Anda di halaman 1dari 23

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

PERTEMUAN 15 & 16
KONSOLIDASI – PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING
MEMILIKI SAHAM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu
menjelaskan:
15.1 Pengertian pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham pemilikan tidak
langsung
15.2 Prosedur konsolidasi atas kepemilikan tidak langsung pada kasus mutual holding

B. URAIAN MATERI

Sebelumnya telah membahas situasi kepemilikan saham di mana investor atau


perusahaan induk secara langsung memiliki beberapa atau semua saham berhak suara (voting
stock) investee. Metode akuntansi ekuitas sangat cocok untuk situasi tersebut dan dalam
kasus dimana investor memiliki secara tidak langsung 20% atau lebih saham berhak suara
investee. Konsolidasi harus dilakukan jikan suatu perusahaan, baik secara langsung maupun
tidak langsung, memiliki mayoritas saham berhak suara yang beredar perusahaan lain.
Pertemuan ini akan membahas akuntansi perusahaan induk dan prosedur konsolidasi
untuk situasi "Kepemilikan Tidak Langsung”. Disini akan membahas kompleksitas tambahan
yang timbul jika perusahaan afiliasi memiliki saham berhak suara satu sama lain. Struktur
afiliasi jenis ini dibahas dengan judul “Mutual Holding”. Pembahasan mengenai hubungan
mutual holding akan ditempatkan setelah pembahasan tentangkepemilikan tidak langsung
jenis di mana perusahaan afiliasi secara tidak langsung memiliki perusahaannya sendiri.
Walaupun prosedur konsolidasi untuk kepemilikan tidak langsung dan mutual
holding lebih kompleks dibandingkan kepemilikan langsung, tujuan utama konsolidasi tetap
sama. Sebagian besar masalah yang dihadapi berkaitan dengan pengukuran laba yang
direalisasi oleh entitas yang terpisah perusahaan dan pengalokasiannya di antara kepemilikan
minoritas dan mayoritas.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 1


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Tujuan Pembelajaran 15.1:


Pengertian pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham pemilikan
tidak langsung

Yang dimaksud dengan Pemilikan tidak langsung adalah investasi yang


memungkinkan investor untuk mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan
perusahaan lain tidak melalui kepemilikan saham langsung, melainkan melalui anak
perusahaannya. Struktur indirect holding terdiri dari dua macam yaitu struktur induk-anak-
cucu (Induk-Anak-Cucu) dan struktur afiliasi terkoneksi (Afilitas Terikat).

Struktur Afiliasi
PepsiCo’s mendirikan Pepsi Bottling Group (PBG). Catatan atas laporan tahunan PepsiCo’s
tahun 2003, memberikan informasi tambahan mengenai status kepemilikan PBG, serta Pepsi
Americas, yaitu perusahaan afiliasi pembotolan utama lainnya :
Selain sekitar 41% saham biasa yang beredar PBG yang telahdimiliki pada akhir tahun 2003,
kami juga memiliki 100% saham biasa kelas B PBG dan hamper sekitar 7% ekuitas Bottling
Group, LLC, yaitu perusahaan anak utama PBG yang sedang beroperasi. Hal ini
memberikan kepemilikan ekonomi sekitar 45% operasi gabungan PBG. … Pada akhir 2003,
kami memiliki hampir sekitar 40% Pepsi Americas.

Juga mengindikasikan bahwa laporan keuangan konsolidasi PepsiCo mencerminkan


pendapatan bersih dari transaksi pihak terkait dengan perusahaan afiliasi pembotolan tersebut
sejumlah $3,699 miliar selama tahun 2003.
Laporan tahunan SBC Communications tahun 2003 mengikhtisarkan beberapa
investasinya dalam perusahaan afiliasi sebagai berikut :
Kerumitan potensial atas struktur afiliasi perusahaan tidak hanya terbatas pada satu
imajinasi saja. Karena itu, jenis umum struktur afiliasi tidak sulit untuk diidentifikasi. Peraga
mengilustrasikan jenis struktur afiliasi yang paling mendasar.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 2


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Meskipun peraga 9-1 mengilustrasikan struktur afiliasi bagi perusaahan induk dan
perusahaan anak, diagram tersebut juga dapat diterapkan pada perusahaan investor dan
investee yang terkait melaluikepemilikan langsung atau tidak langsung sebesar 20% atau
lebih saaham berhak suara perusahaan investee. Direct holding (kepemilikan langsung)
berasal dari investasi langsung dalam saham berhak suara dari satu atau lebih investee.
Sedangkan indirect holding (kepemilikan tidak langsung) adalah investasi yang
memungkinkan investor mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan keputusan
investee yang tidak dimiliki secara langsung melalui investee yang dimiliki secara langsung.
Ada dua jenis struktur kepemilikan tidak langsung yang diilustrasikan pada peraga hubungan
ayah-anak-cucu (father-son-grandson relationship) dan hubungan afiliasi terkait (connecting
affiliates relationship).
Dalam diagram ayah-anak-cucu, perusahaan induk secara langsung memiliki
80% kepemilikan dalam Perusahaan anak A dan secara tidak langsung memiliki
56% kepemilikan (80% × 70%) dalam perusahaan anak B. Pemegang saham minioritas
memiliki 44% lainnya dalam Perusahaan Anak B 30% yang dimiliki langsung oleh
pemegang minioritas saham Perusahaan Anak B ditambah 14% yang dimiliki oleh 20%
pemegang minioritas saham Perusahaan Anak A (20% × 70%). Perusahaan induk memiliki
secara tidak langsung 56% saham Perusahaan Anak B, Sehingga konsolidasi dengan
Perusahaan ank B dapat dilakukan. Akan tetapi bukankepemilikan langsung atau tidak
langsung perusahaan induk yang menentukan apakah sebuah afiliasi harus dikonsilidasikan
atau tidak. Keputusan untuk mengkonsolidasi didasarkan pada apakah mayoritas saham
perusahaan afiliasi berada dalam struktur afiliasi, sehingga memberikan perusahaan induk
kemampuan untuk mengendalikan operasi perusahaan afiliasi.
Jika Perusahaan Anak A dalam diagram ayah-anak-cucu pada Peraga 9-1 memiliki
60% saham Perusahaan Anak B, kepemilikan tidak langsung perusahaan induk atas saham
perusahaan Anak B hanya 48% (80% × 60%), dan kepemilikan pemegang saham minoritas
akan menjadi 52% [40% + (20% × 60%)]. Konsolidasi dengan Perusahaan Anak B masih
tetap diperbolehkan, karena 60% saham Perusahaan Anak B berada dalam struktur afiliasi.
Dalam ilustrasi mengenai afiliasi terkait, perusahaan induk memiliki 20% saham
Perusahaan Anak B secara langsung dan 32% (80% × 40%) secara tidak langsung, sehingga
total kepemilikan langsung dan tidak langsung mencapai 52%. Sementara, 48% saham
S1 Akuntansi Universitas Pamulang 3
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Perusahaan Anak B lainnya dimiliki oleh pemegang saham minoritas Perusahaan Anak B
sebesar 40% dan 8% (20% × 40%) secara tidak langsung oleh pemegang saham minoritas
Perusahaan Anak A.

Indirect holding berstruktur Induk-Anak-Cucu


Contoh soal:
A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C
pada 1 Januari 2010 senilai Rp105,000. Tidak ada kelebihan harga atas nilai buku saham
yang diperoleh.

Laporan keuangan, jurnal eliminasi, dan kertas kerja konsolidasi ketiga perusahaan tahun
2010 tampak sbb :
a. Investasi di B Rp8,000
Saldo Laba A Rp8,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas B)
Ekuitas B awal 2009 100/80 X 192,000 = 240,000
Ekuitas B awal 2010 200,000 + 50,000 = 250,000
Kenaikan 10,000 x 80% = Rp8,000

b. Pendapatan dividen Rp38,000


Dividen Rp38,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen 24,000 + 14,000)
a. Beban Minoritas C Rp12,000
Dividen Rp 6,000
MINORITAS C akhir Rp 6,000
(untuk mencatat Beban Minoritas C 30% x Rp40,000)

b. Modal Saham – C Rp100,000


Saldo Laba – C, awal Rp 50,000
S1 Akuntansi Universitas Pamulang 4
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Investasi di C Rp105,000
MINORITAS C awal Rp 45,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas C)

c. Beban Minoritas B Rp15,600


Dividen Rp 6,000
MINORITAS B akhir Rp 9,600
{untuk mencatat Beban Minoritas B 20% x (Rp64,000 - Rp14,000) + (20% x 70% x
Rp40,000)}

MINORITAS B berhak atas Laba Bersih B (20% x Rp50,000) tetapi tidak berhak atas
Pendapatan dividennya yang diperoleh dari C, karena MINORITAS B akan mendapat income
tidak langsung atas Laba Bersih C yaitu 20% x 70% x Rp40,000. Bila Pendapatan dividen
dimasukkan, maka terjadi tumpang tindih perhitungan hak MINORITAS.

d. Modal Saham –B Rp 200,000


Saldo Laba ditahan – B, awal Rp 50,000
Investasi di B Rp 250,000
MINORITAS B awal Rp 50,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas CKertas kerja
konsolidasi (dalam ribuan)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 5


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Indirect holding berstruktur Afiliasi Terikat

Contoh soal :
P membeli 70% saham S pada 2 Januari 2009 senilai Rp175,000. Saat itu
stockholders’ equity S terdiri dari Modal Saham Rp200,000 dan Saldo Laba Rp40,000. Nilai
Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih S sama. Selisih biaya dengan Nilai Wajar dialokasikan ke
goodwill. P membeli 60% saham T pada 2 Januari 2008 senilai Rp96,000. Saat itu
stockholders’ equity T terdiri dari Modal Saham Rp100,000 dan Saldo Laba Rp50,000. Nilai
Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih T sama. Selisih biaya dengan Nilai Wajar dialokasikan ke
goodwill.S membeli 20% saham T pada 2 Januari 2005 Rp20,000. Saat itu stockholders’
equity S terdiri dari Modal Saham Rp100,000 dan belum mempunyai Saldo Laba. Nilai
Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih S sama.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 6


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Untuk tahun 2010, income tersendiri dan dividen masing-masing perusahaan adalah
sbb:

Di dalam income P termasuk unrealized gain Rp10,000 yang berasal dari penjualan tanah ke
S pada tahun 2010. Di dalam income S termasuk unrealized gain Rp5,000 yang berasal dari
penjualan inventory sebesar Rp15,000 ke P pada tahun 2010.

Penjelasan jurnal eliminasi, laporan keuangan, dan kertas kerja konsolidasi ketiga perusahaan
tahun 2010 tampak sbb:

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Investasi di T – 20% Rp16,000
Saldo Laba S,awal Rp16,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal
2010)
Ekuitas T awal 2005 100/20 X 20,000 = 100,000; Ekuitas T awal 2010 100,000 + 80,000 =
180,000; Kenaikan (180,000 – 100,000) x 20% = Rp16,000

b. Investasi di T – 60% Rp18,000


Saldo Laba P, awal Rp18,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal
2010)
Ekuitas T awal 2008 100,000 + 50,000 = 150,000
Ekuitas T awal 2010 100,000 + 80,000 = 180,000
Kenaikan 30,000 x 60% = Rp18,000

c. Saldo Laba P, awal Rp4,200


Investasi di S – 70% Rp4,200

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 7


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

(untuk mencatat penurunan ekuitas S dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal
2010)
Ekuitas S awal 2009 200,000 + 40,000 = 240,000;
Ekuitas S awal 2010 200,000 + 34,000 = 234,000;
Penurunan (240,000 – 234,000) x 70% = Rp4,200

d. Penjualan Rp15,000
Harga Pokok Penjualan Rp15,000

(untuk mengeliminasi transaksi penjualan antar induk - anak)

e. Harga Pokok Penjualan Rp5,000


Persediaan Rp5,000
(untuk mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi di dalam persediaan akhir)
f. Sewa Tanah Rp10,000
Aktiva Tetap Rp10,000
(untuk mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi dari penjualan aktiva tetap antar
perusahaan)
g. Pendapatan dividen Rp8,000
Dividen - T Rp8,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen 6,000 + 2,000)
h. Beban Minoritas T Rp4,000
Dividen Rp 2,000
MINORITAS T akhir Rp 2,000
(untuk mencatat Beban Minoritas C 20% x Rp20,000)
i. Modal Saham – T Rp100,000
Saldo Laba – T, awal Rp 80,000
Goodwill Rp 10,000
Investasi di T-60% Rp114,000
Investasi di T-20% Rp 36,000*
MINORITAS T awal Rp 40,000**
S1 Akuntansi Universitas Pamulang 8
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di T dengan ekuitas T dan untuk


memunculkan goodwill)
*Investasi di T yang 20% (S membeli 20% saham T) tidak ada goodwillnya sehingga hanya
dihitung 20% x 180,000 = 36,000.
**MINORITAS T awal adalah (20% x 180,000) + alokasi goodwill 40% x Rp10,000 =
Rp40,000.

j. Pendapatan dividen Rp14,000


Dividen - S Rp14,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen)

k. Beban Minoritas S Rp10,200


Dividen Rp6,000
MINORITAS S akhir Rp 4,200
[untuk mencatat Beban MinoritasS {30% x (Rp35,000 – 5,000) + (30% x 20% x
Rp20,000)}]
Di samping hak atas Laba Bersih B sebesar 30% x (Rp35,000 - 5,000 keuntungan yang
belum direalisasi inventory upstream Penjualan), MINORITAS S juga punya hak atas Laba
Bersih T secara tidak langsung yaitu 30% x 20% x Rp20,000
l. Modal Saham – S Rp 200,000
Saldo Laba – S, awal Rp 34,000
Goodwill Rp 10,000
Investasi di S Rp 170,800
MINORITAS S awal Rp 73,200
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas C)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 9


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 10


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Tujuan Pembelajaran 15.2:


Prosedur konsolidasi ata kepemilikan tidak langsung pada kasus mutual
holding

Mutual holding adalah kepemilikan saham oleh perusahaan yang berafiliasi terdiri dari dua
bentuk yaitu :
 Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan. Saham induk yang dimiliki oleh anak
perusahaan tidak termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di dalam
laporan keuangan konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan sebagai saham treasuri
dan akan dikurangkan dari stockholders’ equity konsolidasi pada nilai costnya.
 Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya.Untuk saham anak yang
dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya, tidak akan diperlakukan sebagai treasury
stock. Investasi tersebut akan dieliminasi bersamaan dengan eliminasi
ekuitasperusahaan yang sahamnya dimiliki
Ada dua metode akuntansi yang diterima umum untuk perusahaan induk yang sahamnya
dimiliki oleh perusahaan anak :pendekatan saham treasuri(traesuri stock approach) dan
pendekatan konvensional. Pendekatan saham treasuri mempertimbangkan saham perusahaan
induk yang dimiliki oleh perusahaan anak tetap menggunakan dasar biaya dan dikurangkan
dari ekuitas pemegang saham dalam neraca konsolidasi. Sedangkan pendekatan konvensional
mempertimbangkan investasi perusahaan anak dalam saham perusahaan induk atas dasar
ekuitas dan mengeliminasi akun investasi perusahaan dapat diterima,tetapi tidak
menghasilkan laporan keuangan konsilidasi yang sama. Secara khusus jumlah laba ditahan
konsolidasi dan hak minoritas biasanya berbeda menurut kedua metode tersebut.

a) Pendekatan Saham Treasuri


1. Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan
Dari sudut pandang konsolidasi, saham induk yang dimiliki oleh anak perusahaan tidak
termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di dalam laporan keuangan

