Anda di halaman 1dari 5

Ganyong

Print PDF

Ganyong (Canna indica L. sin. C. coccine P. Miller, C. edulis Kerr-Gawler, C.


orientalis Roscoe.) merupakan tanaman famili kana-kanaan atau Cannaceae)
adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi asal Amerika Selatan. Kini ganyong telah
menyebar di seluruh kawasan tropika, termasuk di Indonesia. Nama ganyong dalam
bahasa lain adalah ubi pikul (Sumatera), canna, queensland arrowroot, Indian shot
(Inggris). Taxonomi ganyong merujuk pada dua orang pakar: Paulus Johannes
Maria Maas dari Belanda dan Nobuyuki Tanakadari Jepang.
Menurut Maas, C. coccinea, C. compacta, C. discolor, C. patens dan C. speciosa
merupakan sinonim atau varietas dari C. indica, sedangkan menurut Tanaka
masing-masing merupakan spesies yang berbeda dari C. indica.

Ganyong termasuk tanaman terna tahunan, mengering pada musim kemarau dan
tumbuh kembali pada awal musim hujan. Hal ini dimungkinkan karena ganyong
mempunyai rimpang yang disebut "umbi", padahal sebenarnya merupakan batang.
Batang di permukaan tanah sebenarnya merupakan batang semu yang terdiri atas
kumpulan pelepah daun. Batang ganyong dapat tumbuh sampai mencapai tinggi
0,9-1,8 m, tetapi bila dikur mengikuti batang dapat mencapai 3 m. Karena berimpang
maka ganyong tumbuh merumpun. Daun berbentuk elip, menyerupai daun pisang
ukuran kecil, dengan ukuran panjang 15-60 inci dan lebar 7-20 inci. Daun berwarna
hijau muda datau hijau bersemu ungu, bergantung pada kultivar. Bunga berwarna
jingga dengan pangkal kekuningan, terdiri atas 3 helai kelopak yang masing-masing
berukuran panjang 5 inci. Bunga ganyong sangat mirip dengan bunga tasbih, tetapi
berukuran lebih kecil. buanh ganyong berupa buah kotak beruang tiga yang masing-
masing berisi 5 butir biji berukuran kecil berwarna hitam. Rimpang ganyong
berukuran diameter 5-8.75 cm dan panjang 10-15 cm, bahkan bisa mencapai 60 cm.
Rimpang ditutupi oleh sisik berwarna kecokelatan. 

Ganyong terdiri atas kelompok yang dibudidayakan untuk menghasilkan umbi atau
sebagai tanaman hias. Maas membedakan ganyong menjadi 4 varietas (mungkin
lebih baik membedakan menjadi kelompok kultivar):

 Canna indica var. indica L.: berukuran sedang, berdaun hijau, pola
pertumbuhan menyebar, batang bersegi tiga dan berwarna hijau, mahkota
bunga merah, rimpang tebal sampai berdiameter 3 cm dan berwarna ungu,
membentuk banyak anakan.

 Canna indica var. flava (Roscoe ex Baker) Nb. Tanaka: mahkota bunga
berwarna kuning.
 Canna indica var. maculata (Hook) Nb. Tanaka: berukuran sedang, daun
berwarna hijau, tumbuh bercabang, mahkota bunga kuning dengan bercak
merah, rimpang tebal sampai berdiameter 3 cm dan berwarna putih atau pink,
anakan tidak terlalu banyak.'

 Canna indica var. sanctae rosea (Kraenzl) Nb. Tanaka: berukuran kecil, daun
berwarna hijau dengan tepi pucat, bercabang, mahkota bunga berwarna pink,
rimpang tebal sampai berdiameter 3 cm dan berwarna putih atau pink, cepat
membentuk anakan dan banyak.

 Canna indica var. warszewiczii (A.Dietr.) Nb.Tanaka: seperti C. indica var.


indica tetapi dengan tepi daun berwarna ungu-kemerahan, buah berwarna
ungu-kemetahan, pangkal batang membesar.

Ganyong dibudidayakan untuk dikonsumsi rimpangnya yang dikenal sebagai "umbi" setelah
dimasak dengan cara dikukus atau direbus. Rimpang juga dapat diolah menjadi tepung.
Tanaman ganyong ditanam ketika memasuki musim hujan dan dipanen setelah 7 – 10 bulan.
Tanpa pemupukan, produksi umbi ganyong dapat mencapai 2,5 -2,84 kg/ tanaman. Satu
hektar lahan bisa menghasilkan umbi kurang lebih 30 ton.

Tanaman ganyong
Bunga ganyong

Buah ganyong
Buah kering dengan biji

Pangkal batang ganyong yang membesar


Rimpang ("umbi") ganyong

Anda mungkin juga menyukai