Anda di halaman 1dari 8

Jurnal ABDI Vol.2 No.

1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

JURNAL ABDI UNIT KEGIATAN MAHASISWA


VOL.2 NO.1 JAN 2020 KEILMUAN DAN PENALARAN ILMIAH
UNIVERSITAS HASANUDDIN
p-ISSN 2655-5697 | e-ISSN 2716-0122
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA UNIVERSITAS
HASANUDDIN TENTANG PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
(SDGs) 2030 DI INONESIA
Pupin Astuti, Nur Hanifah JS, Aulia Nur Aziza, Nurfadilah Alwan, Fahira
Pupinastuti98@gmail.com
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Setelah berakhirnya masa berlaku program MDGs, SDGs dirancang untuk


melanjutkan tujuan dari MDGs dengan konsep yang baru dan lebih komprehensif namun
tetap berfokus pada mengakomodasi pembangunan suatu negara. Sustainable
Develompment Goals (SDGs) 20130 berisi 17 Tujuan dan 169 Sasaran yang diharapkan
dapat mengakomodasi masalah-masalah pembangunan secara lebih komprehensif dan
berfokus pada penyelesaian tuntas terhadap setiap tujuan dan sasaranya. Pihak yang
paling diharapkan dalam mengemban harapan ini adalah mereka yang berada di usia
produktif. Mahasiswa Universitas Hasanuddin sebagai salah satu penduduk produktif,
seyogyanya menjadi pihak yang turut serta aktif dalam menumbuhkan semangat
pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini tentunya dapat didukung oleh pengetahuan dan
sikap yang baik terhadap SDGs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan Mahasiswa Universitas Hasanuddin tentang SDGs di Indonesia serta
gambaran sikap Mahasiswa Universitas Hasanuddin dalam menghadapi SGDs. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kualitatif-deksriptif. Pendekatan yang digunakan pada
desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study dimana pengambilan data dilakukan
hanya sekali saja pada setiap responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan mahasiswa adalah baik atau dapat dikatakan bahwa mahasiswa
mengetahuai pengetahuan umum terkait SDGs, yaitu sebanyak 143 (79%) mahasiswa.
Adapun gambaran sikap mahasiswa terkait SDGs menunjukkan bahwa mahasiswa
memiliki sikap yang baik, yaitu sebanyak 171 (95%) mahasiswa memiliki sikap baik terkait
perwujudan SDGs 2030.

Kata Kunci: Mahasiswa, Pengetahuan, SDGs, Sikap

40
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

PENDAHULUAN bertujuan mengurangi separuh dari tiap-


tiap masalah pembangunan yang
Sustanaible Development Goals
tertuang dalam tujuan dan sasaran (Sari,
atau biasa disebut dengan SDGs
2018).
merupakan agenda yang disepakati pada
MDGs memberikan tanggung
Sidang Umum Perserikatan Bangsa-
jawab yang besar pada target capaian
Bangsa (PBB) ke 70 pada bulan
pembangunan bagi negara berkembang
September 2015 di New York, Amerika
dan kurang berkembang, tanpa
Serikat (Theresia, 2018). Kesepakatan
memberikan peran yang seimbang
tersebut menjadi titik sejarah baru dalam
terhadap negara maju. Secara proses
pembangunan global. Sebanyak 193
MDGs juga memiliki kelemahan karena
kepala negara dan pemerintahan dunia
penyusunan hingga implementasinya
hadir untuk menyepakati agenda
eksklusif dan sangat birokratis tanpa
pembangunan universal baru yang
melibatkan peran stakeholder non-
tertuang dalam dokumen berjudul
pemerintah, seperti Civil Society
Transforming Our World: the 2030
Organization, Universitas/Akademisi,
Agenda for Sustainable Development—
sektor bisnis dan swasta, serta kelompok
berisi 17 Tujuan dan 169 Sasaran yang
lainnya (Yohana, 2015)
berlaku mulai tahun 2016 hingga tahun
Karenanya, SDGs disepakati
2030. Dokumen ini dikenal dengan istilah
dengan harapan dapat mengakomodasi
Sustainable Development Goals atau
masalah-masalah pembangunan secara
SDGs (Wahyuningsih, 2017).
lebih komprehensif. Baik secara kualitatif,
SDGs merupakan kelanjutan
maupun kuantitatif menargetkan
Millennium Development Goals (MDGs)
penyelesaian tuntas terhadap setiap
yang disepakati oleh negara anggota
tujuan dan sasaranya. SDGs juga
PBB pada tahun 2000 dan berakhir pada
bersifat universal dan memberikan peran
akhir tahun 2015. Meski demikian,
yang seimbang kepada seluruh negara—
keduanya memiliki perbedaan yang
baik negara maju, negara berkembang,
mendasar, baik dari segi substansi
dan negara kurang berkembang—untuk
maupun proses penyusunannya. MDGs
berkontribusi penuh terhadap
yang disepakati lebih dari 15 tahun lalu
pembangunan, sehingga masing-masing
hanya berisi 8 Tujuan, 21 Sasaran, dan
negara memiliki peran dan tanggung
60 Indikator. Sasarannya hanya
jawab yang sama antara satu dengan

41
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

yang lain dalam mencapai SDGs untuk menyongsong bonus demografi


(Theresia, 2018). yang sedang dialami oleh Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, SDGs Penelitian ini bertujuan untuk
pun diharapkan mampu disinergikan oleh mengetahui gambaran pengetahuan
pihak-pihak yang berperan dalam proses mahasiswa Universitas Hasanuddin
pembangunan untuk tahun 2016 – 2030 tentang SDGs di Indonesia serta
di mana pada saat yang bersamaan, gambaran sikap Mahasiswa Universitas
Indonesia juga memperoleh bonus hasanuddin dalam menghadapi SGDs.
demografi (Umar, 2017). Hal tersebut
semakin menegaskan bahwa dalam METODE PENELITIAN
mewujudkan pembangunan Penelitian ini menggunakan jenis
berkelanjutan bagi Indonesia, pihak yang penelitian kualitatif - deksriptif. Menurut
paling diharapkan dalam mengemban Sugiyono (2014) Pendekatan kualitatif
harapan itu adalah mereka yang berada adalah metode yang lebih
di usia produktif (15 – 64 tahun) (Maryati, menekankan pada aspek pemahaman
2015). secara mendalam terhadap suatu
Sehingga, sebagai pihak yang masalah. Penelitian ini mengutamakan
berada pada awal masa-masa usia proses penelitian didasarkan pada
produktifnya, mahasiswa seyogyanya fenomena atau bukti - bukti nyata di
menjadi pihak yang turut serta aktif lapangan. Pendekatan yang digunakan
dalam menumbuhkan semangat pada desain penelitian ini adalah Cross
pembangunan yang berkelanjutan. Sectional Study dimana pengambilan
Mengingat beberapa negara seperti data dilakukan hanya sekali saja pada
Korea, Tiongkok, serta Jepang berhasil setiap responden.
memaksimalkan potensi bonus demografi Populasi pada penelitian ini
yang mereka peroleh sebelum memasuki adalah mahasiswa Universitas
milenium baru. Dalam mendorong Hasanuddin untuk semua angkatan di
kesadaran akan pentingnya Unhas. Populasi pada penelitian ini
pembangunan yang berkelanjutan, berjumlah sekitar 18.037 mahasiswa
mahasiswa pun sudah sepatutnya program sarjana untuk semua angkatan
menjadi pihak yang memiliki bebas Drop Out (DO). Sampel yang akan
pengetahuan serta pemahaman terhadap digunakan pada penelitian ini adalah
SDGs 2030. Terkhususnya dalam upaya sebanyak 180 mahasiswa Universitas