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 11


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan sebagai saham treasuri dan akan dikurangkan
dari stockholders’ equity konsolidasi pada nilai biayanya.
1) Konsolidasi tahun perolehan tanpa pembagian dividen
Asumsi bahwa pace corporation memperoleh 90% kepemilikan dalam Salt Corporation
seharga $270.000 pada tanggal 1 januari 2006, ketika modal saham salt adalah $200.000 dan
laba ditahan sebesar $100.000. selain itu, salt corporation juga membeli 10% kepemilikan
dalam pace corporation pada tanggal januari 2006 seharga $200.000. neraca saldo kedua
perusahaan per 31 Desember 2006 sebelum mencatat laba investasinya adalah sebagai
berikut(dalam ribuan):
PACE SALT
Debit
Aktiva lainnya $480 $260
Investasi dalam salt (90%) 270 _
Investasi dalam pace (10%) _ 70
Beban termasuk harga pokok penjualan 70 50
$820 $380

Kredit
Modal saham, nominal $10 $500 $200
Laba di tahan 200 100
Penjualan 120 80
$820 $380

KERTAS KERJA KONSOLIDASI PACE CORPORATION DAN PERUSAHAAN ANAK


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 12


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Beban Minoritas Rp3,000
MINORITAS, akhir Rp3,000
(untuk mencatat Beban Minoritas 10% x 30,000)

b. Modal Saham – S Rp200,000


Saldo Laba – S Rp100,000
Investasi di S Rp270,000
MINORITAS S, awal Rp30,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di S dengan ekuitas S)

c. Treasury stock (Saham) Rp70,000


Investasi di P Rp70,000
(untuk mengeliminasi akun Investasi di P dan memunculkan akun Treasury stock
(Saham) untuk saham P yang dimiliki S)

2) Konsolidasi setelah tahun perolehan dengan pembagian dividen


S1 Akuntansi Universitas Pamulang 13
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Tahun 2010, kedua perusahaan melaporkan Laba Bersih sendiri dan dividen masing-masing
sebagai berikut:

Laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasi 2010 tampak sbb:
Penjelasan jurnal eliminasi:
a. Investasi di S Rp27,000
Saldo Laba – P, awal Rp27,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas S)
Ekuitas S awal 2009 200,000 + 100,000 = 300,000
Ekuitas S awal 2010 S 200,000 + 130,000 = 330,000
Kenaikan 30,000 x 90% = Rp27,000

b. Pendapatan dividen Rp18,000


Dividen - S Rp18,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen P)

c. Pendapatan dividen Rp3,000


Dividen - P Rp3,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen)

a. Modal Saham – S Rp200,000


Saldo Laba – S Rp130,000
Investasi di S Rp297,000
MINORITAS S, awal Rp33,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di S dengan ekuitas S)

b. Beban Minoritas Rp3,000


MINORITAS, akhir Rp3,000
(untuk mencatat Beban Minoritas 10% x 30,000)
S1 Akuntansi Universitas Pamulang 14
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

c. Treasury stock (Saham) Rp70,000


Investasi di P Rp70,000
(untuk mengeliminasi akun Investasi di P dan memunculkan akun Treasury stock
(Saham) untuk saham P yang dimiliki S)

b) Pendekatan Konvensional
Menurut pendekatan konvensional, saham perusahaan induk yang dimiliki oleh
perusahaan anak dianggap sebagai saham yang ditarik kembali secara konstruktif dan modal
saham serta laba ditahan yang dapat diberlakukan dalam kepemilikan yang dimiliki oleh
perusahaan anak tidak disajikan pada laporan keuangan konsolidasi.
Akuisi salt atas saham pace menurut pendekatan konvensional dianggap sebagai penarikan
konstruktif atas modal saham pace sebesar 10%. Neraca konsolidasi pace dan perusahaan
anak pada saat akuisisi menunjukkan modal saham serta laba ditahan yang dapat
diberlakukan pada ekuitas pace corporation yang dimiliki oleh pihak luar dari entitas
konsolidasi adalah sebagai berikut:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 15


