Anda di halaman 1dari 34

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/339783688

Proposal PKM-M UGM 2020 PsychoAmity Psyc

Article · March 2020

CITATIONS READS

0 3,660

1 author:

Muhammad Dhiya Ulhaq


Universitas Gadjah Mada
9 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

STUDENT CREATIVITY PROJECT 2019 View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Dhiya Ulhaq on 08 March 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB1. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................3
1.4 Luaran yang Diharapkan......................................................................... 3
1.5 Manfaat....................................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN......................4
2.1 Letak Geografis....................................................................................... 4
2.2 Gambaran Masyarakat Sasaran............................................................... 4
2.3 Potensi dan Alternatif Pemecahan Masalah.............................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN............................................................... 6
3.1 Perencanaan (Planning)...........................................................................6
3.2 Pengorganisasian (Organization)............................................................ 7
3.3 Pelaksanaan (Actuating).......................................................................... 7
3.4 Pengendalian dan Keberlanjutan............................................................. 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.............................................. 9
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
LAMPIRAN.....................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping.................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................ 26
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...... 28
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana..........................................29
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra...................................31
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja............................................ 32

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Belum adanya pendampingan berbasis psikologi secara khusus di
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta berkaitan erat dengan
munculnya beberapa kasus terkait dengan kebutuhan pendampingan secara mental
bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas tersebut. Berdasarkan
preliminary study yang dilakukan, dipaparkan oleh salah satu petugas sipir Lapas
Kelas IIA Yogyakarta, AA (23 tahun) bahwa di Lapas tersebut belum ada
pendampingan khusus untuk menanggulangi permasalahan mental bagi WBP.
Di sisi lain dipaparkan oleh petugas sipir lainnya, yaitu SK (40 tahun)
bahwa beberapa kali pernah ditemukan WBP yang melakukan percobaan bunuh
diri dengan cara meminum bubuk baterai dan cukup sulit untuk diajak
berkomunikasi, bahkan percobaan bunuh diri tersebut tidak hanya dilakukan
sekali saja. Meskipun sempat berusaha untuk dihubungkan dengan salah satu
petugas magang yang juga merupakan seorang psikolog, beberapa lama
setelahnya WBP tersebut merasa lebih baik dan lebih mampu untuk diajak
berkomunikasi. Selain itu, dipaparkan oleh SK bahwa para WBP menyadari
bahwa mereka membutuhkan bantuan pendampingan secara mental, hal ini
digambarkan ketika ada petugas magang atau program yang sebelumnya pernah
dilakukan berkaitan dengan pemberian konseling baik individu maupun kelompok,
para WBP sangat antusias untuk mendaftarkan diri guna melaksanakan proses
konseling tersebut.
Di Lapas Kelas IIA Yogyakarta sendiri, angka residivis ialah sebesar 31%
atau 104 dari total keseluruhan 340 WBP. Melalui program Psychoamity, di
samping upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendampingan secara
psikologis, diharapkan pula program pendampingan secara psikologis mampu
mengoptimalkan potensi individu, kesejahteraan diri (psychological well-being),
dan juga mendorong fungsi Lapas dalam mendorong para WBP dapat berhasil
memantapkan kembali harga diri dan kepercayaan dirinya serta bersikap optimis
akan masa depannya; berhasil memperoleh pengetahuan, minimal keterampilan
untuk bekal mampu hidup mandiri dan berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan nasional; berhasil menjadi manusia yang patuh hukum yang
tercermin pada sikap dan perilakunya yang tertib, disiplin, serta mampu
menggalang rasa kesetiakawanan sosial; dan berhasil memiliki jiwa dan semangat
pengabdian terhadap bangsa dan negara. Urgensi terkait tujuan tersebut
disadarkan dari cukup tingginya angka residivis (WBP yang kembali masuk ke
Lapas setelah bebas masa tahanan).
Di sisi lain, kesehatan baik fisik maupun mental adalah hak setiap orang
tanpa terkecuali (Pasal 4 Undang-Undang Kesehatan). World Health Organization
(WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi fisik, mental, dan sosial yang
2

lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Hal ini
mengindikasikan bahwa kesehatan mental juga merupakan satu hal yang sangat
penting untuk diperhatikan dan berlaku bagi para WBP. Warga Binaan
Pemasyarakatan adalah terpidana yang menjalani pidana di Lembaga
Pemasyarakatan (UU RI No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Pasal 1 ayat
7).
Hilangnya berbagai komponen dalam kehidupan WBP ketika berada di
dalam Lapas adalah salah satu permasalahan yang selalu terjadi, permasalahan
lain misalnya: harmonisasi sesama warga binaan, fasilitas Lapas yang tidak
mengakomodasi hak dasar WBP, tidak diberikannya sarana untuk mengurai
permasalahan dan mengeluarkan emosinya dengan cara yang tepat, dan buruknya
iklim kehidupan sosial di dalam Lapas. Kondisi penuh tekanan di dalam Lapas
juga membuat WBP memiliki resiliensi yang cenderung rendah. Resiliensi adalah
kemampuan individu untuk beradaptasi dan kembali pulih dalam menghadapi
masalah kehidupan maupun situasi lain yang menekan (Reivich & Shatte dalam
Ifdil & Taufik, 2012). Riza & Herdiana (2013) dalam penelitiannya tentang
‘Resiliensi Pada Narapidana Laki-Laki’ mengungkapkan bahwa resiliensi
seharusnya muncul secara optimal terutama ketika mereka sedang dalam situasi
menjalankan hukuman dan tekanan. Namun, dengan problem baru yang lebih
membatasi ruang gerak mereka, resiliensi mereka seringkali berada dalam level
yang rendah. Mereka menjadi rentan mengalami masalah psikologis selama di
dalam Lapas dan bahkan setelah keluar dan bebas.
Adanya urgensi yang penting dan mendesak untuk diadakannya sarana
pemberian dukungan psikologis diharapkan mampu membuka ruang kebijakan
dan mengembangkan saran inovatif untuk segera diimplementasikan agar dapat
diterapkan ke WBP melalui perpanjangan bantuan dari petugas Lapas. Hal ini
dapat berperan untuk meminimalisir dampak-dampak negatif secara psikis bagi
WBP, berperan sebagai sarana pengembang potensi WBP. Pentingnya kebutuhan
pendampingan berbasis psikologis di Lapas telah disampaikan oleh beberapa
pihak Lapas di Indonesia, salah satunya ditekankan pula oleh Wakil Menteri
Hukum dan HAM, Prof. Denny Indrayana, yang mendorong keterlibatan psikolog
dan bantuan psikologis pada Lapas di Indonesia disebabkan upaya membangun
mental yang sehat di lingkungan Lapas merupakan prioritas mengingat sampai
saat ini belum terbangun sistem layanan kesehatan mental yang terintegrasi
dengan Lapas (Satria, 2013). Selain itu, dipaparkan oleh Komisioner Ombudsman
RI Ninik Rahayu bahwa kebutuhan penghuni Lapas tidak hanya dari keagamaan
tetapi juga pendampingan kondisi mental dan psikologis (Hafiez, 2018). Oleh
karena itu, sarana pemberian dukungan psikologis dirasa sangat diperlukan demi
keberlangsungan lingkungan Lapas yang sehat dan sejahtera secara fisik maupun
mental, terlebih untuk meminimalisir risiko, stres, depresi, atau bahkan
kemungkinan untuk bunuh diri dan memaksimalisasi tujuan, serta hakikat dari
3

keberadaan. Sarana pemberian dukungan psikologis tidak hanya dimanifestasikan


dalam bentuk pendampingan saja, namun dapat berupa pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang menyenangkan dan tetap berbasis pendekatan psikologis.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam program kreativitas mahasiswa bidang
pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu :
a. Tidak adanya kegiatan pendampingan berbasis psikologis yang dilakukan
oleh staf lapas untuk mendukung terciptanya kesejahteraan mental bagi
WBP.
b. Tidak adanya pelatihan psikologi yang ditujukan kepada Petugas
Pemasyarakatan (terutama Wali Lapas) untuk dapat melangsungkan
pendampingan rutin kepada WBP.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian
kepada masyarakat ini, yaitu :
a. Membangun sistem kegiatan dan pendampingan berbasis psikologis di
lingkungan Lapas Kelas IIA Yogyakarta yang akan secara mandiri
dilakukan oleh Petugas Pemasyarakatan kepada WBP.
b. Merancang berbagai kegiatan muatan psikologis yang dapat dimanfaatkan
oleh pihak lapas kepada WBP spesifik mengenai sarana pengembangan
potensi diri dan penyaluran emosi diri dalam lingkup psikologis untuk
mencegah timbulnya berbagai permasalahan psikologis WBP.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari pembuatan program kreativitas mahasiswa
bidang pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu :
a. Terbentuknya iklim masyarakat yang sehat secara mental dan mampu
beraktivitas dengan baik dalam kegiatan sehari-hari baik selama masa
penahanan maupun saat bebas dari Lapas Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
b. Terciptanya sarana dan terutama sistem yang mendukung wali lapas
dalam melakukan penanganan psikologis, termasuk isu kesehatan mental
khususnya kepada WBP yang ada di Lapas Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
1.5 Manfaat
a. Bagi mahasiswa
Menumbuhkan kesadaran terkait isu kesehatan mental dan metode
penanganan terbaiknya.
b. Bagi masyarakat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta
Memberi solusi terbaik terkaitan penanganan permasalahan yang paling
urgen dalam lapas, yakni permasalahan psikologis WBP
c. Bagi pemerintah
4

Mendorong pemberdayaan sosial dan sumber daya manusia, serta sebagai


bentuk dukungan nyata atas isu kesehatan mental di Indonesia.

BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Letak Geografis
PKM-M ini akan dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Yogyakarta yang
berada di Jalan Tamansiswa No. 6 Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi geografis Lapas kelas
IIA Yogyakarta berada di Jalan Taman siswa seluas 3,8 hektar. Jarak tempuh dari
Universitas Gadjah Mada menuju Lapas sejauh 4,4 kilometer. Lapas ini berada
dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.

2.2 Gambaran Masyarakat Sasaran


Lapas Wirogunan Kelas IIA Yogyakarta memiliki kapasitas sebanyak 470
napi dan tahanan. Data terakhir bulan Desember 2019 menunjukkan terdapat
sebanyak 340 WBP. Kehidupan di Lapas memberikan dampak dalam berbagai
aspek baik fisik dan psikologis. Berdasarkan preliminary study yang kepada tiga
petugas pemasyarakatan dan tiga WBP, Permasalahan terberat yang dialami WBP
di Lapas Wirogunan Kelas IIA Yogyakarta adalah permasalahan psikologis dan
hingga saat ini tidak ada fasilitas serta sistem penanganan yang diterapkan.
Kekerasan antar sesama WBP, bentrokan antar kelompok WBP yang memicu
kerusuhan, dan kasus-kasus percobaan bunuh diri adalah beberapa contoh
permasalahan psikologi tersebut. Hingga saat ini, petugas kemasyarakatan tidak
berdaya untuk menangani permasalahan psikologis WBP dan tidak ada sistem
yang terbangun.
2.3 Potensi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Hingga kini, asa, potensi, dan alternatif untuk memecahkan permasalahan
yang terurai di atas tetap ada. Menarik status quo, pembinaan yang telah ada ialah
Bimbingan Kerja (Bimker) termasuk hardskill dan softskills. Padahal, tahapan
kesehatan mental dan psikologis merupakan suatu hal dasar yang tidak bisa
dilompati. Sebaik apapun program pelatihan kerja yang dimiliki Lapas tidak akan
berarti bagi banyak WBP jika secara mental masih belum tuntas sehat. Bentuk
penyelesaian permasalahan psikologis ialah pembinaan mempertebal keimanan
dan ketakwaan WBP. Faktanya, pendekatan cara ini sebenarnya merupakan salah
satu solusi tetapi tidak dapat digeneralisasikan untuk semua WBP dan tidak cukup
untuk menghapus seluruh permasalahan psikologis WBP Lapas.
Menurut observasi awal di lapangan, ditemukan WBP yang mengalami
krisis kesehatan mental, mulai dari stres yang diakui langsung oleh WBP, hingga
depresi dan keinginan bunuh diri. Contoh lain seperti menarik diri dari pergaulan
5

antar sesama WBP, pembulian verbal, dan bahkan usaha untuk melakukan kontak
kekerasan fisik antar napi. Oleh karena itu, perlu dibangun sistem dan fasilitas
serta program yang menangani permasalahan psikologis yang dialami WBP.
Program ini disebut dengan PsychoAmity yang akan dilaksanakan oleh petugas
kemasyarakatan Lapas Wirogunan Kelas IIA Yogyakarta kepada WBP. Namun,
sebelum segenap sumber daya petugas Lapas kompeten, di awal harus dilakukan
pelatihan yang dilaksanakan oleh tim PKM ini (gabungan mahasiswa psikologi
dan sosiologi) serta mitra berupa tim professional psikolog UGM.

Diagram 1. Alur Pelatihan Program


Program PsychoAmity terbagi menjadi dua Circle. Circle pertama yaitu
Outer Circle merupakan program yang diharapkan dapat secara utuh
menyelesaikan berbagai permasalahan psikologis WBP. Sementara itu, circle
kedua berupa Outer Circle merupakan rancangan sistem pendampingan psikologis
dari petugas kemasyarakatan untuk WBP. Rancangan pelaksanaan program
Psychoamity melibatkan dua grup yang akan mengikuti seluruh rangkaian baik
inner dan outer circle. Satu grup Psychoamity berisikan 10 orang, berupa: empat
WBP, satu group leader, dua wali lapas, dua tim PKM, dan satu mitra profesional
psikolog yang berasal dari UGM. Setelah program PsychoAmity ini berjalan
optimal dan bisa dijalankan mandiri oleh internal lapas, selanjutnya akan
diimplementasikan bertahap hingga pertisipasinya mencapai keseluruhan dari total
WBP Lapas IIA Wirogunan Yogyakarta. Lebih lanjut, WBP terpilih yang
mendapatkan pelatihan dari PKM ini haruslah sehat secara fisik mental menurut
pertimbangan wali lapas dan juga memiliki track-record bersih selama di dalam
Lapas. WBP terpilih ini kemudian akan menjadi group leader bagi segenap WBP
lain yang akan membantu pekerjaan wali lapas. Outer Circle ini dirancang dengan
tujuan agar di kemudian hari PsychoAmity dapat dijalankan independen tanpa
6

campur tangan pihak luar lapas. Program PsychoAmity yang disusun diharapkan
dapat diadakan secara berkala sebagai model pemecahan permasalahan psikologis
hingga kemudian model terbaru yang lebih efektif ditemukan.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Program kami akan dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu 1) Perencanaan


(Planning), 2) Pengorganisasian (Organization), 3) Pelaksanaan (Actuating), dan
4) Pengendalian dan Keberlanjutan.

