E M PaT i Da n
BEl a r asa
Mgr. Paskalis Bruno syukur
Bartolomé Esteban Murillo. Christ Healing the Paralytic at the Pool of Bethesda. 1667-1770
Aku selalu ingat yang ibu katakan agar bersikap tulus dan
setia. Karena itu Aku menyampaikan pewartaan dengan
tulus dan terus terang. Aku sadar bahwa hanya kepada Bapa,
Aku memberikan pertanggungjawaban. Kita tidak dapat
menguasai pikiran dan hati orang ketika orang mabuk akan
kekuasaan, harta jasmani atau ambisi. Ketika itu terjadi, orang
tidak mampu berpikir lagi secara benar atau melihat segala
hal dalam terang Tuhan. Semoga kehendakNya terlaksana
selalu dan di mana saja.
Yesus
P.S. Ya, Aku mendapat berita tentang hal-hal yang dilakukan di Nazareth
seperti yang Kulakukan di tempat lain. Dengan senang hati Aku
melakukan hal itu. Aku berharap Ibu selalu sehat.•
Bela Rasa
KuatkanAsa
Menjadi Manusia
yang Berbela Rasa
P
erjalanan manusia kerap
dihiasi dengan kesibukan
untuk mencapai tujuan dan
segudang prestasi. Durasi
waktu 24 jam diisi untuk
memuaskan kebutuhan, keinginan dan
keegoisan. Dalam kenyataan, tanpa
kita sadari bahwa kita sedang hidup
berdampingan dengan orang lain.
Penulis Artinya, bahwa kita tidak hidup sendiri.
RD. Alfonsus Sombolinggi Sebagai makhluk sosial, kita ditakdirkan
Imam Keuskupan Bogor yang sedang untuk hidup bersama sehingga kita
menempuh studi lanjut di Roma, Italia
membutuhkan orang lain dalam hidup
ini. Kebutuhan kita kepada orang lain
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Mulai dari kerendahan hati
Namun, apakah yang mendasari
keteladanan Bunda Maria ini,
kesetaraan gender; situasi selain tugasnya sebagai seorang
tentang lingkungan hidup; dan ibu? Ada suatu sikap menarik
situasi yang sedang marak dari ungkapan Maria kepada
sampai hari ini yakni tentang malaikat, yakni “Aku ini hamba
dampak COVID-19. Situasi- Tuhan, terjadilah padaku
situasi demikian menjadi menurut perkataan-Mu.” (Luk
perhatian khusus dari Gereja 1: 38). Dalam ungkapannya
untuk menghadirkan wajah ini, Maria sungguh menyadari
Gereja yang semakin menyapa, siapa dirinya dan dengan tulus
semakin solider dan sekaligus mengabdikan diri sepenuhnya
semakin berbela rasa. pada kehendak Allah. Inilah
nilai yang terdalam dari seorang
Keharuman keteladanan Santa Maria yang dapat kita imani
Perawan Maria sungguh sangat dalam hidup kita sehari-hari.
jelas menghadirkan wajah
Gereja yang berbela rasa. Dapat Orang yang rendah hati
kita simak kisah-kisah Bunda adalah ia yang mau belajar
Maria bersama Puteranya, untuk melihat segalanya dari
“
Awal dari suatu sikap bela
rasa dapat tumbuh hanya
dengan sikap kerendahan hati.
unsplash.com
THE FronT-linEs
oF THE CHurCH
Text by aurElia rEgina
A �irst-year medical student at University of Airlangga
T
he past few months Throughout the COVID-19
has been filled with pandemic, many Catholics
cases concerning the have been forced to struggle
latest controversial with their relationship to God,
issue, COVID-19. The especially because of their
COVID-19 pandemic has forced inaccessibility to sacraments
many life aspects to be halted, that require physical closeness,
from economy, social, to political which is impossible to be given
sector. Moreover, this pandemic at the moment. Consequently,
has affected the sacraments the needs for adjustments are
in the Catholic church. This inevitable. That being the case, it
pandemic has come to become has been immensely challenging
a challenge for the priests in for Catholics, both spiritually
serving and giving sacraments and mentally to overcome the
to the members of the church. boundaries that come alongside
with the virus.
