Sap (Satuan Acara Pembelajaran) : A. Kompetensi
Sap (Satuan Acara Pembelajaran) : A. Kompetensi
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intravena.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intravena
b. Mendiskusikan pemberian suntikan intravena
c. Melakukan pemberian suntikan intravena.
B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intravena
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan.
4. Perlak kecil/pengalas
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intravena.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intravena.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intravena ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intravena ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA
1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intravena adalah menyuntikkan cairan obat kedalam pembuluh darah
vena.
2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui vena dengan dosis dan waktu yang tepat.
3. INDIKASI
Pada klien yang dipasangi infus dan membutuhkan terapi obat yang mengharapkan reaksi cepat,
dan kontinyu sehingga kadar terapeutik obat dalam darah dapat dipertahankan.
4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 3 cc dan jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan
4. Perlak kecil (pengalas)
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Petugas berdiri disambing lengan yang dipasangi infus.
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Pastikan bahwa cairan intravena diinfuskan dengan kecepatan yang tepat.
c. Periksa kateter infuse dan letaknya.
d. Pastikan bahwa medikasi dan cairan intravena cocok.
e. Pilih port slang yang paling dekat dengan pembuluh darah klien.
f. Bersihkan port injeksi dengan kapas antiseptic selama 1 menit.
g. Masukkan jarum suntik berukuran kecil/adaptor yang berisi obat melalui bagian tengah port
slang.
h. Sumbat saluran intravena dengan menekuk slang dibagian depan pangkal injeksi. Tarik
plunger secara perlahan untuk mengaspirasi aliran balik darah.
i. Setelah darah teraspirasi, lepaskan tekukan slang dan injeksikan obat dalam waktu yang telah
ditetapkan.
j. Setelah menginjeksikan obat, tarik kembali spuit dan periksa kembali kecepatan aliran.
k. Buang jarum suntik/adaptor dan spuit ke wadah khusus yang telah disediakan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intramuskuler.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intramuskuler
b. Mendiskusikan pemberian suntikan intramuskuler
c. Melakukan pemberian suntikan intramuskuler
B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intramuskuler
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
2. Bengkok kosong
-
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intramuskuler.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intramuskuler.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intramuskuler ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intramuskuler ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intramuskuler ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAMUSKULER
1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intravena adalah menyuntikkan cairan obat kedalam jaringan otot.
2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui otot dengan dosis dan waktu yang tepat.
3. TEMPAT PENYUNTIKAN
a. Otot bokong (Muskulus gluteus maximus) kanan dan kiri, yang tepat adalah 1/3 bagian dari
spina iliaca anterior ke tulang ekor (ox. Coxygeus).
b. Otot paha bagian luar (Muskulus Quadriceps Femoris).
c. Otot pangkal lengan (Muskulus Deltoideus).
4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 -10 cc dan jarum no.1-2 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien.
b. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
c. Memasang sampiran bila perlu.
d. Mengatur posisi pasien.
e. Mencuci tangan.
f. Membebaskan daerah yang disuntik dari pakaian.
g. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alcohol, membuang kapas ke dalam bengkok,
tunggu sampai kulit kering.
h. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri pada daerah bokong, atau mengangkat otot pada
Muskulus Quadriceps Femoris atau Muskulus Deltoideus, kemudian memasukkan jarum ke
dalam bokong tegak lurus dengan permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum. Menarik
penghisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak, bila tidak ada darah
menyemprotkan cairan obat perlahan-lahan
i. Setelah obat masuk seluruhnya, kulit daerah penusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol,
jarum ditarik keluar dengan cepat, kemudian tempat penyuntikan di massage.
j. Merapihkan pasien.
k. Membawa alat-alat ke meja pasien untuk dibersihkan.
l. Mencuci tangan.
HARI/TANGGAL :
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intrakutan.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intrakutan.
b. Mendiskusikan cara pemberian suntikan intrakutan
c. Melakukan pemberian suntikan intrakutan.
B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intrakutan.
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
2. Bengkok kosong
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intrakutan ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intrakutan ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAKUTAN
1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intrakutan adalah menyuntikkan cairan obat kedalam jaringan kulit.
2. TUJUAN
Mendapatkan reaksi setempat.
3. INDIKASI
Pada pasien yang akan mendapatkan terapi obat antibiotic.
4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan jarum no. 18 berisi cairan suntikan dan kapas alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Memberitahu dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
c. Membawa alat-alat kedekat klien.
d. Mengatur lingkungan (menjaga privacy klien).
e. Membebaskan area yang akan ditusuk dari pakaian.
f. Mendesinfeksi daerah penyuntikan dengan kapas antiseptic secara memutar dari tengah ke
tepi dengan diameter 5 cm. buang kapas alcohol bekas kedalam bengkok dan tunggu kulit
sampai kering.
g. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, kemudian jarum ditusukkan perlahan-lahan
dengan lubang jarum mengarah keatas.
h. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15°-20°.
i. Menyemprotkan cairan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit lalu jarum
ditarik.
j. Merapikan pasien.
k. Membawa alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.
6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pastikan obat belum kadaluarsa
Saat penyuntikan, pilih daerah lengan bawah bagian dalam 1/3 dari lipatan siku yang bebas dari
pembuluh darah.
Jangan mengusap atau memasase bekas penyuntikan.
Anjurkan klien untuk sementara tidak melipat ataupun menindih lengan yang disuntik.
Perhatikan reaksi alergi yang ditimbulkan pada klien seperti rasa panas, gatal, kemerahan, nyeri
dan pembengkakan.
HARI/TANGGAL :
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemasangan oksigen dengan nasal kanul.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pemasangan oksigen dengan kanula nasal.
b. Mendiskusikan pemasangan oksigen dengan kanula nasal.
c. Melakukan pemasangan oksigen dengan kanula nasal.
B. POKOK BAHASAN
Pemasangan Oksigen dengan Nasal Kanul.
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Nasal Kanul steril dan on steril beserta tabung oksigen dan regulator lengkap.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
3. Humidifier
4. Flowmeter
5. Slang oksigen
6. Kanula nasal.
-
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemasangan oksigen dengan kanula
nasal.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemasangan
oksigen dengan kanula nasal.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemasangan oksigen
dengan kanula nasal ?
2. Jelaskan cara pemasangan oksigen dengan kanula nasal ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan oksigen
dengan kanula nasal ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
2. TUJUAN
1. Mengatasi hipoksemia/hipoksia
2. Untuk mempertahankan metabolisme.
3. Sebagai tindakan pengobatan.
3. INDIKASI
1. Penderita dengan kelumpuhan otot pernapasan
2. Penderita dengan narkose umum
3. Penderita dengan trauma paru
4. Hipoksemia/hipoksia.
4. PERSIAPAN
a. Alat
1. Tabung Oksigen
2. Manometer (untuk mengetahui isi oksigen dalam tabung)
3. Humidifier (botol pelembab) berisi agua destilata/air matang sampai pada batas yang telah
ditentukan.
4. Flowmeter (pengukur aliran) untuk mengetahui jumlah oksigen yang diberikan permenit.
5. Slang (pipa saluran) oksigen.
6. Kanula nasal (Binasal kanula).
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Memberitahu dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
c. Membawa alat-alat kedekat klien.
d. Mengatur lingkungan (menjaga privacy klien).
e. Mengatur posisi klien senyaman mungkin.
f. Menghubungkan nasal kanula dengan oksigen lengkap dengan pelembabnya, memutar
tombol flowmeter untuk menentukan jumlah aliran oksigen permenit sesuai program.
g. Pasang nasal kanula hingga tepat masuk pada dua lubang hidung klien.
h. Melingkari kedua belakang telinga klien dan tarik penjepit hingga dagu klien. Atau melingkari
belakang kepala klien, penjepit ditarik hingga ke belakang kepala.
i. Menganjurkan pasien agar setiap menarik napas melalui hidung.
j. Mencuci tangan.
k. Mendokumentasikan hasil tindakan.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
b. Mendiskusikan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
c. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
B. POKOK BAHASAN
Pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Tensi meter dan stetoskop lengkap.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
3. Alat tulis
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pengukuran tekanan darah ?
