Anda di halaman 1dari 6

SINTESIS SILIKON KARBIDA (SiC) DARI SILIKA SEKAM

PADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOL GEL


Kusuma Wardhani Mas’udah1), Abdulloh Fuad2), Mailinda Ayu Hana Margareta3), Siti Alfiah Ilmiawati3)
1) Jurusan Fisika FMIPA UM, www.masudahkusuma@gmail.com
2,3) Laboratorium sentral FMIPA UM, Jl. Semarang no. 5 Malang.

Abstrak: Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan sekam padi sebagai bahan fungsional
yang memiliki nilai tambah tinggi. Bahan fungsional dimaksud adalah kuarsa (SiO 2), silika gel
dan silikon karbida. Bahan-bahan fungsional tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku kaca
kualitas tinggi (SiO2), silant rubber (silika gel) dan filamen pemanas suhu tinggi (SiC). Selama
ini sekam padi belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan yang memiliki nilai tambah
tinggi. Selama ini sekam padi dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri dalam skala kecil,
campuran pakan ternak dan sebagai media tanam pada bunga.

Dalam penelitian ini dilakukan proses pembuatan SiC dari sekam padi, yang diproses
pada suhu 700oC. Pemilihan suhu ini dimaksudkan untuk memperoleh struktur amorf dari silika
SiO2. Hasil uji XRF kandungan silika dari pengabuan sekam padi sebesar 90,6%. Hasil uji XRD
juga menunjukkan struktur kristal silika berupa amorf. Hal itu sesuai dengan perencanaan
penelitian ini. Pada penelitian pendahuluan telah dilakukan pemrosesan silika pada suhu tinggi
1400oC, telah diperoleh bentuk kristal silika. Kristal silika ini lebih tahan terhadap asam,
sehingga tidak dapat membentuk gel. Pencampuran karbon dengan silika dilakukan pada saat
silika dalam fase gel. Hal ini dimaksudkan agar suhu sintering tidak terlalu tinggi untuk
membentuk SiC. Hal ini terbukti bahwa sintering SiC pada suhu tinggi sebesar 1300 oC selma 1
jam, sampel SiC mengalami peleburan. Selanjutnya dilakukan variasi suhu sintering mulai dari
suhu 700oC – 1200oC.
Hasil sintesis SiC yang diperoleh belum sempurna, karena belum memperoleh
temperatur sintering yang sesuai dalam pembentukan fase kristal SiC. Untuk menguji fase
kristal SiC dilakukan pengujian dengan XRD dan SEM. Pengujian selanjutnya adalah
pengukuran konduktivitas listrik sampel SiC. Hal ini diperlukan karena akan dicoba aplikasi
dari SiC ini sebagai elemen pemanas suhu tinggi.

Kata kunci : sintesis, silika gel, silikon karbida dan sintering

A. PENDAHULUAN
Silika atau yang dikenal silkon dioksida (SiO 2) merupakan senyawa yang banyak ditemui
dalam sekam padi. Silika atau dalam bahasa kimia silikon dioksida (SiO 2) yang merupakan
senyawa yang biasa digunakan dalam proses produksi gelas atau botol. Silika merupakan bahan
baku utama dalam pembuatan keramik putih, bahkan merupakan campuran bagi poduksi semen.
Kadar silika dalam bentuk SiO2 dalam abu sekam padi menurut Valchev dkk (2009:256)
adalah sekitar 93,54%, sedangkan menurut Kalapathy dkk (2000) kandungan silika dalam abu
sekam adalah sekitar 80%. Menurut penelitian yang dilakukan di Indonesia yang sebelumnya
dilkukan oleh Enymia (tanpa tahun), kadar silika yang terkandung dalam abu sekam padi adalah
83,33%. Dari berbagai penelitian yang telah ada dapat disimpulkan bahwa kandungan silika padi
cukup banyak yaitu sekitar 12-25 gram silika dalam 100 gram sekam padi, dan kandungan silika
pada abu sekam adalah 80-95%. Salah satu bahan berbasis silika yang dapat dibuat adalah silika
gel.
Silika gel telah banyak digunakan sebagai adsorben pada proses adsorpsi. Hal ini
disebabkan oleh adanya gugus aktif silanol (≡Si-OH) dan siloksan (≡Si-O-Si≡). Namun bahan ini
belum efektif untuk mengadsorpsi ion logam. Hal ini dikarenakan atom O yang merupakan situs
aktif pada silika gel berukuran kecil dan memiliki polarisabilitas yang rendah, sehingga interaksi
dengan logam berat yang pada umumnya berukuran besar dan memiliki polarisabilitas yang tinggi
secara teoritis relatif kurang kuat. Oleh karena itu, perlu adanya modifikasi permukaan silika gel.
Modifikasi dapat dilakukan secara fisik (impregnasi) dan kimia (Hermania dkk, 2011).
Kombinasi atau persenyawaan antara dua atau lebih unsur atau bahan (material) dapat
menghasilkan bahan atau material fungsional. Persenyawaan antara silikon dan karbon misalnya
dapat menghasilkan atau membentuk bahan semikonduktor silikon karbida (SiC). Sintesis SiC
telah banyak dilakukan diluar negeri tapi di Indonesia masih kurang. Hal ini disebabkan sintesis
SiC dilakukan pada suhu tinggi (≥1000°C) sehingga membutuhkan biaya yang besar. Selain itu
untuk mendapatkan bahan baku silikon (Si) murni relatif sulit, silika (SiO 2) diperoleh setelah
melalui proses yang panjang. Dalam penelitian ini silika diperoleh dari sekam padi melalui
pengeringan, pembakaran, pengabuan dan pemurnian (Suparman, 2010).
SiC merupakan calon ideal khususnya untuk aplikasi-aplikasi berdayaguna tinggi, seperti
mesin-mesin keramik dan lebih banyak aplikasi-aplikasi keteknikan, termasuk aplikasi struktural
temperatur tinggi (Bandyopadhyay AK. 2008). SiC digunakan secara intensif dalam piranti
elektronik dan optoelektronik, seperti sel surya, detektor, modulator dan laser semikonduktor
secara khusus pada kondisi frekuensi tinggi, radiasi intensif, atau temperatur tinggi.

B. METODE PENELITIAN

Isolasi Silika dari Sekam Padi


Silika diperoleh setelah melalui proses penimbangan, pencucian, pengeringan pengarangan,
pengabuan, dan pemurnian. Massa sekam padi yang digunakan adalah 2000 gram. Pencucian
dilakukan sebanyak empat kali dengan air ledeng. Pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan
zat-zat pengotor berupa debu dan pasir yang menempel pada sekam padi tersebut.
Pengeringan melalui penjemuran di bawah sinar matahari menyebabkan penyebaran panas
kedalam bahan berlangsung secara bertahap dan menyeluruh sehingga penyerapan air ke udara
lebih merata.
Tahap pengarangan dilakukan dengan membakar sekam padi dengan api sampai terlihat
seperti arang.
Tahap pengerusan sekam dengan mortar dan pengayakan dengan mesh 200. Tahap
selanjutnya adalah pengabuan dalam furnace yang dilakukan pada suhu 700 oC selama 5 jam. Pada
tiap hasil furnace dilakukan karakterisasi menggunakan XRD untuk mengetahui bentuk struktur
SiO2. Dan dilakukan uji XRF untuk melihat kandungan silikon dan unsur lain yang ada pada
sekam.

Pembuatan Silika Gel

Pembuatan silika gel dilakukan dengan metode ekstraksi basa, pertama abu sekam padi
ditimbang kurang lebih 5 gram, kemudian ditambahkan dengan 40 ml larutan NaOH 3 N dan
distirer selama 3 jam dengan suhu 95oC dalam erlenmeyer 250 ml tertutup. Kemudian larutan
campuran disaring dengan kertas saring whatman nomer 41. Residu hasil saring dicuci dengan 10
ml air panas, filtrat hasil cucian tersebut didinginkan pada suhu kamar. Filtrat dingin ditambahkan
dengan H2SO4 5 N dengan proses stiring hingga pH 2 dan ditambahkan NH 4OH hingga pH 8,5
dan dibiarkan selama 3,5 jam. Silika gel dicuci sebanyak dua kali dalam aquades pada putaran
2.500 rpm selama 10 menit.

Sintesis Silikon Karbida

Pencampuran silika gel dengan karbon aktif dilakukan dalam cawan petri. Perbandingan
massa yang digunakan yaitu 5:3 dalam satuan gram. Pengadukan selama ±45 menit bertujuan
mereduksi ukuran butir sekaligus diharapkan terjadinya reaksi menghasilkan silikon karbida.
Campuran antara silika gel dengan serbuk dicetak pada diameter 6 mm dan disintering selama 1
jam pada suhu 1.300oC.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi
Pada penelitian pendahuluan telah dilakukan pengabuan silika pada suhu 1000-1400 oC.

Gambar 1. Perbandingan Pola Hasil Uji XRD pada proses pengabuan silika T=1000-1400 oC

Dilihat dari bentuk puncak yang diperoleh, silika pengabuan pada suhu 1000-1400 oC
memiliki struktur kristal. Kristal silika ini lebih tahan terhadap asam, sehingga tidak dapat
membentuk gel dengan maksimal.
Kemudian dilakukan penelitian lanjutan dengan membuat silika amorf. Analisis kuantitatif
dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur silikon pada
silika abu sekam dan unsur-unsur lainnya baik logam maupun non logam. Dari hasil analisa
diketahui silikon dengan tingkat kemurnian 90,6%. Sedangkan sisanya 9,4% berupa unsur-unsur
logam lain.
Tabel 1. Hasil Uji XRF pada Sekam Padi
Compoun Si K Ca Mn Fe Cu Zn Eu Re
d
Conc unit 90,6% 3,43% 4,21% 0,70% 0,642 0,093 0,063 0,10% 0,2%
% % %
Gambar 2. Hasil Pola Karakterisasi Silika Diabukan pada Suhu 700oC

Hasil karakterisasi silika dengan metode difraksi sinar-X memperlihatkan sudut 2θ 21,58°, hal ini
menunjukkan bentuk struktur silika amorf.

Pembuatan Silika Gel


Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui unsur
silikon setelah dilakukan penambahan basa, asam dan basa. Dari hasil analisa diketahui silikon
dengan tingkat kemurnian silikon 39,7% sedangkan sulfur 52,2%.
Tabel 2. Hasil Uji XRF pada Silika Gel
Compoun Si S Ca Mn Fe Ni Cu Yb
d
Conc unit 39,7% 52,2% 4,7% 0,52 0,85% 0,2% 0,83 0,9%
% %

Sintesis Silikon Karbida


Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui unsur
silikon pada SiC setelah dilakukan sintering pada suhu 700 oC selama 1 jam. Dari hasil analisa
diketahui silikon dengan tingkat kemurnian silikon 16,0% sedangkan kalsium 63,5%
Tabel 3. Hasil Uji XRF pada SiC (Sintering T = 700oC selama 1 jam)
Compoun Si P S K Ca Ti V Mn Fe Ni
d
Conc unit 16,0% 0,63% 3,0 4,01% 63,5% 0,23% 0,02% 0,34% 3,60% 0,04%
%

Compoun Cu Zn Sr Mo In Ba Ce Yb Re
d
Conc unit 0,077 0,11% 0,40 5,2% 2,2% 0,4% 0,1% 0,8% 0,10%
% %
Gambar 3. Perbandingan Pola Hasil Karakterisasi SiC Model dengan SiC Sampel (Sintering pada T = 700; 900; 1100 oC; t
= 1 jam) dengan Difraksi Sinar-X

Hasil karakterisasi silika dengan metode difraksi sinar-X memperlihatkan puncak yang
diperoleh dari sampel SiC belum cocok dengan model SiC.

D. KESIMPULAN
1. Silika dapat disintesis dari sekam padi dengan kandungan silikon sebesar 90,6%.
2. Peneliti belum berhasil mendapatkan Silikon karbida yang dapat disintesis dari silika sekam
padi dan karbon aktif melalui reaksi sol-gel sehingga peneliti akan berusaha untuk mendapatkan
variabel-variabel yang cocok.
3. Hasil sintesis SiC belum optimal, karena belum memperoleh temperatur sintering yang sesuai.

E. SARAN

Akan dilakukan pencampuran NaOH p.a dan pengurangan tahap basa berupa pencampuran
NH4OH pada pembuatan silika gel. Dan akan dilakukan optimasi temperatur sintering pada suhu
yang sesuai dengan cara memvariasi suhu sintering mulai dari suhu 700 oC – 1200oC pada vacuum
oven.

F. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bandyopadhyay AK. 2008. Nano Materials.New Age International (P) Limited, New Delhi,
India.

[2] Cestari AR, Vieira EFS, Simoni JA, dan Airoldi C. 2000.Thermochemical Investigation on the
Adsorption of Some Divalent Cations on Modified Silicas obtained from Sol-Gel Process.
Thermochimica Acta, 348, 25-31.
[3] Enymia, Suhanda, dan Sulistarihani. 1998. Pembuatan Silika Gel Kering dari Sekam Padi
untuk Pengisi Karet Ban. Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia, 7 (1&2).

[4] Hermania Em Wogo, Juliana Ofi Segu, Pius Dore Ola. 2011. Sintesis Silika Gel Terimobilisasi
Dithizon Melalui Proses Sol-Gel. Sains dan Terapan Kimia, 5[1]:84-95.

[5] Kalapathy U, Proctor A, dan Shultz J. 2000. A Simple Method for Production of Pure Silica
from Rice Hull Ash. Bioresource Technology, 73, 257-262.

[6] Kamath, Savita R. and Andrew P. 1998. Silica Gel from Rice Hull Ash: Preparation and
Characterization. Publication no. C-1998-0603-03R. American Association of Cereal Chemists,
Inc.

[7] Limthongkul P, Dateraksa K, Suchatjaroenying B, Sujirote K. 2005. Effect of Processing


Conditions on The Phase and Microstructure of Nano-SiC Produced From Rice Husks.
Materials Forum 29:200-204.

[8] Mittal D. 1997. Silika from Ash. (A Valuable Product from Waste Material).

[9] Nuryono, Narsito, dan Astuti, E. 2004. Sintesis Silika Gel Terenkapsl Enzim dari Abu Sekam
Padi dan Aplikasinya Untuk Biosensor. (Laporan Penelitian Hibah Bersaing XI/2), Lembaga
Penelitian UGM, Yogyakarta.

[10]Sipahutar D. 2011. Teknologi Briket Sekam Padi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Riau.

[11]Suparman. 2010. Sintesis Silikon Karbida (SiC) dari Silika Sekam Padi dan Karbon Kayu
dengan Metode Reaksi Fasa Padat. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

[12]Thuadaij N, & Nuntiya A. 2008. Synthesis and Characterization of Nanosilica from Rice Husk
Ash Prepared by Precipitation Methods. Special Issue on Nanothecnology, 7 (1).

[13]Valchev I, Lasheva V, Tzoloz T, & Josidov N. 2009. Silika Product from Rice Hulls. Journal
of The University of Chemical Technology and Metallurgy, 44 (3).

[14]Vyshnyakova K, Yushin G, Pereselentseva L, Gogotsi Y. 2006. Formation of Porous SiC


Ceramics by Pyrolysis of Wood Impregnated with Silica. Int J Appl Ceram Technol 3[6]:485-
490.

Anda mungkin juga menyukai