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

1 Januari 2006
Pace konsolidasi
Modal saham $500 $450
Laba ditahan 200 180
Tabel ekuitas pemegang saham $700 $630

Secara umum akuntan sepakat bahwa neraca konsolidasi harus memperlihatkan modal
saham dan laba ditahan yang dimiliki pemegang saham mayoritas diluar entitas konsolodasi.
Secara khusus apakah metode ekuitas dapat diterapkan pada struktur apliasi yang
melibatkan infestasi dalam perusahaan induk? Jika dapat,”laba bersih perusahaan indok
(investor) untuk periode berjalan dan ekuitas pemegang sahamnya pada akhir periode akan
sama dengan mengabaikan apakah investasi dalam perusahaan anak diperhitungkan menurut
metode ekuitas atau mengkosolidasikan perusahaan anak.
 Alokasi Laba Mutual
Apabila kita menggunakan metode konvesional untuk saham yang dimiliki secara
mutual, pendapatan atau perusahaan induk atas dasar ekuitas tidak dapat ditentukan
sampe laba perusahaan anak telah ditentukan atas dasar ekuitas, begitu juga
sebaliknya. Hal ini disebabkan karena laba tersebut berkaitan secara mutual. Alokasi
laba ke entitas apiliasi dan kepemegang saham luar dilakukan dalam dua langkah.
Pertama, laba pace dan salt dihiyung atas dasar konsolidasi, yang mencakup laba
mutual yang dimiliki oleh perusahaan apiliasi. Kemudian, jumlah ini dikalikan
dengan persentase kepemilikan apiliasi dan persentase hak minoritas untuk
menentukan laba bersih konsolidasi atas dasar ekuitas serta beban hak minoritas.
Pada langkah pertama, laba pace dan salt dari dasar konsolidasi tahun 2006 akan
ditentukan secara matematis sebagai berikut:
P= Laba pace atas dasar konsolidasi (mencakup lba mutual)
S= Laba salt atas dasar konsolidasi (mencakup laba mutual)
Kemudian,
P= Laba terpisah Pace sebesar $50.000+90% S
S= Laba terpisah Salt sebesar $30.000+10% P

Dengan subtitusi,
P=$50.000+0,9 ($30.000+0,1P)
P=$50.000+$27.000+0,09P
P=$84.615
S=$30.000+ ($84.615×0,1)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 16


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

S=$38.462

Hasil tersebut bukan merupakan solusi akhir karena sebagian laba (laba mutual) telah
dihitung dua kali. Laba tepisah gabungan pace dan salt hanya $80.000 ($50.000+$30.000),
tetapi P ditambah S sama dengan $123.077 ($84.615+$38.462). Pada langkah selnjutnya,
laba bersih pace atas dasar ekuitas ditentukan dengan mengalikan nilai P yang ditentukan
pada persamaan dengan 90% kepemilikan yang beredar, dan bebean hak minoritas ditentukan
dengan mengalikan nilai S yang ditentukan dengan persentase kepemilikan minoritas.
Dengan kata lain laba bersih pace atas ekuitass adalah 90% dari $84.615 atau $76.154
sedankan beban minoritas adalah 10$% dari $38.462 atau $3.846. laba bersih pace (dan laba
bersih konsolidasi) sebesar $76.154, ditambah beban hak minoritas $3.846 sama dengan laba
terpisah pace dan salt sebesar $80.000.

2. Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya


Untuk saham anak yang dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya, tidak akan
diperlakukan sebagai Treasury stock (Saham). Investasi tersebut akan dieliminasi bersamaan
dengan eliminasi ekuitas perusahaan yang sahamnya dimiliki