2. Jelaskan cara pengukuran tekanan darah ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran tekanan darah ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL (TEKANAN DARAH)
A. PENGERTIAN
Mengukur tekanan darah pada dinding arteri dengan menggunakan tensi meter.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pekerjaan jantung.
2. Untuk membantu menentukan diagnose.
C. PERSIAPAN ALAT
1. Tensi meter.
2. Stetoskop.
3. Alat tulis.
4. Buku catatan perawat.
D. PROSEDUR KERJA
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian transfuse darah pada klien.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pemasangan transfuse darah .
b. Mendiskusikan pemasangan transfuse darah.
c. Melakukan pemasangan transfuse darah.
B. POKOK BAHASAN
Pemberian transfuse darah.
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Set transfuse darah.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian transfuse darah ?
2. Jelaskan cara pemasangan transfuse darah ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian transfuse darah ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
A. PENGERTIAN
Memindahkan atau memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh pasien melalui vena
B. TUJUAN
Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan pasien akan darah sesuai dengan
program pengobatan
D. PERSIAPAN ALAT
b. Untuk pengambilan contoh darah (blood cross):
1. Botol kecil yang bersih
2. Spuit dan jarum steril
3. Formulir permintaan darah
c. Untuk pelaksanaan pemberian darah kepada pasien:
1. Peralatan pemasangan infus atau transfusi set steril
2. Cairan sesuai dengan kebutuhan (cairan NaCl)
3. Persediaan darah yang cocok dengan golongan darah pasien, sesuai dengan kebutuhan
d. Persiapan Pasien
Melakukan pendekatan kepada pasien / keluarganya dengan memberikan penjelasan tentang
tindakan yang akan dilakukan
E. PROSEDUR KERJA
1. Segera setelah darah yang diperlukan tersedia, lakukan hal-hal berikut :
b. Periksa apakah suhu darah dalam botol sesuai dengan suhu tubuh normal (suhu kamar)
dengan cara meraba bagian luar botolnya. Bila suhu belum sesuai maka pemasangan infus
ditangguhkan (dibiarkan di luar lemari es sekurang-kurangnya 30 menit)
c. Pemasangan infus dilakukan dengan cairan NaCl yang tersedia
d. Bila aliran / tetesan sudah lancar, slang infus dipindahkan ke botol darah dengan cara:
dahulukan memindahkan slang infusnya ke botol darah, kemudian baru slang udaranya
1. Atur jumlah tetesan darah permenit sesuai dengan yang telah ditentukan
2. Bila pada transfusi darah ini tidak ada kesulitan maka pemberian dilanjutkan sampai jumlah
yang ditentukan. Bila yang diberikan telah mencapai jumlah yang ditentukan, slang udara
dipindahkan ke botol cairan NaCl, dan slang darah diklem, kemudian dipindahkan. Klem dibuka
dan tetesan diatur kembali
3. Pemberian transufsi diteruskan atau dihentikan, harus disesuaikan dengan program pengobatan
yang telah ditentukan.
4. Pemberian transfusi selesai, jarum dicabut, bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol,
kemudian ditutup dengan kain kasa steril dan diplester
sesak napas, urticaria, suhu meninggi dll). Bila terjadi hal yang demikian maka slang transfusi
segera diklem dan laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan
e. Pada pasien dengan suhu tinggi, sebelum transfusi darah, terlebih dulu harus meminta
pendapat dari dokter yang bersangkutan
f. Catat tanggal dan jam pemberian, jumlah dan golongan darah yang diberikan, serta reaksi
pasien dll
g. Sediakan obat-obatan anti alergi, lengkap dengan spuitnya.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan subkutan.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan subkutan
b. Mendiskusikan pemberian suntikan subkutan
c. Melakukan pemberian suntikan subkutan
B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Subkutan
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan.
4. Perlak kecil/pengalas
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Subkutan ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan Subkutan ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Subkutan ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui subkutan dengan dosis dan waktu yang tepat.
3. TEMPAT PENYUNTIKAN
a. Pada lengan atas sebelah luar 1/3 bagian dari bahu
b. Pada paha sebelah luar, 1/3 bagian dari sendi panggul
c. Pada daerah dada
d. Pada daerah perut sekitar pusat ( Umbilicus )
4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan
4. Perlak kecil (pengalas)
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Petugas berdiri disambing lengan yang dipasangi infus.
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
k. Merapikan pasien
l. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk di bereskan.
Mencuci tangan
A. KOMPETENSI
6. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemasangan kateter urine.
7. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan cara pemasangan kateter urine
b. Mendiskusikan cara pemasangan kateter urine
c. Melakukan pemasangan kateter urine
B. POKOK BAHASAN
Pemasangan Kateter Urine
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Set kateter urine steril
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemasangan kateter urine?
2. Jelaskan cara pemasangan kateter urine ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan kateter urine?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PEMASANGAN KATETER URINE
1. PENGERTIAN
Kateterisasi perkemihan adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan air kemih dengan
memasukan kateter steril melalui uretra dan masuk kedalam kandung kemih.
2. TUJUAN
Untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih.
3. INDIKASI
Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih.
Mendapatkan urine steril untuk specimen.
Pengkajian residu urine.
Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medulla spinalis, gangguan neuromuscular,
atau inkompeten kandung kemih, serta pasca operasi besar.
Mengatasi obstruksi aliran urine.
Mengatasi retensi perkemihan.
4. PERSIAPAN
a. Alat
1. Kateter urine no. 18, 16 (sesuai kebutuhan) steril.
2. Urine Bag
3. 1 pasang sarung tangan steril
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Bengkok
6. Spuit berisi larutan aquadest untuk menggembungkan balon
7. Kapas
8. Savlon/sublimat
9. Jelly/pelumas
10. Senter
11. Duk steril, berlubang satu
12. Perlak/alas bokong
b. Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan.
c. Persiapan Lingkungan
1. Pintu dan jendela ditutup
2. Pakaian bagian bawah pasien dibuka lalu ditutup dengan sarung atau selimut.
5. CARA KERJA
a. Memberitahu pasien/ menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan mengisi formulir Informed
Consent.
b. Berdiri di bagian kanan tempat tidur jika kita menggunakan tangan kiri (berdiri disebelah kiri jika
biasa menggunakan tangan kanan).
c. Pasang perlak dibawah bokong klien.
d. Bantu klien terlentang (lutut difleksikan). Minta klien untuk merelaksasikan pahanya sehingga
dapat meningkatkan rotasi eksternal.
e. Menempatkan penutup diatas kedua paha
f. Mencuci tangan
g. Membersihkan permukaan alat kelamin :
Khusus pada wanita
Memakai sarung tangan bersih. Dengan tangan kiri labia dibuka dan dibersihkan dengan
tangan kanan pakai kapas sublimat/savlon sampai bersih dengan arah dari atas ke bawah.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemasangan infus.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan cara pemasangan infus.
b. Mendiskusikan cara pemasangan infus.
c. Melakukan pemasangan infus.
B. POKOK BAHASAN
Pemasangan Infus.
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Set peralatan infus steril.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemasangan infus ?
