Anda di halaman 1dari 45

Drying

Drying
• Pengeringan/Drying adalah operasi yang bertujuan
menyingkirkan kandungan air dalam padatan, cairan atau
gas.
• Istilah drying juga digunakan untuk operasi pemisahan
zat cair tertentu dari cairan pelarut.
Drying

• Di industri, drying digunakan dalam proses produksi


berbagai barang seperti gula, tepung dan susu bubuk.
• Drying juga digunakan untuk menurunkan kadar air di
udara agar dapat digunakan sebagai tenaga pneumatic.
Metode Drying
1. Mechanical

2. Physical

3. Chemical
Mechanical Drying
• Mechanical drying menggunakan tenaga
mekanik untuk menyingkirkan kandungan air
dari suatu zat.
• Beberapa contoh mechanical drying adalah:
– Compressing Dryer
– Centrifugal & Cyclone Dryer
Centrifugal & Cyclone Dryer
Physical Drying
• Physical drying memanfaatkan sifat fisika untuk
menyingkirkan kandungan air dari suatu zat.

• Beberapa contoh physical drying adalah:


– Adsorpsi – Evaporasi
– Absorpsi – Sublimasi
– Kondensasi – Infra-red drying
Chemical Drying
• Beberapa zat kimia yang mengikat molekul air juga
dapat digunakan untuk menyingkirkan kandungan air
pada suatu zat.

Contoh Pengeringan Kimia:

2 𝑁𝑎 + 𝐻2𝑂 → 2 𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐻2
Kadar air dapat diturunkan dengan
mengubah air menjadi garam menggunakan
sodium (Na).
Drying Dengan Aliran Udara

• Salah satu metode pengeringan yang paling sering


digunakan adalah dengan menggunakan aliran udara.
• Dengan mengalirkan udara pada zat padat atau cair,
kandungan air dalam zat dapat diserap ke aliran udara.
Compressor Air Dryer
Drying Dengan Aliran Udara
• Jumlah uap air yang dapat diserap aliran senyawa udara
kering kering
udara terbatas.
• Jumlah air yang dapat diserap udara
tergantung oleh beberapa faktor, antara
lain:
– Laju aliran udara
– Kandungan air dalam aliran udara
– Temperatur sistem senyawa udara
• Udara yang tidak dapat menyerap air lagi basah basah
disebut udara jenuh (saturated air).
Humiditas
• Humiditas/kelembapan merupakan perbandingan antara
jumlah kandungan uap air dengan jumlah udara kering
𝑘𝑔 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
𝐻=
𝑘𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
• Dalam drying terdapat beberapa jenis definisi humiditas
berbeda :
𝐻𝐴 = 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝐻𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛
=
𝐻𝐴
𝐻𝑉 = 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐽𝑒𝑛𝑢ℎ = × 100%
𝐻𝑉
Humiditas

Pada temperatur rendah molekul uap air berubah kembali ke


fasa cair (kondensasi), sehingga kelembapan jenuh udara
menjadi lebih rendah.
Temperatur dimana uap air kembali berubah menjadi cairan
disebut dew point
Jenis-Jenis Dryer
1. Dryer Padatan

2. Dryer Cairan

3. Dryer Gas
Room Dryer
Vacuum Dryer
Tunnel Dryer
4-Belt Dryer
Tumble Dryer
Drying Tower
Spray Dryer
Fluid-Bed Dryer
Cylinder Dryer
Absorption & Adsorption Dryer
Evaporasi
• Evaporasi adalah operasi pemisahan, yang melibatkan satu
atau lebih zat dalam sebuah campuran mengalami perubahan
fasa dari cair ke gas/uap.

• Evaporasi memisahkan senyawa


dengan memanfaatkan perbedaan titik
didih antara senyawa dalam sebuah
campuran.
Evaporasi
Uap
(Komponen Ringan)
Energi Pemanas

Evaporator
Campuran

Kondensat
(Komponen Berat)
Kesetimbangan Fasa
Cair-Uap

Temperatur (T) Tinggi

Setiap senyawa memiliki kesetimbangan antara fasa cair dengan


gas. Kesetimbangan fasa dapat dimanipulasi untuk mengarah ke sisi
cairan atau uap.
Pengaruh Temperatur di Evaporasi
• Untuk memastikan pemisahan sukses, temperatur
evaporasi harus berada antara kedua titik didih senyawa
yang ingin dipisahkan.
• Terdapat dua metode pertukaran
panas saat evaporasi:
– Langsung
– Tidak Langsung
Pengaruh Tekanan di Evaporasi
• Tekanan sistem dan tekanan parsial senyawa
mempengaruhi titik didih evaporasi.

• Evaporasi dapat dilakukan dalam


tiga kondisi:
– Underpressure (<1 atm)
– Overpressure (>1 atm)
– Atmospheric Pressure (1 atm)
Konfigurasi Evaporator
• Sering kali, lebih dari satu unit evaporator diperlukan dalam proses
pemisahan. Unit evaporator bisa disambungkan untuk mencapai
kapasitas lebih besar, atau effisiensi pemisahan tinggi.

• Terdapat beberapa jenis konfigurasi


evaporator berbeda yang dapat
digunakan:
– Konfigurasi Seri
– Konfigurasi Parallel
– Konfigurasi Efek
Konfigurasi Seri

Konfigurasi seri memiliki effisiensi pemisahan tinggi akan


tetapi kapasitas produksi lebih rendah.
Konfigurasi Paralel

Konfigurasi paralel mempunyai kapasitas produksi besar


tetapi tidak dapat memisahkan senyawa dengan kemurnian
tinggi.
Konfigurasi Efek

Konfigurasi efek memanfaatkan uap hasil evaporasi


sebagai media pemanas evaporator lain, sehingga
konsumsi energi proses menjadi lebih ekonomis.
Konfigurasi Efek

Konfigurasi efek juga dapat dioperasikan secara paralel


dan seri.
Jenis-Jenis Evaporator

Robert Evaporator Circulation Evaporator


Jenis-Jenis Evaporator

Kestner Evaporator Film Evaporator


Kondensasi
• Unit evaporator sering kali dilengkapi juga dengan
kondenser untuk menangani uap yang dihasilkan.
Kondensasi adalah operasi yang mengubah kembali
uap/gas kembali menjadi cairan.
• Tujuan kondensasi uap:
– Diinginkan produk akhir dalam
bentuk cairan.
– Uap evaporasi mengandung zat
berbahaya.
– Mengurangi dampak lingkungan
dari uap evaporasi.
Jenis-Jenis Kondensor

Surface Condenser Mixing Condenser


Vapor Treatment
Untuk mencegah kontaminasi kondeser atau
hilangnya produk saat evaporasi, penanganan
khusus sering kali diberikan pada uap evaporator
sebelum memasuki kondenser.

Penangan uap sering kali diberikan melalui:


– Pengubahan arah uap
– Demister
Pengubahan Arah Uap
Demister
Sirkulasi Evaporator

Pemisahan yang lebih efektif dapat dicapai dengan


mengalirkan kembali kondensat uapevaporator
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai