Marketing Strategy
Marketing Strategy
Marketing plan atau rencana pemasaran, merupakan bagian dari business plan, yang
memuat serangkaian rencana aktivitas yang berhubungan dengan pemasaran dengan
tujuan untuk mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan.
Berikut ini adalah contoh dari marketing plan atau rencana pemasaran dari sebuah perusahaan
yang bergerak dalam industri popok bayi sekali pakai (disposable baby diaper).
PENDAHULUAN (Introduction)
Executive Summary
PT. Indo Global, terletak di kota Malang, merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi dan pemasaran popok bayi sekali pakai atau disposable baby diaper
dengan merek “Bebiqu”.
Saat ini PT. Indo Global telah memproduksi 3,3 juta pads popok bayi untuk semua ukuran
(size NB, S, M, L, XL, XXL) dengan nilai penjualan sekitar 7.5 miliar rupiah.
Mission Statement
PT. Indo Global memiliki misi untuk ikut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia, terutama anak-anak balita dan bayi dengan menghasilkan produk yang memiliki
mutu dan kualitas tinggi, higienis dan terjangkau.
Objectives
PT. Indo Global, sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri personal care lebih
spesifik lagi di bidang hygienic product telah menetapkan tujuan dari perusahaan, yaitu :
Secara periodik aktif memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu-ibu muda, terutama
yang tinggal di perdesaan, seputar menjaga dan merawat anak-anak balita dan bayi,
dengan bekerjasama dengan dinas terkait dan atau dengan para ahli kesehatan.
Memberikan pelayanan yang prima dengan produk yang berkualitas dan bermutu tinggi,
yang terjangkau oleh konsumen sasaran, sehingga mampu memberikan kepuasan
pelanggan serta dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan tujuan tersebut, maka perusahaan harus mampu mendapatkan pangsa pasar
minimal sebesar 1.4% dari total pasar senilai lebih dari 8.7 triliun rupiah, dimana hal itu
setara dengan pencapaian penjualan sebesar 120 miliar rupiah per tahun, dengan distribusi
mencapai 43 ribu outlet lebih diseluruh nusantara.
Sejak pertama kali dikenalkan, permintaan akan popok sekali pakai semakin tinggi,
beberapa perusahaan mencoba keberuntungan di industri ini, mereka memproduksi popok
dengan berbagai kualitas, mulai dari produk yang memiliki daya serap (salah satu tolok ukur
utama sebuah popok sekali pakai) sangat tinggi dan daya tampung cukup besar, hingga
yang hanya bisa dipakai beberapa jam saja, satu dua sudah penuh dan bocor, tentu dengan
harga yang murah.
PT. Indo Global memilih untuk masuk segmen menengah, dengan menghadirkan popok
bayi berdaya serap tinggi (cepat) dan daya tampung yang cukup, atau jika dikonversikan ke
jam, bisa dipakai sekitar 5 sampai dengan 8 jam.
Sebuah popok bayi sekali pakai dikatakan baik atau memiliki kinerja atau kualitas baik,
diukur dari :
Kecepatan serap, dalam satuan detik, artinya seberapa cepat air seni diserap dan diubah
menjadi gel.
Daya tampung, dalam satuan mili liter atau CC, artinya seberapa banyak air seni dapat
ditampung dan diubah dalam bentuk gel, tanpa menimbulkan basah dan bocor.
Panjang penyebaran, dalam centi meter, artinya seberapa lebar (panjang) air seni yang
masuk tersebut menyebar, tentu semakin menyebar (memanjang) akan semakin baik.
Dan beberapa indikator yang lain, seperti re-wet, halus tidaknya permukaan dan bahan,
kekuatan perekat, daya elastis pelindung samping, dan sebagainya.
Saat ini PT. Indo Global baru memproduksi popok bayi sekali pakai (disposable baby
diaper), dan kedepan akan segera memproduksi celana bayi sekali pakai (baby pants), yang
saat ini sedang dalam masa uji coba.
Kemasan / Packaging :
Special Pack – Gift (NB10, Minyak kayu putih, Bedak, Sabun, …) ada 3 macam.
Material utama :
PE Laminasi
Bebas klorin
Bebas pewangi
Bebas phthalate
Fungsi : sebagai pengganti popok tradisional, dengan kelebihan mampu menahan air pipis
dengan merubahnya menjadi gel sehingga kulit (badan) dan pakaian bayi tidak basah.