Diagram 2. Tahap Pelaksanaan Program


3.1 Perencanaan (Planning)
Proses perencenaan dibagi menjadi tiga hal sebagai berikut.
a. Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion)
Diskusi dilakukan oleh tim PKM bersama dengan dosen pembimbing, pihak
Lembaga Pemasyarakatan, dan Psikolog UGM terkait rencana pelaksanaan
kegiatanyang akan dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta.
Setelah itu dilakukan fiksasi teknis pelaksaan yang sesuai target perencanaan awal
pendekatan psikologis agar linier dengan kebutuhan masyarakat lapas.
b. Persetujuan dengan stakeholders
Program yang telah disepakati oleh tim pengusul dan pihak terkait,
selanjutnya dimintai persetujuan oleh pihak Kepala Wali Lapas di Lapas Kelas
IIA Yogyakarta.
c. Sosialisasi Program
Program yang telah disusun kemudian disosialisasikan kepada masyarakat
7

yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Dengan adanya


sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat memahami maksud, tujuan dan
kebaikan (manfaat) dari program yang akan dilaksanakan.
3.2 Pengorganisasian (Organization)
a. Pengadaan Alat dan Bahan
Kegiatan ini meliputi pengadaan alat-alat penunjang dalam setiapkegiatan
program. Alat-alat tersebut digunakan untuk kegiatan sharing session, papan
penghargaan, dan kegiatan hiburan (permainan dan penayangan film).
b. Penetapan Fasilitator
Fasilitator ialah wali lapas yang akan dilatih untuk dapat mandiri melakukan
bimbingan psikologis ke WBP. Terkait inner circle, pada tahapan ini akan
dirembukkan dan ditetapkan fasilitator terkait warga binaan pilihan yang akan
menjadi group leader bagi segenap WBP untuk membantu peran wali lapas dalam
melakukan bimbingan psikologis.
c. Pembentukan Kepengurusan
Pembentukan struktur kepengurusan Inner Circle bertujuan agar
komunikasi dapat berjalan sesuai alur, yakni bottom up dan top down. Struktur
kepengurusan Inner Circle diisi oleh petugas kemasyarakatan, wali lapas, group
leader. Dan WBP. Sementara itu, Outer Circle yang diisi oleh tim PKM, wali
lapas, dan group leader tidak membutuhkan struktur kepengurusan karena
esensinya ialah upaya melatih hingga kompeten dan tim PKM menarik diri di
kemudian hari, Psychoamity berjalan berkelanjutan.
d. Penyepakatan timeline
Penyepakatan timeline antara tim PKM dan pihak lapas dilakukan agar
kegiatan dapat terstruktur dengan baik hingga akhir pelaksanaan.
3.3 Pelaksanaan (Actuating)
Proses pelaksanaan kegiatan Outer Circle akan dilaksanakan sebanyak 9 kali
selama 9 minggu yang diawali dengan tahapan training of trainer kepada petugas
pemasyarakatan berupa Wali Lapas maupun group leader. Tahapan ini akan
melatih wali lapas dan group leader (yang dipilih atas pertimbangan wali lapas)
cara mengurai permasalahan psikologis WBP, memancing solusi permasalahan
yang didapati oleh WBP secara mandiri, memasukkan muatan semangat
menghadapi permasalahan dan berbagasi sesi untuk menjadi motivator. Group
leader akan dilatih untuk menjadi agent of change untuk memberi pengaruh
positif terhadap segenap WBP.
Setelah wali lapas dan group leader dinilai kompeten untuk menjalankan
sistem bimbingan psikologis, proses selanjutnya ialah melaksanan PsychoAmity
Inner Circle. Program yang dijalankan wali lapas dan group leader ini akan
diawali dengan sharing session. Kemudian, group leader akan memimpin sharing
session. Selanjutnya, dilakukan peer counselor yang dilakukan oleh wali lapas ke
WBP. Setelah sharing session, dan peer counselor selesai dilaksanakan, tahapan
selanjutnya adalah resolusi lanjutan penanggulangan, dan juga evaluasi.
8

