TUGAS AKHIR
Oleh :
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
KAJIAN TATALAKSANA LINGKUNGAN PERKANADANGAN AYAM
BROILER DI PT.MUSTIKA JAYA LESTARI DI DESA GADUNGAN
KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH
Oleh :
23010214090050
Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Ahli
Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen Usaha Peternakan
SekolahVokasiUniversitas Diponegoro Semarang
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
Judul Tugas Akhir : KAJIAN TATALAKSANA LINGKUNGAN
PERKANDANGAN AYAM BROILER DI PT
MUSTIKA JAYA LESTARI DI DESA
GADUNGAN KECAMATAN JUWANA
KABUPATEN PATI
Pembimbing
Dekan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Jawa Tengah. Adapun maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk
Diponegoro.
terselesaikannya penulisan laporan ini, serta kepada Arnawi S.Pt selaku Kepala
Farm PT. Mustika Jaya Lestari yang telah memberikan kesempatan fasilitas dan
kemudahan serta ilmu yang bermanfaat. Laporan (TA) ini penulis persembahkan
kepada kedua orang tua, kakak yang selalu memberikan motivasi, doa, serta
Mustika Jaya Lestari. Terima kasih juga disampaikan buat Edy Susanto, Sugeng,
Sundoro dan Muhammad Hawi yang selalu setia menemani dan memberikan
motivasi serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu
Semarang, 25 Januari2018
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................ . !
DAFTAR TABEL................................................................................... ii
RINGKASAN .......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... v
LAMPIRAN ............................................................................................. 31
Nomor Halaman
Nomor Halaman
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui sistem
perkandangan dan mengetahui keadaan lingkungan perkandangan di PT. Mustika
Jaya Lestari Farm cabang Desa Gadungan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati,
Jawa Tengah. Manfaat yang diperoleh dari PKL adalah untuk menambah
wawasan serta pengetahuan tentang tatalaksana lingkungan perkandangan di PT.
Mustika Jaya Lestari Farm cabang Desa Gadungan. Lalu mahasiswa mampu
menganalisa dan membandingkan antara pustaka dan kondisi di lapangan.
Materi yang digunakan adalah farm unit 3 cabang Desa Gadungan. Metode
yang digunakan adalah mengikuti partisipasi aktip semua kegiatan yang ada di
kandang PT Mustika Jaya Lestari kandang unit 3 Desa Gadungan, serta
melakukan wawancara kepada karyawan yang ada di perusahaan PT. Mustika
Jaya Lestari untuk mendapatkan data primer dan melakukan pencatatan data,
kemudian data yang sudah diperoleh lalu digunakan sebagai acuan untuk
dianaliasa sebagai tugas akhir. Parameter yang diukur meliputi: lingkungan
perkandangan, suhu, kelembaban, kecepatan angin. Hasil pengamatan disusun
secara deskriptif.
PENDAHULUAN
dan dapat dipanen dalam waktu yang pendek. Pemeliharaan yam broiler
Ayam broiler tumbuh sangat cepat sehingga dapat di panen pada umur 6-7
minggu. Sifat sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari tingkah
laku makannya yang sangat lahap. Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan
satunya usaha ternak ayam, Di Indonesia peluang usaha ternak ayam masih cukup
menjanjikan. Tak jarang banyak orang yang beralih profesi dari karyawan menjadi
pengusaha ternak. Kebutuhan daging ayam dan telur ayam masih sangat tinggi di
Indonesia sehingga peluang menjanjikan dari bisnis ternak ayam potong dan ayam
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam usaha peternakan mulai dari
tempat yang tersedia, pemilihan bibit, pakan yang terjaga, kebersihan kandang,
hingga pemeliharaan ternak, bagi pemula yang ingin berternak sudah seharusnya
mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan dalam usaha peternak
1
ayam.Kandang merupakan faktor penting dalam usaha peternakan ayam broiler.
Kandang dipergunakan mulai dari awal hingga masa produksi. Pada prinsipnya
kandang yang baik adalah kandang yang sederhana, biaya pembuatan murah, dan
memenuhi persyaratan teknis dan nyaman bagi ternak. Bentuk kandang dan
kondisi tempat yang tersedia, keadaan tahan yang dipergunakan, biaya yang
Kandang berfungsi antara lain untuk berlindung ternak dari panas dan hujan, dan
mempermudah tatalaksana dan untuk melindungi bahaya dari predator. Suhu dan
ayam PT. Mustika Jaya Lestari berlokasi Desa Gadungan Juwana, Pati Jawa
Tengah yang merupakan daerah dataran rendahyang panas dan dekat pantai, oleh
karena itu perlu dilakukan praktek kerja lapangan pada peternakan tersebut, yang
2
1.2. Tujuan PKL
Manfaat yang sudah di dapatkan dari kegiatan PKL ini adalah memperoleh
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan jenis ayam ras unggulan hasil persilangan dari bangsa ayam sehingga
memiliki produktivitas tinggi, terutama dalam produksi daging ayam (Jubbs dan
Dharma, 2008). Ayam broiler merupakan ayam pedaging type berat yang lebih
muda dan berukuran lebih kecil sedangkan ayam broiler type ringan yaitu badan
ramping, kecil, mata bersinar. Ayam broiler ditujukan untuk menghasilkan daging
ternak yang berpusat dalam bidang produksi daging (Widyantara dkk, 2013).
Ayam broiler tumbuh sangat cepat sehingga dapat dipanen pada umur 6-7
minggu. Sifat pertumbuhan sangat cepat ini dicerminkan dari tingkah laku
ternak. Fungsi primer kandang berarti kandang sebagai tempat tinggal ternak yang
dapat melindungi ternak dari pengaruh buruk cuaca, iklim dan gangguan binatang
buas. Fungsi sekunder kandang berarti kandang sebagai tempat peternak bekerja
4
untuk menjalankan kegiatan pemeliharaan ternak. Suprijatna dkk, (2005),
menjelaskan secara umum tipe kandang yang digunakan pada pemeliharaan ayam
pedaging di Indonesia ada dua macam, yaitu kandang terbuka dan kandang
polusi udara pada lingkungan di sekitar peternakan dan tidak dapat menimalisir
penyakit pada ayam. Banyaknya ransum yang dikonsumsi ayam akan berbeda,
hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor, salah satunya kondisi lingkungan
ideal untuk ayam broiler setelah periode pemeliharaan brooding adalah 23-26ºc.
Sistem kandang tertutup banyak memiliki kelebihan seperti situasi suhu dan
tidak dapat masuk kecuali masuk dari inlet dan keluar dari outlet yang sudah
yaitu: sistem ventilasi, sistem evavorasi dan sistem tirai. Sistem ventilasi
digunakan sebagai outlet udara dengan komponen utama kipas angin, sistem
evavorasi sebagai inlet udara dengan komponen udara colling net, sistem tirai
digunakan sebagai penutup seluruh sisi kandang (Dahlan dkk, 2011). Kandang
yang baik harus memiliki sirkulasi udara yang relatif lancar, mudah dilakukan
5
2.3 Atap Kandang
panas dari sinar matahari disamping fungsi utamanya yang memegang sebagai
sarana peneduh dari panas dan hujan. Namun desain atap kandang yang tidak
tepat bisa mengakibatkan fatal terhadap kondisi mikro didalam kandang. Atap
yang baik didaerah tropis harus menggunakan atap type monitor agar sirkulasi
udara lebih baik serta panas dan gas beracun bisa keluar dari kandang (Prihandanu
dkk, 2005). Bahan atap yang digunakan sebaiknya ringan dan tidak mengantarkan
panas seperti genteng, rumbia ataupun anyaman daun kelapa paling bagus
disarankan memakai atap dari genting karena tidak mudah bocor, tahan lama,
daya refleksi terhadap panas matahari cukup bagus dan tidak menjadi sarang tikus
(Ardana, 2011).
Dinding kandang bisa dibuat semi terbuka agar pertukaran udara di dalam
kandang bisa berjalan dengan baik sehingga bau kotoran atau pakan bisa keluar
atau berganti dengan udara segar. Untuk daerah panas sebagia besar dinding
berlubang dan daerah dingin dinding kandang dibuat rapat (Sudrajad, 2003).
Bahan yang digunakan untuk dinding kandang pada bagian bawah adalah dinding
gedhek sedangkaan bagian atasnya dibuat dari potongan bambu yang dibelah atau
menggunakan kawat eram bila menggunakan bilah bambu jarak antara bilah kira-
6
2.5 Lantai Kandang
dipadatkan atau semen plester, lalu diatasnya ditaburi dengan bahan litter. Untuk
lantai dari tanah yang dikeraskan, biasanya tanah dicampur dengan pasir dan
kapur agar lebih bisa menyerap air dan menetralisir amonia sedangkan bahan litter
yang digunakan umumnya adalah sekam padi, juga bisa digunakan serbuk gergaji
litter ini ayam lebih merasa nyaman karena terhindar dari lepuh pada bagian dada
atau bagian lain lantaran tergesek dengan lantai. Kelemahan menggunakan alas
litter ini adalah mudah dan cepat basah sehingga bisa menimbulkan bau yang tak
sedap atau tengik. Selain itu alas litter yang basah juga bisa mengundang berbagai
penyakit seperti CRD ( Penyakit saluran pernafasan). Untuk itulah peternak harus
rajin mengganti bahan litter yang masih segar bila mana sudah terlihat basah atau
Apabila kandang ayam broiler terlalu sempit ditambah populasi yang tinggi akan
menyebabkan suhu kandang akan cepat meningkat terutama pada siang hari
disertai tingkat setres yang tinggi (Prihandanu dkk, 2005). Standarnya luas lantai
untuk daerah tropis seperti indonesia kandang tiap m2 di isi 8-10 ekor ayam
7
broiler, jika melebihi ukuran tersebut maka suhu kandang akan cepat meningkat
Tempat pakan ayam broiler sangat penting karena ayam broiler suka
makan, untuk tempat pakan yang berbentuk memanjang dibutuhkan luas tempat
pakan berukuran 7,5cm perekor sementara untuk tempat pakan yang berbentuk
bundar, luas yang dibutuhkan 6cm per ekor. Penempatannya dengan dasar tempat
pakan sejajar dengan punggung ayam sehingga pemberian pakan lebih efektif
(Fadillah dkk, 2007). Tempat pakan dan minum terbuat dari bambu atau plastik
memanjang dari belahan bambu ukuran 3,5 cm per ekor cukup memberi kepuasan
pada ayam dalam peternakan, dan tidak akan mengotori dan membasahi lantai
Ayam broiler merupakan ternak unggas yang dapat tumbuh dengan baik
apabila didukung oleh kondisi iklim mikro yang optimal. Dalam hal ini suhu
peternakan ayam broiler (Rasyaf, 2008) menyatakan besaran suhu udara yang
8
memisahkan antara ruang untuk broiler dan lingkungan. Perencanaan kontruksi
kandang memegang peran penting dalam merekayasa iklim mikro optimal untuk
genetik dan fisiologis ayam broiler. Perbedaan antara iklim mikro aktual dan iklim
mikro optimal dapat mempengaruhi laju metabolisme didalam tubuh ayam broiler.
Suhu diatas kisaran optimal berpengaruh terhadap pola pakan dan aktifitas ternak
yang dicirikan dengan penurunan nafsu makan dan terjadi stres pada ayam broiler.
Iklim dan cuaca yang tidak menentu dipemukaan bumi berpengaruh terhadap
(Tripela, 2011).
jantung, ternak ini sangat peka terhadap perubahan lingkungan pemeliharaan yang
homeoterm dimana secara alamiah akan berusaha menstabilkan suhu tubuh bila
terjadi perubahan di lingkungan, baik suhu yang menjadi tinggi maupun rendah.
Hewan homeoterm yaitu hewan yang mempunyai pengatur panas tubuh konstan,
meskipun hewan tersebut hidup pada temperatur lebih rendah atau lebih tinggi
direspon oleh tubuh dan terjadi homeoterm sehingga ternak dapat bertahan dari
9
tubuh ternak sejenis dapat bervariasi karena adanya perbedaan umur, jenis
kelamin, iklim, suhu lingkungan, aktifitas pencernaan dan jumlah air yang
diminum. Untuk dapat berproduksi dan berkembang dengan baik dan optimal
maka ternak harus dipelihara dalam kisaran suhu yang nyaman. Rasa nyaman
ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, kepadatan ayam
10
BAB III
tanggal 1 September sampai dengan 15 Oktober 2017 di PT. Mustika Jaya Abadi
3.2. Materi
perkandangan yang ada di PT. Mustika Jaya Abadi di Desa Gadungan Kecamatan
3.3. Metode
adalah ikut melakukan kegiatan rutin dan mencatat data di PT. Mustika Jaya
11
3.4. Parameter yang diukur
a. Lingkungan kandang
(pagi jam 06.00, siang jam 12.00, sore jam 18.00) kemudian hasilnya
dirata-rata.
b. Fisiologi ternak
dan minum.
12
BAB IV
PT. Mustika Jaya Lestari yang berada di Desa Gadungan, berdiri pada tahun
2001 didirikan oleh Bapak Arnawi yang letaknya di Desa Gadungan, Kecamatan
sebelah barat terdapat Desa Jakenan, sebelah utara Desa Growong, sebelah timur
Desa Glogong dan sebelah selatan desa Bendar. Peternakan ayam pedaging ini
memilki kandang yang statusnya hak milik pribadi. Bentuk kandang yang tipe
Close house. Terdapat 6 kandang dengan 5 kandang yang luas dan 1 kandang
yang berukuran sedang, kandang yang besar memilki kapasitas 20.500 ekor ayam,
sedangkan kandang yang kecil memiliki kapasitas 12.000 ekor ayam. Peternakan
ayam pedaging PT. Mustika Jaya Lestari yang berada di Desa Gadungan ini
memilki luas lahan 9 ha. Suhu yang ada di lingkungan kandang antara 24 - 32ºc
dan memiliki kelembaban 60%, jarak kandang dengan jalan raya ada 2 meter, lalu
jarak sumber air dengan kandang 2 meter dan jarak kandang dengan rumah warga
± 400 m.
seluas 9 Ha, dengan bentuk kandang close housedan terbagi atas 2-3 flock.
Fasilitas penunjang peternakan meliputi mess karyawan dan staff, kantor, gudang
peralatan, gudang mekanik, gudang sekam, gudang pakan, pos satpam, biosecurity
13
transportasi (car shower)dan shower karyawan/tamu/staf, tempat pembakaran
ada di desa Gadungan, Bapak Arnawi yang dulunya bekerja sebagai tukang
pembuatan meubel rumah, lalu Bapak Arnawi meniru usaha temennya yang
sebagai berternak ayam pedaging yang ada di kabupaten kudus, yang dulunya
Bapak Arnawi hanya memilki modal Rp 500.000.000. Setelah itu bapak Arnawi
membuat kandang tipe panggung yang tidak begitu luas cuma ada 2 tempat
kandang ayam, setelah itu merekrut 10 karyawan, untuk sebagai anak kandang
ada 6 orang, satpam 1, kepala departemen 1, wakil departemen 1 dan admin 1dan
untuk sebagai anak kandang. Setelah 7 tahun berjalan dalam berternak maka pada
tahun 2011 kandang milik Bapak Arnawi diperluas dengan mengambil modal
pinjaman dari bank sebesar Rp 500.000.000 dan sekarang Bapak Arnawi sudah
memilki 3 unit usaha yaitu pabrik pakan, penggemukan ayam, dan pengolahan
limbah. Perusahaan PT Mustika Jaya Lestari milik Bapak Arnawi yang letaknya
14
dan tanggung jawab masing-masing personil yang merupakan anggota dan
perusahaan karena struktur organisasi memiliki fungsi yang berbeda dan memiliki
Pemilik Perusahaan
Central Manager
Kepala Kandang
Anak Kandang
menggunakan kontruksi baja dan beton karena lebih kuat dan tahan lama.
Kontruksi kandang yang baik meliputi ventilasi, dinding kandang, atap kandang
meliputi ventilasi, dinding kandang, lantai kandang, atap kandang dan bahan
15
kuat dan tidak mudah roboh itu menunjang keberhasilan beternak. Hal ini sesuai
salah satu bagian dari manajemen ternak unggas yang sangat penting untuk
Kandang yang beratap type A, ruangan kandang lebih panas dibandingkan dengan
lebih tinggi sehingga ternak merasa lebih nyaman. Hal ini sesuai dengan pendapat
Supriyatna dkk (2008) yang menyatakan bahwa sirkulasi udara di dalam maupun
luar kandang sangat dipengaruhi oleh pemilihan type atap. Menurut Priyatno
(1999) bahwa kontruksi ataupun bahan yang dipasang sebagai atap perlu dipilih
dari jenis yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau penghantar panas.
cenderung rawan terjadinya gempa dan memiliki ketahanan terhadap korosi dan
suhu yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kristanto dkk (2011) yang
16
4.4.2. Dinding Kandang
(hebel) yang dibuat menggunakan mesin pabrik. Dinding kandang tipe close
house ini tersusun dari tiang baja dan tembok hebel yang ditutup dengan tirai pada
sirkulasi udara dan sebagai pelindung ancaman binatang liar. Hal ini sesuai
lingkungan terutama suhu dan kecepatan angin sekitar kandang. Sirkulasi udara
yang baik akan mengurangi bau amonia, debu ataupun asap pemanas. Tirai
memiliki fungsi sebagai pengontrol cahaya yang akan masuk kandang dan
udara, sinar matahari dan suhu sangat di pengaruhi oleh penggunaan tirai.
Sudaryani dan Santosa (2004) menyatakan bahwa tolak ukur dinding dapat
dikatakan baik apabila pada kandang close house dapat menjamin tidak ada udara
sekam padi, adapun kebaikan dari sistem litter yaitu menghemat biaya dan suhu
17
kandang dapat lebih merata. Lantai litter berfungsi membantu menyerap air dari
feses maupun dari tumpahan air minum sehingga lantai kandang tidak lembab.
Menurut Sudrajad (2003) litter merupakan alas lantai kandang yang berfungsi
untuk menampung dan menyerap air dari feses, meminimalkan terjadinya lepuh
dada dan kaki serta menjaga kehangatan kandang. Lantai kandang menggunakan
sistem litter berbahan sekam padi. Litter adalah hamparan alas kandang yang
berguna sebagai alas tidur , penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban
lantai kandang 5 - 10 cm. Hal tersebut dijelaskan oleh Aviagen (2013) bahwa
28 – 30ºc.
4.4.4.Ventilasi Kandang
ventilasi colling pad dengan tinggi 4m, lebar 15m dan ketebalan 15 cm yang
cell deck berukuran tinggi 150 cm dan lebar 60 cm dan exhaust fan atau kipas
pada suhu di dalam kandang. Colling pad berfungsi sebagai pendingin otomatis
dan penyaring udara yang akan masuk ke dalam kandang, atas kerja sinyal dari
perubahan suhu kemudian diteruskan ke panel set point sehingga ayam akan
Exhaust fan atau kipas adalah alat untuk menarik udara yang mengandung
karbondioksida, debu dan amonia dan digantikan udara segar yang masuk melalui
18
colling pad. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahayu dkk (2011) bahwa
penggunaan colling pad dan kipas yaitu udara di dalam kandang bisa dikontrol
melalui tenaga listrik. Suhu didalam kandang terasa nyaman sesui dengan
dengan dua sisi tertutup dengan menggunakan exhaust fan dan colling pad
kandang type tertutup (close house), kandang type ini lebih aman ditinjau dari
segi biosecurity dengan adanya ventilasi yang baik agar pengaturan suhu
lingkungan di dalam kandang sesuai dengan kenyamanan ayam dan ayam tidak
mudah stres. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hameed dkk (2004) desain
perkandangan pada ayam broiler secara umum terdapat dua jenis type kandang
yaitu kandang tertutup (close house) atau sistem kandang dengan lingkungan
terbuka (open housing system). Sudaryani dan Santosa (2004) menyatakan bahwa
19
4.6. Peralatan Kandang
kandang close house antara lain sebagai berikut box pakan, nippel (tempat minum
otomatis, tirai plastik,tandon air, blower, instalasi listrik, jenset, penutup dinding,
pompa air dan pipa. Fadillah dkk (2007) menyatakan bahwa peralatan kandang
umur, pada saat (DOC) sampai umur 4-5hari menggunakan feeder tray. Satu
feeder tray bisa digunakan 30 – 50 ekor ayam. Baby chick feeder digunakan
untuk memberi pakan antara 4-10 hari tergantung perkembangan ayam, jika ayam
sudah bisa makan di tempat makan maka baby chick feeder sudah tidak perlu
jumlah pakan yang tumpah saat dimakan ayam. Pada masa ini ayam harus sering
diberikan pakan dalam jumlah yang sedikit agar ayam cepat berdaptasi dengan
lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadillah dkk (2007) menyatakan
bahwa ayam pada periode starter masih dalam tahap belajar dan adaptasi dengan
dimaksudkan agar banyak terbuang dan tidak tercampur dengan kotoran ayam.
kandungan energi dalam pakan dan suhu lingkungan. Pemberian pakan dapat
20
dilakukan pada waktu yang tepat dengan kebutuhan ayam, misalnya pada pagi dan
sore hari. Idayat dkk (2012) menyatakan waktu pemberian pakan di pilih pada
saat yang tepat dan nyaman sehingga ayam dapat makan dengan baik dan tidak
galon otomatis dan nipple sehingga dalam pemberian air minum hanya mengisi
nipple juga dapat mencegah air tumpah ke lantai kandang dan air minum tidak
terkontaminasi kotoran, lebih mudah dalam pemberian nya, tidak boros air dan
tidak perlu di bersihkan tiap hari. Tamalludin (2012) menyatakan bahwa nipple
breeding, bentuknya memanjang seperti pipa lalu air akan keluar dari pipa
memerlukan investasi yang tinggi dan perawatan yang baik, selain itu diperlukan
1505 buah dan panjang pipa nipple seluruh kandang 301 m yang harus memenuhi
kebutuhan tiap ekor ayam, jarak antar nipple 20 cm, beberapa hal lain yang perlu
diperhatikan antara lain ketinggian nipple dan kualitas air minum. Nipple harus
selalu rutin di cek ketinggianya dandisesuaikan agar nipple sejajar dengan paruh
ayam dan disesuaikan dengan pertumbuhan tinggi ayam sehingga dalam kurun
21
waktu lebih satu minggu sekali ketinggian nipple ditambah. Hal ini sesuai dengan
bahwa nipple harus disesuaikan dengan tinggi badan ayam, harus diupayakan agar
menghadap ke atas tidak membungkuk dan kaki harus rata dengan litter.
menggunakan bolam lampu, terutama berguna untuk ayam sehingga ayam dapat
bergerak untuk makan dan minum. Tingkat intensitas cahaya yang diperlukan di
kandang close house sangat tinggi dan lebih mudah dikontrol dibandingkan
kandang terbuka, karena kalau pencahayaan kurang atau lampu mati bisa
membuat ayam mati menumpuk. Hal ini sesuai pendapat Fadilah (2005)
menyatakan bahwa karena intensitas dan kontinuitas cahaya lampu harus dijaga,
dan lampu harus selalu dicek sehingga tidak ada ayam yang mati. Lama
produktivitas ayam akan terganggu. Fungsi cahaya dalam kandang antara lain
22
menerus selama 24 jam akan meningkatkan tingkah laku waktu makan dan
4.7. Mikroklimat
Kabupaten Pati mempunyai letak yang ideal dan strategis antara pemukiman
masyarakat sekitar 500 m ke arah utara, 300m ke arah selatan, 400m ke arah
timur, 1000m ke arah barat, dengan suhu lingkungan berkisar antara 27 -32ºc. Hal
ini sesuai dengan pendapat Wibowo dkk, (2013) yang menyatakan bahwa suhu
yang ideal pada peternakan yang digunakan untuk mendirikan suatu peternakan
ternak, ternak tidak mudah stres dan ternak dapat tumbuh dengan baik.
23
Tabel 2. Data Suhu dan Kelembaban Udara
dapat menyebabkan stres dan kelembaban yang tinggi dapat memperburuk efek
dari stres. Dalam kisaran suhu (comfort) penggunaan ransum oleh ternak sangat
efisien karena ternak tidak perlu mengeluarkan energi yang di peroleh dari
kelembaban menyebabkan naiknya suhu tubuh ayam, maka ayam akan mati
24
membunuh patogen dan kuman dengan menjaga kebersihan luar dan dalam
kandang. Sanitasi juga berarti upaya pengendalian hama yang bertujuan untuk
Menurut Sholikin (2011) bahwa sanitasi merupakan upaya yang ditujukan untuk
untuk membunuh kuman. Ditambahkan Metasari (2015) bahwa sanitasi yang baik
berdampak pada penurunan angka kematian pada ayam. Disekitar kandang harus
banyak ditanami pepohonan agar dapat menunjang ketersediaan udara segar dan
udara segar dari luar kandang dapat menambah oksigen (berguna untuk produksi)
25
BAB V
5.1. Simpulan
PT. Mustika Jaya Lestari di Desa Gadungan Kecamatan Juwana Kabupaten Pati,
type closehouse dengan kondisi yang cukup lengkap di dalam kandang, sehingga
5.2. Saran
Sebaiknya litter yang basah lebih cepat diganti, karena litter yang basah
26
DAFTAR PUSTAKA
Hammed, T., M.A. Kakar, N. Tariq, S.H. Khan dan M.I. Rind. 2004. Pattern of
housing systems and performance of broiler breeder parent stock kept in
Rawalpindi/Islamabad. J. App. Em. Sc:1(1) 15-22.
Hasil, M. T. 2014. Stress panas pada unggas metabolisme, akibat dan upaya
penanggulangannya. J. Wartazoa. 24 (2) : 57-66.
Kristanto, L., H. Sugiharto, A. D. Atmojo dan L.B.D. Leokito. 2011. Studi reduksi
bunyi pada material insulasi atap zincalum. J. of Architecture and Built
Environment. 38(2) : 101-110.
27
Metasari, T., S. Dian dan V. Wanniatie. 2015. Pengaruh berbagai jenis bahan litter
terhadap kualitas litter broiler fase finisher di closed house. J. Ilmiah Pet Terpadu.
2 (3) : 23-29.
Nuroso. 2010. Panen Ayam Pedaging dengan Produksi 2 Kali Lipat. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Prasetyanto, N. 2011. Kadar H2s, NO2, dan debu pada peternakan ayam broiler
dengan kondisi lingkungan yang berbeda di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Priyatno, M. A. 1999. Membuat Kandang Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta.
28
Sulistyoningsih, M. 2004. Respon fisiologis dan tingkah laku ayam broiler
periode starter akibat cekaman temperatur dan awal pemberian pakan yang
berbeda. Program Studi Magister Ilmu Ternak. Fakultas Peternakan.
Universitas Diponegoro, Semarang. (Tesis)
29
Lampiran 1. Suhu Dalam Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
Hari Pengukuran
ke
Pagi Siang Sore Rata-rata
-----------------------------------◦C----------------------------------------
1 26,8 28,4 28,1 27,8
2 26,6 28,6 28,2 27,8
3 27,5 27,8 27,6 27,6
4 27,3 28,6 27,8 27,9
5 26,8 29,8 26,2 27,6
6 26,6 28,2 27,6 27,5
7 28,2 29,1 28,8 28,7
8 27,4 28,4 26,8 27,5
9 28,4 29,2 28,2 28,6
10 26,8 30,1 29,2 28,7
11 26,4 31,2 30,2 29,3
12 27,2 29,9 29,1 28,7
13 27,5 30,2 29,8 29,2
14 26,8 29,8 28,6 28,4
15 26,2 28,2 27,8 27,4
16 27,4 29,1 28,6 28,4
17 27,2 28,2 27,1 27,5
18 26,5 28,6 28,1 27,7
19 26,8 27,2 28,8 27,6
20 27,3 27,6 27,2 28,1
21 26,5 28,2 27,8 27,5
22 27,5 29,2 28,4 28,4
23 28,1 29,6 28,6 28,8
24 27,2 29,4 27,8 28,1
25 26,2 28,2 26,8 27,1
26 26,5 30,6 28,2 28,4
27 27,1 31,6 30,1 29,6
28 26,7 31,2 29,2 29,1
29 26,8 30,2 29,6 28,9
30 27,6 30,4 28,8 28,9
Rata-rata 27,1 29,3 28,3 29,2
30
Lampiran 2. Suhu Luar Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
Hari Pengukuran
Ke Pagi Siang Sore Rata-rata
◦
----------------------------------- C----------------------------------------
1 27,2 33,6 27,1 29,3
2 26,1 32,2 25,6 27,9
3 28,1 33,2 26,3 28,9
4 25,2 31,8 28,2 28,4
5 25,4 35,1 29,2 29,9
6 29,2 36,5 27,6 31,1
7 28,6 34,6 26,2 29,8
8 26,3 29,9 26,5 27,6
9 25,6 29,8 27,1 27,5
10 29,1 28,8 26,4 28,1
11 28,2 30,1 27,1 28,4
12 26,8 29,2 26,5 27,4
13 27,2 31,5 28,1 28,9
14 26,8 32,1 27,9 28,9
15 25,6 33,2 28,5 29,1
16 27,4 32,5 29,5 29,8
17 29,2 32,4 29,2 30,2
18 26,1 35,2 28,2 29,8
19 25,4 33,1 28,1 28,8
20 26,6 33,2 28,4 29,4
21 29,2 32,4 29,3 30,3
22 28,8 31,6 28,6 29,6
23 27,4 34,5 30,5 30,8
24 26,2 31,2 30,3 29,2
25 26,5 30,6 29,1 28,7
26 27,1 31,2 28,6 28,9
27 25,8 30,2 28,1 28,0
28 29,2 32,5 29,5 30,4
29 28,1 33,2 30,1 30,5
30 27,4 33,5 31,5 30,8
Rata-rata 27,2 32,3 28,4 29,2
31
Lampiran 3. Kelembaban Dalam Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
Hari Pengukuran
Ke Pagi Siang Sore Rata-rata
-----------------------------------%----------------------------------------
1 68 66 72 68,7
2 71 69 70 70,0
3 67 65 71 67,7
4 68 70 72 70,0
5 71 66 69 68,7
6 74 72 66 70,7
7 70 68 67 68,3
8 68 66 70 68,0
9 70 68 66 68,0
10 71 70 68 69,7
11 72 70 66 69,3
12 74 69 70 71,0
13 73 71 72 72,0
14 76 72 68 72,0
15 72 70 71 71,0
16 74 71 69 71,3
17 76 70 68 71,3
18 72 68 70 70,0
19 74 72 71 72,3
20 76 74 70 73,3
21 78 70 68 72,0
22 71 69 72 70,7
23 70 68 71 69,7
24 73 70 72 71,7
25 70 69 70 69,7
26 74 68 72 71,3
27 71 70 73 71,3
28 70 68 71 69,7
29 72 70 73 71,7
30 74 69 70 71
Rata-rata 72 69,3 69,9 70,4
32
Lampiran 4. Kelembaban Luar Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
Hari Pengukuran
Ke Pagi Siang Sore Rata-rata
-----------------------------------%--------------------------------------
1 70 66 68 68,0
2 71 65 69 68,3
3 70 64 68 67,3
4 69 64 66 66,3
5 72 68 71 70,3
6 71 70 69 70,0
7 70 67 70 69,0
8 72 64 69 68,3
9 70 69 67 68,7
10 71 68 68 69,0
11 72 66 67 68,3
12 70 64 71 68,3
13 73 62 72 69,0
14 72 63 69 68,0
15 69 66 68 67,7
16 68 64 69 67,0
17 70 63 70 67,7
18 71 70 72 71,0
19 69 68 71 69,3
20 68 67 70 68,3
21 67 66 69 67,3
22 70 63 68 67,0
23 68 64 71 67,7
24 66 63 71 66,7
25 67 62 70 66,3
26 71 66 67 68,0
27 72 69 67 69,3
28 70 68 69 67,0
29 73 66 69 69,3
30 71 64 67 67,3
Rata-rata 70,1 65,6 69,1 68,2
33
Lampiran 5. Kecepatan Angin Dalam Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
Hari Pengukuran
Ke Pagi Siang Sore Rata-rata
-----------------------------------m/s----------------------------------------
1 1,3 0,8 0,9 1,0
2 1,1 0,8 0,9 0,9
3 0,9 0,9 1,1 0,9
4 1,2 1,0 1,2 1,1
5 1,4 1,1 1,3 1,3
6 1,2 1,2 1,1 1,2
7 1,1 1,3 0,8 1,1
8 0,9 1,1 0,9 0,9
9 1,1 0,9 1,0 1,0
10 1,3 1,1 1,2 1,2
11 0,8 1,2 1,0 1,0
12 1,3 1,3 0,9 1,2
13 1,3 1,2 1,1 1,2
14 1,1 1,1 0,8 1,0
15 1,2 1,0 1,2 1,1
16 0,9 0,9 0,8 0,9
17 1,3 1,2 1,1 1,2
18 1,1 1,3 1,0 1,1
19 0,9 1,1 0,9 0,9
20 1,4 0.,9 1,1 1,1
21 1,2 0,8 1,0 1,0
22 1,0 1,1 1,3 1,1
23 1,3 1,1 1,4 1,3
24 1,2 1,0 1,0 1,1
25 1,0 0,9 0,8 0,9
26 1,0 1,3 1,1 1,1
27 1,2 1,2 0,8 1,1
28 1,4 1,0 1,2 1,2
29 0,8 1,1 0,9 0,9
30 1,0 1,2 0,8 1,0
Rata-rata 1,1 1,1 1,0 1,1
34
Lampiran 6. Kecepatan Angin Luar Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
Hari Pengukuran
Ke Pagi Siang Sore Rata-rata
-----------------------------------m/s-------------------------------------
1 1,8 1,4 0,9 1,4
2 1,6 1,3 1,1 1,3
3 1,2 1,1 1,5 1,3
4 1,3 1,2 1,2 1,2
5 1,2 0,8 1,1 1,0
6 1,5 1,3 0,8 1,2
7 1,6 1,2 1,3 1,4
8 1,5 1,3 1,1 1,3
9 1,4 1,1 1,2 1,2
10 1,6 1,0 1,3 1,3
11 1,7 1,2 1,0 1,3
12 1,2 1,4 0,9 1,2
13 1,4 0,9 1,2 1,2
14 1,6 1,1 0,9 1,2
15 1,7 1,1 0,9 1,2
16 1,7 1,2 1,0 1,3
17 1,6 1,4 1,1 1,4
18 1,5 0,9 1,2 1,2
19 1,4 1,0 0,9 1,1
20 1,2 1,4 1,1 1,2
21 1,6 0,9 0,8 1,1
22 1,5 1,2 1,3 1,3
23 1,3 1,4 1,1 1,3
24 1,2 1,1 1,4 1,2
25 1,1 1,0 1,2 1,1
26 1,4 1,2 1,3 1,3
27 1,5 1,1 0,9 1,2
28 1,2 1,0 0,9 1,0
29 1,4 1,3 1,0 1,2
30 1,7 1,1 1,1 1,3
Rata-rata 1,5 1,2 1,1 1,2
35
Lampiran 7. Surat keterangan selesai PKL
36
Lampiran 8. Konstruksi Kandang PT.Mustika Jaya Lestari
37
Lampiran 9. Tempat Pakan dan Minum
38
Lampiran 10. Lay Out PT. Mustika Jaya Lestari
Keterangan :
39
Lampiran 11. Denah Lokasi PT. Mustika Jaya Lestari
40
Lampiran 13. Catatan kegiatan
41
42
RIWAYAT HIDUP
sampai saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa program Prodi Diploma III
43