2. Jelaskan cara pemasangan infus ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan infus ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
PEMASANGAN INFUS
1. PENGERTIAN
Pemasangan infus adalah suatu tindakan/pengobatan dengan memasukkan cairan elektrolit,
nutrisi dan obat-obatan langsung ke dalam pembuluh darah vena dengan jumlah yang banyak
dalam waktu tertentu melalui set infus dengan prinsip steril.
2. TUJUAN
1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh setelah banyak kehilangan cairan.
2. Memberikan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari.
3. Menyediakan suatu medium untuk pemberian obat secara intravena.
4. Sebagai tindakan pengobatan seperti pada pasien dengan syok, intoksikasi berat, pra dan
pasca bedah, serta sebelum transfusi darah.
3. INDIKASI
1. Pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolitnya melalui oral atau
enteral.
2. Pasien dengan syok, perdarahan hebat, dehidrasi.
3. Pasien dengan program pengobatan secara intravena.
4. PERSIAPAN
a. Alat
1. Tiang/standar infus
2. Baki berisi :
Cairan infus
Infus set sesuai ukuran (makro-mikro)
IV kateter/ jarum infus sesuai dengan kebutuhan.
Kapas alcohol pada tempatnya.
Kassa steril pada tempatnya
Cairan/salep antibiotic (betadine)
Handscoen steril
Turniquet/karet pembendung
Pengalas/perlak
Plester dan gunting verband
bengkok
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Petugas berdiri disebelah kanan klien.
Gulung lengan baju pada tangan yang akan diinfus.
5. CARA KERJA
a. Memastikan tentang adanya order pengobatan.
b. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
c. Meletakkan alat-alat kedekat pasien
d. Mencuci tangan.
e. Periksa cairan terhadap warna, kejernihan dan tanggal kadaluarsa.
f. Menggantungkan botol cairan pada tiang infus.
g. Mendesinfeksi tutup botol cairan dengan kapas antiseptik.
h. Menghubungkan infuse set dalam keadaan di klem dengan botol infuse/kolf, dan
mengalirkan cairan kedalam selang infuse, kemudian slang infuse diklem.
i. Memakai sarung tangan
j. Menentukan tempat yang akan dipasang infuse, mengatur posisi pasien dan memasang alas
dibawah lokasi yang akan dipasang infuse.
k. Membendung dengan karet pembendung bagian atas lokasi yang akan dipasang infuse
sehingga pembuluh darah vena terlihat dengan jelas.
l. Mendesinfeksi kulit sekitar yang akan dipasang infuse dengan kapas antiseptic.
m. Memasukkan IV cateter kedalam vena dengan lubang jarum mengarah keatas. Bila darah
mengalir kedalam IV cateter menandakan jarum masuk kedalam vena, lepaskan mandarin,
hubungkan dengan infuse set, karet pembendung segera dilepaskan. Kemudian klem
dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan (sesuai dengan kebutuhan).
n. Setelah yakin aliran cairan lancar, tutup area penusukan dengan kasa betadin lalu pasang
plester.
o. Menghitung tetesan infuse sesuai dengan program terapi.
p. Merapikan alat.
q. Mencuci tangan
r. Mendokumentasikan tindakan.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan perekaman jantung (EKG).
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan tujuan perekaman jantung
b. Menjelaskan cara penempatan electrode
c. Menjelaskan cara merekam jantung
d. Mendiskusikan cara merekam jantung
e. Melakukan perekaman jantung
B. POKOK BAHASAN
Perekaman jantung (EKG)
D. MEDIA PEMBELAJARAN
SET EKG
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada perekaman jantung ?
2. Sebutkan tujuan perekaman jantung ?
3. Jelaskan cara penempatan electrode ?
4. Jelaskan cara perekaman jantung (EKG) ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perekaman jantung (EKG) ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
PEREKAMAN JANTUNG (EKG)
1. PENGERTIAN
Elektrodiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan
dengan waktu.