42
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

Hasanuddin. Teknik pengambilan 19 33 18.3


sampling adalah menggunakan teknik 20 45 25.0
stratified random sampling. 21 55 30.5
Data yang digunakan pada 22 14 7.8
penelitian ini merupakan data yang 23 4 2.2
berasal dari sampel penelitian (data Total 180 100
primer) yang diperoleh dengan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari
membagikan kuisioner berupa 180 responden, dapat diketahui jumlah
pertanyaan yang menggali pengetahuan responden perempuan sebanyak 120
mahasiswa tentang SGDs 2030 di orang (66,7%) dan responden laki-laki
Universitas Hasanuddin. Selain data sebanyak 60 orang (33,3%). Adapun
primer yang didapatkan, penelitian ini distribusi responden berdasarkan umur
juga menggunakan data sekunder yakni diketahui bahwa responden yang
informasi dari pihak universitas yang berumur 21 tahun sebanyak 55 orang
berhubungan dengan jumlah mahasiswa. (30,5%), responden yang berumur 20
Data yang telah diperoleh tersebut tahun sebanyak 45 orang (25,0%) dan
kemudian diuji validitasnya menggunkan jumlah responden yang berusia 23 tahun
SPSS 23, untuk kemudian dianalisis. sebanyak 4 orang (2,2%). Usia
mahasiswa adalah usia yang idela pada
HASIL DAN PEMBAHASAN masa perkembangan. Semakin
Tabel 1 bertambah usia seseorang maka akan
Distribusi Mahasiswa Universitas semakin matang cara berpikir
Hasanuddi Berdasarkan Jenis Kelamin seseorang. Bertambahnya usia wanita
dan Usia dan pria maka akan menunjukkan
Jenis perubahan pola pikir diantara keduanya.
n %
Kelamin Pada wanita, otak kanan dan otak kirinya
Perempuan 120 66.7 berkembang secara berimbang pada usia
Laki-laki 60 33.3 0-6 tahun, sedangkan pada laki-laki, otak
Total 180 100.0 kanan dan kiri mulai berimbang pada
Umur n % usia 6-12 tahun sehingga pada usia 18
17 4 2.2 tahun ke atas (dewasa) perkembangan
18 25 13.9 otak kanan dan otak kiri sudah
sempurna. Sehingga, pada usia ini

43
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

seseorang mulai membuat kerangka yang tinggi maka akan lebih mudah untuk
kerja dan pencapaian, mulai berani menerima informasi maupun media
menyampaikan gagasan, dan membuat massa. Semakin banyak informasi yang
mereka senang akan tantangan, beradu diterima maka semakin luas pula
gagasan, sehingga mereka lebih senang pengetahuan seseorang (Teresha, 2015).
berdiskusi (Amin, 2018). Tabel 3
Tabel 2 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan
Distribusi Mahasiswa Universitas Pengetahuannya Tentang SDGs 2030
Hasanuddin Berdasarkan Angkatan Pengetahuan n %

Tahu 143 79%


Angkatan n % Tidak Tahu 37 21%
2015 9 5.0
Total 100 100%
2016 69 38.3
2017 44 24.4
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari
2018 23 12.8
180 responden, diketahui jumlah
2019 35 19.4
responden yang tahu mengenai
Total 180 100.0
Sustainable Development Goals (SDGs)
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari
2030 sebanyak 143 responden (79%)
180 responden, dapat diketahui jumlah
dan yang tidak mengetahui SDGs
responden angkatan 2016 terbanyak
sebanyak 37 responden (21%).
yaitu 69 responden (38,3%), kemudian
Berdasarkan penelitian tersebut, maka
dari angkatan 2017 sebanyak 44
mahasiswa Universitas Hasanuddin
responden (24,4%) dan responden yang
dapat dkatakan cukup tahu tentang
paling sedikit adalah dari angkatan 2015
SDGs 2030.
yaitu sebanyak 9 responden (5,0%).
Pengetahuan merupakan hasil
Salah satu yang mempengaruhi tingkat
dari tahu yang terjadi setelah dilakukan
pengetahuan seseorang adalah jenjang
proses pengindraan terhadap suatu objek
pendidikan yang telah ditempuhnya.
tertentu. Pengetahuan diperoleh setelah
Pendidikan dapat mempengaruhi
terjadi proses melihat dan menyaksikan
seseorang termasuk perilaku dan pola
atau mengalami atau diajarkan mengenai
hidup dalam memotivasi diri untuk
suatu hal yang dapat dimengerti dan
berperan serta dalam pembangunan.
dipahami. Apa yang diketahui sejatinya
Seseorang yang memiliki pendidikan

44
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

berasal dari pekerjaan tahu. Pekerjaan belum terpapar dengan informasi SDGs
tahu tersebut adalah hasil dari kenal, dan kesibukan-kesibukan mereka
sadar, insaf, mengerti, dan pandai. sebagai mahasiswa menjadikan mereka
Pengetahuan yang diperoleh merupakan kurang melek terhadap SDGs itu sendiri.
informasi yang diperoleh panca indra Salah satu yang menjadi faktor yang
yang kemudian di kembangkan dengan dapat mempengaruhi hal tersebut adalah
bahasa dan kemampuan berpikirnya. mereka masih pada tahap penyesuaian
(Darmawan, 2016). diri di kampus Universitas Hasanuddin.
Mahasiswa yang senang diskusi Tabel 4
dan saling tukar pikiran akan Distribusi Mahasiswa Berdasarkan
mendapatkan informasi yang lebih terkait Sikap terhadap Perwujudan SDGs
SDGs 2030. Informasi mengenai SDGs Sikap n %
pun telah banyak tersedia, baik di media Kurang 0 0
sosial, maupun informasi dari dosen yang Cukup 9 5
mengajar saat mata kuliah sedang
Baik 171 95
berlangsung. Pemerintah yang sekarang
Sangat 0 0
lagi gencar-gencarnya menyuarakan
Baik
SDGs telah tersebar di berbagai daerah.
Total 180 100
Selain itu, terdapat banyak seminar,
lomba karya tulis, lomba tulisan yang
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari
terkait tentang SDGs. mahasiswa yang
180 responden, diketahui jumlah
diyakini sebagai Agent of Changes dan
responden yang memiliki sikap baik
sebagai penerus generasi bangsa yang
terhadap perwujudan SDGs 2039 adalah
melek akan ilmu pengetahuan dan
sebanyak 171 responden (95%) dan
teknologi dapat membuka usaha
terdapat 9 responden (5%) memiliki sikap
berbasis ekonomi kreatif atau
yang cukup terhadap perwujudan SDGs
menciptakan teknologi yang tepat guna
2030. Hal ini dapat dikaitkan pada
untuk masyarakat.
penegetahuan mahasiswa yang sudah
Namun, masih terdapat
baik mengenai SDGs. Berdasarkan
mahasiswa yang tidak tahu sama sekali
penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni
mengenai SDGs. Hal ini dikarenakan
(2018), menyatakan bahwa ada korelasi
mereka masih tahap awal pada masa
yang signifikan anatara pengetahuan
perkuliahan (mahasiswa baru) yang

45
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

dengan sikap seseorang. Semakin luas tentang pengetahuannya terkait


pengetahuan seseorang maka semakin Sustainable Development Goal (SDGs)
mampu dia menentukan sikap dalam 2030 dapat diambil kesimpulan bahwa
setiap tindakannya. Perilaku itu sendiri tingkat pengetahuan mahasiswa adalah
ditentukan oleh 3 faktor, yaitu faktor baik atau dapat dikatakan bahwa
predisposisi, yang terwujud dalam mahasiswa mengetahuai pengetahuan
pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai- umum terkait SDGs, yaitu sebanyak 143
nilai dan sebagainya. (79%) mahasiswa. Adapun gambaran
Sikap dapat didefinisikan sebagai sikap mahasiswa terkait SDGs
kecenderungan untuk bertindak secara menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki
suka dan tidak suka terhadap suatu sikap yang baik, yaitu sebanyak 171
objek. Maksudnya adalah, seseorang (95%) mahasiswa memiliki sikap baik
memiliki kehendak untuk menolak atau terkait perwujudan SDGs 2030.
menerima suatu objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut berarti DAFTAR PUSTAKA
untuk dirinya. Objek dari sikap itu sendiri
Sari, Dian Anita, dkk., 2018. SDGs dan
adalah segala sesuatu (benda, orang,
Peranan Perguruan Tinggi
hal, dan lain-lain) yang bisa dinilai
Menciptakan Social
manusia. Dimensi pertimbangan dalam
Entrepreneur pada Mahasiswa.
sikap berupa skala positif-negatif, seperti
Buletin Bisnis & Manajemen.
dari baik ke buruk, dari bagus ke jelek,
Vol. 4 (1), Hal. 41-47
dari haram ke halal, dari syah ke tidak
syah, dari enak ke tidak enak Yohanna, S. 2015.. Transformasi
(Darmawan, 2016). Sikap mahasiswa Millenium Development Goals
memiliki peran penting dalam perwujudan (Mdg's) Menjadi Post 2015 Guna
SDGS. semangat muda yang dimiliki Menjawab Tantangan
mahasiswa dapat menjadi pendorong Pembangunan Global Baru.
dalam terwujudnya SDGs.
Theresia, 2018. Analisis Penerapan
Suistanable Development Goals
KESIMPULAN
(SDGs) pada Beberapa Anggota
Berdasarkan hasil penelitian dan
Indonesia Global Compact
pembahasan yang dilakukan pada
Network (IGCN). National
mahasiswa Universitas Hasanuddin

46
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

Conference of Creative Industry: Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian


Sustainable Tourism Industry for Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Economic Development. Hal.
Amin, M. Syahruddin. 2018. Perbedaan
941-951
Struktur Otak dan Perilaku
Wahyuningsih, 2017. Millenium Belajar Antara Pria dan Wanita;
Develompent Goals (Mdgs) Dan Eksplanasi dalam Sudut
Sustainable Development Goals Pandang Neuro Sains dan
(Sdgs) Dalam Kesejahteraan Filsafat. Jurnal Filsafat
Sosial. Bisma Jurnal Bisnis Dan Indonesia. Vol. 1 (1). Hal. 38-49
Manajemen. Vol. 11(3) Hal. 390
Teresha, Dinda Ayu. 2015. Perbedaan
- 399
Pengetahuan, Stigma, dan
Maryati, Sri., 2015. Dinamika Sikap antara Mahasiswa Tingkat
Pengangguran Terdidik: Awal dan Mahasiswa Tingkat
Tantangan Menuju Bonus Akhir di Fakultas Kedokteran
Demografi Di Indonesia. Journal Universitas Jember Terhadap
of Economic and Economic Psikiatri. Skripsi. Fakultas
Education Vol.3 (2). Hal.124 - Kedokteran. Universitas Jember
136
Anggraeni, Ni Komang Lisa, dkk., 2018.
Umar, Muhammad Agus, 2017. Bonus Hubungan Pengetahuan dan
Demografi Sebagai Peluang SIkap Keluarga dengan
Dan Tantangan Pengelolaan Penerapan Hidup Besih dan
Sumber Daya Alam di Era Sehat pada Tatanan Rumah
Otonomi Daerah. Genta Tangga di Desa Payangan
Mulia.Vol.8 (20) Hal.90-99 Wilayah Kerja Puskesmas
Marga I Tabanan. Bali Medika
Darmawan, Darwis, dan Siti Fadjarajani.
Jurnal. Vol. 5 (2). Hal. 1-13
2016. Hubungan Pengetahuan
dan Sikap Pelestarian
Lingkungan dengan Perilaku
Wisatawan dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan. Jurnal
Geografi. Vol. 4 (1) Hal. 37-49

47

Anda mungkin juga menyukai