurang sehat dan sanitasi yang kurang baik.
1. Agen Penyakit ini disebabkan oleh virus campak yaitu virus rubella golongan Paramyxovirus dari pada genus
Morbillivirus. Virus rubella adalah virus RNA beruntai tunggal yang hanya menginfeksi manusia, dimana virus
campak ini tidak aktif oleh panas, cahaya, PH asam, eter, dan tripsin (enzim). Ukuran virus ini yaitu 140
milimikron, berdiameter 150-100 mikrometer, usia paruhnya sekitar 2 jam pada suhu 37 derajat celcius. Waktu
kelangsungan hidup virus ini pun singkat di udara, permukaan, dan pada benda. Virus ini menyerang anak-anak,
dewasa, bahkan ibu hamil. Virus rubella ini dapat menyerang bagian saraf dan otak yang kemudian menyerang
kulit ditandai dengan timbulnya bercak merah. Virus campak biasanya timbul di sel-sel yang melapisi bagian
belakang tenggorokan dan paru-paru.
2. Host (Pejamu) Sidang CDC / PAHO / WHO menyimpulkan bahwa host atau pejamu penyakit ini adalah
manusia. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak pra sekolah dan anak-anak SD, meskipun tidak menutup
kemungkinan menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena penyakit ini. Jika orang yang sudah terkena
penyakit ini, makan sepanjang hidupnya tidak akan terkena penyakit campak ini lagi. Penderita bisa menularkan
infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Beberapa faktor host yang dapat meningkatkan resiko penyakit campak antara lain : · Umur Kasus campak di
Negara industry terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun usia sekolah dasar dan pada anak dengan usia yang lebih
muda di Negara berkembang. Cakupan imunisasi yang intensif menghasilkan perubahan dalam distribusi umur
dimana kasus lebih banyak pada anak dengan usia yang lebih tua, remaja, dan dewasa muda. · Pendidikan Tingkat
pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam
hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang
yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidikan juga mempengaruhi pola berpikir
pragmatis dan rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih mudah untuk
menerima ide atau masalah baru. · Status Gizi Kejadian kematian karena campak lebih tinggi pada kondisi
malnutrisi, tetapi belum dapat dibedakan antara efek malnutrisi terhadap kegawatan penyakit campak dan efek yang
ditimbulkan penyakit campak terhadap nutrisi yang dikarenakan penurunan selera makan dan kemampuan untuk
mencerna makanan.
3. Environment (Lingkungan) Epidemi campak dapat terjadi setiap 2 tahun di negara berkembang dengan cakupan
vaksinasi yang rendah. Kecenderungan waktu tersebut akan hilang pada populasi yang terisolasi dan dengan jumlah
penduduk yang sangat kecil yakni < 400.000 orang. Pada lingkungan yang jarang terjangkit penyakit, angka
kematian bisa setinggi 25%.
manusia. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak pra sekolah dan anak-anak SD, meskipun tidak menutup
kemungkinan menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena penyakit ini. Jika orang yang sudah terkena
penyakit ini, makan sepanjang hidupnya tidak akan terkena penyakit campak ini lagi. Penderita bisa menularkan
infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Beberapa faktor host yang dapat meningkatkan resiko penyakit campak antara lain : · Umur Kasus campak di
Negara industry terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun usia sekolah dasar dan pada anak dengan usia yang lebih
muda di Negara berkembang. Cakupan imunisasi yang intensif menghasilkan perubahan dalam distribusi umur
dimana kasus lebih banyak pada anak dengan usia yang lebih tua, remaja, dan dewasa muda. · Pendidikan Tingkat
pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam
hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang
yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidikan juga mempengaruhi pola berpikir
pragmatis dan rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih mudah untuk
menerima ide atau masalah baru. · Status Gizi Kejadian kematian karena campak lebih tinggi pada kondisi
malnutrisi, tetapi belum dapat dibedakan antara efek malnutrisi terhadap kegawatan penyakit campak dan efek yang
ditimbulkan penyakit campak terhadap nutrisi yang dikarenakan penurunan selera makan dan kemampuan untuk
mencerna makanan.