2. TUJUAN
Sebelum pemasangan electrode, bersihkan kulit pasien disekitar pemasangan manset, beri jelly
kemudian hubungkan kabel electrode dengan pasien.
1. Electrode extrimitas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan
telapak tangan
2. Pada extrimitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam
3. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasangkan
sampai bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan
Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
Sandapan tambahan :
V3R – V9R posisinya sama dengan V3 – V9, ttapi pada sebelah kanan. Jadi pada umumnya pada
sebuah EKG dibuat sendapan (lead) yaitu :
V1 V2 V3 V4 V5 V6
I. Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut
yaitu : sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah pencatatan,
tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin
EKG.
ii. Rapikan pasien dan alat-alat
iii. Catat dipinggir kiri atas kertas EKG :
1. Nama pasien
2. Umur
3. Tanggal
4. Jam
5. Dokter yang merawat
Dan membuat perekaman pada kiri bawah.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan perawatan luka (Mengganti Balutan basah ke kering).
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menyebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan perawatan luka
(Mengganti balutan basah ke kering).
b. Menjelaskan cara melakukan perawatan luka terutama pada pasien DM.
B. POKOK BAHASAN
Merawat luka DM (Mengganti balutan basah ke kering).
D. MEDIA PEMBELAJARAN
SET Ganti Verband (Ganti balutan)
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada perawatan luka DM ?
2. Jelaskan cara perawatan luka DM ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Balutan basah ke kering adalah tindakan pilihan untuk luka yang memerlukan
debridement. Bagian yang basah dari balutan secara efektif membersihkan luka terinfeksi
dan nekrotik. Kasa lembab langsung mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka . Lapisan
luar kering membantu menarik kelembaban dari luka ke dalam balutan dengan aksi kapiler.
2. TUJUAN
Untuk membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik sehingga dapat tumbuh jaringan yang
baru
4. PROSEDUR KERJA
a. Jelaskan prosedur kepada klien
b. Siapkan peralatan yang diperlukan di meja ( jangan membuka peralatan )
c. Ambil kantung plastik & buat lipatan diatasnya. Letakkan kantung palstik agar mudah
terjangkau oleh anda
d. Tutup ruangan dengan tirai, tutup semua jendela yang terbuka
e. Bantu klien pada posisi nyaman. Selimut mandi hanya untuk memajakan area luka.
Instruksikan pasien agar tidak menyentuh area luka atau peralatan steril
f. Cuci tangan secara menyeluruh
g. Letakkan bantalan tahan air dibawah klien
h. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai & lepaskan plester
i. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung & menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit & mengarah pada balutan (bila masih terdapat plester pada kulit, dapat
dibersihkan dengan aseton)
j. Angkat balutan secara perlahan dengan menggunakan forsep atau pinset
k. Jika balutan lengket pada luka, jangan dibasahi, perlahan lepaskan balutan dari eksudat
yang mengering.
l. Observasi karakteristik & jumlah drainase pada balutan
m. Buang balutan kotor pada piala ginjal atau kantung plastik, hindari kontaminasi
permukaan luar kantung. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar.
Buang pada piala ginjal
n. Buka nampan balutan steril. Balutan, gunting, pinset & forsep harus tetap pada nampan
steril. Buka botol larutan antiseptik lalu tuang ke dalam basin steril atau kasa steril
o. Pakai sarung tangan steril
p. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan karakteristik
drainase. (palpalasi bila perlu, dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan
menyentuh bahan steril)
q. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan normal salin. Pegang kasa yang
dibasahi dalam larutan dengan forsep. Gunakan kasa terpisah untuk setiap usapan
membersihkan. Bersihkan dari daerah yang kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
r. Pasang kasa yang basah tepat pada permukaan luka. Bila luka dalam dengan perlahan
buat kasa seperti kemasan dengan menekuk tepi kasa dengan forsep. Secara perlahan
masukkan kasa ke dalam luka sehingga semua permukaan luka kontak dengan kasa
basah
s. Pasang kasa steril kering diatas kasa basah
t. Tutup dengan kasa, surgipad, atau balutan ABD
u. Pasang plester di atas balutan
v. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah disediakan
w. Sisihkan semua alat & bantu pasien kembali pada posisi nyaman
x. Cuci tangan
y. Catat pada catatan perawat.
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intravena.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intravena
b. Mendiskusikan pemberian suntikan intravena
c. Melakukan pemberian suntikan intravena.
B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intravena
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intravena ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intravena ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intravena adalah menyuntikkan cairan obat kedalam pembuluh darah
vena.
2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui vena dengan dosis dan waktu yang tepat.
3. INDIKASI
Pada klien yang dipasangi infus dan membutuhkan terapi obat yang mengharapkan reaksi cepat,
dan kontinyu sehingga kadar terapeutik obat dalam darah dapat dipertahankan.
4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 3 cc dan jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan
4. Perlak kecil (pengalas)
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Petugas berdiri disambing lengan yang dipasangi infus.
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Pastikan bahwa cairan intravena diinfuskan dengan kecepatan yang tepat.
c. Periksa kateter infuse dan letaknya.
d. Pastikan bahwa medikasi dan cairan intravena cocok.
e. Pilih port slang yang paling dekat dengan pembuluh darah klien.
f. Bersihkan port injeksi dengan kapas antiseptic selama 1 menit.
g. Masukkan jarum suntik berukuran kecil/adaptor yang berisi obat melalui bagian tengah port
slang.
h. Sumbat saluran intravena dengan menekuk slang dibagian depan pangkal injeksi. Tarik
plunger secara perlahan untuk mengaspirasi aliran balik darah.
i. Setelah darah teraspirasi, lepaskan tekukan slang dan injeksikan obat dalam waktu yang telah
ditetapkan.
j. Setelah menginjeksikan obat, tarik kembali spuit dan periksa kembali kecepatan aliran.
k. Buang jarum suntik/adaptor dan spuit ke wadah khusus yang telah disediakan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.
A. KOMPETENSI
1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intrakutan.
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intrakutan.
b. Mendiskusikan cara pemberian suntikan intrakutan
c. Melakukan pemberian suntikan intrakutan.
B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intrakutan.
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum
G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intrakutan ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intrakutan ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intrakutan adalah menyuntikkan cairan obat kedalam jaringan kulit.
2. TUJUAN
Mendapatkan reaksi setempat.
3. INDIKASI
Pada pasien yang akan mendapatkan terapi obat antibiotic.
4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan jarum no. 18 berisi cairan suntikan dan kapas alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
Memasang sampiran
Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Memberitahu dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
c. Membawa alat-alat kedekat klien.
d. Mengatur lingkungan (menjaga privacy klien).
e. Membebaskan area yang akan ditusuk dari pakaian.
f. Mendesinfeksi daerah penyuntikan dengan kapas antiseptic secara memutar dari tengah ke
tepi dengan diameter 5 cm. buang kapas alcohol bekas kedalam bengkok dan tunggu kulit
sampai kering.
g. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, kemudian jarum ditusukkan perlahan-lahan
dengan lubang jarum mengarah keatas.
h. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15°-20°.
i. Menyemprotkan cairan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit lalu jarum
ditarik.
j. Merapikan pasien.
k. Membawa alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.
6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pastikan obat belum kadaluarsa
Saat penyuntikan, pilih daerah lengan bawah bagian dalam 1/3 dari lipatan siku yang bebas dari
pembuluh darah.
Jangan mengusap atau memasase bekas penyuntikan.
Anjurkan klien untuk sementara tidak melipat ataupun menindih lengan yang disuntik.
Perhatikan reaksi alergi yang ditimbulkan pada klien seperti rasa panas, gatal, kemerahan, nyeri
dan pembengkakan.