Anda di halaman 1dari 5

PEKERJAAN GALIAN, GALIAN DAN TIMBUNAN

PEKERJAAN TEROWONGAN

1. Manfaat penyelidikan tanah.

Data-data hasil penyelidikan tanah yang meliputi jenis tanah, susunan lapisan (strata) tanah
serta tinggi muka air tanah sangat membantu dalam pelaksanaan pekerjaan tanah.

Dengan diketahuinya data tanah ditempat pekerjaan tanah, maka dapat disiapkan peralatan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut. Disamping itu dapat pula direncanakan dan
disiapkan alat-alat pembantu dan bangunan penunjang sebagai sarana pencegahan terjadinya
kecelakaan.

2. Pekerjaan galian tanah


a. Galian tanah.

Pelaksanaan galian tanah pada pekerjaan saluran, parit, sumur dan sejenisnya perlu
diperhatikan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan sehubungan dengan jenis dan sifat
tanah.
Bebebrapa hal perlu mendapatkan perhatiaan adalah :

i. Galian kemeringgan tebing yang cukup aman pada galian terbuka sesuai dengan jenis
tanahnya. (Ingat bidang lereng alam dari setiap jenis tanah).
ii. Memasang turap kayu atau besi sebagai dinding penahan tanah pada galian parit untuk
menghindari terjadinya longsor.
Gambar a.ii. turap kayu, pencegah kelongsoran tanah.

iii. Meletakan beban dekat dengan tebing galian, menyebabkan kemungkinan terjadinya
tanah longsor.
Gamabar a.iii. Tanah longsor akibat pembebanan.

iv. Pembuatan saluran air billa diperlukan untuk dranaese air hujan atau air tanah pada
pengalian yang luas.
v. Pengaturan lalu lintas kendaraan angkut pada tempat pengalian tanah dengan mengunakan
mesin gali ( excavator ). Operator harus selalu memperhatikan keadaan sekitar dan petunju
dari pemandu.
vi. Penyediaan alat-alat penolong untuk tenaga kerja yang sedang mengali tanah pada
kedalaman yang cukup membahayakan.

b. Galian dibawah tanah.

Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian pada pekerjaan galian bawah permukaan
dibawah tanah adalah sebagai berikut :

i. Pembuatan kontruksi pembuatan tanah yang kuat untuk menghindari terjadinya tanah
longsor.
Gambar b.i. konstruksi penahan Tanah yang kurang kuat.

ii. Pengaturan sirkulasi udara bersih didalam terowongan harus selalu diusahakan.
iii. Pengadaan penerangan yang cukup untuk keamanan bekerja.
iv. Pengadaan pemeriksaan apakah didalam lubang terowongan terdapat gas berbahaya.
Pemeriksaan dilakukan paleng sedikit setiap penggantian regu kerja ( shift ).
v. Penggunaan topeng anti gas beracun diharuskan bagi tenaga kerja yang memberikan
pertolongan pada tenaga kerja yang pinsang karena gas beracun.
Gambar b.v. pertolongan pada tenaga kerja yang pingsan.

vi. Penggunaan tutup muka untuk melindungi diri terhadap debu pada pengeboran batu.
vii. Pengeboran dibawah tanah sebaiknya menggunakan alat dengan penggerak angin
(compressend air).
viii. Pemeriksaan kabel-kabel listrik untuk menghindari terjadinya korsluting listrik.
ix. Pengalian batu bawah tanah dengan menggunakan bahan peledak, harus waspada terhadap
timbulnya gas yang membahayakan tenaga keja.
x. Peledakan baru dilakukan bilah telah diyakini bahwa tidak ada tenaga kerja yang berada
pada tempat yang berbahaya.
xi. Tenaga kerja baru diizinkan kembali ketempat kerja setelah dinyatakan aman.

Anda mungkin juga menyukai