Pertumbuhan ekonomi secara tahunan (200X /200Y) sebesar 5.15% angka sedikit
mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu 5.20%.
Sektor lain seperti pertanian (perkebunan), nelayan, peternakan yang bersifat lokal.
Angka kemiskinan sebesar 9.8%, terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar
10% dari populasi penduduk.
Angka pengangguran sebesar 5.2%, terjadi penurunan, dimana lima tahun sebelumnya
sebesar 6%.
Melihat angka pertumbuhan (keluaran – masukan) PDB, tingkat inflasi, serta angka
pengangguran dan kemiskinan, perusahaan masih optimis dengan kondisi ekonomi
Indonesia, terutama mengenai daya beli konsumen yang diprediksi akan terjadi
peningkatan.
Selain itu ada trend lain dari masyarakat, dimana dulu penggunaan popok sekali pakai ini
hanya didominasi masyarakat perkotaan, kini sudah merambah ke pedesaan, minimal pada
saat mereka bepergian atau saat ada acara.
Tentu ini merupakan sebuah peluang bagi industri yang berada dilingkungan ini, sehingga
perusahaan perlu untuk menggali lebih dalam kondisi ini, guna meningkatkan market size
dan potensi konsumen.
Tetapi pada saat ini, karena perkembangan teknologi yang cukup tinggi, sehingga semua
masyarakat bisa melihat gaya hidup dari masyarakat lain (yang dianggap lebih modern,
lebih maju) maka pemakai baby diaper ini sudah bukan monopoly masyarakat perkotaan
saja.
Jadi pasar bagi baby diaper saat ini sudah merata diseluruh wilayah nusantara, mungkin
ada sebagian kecil saja yang belum mengenal produk ini.
Dan konsumen dengan penghasilan sekian rupiah perbulan, sudah mampu untuk
menyisihkan anggaran untuk pembelian popok sekali pakai buat buah hati mereka.
Kemudian perekat tidak mudah lepas, dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit bayi mereka,
serta yang paling sering dikeluhkan oleh konsumen adalah popok dan celana ini sering
bocor, terutama saat dipakai tidur.
Harapan dan keinginan konsumen yang lain adalah harga yang terjangkau, kemudahan
untuk mendapatkan produk (ini yang tinggal di pedesaan, barang sering tidak ada, atau
harus belanja ke pasar kecamatan / pasar desa).
Pesaing (Competitors)
Kompetitor adalah hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena aktivitas mereka
bisa mempengaruhi hasil strategi yang sedang dijalankan.
Artinya saat penyusunan strategi pemasaran, aktivitas dari kompetitor merupakan salah satu
faktor yang dipertimbangkan.
Kompetitor terbagi menjadi dua, yaitu kompetitor yang bermain dalam industri yang sama,
satu segmen atau yang berdekatan.
Kompetitor kedua adalah perusahaan yang bermain di industri yang sama, tetapi dengan
segmen yang berbeda dan perusahaan dengan produk berbeda tetapi menyasar segmen
dan target yang sama dengan produk yang memiliki fungsi sama, seperti popok tradisional
yang terbuat dari kain dan bisa digunakan berkali-kali.
Sedangkan produk yang menjadi pesaing kedua atau tidak langsung adalah :
Analisa Kompetitor :
Source : Fictitious data, for illustration purposes only
Memiliki beberapa ceruk pasar (nicher) dengan konsumen yang cukup loyal.
Ada rencana pembaruan mesin produksi pada semester dua, jika sudah berproduksi, tentu
akan meningkat daya saing, dimana mesin baru ini akan mampu menurunkan production
cost sampai dengan 50% dari mesin yang lama.
Kelemahan (Weakness)
Mesin produksi masih model lama, membutuhkan biaya yang cukup tinggi dalam
operasional dan pemeliharaannya.
Kapasitas produksi kecil, kecepatan produksi kecil (dibanding dengan milik kompetitor).
Sering terjadi cacat produksi, terutama jika kecepatan mesin ditingkatkan sampai pada
batas tertentu.
Peluang (Opportunities)
Pasar yang terus bertumbuh, sehingga kebutuhan akan popok dan celana bayi sekali pakai
masih sangat tinggi.
Adanya teknologi yang memasuki hampir seluruh masyarakat Indonesia, sehingga
membuka pemahaman mereka akan gaya hidup yang lebih praktis, yaitu diantaranya adalah
penggunaan popok dan celana bayi sekali pakai.