3. Environment (Lingkungan) Epidemi campak dapat terjadi setiap 2 tahun di negara berkembang dengan cakupan
vaksinasi yang rendah. Kecenderungan waktu tersebut akan hilang pada populasi yang terisolasi dan dengan jumlah
penduduk yang sangat kecil yakni < 400.000 orang. Pada lingkungan yang jarang terjangkit penyakit, angka
kematian bisa setinggi 25%.
1. Agent Wuchereria bancrofti yang terdapat di daerah perkotaan ( urban ) ditularkan oleh Culex quinquefasciatus,
menggunakan air kotor dan tercemar sebagai tempat perindukannya. Wucheriria bancrofti yang di daerah pedesaan
( rural ) dapat ditularkan oleh bermacam spesies nyamuk. Di Irian Jaya, Wuchereria bancrofti terutama ditularkan
oleh Anopheles farauti yang menggunakan bekas jejak kaki binatang untuk tempat perindukannya. Di daerah pantai
di NTT, Wuchereria bancrofti ditularkan oleh Anopheles subpictus. Brugia Malayi yang hidup pada manusia dan
hewan ditularkan oleh berbagai spesies Mansonia seperti Mn.uniformis, Mn.bonneae, dan Mn.dives yang
berkembang biak di daerah rawa di Sumatera, Kalimantan, dan Maluku. Di daerah Sulawesi, B.malayi ditularkan
oleh Anopheles barbirostris yang menggunakan sawah sebagai tempat perindukannya. Brugia timori ditularkan
oleh Anopheles barbirostris yang berkembang biak di daerah sawah, baik di dekat pantai maupun di daerah
pedalaman. Brugia timori hanya ditemukan di daerah NTT dan Timor Timur (10). 2. Host Cacing filaria ini dapat
berupa hewan dan atau manusia. Manusia yang mengandung parasit dapat menjadi sumber infeksi bagi orang lain.
Pada umumnya laki-laki lebih dmudah terinfeksi, karena memiliki lebih banyak kesempatan mendapat infeksi
(exposure). Hospes reservoar adalah hewan yang dapat menjadi hospes bagi cacing filaria, misalnya Brugia malayi
yang dapat hidup pada kucing, kera, kuda, dan sapi (3). 3. Environment Kasus penderita filariasis khas ditemukan
di wilayah dengan iklim sub tropis dan tropis seperti di Indonesia (5). Daerah Endemis biasanya merupakan daerah
dataran rendah yang berawa dengan di sana-sini dikelilingi oleh daerah yang bersemak belukar dan berhutan (6).
Filariasis pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul dan sekarang muncul
kembali. Filariasis tersebar luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia (5). Sebanyak 26 provinsi di Indonesia
dikatakan endemis penyakit kaki gajah, antara lain Sumatera, sebagian wilayah Jawa dan Bali (9).
1. Agent : Plasmadium sp, 2. Host : Manusia, 3. Environment : Lingkungan
1. Agent Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus yang masuk kedalam
tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina.
2. Host Dalam hal ini manusia lah yang menjadi host atau target penyakit DBD(11). Meskipun penyakit DBD
dapat menyerang segala usia beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan tertular penyakir
yang berpontensi mematikan ini. Di Indonesia penderita penyakit DBD terbanyak berusia 5-11 tahun
3. Environment Di Indonesia, penyakit DBD menjadi masalah kesehatan masyarakat karena jumlah penderitanya
tinggi dan penyebarannya yang semakin luas, terutama di musim penghujan.
Berikut ini tempat perkembangbiakan nyamuk, yaitu: - Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari,
seperti drum, tangki, tempayan, bak mandi dan ember. - Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-
hari, seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, dan barang-barang bekas yang dapat menampung
air. - Tempat penampungan air alamiah, seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa,
pelepah pisang dan potongan bambu. Penelitaan juga menunjukkan di daerah dengan persediaan air tanpa PAM,
perkembangan nyamuk aedes aegypti lebih tinggi karena penampungan air lebih banyak dibandingkan di daerah
yang sudah tersedia air dengan saluran pipa
1. Agent : HFV-1 dan HFV-2 , 2. Host : Manusia , 3. Environment : Lingkungan biologis sosial ,ekonomi,budaya
dan agama sangat menentukan penyebaran AIDS. Lingkungan biologis adanya riwayat ulkus genitalis,Herpes
Simpleks dan STS (Serum Test for Sypphilis) yang positif akan meningkatkan prevalensi.
Diagnosis Medis
Pemeriksaan Widal (uji serologi untuk mendeteksi keberadaan bakteri salmonella),Selain tes
Widal, terdapat juga tes yang lebih cepat dan akurat mendeteksi tifus, yaitu tes TUBEX. Tes
imunologi ini dilakukan menggunakan partikel berwarna untuk meningkatkan sensitivitas.
Tifus juga didiagnosis dengan menganalisis sampel darah, tinja, atau urine di laboratorium.
Selain pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, akurasi diagnosis juga dapat dilakukan dengan
memeriksa sampel cairan tulang belakang
Diagnosis campak dapat ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yakni tanda dan gejala yang
dialami oleh pasien. Namun, pada kasus-kasus tertentu, dokter dapat meminta untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap.
Pemeriksaan antibodi terhadap campak dan fungsi hati juga dapat dilakukan, walaupun jarang.
Pemeriksaan menggunakan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) dapat
menentukan diagnosis secara pasti. Namun, pada sebagian besar kasus tidak dibutuhkan,
karena tanda dan gejala campak umumnya cukup khas untuk menentukan diagnosis.
Diagnosis campak dapat ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yakni tanda dan gejala yang
dialami oleh pasien. Namun, pada kasus-kasus tertentu, dokter dapat meminta untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap.
Pemeriksaan antibodi terhadap campak dan fungsi hati juga dapat dilakukan, walaupun jarang.
Pemeriksaan menggunakan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) dapat
menentukan diagnosis secara pasti. Namun, pada sebagian besar kasus tidak dibutuhkan,
karena tanda dan gejala campak umumnya cukup khas untuk menentukan diagnosis.
Untuk mendiagnosa kondisi pasien, dokter biasanya akan melakukan beragam tahap
pemeriksaan; mulai dari wawancara medis dan riwayat berpergian ke wilayah endemis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Untuk pemeriksaan fisik, dokter akan
mencari tanda- tanda filariasis, seperti seperti pembengkakan (elefantiasis) pada kaki, lengan,
kantong buah zakar (skrotum), bibir vagina (vulva), payudara, kencing susu (kiluria), dan
sesak napas.
Jika hasil pemeriksaan masih dirasa kurang komprehensif, maka dokter dapat menganjurkan
tes penunjang -seperti cek darah lengkap untuk menghitung jumlah sel darah putih; tes apusan
darah tepi dan/atau analisis urin untuk menemukan mikrofilaria dalam darah atau urin; serta
biopsi kelenjar atau jaringan getah bening untuk menemukan potongan cacing dewasa.
Diagnosis malaria dapat dipastikan dengan memerhatikan gejala yang dialami penderita,
Diagnosis malaria dapat dipastikan dengan memerhatikan gejala yang dialami penderita,
pemeriksaan fisik, serta tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test/RDT). RDT dilakukan
untuk mengetahui keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan malaria.
Pemeriksaan darah juga akan dilakukan untuk mengetahui apakah pasien juga menderita
anemia. Anemia adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi sebagai akibat dari malaria.