(Isaiah 41:13)
Mengajar Tanpa
Kenal Waktu
P
1 Timotius 1:12
“ Berkat Tuhan
Teknologi maupun otak terpintar
Kita bisa menghadapi manusia tidak akan bisa bekerja
hal ini, terlebih apabila dengan sempurna apabila Tuhan
kita melibatkan tidak menghendaki. Campur
Tuhan dalam segala Tangan Tuhan benar-benar
saya rasakan dalam karya-
usaha kita. karya pelayanan saya sebagai
pendidik. Di masa pandemi ini,
kita harus selalu siap dengan
segala permasalahannya,
misalnya saja waktu mengajar
yang tidak terbatas dan harus
selalu siap membantu kapan
pun anak-anak membutuhkan
bantuan. Selain tugas mengajar
online yang cukup berat,
permasalahan ekonomi juga
turut menghampiri. Pendapatan
yang berkurang tak sebanding
dengan pengeluaran yang terus
bertambah. Namun semua ini
saya hadapi bersama-sama
dengan keluarga yang selalu
Dok. Pribadi
ada mendukung.
Ensik l ik
FRATELLI T U T TI
Masalah-masalah ini
merupakan tantangan global
yang membutuhkan aksi
global, dan memperingatkan
kita akan bahaya dari “budaya
tembok” yang menyuburkan
kejahatan, yang disulut oleh
ketakutan dan kesepian.
• Mentari
Menimba Rahmat
di Jalan Imamat
Menuju Tahbisan Presbyterat Keuskupan Bogor
Frater Diakon
Petrus Sunusmo
Galih Widodo
“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita
mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.”
ROMA 14:8
M
enjelang upacara keinginan yang dimilikinya untuk
tahbisan, Diakon memutuskan menjadi seorang
Galih terus imam merupakan jawaban yang
mendekatkan ia berikan atas panggilan Tuhan
diri kepada kepadanya.
Tuhan melalui doa-doa dan
memohon bantuan rahmat dari Dalam perjalanan panggilannya,
Roh Kudus sebagai persiapan Diakon Galih memilih motto
batin yang ia jalani. Namun panggilan yang ia ambil dari
selain menyiapkan diri, ia tetap Roma 8:28, yaitu “Kita tahu
fokus menjalani tugas perutusan sekarang, bahwa Allah turut
yang saat ini ia emban. Diakon bekerja dalam segala sesuatu
Galih menganggap bahwa untuk mendatangkan kebaikan
menerima rahmat tahbisan bagi mereka yang mengasihi
berarti menerima tugas Dia, yaitu bagi mereka yang
pelayanan, serta berkomitmen terpanggil sesuai dengan
dalam hidup untuk menjalani rencana Allah.”
tugas perutusan dengan total,
taat dan setia. Motto panggilan tersebut
dipilihnya karena dalam
Janji pada Tuhan perjalanan panggilan yang ia
Perjalanan imamat dari Diakon jalani, ia merasakan kasih Tuhan
Galih tidak terlepas dari yang begitu luar biasa. Ia pun
pengalaman-pengalaman iman mengenang pengalamannya
yang ia alami. Pengalaman ketika masih berada di bangku
akan kemurahan hati yang sekolah dasar.
Tuhan berikan kepadanya
dalam menjawab doa dan Ketika itu, ia dan keluarganya
harapan sejak kecil. Tekad dan mengalami sebuah musibah.
“
Allah bekerja dalam
hidup saya dan secara
nyata pekerjaan
Allah mendatangkan
kebaikan.
Refleksi iman
Dal am merefleksikan
pengalaman iman selama
perjalanan formasi, Diakon
Galih menyadari bahwa ia
tengah dipersiapkan oleh Tuhan
dan dimurnikan kembali tujuan
hidup yang ia miliki untuk
dipakai menjadi alat-Nya.
Frater Diakon
Fransiscus
Joko Umbara
“Jangan takut! Percaya saja.”
MARKUS 5:36
T
uhan selalu menyapa semua orang. Kisah Injil yang
manusia melalui ada di Markus 5 adalah saat
kasih-Nya yang tak Yesus mampu menyembuhkan
terhingga. Ketakutan dan meyakinkan setiap orang
akan sesuatu yang pada waktu itu seakan
yang belum terjadi kerap kehilangan harapan.
kali dirasakan Diakon Jokp
dalam hidup panggilannya, Motto itu juga sangat
dan tidak jarang hal tersebut menyejukkan saya saat
menjadi halangan dalam ketakutan-ketakutan seakan
mengembangkan diri. Oleh nyaman bermain-main dalam
karena itu, motto tahbisan yang benak saya, dan semoga
ia pilih memberinya keyakinan dengan seruan itu, rasa percaya
bahwa bagaimana pun dan dan keyakinan kembali hanya
seburuk apapun keadaan diri berasal dari Allah sendiri.
manusia, Tuhan akan selalu Kesendirian terkadang akan
memberikan penyertaan-Nya. menyiksa dan menakutkan, oleh
karenanya saya merasa bahwa
“Ketakutan apakah saya layak motto tahbisan ‘jangan takut!
dan pantas menerima anugerah Percaya saja!’ ini memberikan
ini, ketakutan apakah saya kepada saya satu keyakinan
mampu mengemban tugas bahwa bagaimana pun kita,
mulia ini, serta ketakutan seburuk apapun keadaan kita,
lainnya itulah yang membuat Tuhan akan selalu memberi
saya selalu bertanya apa keyakinan dan saat itulah saya
yang Tuhan mau untuk saya hanya cukup menjawab dengan
tuliskan sebagai motto tahbisan satu jawaban: ya, saya percaya
saya. Kutipan itu keras, tetapi Tuhan,” ujar Diakon kelahiran
justru itulah cara Tuhan Yesus Magelang 2 April 1988 ini.
menunjukkan kasih-Nya kepada
Frater Diakon
Yohanes Rafael
Anggi Witono Hadi
“Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman”
M AT I U S 2 8 : 2 0
D
alam persiapan karena prestasi dan kehebatan
menjelang tahbisan yang ia miliki, tetapi karena
presbyterat, Diakon besar-Nya rahmat Allah dalam
Anggi, biasa ia kerap hidupnya, sehingga Allah
disapa, senantiasa memilih dan membuat dirinya
berdoa dan memohon rahmat layak menjadi pelayan-Nya.
Tuhan supaya persiapan
berjalan dengan lancar dan Keluarga, sumber kekuatan
pada saatnya nanti ia dan kedua Diakon Anggi sadar bahwa
rekannya dapat menjadi imam memilih untuk hidup sebagai
yang penuh berkat bagi orang Imam pastilah memiliki
lain. konsekuensi dan tantangan.
Dalam menjalani panggilan,
“Selain itu juga saya keluarga menjadi penyemangat
mempersiapkan diri agar layak utama hidup panggilannya.
menjadi imam kudus-Nya, yang
mampu menjadi Imam, Nabi Ia bercerita bahwa ketika
dan Raja yang melayani semua mengalami pergumulan batin, ia
orang,” ujar Diakon kelahiran akan menyempatkan diri untuk
Cianjur, 19 Agustus 1991 pulang ke rumah dan bertemu
tersebut. dengan kedua orangtuanya.
Meski hanya sekadar bertemu
Diakon yang lahir dari pasangan dan mengobrol secara singkat,
Matius Ponimin dan Elysabeth ia tetap bersyukur karena ia
Endang Sulistyowati ini meyakini kekuatan Tuhan
memaknai rahmat tahbisan mengalir di dalam dirinya
sebagai sebuah anugerah kasih melalui kehadiran keluarga.
Tuhan yang ia dapatkan. Ia
percaya bahwa tahbisan yang Selain kehadiran keluarga, hal
ia terima bukan semata-mata yang paling menguatkan dan
balap motogipi
yang memperebutkan
piala bapa uskup
SELAMAT DATANG
DI SIRKUIT INTERNASIONAL luar biasa nampak
KEUSKUPAN BOGOR umat yang berpartisipasi
A
SIZUK
HAL
YAMA
WOI DIA
NYALIP
KITA G!
! HHUAA!!
E N
G
NG TERNYATA
TIBA
TIBA
HAL di overtake
YAMA
MINGGIR ..
A KALIAN... sedikit
SIZUK
LAGIAN lagi
BALAPAN garis
KOK finish!!!
BONCENGAN!!
hiya!
rata-rata memang
bukannya seperti itu ya bung?
hiya! hiya!
Penanggung Jawab
RD. David Lerebulan
(Ketua Komisi Komsos Keuskupan Bogor)
Redaktur
Maria Dwi Anggraeni
Keuangan
Hartati Hambalie
Isabella Jany
Alamat Redaksi
Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor
Jl. Kapten Muslihat No. 22
Bogor 16122
Telp: (0251) 8313997
Fax: (0251) 8359102
Rekening Redaksi
BCA 166.035.2348
a.n. David Lerebulan & Hartati Hambalie
E-mail:
komsos@keuskupanbogor.org
mekarkeuskupanbogor@gmail.com