Ancaman (Threats)
Kompetitor memiliki mesin produksi keluaran terbaru, dengan kapasitas produksi lebih
tinggi, kecepatan produksi lebih tinggi, sehingga biaya produksi menjadi rendah.
Mesin model baru, memiliki model yang lebih baru, lebih menarik dan sesuai dengan fungsi
(embose yang disesuaikan dengan titik penyerapan).
Beberapa kompetitor adalah perusahaan yang juga memiliki produk lain (diluar popok bayi)
yang telah dikenal oleh konsumen dan memiliki jaringan distribusi secara nasional.
TUJUAN (Goal)
Keuangan (Financial)
Mencapai sales revenue sebesar Rp. 120 miliar di tahun 20XX (tahun depan).
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya pemasaran (promosi, iklan, dll.) dengan target
rasio 15,2% terhadap gross sales.
Pemasaran (Marketing)
Mencapai target penjualan sebesar RP. 120 miliar per tahun atau pertumbuhan penjualan
sebesar 33 % dari tahun sebelumnya (data penjualan sampai dengan bulan ke-10 adalah 75
miliar, diestimasi akan mencapai 90 miliar sampai akhir tahun ini).
Meningkatkan brand index (awareness) dari 45% menjadi 60% di pasar sasaran.
Mencapai target distribusi sebesar 43.500 outlet (type grosir dan pengecer, di sektor MT,
GT, Spc channel).
Mencapai market share sebesar 1.37% dari total pasar yang diperkirakan mencapai 8,7
triliun per tahun.
Geographic Factors :
Jatim, Jabar, DKI, Jateng + DIJ, Bali, Banten, Sulsel, Sumut, Palembang
Demographic Factors :
Umur : 20 – 35 tahun
Gender : Wanita
Psychographic Factors :
Pemosisian (Positioning)
Sebagai popok atau celana yang selalu menjadi “teman bintang kecil Anda”, menjadikan
Bebiqu sebagai pilihan pertama orang tua untuk mencurahkan kasih sayang mereka dengan
memberikan popok atau celana bayi yang nyaman dipakai, tidak menimbulkan iritasi di kulit,
higienis, tidak bocor dan terjangkau.
Sebagai popok (atau celana) untuk baby dengan kemampuan menampung sementara pipis
(+pup) baby dengan cara mengubah air seni menjadi gel.
Daya tampung :
Sesuai standard produk (lampikan tabel standard daya tampung dan tabel hasil test lab
untuk daya tampung).
Kemasan :
Label :
Dengan fontype dan gambar yang menarik (attractive) warna dominan hijau-putih (coloring
brand) dengan merek dan tagline serta USP produk
USP :
Indikator kepenuhan
Secara intensif memgkomunikasikan USP produk seperti manfaat lapisan luar popok yang
lembut seperti kain (clothlike), side guard, anti bacterial, dll., baik secara langsung maupun
tidak langsung
Secara langsung, melalui aktivitas adpro – brand activation, in-store activity, market blitz,
home visit (door 2 door) dll.
Secara tidak langsung melalui iklan, baik televisi, radio, print ad, out door dll.
Komunikasi harus dilengkapi dengan demo produk, demo kualitas produk, dan cara
penggunaan popok yang benar.
Melakukan serangkaian riset dan pengembangan untuk meningkatkan daya tampung dan
kecepatan penyerapan (peningkatan kualitas produk), terutama untuk hal-hal yang tampak
atau mudah untuk dikomunikasikan ke konsumen.
Merubah embose, dari flat menjadi area tengah lebih tebal dibanding area tepi, agar daya
tampung lebih besar.
Strategi Harga (Pricing Strategy)
Pricing Objective :
Harga terjangkau untuk segmen dan target pasar, sehingga bisa meningkatkan market
share untuk mendapatkan profit yang maksimal.
Pricing Strategy :
Salah satu cara untuk meningkatkan Kinerja Sales & Marketing Team adalah dengan Metrik
dan Analisa Kinerja, yang terangkum dalam
Harga sama untuk daerah Jawa dan Bali, untuk luar pulau disesuaikan dengan biaya
tranportasi sehingga terbentuk beberapa harga.
Diskon standar mengacu kepada kuantitas (quantity discount) atau struktur harga yang
terdiri dari harga untuk distributor (DBP), harga untuk grosir (WBP) harga untuk pengecer
(RBP) dan harga untuk konsumen (CBP) .
Ada harga khusus, untuk kondisi tertentu (tender dalam jumlah tertentu), berlaku syarat dan
ketentuan.
Principal -> Distributor -> Wholesaler -> Consumer (Spc End User / B2B)
Lokasi jalan utama, jalan madya, perumahan, perkampungan, area umum (daerah wisata,
stasiun, terminal, RS, dll)
Menggunakan sub-dist untuk area tertentu yang tidak terjangkau oleh distributor (main-dist).
Diberikan bantuan untuk team penjualan SLD Excl dan SLD Mix dalam bentuk biaya
operational dan atau insentif khusus.
Dibentuk “Duta Bebiqu” team khusus dengan tugas mengenalkan dan menjual produk
secara personal dengan sasaran orang sekitar dengan insentif khusus, team berasal dari
masyarakat setempat.
Yang pertama iklan informasi dan edukasi (informative & education advertising) yang
berfungsi untuk mempromosikan produk, mengenalkan produk untuk membentuk demand
dan meningkatkan awareness dengan informasi dan edukasi.
Berikutnya iklan pengingat (reminder advertising) untuk menjaga ingatan konsumen
terhadap produk (merek) atau brand awareness dengan menggunakan beberapa media
seperti TVC, RAT, Social Media Ad, Print Ad dll.
Broadcast Media :
PT. Indo Global akan menggunakan media televisi sebagai media utama iklan (mass media)
karena memiliki jangkauan (reach) yang cukup luas.
Memilih waktu yang tepat, yaitu premium time (peak time) pk. 18.30 – 21.00 atau 08.00 –
10.30 waktu setempat (mengingat anggaran yang masih terbatas, akan dipilih yang pagi
hari).
Periode pertama menggunakan durasi iklan standar, yaitu 30 detik, baru pada periode
berikutnya durasi akan diturunkan menjadi 20 detik dan 15 detik.
Talk show dengan kuiz dan undian bagi audience yang bertanya secara langsung.
Media berikutnya yang digunakan adalah radio (mass media), untuk beberapa kota /
kabupaten yang memang masih banyak yang menggunakan media ini.
Durasi iklan sama dengan televisi, hanya jam penayangan lebih banyak mengikuti program
untuk keluarga atau untuk ibu-ibu muda (baik yang dikantor maupun yang dirumah).
Diadakan kuiz atau program interaktif dengan pendengar (ada gift nya).
Menggunakan media on-line sebagai salah satu media komunikasi dua arah (langsung dan
tidak langsung).
Sosial media dengan membentuk akun khusus dengan berbagai konten kreatif untuk
membentuk engagement.
Website / portal / blog khusus yang berisi konten kreatif, edukatif dan solusif serta
dimungkinkan komuinikasi dua arah.
Beriklan di berbagai platform dunia maya (berbayar dengan sistem waktu dan klik).
Publication Media :
PT. Indo Global juga menggunakan beberapa media untuk melakukan publikasi seputar
perusahaan, produk dan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
Dipilih majalah atau buletin keluarga seperti Bunda Ceria, Family Berita,dll. ( yang memiliki
segmen pembaca sama dengan target market).
Secara periodik diadakan event seperti fotogenic, kisah unik Bebiqu, dan lain-lain yang
melibatkan media ybs.
Setiap event yang dilakukan, harus diliput oleh media relasi dan media milik sendiri seperti
portal, akun youtube, akun IG dll.
Menggunakan website / portal / blog untuk meliput berbagai aktivitas, program, isu, dll untuk
dipublikasikan.
Out Door :
PT. Indo Global menggunakan banner dan printing sebagai salah satu media komunikasi.
Media print ad tersebut diletakan di tempat yang strategis di tiap kota dengan ketentuan :
Ada aturan penempatan media dengan konsep “keseimbangan hasil + biaya” (contoh untuk
20 banner akan efektif dipasang di satu lokasi strategis, dari pada di 10 lokasi yang sama-
sama strategis yang berjauhan).
POP Media :
POP ditempatkan di lokasi yang menonjol (prominently place) di shelves, gondola dan floor
display.
Display card atau offering disc atau benefit disc ditempatkan di dekat konter pembayaran
(COC).
Anda Salesman, Sales Supervisor, Sales Manager atau Business Owner ...
Saat launching produk baru atau feature baru, akan ada program promosi seperti free
sample, bundling, tight-in, dll.
Saat pembukaan area baru akan ada program promosi khusus (biasanya di gabungkan
dengan event atas pembukaan area tersebut)
Saat pembukaan channel baru atau atau outlet baru akan ada penawaran khusus (kontrak
dengan harga khusus, display, dll), terutama untuk pareto outlet (di support dengan team
promosi spt SPG)
Saat ada event komunikasi pemasaran, seperti brand activation, baik in-store promotion
program maupun street promotion program.
Program promosi yang disesuaikan dengan hari khusus (dibuat tematik) misal hari Kartini,
hari Kemerdekaan RI, dll.
Program promosi yang disesuaikan dengan isu positif atau event nasional / internasional
seperti hari kesehatan dunia, hari anak dunia, program bayi sehat nasional, program
imunisasi nasional dll.
Program Promosi pada Kemasan :
Kemasan dibuat semenarik mungkin, dan beberapa kemasan dibuat khusus seperti :
Kemasan untuk traveling atau bepergian, dimana kemasan berisi beberapa pack dan mudah
dibawa sendiri ataun dimasukkan dalam tas perlengkapan bayi.
Kemasan untuk gift atau hadiah saat berkunjung / besuk kelahiran bayi, yang dilengkapi
dengan produk lain seperti handuk, bedak, minyak telon, dll dalam satu kemasan praktis
dengan beberapa variasi harga.
Kemasan jumbo, secara periodik dibuat dalam bentuk tas baby yang punya fungsi lain saat
isi sudah habis.
Free sampling
Program insentif atau reward untuk salesman (fokus, launching, achievement target, dll)
Program insentif untuk distributor (kontrak penjualan, pass-on, achievement target (sales,
distribusi, call, eff.call,dll.)).
Perumahan dengan sistem stand (di dekate gate, taman, lapangan pada hari libur) dan
door-to-door.
Personnal Selling
Perusahaan secara tentative akan membentuk team untuk melakukan aktivitas personal
selling, yaitu :
Internal team, dengan sasaran beberapa institusi yang berhubungan dengan anak-anak dan
bayi seperti rumah besalin (kontrak produk), sekolah PAUD (untuk berjaga-jaga jika ada
murid yang membutuhkan), tempat penitipan anak dan bayi, dan lain-lain.
Eksternal team, seperti reseler atau duta Bebiqu, diangkat dari warga setempat, dengan
komisi dari penjualan.
Sementara untuk departemen atau unit penjualan dan pemasaran, resiko dibagi dalam
beberapa kelompok, yaitu :
Program consumer promo (seperti diskon) yang djalankan oleh kompetitor besar dalam
waktu yang lama, dapat mengakibatkan konsumen beralih ke merek kompetitor.
Program trade promo dalam bentuk kontrak dan blocking area, bisa menghentikan atau
mengurangi arus produk ke saluran di bawahnya atau ke konsumen, dan dalam jangka
pendek berdampak ke penurunan omset penjualan.
Ketidak puasan konsumen atas mutu dan kualitas produk, sebagai akibat kompetitor
memiliki keunggulan baru atau keinginan konsumen yang berubah (bertambah atau
meningkat). Contoh :
Beberapa konsumen yang sering bepergian, kadang mengeluhkan daya tampung yang
dianggap kurang, (konsumen kesulitan mengganti popok / celana saat dalam perjalanan
atau saat berada ditempat yang lain).
Reaksi kompetitor atas aktivitas atau program yang sedang dijalankan perusahan.
Seringkali kompetitor tidak akan tinggal diam untuk semua aktivitas atau program tersebut,
selain memang sudah memiliki rencana sendiri, kadang mereka memang membuat program
tandingan yang (tampak) lebih menarik.
Pengalaman konsumen dalam waktu yang cukup lama bisa membentuk loyalitas konsumen,
maka dari itu harus dibuatkan program yang berkesinambungan dan saling berhubungan
yang menggiring konsumen pada pengalaman penggunaan merek produk yang lebih lama,
agar tercipta loyalitas konsumen
Program trade promo dalam bentuk kontrak jangka panjang atau blocking area :
Harus ada pendekatan khusus, hubungan baik harus dijaga dan ditingkatkan, terutama
terhadap key outlet (pareto outlet).
Distribusi harus baik dan merata, sehingga terjadi pemerataan di level bawah, dan jika ada
program yang mengarah ke key outlet, tidak akan banyak mempengaruhi outlet yang di
bawahnya.
Principal dan distributor bisa membentuk key outlet baru, jika demikian key outlet baru
tersebut akan memiliki loyalitas yang lebih tinggi dan bisa dijadikan barrier masuknya produk
kompetitor dimasa mendatang.
Reaksi kompetitor atas aktivitas atau program yang sedang dijalankan perusahan.
Beberapa program harus bersifat estafet, dimana pangkal program diusahakan bersifat
gerilya atau silent atau laten atau tampak tidak berbahaya bagi mereka (kompetitor),
sehingga saat kompetitor menyadari ancaman dari program tersebut, mereka sudah sangat
terlambat (karena aktivitas yang terbaca adalah aktivitas yang kesekian, yang meskipun
dihentikan atau dibuatkan tandingan, tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pasar).
Diusahakan ada program yang mengarah ke penciptaan market baru, apakah melalui
saluran baru atau membentuk konsumen baru (market education), sehingga tidak
berbenturan dengan kompetitor secara langsung.
Memberikan pelayanan yang prima, memastikan target baik trader maupun consumer
mendapatkan pelayanan tersebut (tugas Reps di area), seperti
Kemudahan mendapatkan produk (baik dari sisi distribusi maupun non distribusi, misal via
on-line).
Kecepatan penyelesaian komplain, seringkali karena harga popok dan celana (diaper dan
pant) ini relatif kecil, ketika ada permasalahan, mereka enggan kopmplain, mereka langsung
tidak membeli lagi atau beralih ke kompetitor. Maka dari itu harus digiatkan, kemudahan
menyampaikan keluhan dan saran demi perbaikan kedepanya.
Bentuk team khusus untuk melakukan perbaikan pelayanan, dengan aktivitas seperti
menjadi ghostshoper, melakukan brainstorming atas pelayanan dan kepuasan pelanggan,
dll.
Data historical, merupakan data utama, sebagai base line dari penjualan berikutnya.
Pola pertumbuhan penjualan (tingkat pertumbuhan, per area, per produk, per channel,
dikombinasikan dan juga memperhatikan yang bersifat ekstrim).
Tingkat leverage dari setiap aktivtas atau program, kita perhatikan sifat dari kenaikan ini,
apakah bersifat sementara (berapa lama) ataukah mendekati permanen atau tetap.
Pembukaan saluran baru, area baru atau target konsumen baru menjadi bahan
pertimbangan, terutama untuk selling-in (sementara) dan tingkat penyerapannya (penjualan
actual).
Anggaran Biaya (Cost Budget)
Sebuah aktivitas agar bisa berjalan dengan baik tentu membutuhkan biaya dalam
operasionalnya. Berikut adalah dukungan biaya operasional dari serangkaian program
pemasaran diatas :
Program Pengendalian (Controling Program)
Setiap aktivitas pemasaran akan selalu dilengkapi dengan obyektif atau tujuan dari program
atau aktivitas tersebut, dan beberapa parameter yang menjadi kelengkapan atau prasyarat
untuk menjalankan program tersebut, seperti :
Nama Program
Type program
Sales target (tidak berlaku jika target program adalah penjualan / sales), sebagai dampak
langsung dan tidak langsung dari aktivitas tersebut.
Historical program
Background program
Jika semua parameter tersebut diproses dengan benar, maka akan ada aspek pengendalian
yang cukup kuat, baik dari segi efektivitas dan efisiensi biaya, aspek waktu (ketepatan
pelaksanaan dan penyelesaian klaim biaya, dll.) terutama aspek tujuan dan target yang
hendak dicapai.
Tentu dalam program tersebut akan dihubungkan dengan KPI sebagai alat monitoring, jadi
setiap program yang disusun, adalah bagian dari Sasaran Strategi (Strategic Objective)
yang hendak dicapai yang di breakdown dalam satu atau lebih KPI.
Demikian pembahasan kita mengenai contoh dari proposal Rencana Pemasaran atau
Marketing Plan, untuk perusahaan yang bergerak dalam industri personal care atau hygienic
product dengan produk Popok Bayi Sekali Pakai (Disposable Baby Diapers).
Dalam contoh tersebut masih banyak yang belum bisa kami tampilkan, seperti tabel-tabel
pendukung, grafik, dan berbagai data yang biasanya dilampirkan dalam pembuatan sebuah
dokumen Rencana Pemasaran.
Dengan keterbatasan tersebut, semoga artikel ini masih bisa menjadi bahan referensi untuk
menyusun atau sekedar sebagai pembanding saat Anda akan menyusun rencanan
pemasaran.
Terima kasih sudah berkunjung ke Blog Distribusi Pemasaran Dotcom, semoga Anda
mendapatkan manfaat.