Anda di halaman 1dari 21

laporan magang

smkn 1 murung
pudak (otomotif)
Sabtu, 21 Mei 2016

contoh laporan magang

LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
BENGKEL HIKMAH
PERIODE 27 JULI-28 NOPEMBER 2015
OVERHEAD 
NAMA                       : MUHAMMAD,NORYADI
NISN                  : 9982360443
KELAS / JURUSAN : XI TKR ( OTOMOTIF )

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TABALONG


SMKN 1 MURUNG PUDAK
JL.TANJUNG BARU, MABUUN 71571
Website:Website: www.smkn1murung  pudak.net
E-mail :smkn1m  pudak@yahoo.com

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadiran ALLAH SWT  yang maha kuasa,berkat rahmat dan
hidayah-nya, dan tak lupa menghanturkan Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
MUHAMMAD SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktek Kerja
Industri (Prakerin) ini tepat pada waktunya.
            Dalam kesempatan ini penulis melaksanakan kegiatan prakerin di benkel Hikmah.Banyak
sekali pelajaran dan pengelaman yang dapat diambil saat prakerin. Keberhasilan penulisan
laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1.      Bapak Syam Indra Permana,S.Pt,MM, selaku kepala sekolah SMKN 1  Murung Pudak.
2.      Ibu Caecilia Vemmy, M.Pd, selaku pembimbing dan ketua jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
3.      Muhammad syarip, selaku pembimbing sekolah
4.      Bapak syahruddin selaku pemilik bengkel Hekmah
5.      Bapak Muhammad syarip, selaku Pembimbing Industri
6.      Seluruh bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha di lingkungan SMK Negeri 1 Murung Pudak.
7.      Seluruh karyawan bengkel Hekmah
8.      Seluruh keluarga yang memberikan do’a dan dukungan selama ini.
9.      Seluruh teman di SMKN 1 Murung Pudak.
Dengan dapat diselesaikannya laporan ini, penulis menyadari bahwa dalam laporan ini
masih memiliki kekurangan –kekurangan baik dari segi materi penulisan, penyampaian, dan
penyajian.Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Murung Pudak,07 Desember 2015


  
                                                                             Muhammad Noryadi
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i
Lembar Pengesahan................................................................................................... ii
Kata Pengantar........................................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................................... v
Daftar Gambar........................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C.     Pembatasan Masalah................................................................................ 2
D.    Tujuan Prakerin........................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A.    Kepala silinder (cylinder head)................................................................ 4
B.     Komponen- komponen cylinder head...................................................... 8
C.     Cara kerja cylinder head.......................................................................... 12

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


A.      Waktu Dan Tempat.................................................................................. 15
B.      Sejarah Berdirinya Bengkel..................................................................... 15
C.      SOP perbaikan pada  cylinder head......................................................... 16
D.     Langkah pembongkaran cylinder head.................................................... 16
E.      Cara pemeriksaan cylinder head..........................................................19
F.       Langkah Pemasangan cylinder head........................................................ 20
G.     Ukuran cylinder head..................................................................25

BAB IV PEMBAHASAN
A.    Analisa Kerusakan................................................................................... 33
B.     Pemeriksaan komponen-komponen utama cylinder head........................ 27
C.     Tips Perawatan pada cylinder head..................................................... 30
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 39
B.     Saran........................................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 40

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.cylinder head ( kepala silinder )............................................................5

Gambar 2.tipe over head valve..............................................................................6

Gambar 3.over head camshaft...............................................................................7

Gambar 4.duble over head camshaft.....................................................................7

Gambar 5. katup....................................................................................................8

Gambar 6.valve seal..............................................................................................9

Gambar 7.per klep.................................................................................................9

Gambar 8.valve seat.............................................................................................10

Gambar 9.bearing.................................................................................................10
Gambar 10.rocker arm..........................................................................................11

Gambar 11.pushrod..............................................................................................11

Gambar 12.camchaft............................................................................................12

Gambar 13.gasket................................................................................................14

Gambar 13.pembongkaran cylinder head............................................................19

Gambar 14.pemasangan cylinder head................................................................21

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LatarBelakang
   Dunia otomotif yang semakin berkembang di dunia, menuntut pabrikan-pabrikan kendaraan
bermotor untuk melakukan berbagai perubahan agar alat transportasi menjadi lebih baik. Tidak
hanya pada mesinnya yang bertambah kemampuan,tetapi kelengkapan harus disertai dengan
pemakaian bahan bakar yang efisien dan emisi ramah lingkungan, serta kenyamanan bagi
pengguna kendaraan bermotor selain itu juga tampilan interior yang semakin futuristic,akan
lebih memanjakan konsumen. Hal ini menuntut para siswa Teknik Mesin khususnya di SMKN 1
MURUNG PUDAK untuk terus belajar dengan giat agar tidak ketinggalan materi teknologi dan
pengetahuan yang semakin maju di bidang otomotif, maka siswa di tuntut agar melaksanakan
prakerin untuk menambah ilmu pengetahuan tentang dunia otomotif. Lokasi prakerin salah
satunya adalah BENGKEL HIKMAH. Di bengkel ini saya mempelajari tentang overhaul engine
yang disebabkan oleh bocornya cooling sistem, memperbaiki engine yang disebabkan oleh mesin
sinjal, perbaikan pada system boby electrical, perbaikan pada fuel system, mengganti oil,
mengganti kampas kopling.

B.. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka ditemukan masalah-masalah sebagai berikut:
a.       Over houl engine
b.       Service engine
c.       Perbaikan pada body electrical
C.    Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan penulis, maka penulis membatasi masalah pada  overhead   engine pada
unit  motor  toyota avanza

B.       Tujuan Praktek Kerja Industri
Dengan melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini siswa dapat menerapkan dan
memahami hal-hal teknis dibidang permesinan pada mobil,ketenagaan, dan otomotif.
Adapun maksud dan tujuan praktek kerja industri (Prakerin) diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk :
1.    Memahami pengelolaan bengkel.
2.    Menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
3.    Mendapat pengalaman kerja secara nyata sebelum memasuki dunia kerja.
4.    Mampu menjelaskan penerapan teori-teori yang diperoleh di Bengkel  hikmah khususnya
dalam  dunia  otomotif.
5.    Menciptakan keterampilan dalam hal penguasaan pekerjaan, disiplin dan tanggung jawab.
6.    Membiasakan diri dengan dunia kerja industri, menaati jam kerja yang berlaku dan menunjukan
kedisiplinan kerja yang tinggi.
7.    Mampu menyelesaikan masalah-masalah pada unit mobil yang dijumpai di bengkel Hikmah.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Kepala silinder (cylinder head)
        Kepala silinder (cylinder head) ditempatkan di bagian atas blok silinder. Pada bagian bawah
kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap
temperatur dan tekanan tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu, umumnya kepala silinder
dibuat dari besi tuang dan paduan alumunium. Kepala silinder yang terbuat dari paduan
alumunium memiliki kemampuan pendingin lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi
tuang. Salah satu komponen utama mesin adalah   kepala silinder, ini dipasangkan pada blok
silinder, yang diikat dengan baut-baut yang terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium.
Jumlah baut yang terdapat pada kepala silinder adalah 10 buah (mobil toyota avanza ), dalam
melepas baut ini ada urutan-uratan tertentu dan dilakukan secara bertahap, tetapi pada umumnya
untuk melepas baut baut kepala silinder adalah dari luar ke dalam secara urut dan bertahap.
Kemudian sebaliknya untuk memasang baut kepala silinder adalah dari dalam ke arah luar. Pada
kepala silinder terdapat  yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen, seperti katup, spring,
valve guide, valve seat, dan lain sebagainya. Ada beberapa macam mekanisme katup yang
digunakan pada mobil-mobil saat ini, seperti ohv, ohc, dohc dan lain sebagainya.

Gambar 1.kepala silinder


1.Fungsi Kepala silinder ( cylinder head) memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai
berikut :
1. Sebagai ruang pembakaran
2. Untuk menempatkan mekanisme katup
3. Tempat pemasangan busi
4. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang
5. Tempat mantel pendingi (water jacket)
Ketika mesin mengalami over heating (panas yang berlebihan) entah itu disebabkan karena
pendinginan yang kurang maksimal atau yang lainnya, biasanya kepala silinder ini melengkung,
akibatnya terjadi kebocoran diantara kepala silinder dan block silinder. Biasanya akan
mengakibatkan air akan bercampur dengan oli, yang tentunya akan membahayakan mobil itu
sendiri. Karena apa, dengan bercampurnya air dan oli maka terdapat dua sistem pada kendaraan
yang tidak berfungsi dengan baik yaitu sistem pendingin dan sistem pelumasan. Apabila kedua
sistem ini tidak bekerja sebagai mana mestinya akan membuat kerusakan-kerusakan yang lebih
fatal pada mesin. Untuk itu harus segera diperbaiki.
2. Macam Macam tipe mekanisme katup
2.1Tipe Over Head Valve (OHV)
Pada tipe ini penempatan camshaft-nya pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter
dan push rod antara rocker arm. Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability.
 
Gambar 2.tipe over head valve
2.2  Tipe Over Head Camshaft (OHC)
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan tipe OHV. Namun tipe ini tidak
menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak menjadi berkurang.
Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih
cepat pada kecepatan tinggi. Pada tipe ini camshaft ditempatkan di atas kepala silinder dan cam
langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh
poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.

gambar 3.over head camshaft


(.OHC)
2.3  Tipe Double Over Head Camshaft (DOHC)
Pada tipe ini, dua camshaft digerakkan langsung dengan sebuah sabuk dan intake
camshaft digerakkan oleh exhaust camshaft melalui sebuah roda gigi seperti pada gambar
berikut.
Gambar 4.duble over head camshaft

B.     Komponen Cylinder Head


1.      Valve / klep / katup

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup


intake manifold dan (exhaust manifold). Tiap-tiap silinder pasti dilengkapi minimal dengan dua
katup yaitu katup masuk dan katup buang. Konstruksi katup terdiri dari kepala katup (valve
head) dan batang katup (valve stem). Katup ini menyerupai jamur. Pada kepala katup, bentuknya
disesuaikan dengan kebutuhan agar gas yang keluar masuk dapat mengalir dengan emper. Daun
katup masuk diameternya dibuat lebih besar jika dibandingkan dengan daun katup buang.
Tujuannya agar pemasukan gas bersih dapat lebih sempurna.  Temperatur rata-rata yang terjadi
pada daun katup hisap adalah antara 250 derajat celcius sampai dengan 275 derajat celcius,
sedangkan untuk katup buang berkisar antara 700 derajat celcius sampai dengan 760 derajat
celcius. Dengan  emperature seperti tersebut di atas, maka daun katup buang dibuat dari bahan
yang lebih kuat dari pada daun katup masuk. Agar katup menutup rapat pada dudukannya, maka
permukaan sudut katup (valve face angle) dibuat pada 44,5 derajat atau 45,5 derajat.

Gambar 5.katup
Adapun fungsi dari katup yaitu:
a.       Sebagai tempat masuknya campuran bahan bakar.
b.      Sebagai tempat keluarnya asap dari sisa hasil pembakaran.
2.       Valve seal

 gambar 6. Valve seal


Adapun fungsi dari valve sheal yaitu untuk menutup celah sehingga tidak terjadi
kebocoran pada valve
3.       Per klep  (Valve spring)
gambar 7..per klep
Adapun fungsi dari valve spring yaitu untuk menutup (mengembalikan klep ke posisi
semula)dan menahan klep pada saat posisi membuka.

4.      Dudukan katup (Valve seat)

        gambar 8..valve seat


Adapun fungsi dari dudukan katup yaitu merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup
menutup.

5.Bearing / Bantalan /Metal

            gambar 9. bering
Adapun fungsi kerja dari Bearing yaitu mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada
poros engkol.
6.Tuas katup (Rocker arm)

                                                                                   
Gambar 10.  recker arm
Adapun fungsi dari rocker arm yaitu menekan katup – katup sehingga dapat terbuka.

7.       Batang penumbuk (Pushrod)

Gambar 11 .pushroad
Adapun fungsi dari push rod yaitu meneruskan gerak lifter ke rocker arm Batang penekan
berbentuk batang kecil yang masing-masing dihubungkan pada pengangkat katup dan rocker arm
pada mesin OHV (Over Head Valve). Batang katup ini meneruskan gerakan dari valve lifter ke
rocker arm.
8.      Poros bubungan (Camshaft)
Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup
buang.
Gambar 12. .camchaft

Adapun fungsi dari camshaft yaitu membuka dan menutup katup sesuai dengan timing
yang ditentukan.
C.    Cara kerja
     Cylinder Head  ditempatkan dibagian atas blok silinder.Pada bagian bawah kepala silinder
terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan
tekanan yang tinggi selama mesin bekerja.Oleh karena itu umumnya kepala silinder dibuat dari
besi tuang. Saat ini banyak mesin yang kepala silindernya dibuat dari paduan alumunium.Kepala
silinder yang terbuat dari paduan aluminium memiliki kemampuan pendingin yang lebih besar
dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan
mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendinginkan
mesin pada keadaan panas. Pada kepala silinder ditempatkan ruang bakar, tempat terjadinya
pembakaran bahan bakar. Bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanya penempatan
dua buah katup intek dan exhaus dan busi.Ada beberapa macam jenis ruang bakar  yang umum
digunakan antara lain :
 [1].Ruang bakar model setengah bulat (Hemispherical Combustion Chamber) ini mempunyai
permukaan yang kecil dibanding dengan jenis ruang bakar lain yang kapasitasnya sama.Ini
berarti panas yang hilang sedikit (efisiensi panasnya tinggi) dibanding dengan model lainnya.Di
samping itu memungkinkan efisiensi saat pemasukan dan pembuangaan (intake dan
exhaust) lebih tinggi. Ruang bakar model ini konstruksinya lebih sempurna tapi penempatan
mekanis katupnya menjadi lebih rumit.
[2].Ruang bakar model Baji (Wedge type combustion chamber) ini kehilangan panasnya
kecil,konstruksi mekanisme katupnya lebih sederhana bila dibandingkan dengan ruang bakar
model setengah bulat.
[3].Ruang bakar model bak mandi (Bath up type combustion chamber) konstruksinya sederhana
dan biaya produksinya lebih rendah. Hal ini saat penghisapan (intake) atau
pembuangan (exhaust) kurang sempurna dibanding dengan jenis ruang bakar model setengah
bulat.
[4].Ruang bakar model Pent roof ini umumnya digunakan pada mesin yang mempunyai jumlah
katup hisaap atau katup buang lebih dari 2 dalam tiap-tiap silinder yang disusun sedemikian rupa
antara katup dan poros noknya.Disebut model pent roof sebab membentuk segi empat, baik tegak
atau mendatar.Model ini selain memberikan efek semburan yang baik dan lebih cepat
terbakar,juga penempatan businya ditengah-tengah ruang bakar.
[5].Gasket Antara Kepala Silinder dan Blok Silinder dipasangkan Gasket/paking.Berfungsi untuk
mencegah kebocoran gas pembakaran,air pendingin dan oli.

  gambar 13.gasket

BAB III
METODOLOGI

A.    Waktu dan Tempat


Waktu : 08.00 wita – 17.00  wita
Tempat : Bengkel Hikmah Automotive service
Alamat : jln.pertamina Raya Mabuun kabupaten Tabalong

B.     Sejarah Bengkel Hikmah Automotive service


 Bengkel Hikmah Automotive service didirikan pada tahun 1982.sebagai unit usaha
keluarga yang bergerak di bidang perbaikan mobil bensin dan diesel yang pertama ada di
kelurahan mabuun Rt.07, Rw.03 tanjung yang di dirikan oleh H.Husaini
Seiring perkembangan,kini Bengkel Hikmah Automotive service juga melayani
penjualan sparepart,berbagai jenis mobil,baik karbulator dan injeksi juga komperesikan pada
type unit kecil roda 4.
Visi dan misi:
1.      Menjadi yang terlengkap dalam penyediaan sparepart berbagai jenis mobil roda 4.
2.      Peningkatan mutu pelayanan terhadap konsumen.
3.      Analisa kerusakan tepat dan service yang cepat.

C. SOP MEMBONGKAR KEPALA SILINDER


1.Membongkar Kepala Silinder
1.1      Lepaskan tutup kepala silinder dengan jalan melepas knok terlebih dahulu.
1.2      Kendorkan mur pengikat knalpot dan pipa pemasukan udara dengan merata, agar tdak terjadi
momen bengkok pada baut, gunakan kunci pas atau kunci ring, kemudian lepaskan mur-mur dan
selanjutnya melepaskan knalpot dari kepala silinder.
1.3      Lepaskan mur-mur atau baut-baut pengikat pipa pendingin, kemudian lepaskan
hubungan  pipa pendingin dengan kepala silinder.
1.4       Lepaskan baut pengikat pada pipa pelumas dengan kunci pas kemudian lepaskan pipa
pelumas dari hubungannya dengan instalasi pada kepala silinder.
1.5       Lepaskan hubungan pipa bahan bakar dengan injektor.
1.6       Kendorkan semua mur pengikat kepala silinder dengan merata agar tidak terjadi kejutan pada
bahan kepala silinder.
1.7       Gunakan kunci pas atau kunci ring yang tersedia kemuduan lepaskan mur satu persartu,
setelah mur pengikat dilepas maka kepala silinder itu digoyang-goyang agar dapat terlepas dari
blok motornya. Kalau ternyata masih melekat dengan blok maka tariklah kepala silinder itu ke
atas dengan dua buah bat pengangkat yang disediakan kemudian pukullah bagian samping
kepala silinder dengan palu yang lunak (plastic/kayu/karet), jagalah agar alas dari kepala silinder
yang rata itu jangan rusak kena benda yang tajam.
1.8      Letakan kepala silinder itu pada tempat yang lunak, rata dan jauh dari bahan yang dapat
menimbulkan karat (air,asam dan lainya) atau diletakan di tempat untuk dikerjakan lebih lanjut.
1.9       Lepaskan mmur-mur pengikat injektor.
1.10          Lepaskan injektor dari kepala silinder dengan alat khusus yang disediakan untuk motor
tersebut, pada motor diesel yang baru selesai bekerja biasanya terdapat kerak-kerak pada ujung
injektor yang membuat hubungan erat dengan kepala silinder.
1.11          Lepaskan mur/bat braket dan poros pengungkit dari kepala silinder.
1.12          Angkatlah satu unit instalasi poros pengungkit dari kepala silinder.
1.13          Lepaskan mur/baut penahan dari poros pngungkit kemudian satu persatu, lepaskan ring plat,
pegas, pengungkit, braket dan pegas dari susunan instalasi poros pengngkit.
1.14          Lepaskan mur kemudian baut penyetel dari pengungkit.
1.15          Pasanglah kepala silinder pada alat pemegang, kalau tidak tersedia kepala silinder tersebut
dapat diletakan miring pada bangku kerja yang rata, halus dan tidak dapa menggores. Pasanglah
alat pelepas katup pada tempatnya, tekanalh pegas katup dengan alat tersebut sehingga bus
penjepit terlapis dari piringan pegas.
1.16          Kendorkan penekan pegas perlahan-lahan agar pegas dan piringan pegas tidak melompat dan
tidak menimbulkan kecelakaan, setelah pegas tidak bekerja maka ambillah piringan pegas
kemudian baru melepas katup. Untk menjaga agar tidak terjadi saling tukar tempat maka berilah
randa pada tiap katup sesuai dengan tempatanya semula. Hal ini dilakukan agar kita dapat
mengetahui data tiap kepala silinder untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya.
1.17          Lepaskan semua sumbatan air pendingin pada kepala silinder, ini dilakukan terakhir untuk
mrnjaga bagian-bagian yang kecil tidak masuk ruang pendingin.
1.18          Perhatikan tempat dari bagian-bagian tersebut kalau perlu berilah tanda agar tidak tertukar
tempat. Berilah tempat yang aman supaya tidak tergangu misalnya bak seng dan diletakan d atas
rak.
1.19          Untuk bus katup, dudukan katup dan bus untuk injektor tidak slalu dibongkar pada tiap kali
membongkar motor karena alat itu dapat diperiksa pada tempatnya tanpa melepas dari kepala
silinder.
2. CARA MEMERIKSA KEPALA SILINDER
2.1.Periksa untuk melihat apakah kepala silinder ada yang rusak atau pecah secara visual atau
dengan alat detector lainnya kalau ternyata retak atau pecah perbaiki bila mungkin atau ganti
dengan kepala silinder yang baru.
2.2.Pasangkan pengukur kerataan kepala silinder pada permukaan kepala silinder. Periksa keratin
permukaan kepala silinder dengan bantuan pengukur celah (peat ukur). Kalau pengukuran ini
lebih dari batas yang diizinkan perbaikilah dengan gerinda. Standar   1 sampai 2 mm kemudian
di frais. lxii
2.3.Periksa dudukan katup terhadap kerusakan atau lebar dudukannya:
2.4.Untuk memperbaiki dudukan klep buang pakailah pisau pahat yang dilengkapi dengan karbit
semenit.
2.5.Pada waktu memperbaiki dudukan klep, kotoran harus dihindarkan untuk menjaga agar daerah
kontak dudukan klep (valve) tetap baik juga untuk pekerjaan perbaikannya harus dipakai
pedoman yang sudah ditentukan.
2.6.Pada akhir pekerjaan pemotong maka gaya potong pisau pahat harus dikurangi untuk mencegah
kerusakan pada daerah ujung dudukan klep. Pergunakan pisau pahat (cuttet) dengan sudut 45
derajat dan potonglah dengan sudut itu sampai didapatkan lebih besar dari harga yang
diharuskan. Periksa daerah kontrak antara klep dan dudukannya. Sudut kontak 45 derajat
merupakan titik tengah dari permukaan klep.
3.      CARA MEMASANG KEPALA SILINDER
3.1.Setelah katup, dudukan katup dengan perlengkapan katup dianggap telah memenuhi syarat maka
sebelum dipasang dicuci dahulu semua bagian yang akan di pasang termasuk mencuci kepala
silinder.
3.2.Minyakilah bagian tersebut dengan pelumas termasuk penghanatar katup dan dudukan katup.
3.3Masukkan katup kedalam penghantar katup kemudian berturut-turut pasanglah pegas, piring
pegas, ambillah alat penekan atau memasang katup.
3.4.Pasanglah alat itu pada satu sisi menahan kepala katup dan satu sisi lainya menahan piring pegas,
tekanlah alat itu dengan perlahan-lahan sehingga ujung batang katup menonjol keluar dari piring
pegas dan mudah dapat memasang klem bus ked ala lubang piring pegas.
3.5.Pasanglah plat penjamin sehingga posisi katup tetap, pasang ring penahan didalam rumahannya
pada piring pegas selanjutnya lepaskan penekaj dengan perlahan-lahan katup dengan pegas katup
terkunci.
3.6. Untuk meyakinkan bahwa katup telah pada tempatnya pukullah beberapa kali ujung batang
katup dengan palu karet.
4.    Cara memasang katup
       Semua bagian yang akan dipasang harus dalam keadaan bersih, kemudian pengghantar
katup, batang katupnya harus diberi minyak pelumas, masukkan katup kepada masing-masing
penghantarnya. Pada beberapa motor yang tidak menggunakan penyetelan celah bebas katup,
tinggi batung katup dari blok mesin harus diukur dengan sebuah alat pengukur khusus , jika
bagian sudut katup dan dudukan katup telah digerinda untuk perbaikan,maka batang katupnya
ketika dipasang akan lebih menonjol oleh karena itu bagian tuas ungkit akan menekan batang
pendorong ke bawah kemudian menekan piston (torak) penumbuk katup, jika hal itu terjadi
maka batang katupnya harus dipotong sedik atau katupnya dig anti dengan yang baru. Pada katup
yang menggunakan kap seal miyak (perapat minyak) pada penghantar katup, jangan lupa untuk
memasang cincin baja pada bagian penghantar dan menempe dengan kepala silinder kemudian
kap (tutup) perapat tersebut dipasang. Pasang pegas katup, bagian ujung yang lilitannya rapat
harus menempel pada kepala silinder, jika menggunakan pegas ganda atau pegas peredam maka
ujung pegas-pegas tersebut dipasang 180 derajat terpisah. Pasang cincin penutup pegas, tekan
pegasnya dengan kompresor pegas sampai alur tepat perapat minyak tampak, pasang perapat
minyak pada alur kemudian pasang kunci katupnya, lepaskan kompresor pegass perlahan-lahan
sampai katup terkunci. Katup-katup dalam perbaikan harus dipasang ke tempat asalnya kecuali
jika katup penghantar katup tersebut di ganti yang baru. Jika tinggi pegas mempunyai selisih
yang berlebih, pegas terseebut harus dibuka lagi kemmudian dapat diperbaiki dengan myesipkan
plat ganjal (shim) yang mempunyai tebal tertentu antara kepala silinder dan pegasnya supaya
tegangan pegas katup sama seperti semula, hati-hati memilih tebal plat karena jika terlalu tebal
akan mengakibatkan tegangan pegas tersebut bertambah hal ini akan merusak bagian poros
bubungan.

D.Ukuran                                      
1.Ukuran standar buat Celah katup Avanza sesuai manual book Avanza
   a. katup isap : 0,20 mm
   b. katub buang : 0,30 mm
2.Ukuran buat celah busi
Ukur celah busi 0,7-1,0
3.Ukuran untul Tekanan kompresi
Standard :12 kg/cm2
Limit :9,5 kg/cm2
Perbedaan tekanan antara silinder : kurang dari 1,0 kg/cm2
4.Ukuran momen untuk memasang cyilinder head ke blok cyinder
       momen:47 N.m (479 kgf.cm,35 ft.lbf)
5.Ukuran pasang camshaft timing sprocket assy
       momen : 47 N.m (470 kgf.cm,35)

BAB IV
PEMBAHASAN

A.      Analisa Kerusakan
1.      Kebocoran kompresi yang terjadi akibat permukaan kepala silinder melengkung, hal ini dapat
disebabkan oleh panas mesin akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi dan pemakaian mesin
secara terus menerus dapat mengakibatkan permukaan kepala silinder berubah bentuk atau
melengkung, untuk mengatasinya dengan meratakan kembali permukaan kepala silinder dengan
cara di frais, apabila sudah tidak dapat diperbaiki karena tinggi kepala silinder sudah berkurang
maka kepala silinder harus diganti dengan yang rata dan tinggi dari kepala silinder masih dalam
spesifikasi atau kepala silinder dilapisi logam sampai ketebalan kepala silinder dilebihkan
dari spesifikasi + 1 sampai 2 mm kemudian di frais.
2.      Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor sehingga gas pembakaran
keluar.
a.       Penyebabnya adalah pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi yang tinggi
dan letak gasket diantara ruang bakar yang menyebabkan reta-retak atau pecah sehingga udara
yang dikompresi bocor keluar.
b.      Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak tidak diganti padahal sebagian dari
bagian gasket ada yang merekat pada kepala silinder dan blok silinder sehingga permukaan atas
atau bawah dari gasket ada yang berkurang karena sebelumnya terpasang sangat kencang
dan pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk mengatasinya adalah gasket diganti
dengan yang baru.
3.  Celah katup hisap maupun buang terlalu besar.
Penyebab :
a.       Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak poros bubungan yaitu clearence
atau celah antara poros lxiii bubungan dengan lifter longgar yang menyebabkan
sudut pembukaan katup dan penutupan katup menjadi kecil.
b.      Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan katup tidak bisa kembali dengan
sempurna dan menimbulkan celah katup menjadi besar.
c.       Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak. Kondisi ini karena katup hisap terlalu lebar
maka pembukaan katup hisap menjadi pendek, akibatnya volume gas baru yang masuk ke dalam
ruang bakar atau silinder menjadi sedikit sehingga dengan langkah kompresi yang
menggunakan dengan volume kecil akan menghasilkan tekanan kompresi yang kecil yang
mengakibatkan tenaga pada mesin berkurang, disamping itu pembakaran yang terjadi didalam
ruang bakar memungkinkan terjadinya pembakaran yang tidak normal akibat dari pembilasan
gas baru terhadap gas sisa pembakaran yang tidak sempurna.
4.   Kebocoran pada persinggungan antara permukaan kepala katup dengan dudukan
katup. Kebocoran ini disebabkan karena permukaan katup dan dudukan katup persinggungannya
tidak rata sehingga kerapatan persinggungannya tidak rapat, yang disebabkan oleh
pemakaian dari mesin secara terus-menerus dan pengaruh panas, karena kepala katup berada
didalam ruang bakar atau ruang kompresi dan hentakan proses pengembalian katup setelah katup
membuka dari pegas katup yang menyebabkan beberapa bagian ada yang terkikis. Kepala katup
yang terkikis dapat diperbaiki dengan cara memperbaiki permukaan kepala katup dengan valve
refacer atau dengan cara disekur antara permukaan katup dengan dudukan katup. Keausan atau
kerusakan pada permukaan katup maupun dudukan katup bila melebihi limit maka salah satu
atau keduanya harus diganti.
5.    Karet seal pada katup rusak atau aus.
       Hal ini menyebabkan minyak pelumas yang melumasi pada bagian kepala silinder turun ke
katup dan turun ke ruang bakar melewati kepala katup. Celah antara batang katup dan seal katup
sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul arang pada batang katup dan untuk mengatasinya
arang yang melekat pada kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau roda
kawat yang dipasang pada mesin gerinda. Seal yang sudah aus diganti karena terbuat dari karet.

B.  Pemeriksaan komponen-komponen utama kepala silinder


1.cylinder head
a.    Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kebocoran. Jika itu terjadi maka
akan dilaukan over head untuk mengganti gasket untuk menghentikan kebocoran. Tapi jika Pada
saat pengamatan ditemukan kondisi cylinder head tidak terdapat bocor sehingga masih dapat
digunakan.
b.    Pemeriksaaan kelengkungan pada cyilnder head yang di disebabkan oleh mesin yang terlalu
panas. Misal saat mesin kekurangan air pendingin atau kipas pendingin mesin mati. Jika sudah
memuai maka oli dan air radiator akan bercampur, karena terjadi kebocoran antara cylinder head
yang memuai dengan blok mesin. Sehingga air dapat masuk ke dalam lubang lubang oli dan
sebaliknya. Makanya bagi anda pemilik mobil harus selalu rajin mengontrol kondisi air radiator
mobil anda dan juga kipas pendingin, apalagi anda yang suka pergi jarak jauh menggunakan
mobil. Untuk memperbaikinya permukaan cylinder head harus di ratakan kembali atau di slyp
lagi menggunakan mesin bubut.agar dapat di gunakan lagi.
2.  klep
a.       klep pada cylinder head mobil dapat terjadi kebocoran karena aus. Jika ini terjadi pada  maka
akan berpengaruh pada kompresi mobil, dimana efek yang ditimbulkan adalah tenaga mobil
berasa berkurang. Ini bisa disebabkan katup yang sudah aus atau setting klep yang terdapat pada
cylinder head yang aus karena berbenturan terus menerus dengan klep.akan tetapi bila klep tidak
bengkok maka masih dapat di gunakan tapi bila klep sudah bengkok maka klep harus diganti.
3.      Busi
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan meraskan apakah ada perubahan dari mesin mobil,
biasanya mobil akan terasa senjal ketika salah satu busi mati, atau busi kotor .jika busi kotor
maka masih bisa dapat digunakan  dengan cara dibersihkan dengan kertas amplas yang halus dan
menggukur dengan ukuran standar0,60  mm sampai 1,00 mm. Jika kerusakannya parah, ganti
busi.
4.      Bearing
Pemeriksaan secara fisual,adalah dengan memutar bearing kekiri dan kekanan apabila putaran
terasa kasar atau tertahan maka bearing harus diganti.
Rangkuman hasil pengamatan:
No Pemeriksaan Standar Pengamatan Saran

1 Cylinder head Tdk retak, Baik Dapat digunakan

2 Kerataan cylinder 1 sampai 2 mm 2 mm Dapat di gunakan


head
3 klep Bengkok Tidak baik Ganti

4 bearing Putaran kasar Terasa tertahan Ganti

5 busi Kotor, Tidak  baik Dapat digunakan

C.Tips Perawatan pada cylinder head

Perawatan pada cylinder head tentu untuk membuat pemilik mobil dapat merawat mobil sendiri:  cara merawat

cylinder head adalah sebagai berikut:

1. Periksa dari kemungkinan terjadi kebocoran atau kebuntuan pada radiator,agar dapat mencegah  keringnya air

radiator maka setiap perjalanan jauh lebih baik membawa air radiator cadanggan untuk mencegah radiator yang

kering

2.  Periksa tune up setelah perjalanan jauh agar mengetauhi apa saja yang terjadi pada mobil setelah perjalanan

jauh.brtujuan agar kerusakan tidak semakin parah.

3.   Apa bila mesin mobil terasa tidak enak lebih baik mobil segera di bawa ke bengkel untuk memcegah kerusakan

makin parah.

4.     Periksa juga mesin apa ada oli yang bocor atau tidak.bla ad yg bocor kemungkinan gasket bocor dan segara di

ganti.
BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman selama prakerin di Bengkel Hikmah maka dapat disimpulkan:
1.mesin sinjal .penyebab : kemungkinan ada salah satu busi mati
   Saran           :ganti busi.
2.cylinder head yang bocor. : kemungkinan gasket sudah rusak
   Saran : ganti gasket yang rusak.
B.       Saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.        Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan sampai tertukar.
2.        Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm keselamatan kerja, dan
kotak P3K.
3.        Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk ke lobang baut.
4.        Selalu menyiapkan air radiator dalam perjalanan jauh,bagi pengendar mobil.

DAFTAR PUSAKA
http://mys.yoursearch.me/web?q=ukuran+kelengkunggan+cylinder+head#
https://ratmotorsport.wordpress.com/2009/08/19/mengerjakan-kepala-silinder-cylinder-head-  de
xel/
http://ilmurekayasa.blogspot.co.id/2011/12/cara-menyetel-klep-mobil-dan-motor.html
http://mys.yoursearch.me/web?
q=ukuran+ukuran+untuk+komponen+komponen+kepala+silinder+t   oyota+pdf
http://id.scribd.com/doc/38274151/Sistem-Kepala-Silinder-Dan-Blok-Silinder

Anda mungkin juga menyukai