Pada dua sesi awal pelaksanaan inner circle, Tim PKM diizinkan untuk
membantu wali lapas dan group leader dalam melaksanakan program bimbingan
psikologis. Setelahnya, segenap pihak di struktur pengurusan inner circle
diharapkan mampu mandiri melaksanakan programnya. Dilaksanakan pula
tahapan evaluasi yang akan mengecek kualitas program inner circle yang
dijalankan wali lapas. Hal ini sangat penting agar wali lapas memahami
pekerjaannya dan tercapai program mandiri berkelanjutan.
a. Pembentukan Kelompok Peer Counselor
WBP akan dikelompokkan yang dari berbagai WBP dengan jenis
permasalahan psikologis yang berbeda satu sama lain. Sehingga dalam satu
kelompok tidak berisikan permasalahan yang sejenis yang secara psikologis justru
berdampak buruk bagi harmonitas kelompok. Kelompok kecil ini akan menjadi
peserta program sharing session di PsychoAmity Inner Circle.
b. Sharing Session
Sharing session merupakan kegiatan penanganan permasalahan dari
masing-masing individu yang diutarakan pada kelompok peer counselor. Pada
dua sesi pertama dari kegiatan ini akan dilaksanakan oleh wali lapas dan group
leader dengan bantuan tim PKM dan tim profesional psikolog. Mulai pada sesi
ketiga, tim PKM dan tim profesional psikolog akan mundur untuk mengawasi.
Selain itu, kegiatan juga dapat dilakukan secara tertulis. Harapannya agar
narapidana yang tidak memiliki kemampuan bercerita secara verbal dengan baik
tetap dapat menceritakan permasalahan secara tertulis.
c. Training of Trainer
Training of trainer adalah kegiatan yang ditujukan pada wali lapas dan
group leader. Tujuan dari diadakannya training of trainer adalah agar wali lapas
dan group leader dapat kompeten mengurai dan mencari solusi dari segenap
permasalahan psikologis WBP dan kemudian program Psychoamity berjalan sama
baiknya dengan tanpa ada tim PKM ini.
d. Peer Counselor
Peer counselor merupakan kegiatan konseling yang mempertemukan para
warga binaan dengan permasalahan psikologis dengan wali lapas dan asistensi
group leader. Teknis kegiatan ini berbentuk diskusi kelompok ataupun kegiatan
bercerita secara personal oleh narapidana kepada wali lapas dan group leader.
Efek timbal balik dalam sesi konseling ini diharapkan muncul. Wali lapas dan
group leader menjadi lebih paham akan situasi terkini yang sedang dialami WBP,
serta WBP menjadi lebih tercerahkan dan optimis. Menurunnya pergesekan dan
kontak fisik antar WBP, kerusuhan percobaan bunuh diri, dan bahkan turunnya
residivis di masa yang akan diharapkan dapat tercapai.
e. Kegiatan Hiburan
Kegiatan hiburan yang dimaksud dapat berupa pertunjukan roleplay dari
warga binaan, penayangan film nilai-nilai solidaritas dan motivasi, dan kegiatan
permainan lain akan dilaksanakan secara rutin sekali dalam empat minggu.
9

Tujuannya untuk memberikan motivasi secara tersirat.


f. Papan Penghargaan
Selama ini kegiatan dalam Lapas cenderung lebih mengarah pada
hukuman (punishment) saja tanpa penghargaan yang cukup oleh WBP atas hal
baik yang telah mereka kerjakan. Papan penghargaan ini berguna untuk
memberikan penghargaan pada WBP sehingga diharapkan dari masing-masing
WBP berlomba-lomba untuk dapat berbuat kebaikan dan terdapat reward di akhir
periode.
3.4 Pengendalian dan Keberlanjutan
a. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan untuk mengetahui sejauh apa perubahan positif yang
terjadi setelah program dilaksanakan. Monitoring bermanfaat sebagai sarana
pengecekan dan evaluasi sumber daya petugas kemasyarakatan dan WBP
sehingga program berjalan semakin efektif dan kedepannya dilangsungkan secara
berkelanjutan. Pada akhirnya tim PKM ini akan mundur dan Psychoamity akan
bertransformasi semakin baik tanpa campur tangan tim PKM-M. Besar peluang
agar segenap pelaksanaan program ini dapat menjadi contoh bagi segenap lapas
lain yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan lebih luas lagi.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang diperlukan 4.021.000

2 Barang Habis Pakai 5.843.675

3 Perjalanan 900.000

4 Lain-lain 325.000

Jumlah 11.089.675
10

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
Perencanaan (planning)
Observasi dan wawancara dengan
1 pihak terkait
Persetujuan dengan
2 stakeholders
3 Sosialisasi program
Pengorganisasian (organisatoring)
1 Pengadaan alat dan bahan
2 Penetapan fasilitator
3 Pembentukan kepengurusan
Penyepakatan timeline dengan pihak
4 Lapas
Pelaksanaan (actuating)
1 Inner Circle
2 Outter Circle
Pengendalian dan Keberlanjutan
1 Monitoring dan Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA
Hafiez, F. A., 2018, Ombudsman: Psikolog di Lapas tak Mengakomodasi Warga
Binaan, https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/3NOn1epK-
ombudsman-psikolog-di-lapas-tak-mengakomodasi-warga-binaan, diakses
pada 9 Desember 2019 pukul 18.36 WIB.
Ifdil & Taufik, 2012, Urgensi Peningkatan dan Pengembangan Resiliensi Siswa
di Sumatera Barat, Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume XII No.2
November 2012.
Riza, M., Herdiana, I, 2013, Resiliensi pada narapidana laki-laki di Lapas Klas 1
Medaeng, Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial. 1(3), 142-147.
Satria, 2013, Wamenkumham Dorong Keterlibatan Psikolog di Lapas,
ugm.ac.id/id/berita/7723-wamenkumham-dorong-keterlibatan-psikolog-di
lapas, diakses pada 9 Desember 2019 pukul 19.23 WIB.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1. Biodata Ketua
A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Muhammad Dhiya Ulhaq
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi S1 Pariwisata
4 NIM 17/411359/SA/18847
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 26-05-1999
6 Alamat E-mail ulhaqqqq@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081378043499

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/PernahDiikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1

C. Penghargaan Yang PernahDiterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Mapres FIB UGM 2019 Universitas Gadjah 2019
Mada
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
12
13

1 Nama Lengkap Muhammad Ibnu Azzulfa


2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Sosiologi
4 NIM 18/428306/SP/28515
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 1 Juli 1999
6 Alamat E-mail muhammadibnu@mail.ugm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085768508806

A. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Pengabdian Masyarakat Keluarga
1 Keluarga Mahasiswa Anggota Mahasiswa
Sosiologi Sosiologi FISIPOL
UGM
2 Earth Hour Jogja Koordinator Creative Yogyakarta
Campaign
Raja Bandar (Gerakan
3 Jauhi Bahaya Narkoba Anggota UGM
dan Rokok) UGM
4 MC Wisuda UGM Master Of Ceremony UGM, Setiap
Kegiatan Wisuda

B. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
The Best Student Company in
1 Yogyakarta Student Prestasi Junior Indonesia 2015
Company Competition
2 Juara II Lomba Paduan Suara Dinas Pendidikan Kabupaten 2017
Tingkat Kabupaten Sleman Sleman
3 Juara III Lomba Jelajah Museum Sonobudoyo 2017
Museum
4 Sertifikasi Master of Badan Nasional Sertifikasi 2018
Ceremony Profesi
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
14
15
16

1.2. Lampiran Biodata Anggota3


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sinta Kartika Widyowati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Psikologi
4 NIM 18/428003/PS/07702
5 Tempat dan Tanggal Lahir Purwokerto, 27 Januari 2001
6 Alamat E-mail sintakartikaw@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082154016032

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 BSO Nuansa, Keluarga Kepala Divisi Program Fakultas Psikologi
Muslim Psikologi UGM, on-going
Youth Empowerment Fakultas Psikologi
2 Studio, Center of Public Anggota Divisi Riset UGM, on-going
Mental Health (CPMH)
Tur Pendidikan Bumi KoordinatorPelaksana Samarinda,
3 Etam daerahSamarinda, Kalimantan Timur,
KalimantanTimur 2018
4 Sasana Debat AnggotaDivisiDebat UGM, 2018
Mahasiswa
Pelatihan Pembelajar
5 Sukses Bagi Mahasiswa Anggota Divisi Acara Fakultas Psikologi
Baru, Psikologi Rumah UGM, 2019
Kita
10thInternational
6 Conference on Hospitality Fakultas Psikologi
Indigenous and Cultural UGM, 2019
Psychology
Psychology Creative Fakultas Psikologi
7 Science and Anggota Divisi Acara UGM, 2019
Entrepreneur Fair
8 Program Bimbingan Tentor Yogyakarta, 2019
Antar Teman
9 Liburan Bocah Muslim Pemandu Yogyakarta, 2019
17

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Juara 1 Nasional Lomba BEM Fakultas Psikologi
1 Debat Psikologi, Leipzig Universitas Gunadarma, 2019
Depok
Juara 1 Nasional Lomba BEM Fakultas Psikologi
2 Debat Psikologi, Psychology Universitas KatolikWidya 2019
Fair Mandala, Surabaya
Semifinalis Lomba Debat Fakultas Ilmu Pendidikan
3 Umum Nasional UPI Bumi Siliwangi, 2018
Bandung
Nara Institute of Scienceand
Delegasi Asian Youth Forum Technology (NAIST) &
4 for Sustainable Future, Nara, Nara Women’s University 2017
Japan SecondarySchool
(NWUSS), Nara, Japan
Nara Institute of Scienceand
Delegasi International Technology (NAIST) &
5 Student Forum, Indonesia Nara Women’s University 2016
SecondarySchool
(NWUSS), Nara, Japan
PemenangOnline Scholarship
6 Competition Metro TV, Metro TV &Avitex 2017
Universitas Al-Azhar,
Indonesia
Juara 3 Nasional Kompetisi BEM Fakultas Kehutanan
7 Videography National Youth Institut Pertanian Bogor 2016
Environmental
8 Juara 2 Nasional Kompetisi Politeknik Negeri Jakarta 2016
Film Pendek
Finalis Lomba Esai Inovasi BEM Fakultas Kesehatan
9 Pangan Masyarakat, Universitas 2016
Airlangga
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M.
18
19

1.4. Lampiran Biodata Anggota 4


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Failasufa Arsya Nandika Putri
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Farmasi
4 NIM 18/429547/FA/11812
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 14 Maret 1999
6 Alamat E-mail nandanew151@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 082243618944

