Anda di halaman 1dari 46

SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : KAMIS / 28 JUNI 2012

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intravena.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intravena
b. Mendiskusikan pemberian suntikan intravena
c. Melakukan pemberian suntikan intravena.

B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intravena

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara Pemberian suntikan intravena
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan intravena.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan Baki berisi:
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan CI 1. Bak steril berisi : spoit 3 cc dan

jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi

cairan suntikan dan kapas alcohol.

2. Bengkok kosong

3. Daftar/buku suntikan.

4. Perlak kecil/pengalas
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intravena.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intravena.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intravena ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intravena ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA

1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intravena adalah menyuntikkan cairan obat kedalam pembuluh darah
vena.

2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui vena dengan dosis dan waktu yang tepat.

3. INDIKASI
Pada klien yang dipasangi infus dan membutuhkan terapi obat yang mengharapkan reaksi cepat,
dan kontinyu sehingga kadar terapeutik obat dalam darah dapat dipertahankan.

4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 3 cc dan jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan
4. Perlak kecil (pengalas)
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Petugas berdiri disambing lengan yang dipasangi infus.
 Batasi pengunjung.

5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Pastikan bahwa cairan intravena diinfuskan dengan kecepatan yang tepat.
c. Periksa kateter infuse dan letaknya.
d. Pastikan bahwa medikasi dan cairan intravena cocok.
e. Pilih port slang yang paling dekat dengan pembuluh darah klien.
f. Bersihkan port injeksi dengan kapas antiseptic selama 1 menit.
g. Masukkan jarum suntik berukuran kecil/adaptor yang berisi obat melalui bagian tengah port
slang.
h. Sumbat saluran intravena dengan menekuk slang dibagian depan pangkal injeksi. Tarik
plunger secara perlahan untuk mengaspirasi aliran balik darah.
i. Setelah darah teraspirasi, lepaskan tekukan slang dan injeksikan obat dalam waktu yang telah
ditetapkan.
j. Setelah menginjeksikan obat, tarik kembali spuit dan periksa kembali kecepatan aliran.
k. Buang jarum suntik/adaptor dan spuit ke wadah khusus yang telah disediakan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Bekerja dengan 5 prinsip yang benar yaitu:
1. Pastikan melakukan 5 cara tepat memberi obat.
2. Pemberian pertama antibiotic terlebih dahulu dilakukan skin test (suntikan intra kutan).
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : SELASA / 19 JUNI 2012

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAMUSKUKER (IM)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intramuskuler.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intramuskuler
b. Mendiskusikan pemberian suntikan intramuskuler
c. Melakukan pemberian suntikan intramuskuler

B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intramuskuler

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara Pemberian suntikan intramuskuler
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan intramuskuler

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan Baki berisi:
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan CI 1. Bak steril berisi : spoit 1-10 cc dan

jarum no.1-2 berisi

cairan suntikan dan kapas alcohol.

2. Bengkok kosong

3. Catatan perawat dan pena

-
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intramuskuler.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intramuskuler.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intramuskuler ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intramuskuler ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intramuskuler ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAMUSKULER

1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intravena adalah menyuntikkan cairan obat kedalam jaringan otot.

2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui otot dengan dosis dan waktu yang tepat.

3. TEMPAT PENYUNTIKAN
a. Otot bokong (Muskulus gluteus maximus) kanan dan kiri, yang tepat adalah 1/3 bagian dari
spina iliaca anterior ke tulang ekor (ox. Coxygeus).
b. Otot paha bagian luar (Muskulus Quadriceps Femoris).
c. Otot pangkal lengan (Muskulus Deltoideus).

4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 -10 cc dan jarum no.1-2 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Batasi pengunjung.

5. CARA KERJA
a. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien.
b. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
c. Memasang sampiran bila perlu.
d. Mengatur posisi pasien.
e. Mencuci tangan.
f. Membebaskan daerah yang disuntik dari pakaian.
g. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alcohol, membuang kapas ke dalam bengkok,
tunggu sampai kulit kering.
h. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri pada daerah bokong, atau mengangkat otot pada
Muskulus Quadriceps Femoris atau Muskulus Deltoideus, kemudian memasukkan jarum ke
dalam bokong tegak lurus dengan permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum. Menarik
penghisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak, bila tidak ada darah
menyemprotkan cairan obat perlahan-lahan
i. Setelah obat masuk seluruhnya, kulit daerah penusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol,
jarum ditarik keluar dengan cepat, kemudian tempat penyuntikan di massage.
j. Merapihkan pasien.
k. Membawa alat-alat ke meja pasien untuk dibersihkan.
l. Mencuci tangan.

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


a. Tempat penyuntikan pada bokong harus tepat, bila salah akan mengenai saraf ischiadikus.
b. Bila pasien harus beberapa kali disuntik, maka diusahakan agar penyuntikan dilakukan pada
tempat yang berlainan.
c. Bila cairan obat mengandung minyak, jarum pengisap cairan harus diganti dengan yang kering.
d. Daerah bekas suntikan harus di massage lebih lama.
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 20 MENIT

HARI/TANGGAL :

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAKUTAN (SKIN TEST)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intrakutan.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intrakutan.
b. Mendiskusikan cara pemberian suntikan intrakutan
c. Melakukan pemberian suntikan intrakutan.

B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intrakutan.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara Pemberian suntikan intrakutan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan intrakutan.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(10 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan Baki berisi:
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan CI 1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan

jarum no.18 atau 20 berisi cairan

suntikan dan kapas alcohol.

2. Bengkok kosong

3. Catatan perawat dan pena


- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intrakutan.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intrakutan.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intrakutan ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intrakutan ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAKUTAN

1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intrakutan adalah menyuntikkan cairan obat kedalam jaringan kulit.

2. TUJUAN
Mendapatkan reaksi setempat.

3. INDIKASI
Pada pasien yang akan mendapatkan terapi obat antibiotic.

4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan jarum no. 18 berisi cairan suntikan dan kapas alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Batasi pengunjung.

5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Memberitahu dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
c. Membawa alat-alat kedekat klien.
d. Mengatur lingkungan (menjaga privacy klien).
e. Membebaskan area yang akan ditusuk dari pakaian.
f. Mendesinfeksi daerah penyuntikan dengan kapas antiseptic secara memutar dari tengah ke
tepi dengan diameter 5 cm. buang kapas alcohol bekas kedalam bengkok dan tunggu kulit
sampai kering.
g. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, kemudian jarum ditusukkan perlahan-lahan
dengan lubang jarum mengarah keatas.
h. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15°-20°.
i. Menyemprotkan cairan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit lalu jarum
ditarik.
j. Merapikan pasien.
k. Membawa alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.
6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
 Pastikan obat belum kadaluarsa
 Saat penyuntikan, pilih daerah lengan bawah bagian dalam 1/3 dari lipatan siku yang bebas dari
pembuluh darah.
 Jangan mengusap atau memasase bekas penyuntikan.
 Anjurkan klien untuk sementara tidak melipat ataupun menindih lengan yang disuntik.
 Perhatikan reaksi alergi yang ditimbulkan pada klien seperti rasa panas, gatal, kemerahan, nyeri
dan pembengkakan.

SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL :

POKOK BAHASAN : PEMASANGAN OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemasangan oksigen dengan nasal kanul.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pemasangan oksigen dengan kanula nasal.
b. Mendiskusikan pemasangan oksigen dengan kanula nasal.
c. Melakukan pemasangan oksigen dengan kanula nasal.

B. POKOK BAHASAN
Pemasangan Oksigen dengan Nasal Kanul.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara pemasangan oksigen dengan nasal kanul
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan oksigen dengan nasal kanul.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Nasal Kanul steril dan on steril beserta tabung oksigen dan regulator lengkap.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Tabung oksigen
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan CI 2. Manometer

3. Humidifier

4. Flowmeter

5. Slang oksigen

6. Kanula nasal.

-
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemasangan oksigen dengan kanula
nasal.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemasangan
oksigen dengan kanula nasal.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemasangan oksigen
dengan kanula nasal ?
2. Jelaskan cara pemasangan oksigen dengan kanula nasal ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan oksigen
dengan kanula nasal ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI

PEMASANGAN OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL


1. PENGERTIAN
Pemasangan oksigen dengan kanula nasal adalah memasang alat sederhana yang dimasukkan
dalam lubang hidung untuk memberikan terapi oksigen dan yang memungkinkan klien untuk
bernapas melalui mulut dan hidung.

2. TUJUAN
1. Mengatasi hipoksemia/hipoksia
2. Untuk mempertahankan metabolisme.
3. Sebagai tindakan pengobatan.

3. INDIKASI
1. Penderita dengan kelumpuhan otot pernapasan
2. Penderita dengan narkose umum
3. Penderita dengan trauma paru
4. Hipoksemia/hipoksia.