Contoh soal:
P memiliki 80% saham S; S memiliki 70% saham T; T memiliki 10% saham S.
 P membeli 80% saham S pada 2 Januari 2008 senilai Rp260,000. Saat itu stockholders’
equity S terdiri dari Modal Saham Rp200,000 dan Saldo Laba Rp105,000. Nilai Wajar
dan Nilai Buku Aset Bersih S sama. Selisih biaya dengan Nilai Wajar dialokasikan ke
goodwill.
 S membeli 70% saham T pada 2 Januari 2009 senilai Rp105,000. Saat itu stockholders’
equity S terdiri dari Modal Saham Rp100,000 dan Saldo Laba Rp40,000. Nilai Wajar dan
Nilai Buku Aset Bersih S sama. Selisih biaya dengan Nilai Wajar dialokasikan ke
goodwill.
 T membeli 10% saham S pada 31 Desember 2009 senilai Rp38,000. Saat itu
stockholders’ equity S terdiri dari Modal Saham Rp200,000 dan Saldo Laba Rp180,000.
Nilai Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih S sama.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 17


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Untuk tahun 2010 ketiga perusahaan melaporkan laba masing-masing dan dividen sebagai
berikut:

Jurnal eliminasi, laporan keuangan ketiga perusahaan dan kertas kerja konsolidasi tahun 2010
tampak sbb:
a. Investasi di T Rp28,000
Saldo Laba S,awal Rp28,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal
2010)
Ekuitas T awal 2009 100,000 + 40,000 = 140,000
Ekuitas T awal 2010 100,000 + 80,000 = 180,000
Kenaikan 40,000 x 70% = Rp28,000

b. Investasi di S Rp76,000
Saldo Laba P, awal Rp76,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal
2010)
Ekuitas S awal 2008 200,000 + 105,000 = 305,000
Ekuitas S awal 2010 200,000 + 180,000 = 400,000
Kenaikan 95,000 x 80% = Rp76,000

c. Pendapatan dividen - T Rp3,000


Dividen - S Rp3,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen T dari S 10% x 30,000

d. Pendapatan dividen - S Rp14,000


Dividen - T Rp14,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen P dari S 80% x 30,000

e. Pendapatan dividen - P Rp24,000


Dividen - S Rp24,000
(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen P dari S 80% x 30,000

f. Beban Minoritas T Rp13,530


Dividen Rp 6,000
MINORITAS T akhir Rp7,530
{untuk mencatat Beban Minoritas T (30% x Rp40,000) + (30% x 10% x 51,000)}
Di samping hak atas Laba Bersih T sebesar 30% x Rp40,000, MINORITAS T juga
punya hak atas Laba Bersih S secara tidak langsung yaitu 30% x 10% x Rp51,000

g. Modal Saham – T Rp100,000


S1 Akuntansi Universitas Pamulang 18
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Saldo Laba – T, awal Rp80,000


Goodwill Rp10,000
Investasi diT-60% Rp133,000
MINORITAS T awal Rp57,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di T dengan ekuitas T dan untuk
memunculkan goodwill)

h. Beban Minoritas S Rp7,900


Dividen Rp3,000
MINORITAS S akhir Rp4,900
[untuk mencatat Beban Minoritas S 10% x (Rp65,000 – 14,000) + 10% x 70% x
T40,000]

i. Modal Saham –S Rp200,000


Saldo Laba – S, awal Rp200,000
Goodwill Rp20,000
Investasi di S (80%) Rp336,000
Investasi di S (10%) Rp40,000
MINORITAS S awal Rp44,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas C)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 19


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Pada tanggal 1 Januari 2006 Pent Co. membeli 60% kepemilikan dalam sal Co. pada
nilai buku (sama denga nilai wajar). Pada saat mengakuisisi Pent Co. Sal Co. memiliki
60% kepemilikan dalam dalam Terp. Co. (diperoleh pada nilai buku yang sama dengan
nilai wajar) dan 15% kepemilikan dalam Wint Company. Keempat perusahaan tersebut
memiliki laba terpisah dan deviden beikut selama tahun 2006 (laba terpisah tidak
termasuk pendapatan investasi atau pendapatn deviden).
Laba Terpisah Deviden
Pent Co. $ 800.000 $ 300.000
Sal Co. $ 500.000 $ 200.000
Terp Co. $ 200.000 $ 100.000

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 20


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Wint Co. $ 300.000 $ 100.000

Diminta : Tentukan laba bersih konsolidasi dan beban hak minoritas untuk Pent Co. dan
perusahaan anak.

