Anda di halaman 1dari 3

Peran BUMN Dalam Memajukan Pendidikan Arsitektur

Perkembangan dunia dalam segi pembangunan membawa pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan di berbagai bidang, seperti arsitektur. Perubahan zaman menuntut arsitek lebih
berperan dalam meningkatkan kemajuan pembangunan dalam negeri. Bersamaan dengan itu
maka peran arsitek bukan hanya membangun suatu bangunan berdiri kokoh tetapi membuat
bagaimana suatu bangunan dapat berdiri serta mencerminkan identitas bangsa.
Berbicara tentang arsitektur tidak hanya sekedar berbicara mengenai suatu konsep atau
design rancangan atas suatu bangunan, tetapi berbicara pula mengenai kekuatan dan kekokohan
bangunan, estetika, daya tampung, jenis serta material bangunan yang hendak dipergunakan.
Tuntutan ini perlu diimbangi dengan sebuah sumber daya yang dapat mendukung kinerja
arsitektur. Sumber daya yang dapat digunakan seperti pemanfaatan teknologi dalam ilmu arsitek.
Penggabung dari berbagai bidang ilmu ini dan munculnya bahan-bahan bangunan baru serta
teknologi, seorang arsitek akan mampu memfokuskan dari aspek teknis bangunan menuju ke
estetika.
Pembentukan UU Arsitek menjadi momentum mendorong profesi arsitek dan praktik
arsitek yang handal dan professional, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna,
dan hasil guna karya arsitektur. Selain itu memberikan landasan dan kepastian hukum bagi
arsitek, pengguna jasa arsitek dan masyarakat umumnya. Dengan adanya undang-undang
tersebut, maka baik itu profesi maupun produknya akan dilindungi oleh pemerintah. Badan
Ekonomi Kreatif memprediksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sektor industri
ekonomi kreatif pada tahun 2018 bisa mencapai hingga 6,25 persen sehingga mampu menyerap
hingga 16,7 juta tenaga kerja dan sektor arsitektur adalah salah satu sektor dengan potensi
terbesar. Namun hal ini kontradiktif dengan tantangan defisit arsitek di Indonesia dimana hanya
15.000 dari 250 juta penduduk yang berprofesi sebagai arsitek, dan hanya 3000 arsitek yang
telah memiliki SKA dari kebutuhan sejumlah 6000 arsitek.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot,
desain interior/eksterior dan desain produk. Mengacu pada Nawa Cita butir ke 3 yakni
“membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan”, maka saat ini pemerintah sangat gencar dalam pembangunan
infrastruktur yang penugasannya banyak diberikan pada BUMN Karya seperti Wijaya Karya,
Waskita Karya, Pembangunan Perumahan, Adhi Karya, Nindya Karya dan Hutama Karya maka
akan berdampak pada tingginya kebutuhan akan arsitek, namun disamping itu terdapat BUMN
lain seperti Sucofindo yang bergerak pada bisnis jasa survei yang dibutuhkan untuk mendukung
terlaksananya program pemerintah tersebut.
SUCOFINDO adalah perusahaan inspeksi pertama di Indonesia. SUCOFINDO sendiri
berdiri pada 22 Oktober 1956. Ruang lingkup bisnis Sucofindo adalah pada jasa inspeksi,
pengujian, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan. Sucofindo melayani pelanggan dari berbagai
sektor yang berhubungan dengan profesi arsitek ini yakni sektor Industri Energi dan Prasarana
Umum serta Usaha Konstruksi dan Infrastruktur.
Pada sektor bidang usaha konstruksi dan Infrastruktur terdapat 2 jasa yang membutuhkan
peran profesi arsitek yakni :
a. Jasa Supervisi Proyek
Perlunya gambaran obyektif dan proporsional dari kemajuan fisik maupun
penggunaan biaya proyek dari pihak pendana agar proyek yang dibiayai sesuai dengan
perencanaan dan sepadan dengan kredit yang disalurkan memerlukan pihak ketiga yang
independen untuk melakukan pemantauan guna memastikan realisasi proyek dan mitigasi
risiko.
b. Building Assessment
Agar dapat merealisasikan desain yang bernilai seni pada suatu bangunan gedung
tentunya tidak terlepas dari aspek keamanan dengan memperhatikan kekuatan struktur
bangunan. Saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang building work harus
memperhatikan ketentuan dan standar nasional, internasional, maupun perundangan
terkait mengenai integritas dan keamanan struktural. Audit integritas bangunan
diperlukan untuk memastikan risiko kerusakan sehingga upaya dapat dilakukan untuk
meminimalkan risiko tersebut.
c. Pengujian Struktur Bangunan
Adannya kebutuhan pemastian kualitas struktur dari suatu bangunan tidak terlepas
dari pengujian serta rekomendasi pihak independen. Sucofindo melalui portofolio mineral
dapat melakukan sertifikasi terhadap beton atau material struktur dengan menggunakan
laboratorium sipil dengan peralatan yang lengkap.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, dunia arsitektur juga turut mengalami


kemajuan. Dalam tahap mendesain bangunan menggunakan teknologi, seorang arsitek dapat
membuat konsep bangunan hingga nampak realistis sehingga dapat memudahkan dalam
pembuatan secara visual. Selain itu, pemanfaatan teknologi yang dipadukan dengan
memperhatikan dampak lingkungan akan membuat karya arsitektur semakin inovatif dan ramah
lingkungan. Namun, terdapat tantangan yang harus dihadapi bagi seorang arsitek untuk masa
depan yaitu menyiapkan kemampuan dalam memadukan berbagai sektor seperti sektor
lingkungan dan sosial budaya. Hal tersebut dikarenakan sedang mencuatnya isu-isu terkait
dengan sektor-sektor tersebut. Oleh karena itu, seorang arsitek dituntut dapat menggali
kemampuan dalam hal kreatifitas dan keunikan dalam menciptakan karya yang menarik, artistik,
dan sesuai dengan kebutuhan. Kaitanya dengan konsep green architecture yang mulai
diaplikasikan di berbagai negara di dunia dalam rangka menjaga lingkungan hidup dan
mengurangi pemanasan global, Sucofindo pun turut serta dalam pengembangan ini dengan
menawarkan beberapa jasa antara lain Proper Commissioning, Konsultasi & Sertifikasi Green
Building, Jasa Perencana dan Perancangan Green Building serta Audit Energi dan Air Pada
Bangunan yang juga membutuhkan peran arsitek di dalamnya.
Sebagai BUMN terbesar pada jasa survei Sucofindo memiliki 28 cabang, 34 unit layanan
dan 46 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui unit Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL), Sucofindo berkontribusi dalam 3 program utama yakni pembangunan
instalasi air bersih untuk meningkatkan akses air bersih untuk daerah terpencil, berpartisipasi
sebagai narasumber pada seminar-seminar bidang arsitektur, serta penyerapan tenaga kerja untuk
kompetensi bidang sipil dan arsitektur terkait kebutuhan pelaksanaan jasa-jasa yang ditawarkan
Sucofindo, ketiga hal tersebut adalah peran aktif Sucofindo untuk memajukan dunia Arsitektur di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai