Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PROSES PERENCANAAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS

SRI HARVITA SARI MARPAUNG / 181101125

Sriharvitaaasm@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Dalam beberapa kasus jumlah penderita diabetes merupakan salah satu yang
tertinggi penderitanya. Ini disebabkan karena banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
penyakit diabetes mellitus. Oleh sebab itu, dalam proses keperawatan perencanaan keperawatan
merupakan suatu hal yang penting untuk menyesuaikan penanganan masalah yang diderita oleh
pasien berdasarkan diagnosa keperawatan sebelumnya sehingga dalam memberikan asuhan
keperawatan perawat mampu menyesuaikannya dengan masalah yang diderita oleh pasien DM
tersebut. Tujuan : untuk mengetahui proses perencanaan asuhan keperawatan kepada pasien
yang menderita diabetes mellitus. Metode : menggunakan literature riview berdasarkan teks
book, jurnal, e-book (10 tahun terakhir) dengan cara menganalisis, eksplorasi sumber dan kajian
bebas. Hasil : memberikan informasi mengenai fungsi dari proses perencanaan asuhan
keperawatan kepada pasien yang menderita diabetes mellitus berdasarkan diagnosa yang
sebelumnya telah ditentukan serta untuk dapat melanjutkan proses keperawatan selanjutnya
yaitu pelaksanaan (implementasi) dari perencanaan asuhan keperawatan tersebut. Pembahasan
: pengertian asuhan keperawatan, masalah yang serig dijumpai pada pasien DM dan
perencanaan asuhan keperawatan. Kesimpulan : Penerapan proses keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan pasien sangatlah penting, salah satunya adalah proses perencanaan
keperawatan dimana hal ini juga merupakan hal penting dalan pengambilan keputusan
perawatan yang akan diberikan pada pasien tersebut.

Kata kunci : Diabetes mellitus, Perencanaan keperawatan, Asuhan keperawatan

LATAR BELAKANG seseorang disebabkan oleh adanya


peningkatan kadar gula glukosa darah
Diabetes melitus merupakan suatu
akibat kekurangan insulin baik absolut
penyakit dimana terjadi gangguan
maupun relatif (Syahbudin, 2009).
metabolisme karbohidrat, protein dan
Bahaya diabetes sangat besar dan dapat
lemak. Hal ini diakibatkan oleh
memungkinkan penderita menjadi
kurangnya sensitivitas otot ataupun
lemah ginjal, buta, menderita penyakit
jaringan terhadap insulin, yang disebut
bagian kaki dan banyak komplikasi
dengan resistensi insulin ataupun oleh
serius dan menyebabkan tingkat
kurangnya hormon insulin atau disebut
kematian yang tinggi. Penderita DM
dengan defisiensi insulin (Guyton &
menghadapi bahaya setiap harinya
Hall, 2007). Diabetes mellitus adalah
karena kadar gula darah yang tidak
suatu kumpulan gejala yang timbul pada
terkontrol. Glukosa darah mengandung book (10 tahun terakhir) dengan cara
kadar yang berubah-ubah sepanjang menganalisis, eksplorasi sumber dan
kajian bebas.
hari terutama pada saat makan, dan
beraktifitas (Pangestu, 2007). HASIL
Dalam beberapa kasus pasien penderita Hasil yang diharapkan dalam penulisan
DM di berbagai rumah sakit yang ada, ini adalah untuk memberikan informasi
jumlah penderita diabetes merupakan mengenai fungsi dari proses
salah satu yang tertinggi penderitanya. perencanaan asuhan keperawatan
Ini disebabkan karena banyak faktor kepada pasien yang menderita diabetes
yang dapat menyebabkan timbulnya mellitus berdasarkan diagnosa yang
penyakit diabetes mellitus. Oleh sebab sebelumnya telah ditentukan serta untuk
itu, dalam proses keperawatan dapat melanjutkan proses keperawatan
perencanaan keperawatan merupakan selanjutnya yaitu pelaksanaan
suatu hal yang penting untuk (implementasi) dari perencanaan asuhan
menyesuaikan penanganan masalah keperawatan tersebut. Sehingga
yang diderita oleh pasien berdasarkan kebutuhan dasar pasien dapat tepat
diagnosa keperawatan sebelumnya terpenuhi dan derajat kesehatan pasien
sehingga dalam memberikan asuhan meningkat.
keperawatan perawat mampu
menyesuaikannya dengan masalah yang PEMBAHASAN
diderita oleh pasien DM tersebut.
Perencanaan proses keperawatan

