BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
profesional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri demi untuk
kejelasan.
masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang
16
(Sukarmin, 2008).
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak
2.1.4 Kepatuhan
1. Defenisi
perilaku yang disarankan dokter atau oleh yang lainnya (Bart, 1994).
dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional dari anggota keluarga yang
lain, teman, waktu dan uang merupakan faktor yang penting dari kepatuhan dalam
banyak mengandung gula dan makanan yang mempunyai lemak tinggi. Namun
dalam program diet. Hal ini dapat mengakibatkan tujuan dari pemberian diet tidak
1. Pengetahuan
dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan. Pengetahuan
orang lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bart (1994) dapat
dikatakan bahwa perilaku yang dilakukan atas dasar pengetahuan akan lebih
bertahan dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Jadi
mereka harus melakukan suatu tindakan sehingga perilaku pasien DM dapat lebih
mudah untuk diubah kearah yang lebih baik. Sebenarnya 95% kesembuhan pasien
keberhasilan dalam mengontrol gula darah akan tercapai dan mengetahui dari
berbagai komplikasi, dan juga mematuhi diet diabetes yang dianjurkan (Vitaheath,
2007)
2. Sikap
perkataan lain dapat dikatakan bahwa sikap adalah tanggapan atau persepsi
seseorang cemas, panik dan takut. Adanya diabetes terkadang merubah sikap
seseorang menjadi lebih patuh dalam mengkonsumsi diet. Sikap seseorang untuk
mematuhi diet yang dianjurkan merupakan cara ataupun tindakan yang tepat
keadaan si penderita.
sehingga para keadaan penderita diabetes akan semakin baik (Soegondo, 2008).
3. Tindakan
dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon
seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka. Respon terhadap
stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan yang dengan mudah diamati
atau dilihat oleh orang lain (Notoatmodjo, 2003). Tindakan atau cara yang perlu
diperhatikan dalam kepatuhan diet diabetes mellitus ini adalah dengan menganut
dipersepsikan sendiri oleh pasien dan bukan professional kesehatan (Niven, 2002).
4. Mengurangi Ketidakpatuhan
b) Perilaku sehat sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, oleh karena itu perlu
c) Pengontrolan perilaku sering kali tidak cukup untuk mengubah perilaku itu
sendiri.
yang lain, teman, waktu, dan uang merupakan faktor-faktor penting dalam
1. Defenisi Diet
Diet adalah kunci utama penurunan berat badan. Diet rendah kalori dan
Kunci diet diabetes adalah memilih karbohidrat yang aman dan kurangi
tepung halus, roti manis, biskuit, permen, sirup, dan makanan ringan, dan dapat
diganti dengan makanan lengkap (yaitu buah, sayuran, kacang biji, dan makanan
dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi konsumsi
karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah.
Tujuan utama dari diet adalah mengendalikan kadar gula darah agar tetap
berada di antara nilai-nilai normal, yaitu yang terletak antara nilai 60 mg%-130
mg%. Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang
dalam hal karbohidrat, protein dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi. Gizi
yang baik adalah mengandung Karbohidrat 45-60%, Protein 10-20% dan Lemak
20-25%. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress
akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
idaman. Dalam penentuan status gizi dipakai Body mass index (BMI) = Indeks
BB (kg)
BMI =
TB2 (cm)
* ObesitasI 30,0-34,9
* Obesitas II 35,0-39,9
* Obesitas III
23
Jumlah kalori yang diperlukan di hitung dari berat badan idaman dikali kebutuhan
kalori basal (30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita)
kemudian ditambah dengan kebutuhan kalori untuk aktivitas 10-30% untuk atlet
dan pekerja berat dapat lebih banyak lagi sesuai dengan kalori yang dikeluarkan
dalam kegiatannya. Untuk pasien DM yang mengidap pola penyakit lain, pola
bahwa pengaturan makan pasien DM tidak berbeda dengan pasien normal, kecuali
jumlah kalori dan waktu makan terjadwal untuk kelompok sosial ekonomi rendah,
yang baik, jumlah kandungan kolesterol (300 mg/hari) diusahakan lemak diambil
dari sumber asam lemak tak jenuh, dan menghindari lemak jenuh, jumlah
gula sebagai bumbu masakan masih diizinkan pada keadaan glukosa terkendali,
(Pranadji, 2006).
Waktu senggang yang bak bagi penderita diabetes mellitus antara selang
makan pertama dengan cemilan berikutnya adalah 3 jam. Anjuran makan garam
dapur yang boleh diikuti oleh seorang penderita DM adalah 1 sendoh teh perhari.
makan.
Sebenarnya tidak ada formula diet khusus bagi penderita diabetes. Hal
terpenting adalah harus mengenal dahulu apa itu makanan yang merupakan
sumber karbohidrat, protein, lemak, dan serat, buah bervariasi dan atur makanan
lemak, tinggi protein dan serat, serta kurangi makanan yang manis dan hewani.
Standar diet Diabetes Mellitus adalah pola makan sehari dalam satuan
dikelompokkan menjadi 1100, 1300, 1500, 1700, 1900, 2100, 2300, 2500 kalor
Keterangan :
Makan pagi dan sore jenis lauk hewan, protein hewani lemak rendah
Makanan akan menaikkan glukosa darah. Satu sampai dua jam setelah
makan, glukosa darah mencapai angka paling tinggi. Berapa banyak makanan dan
kapan anda makan akan menentukan kadar glukosa darah anda. Kadar gula darah
pada penderita diabetes dua jam setelah makan adalah 120-160 mg/dl. Usahakan
makan secara teratur setiap hari dan atur jenis, jumlah, dan jadwalnya. Dengan
demikian anda bisa memperkirakan kapan dan bagaimana glukosa darah anda
1. Karbohidrat
sehari
2. Lemak
a. Ada 3 macam jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh dan lemak
c. Lemak tidak jenuh terdapat dalam minyak jagung, minyak kacang, avokad
dan ikan. Lemak tidak jenuh lebih sehat dari lemak jenuh karena lemak
jenuh mengandung banyak kolesterol yang tidak baik untuk jantung dan
pembuluh darah.
mengandung kadar gula yang terlalu tinggi dan dalam porsi yang sedikit.
4. Protein
daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan; tahu, dan tempe.
5. Natrium
untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 1 sendok teh garam dapur
6. Serat
1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
Pola contoh menu yang dapat diikuti oleh pasien baik di rumah maupun di rumah
sakit menurut penulis antara lain agar pasien memenuhi diet dan dapat dipatuhi
sebagai berikut :
Makan pagi :
Nasi putih 1,25 unit
1 gls susu skim 75 unit
Sebutir telur ayam 25 unit
Makan siang :
Nasi putih 1,25 unit
Daging cah kembang kol 3,00 unit
Sayur bening bayam 0,25 unit
Pisang barangan 0,50 unit
Makan malam :
Nasi, sayur, daging, ikan goreng, gado-gado 3,75 unit
1 gls jus tomat 25 unit
1. Pasien langsung
penyakit secara psikologis serta kualitas yang lebih baik dalam mengatasi
2. Dukungan keluarga
secara fisik psikologis dari pasangan hidup, orang tua pasien, saudara, anak,
a. Preventif (pencegahan),
c. Kuratif (pengobatan),
d. Rehabilitatif (pemulihan).
dan meningkatkan kegiatan jasmani, terutama pada individu dengan risiko tinggi.
ekonomik penyakit ini dan betapa vitalnya kedudukan penyuluhan dan edukasi
penyuluhan tingkat primer ini yang menjadi sasaran adalah orang sehat yang
belum terdiagnosa diabetes, tetapi berisiko tinggi untuk terkena diabetes, misalnya
pada timbulnya diabetes dan usaha untuk mengurangi faktor risiko tersebut.