2. Pumba Co. memiliki 60% kepemilikan dalam Simba Co. dan 80% kepemilikan dalam
Timon Co. Sementara Timon mempunyai 20% kepemilikan dalam Simba Co. Data laba
dan rugi terpisah (tidak termasuk pendapatan investasi) dari ketiga perusahaanafiliasi itu
untuk 2006 adalah sebagai berikut:

Pumba $ 400.000 Laba terpisah


Samba $ 150.000 Laba terpsah
Timon $ 200.000 Rugi terpisah

Tidak ada selisih antara baiaya/nilai buku atau laba yang belum direalisasi ketika
menghitung laba tahun 2006.

Diminta :
Hitung laba bersih konsolidasi Pumba Co. dan perusahaan anak untuk tahun 2006.

3. Pan Co. (Panco) membeli 80% kepemilikan dalam Stoker Co. (Stoco) seharga $ 170.000
pada tanggal 1 Januari 2006, ketika ekuitas Stoco adalah $ 200.000. Kelebihan biaya
atau nilai buku di sebabkan oleh paten yang telah diamortisasi selama periode 10 tahun.
Pada tanggal 31 desember 2007 saldo investasi Ponco dalam akun Stoco Co. adalah 4
208.000 dan ekuitas pemegang saham kedua perusahaan itu adalah sebagai berikut:
Panco Stoco
Modal saham $ 600.000 $ 150.000
Laba ditahan $ 200.000 $ 100.000
Total $ 800.000 $ 250.000

Pada tanggal 2 Januari 2008, Stoco mengakuisisi 10% kepemilikan dalam Ponco dengan
harga $ 80.000. Laba terpisah dan deviden untuk tahun 2008 adalah :

Panco Stoco
Laba terpisah $ 600.000 $ 150.000
Deviden $ 200.000 $ 100.000

Diminta :

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 21


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

a) Hitunglah laba bersih konsolidasi dan beban hak minoritas tahun 2008 dengan
menggunakan pendekatan konvensional.
b) Buatlah ayat jurnal untuk mencatat investasi Panco dalam Stoco untuk tahun 2008
dengan menggunakan metode ekuitas (pendekatan konvesional)
c) Buatlah ayat jurnal pada pembukuan Stoco untuk mencatat investasinya dalam Panco
menurut metode ekuitas (pendekatan konvensional)
d) Hitunglah laba Panco dan Stoco untuk tahun 2008
e) Tentukan saldo akun investasi Panco dan Stoco per 31 Desember 2008
f) Tentukan total ekuitas pemegang saham Panco dan Stoco pada tanggal 31 Desember
2008
g) Hitunglah hak minoritas dalam Stoco pada tanggal 31 Desember 2008
h) Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan guna
mengkonsolidasikan laporan keuangan Panco dan Stoco untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2008
i) Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang dibutuhkan untuk
mengkonsolidasi neraca Panco dan Stoco per 31 Desember 2008.

D. DAFTAR PUSTAKA
Baker Richard E, Lembke Valdean C, King Thomas E. (2010) . Akuntansi Keuangan
Lanjutan . Jakarta : Salemba Empat

Karyawati, Golrida (2011) . Akuntansi keuangan lanjutan edisi IFRS. Jakarta: Erlangga

Wiratno, Dwi Haryono, Seri Diktat Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan2, Jakarta :
Penerbit Gunadarma, 1993

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 22


Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Machfoed mas’ud dkk, Akuntansi Lanjutan Dua edisi-2, 2001, Yogyakarta


Beams Floyd A, Akuntansi keuangan Lanjutan Di Indonesia, 2000, Jakarta, Salemba Empat
Baker Richard R. dkk, Advance Financial Accountin edis- 6, 2006, Jakarta, Salemba Empat
Yunus, Hadory, Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi-1, 1996, BFE Yogyakarta
Drebin Allan R., Advance Accounting Edisi-5, 1993, Jakarta, Erlangga.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 23

Anda mungkin juga menyukai