TUJUAN merupakan catatan yang berisi tentang


catatan intervensi dan rencana
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk keperawatan. Rencana asuhan
mengetahui proses perencanaan asuhan keperawatan adalah pengkajian yang
keperawatan kepada pasien yang dilakukan untuk menentukan masalah
menderita diabetes mellitus. yang sistematis dan penentuan tujuan
serta berisi tentang strategi pemecahan
METODE
masalah. Perencanaan keperawatan
Metode yang digunakan dalam merupakan adalah penyusunan rencana
penulisan ini menggunakan literature
tindakan keperawatan yang akan
riview berdasarkan teks book, jurnal, e-
dilaksanakan untuk mengatasi masalah berdampak terhadap status fungsi
sesuai dengan diagnosa keperawatan kesehatan.
yang telah ditentukan dengan tujuan
b. Menetapkan Tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien.
Tujuan dari perawatan merupakan
Dalam melakukan perencanaan
pedoman dimana pasien diharapkan
keperawatan perlu ditetapkan
mengalami kemajuan dalam berespon
berdasarkan :
terhadap tindakan perawatan yang
a. Menentukan Prioritas diberikan. Tujuan dibedakan menjadi
dua, yaitu :
Dalam menentukan perencanaan perlu
 Tujuan jangka panjang yaitu
disusun suatu sistem untuk menentukan
tujuan yang mengidentifikasi
diagnosa yang akan diambil pertama
arah keseluruhan atau hasil akhir
kali, dan dalam menyusun perencanaan
perawatan. Tujuan ini tidak
asuhan keperawatan harus berdasarkan
tercapai sebelum pemulangan.
pada kebutuhan dasar manusia sehingga
Tujuan jangka panjang
dalam pemenuhannya kebutuhan pasien
memerlukan perhatian yang
terpenuhi. Dengan mengidentifikasi
terus menerus dari pasien
prioritas kelompok diagnosa
dan/atau orang lain. Tujuan yang
keperawatan perawat dapat
diharapkan dapat dicapai dalam
memprioritaskan masalah yang akan
waktu yang lama, biasanya lebih
diatasi. Seperti dapat membedakan
dari satu minggu atau satu bulan.
prioritas diagnosa yang merupakan
Kriteria hasil dalam tujuan
diagnosa keperawatan atau masalah
jangka panjang ditujukan pada
keperawatan, yang dimana jika tidak
unsur problem/masalah dalam
diatasi saat langsung akan berdampak
diagnosa keperawatan.
buruk terhadap keadaan fungsi dan
 Tujuan jangka pendek yaitu
status kesehatan pasien, dengan
tujuan yang harus dicapai
diagnosa yang terpenting yang
sebelum pemulangan.
merupakan diagnosa keperawatan atau
c. Menentukan Kriteria Hasil
masalah kolaburatif dimana intervensi
dapat ditunda utnuk beberapa saat tanpa Kriteria hasil untuk diagnosa
keperawatan mewakili status kesehatan
klien yang dapat dicapai atau I. Diagnosa I : gangguan perfusi
dipertahankan melalui rencana tindakan jaringan berhubungan dengan
yang mandiri, sehingga dapat melemahnya/menurunnya aliran
membedakan antara diagnosa darah kedaerah gangren akibat
keperawatan dan masalah kolaburatif. adanya obstruksi pembuluh
Menurut Gordon(1994), komponen darah. Tujuan : Tujuan :
kriteria hasil yang penting dalam mempertahankan sirkulasi
kriteria hasil adalah apakah intervensi perifer tetap normal.
keperawatan dapat dicapai. Dalam
Kriteria hasil : Denyut nadi perifer
pembuatan kriteria hasil diharapkan
teraba kuat dan regular, warna kulit
harus berpedoman pada :
sekitar luka tidak pucat/sianosis, kulit
 Berfokus pada pasien sekitar luka teraba hangat, oedema tidak
 Singkat dan jelas terjadi dan luka tidak bertambah parah,
 Dapat diobsevasi dan diukur sensorik dan motorik membaik.
 Ada batas waktu
Rencana asuhan keperawatannya yaitu :
 Realistik yaitu kriteria hasil
harus dicapai sesuai dengan  Ajarkan pasien untuk melakukan
saran dan prasarana yang mobilisasiRasional : dengan
tersedia. mobilisasi meningkatkan
 Ditentukan oleh perawat dan sirkulasi darah.
klien  Ajarkan tentang faktor-faktor
yang dapat meningkatkan aliran
Perencanaan asuhan keperawatan pada
darah : tinggikan kaki sedikit
pasien diabetes mellitus dirancang
lebih rendah dari jantung,
sesuai dengan permasalahan yang
hindari penyilangkan kaki,
dialami oleh pasien tersebut, sehingga
hindari balutan ketat,
dalam pengimplemantasiannya dapat
hindaripenggunaan bantal, di
dimaksimalkan. Beberapa masalah dan
belakang lutut dan sebagainya.
perencanaan keperawatan yang dapat
 Ajarkan tentang modifikasi
dilakukan pada pasien diabetes mellitus
faktor-faktor resiko berupa :
yaitu :
hindari diet tinggi kolestrol,
teknik relaksasi, menghentikan
kebiasaanmerokok, dan Kriteria hasil : Pasien mengetahui
penggunaan obat vasokontriksi. tentang proses penyakit, diet, perawatan
Rasional : kolestrol tinggi dapat dan pengobatannya dan dapat
mempercepat terjadinya menjelaskan kembali bila ditanya dan
arterosklerosis, merokok dapat pasien dapat melakukan perawatan diri
menyebabkan terjadinya sendiri berdasarkan pengetahuan yang
vasokontriksi pembuluh diperoleh.
darah,relaksasi untuk Rencana asuhan keperawatan :
mengurangi efek dari stres.  Kaji tingkat pengetahuan
 Kerja sama dengan tim pasien/keluarga tentang penyakit
kesehatan lain dalam pemberian DM dan gangren. Rasional :
vasodilator,pemeriksaan gula untuk memberikan informasi
darah secara rutin dan terapi pada pasien/keluarga,
oksigen ( HBO ). Rasional : perawat perlu mengetahui sejauh
pemberian vasodilator akan mana informasi atau
meningkatkan dilatasi pembuluh pengetahuan yang
darahsehingga perfusi jaringan diketahui pasien/keluarga.
dapat diperbaiki, sedangkan  Kaji latar belakang pendidikan
pemeriksaan guladarah secara pasien. Rasional : agar perawat
rutin dapat mengetahui dapat memberikan penjelasan
perkembangan dan keadaan dengan menggunakankata-kata
pasien, HBOuntuk memperbaiki dan kalimat yang dapat
oksigenasi daerah dimengerti pasien sesuai
ulkus/gangrene. tingkat pendidikan pasien.
II. Diagnosa II : Kurangnya  Jelaskan tentang proses
pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan
penyakit, diet, perawatan, pengobatan padapasien dengan
danpengobatan berhubungan bahasa dan kata-kata yang
dengan kurangnya informasi. mudah dimengerti. Rasional :
Tujuan : Pasien memperoleh agar informasi dapat diterima
informasi yang jelas dan benar dengan mudah dan tepat
tentang penyakitnya.
sehinggatidak menimbulkan mengetahui tentang keadaan dan
kesalahpahaman. kebutuhan nutrisi
 Jelasakan prosedur yang kan pasiensehingga dapat diberikan
dilakukan, manfaatnya bagi tindakan dan pengaturan diet
pasien dan libatkanpasien yang adekuat.
didalamnya. Rasional : dengan  Anjurkan pasien untuk
penjelasdan yang ada dan ikut mematuhi diet yang telah
secra langsung dalamtindakan diprogramkan. Rasional :
yang dilakukan, pasien akan kepatuhan terhadap diet dapat
lebih kooperatif dan mencegah komplikasi
cemasnyaberkurang. terjadinyahipoglikemia/hiperglik
 Gunakan gambar-gambar dalam emia.
memberikan penjelasan (jika ada  Timbang berat badan setiap
/memungkinkan). Rasional : seminggu sekali. Rasional :
gambar-gambar dapat membantu mengetahui perkembangan berat
mengingat penjelasan yangtelah badan pasien (berat badan
diberikan. merupakan salah satu indikasi
III. Diagnosa III : Gangguan untuk menentukan diet).
pemenuhan nutrisi ( kurang dari  Identifikasi perubahan pola
) kebutuhan tubuh makan. Rasional : mengetahui
berhubungandengan intake apakah pasien telah
makanan yang kurang. Tujuan : melaksanakan program diet
Kebutuhan nutrisi dapat yang ditetapkan.
terpenuhi.  Kerja sama dengan tim
Kriteria hasil : . Berat badan dan tinggi kesehatan lain untuk pemberian
badan ideal, pasien mematuhi dietnya, insulin dan diet diabetic
kadar gula darah dalam batas normal, Berdasarkan perencanaan yang dibuat
tidak ada tanda-tanda berdasarkan pedoman diagnosa
hiperglikemia/hipoglikemia. keperawatan maka perencanaan asuhan
Rencana asuhan keperawatan : keperawatan dapat ditetapkan sesuai
 Kaji status nutrisi dan kebiasaan dengan kebutuhan pasien sehingga
makan. Rasional : untuk
kebutuhan pasien terpenuhi dan Jauhar, M. (2013). Asuhan
kesehatan pasien akan meningkat. Keperawatan. Jakarta : Prestasi Pustaka
KESIMPULAN
Maulana, M. (2008). Mengenal
Penerapan proses keperawatan dalam
Diabetes Melitus. Jogjakarta :
pemenuhan kebutuhan pasien sangatlah
Perpustakaan Nasional KDT.
penting, salah satunya adalah proses
perencanaan keperawatan dimana hal Mubarak, W. I., Indrawati, L., Susanto,