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Badan Eksekutif Anggota Departemen
1 Mahasiswa Keluarga Jaringan Humas dan Yogyakarta, 2019
Mahasiswa Farmasi Alumni
UGM
Jaringan Mahasiswa Anggota Departemen
2 Kesehatan Indonesia Pengkaderan dan Yogyakarta,
Komisariat Farmasi Pengembangan 2019
UGM Organisasi
Pelatihan Pembelajar Yogyakarta, 3-9
4 Sukses bagi Mahasiswa Anggota Co-Fasilitator Agustus 2019
Baru UGM 2019
Alumni and Career Koordinator Divisi Yogyakarta, 15
5 Development Center Publikasi Dekorasi dan September 2019
Dokumentasi

C. PenghargaanYang Pernah Diterima


No JenisPenghargaan PihakPemberiPenghargaan Tahun
Purna Paskibraka Indonesia
1 Juara III Kategori SMA Putri Kota Yogyakarta 2015
Purna Paskibraka Indonesia
2 Juara II Kategori SMA Putri Kota Yogyakarta 2016
Juara 2 Seleksi Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa
OLFAR 2017 Region Fakultas Farmasi Universitas
3 Yogyakarta Airlangga 2017
20
21

1.3. Lampiran Biodata Anggota 5


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kairania Qalbi
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Psikologi
4 NIM 17/415914/415914/PS/07502
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 14 Juli 1998
6 Alamat E-mail Kairania.qalbi@mail.ugm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081289504400

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu danTempat
Caretaker (Pengurus Mei 2019-
1 UXiD Yogyakarta
Harian) sekarang
Laboratorium Mind,
Brain & Behavior Agustus 2018-
2 Internal Development
Fakultas Psikologi sekarang
UGM
Komunitas Mahasiswa Kepala Divisi Kreatif &
Maret 2019-
3 TIK Universitas Gadjah Kepala Divisi PSDM
sekarang
Mada Debug GEMASTIK

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Mahasiswa Berprestasi
1 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada 2019
Universitas Gadjah Mada
Juara III Psychology
Creativity Science and
2 Universitas Gadjah Mada 2019
Entrepreneurship Faircabang
Creative Innovation/Startup
Juara II, GEMASTIK Kementerian Riset,
3 12cabang UX Design (Desain Teknologi dan Pendidikan 2019
Pengalaman Pengguna) Tinggi
Juara I, UI/UX Techphoria
4 Universitas Sriwijaya 2019
2019
22

Juara II, Pertamina


Lubricants WOW Case Markplus & Pertamina
5 2019
Lubricants
Competition
Penerima Beasiswa NUS Temasek Foundation
6 Enterprise Program, International & National 2019
Singapura University of Singapore
Insan Berprestasi Universitas
7 Universitas Gadjah Mada 2019
Gadjah Mada
Juara I, 5th International
ACM In-Cooperation
ACM SIGCHI Chapter
8 Human-Computer Interaction 2019
(Indonesia & Australia)
(HCI) & User Experience
(UX)
Pembicara di Design
Thinking Workshop, UXiD UXiDJogja&BLOCK71
9 2019
Jogja & BLOCK71 Yogyakarta
Yogyakarta
Pembicara di Seminar
10 International Undergraduate Universitas Gadjah Mada 2019
Program Kick-In Session
Insan Berprestasi Fakultas
11 Psikologi Universitas Gadjah Universitas Gadjah Mada 2019
Mada
Pembicara di Road to
Fakultas Teknik UGM &
12 GEMASTIK 12 Seminar, 2019
Kreativitas Mahasiswa UGM
Fakultas Teknik UGM
Juara III, GEMASTIK
Kementerian Riset,
11cabangUX Design
13 Teknologidan Pendidikan 2018
(DesainPengalamanPengguna
Tinggi
)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M.
23

1.5 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Choirunnisa Arifa, S.E., M.Sc., PhD.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIDN 0030118107
5 Tempat dan tanggal Yogyakarta, 30 November 1981
Lahir
6 E-mail choirunnisa_a@ugm.ac.id
7 Nomor telpon/HP 081328014353

B. Riwayat pendidikan
Gelar Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Gadjah Agder University Victoria
Mada College, University,
Kristiansand, Melbourne,
Norway Australia
Jurusan Akuntansi International Accounting
Management and
Finance
Tahun Masuk- 2000 – 2004 2005 – 2007 2013 – 2017
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PerguruanTinggi


C.1. Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 Pengauditan Wajib S-1 3
2 Akuntansi Keuangan Menengah Wajib S-1 3
3 Akuntansi Lanjutan Wajib S-1 3
4 Tata Kelola Perusahaan Pilihan S-1 3
5 Akuntansi Keperilakuan Wajib S-2 3
6 Akuntansi dan Keuangan Wajib S-2 3
7 Seminar Akuntansi Internasional Pilihan S-2 3
8 Etika Profesional dan Tata Perilaku Wajib S-3 3
24

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1. Mechanism Design in Accounting: An Applied, Mandiri 2017
Integrated and Realistic Approach
2. Hedge Accounting, Agency Theory and Corporate Mandiri 2017
Financial Management: A New
Optimization Modelling Approach
3. Corporate Governance: A Game Theory Based Mandiri 2018
Mechanism Design Approach
4. Can Hedge Accounting Reduce Risks and Improve Mandiri 2018
Firm Value?
5. Does the Use of Metaphors in Teaching Fakultas 2019
Auditing Improve Students’ Understanding? Ekonomika dan
An Experiment on Deep and Surface Learning Bisnis
Approaches Universitas
Gadjah Mada

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Tahun


dana
1. Pengembangan Naskah Akademik Pemerintah 2017
untuk Mengelola Perusahaan Kawasan Daerah
Industri di Indonesia Kebumen
Kebumen, Jawa Tengah
2. Steering Committee untuk Seminar Fakultas 2017
Internasional: Cara MembuatStart- Ekonomika
Up dan e-Business dari Perspektif dan Bisnis
Jerman dan Indonesia Universitas
Gadjah
Mada
3. Program Pengembangan Manajemen Bank Sinarmas 2017
Angkatan 51 dalam kerjasama antara
Bank Sinarmas
dan Badan Penelitian dan
Pengembangan Ekonomi dan Bisnis
25

(EBReDA) FEB UGM.

4.

5.

6.
26

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang diperlukan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
PsychoAmity Program Developing 10 39.000 390.000
Book
PsychoAmity Program Guide Book 10 47.000 470.000
Board Banner 1 205.000 205.000

Papan Kayu 1 679.000 679.000


Awarding Pin 50 33.000 1.650.000
Poster 20 17.300 346.000
Map Plastik 5 7.200 36.000
Log Book 5 13.000 65.000
Flashdisk 2 90.000 180.000
SUB TOTAL (Rp) 4.021.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Refreshment Pengurus 15 20.000 300.000
Refreshment WBP 340 7.500 2.550.000
Alat Tulis Pengisian Kuesioner 350 1.500 525.000

Percetakan Kuesioner Tes 350 875 306.250


Kertas HVS 2 Rim 57.000 114.000
Double Tape 5 7.500 37.500
Botol Bekas 25 375 9.375
Tali Tambang 3 77.250 231.750
Bola 15 17.000 255.000
Papan 5 63.700 318.500
27

Tali Rafia 7 7.900 55.300


Karet Gelang 2 Plastik 8.000 16.000
Perawatan Alat Musik 5 225.000 1.125.000
SUB TOTAL (Rp) 5.843.675
3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Perjalanan Ke Lapas (9 Kali) 9 100.000 900.000
SUB TOTAL (Rp) 900.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Kebutuhan Pentas Seni 1 325.000 325.000

SUB TOTAL (Rp) 11.089.675


TOTAL 1+2+3+4 (Rp)
(terbilang sebelas juta delapan puluh sembilan ribu enam ratus tujuh puluh lima
rupiah)
28

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)

1. Mengontrol dan
bertanggung jawab
atas kinerja yang
dicapai dan kegiatan
Muhammad
Sosio- yang dilaksanakan
Dhiya Ulhaq S1
1. Humani 12 2 Mengkonsultasikan
17/411359/SA/ Pariwisata
ora permasalahan dengan
18847
dosen pembimbing
3 Koordinator
pelaksana seluruh
rangkaian kegiatan
1. Bertanggung jawab
pada ketua pelaksana
2. Mengkonsultasikan
Muhammad permasalahan dengan
Sosio-
Ibnu Azzulfa S1 dosen pembimbing
2. Humani 12
18/428306/SP/ Sosiologi 3. Koordinator
ora
28515 Pembagian Kelompok
Peer Counselor
4. Koordinator Peer
Counselor
1. Bertanggung jawab
pada ketua pelaksana
YoelSawi’eo D3 2. Mengkonsultasikan
18/431601/SV/ Teknik Teknik 12 permasalahan dengan
3.
15572 Industri dosen pembimbing
3. Koordinator Sharing
Session
Sinta Kartika Sosio- 1. Bertanggung jawab
S1
4. Widyowati Humani 12 pada ketua pelaksana
Psikologi
18/428003/PS/ ora 2. Mengkonsultasikan
29

07702 permasalahan dengan


dosen pembimbing
3. Koordinator
Training of
Trainer
1. Bertanggung jawab
pada ketua pelaksana
FailasufaArsya 2. Mengkonsultasikan
Nandika Putri S1 Kesehat permasalahan dengan
5. 12 dosen pembimbing
18/429547/FA/ Farmasi -an
11812 3. Koordinator
Kegiatan Hiburan
4. Koordinator Papan
Penghargaan
Sosio- 1. Penanggung jawab
S1
6. Kairania Qalbi Humani 12 aspek bimbingan
Psikologi
ora psikologis
30
31

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


View publication stats

32

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai