Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PADA PT. PERTAMINA

Di susun oleh:
Nama: Ary Retno Eka Safitri
NIM: 111811658

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


Jl. Inspeksi Kalimalang No.9, Cibatu, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530
BAB I
PENDAHULUAN

A. ABSTRAKSI
Seiring dengan kebutuhan BBM yang semakin meningkat setiap tahunnya di
Indonesia, maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM yang didukung oleh system
informasi persediaan barang. Solar dapat terpenuhi dalam arti konsumen merasa puas,dimana
pada saat konsumen membutuhkan BBM pada saat itu pula persediaan mencukupi kebutuhan
konsumen dengan waktu,jumlah,dan mutu yang baik. Hal terssebut merupakan bagian
terpenting dari upaya peningkatan mutu,pelayanan,dan persediaan barang. Makalah yang saya
susun ini akan membahas mengenai system informasi manajemen. Sistem dengan contoh
studi kasus pada perusahaan pertamina.

B. LATAR BELAKANG
Konsep system informasi telah ada sebelum adanya computer. Sebelum pertengahan
abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian computer terbatas pada
aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sitem informasi akutansi. Tetapi para
pengguna khususnya di lingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi
bagi para manajer.
Pada tahun 1964,computer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang
menggunakan chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Para produsen
memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi
computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaandan institusi
pemerinatah dengan skala besar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran


System informasi pemasran merupakan system yang manajemen perusahaan
terutama dalam menyelesaikan bagian pemasaran perusahaan secara terkomputerisasi. Selain
itu, system yang menyediakan informasi utuk penjualan,promosi penjualan,kegiatan-kegiatan
pemasaran,kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagiannya yang berhubungan dengan
pemasaran. Sistem informasi pemasaran dapat diartikan sebagai penyajian informasi yang
digunakan untuk pengambilan keputusan pemasaran.
System informasi manajemen seringkali disebut dengan SIP. Hasil dari SIP
umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk megambil suatu keputusan dalam suatu
organisasi. System Informasi Pemasaran dapat berjalan baik bila didukung dengan teknologi
yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem
Informasi Pemasaran sangat bermanfaat untuk mendukung fungsi manajemen,operasional,dan
pengambilan suatu keputusan.

B. Fungsi Sistem Informasi Pemasaran


Fungsi sitem informasi pemasaran adalah untuk menilai,mengembangkan kebutuhan
informasi, dan mendistribusikan informasi tersebut secara tepat waktu kepada manajer
pemasaran di dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
C. Tujuan Sistem Informasi Pemasaran
1. Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen. Dengan adanya data
pemasaran periode sebelumnya,dapat dengan mudah melihat daftar-daftar produk
yang dibeli oleh konsumen. Dengan melihat data yang dibeli oleh konsumen,
perusahaan dapat dengan mudah mengetahui barang mana yang lebih banyak
diminati oleh konsumen dan barang mana yang kurang peminatnya. Sehingga, proses
produksi lebih tertarget dan efisien.
2. Untuk memutuskan rencana pemasaran selanjutnya. SIP merupakan dasar untuk
menyusun rencana pemasaran. Dengan mengetahui review tersebut setidaknya dapat
menetukan target pasar,jumlah produk yang hendak dipasarkan sehingga rencana
pemasaran jadi lebih terstruktur dan detail.
3. Untuk meminimalisir resiko. Peran system informasi pemasaran dapat dijadikan
untuk mengidentifikasi resiko,khusunya dalam persaingan bisnis. Oleh karena itu,
perusahaan pun dapat dengan sigap menentukan suatu keputusan dalam menciptakan
produk yang lebih unggul dari pesaing.

Sejarah PT.Pertamina
Berdirinya pertamina pada tahun 1945, Jepang dengan disaksikan pihak sekutu
menyerahkan Tambang Minyak Sumatera Utara kepada Indonesia. Daerah perminyakan ini
adalah bekas daerah konsensi BPM sebelum Perang Dunia kedua. Pada masa revolusi fisik,
tambang minyak ini hancur total. Lapangan-lapangan minyak di daerah lain di Indonesia
dapat dikuasai kembali oleh Belanda dan pihak asing berdasarkan hak konsesi, namun
lapangn minyak di Sumatera Utara dan Aceh dapat dipertahankan bangsa Indonesia.
Semenjak kedaulatan Republik Indonesia diakui pada Desember 1949-1953
pemerintah masih ragu apakah akan mengembalikan tambang minyak Sumatera Utara kepada
BPM atau dikuasi sendiri. Penunjukan ‘koordinator’ untuk pertambangan oleh Menteri
Perekonomian pada tahun 1954 belum membawa perbaikan.
Pada bulan Oktober 1957, kepala staf TNI Angkatan Darat pada waktu itu Jenderal
A.H. Nasution menunjuk Kolonel Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk perusahaan minyak
yang berstatus hukum Perseroan Terbatas. Pada tanggal 10 Desember 1957 didirikan PT.
Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (PT.Pertamina) dengan kol Dr.Ibnu Sutowo
sebagai Presiden Direktur.