Secara klinis, dokter dapat menyatakan bahwa seseorang positif terdiagnosa DBD bila terdapat
gejala dan tanda sebagai berikut :
Selama 2-7 hari timbul demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas;
Rumple leed tes positif;
Terdapat petekie, perdarahan gusi, epistaksis (mimisan);
Hepar (hati) membesar
Nadi berdeyut cepat dan lemah-sampai tidak teraba, hipotensi-sampai dengan tidak terukur,
tangan dan kaki teraba dingin, pasien tampak gelisah; pada fase ini dapat dikatakan sebagai
syok.
Tak hanya melalui pengamatan tanda dan gejala, diagnosis DBD juga didasarkan pada hasil
pemeriksaan laboratorium, seperti :
Trombositopenia (≤100.000/μl)
Kebocoran plasma yang ditandai dengan :
Hemokonsentrasi
Peningkatan hematokrit ≥20% dari nilai standar
Penurunan hematokrit ≥20% setelah mendapat terapi cairan
Efusi pleura, asites.
Orang yang baru saja terinfeksi HIV akan mengalami gejala seperti penyakit flu. Ini terjadi
selama kurang lebih satu bulan setelah terinfeksi. Gejala awal yang muncul seperti demam,
tenggorokan sakit dan munculnya ruam. Tapi, beberapa orang yang menderita HIV tidak
merasakan tanda dan gejala selama bertahun-tahun.
Hanya dengan menjalani tes HIV, kita bisa tahu pasti apakah kita terinfeksi atau tidak. Makin
cepat HIV terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi. Jika Anda
merasa berisiko terinfeksi HIV, konsultasikan kepada dokter atau klinik kesehatan terdekat.
Jangan menunda penanganan setelah Anda tahu telah terinfeksi HIV. Jika terlambat, virus bisa
dengan cepat menyebar ke dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa mengganggu kesehatan
Anda. Anda juga bisa menghindari penyebaran virus kepada orang-orang terdekat atau pun
kepada orang lain.
Data Medis
Pengobatan
Pengobatan HIV AIDS saat ini belum
ditemukan obat maupun vaksin yang efektif.
Sehingga pengobatan HIV AIDS dapat dibagi
dalam tiga kelompok, dengan tujuan sebagai
pengobatan suportif, pengobatan infeksi
oportunistik, pengobatan antiretroviral (ARV).
Pengobatan Suportif
Pengobatan untuk meningkatkan keadaan
umum penderita. Pengobatan ini terdiri dari
pemberian gizi yang baik, obat simtomatik, vitamin,
dan dukungan psikososial agar penderita dapat
melakukan aktivitas seperti semula/seoptimal
mungkin. Pengobatan infeksi oportunistik dilakukan
pengobatan suportif, pengobatan infeksi
oportunistik, pengobatan antiretroviral (ARV).
Pengobatan Suportif
Pengobatan untuk meningkatkan keadaan
umum penderita. Pengobatan ini terdiri dari
pemberian gizi yang baik, obat simtomatik, vitamin,
dan dukungan psikososial agar penderita dapat
melakukan aktivitas seperti semula/seoptimal
mungkin. Pengobatan infeksi oportunistik dilakukan
secara empiris.
Pengobatan Infeksi Oportunistik
Pengobatan yang ditujukan untuk infeksi
oportunistik dan dilakukan secara empiris.
2.7.3 Pengobatan Antiretroviral (ARV)
Saat ini telah ditemukan beberapa obat
antiretroviral (ARV) yang dapat menghambat enzim
reverse transcriptase atau menghambat kerja enzim
protease. Pengobatan ARV terbukti bermanfaat
memperbaiki kualitas hidup, menjadikan infeksi
oportunistik menjadi lebih jarang ditemukan dan
lebih mudah diatasi sehingga menekan morbiditas
dan mortalitas dini, tetapi ARV belum dapat
menyembuhkan atau membunuh virus HIV.
Kendala dalam pemberian ARV antara lain
kesukaran ODHA untuk minum obat secara teratur,
adanya efek samping obat, harga yang relatif mahal
dan timbulnya resistensi HIV terhadap obat ARV.
PES Uraian
AN PUTRI ANA
13211170004