baru terdiagnosa diabetes. Kelompok pasien diabetes ini masih sangat perlu diberi
olah raga sesuai dengan keadaan dirinya sehingga pada akhirnya pasien akan
adalah mereka yang sudah mengalami komplikasi. Jadi dalam hal ini yang sangat
untuk mencapai tujuan pengobatan pasien harus bekerja sama dengan suatu tim
pengobatannya dapat tercapai. Manajemen dilakukan oleh tim multi disiplin yang
merupakan kelompok dari beberapa disiplin yang mempunyai tujuan yang sama
mahir/khusus diabetes dan ahli diet. Setiap anggota tim bertanggung jawab atas
olahraga fisik. Pada prinsipnya, olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda
dengan olahraga untuk pasien sehat. Olahraga fisik itu terutama untuk membakar
kalori tubuh sehingga glukosa dalam darah bisa terpakai untuk energi. Dengan
Obat baru digunakan jika penurunan gula darah secara alamiah sangat sulit
olahraga. Olahraga fisik tidak boleh dilakukan bila kadar gula lebih dari 250
mg/dl. Bila kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL sebaiknya mengkonsumsi
(1500 menit) dengan intensitas yang dianjurkan sebesar 40-70% (ringan sampai
nadi maksimal dengan rumus : 220. Lalu hitung intensitas yang diinginkan yang
disebut denyut nadi sasaran. Misalnya seorang pasien berumur 50 tahun dengan
menilai intensitas yang sesuai adalah bila tak sanggup lagi berbicara saat
berolahraga berarti olahraga fisik yang dilakukan terlalu berat. Durasi yang
dianjurkan adalah 30-60 menit. Untuk penderita diabetes yang berbadan gemuk,
latihan, tidak hanya gula darah yang berkurang, tetapi lemak tubuh pun ikut
terbakar.
Jenis olahraga fisik yang paling aman dan tepat adalah olahraga aerobik
seperti berjalan, bersepeda, berenang, dan senam kelompok. Sedangkan bagi usia
dengan baik. Sebaiknya dipilih waktu yang tepat, karena panas matahari bisa
membakar kalori lebih banyak. Ini berbahaya karena bisa menyebabkan terjadinya
hipoglikemia, atau penurunan gula darah secara drastis, terutama bagi penderita
diperhatikan waktu puncak kerja insulin yang disuntikkan. Jangan sampai saat
puncak insulin bekerja, penderita melakukan olahraga. Saat itu kadar gula darah
akan banyak turun. Jika ditambah latihan, akan membuat gula darah turun drastis,
yang diberikan.
juga akan memelihara kadar gula, juga akan memelihara masa otot penderita
sehingga tetap kokoh. Khusus diabetes yang parah, misalnya saraf kakinya sudah
terganggu, pilih olahraga ringan dan tidak terlalu banyak benturannya, misalnya
bersepeda, itupun harus dilakukan dengan hati-hati, terutama kalau sudah sampai
Jadi yang dianjurkan berolahraga hanya mereka yang betul-betul tidak masih
aktif, tidak memiliki keterbatasan pada saraf, radang sendi dan keterbatasan
lainnya. Dalam melakukan olahraga, ada beberapa hal gula darah penderita saat
melakukan olahraga 300 mg/dl. Jika lebih dari itu dikuatirkan terjadi ketosis
(kelebihan keton dalam jaringan). Penderita dengan kadar gula yang terlalu rendah
(Sitanggang, 2007).
manis-manis, boleh permen, roti isi selai, teh manis atau manisan manis lainnya.,
Langsung saja makan atau minum bekal itu secukupnya. Juga bila bila keringat
dingin sudah mulai mengucur menunjukkan gula darah tubuh sudah menurun.
tingkat kesehatan secara umum sehingga seluruh organ tubuh akan berfungsi baik.
Terukur berarti sesuai kondisi dan kemampuan dan tidak dipaksa. Ini sangat
penting karena tidak semua diabetes dapat melakukan olahraga tanpa risiko.
Hanya penderita diabetes mellitus dan tidak tergantung suntikan insulin yaitu
penderita yang masih pada stadium ringan atau sedang yang dapat melakukannya
dengan aman. Apabila penyakit yang diderita sudah disertai komplikasi seperti
penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, atau disertai umur maka harus
darah bagi diabetes olahraga yang teratur dan terukur akan mendapatkan
Senam kaki dilakukan pada posisi berdiri, duduk dan tidur manfaatnya :
Gerakan senam kaki diabetes yang dapat dilakukan oleh pasien DM secara teratur
1 Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
2. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat ujung telapak kaki
ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
5. Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakkan jari-jari ke depan
kali.
7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke- 8, namun gunakan
10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian
11. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu dan dilicinkan kembali
menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
1. Luka kaki merupakan kejadian luka yang tersering pada pasien diabetes,
2. Ada banyak alasan mengapa pasien dengan diabetes berisiko tinggi terhadap
a. Diakibatkan kaki yang sulit bergerak, terutama jika wanita tersebut obesitas
kaki mudah terinfeksi dan menjadi gangren, sehingga makin sulit dalam
1. Luka kaki diabetik, dikenal juga dengan istilah lain, seperti luka diabetes,
2. Luka diabetik atau diabetik foot ulcers sering juga disebut sebagai ulkus
menerus).
3. Luka diabetik adalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik yang
sebagai berikut:
2. Luka kaki merupakan kejadian luka yang tersering pada klien diabetik,
syaraf, walaupun keluhan dan gejala syaraf atau pembuluh darah tidak
selalu bersamaan.
diamputasi.
luka.
2.5.1 Pengertian
secara umum, holistik dan komprehensif meliputi bio, psiko, sosio dan
spiritual.
cepat.
penyembuhan luka.
c. Menyerap eksudat
dilakukan.
penggantian dressing.
1. Letak Luka :
terjadinya luka.
Letak luka pada ibu jari kaki, penyebab tertinggi letak luka
luka.
kondisi luka.
Termasuk ‘Ulkus
superfisial’
(Superficial
Ulcers)
Stadium 0 Tidak terdapat lesi
Kulit dalam keadaan baik,
tetapi dengan bentuk tulang
kaki yang menonjol
(‘charchot arthropathies)
Stadium I Hilangnya lapisan kulit hingga
dermis dan kadang-kadang
tampak menonjol.
Termasuk
‘Gangrene’
Stadium IV Gangren sebagian, menyebar
hingga sebagian dari jari kaki,
kulit sekitarnya selulitis,
gangrene lembab/kering.
nekrotik/ gangren.
adalah :
sekali.
langsung.
antara lain :
jaringan
darah putih.
Keloid ini biasa muncul tidak terduga dan tidak pada setiap
3) Support the host (nutrisi, control gula darah, kontrol faktor penyerta)
b. Perawatan Luka :
1) Mencuci luka
nekrotik, cairan luka yang berlebihan, sisa balutan, dan sisa metabolic
tubuh pada permukaan luka. Cairan terbaik dan teraman untuk mencuci
seperti yodium sebaiknya hanya digunakan saat luka terinfeksi dan harus
membuang jaringan nekrotik / slough pada luka. Secara alami tubuh akan
darah) bila ragu-ragu lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan
waktu yang cukup lama, pengunaan zincoksida salep cukup efektif untuk
melakukan pencucian kulit sekitar luka dengan Nacl 0,9%, bila eksudat
pseudomonas
b) Hidro actif gel : adalah jenis topical terpi yang membantu proses
merah.
tubuh (cairan luka) sehingga madu dapat menarik cairan pada luka
dilakukan 4-6 mg. Jika dalam kurun waktu tersebut belum menunjukkan
dilakukan secara obyektif melalui pengukuran. Beberapa hal sering terjadi yang
menyebabkan gagalnya proses penyembuhan luka: kondisi fisik dan mental pada
luka pasien, adanya gas ganggren pada luka, tidak adequatnya tehnik tindakan
perawatan luka (nekrotomi), gula darah belum terkontrol (pasien tidak patuh
2.5.7 Edukasi
Edukasi keperawatan sangat penting bahkan saat ini edukasi menjadi pilar
1) Edukasi dan latihan diberikan dengan instruksi tertulis dan verbal secara
keluarganya.
Obat golongan ini sudah dipakai pada pengelolaan sejak tahun 1957
demikian efek klinisnya dan mekanisme kerjanya. Golongan obat ini bekerja
dengan menstimulasi sel Beta pancreas untuk melepaskan insulin yang tersimpan.
inhibitor DPP-4
yang sudah tidak dapat dikendalikan kadar glukosa darahnya dengan kombinasi
insulin kerja, insulin dapat pula diberikan dengan dosis terbagi insulin kerja
menengah dua kali sehari akan kemudian diberikan campuran dimana perlu sesuai
dengan respon kadar glukosa darahnya. Umumnya dapat juga pasien langsung
diberikan insulin campuran kerja cepat dan menengah dua kali sehari.
4. Sebutkan nama generik dan merek obat oral, terangkan tanda dan gejala
hiperglikemia.
menyuntik dirinya dengan garam fisiologis atau insulin yang sudah di siapkan.
6. Tunjukkan perbedaan suntikan setengah atau (50 unit) dan 1 cc (100 unit).
pulau-pulau Langerhans di pankreas belum ada. Oleh karena itu pengobatan untuk
The Health Belief Model (HBM) adalah suatu model psikologi yang
digunakan untuk memahami dan memprediksi perilaku sehat melalui aspek sikap
dan keyakinan individu (Conner dan Norman, 1996). Model ini sangat membantu
tersebut.
Delamater, 2006) Pasien akan patuh jika penatalaksanaan terapi terkesan masuk
akal, efektif, biaya yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang didapatkan,
Penelitian yang dilakukan oleh Harris dan Lina dalam Woolridge (1992)
meningkatkan kontrol diabetes karena hanya salah satu dari sekian banyak faktor
Tingginya tingkat stres dan koping mal adaptif telah dihubungkan dengan
seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan juga telah diasosiasikan dengan
Attitudes, Wishes, and Needs) pada tahun 2005 menunjukan bahwa sejumlah
besar pasien DM memiliki kesehatan psikologis yang buruk dan permasalahan ini
membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari
menu harian. Beberapa sumber dari protein adalah meliputi daging, ikan, putih
2.9.2 Olahraga
glukosa dari peredaran darah untuk digunakan sebagai sumber energi selama dan
Cara yang paling efektif dalam merawat luka yang baik adalah dengan
metode mencuci luka gangren, dengan Nacl 0,9 (luka dalam keadaan lembab)
syarat utama lingkungan luka harus dibasahi. Pada keadaan lembab, proteolytic
enzim secara selektif akan melepas jaringan nekrosis dari tubuh. Pada keadaan
melunak jaringan nekrosis akan mudah lepas dengan sendirinya ataupun dibantu
dengan tindakan debridement lain yang biasa digunakan adalah dengan cara
menggunakan metronidazole luka ditutup dengan kain kasa steril yang tipis.
dari proses inflamasi, proliferasi, pematangan dan penutupan luka. Pada gangren,
1. Evaluasi keadaan luka dengan cermat keadaan klinis luka dalamnya luka
3. Debridement luka yang adekuat dan radikal, sampai bagian yang hidup
sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan orang
Sumber dari dukungan sosial ini adalah orang lain yang akan berinteraksi
secara fisik dan psikologis. Orang lain ini terdiri dari pasangan hidup,
orang tua, saudara, anak, kerabat, teman, rekan kerja, staf medis serta
tiga, yaitu direct effects, indirect effects, and buffering effects (Duffy dan
laku dan pola hidup sehat akibat akumulasi efek positif dari pengalaman
masalah yang lebih besar. Sementara berdasarkan the buffering effects atau
yang dapat dibagi kedalam beberapa fungsi lain yang lebih spesifik antara
variabel yang akan diteliti yaitu menentukan adanya peran asuhan keperawatan
dalam penyembuhan diabetes mellitus dengan gangren dilihat dari kadar gula
penelitian yang dilakukan dan memberi landasan terhadap topik yang dipilih
diamati dari variabel yang diteliti untuk memperjelas maksud dari suatu penelitian
yang dilakukan.
Asuhan Keperawatan
- Diet
- Olahraga
- Perawatan luka
- Pengobatan (dokter)
- Psikologi
- Sosial
Karakteristik Responden
- Umur
- Jenis kelamin
- Status perkawinan
Penyembuhan Luka Gangren
- Pendidikan
- Pekerjaan/penghasilan
- Tempat tinggal
Lain-lain :
- Komplikasi DM
Akut :
Hipoglikemia
Hiperglikemia
Kronik :
- Mikroangiopati
- Makroangiopati
diatas, maka pengembangan kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Karakteristik Subjek
- Umur
- Jenis kelamin
- Psikologis
- Sosial
- Pendidikan
- Penghasilan Penyembuhan luka :
- Kadar Gula Darah
- Ukuran luka