Indonesia
Oleh:I Made Kusuma Wiranata, Kadek Dwiana
Putra, I Putu Gede Cahyadi Putra
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Selama ini banyak sekali berbagai macam penyimpangan atau
pelanggaran yang dilakukan oleh profesional konstruksi sehingga banyak
merugikan konsumen atau owner. Mulai dari kolusi, penipuan serta mutu
produk konstruksi yang tidak memenuhi standar. Sebagian besar konsumen
merasa tidak puas dengan hasil kinerja para profesional konstruksi. Hal ini
mendorong beberapa orang dan organisasi konstruksi di indonesia khususnya
untuk melakukan survey. Sehingga dari hasil survey tersebut di buat beberapa
peraturan/kode etik untuk mengurangi keluhan ketidak puasan konsumen atau
owner tersebut terhadap hasil produk konstruksi.
Peluang bisnis konstruksi di Indonesia pada saat ini sangat besar
karena mengingat Indonesia merupakan Negara yang berkembang sehingga
pembangunannya
sangat
pesat,
baik
di
sektor
ekonomi
maupun
dapat
memahami
tentang
etika
dalam dunia
konstruksi,
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang bisnis konstruksi,
3. Mahasiswa dapat potensi bisnis konstruksi di Indonesia,
4. Mahasiswa dapat peran etika dalam bisnis konstruksi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Etika
Etika, berasal dari bahasa Yunani, etos, yang memiliki arti adat,
suatu kebiasaan, suatu sikap atau cara berpikir seseorang. Kata Etika ini
dipelopori seorang Aristhotheles pada tahun 384-322SM. Ia memakai kata
Etika sebagai salah satu cara untuk menunjuk sebuah filsafat moral. Etika
digunakan manusia untuk menentukan bagaimana suatu perilaku manusia
dalam menjalani hidup. Apakah etika berbeda dengan etiket? Ya. Etiket
berasal dari bahasa Perancis, etiquette, yang memiliki arti suatu undangan.
Yang memiliki maksud suatu kumpulan cara hidup yang baik. (Annissa,
2013)
Lalu bagaimana dengan Moral? Moral yang berasal dari bahasa latin ,
mores, yang memiliki arti sila atau pengaturan hidup. Moral ini memuat
suatu pandangan-pandangan tentang nilai dan norma yang ada di sekelompok
masyarakat. Moral berasal dari ajaran agama, adat istiadat atau suatu paham
ideologi. Pentingnya moralitas di masyarakat memberikan manusia
aturan/petunjuk bagaimana manusia bertindak dan menghindari sesuatu yang
buruk. (Annissa, 2013)
1. Teori Etika
Etika pun memiliki suatu tujuan, dikatakan sebagai suatu tindakan
yang dinilai baik jika tujuan yang dicapainya dengan hasil yang baik. Ada 2
aliran etika, yaitu Egoisme dan Utilitarianisme. (Annissa, 2013)
sendiri.
Lalu Utilitarianisme, dikatakan sebagai suatu tindakan
seseorang yang
prasarana
yang
meliputi
pembangunan
gedung
(building
pekerjaan
konstruksi.
"Pekerjaan
Konstruksi"
adalah
mekanikal,
elektrikal
dan
tata
lingkungan
masing-masing
beserta
Konstruksi.
pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan
layanan jasa pengawasan baik sebagian atau keseluruhan
pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan
lapangan
Jenderal
Kementerian
PU-Agoes
Widjanarko
saat
dan
lain
sebagainya.
Tentunya
pemerintah
tidak
mungkin
dipekerjakan oleh BUJKA yang telah mendapat kontrak kerja). Artinya, tidak
dimungkinkan adanya tenaga kerja ASEAN yang mencari pekerjaan secara
individual (job seeker) di Indonesia. Diyakini, tenaga kerja konstruksi
Indonesia memiliki daya saing komparatif yang relatif tinggi di lingkungan
ASEAN, ujar Wamen PU. (Techno Konstruksi, 2014)
bisnis
konstruksi
termasuk
dalam
etika
bidang
dalam bisnis/industri
tentang teori-teori etika, karena teori yang satu ini memiliki alasan-alasan
yang berkaitan dengan kepercayaan dan tindakan. (Annissa, 2013)
2. Tujuan Etika Bisnis Konstruksi
Tujuan tersebut meliputi 2 aspek, antara lain Perkembangan moral
dan Otonomi moral.
a. Perkembangan Moral
Menurut Kohlberg (1927-1928), ada 6 tahapan dalam
perkembangan nilai moral. Setiap tahapan mencerminkan tingkatan
moral seseorang. Setiap tahapan meliputi dua tahap. (Annissa, 2013)
1. Tingkat Prakonvensional
Pada
tahapan
ini
manusia
mengakui
adanya
aturan
yang dihadapi
Memiliki kepekaan terhadap kesulitan yang terjadi
lazim
Meningkatnya penghargaan baik terhadap kemungkinan dalam
pemecahan konflik moral serta perlunya toleransi perbedaan
di kalangan orang-orang
etika adalah 2 hal yang tidak dapat disatukan. Karena pertimbangan dari
moral dan etika tidaklah menguntungkan, maka etika dan bisnis
konstruksi harus dipisahkan.
5. Prinsip Etika Bisnis Konstruksi
Prinsip ini bertujuan supaya para pelaku bisnis konstruksi yang
menjalani bisnis ini sadar akan dimensi etisnya kegiatan bisnis ini, serta
supaya belajar bagaimana mempertimbangkan secara etis dan ekonomis, dan
mampu memasukkan pertimbangan etis dalam kebijaksanaan perusahaan
konstruksi tersebut.
Lima Prinsip Etika Bisnis Konstruksi antara lain :
BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
III.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
Annissa, R. D. (2013, 04 06). PENTINGNYA MENGETAHUI ETIKA BISNIS
KONSTRUKSI . Retrieved 10 22, 2014, from Understanding Architecture
or
be
as
Architect
?:
http://ratiharch-
ratih.blogspot.com/2013/04/pentingnya-mengetahui-etika-bisnis.html
Kurniawan, T. (2011, 01 05). APA ITU USAHA JASA KONSTRUKSI...? Retrieved
10
22,
2014,
from
Catatan
Mas_Trianto:
http://triantomedia.blogspot.com/2011/01/apa-itu-usaha-jasakonstruksi.html
Techno Konstruksi. (2014, 06 26). Peluncuran Konstruksi 2014. Retrieved 10 22,
2014, from Techno Konstruksi: http://www.technokonstruksi.com/technoevent/48-peluncuran-konstruksi-indonesia-2014