 VISI
“Menjadi Lembaga pembinaan usaha kecil dan koperasi terkemuka yang dapat
mengangkat citra pertamina di mata masyarakat Indonesia”
 MISI
“menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina sebagai unit usaha
yang produktif,efisien,profitable,dan dapat mendukung usaha dan mengangkat citra
pertamina. Menjadikan usaha kecil dan koperasi binaan pertamina sebagai unit usaha
penghasil produk berkualitas dan inofatif yang mampu bersaing di pasar
local,regional,dan global. Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina
sebagai unit usaha yang mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan secara
dinamis dan berkelanjutan. Menjadikan usaha kecil dan koperasi sebagai soko guru
perekonomian nasional”

A. Analisis Sistem Informasi Manajemen pada PT Pertamina


Analisis system informasi manajemen pada perusahaan pertamina cukup luas
cakupannya. Dari muali menggunakan audio,media visual sampai audio visual. Ke depan
pertamina harus memiliki Management Informasi System (MSI) yang canggih untuk
percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk
kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. System informasi juga harus dapat
memperbaiki proses bisnis pertamina untuk menuju proses yang lebih kompetitif. Terutama
pada system informasi manajemen yang harus di bahas. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan
barang/jasa dapat menggunakan sarana elektronik baik internet,electronic data
interchange,maupun e-mail. Dalam usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies)
bias pertamina manfaatkan e-procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-auction.
Pertamina mendahulukan bagian ini, aplikasi e-caution pertamina serta teknologi
dikembangkan oleh divisi system bisnin dan teknologi informasi (SBTI). Sedangkan sisi
pelaksanaan dilakukan fungsi Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain
yang berada di luar cakupan Layanan Umum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit
sebagai user-nya. E-auction adalah negosiasi melalui system secara elektronik dengan mencari
harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa. Pelaksanaan e-action dilakukan disebuah
bidding room. Di ruangan inilah negosiasi melalui system e-auction dilakukan. Ruangan ini
dilengkapi dengan perangkat computer yang saling terhubung membentuk Local Area Network
(LAN). Setiap peserta penyedia barang/ jasa (bidder) yang mengikuti e-auction harus terlebih
dahulu lulus evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk
menggunakan aplikasi e-auction pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa secara
manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah dalam proses manual menetapkan pemenang
langsung pada penawaran harga terendah urutan pertama. Sedangkan dalam e-auction
penawaran harga terbaik/terendah dari urutan satu sampai lima. Sampai diperoleh penawaran
dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga sebelum e-auction. Cepat,fair,efisien,dan
bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh selisih antara penawaran terendah (proses pra e-auction)
dengan harga yang diperoleh penghematan daam pengadaan barang/jasa sebesar 72,4 miliar.
Bagaimanapun, ini sebuah kemajuan bagi Pertamian.

B. SITEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA


Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. Jadi, segala kegiatan yang berhubungan dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
merupakan bagian dari konsep pemasaran. Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi
di Direktorat Pemasaran dan Niaga mengenai pemasaran BBM retail untuk sector transportasi
dan rumah tangga. Pertamina melakukan pemasaran BBM Retail melalui Lembaga penyalur
Retail BBM/BBK yang saat ini tersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU, Agen Minyak
Tanah (AMT),Agen Premium dan Minyak Solar (APMS),serta Premium Solar Packed Dealer
(PSPD). Saat ini pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang
termasuk difungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut adalah
pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen memberikan
pelayanan terbaik dengan istilah pertamina way. Penjabaran pertamina way adalah
staf,kualitas,kuantitas,[eralatan,fasilitas,format fisik,produk,dan pelayanan. Pertamina way
merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Atasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak
Umum (SPBU Pertamina) diseluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan,
jaminan kualitas ,dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU.
PELUMAS
Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat pertamina merupakan
Market Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis Pelumas
pertamina terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun segmen industri, dan
bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas pertamina juga melayani
kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III (mulai medio 2008). Pangsa pasar kami
saat ini mencapai 54% di segmen retail dan 58% di segmen industri. Untuk segmen retail di
dalam negeri, Pelumas pertamina memasarkan lebih dari 17 Brand, sementara untuk segmen
industri sebanyak 18 Brand. Untuk pasar luar negeri, pertamina memasarkan 3 Brand yang
merupakan extension dari Brand di dalam negeri. Untuk Lube Base Oil, pertamina memasarkan
5 jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan 2 jenis kekentalan untuk LBO Group III.
Pemasaran Pelumas PERTAMINA di dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180 Agen
Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari sabang sampai merauke. 5. SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA Berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis.
Untuk mencapai hal tersebut di atas,Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut
untuk pengembangan SDM:  Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang
terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi,
kinerja dan produktivitas yang tinggi.  Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan
dan remunerasi yang kompetitif sertamemberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan
standar perusahaan migas di Indonesiadan peraturan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada Pertamina Teknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang
menggunakan media audio, mediavisual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan
pertamina harus memiliki Management Information System (MIS) yang canggih untuk
percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk
kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN
PT. PERTAMINA Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan
Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga.

B. SARAN
Seiring dengan kebutuhan BBM yang semakin meningkat setiap tahunnya di
wilayah Indonesia, maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM yang didukung oleh
sistem informasi persediaan barang. Solar dapat terpenuhi dalam arti konsumen merasa puas, di
mana pada saat konsumen membutuhkan BBM pada saat itu pula persediaan mencukupi
kebutuhan konsumen dengan waktu, jumlah dan mutu yang baik atau dalam kata lain tepat
waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari upaya
peningkatan mutu pelayanan dan persediaan barang. Terutama pada Sistem Informasi SPBU
suatu sistem software yang akan membantu proses operasional dengan menerapkan tertib
administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer, stok minyak, deposit
di pertamina, Kupon Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola
SPBU . Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat.
Daftar Pustaka : Anonim, http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-dan-tujuan-
sistem-informasi- manajemen-beserta-contohnya-lengkap/ Rina Farida, 2012.
http://rinafarida-rina.blogspot.co.id/2012/03/sistem-informasi- manajemen-pt-pertamina.html
Bima Wahyu Widodo, 2014. http://bima51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/03/25/penerapan-
sistem-informasi- manajemen-di-pertamina/ Septia Lutfi, 2015. http://sim-septialutfi-
11140229- asmannisa.blogspot.co.id/2015/10/peran-sim-dalam-pt-pertamina.html

Anda mungkin juga menyukai