ini juga merupakan hal penting dalan J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan

pengambilan keputusan perawatan yang Dasar. Jakarta : Salemba Medika.

akan diberikan pada pasien tersebut. Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan


Dalam memberikan asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
keperawatan kepada pasien yang Medis dan NANDA NIC – NOC.
menderita diabetes mellitus perlu Yogyakarta : Media Action.
diketahui masalah apa yang dialami
oleh pasien sehingga perawatan yang Perkeni. (2006). Konsensus

diberikan tepat mengenai sasaran Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes

masalah yang ingin diatasi dan pasien Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta :

akan mengalami kemajuan kesehatan. EGC.


Potter & Perry. (2010). Fundamental of
REFERENSI
Nursing (fundamental Keperawatan).
Almatsier, S. (2004). Penuntun Diet Buku 1. Edisi 7. Indonesia : Salemba
Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Medika.
Pustaka Utama.
Potter & Perry. (2010). Fundamental of
Arjatmo. (2002). Penatalaksanaan Nursing (fundamental Keperawatan).
Diabetes Mellitus Terpadu Cetakan 2. Buku 3. Edisi 7. Indonesia : Salemba
Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Medika.
Soegondo, S. Dkk. (2007).
Hutagalung H. (2004). Karbohidrat.
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Terpadu Cetakan 6. Jakarta : Balai
Universitas Sumatra Utara : USU digital
Penerbit FKUI.
library. Hal : 1-13.
Hincliff. (1999). Kamus Keperawatan.
Jakarta : EGC.
Supariasa,dkk. (2002). Penilaian Status
Gizi. Jakarta : EGC.

Wilkinson, J. M.(2017). Diagnosa


Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai