Misal:
Jantan (dominan): Ungu
Betina (resesif): Putih
P = Parental
G = Gamet
F = Filea? (Anak)
P1: UU x uu
Sifat dominan tak selalu dari jantan pada tumbuhan
Sifat resicrop?
Contoh soal Hukum Mendel I
1. Disilangkan bunga merah heterozigot
dengan bunga warna putih. Bagaimana
rasio fenotip keturunannya?
2. Disilangkan biji bulat homozigot dengan
biji bulat heterozigot.
Bagaimana rasio fenotip keturunannya?
Hasilnya
DD = Dominan
Dd= Dominan +
dd = resesif
Merah : pink : putih = 1 : 2 : 1
Hukum Mendel II
• Sering disebut hukum penggabungan bebas,
dapat kita pelajari dalam persilangan dihibrida,
misal AaBb maka A,B,a,b akan memisah
kemudian akan memilih pasangannya dan
membentuk gamet AB,Ab,aB dan ab.
• Persilangan dihibrid adalah perkawinan yang
menghasilkan pewarisan dua karakter yang
berlainan. Misal perkawinan dari ercis berbiji
bulat berwaran kuning dengan ercis berbiji
keriput, berwarna hijau. Bagaimana rasio fenotip
keturunan F1 dan F2 nya?
Ingat!
Hukum Mendel II Jika di soal BBKK, T
Waktu menjawab
Simbul gamet Gamet Jantan Gamet Jantan Gamet Jantan Gamet Jantan
¼ BK ¼ Bk 1/4bK ¼ bk
Gamet betina 1/16 BBKK 1/16 BBKk 1/16 BbKK 1/16 BbKk bulat
¼ BK Bulat kuning Bulat kuning bulat kuning kuning
Gamet betina 1/16 BBKk 1/16 BBkk 1/16 BbKk Bulat 1/16 Bbkk Bulat
¼ Bk Bulat kuning Bulat hijau kuning hijau
Gamet betina 1/16 BbKK Bulat 1/16 BbKk 1/16 bbKK 1/16 bbKk keriput
¼ bK kuning Bulat kuning keriput kuning kuning
Gamet betina 1/16 BbKk bulat 1/16 Bbkk Bulat 1/16 bbKk keriput 1/16 bbkk keriput
¼ bk kuning hijau kuning hijau
Ratio Fenotif F – 2 :
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau =
9 : 3 : 3 : 1
Contoh soal Hukum Mendel II
• Disilangkan mangga ukuran besar rasa
manis BbMm dengan mangga ukuran kecil
rasa masam. Bagaimana kemungkinan
rasio fenotip keturunannya?
P: BbMm x bbmm
G: BM, Bm, bM, bm bm
F: BbMm, Bbmm, bbMm, bbmm
(besar manis, besar masam, kecil manis, kecil masam)
Perbandingan = 1:1:1:1
BM Bm bM bm
bm BbMm Bbmm bbMm bbmm
Cara Menentukan Gamet
Contoh :
Tentukan gamet dari individu bergenotip
berikut ini :
1. AaBb :
2. KKLlMm :
3. M1m1M2m2
4. aaBbCCDd
AB
Ab
aB
ab
KLM
KLm
KlM
Klm
M1M2
M1m2
m1M2
m1m2
Jawaban
1. AaBb : AB, Ab, aB, ab
2. KKLlMm : KLM, KLm, KlM,Klm
3. M1m1M2m2 : M1M2, M1m2, m1M2,
m1m2
4. aaBbCCDd : aBCD, aBCd, abCD, abCd
Cara menentukan jumlah macam gamet
Disini “Hitam” yang berupa 1 sifat terdiri dari dua gen: H dan K.
Makanya aneh/menyimpang semu dari Hukum Mendel
Epitasi - Hipostasi
HK Hk hK hk
hhkk : putih
Disini yang dominan itu “H”
(Hitam, Hitam)
• H Epistasi terhadap K
• K hipostasi terhadap H
• K bila bersama H akan tertutupi
pengaruhnya
• Karena K bukanlah alel dari H, maka K
disebut Hipostasi dominan, dan H disebut
Epistasi Dominan.
Biasa gak ditanya kecuali poin terakhir
Epistasi –Hipostasi
• Adalah peristiwa interaksi beberapa
pasanggen, dimana gen dominan dapat
menutupi gen dominan lain yang bukan
alelnya.
• Gen dominan yang menutup gen dominan
lainnya disebut Epistasis.
• Gen dominan yang tertutupi disebut
Hipostasis
Kriptos: Tersembunyi
2. Kriptomeri
• Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang
tersembunyi jika gen tersebut berdiri sendiri,
namun jika gen tersebut bersama dengan gen
dominan lainnya maka akan kelihatan sifat gen
dominan sebelumnya. Hasil persilangan F -2
akan menghasilkan
9:3:4
Contoh : yang terjadi pada persilangan bunga
Linaria maroccana berbunga merah dengan
putih :
Kriptomeri
Jadi,
rasio fenotipnya = Ungu : Putih = 3:1
Jadi,
rasio genotipnya = AABb : AaBb : aaBb = 1 : 2 :1
Faktor Penyebab Kriptomeri
• Adanya pigmen antosianin dalam sel, bila
dalam lingkungan pH asam : muncul
warna merah
• Bila ada pigmen antosianin dalam sel,
dalam lingkungan pH Basa : muncul
warna ungu
• Bila tidak ada pigmen antosianin , dalam
lingkungan asam atau basa : warna putih.
KRIPTOMERI
A = Antosianin
B = Basa
a = tidak punya antosianin
b = asam
A dominan terhadap a
B dominan terhadap b
KESIMPULAN KRIPTOMERI :
• Induk warna putih (aaBB) atau aaBb)
mengandung faktor dominan B yang tidak
mempengaruhi sifat warna bila berdiri
sendiri. Pengaruhnya baru tampak jika
bertemu dengan faktor A.
• Faktor B ini seakan-akan tersembunyi
sehingga disebut Kriptomer dan
peristiwanya disebut kriptomeri , dari kata
kriptos = tersembunyi.
Saling melengkapi 3. Gen Komplementer
• Merupakan interaksi beberapa gen dominan
yang saling melengkapi sering disebut juga
epistasi gen resesif rangkap hasil F -2 akan
menghasilkan perbandingan 9:7
• Contoh : padaPerkawinan pria bisu-tuli dengan
wanita bisu-tuli
P1 : RRbb >< rrBB
pria bisu-tuli wanita bisu-tuli
F -1 : RrBb
Normal100%
P-2 :RrBb >< RrBb
Normal Normal
Gen Komplementer
RB Rb rB rb
F–1 : M1m1M2m2
(Gandum biji merah sedang)
R_P_ : walnut
R_pp : rose
rrP_ : pea
rrpp : single/bilah
Contoh soal Atavisme
Seekor ayam pial walnut RrPPdikawinkan
dengan ayam pial pea rrPp. Bagaimanakah
rasio fenotip keturunannya?
P: RrPP x rrPp
G: RP, rP rP, rp
F: RrPP, rrPP, RrPp, rrPp
1. Pautan/tautan gen
2. Pindah silang/ crossing over
3. Pautan sex / sex linkage
4. Gagal berpisah (non disjunction)
5. Gen letal
6. Penetuan jenis kelamin/ Determinasi sex
TAUTAN GEN / PAUTAN GEN/
LINKAGE
• Adalah 2 gen atau lebih yang menempati
1 kromosom yang sama dan dapat
menimbulkan suatu sifat bersama-sama.
• Contoh : pada persilangan lalat buah
Drosophila melanogaster warna kelabu
sayap panjang dengan warna hitam sayap
pendek .
Makanisme persilangan pada
penemuan Tautan gen
P: BBVV >< bbvv
(kelabu panjang) (hitam pendek)
G : BV bv
F1 : BbVv (kelabu panjang)
Kemudian di Test-cross (disilangkan dengan
induk resesif), hasilnya : (F2)
P : BbVv >< bbvv
kelabu panjang kelabu panjang
G: BV, Bv, bV,bv bv
F2 : BbVv, Bbvv, bbVv, bbvv dengan rasio
fenotip test Cross seharusnya :
BbVv : Bbvv : bbVv : bbvv = 1:1:1:1
Tetapi hasil penemuan Morgan tidak
demikian, yaitu sbb :
P : BBVV >< bbvv
kelabu panjang hitam pendek
G : BV bv
F1 : BbVv
F1 di test cross dengan induk resesif :
P : BbVv >< bbvv
Hasilnya :
BbVv : bbvv = 1:1
(kelabu panjang) : (hitam pendek)
Kesimpulan Tautan
• Gen B-V dan b-v bukan terletak pada
kromosom berbeda, melainkan pada
kromosom yang sama, sehingga disebut
Terpaut.
• Menghasilkan jumlah gamet yang lebih
sedikit dibandingkan gen-gen yang tidak
berpautan.
Kesimpulan tautan
• Cara mengetahui adanya tautan atau tidak
:
• Ada tautan : RK < 50% dan KP > 50%
• Tidak ada tautan : RK = KP = 50%
Keterangan :
RK = Rekombinasi
KP = Kombinasi Parental (induk semula)
Contoh soal Pautan gen
Disilangkan individu AaBb dengan AaBb.
Diketahui A terpaut B. Bagaimana rasio
genotip keturunannya?
Pindah Silang (Crossing Over)
• Adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid-
kromatid dari pasangan kromosom homolog
yang terajdi pada saat profase meiosis I.
• Tempat persilangan dua kromatid ini disebut :
kiasma
• Kromatid yang bersilangan akan melekat
kemudian terputus di bagian kiasma.
• Setiap potongan kemudian melekat pada
kromatid sebelahnya secara timbal balik,
sehingga diperoleh 4 macam gamet yaitu : 2
gamet seperti induknya dan 2 gamet yang
berbeda dengan induknya (rekombinan).
Crossing Over
• Keturunan yang memiliki sifat seperti
parental selalu lebih banyak dibanding
dengan keturunan tipe rekombinasi : KP >
RK
• Hal ini disebabkan karena gamet tipe
parental jumlahnya lebih banyak dibanding
gamet tipe rekombinan.
Crossing Over
• Adanya keturunan tipe parental dan
rekombinasi menyebabkan NPs (Nilai
Pindah Silang) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Nps = jumlah keturunan tipe rekombinasi x 100%
jumlah individu seluruhnya
Contoh Soal Crossing Over: Menentukan
NPS (Nilai Pindah Silang)
• Pada perilangan lalat buah abu-abu sayap
panjang heterozigot dengan lalat buah
hitam sayap pendek diperoleh keturunan :
965 abu-abu sayap panjang KP KP: Itu mirip induk, jad
biasanya yang banyak
944 hitam sayap pendek KP Lihat Abu” Sayap panj
Hitam sayap pendek i
mirip induk
206 hitam sayap panjang RK
RK: itu anakan, jadi
185 abu-abu sayap pendek RK biasanya yang
sedikit.
Tentukan nilai pindah silangnya ! Lihat hitam sayap
panjang & Abu” say
pendek itu gabunga
2 sifat induk
Jawaban
Nps = Rk x 100%
Rk + Kp
= 206 + 185 x 100%
(206 +185) + (965 + 944)
= 17%
Rk = Rekombinasi
Kp = kombinasi parental
Tautan Kelamin (Tautan seks/ Sex Linkage)
• Tautan yang terdapat pada kromosom sex,
misalnya pada persilangan lalat betina mata
merah dengan jantan mata putih.
• Gen – gen yang mengalami tautan pada suatu
kromosom tidak selalu bersama-sama pada saat
pembentukan gamet melalui pembelahan
meiosis.Gen-gen tertaut tersebut dapat
mengalami pindah silang. Pindah silang adalah
pertukaran gen-gen suatu kromatid dengan gen-
gen suatu kromatid homolognya. Perhatikan
contoh berikut ini :
Tautan/ Pautan Seks (Sex Linkage)
• Adalah peristiwa terdapatnya gen dalam
kromosom kelamin (gonosom)
• Tautan pada lalt Drosophila :
Persilangan lalat jantan mata putih
dengan betina mata merah :
P : xy >< xMxM
(mata putih) (mata merah)
G : x, y xM , xM
F1 : xxM , xxM , x M y , xM y
(betina mata merah) (jantan mata
merah)
F1 = 100% normal mata merah, baik pada
jantan maupun betina.
F2 = F1 >< F1
P : xxM >< xMy
F2 : xxM, xMxM, xy, xMy
Persilangan lalat jantan mata merah dengan
betina mata putih :
P : XMy >< xx
F1 : XMX , XMX , XY, XY
Kesimpulan :
1. Mata merah dominan terhadap mata putih
2. Gen mata putih (resesif) pengaruhnya pada
jantan saja
3. Gen yang menentukan warna mata terpaut
pada kromosom X
Pautan sex pada Manusia
• Gen terpaut pada kromosom X : Buta
warna dan Hemofili (kelainan darah sukar
membeku) Buta warna dan hemofili ada di kromosom X
• Gen terpaut pada kromosom Y :
a. Hipertrikosis (tumbuhnya rambut pada
daun telinga) Kedua penyakit ini di kromosom Y
b. Kulit menanduk
Buta Warna dan Hemofili
Buta Warna :
Wanita Normal : XX atau XXc (carier/pembawa)
Wanita Buta warna : XcXc
Ingat, X dan Y harus kapital
Laki-laki Normal : XY “c” , “h” harus kecil
Laki-laki buta warna : XcY *c = colorblind
Hemofili :
Wanita normal : XX atau XXh (pembawa/carier)
Wanita hemofili : letal/ mati Janin gugur kalau Xh Xh
Laki-laki normal : XY
Laki-laki hemofili : XhY
INGAT: Wanita karier dianggap
normal, karena mereka tidak buta
warna/hemofili
Anak laki” Buta warna pasti karena ibunya carier.
Karena gen ayahnya memberi Y, dan gen ibunya yang memberi X
Lihat:
P: XY x XcX
G1: X,Y X,X
F1: XXc, XX, XcY, XY
(Wanita carrier (tapi melihat normal), Wanita normal, Laki” Buta warna, Laki” normal)
Jadi, jika laki” normal dengan wanita carrier, peluang anak buta warna adalah 1/4
No 14 lat hereditas (Word)