Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ILMU DAN KEBUDAYAAN


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Estri Rukmana Jayanti, M.Pd.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
Adenia Meileani (2020201114)
Ela Rahma Wati (2020201106)
Ratna Dwi Irayanti (2020201101)
Wahyu Pratiwi (2020201105)

Kelas:
1BW1

PROGAM STUDY PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penyusun bisa menyelesaikan
makalah bertema Ilmu dan Kebudayaan. Tidak lupa Shalawat serta salam tercurahkan bagi
Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Penyusun mengucapkan terima kisah kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Dengan kerendahan hati, penyusun memohon maaf apabila ada
ketidak sesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penyusun terbuka pada kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Belitang, 23 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................................
Dafrtar Isi.................................................................................................................................

BAB I Pendahuluan.................................................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II Pembahasan................................................................................................................
A. Definisi Ilmu dan Kebudayaan......................................................................................
B. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan..................................................................................
C. Peranan Ilmu Terhadap Pengembangan Kebudayaan...................................................

BAB III Penutup......................................................................................................................


A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................

Daftar Pustaka............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Aristoteles (384 – 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kebenaran, dimana di dalamnya terkandung ilmu: matematika, logika,
retorika, etika, politik, ekonomi dan estetika. Dengan kata lain  filsafat itu menyelidiki sebab
dan azas tentang segala sesuatu. 
Berdasarkan pendapat diatas maka sangat jelas sekali bahwa filsafat merupakan hasil
dari pemikiran dan perenungan manusia dan  merupakan wadah dari segala sumber ilmu,
yang mana didalamnya membahas atau mempelajari sebab dan akibat dari segala sesuatunya
yang di kupas secara mendalam dan merupakan  upaya untuk mempelajari dan
mengungkapkan pengembaraan manusia di dunia.
Manusia merupakan Objek dari filsafat. Masyarakat yang merupakan Kumpulan
sekian banyak manusia atau individu besar ataupun kecil yang diikat oleh adat istiadat, suku
bahkan ras yang hidup secara berdampingan. Sudah menjadi hal yang tak bisa disangkal lagi
bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, mereka selalu
membutuhkan bantuan dari orang lain baik itu berupa bantuan materi maupun bantuan yang
berupa jasa.
Manusia berkelompok mulai dari yang terkecil sampai ke yang terbesar mulai dari
satu kelompok, suku,pulau, bangsa, negara bahkan mendunia. Sebenanya dalam satu
kelompok,  masyarakat  itu memiliki banyak kesamaan dan perbedaan, baik itu dalam hal
kebiasaan,adat budaya dan sebagainya. Apalagi negara Indonesia yang kaya yang terdiri dari
beribu-ribu pulau yang mempunyai keanekaragaman budaya yang berkembang dan sangat
dominan . Dimana kebudayaan-kebudayaan itu menjadikan negara Indonesia negara yang
sangat kaya.
Bersamaan dengan berkembangan budaya yang ada didunia, bersama itu pula Ilmu
pengetahuan mengalami pekembangan. Karena setiap perkembangan yang terjadi itu tidak
lepas dari pemahaman manusia yang mengalami perkembangan dan perubahan menuju
kebudayaan yang lebih baik lagi. Perkembangan Budaya yang sangat cepat ini akan
mengundang orang-orang yang fanatik terhadap kebudayaan untuk  menghentikannya.
Dengan kata lain, teknologi merupakan jembatan ampuh  antara  kebudayaan, suku,
dan bangsa. Akan tetapi perdamaian antar bangsa (umat manusia) bisa saja dibahayakan oleh
bangsa yang berlomba-lomba untuk mengadu kekuatan hasil dari tekhnologi modern  yang
dimiliki mereka, yang bisa mengundang perang dunia dahsyat dan meghancurkan peradaban
yang telah dicapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari ilmu dan budaya?
2. Apa hubungan ilmu dan Kebudayaan?
3. Apa peranan atau fungsi ilmu terhadap pengembangan kebudayaan?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari ilmu dan budaya
2. Mengetahui hubungan ilmu dan budaya
3. Mengetahui peranan atau fungsi ilmu terhadap pengembangan kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu dan Kebudayaan


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia ilmu itu memiliki arti pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis berdasarkan metode atau aturan
tertentu, yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang gejala tertentu dalam
bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan Menurut Suria sumantri (2001:3). Ilmu itu
merupakan salah satu hasil pemikirian manusia dalam menjawab sebuah pertanyaan.
Sementara itu, Paul Freedman dalam The Principles of Scientific Research
mendefinisikan ilmu sebagai suatu bentuk aktivitas manusia yang apabila
melakukannya kita memperoleh suatu pengetahuan yang lebih lengkap dan cermat
tentang alam semesta di masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan
datang, serta suatu kemampuan untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan serta
mengubah sifat-sifatnya sendiri.
Dari beberapa pengertian ilmu diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa
ilmu adalah seperangakat pengetahuan yang merupakan hasil pemikiran manusia yang
memiliki metode atau cara tertentu yang berguna untuk umat manusia agar manusia
dapat bermanfaat bagi kehidupannya sendiri dan bagi kehidupan orang lain di masa
sekarang dan dimasa yang akan datang.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang dapat diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Di dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yang
memiliki arti mengolah atau mengerjakan.
Bisa juga diartikan sebagai usaha mengolah tanah atau bertani. Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.Dibawah ini
kami cantumkan beberapa pengertian budaya menurut para ilmuan antara lain :
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan satu keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan itu mencakup kesatuan yang meliputi bentuk teknologi social,
ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan
social.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem ide /gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka memenuhi kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah
bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun
kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh
para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan
melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua
masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap
dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
a. Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
b. Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai
anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded etal
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari
kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa
sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya
di antara para anggota suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat di dalam pikiran manusia, yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, yang
bersifat abstrak atau nyata. Sedangkan perwujudan dari kebudayaanya adalah benda-
benda yang merupakan hasil karya yang dibuat oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya yang berupa perilaku dan benda-benda yang sifatnya nyata, misalnya pola-
pola perilaku atau tingkah laku, bahasa sehari-hari, peralatan yang digunakan dalam
kehidupannya, organisasi social, religi, seni, adat istiadat dan lain-lain, yang
kesemuanya itu memiliki tujuan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat

B. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan

Ilmu merupakan alat bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri dan
merubah lingkungan, memiliki hubungan ang sangat erat dengan kebudayaan, ilmu
dan kebuadayaan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Hubungan antara ilmu dan kebudayaan yaitu keduanya saling menunjang satu
sama lain, bahwa ilmu dan budaya merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi
dan saling terkait.
Keterkaitan itu terlihat bahwa ilmu merupakan bagian dari kebudayaan,
sedangkan eksistensi suatu budaya juga ditunjang dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu dan
kebudayaan dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang logam yang tidak dapat
terpisahkan keberadaannya. Keterkaitan atau ketergantungan ilmu dan kebudayaan
dapat mempengaruhi perubahan masayarakat, diantaranya sebagai berikut:
1. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya dalam satu lingkungan masyarakat dapat terjadi
bila sebuah kebudayaan itu melakukan kontak dengan kebudayaan asing atau
kebudayaan lain. Dimana Perubahan sosial budaya merupakansebuah gejala
berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi
sepanjang masa. Perubahan yang terjadi itu sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
yang ada pada diri manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan dalam
kehidupannya.
2. Perubahan Lingkungan Masyarakat
Perubahan Kebudayaan juga dapat dipegaruhi oleh timbulnya perubahan
lingkungan yang ada dalam masyarakat, adanya penemuan-penemuan baru, dan
adanya kontak dengan kebudayaan baru yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh
berakhirnya kehidupan pada zaman es berujung pada ditemukannya sistem
pertanian, sehingga memancing orang- orang yang ahi untuk berinovasi dalam
bidang kebudayaan.
3. Penetrasi Kebudayaan
Penetrasi Kebudayaan ini adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke
kebudayaan lainnya.
a. Secara Damai (Penetration Pasifique)
Masuknya Agama Islam dan Hindu di Indonesia. Penerimaan
masyarakat pada zaman itu terhadap dua kebudayaan tersebut tidak
mengakibatkan konflik tetapi dua kebudayaan yang berbeda itu memperkaya
khasanah kebudayaan masyarakat pada masanya. Pengaruh kebudayaan hindu
dan islam pada masa itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli kebudayaan
yang sudah ada dalam masyarakat.
Nilai-nilai agama yang terkandung didalamnya berfungsi sebagai salah
satu sumber moral bagi segenap kegiatan yang ada. Penyebaran kebudayaan
secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.
Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk
kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya,
bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara
kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah
bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru.
Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada
terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan
kebudayaan asli.

b. Secara Kekerasan (Penetration Violante)


Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.
Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan
disertai dengan kekerasan, sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang
merusak peradaban masyarakat pribumi pada waktu itu.
Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang
menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat
di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.

C. Peranan Ilmu terhadap Pengembangan Kebudayaan


Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan, dan pengetahuan merupakan unsur
dari sebuah kebudayaan. Kebudayaan merupakan suatu nilai, tata hidup dan sarana
yang ada dalam kehidupan manusia.
Ilmu dan kebudayaan merupakan dua hal yang menempati posisi yang sangat
penting, dimana satu sama lainnya saling tergantung dan saling mempengaruhi. Pada
satu sisi perkembangan ilmu dalam suatu lingkungan masyarakat itu sangat
tergantung pada kondisi kebudayaan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.
Sedangkan di sisi lain, perkembangan ilmu itu juga akan berpengaruh terhadap
jalannya kebudayaan. Menurut Talcot parsons ilmu dan kebudayaan saling
mendukung satu sama lain. Dalam beberapa tipe lapisan masyarakat ilmu itu dapat
berkembang sangat pesat, demikian pula sebaliknya, lingkungan masyarakat tidak
akan dapat berfungsi dengan baik jika tidak didukung oleh perkembangan yang sehat
dari ilmu dan penerapannya.Untuk mengembangkan kebudayaan nasional ilmu
memiliki peranan ganda, yakni :
1. Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya pengembangan
kebudayaan nasional.
2. Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukkan watak suatu bangsa.
Maka menurut fungsinya, ilmu bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni :
Pertama: ilmu sebagai satu pola berpikir, dan kedua : ilmu sebagai asas moral. Dalam
hal ini kami akan sedikit menguraikan bagaimana ilmu bisa dikatakan sebagai suatu
pola berpikir dan ilmu sebagai asas moral tersebut.
a. Ilmu sebagai satu pola pikir
Dikatakan Ilmu merupakan satu pola pikir dimana dalam menghasilkan suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan maka ilmu dapat diandalkan. Berpikir bukanlah
satu-satunya cara untuk menghasilkan pengetahuan, demikian pula dengan ilmu, Ilmu
bukan satu-satunya hasil dari kegiatan berpikir. Ilmu itu merupakan hasil dari proses
berpikir berdasarkan pada langkah-langkah tertentu atau sering juga kita sebut sebagai
cara berpikir ilmiah.
Beberapa karakteristik ilmu dikatakan sebagai salah satu proses atau syarat
berpikir ilmiah adalah :
1) Ilmu mempunyai peranan sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar dan bisa dipahami oleh akal manusia .
2) Alur pola pikir yang logis dan konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.
3) Pengujian dapat dilakukan secara empiris sebagai salah satu kriteria kebenaran
yang objektif. Apabila sebuah pernyataan bisa dijabarkan secara logis, dan telah
teruji secara empiris, maka barulah ilmu dapat dianggap benar secara ilmiah yang
nantinya akan memperkaya khazanah pengetahuan ilmiah.
4) Mekanisme ilmu itu bersifat terbuka terhadap koreksi atau perubahan.

b. Ilmu sebagai asas moral


Ilmu merupakan hasil dari kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan
yang benar. Dalam menetapkan suatu pernyataan apakah itu benar atau salah maka
seorang ilmuwan akan menarik kesimpulannya berdasarkan kepada argumentasi yang
terdapat dalam pernyataan itu dan bukan berdasarkan pengaruh yang berbentuk dari
kekuasaan kelembagaan yang mengeluarkan pernyataan itu. Kebenaran bagi seorang
ilmuwan mempunyai fungsi atau kedudukan yang universal bagi umat manusia dalam
upaya meningkatkan martabat kemanusiaannya. Dalam perkembangannya filsafat
ilmu yang mencakup 3 asfek kajian yaitu, ontologi, epistemologi, dan aksiologi dan
meletakkan kelima unsur manusia yakni cipta, rasa, karsa, nafsu, dan nurani, yang
unifersal tersebut dalam lingkungan kajian epistemiologi maka dapatlah dibangun
ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan serta cabang-cabangnya sepeti sosiologi,
psikologi, ilmu polotik, ilmu ekonomi, dan manajemen, antropologi, serta cabang-
cabang keilmuan lainnya. Kita harus mengakui bahwa perkembangan ilmu dan
kebudayaan itu sangatlah luas, oleh sebab itu, penulis akan mengulas sedikit tentang
perkembangan ilmu di bumi bagian timur, yaitu :
1. Zaman Islam
Sejak awal kehadirannya, Islam sudah memberikan penghargaan yang begitu
besar terhadap ilmu. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Allah SWT. Memberikan
derajat yang tinggi terhadap orang yang berilmu, dan Nabi Muhammad SAW. ketika
diutus oleh Allah sebagai rasul, Beliau hidup dalam masyarakat yang terbelakang.
Kemudian Islam datang menawarkan cahaya penerang yang mengubah masyarakat
Arab jahiliyyah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab.
2. Taoisme
Taoisme berasal dari kata tao yang berarti jalan. Pendiri aliran taoisme adalah
Lao Tzu. Tao diidentikkan dengan alam semesta. Segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini dipandang sebagai yang satu. Dan yang satu ini adalah tao. Segala sesuatu
diturunkan dari tao. Penganut liran Taoisme mayoritas adalah penduduk cina.
Pengaruh Taoisme terhadap kebudayaan Cina memang tidak sebesar seperti
konfusianisme, akan tetapi Taoisme mempunyai pandangan metafisik dan spekulatif
terhadap kodrat realitas, alam semesta, dan manusia
Selain itu salah satu pemahaman yang paling penting dari para Taois adalah
kesadaran bahwa transformasi dan perubahan merupakan gambaran-gambaran
esensial dari alam. Para taois melihat seluruh perubahan dalam alam sebagai
manifestasi-manifestasi dari situasi tarik menarik yang dinamis dari kutb yin dan yang
yang berlawanan, dan kemudian mereka menjadi yakin bahwa setiap pasangan dari
kutub tersebut secara dinamis berhubungan satu sama lainnya. Tao sebagai satu
prinsip mempunyai dua unsur yang berlawanan yakni yin dan yang. Yin dan Yang ini
bisa diartikan sebagai dua sisi yang saling berlawanan antara terang dan gelap, negatif
dan positif, aktif dan pasif, ada dan tidak ada. Dalam taoisme dualisme ini sangat
relatif. Dualisme ini berada dalam kontradiksi yang mutlak tapi saling melengkapi
dalam fungsinya untuk berbuat apa saja di dunia ini.
3. Konfusianisme
Konfusianisme adalah aliran filsafat yang menjelaskan tentang satu organisasi
sosial, tentang akal sehat, dan pemikiran yang bersifat praktis. Konfusianisme
memberikan sebuah sistem pendidikan dan konvensi-konvensi yang tegas dari etika
sosial kepada masyarakat yang ada di Cina. Konfusianisme mempunyai tujuan utama
untuk membentuk suatu dasar etika untuk sistem dikalangan keluarga tradisional Cina
dengan struktur yang kompleks dan ritual-ritualnya terhadap pemujaan leluhur.
Konfusianisme diterapkan dalam pendidikan anak-anak dimana mereka harus
mempelajari aturan-aturan yang dibutuhkan bagi kehidupan mereka untuk bisa
menyatu dengan masyarakat. Pemikiran aliran konfusianisme ini dimulai dengan
memeriksa dua fungsi utama manusia yaitu akal budi atau fungsi menilai dan
memerintah. Akal budi dapat dimengerti secara fungsional menitik beratkan pada
aktivitas tertentu yang dilakukan manusia, contohnya menilai sesuatu dan
mengarahkan tindakan.
4. Budhisme
Aliran Budhisme mengajarkan tentang apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi penderitaan sesorang. Inti dari ajaran ini adalah bahwa di dunia ini kita
akan selalu menghadapi masalah, kesedihan, penderitaaan, dan kegelisahan. Maka,
ajaran Budhalah yang akan menghapus semua penderitaan manusia didunia ini. Selain
contoh perkembangan dari ilmu dan kebudayaan seperti yang penulis uraikan di atas,
kita tidak boleh melupakan nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu itu sendiri.
Sedikitnya terdapat tujuh nilai yang dapat kita ambil dari hakikat keilmuan yaitu:
kritis, rasional, logis, obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran, dan pengabdian
universal. Lalu, dimanakah peranan ketujuh nilai tersebut diatas dapat dilaksanakan
dalam pengembangan kebudayaan nasional? Pengembangan kebudayaan nasional itu
pada hakikatnya adalah perubahan dari kebudayaan –kebudayaan yang bersifat
konvensional ke arah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi dan
tujuan nasional yang sesuai dengan tuntutan zaman yang pada akhirnya
pengembangan kebudayaan itu akan bersifat fungsional.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu adalah bagian terpenting dalam membangun dan mengembangkan
kebudayaan sebuah Negara. Ilmu dan kebudayaan memiliki hubungan ketergantuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Kebudayaan yang berlaku di masyarakat harus dilandasi oleh dengan ilmu,
agar kebudayaan yang ada dapat berkembang seperti yang seharusnya. Sebaliknya,
ilmu itu tidak akan dapat berkembang tanpa diiringi oleh kebudayaan.
Di Negara Indonesia ada beberapa kalangan tertentu yang memisahkan ilmu
menjadi dua bagian, yakni : Ilmu alam dan Ilmu sosial. Tapi dalam kenyataannnya
ilmu itu tidak boleh dipisahkan karena itu bisa menjadi hambatan psikologi dan
intelektua demi perkembangan keilmuan di negara Indonesia. Perbedaan paham ini
tidak boleh kita biarkan dan harus dihindari, kita harus segera mencari solusi yang
terbaik agar perbedaan itu tidak menjadi penghambat perkembangan budaya Nasional
negara kita.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan
tentang makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Slamet. 2008. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Sekolah Farmasi ITB


Bandung: PPT Lasiyo. 2014. Pemikiran Filsafat. Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta: PPT Bahan Ajar.
Mundiri. 2012. Logika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ravertz Jerome.R. 2009. Filsafat Ilmu Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Suriasumantri, Jujun.S. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Tafsir Ahmad. 2012. Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
http://fatmawatilinguistik.blogspot.co.id/2015/01/hubungan-ilmu-dan-kebudayaan.html
http://depirismayanti.blogspot.co.id/2015/01/makalah-filsafat-ilmu-dan-kebudayaan.html
https://tyomulyawan.wordpress.com/ilmu-dan-budaya/
DAFTAR PERTANYAAN

1. Nama: Betty Triyani


Kelompok 4
Pertanyaan
Pengetahuan bisa dikembangkan menjadi ilmu apabila memenuhi 3 kriteria yaitu objek
kajian, metode pendekatan, bersifat universal.
 Jelaskan arti dari ketiga objek tersebut ?
Jawab
1) Objek kajian
Setiap ilmu memiliki objek yang menjadi pusat kajian. Objek yang dikaji dalam
mempelajari suatu ilmu biasanya bersifat spesifik. Contohnya ilmu matematia, ilmu
biologi, kesenian dll.
2) Metode pendekatan
Dalam mempelajari ilmu pengetahuan tidak dilakukan secara asal-asalan. Tetapi
memerlukan metode khusus. Metode yang digunakan untuk mempelajari ilmu
pengetahuan disebut metode ilmiah. Metode ilmiah di gunakan untuk meneliti dan
mempelajari suatu objek sehingga ditemukan kebenaran. Ilmu yang dikembangkan
dengan menggunakan metode ini kebenaranya akan diakui secara ilmiah oleh seluruh
pakar ilmu pengetahuan yang berlaku sampai ada bukti baru yang menentang atau
menggugurkannya.
3) Bersifat Universal
Ilmu pengetahuan harus bersifat universal, maksudnya adalah kebenaran yang
disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum dan diterima di semua
institusi pendidikan. Sifat unibersal ini selain bertujuan untuk mempermudah dalam
pembelajaran juga agar tercipta suatu keseragaman. Sehingga kebenaran yang
diungkapkan dapat di terima diseluruh pelosok dunia.

 Jika salah satu dari ketiga objek tersebut tidak ada, apakah masih bisa dikatakan ilmu?
Jawab
Tidak karena ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
sistematis dengan menggunakan metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala sesuatu.
2. Nama: Delvi
Kelompok 1
Pertanyaan
Wujud kebudayaan salah satunya adalah artefak (karya). Apakah artefak pada zaman
milenial masih ada? Jelaskan!
Jawab
Iya. Pada zaman millenial juga masih kita jumpai beberapa wujud artefak seperti anak
panah, kapak, gerabah, senjata-senjata, prasasti, perhiasan, dan sebagainya

3. Nama: Kholifatul Azizah


Kelompok 4
Pertanyaan
Bagaimana pendapat dari kelompok anda tentang ilmu dan kebudayaan?
Jawab
Menurut kelompok kami ilmu dan kebudayaan itu, tidak terlepas dari kebudayaan ,karena
manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri manusia hidup karena
adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang , lalu
mengenai ilmu tidak terlepas dari sumber ilmu dan kebudayaan tersebut.

4. Nama: Ita Fatmawati


Kelompok 2
Pertanyaan
Mengapa budaya tebentuk dari unsur yang rumit serta berikan contoh dari unsur sosial
budaya?
Jawab
Karena budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan di miliki oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi yang lain. Budaya itu terbentuk
dari banyak unsur yang rumit seperti agama, politik, adat istiadat, dan bahasa. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang -orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan nya dengan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu di
pelajari. Jadi dengan adanya komunikasi orang yang berbeda budaya akan lebih mudah
untuk menyelesaikan nya dengan perbedaan-perbedaannya.
Contoh dari unsur budaya
1) Religi: Kepercayaan terhadap Tuhan atau pencipta (Agama)
2) Organisasi masyarakat: Terbentuknya organisasi atau kelompok masyarakat untuk
berbagai tujuan
3) Pengetahuan: Sekolah setiap manusia mempunyai akal dan pikiran yang berbeda-beda
sehingga satu sama lain saling membutuhkan untuk berbagai ilmu yang dimiliki
4) Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, untuk mempermudah komunikasi
5) Kesenian : Seni tari dan seni musik.

Anda mungkin juga menyukai