4. PERSIAPAN
a. Alat
1. Tabung Oksigen
2. Manometer (untuk mengetahui isi oksigen dalam tabung)
3. Humidifier (botol pelembab) berisi agua destilata/air matang sampai pada batas yang telah
ditentukan.
4. Flowmeter (pengukur aliran) untuk mengetahui jumlah oksigen yang diberikan permenit.
5. Slang (pipa saluran) oksigen.
6. Kanula nasal (Binasal kanula).
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Batasi pengunjung.

5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Memberitahu dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
c. Membawa alat-alat kedekat klien.
d. Mengatur lingkungan (menjaga privacy klien).
e. Mengatur posisi klien senyaman mungkin.
f. Menghubungkan nasal kanula dengan oksigen lengkap dengan pelembabnya, memutar
tombol flowmeter untuk menentukan jumlah aliran oksigen permenit sesuai program.
g. Pasang nasal kanula hingga tepat masuk pada dua lubang hidung klien.
h. Melingkari kedua belakang telinga klien dan tarik penjepit hingga dagu klien. Atau melingkari
belakang kepala klien, penjepit ditarik hingga ke belakang kepala.
i. Menganjurkan pasien agar setiap menarik napas melalui hidung.
j. Mencuci tangan.
k. Mendokumentasikan hasil tindakan.

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Kanula tersumbat atau terlipat
2. Tabung pelembab kurang/cukup terisi air.
3. Oksigen sudah tidak mencukupi.
4. Mengkaji kondisi klien secara teratur.
5. Mendokumentasikan prosedur.

SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : SENIN / 13 DESEMBER 2010

POKOK BAHASAN : PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL (TEKANAN DARAH)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
b. Mendiskusikan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).
c. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).

B. POKOK BAHASAN
Pengukuran tanda-tanda vital (Tekanan Darah).

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara pengukuran Tanda-tanda vital (Tekanan Darah)
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran tenda-tanda vital (Tekanan Darah).

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Tensi meter dan stetoskop lengkap.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Tensi meter lengkap
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan CI 2. Stetoskop

3. Alat tulis

4. Buku catatan perawat

- Menjelaskan dan mempraktekkan cara


pengukuran tekanan darah.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pengukuran
tekanan darah.
Penutup(5 - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pengukuran tekanan darah ?
2. Jelaskan cara pengukuran tekanan darah ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran tekanan darah ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI
PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL (TEKANAN DARAH)
A. PENGERTIAN
Mengukur tekanan darah pada dinding arteri dengan menggunakan tensi meter.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pekerjaan jantung.
2. Untuk membantu menentukan diagnose.

C. PERSIAPAN ALAT
1. Tensi meter.
2. Stetoskop.
3. Alat tulis.
4. Buku catatan perawat.

D. PROSEDUR KERJA

1. Membawa alat-alat ke dekat pasien.


2. Mencuci tangan.
3. Menjelaskan prosedur kepada pasien.
4. Mengulung lengan baju pasien ke atas.
5. Memasang manset dengan posisi 3 jari diatas arteri brachialis dan posisi panah diatas arteri
brachialis.
6. Menutup sekrup balon karet dan membuka air raksa.
7. Meraba denyut arteri brachialis, kemudian meletakkan stetoskop diatasnya dan memasangkan
ke telinga, kemudian pompa air raksa sampai denyut nadi tidak terdengar.
8. Menurunkan air raksa dengan membuka sekrup pompa perlahan-lahan sambil melihat turunnya
air raksa dan mendengar denyutan pertama pada saat air raksa (systole) sampai terdengar
denyutan terakhir (diastole).
9. Merapihkan tensi meter, turunkan air raksa dan rapihkan pasien.
10. Mencuci tangan.
11. Mendokumentasikan hasil tindakan.

E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Tensi meter harus dalam keadaan baik.


2. Letak tensi meter harus diatur sejajar dengan jantung.
3. Memasang manset jangn terlalu kencang/longgar.

SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : SELASA / 12 JUNI 2012

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian transfuse darah pada klien.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pemasangan transfuse darah .
b. Mendiskusikan pemasangan transfuse darah.
c. Melakukan pemasangan transfuse darah.

B. POKOK BAHASAN
Pemberian transfuse darah.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara pemasangan transfuse darah
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan transfuse darah.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Set transfuse darah.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Peralatan
- Bertanya pemasangan infus atau infus set
- Menjawab pertanyaan CI steril
2. Cairan sesuai dengan
kebutuhan (cairan NaCl)
3. Persediaan darah
yang cocok dengan golongan darah
pasien, sesuai dengan kebutuhan
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemasangan transfuse darah.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemasangan
transfuse darah.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian transfuse darah ?
2. Jelaskan cara pemasangan transfuse darah ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian transfuse darah ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
A. PENGERTIAN
Memindahkan atau memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh pasien melalui vena

B. TUJUAN
Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan pasien akan darah sesuai dengan
program pengobatan

C. DILAKUKAN PADA PASIEN


Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan pasien akan darah sesuai dengan
program pengobatan

D. PERSIAPAN ALAT
b. Untuk pengambilan contoh darah (blood cross):
1. Botol kecil yang bersih
2. Spuit dan jarum steril
3. Formulir permintaan darah
c. Untuk pelaksanaan pemberian darah kepada pasien:
1. Peralatan pemasangan infus atau transfusi set steril
2. Cairan sesuai dengan kebutuhan (cairan NaCl)
3. Persediaan darah yang cocok dengan golongan darah pasien, sesuai dengan kebutuhan
d. Persiapan Pasien
Melakukan pendekatan kepada pasien / keluarganya dengan memberikan penjelasan tentang
tindakan yang akan dilakukan

E. PROSEDUR KERJA
1. Segera setelah darah yang diperlukan tersedia, lakukan hal-hal berikut :
b. Periksa apakah suhu darah dalam botol sesuai dengan suhu tubuh normal (suhu kamar)
dengan cara meraba bagian luar botolnya. Bila suhu belum sesuai maka pemasangan infus
ditangguhkan (dibiarkan di luar lemari es sekurang-kurangnya 30 menit)
c. Pemasangan infus dilakukan dengan cairan NaCl yang tersedia
d. Bila aliran / tetesan sudah lancar, slang infus dipindahkan ke botol darah dengan cara:
dahulukan memindahkan slang infusnya ke botol darah, kemudian baru slang udaranya
1. Atur jumlah tetesan darah permenit sesuai dengan yang telah ditentukan
2. Bila pada transfusi darah ini tidak ada kesulitan maka pemberian dilanjutkan sampai jumlah
yang ditentukan. Bila yang diberikan telah mencapai jumlah yang ditentukan, slang udara
dipindahkan ke botol cairan NaCl, dan slang darah diklem, kemudian dipindahkan. Klem dibuka
dan tetesan diatur kembali
3. Pemberian transufsi diteruskan atau dihentikan, harus disesuaikan dengan program pengobatan
yang telah ditentukan.
4. Pemberian transfusi selesai, jarum dicabut, bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol,
kemudian ditutup dengan kain kasa steril dan diplester

5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


a. Sebelum pemberian darah dilakukan, cocokan dengan teliti label atau etiket botol darah dengan
identitas pasien yang bersangkutan. Darah tanpa label tidak boleh diberikan.
b. Perhatikan keadaan darah, apakah dalam keadaan baik. Bila kelihatan ada gumpalan (stolsel),

darah tidak boleh diberikan


c. Bila akan diberikan, cairan darah harus bercampur merata (secara homogen), yaitu dengan cara
membalikkan perlahan-lahan. Darah tidak boleh dikocok atau dipanaskan
d. Awasi reaksi pasien, terutama dalam 15 menit pertama, apakah ada reaksi (mis: menggigigil,

sesak napas, urticaria, suhu meninggi dll). Bila terjadi hal yang demikian maka slang transfusi
segera diklem dan laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan
e. Pada pasien dengan suhu tinggi, sebelum transfusi darah, terlebih dulu harus meminta
pendapat dari dokter yang bersangkutan
f. Catat tanggal dan jam pemberian, jumlah dan golongan darah yang diberikan, serta reaksi
pasien dll
g. Sediakan obat-obatan anti alergi, lengkap dengan spuitnya.

SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : JUM’AT, 29 JUNI 2012

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN SUNTIKAN SUBKUTAN (INSULIN)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan subkutan.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan subkutan
b. Mendiskusikan pemberian suntikan subkutan
c. Melakukan pemberian suntikan subkutan

B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Subkutan

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara Pemberian suntikan subkutan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan subkutan

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI

Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam


(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi

Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan


(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan Baki berisi:
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan CI 1. Bak steril berisi : spoit 3 cc dan

jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi

cairan suntikan dan kapas alcohol.

2. Bengkok kosong

3. Daftar/buku suntikan.

4. Perlak kecil/pengalas

- Menjelaskan dan mempraktekkan cara


pemberian suntikan subkutan.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
subkutan.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Subkutan ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan Subkutan ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Subkutan ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI

PEMBERIAN SUNTIKAN SUBKUTAN


1. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan suntikan sub kutan adalah menyuntikan obat di bawah kulit didaerah
subkutan.

2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui subkutan dengan dosis dan waktu yang tepat.

3. TEMPAT PENYUNTIKAN
a. Pada lengan atas sebelah luar 1/3 bagian dari bahu
b. Pada paha sebelah luar, 1/3 bagian dari sendi panggul
c. Pada daerah dada
d. Pada daerah perut sekitar pusat ( Umbilicus )

4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan
4. Perlak kecil (pengalas)
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Petugas berdiri disambing lengan yang dipasangi infus.
 Batasi pengunjung.

5. CARA KERJA

a. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien


b. Membawa alat-alat kedekat pasien
c. Memasang sampiran bila perlu
d. Mengatur posisi pasien serta membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
e. Mencuci tangan
f. Menghapus hamakan kulit pasien dengan kapas alcohol dan membuang kapas bekas
kedalam bengkok, tunggu sampai kulit kering
g. Mengangkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, kemudian
menusukkan jarum perlahan-lahan dengan lubang jarum mengarah keatas
h. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 45º
i. Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak, bila tidak
ada darah, semprotkan cairan perlahan-lahan sampai habis
j. Meletakkan kapas alcohol yang baru diatas jarum, kemudian menarik spoit dan
jarum dengan cepat sambil memegang pangkal jarum, lalu melakukan massage pada bekas
suntikan.

k. Merapikan pasien
l. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk di bereskan.
Mencuci tangan

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Bekerja dengan 5 prinsip yang benar yaitu:
1. Pastikan melakukan 5 cara tepat memberi obat.
2. Pemberian suntikan subkutan (insulin) diberikan 1 jam sebelum makan.

SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : KAMIS / 09 DESEMBER 2010

POKOK BAHASAN : PEMASANGAN KATETER URINE

A. KOMPETENSI
6. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemasangan kateter urine.

7. KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan cara pemasangan kateter urine
b. Mendiskusikan cara pemasangan kateter urine
c. Melakukan pemasangan kateter urine

B. POKOK BAHASAN
Pemasangan Kateter Urine

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara pemasangan kateter urine
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan kateter urine

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Set kateter urine steril

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI


Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam
(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi
Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan
(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Kateter urine no. 18, 16 (sesuai
- Bertanya kebutuhan) steril.
- Menjawab pertanyaan CI 2. Bag urine
3. 1 pasang sarung tangan steril
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Bengkok
6. Spuit berisi larutan untuk
menggembungkan balon
7. Kapas
8. Savlon/sublimat
9. Jelly/pelumas
10.Senter
11.Duk steril, berlubang satu
12.Perlak/alas bokong
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemasangan kateter urine
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemasangan
kateter urine
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemasangan kateter urine?
2. Jelaskan cara pemasangan kateter urine ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan kateter urine?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI
PEMASANGAN KATETER URINE

1. PENGERTIAN
Kateterisasi perkemihan adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan air kemih dengan
memasukan kateter steril melalui uretra dan masuk kedalam kandung kemih.

2. TUJUAN
Untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih.

3. INDIKASI
 Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih.
 Mendapatkan urine steril untuk specimen.
 Pengkajian residu urine.
 Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medulla spinalis, gangguan neuromuscular,
atau inkompeten kandung kemih, serta pasca operasi besar.
 Mengatasi obstruksi aliran urine.
 Mengatasi retensi perkemihan.

4. PERSIAPAN
a. Alat
1. Kateter urine no. 18, 16 (sesuai kebutuhan) steril.
2. Urine Bag
3. 1 pasang sarung tangan steril
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Bengkok
6. Spuit berisi larutan aquadest untuk menggembungkan balon
7. Kapas
8. Savlon/sublimat
9. Jelly/pelumas
10. Senter
11. Duk steril, berlubang satu
12. Perlak/alas bokong
b. Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan.
c. Persiapan Lingkungan
1. Pintu dan jendela ditutup
2. Pakaian bagian bawah pasien dibuka lalu ditutup dengan sarung atau selimut.

5. CARA KERJA
a. Memberitahu pasien/ menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan mengisi formulir Informed
Consent.
b. Berdiri di bagian kanan tempat tidur jika kita menggunakan tangan kiri (berdiri disebelah kiri jika
biasa menggunakan tangan kanan).
c. Pasang perlak dibawah bokong klien.
d. Bantu klien terlentang (lutut difleksikan). Minta klien untuk merelaksasikan pahanya sehingga
dapat meningkatkan rotasi eksternal.
e. Menempatkan penutup diatas kedua paha
f. Mencuci tangan
g. Membersihkan permukaan alat kelamin :
 Khusus pada wanita
Memakai sarung tangan bersih. Dengan tangan kiri labia dibuka dan dibersihkan dengan
tangan kanan pakai kapas sublimat/savlon sampai bersih dengan arah dari atas ke bawah.

 Khusus pada pria


Memakai sarung tangan bersih. Tangan kiri memegang dan menegakkan penis, kemudian
tangan kanan yang memegang kapas sublimat/savlon membersihkan meatus uretra, lalu
dilakukan usapan secara sirkuler. Bagi klien yang belum sempat disirkumsisi ujung penis di
ereksikan, sehingga dapat dibersihkan dengan baik.
h. Buka sarung tangan dan cuci tangan.
i. Memakai sarung tangan steril.
 Untuk wanita olesi kateter urine dengan jelly, kemudian masukkan kateter urin kedalam
meatus uretra secara perlahan-lahan sampai urine mengalir keluar dan tampung dalam
bengkok. Kateter masuk antara 5-7 cm untuk orang dewasa.
 Untuk pria semprotkan jelly kedalam meatus uretra, kemudian masukkan kateter urine
secara perlahan sampai urine mengalir keluar dan ditampung dalam bengkok. Kateter
masuk antara 17,5-22 cm untuk orang dewasa.
j. Kateter disambungkan dengan urine bag.
k. Masukkan agua destilata steril sesuai kebutuhan dengan menggunakan spoit 5-10 cc melalui
cabang kateter.
l. Menggantungkan urine bag pada sisi tempat tidur.
m. Buka sarung tangan
n. Merapihkan pasien dan alat-alat.
o. Mencuci tangan
p. Mendokumentasikan hasil tindakan.

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


 Hindari bahaya infeksi.
 Pada wanita kateter jangan salah masuk ke lubang vagina.
 Jangan menimbulkan rasa sakit.
 Sebelum kateter digunakan perhatikan apakah tidak bocor atau tersumbat, ukuran kateter
disesuaikan dengan uretra klien.
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : KAMIS / 09 DESEMBER 2010

POKOK BAHASAN : PEMASANGAN INFUS

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemasangan infus.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan cara pemasangan infus.
b. Mendiskusikan cara pemasangan infus.
c. Melakukan pemasangan infus.

B. POKOK BAHASAN
Pemasangan Infus.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara pemasangan infus
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan infus

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Set peralatan infus steril.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI


Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam
(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi
Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan
(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Tiang/standar infus
- Bertanya 2. Baki berisi :
- Menjawab pertanyaan CI  Cairan infus
 Infus set sesuai ukuran (makro-
mikro)
 IV kateter/jarum infus sesuai
dengan kebutuhan.
 Kapas alcohol pada tempatnya.
 Kassa steril pada tempatnya
 Cairan/salep antibiotic (betadine)
 Handscoen steril
 Turniquet/karet pembendung
 Pengalas/perlak
 Plester dan gunting verband
 bengkok
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemasangan infus
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemasangan infus.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemasangan infus ?
2. Jelaskan cara pemasangan infus ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan infus ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI

PEMASANGAN INFUS

1. PENGERTIAN
Pemasangan infus adalah suatu tindakan/pengobatan dengan memasukkan cairan elektrolit,
nutrisi dan obat-obatan langsung ke dalam pembuluh darah vena dengan jumlah yang banyak
dalam waktu tertentu melalui set infus dengan prinsip steril.

2. TUJUAN
1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh setelah banyak kehilangan cairan.
2. Memberikan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari.
3. Menyediakan suatu medium untuk pemberian obat secara intravena.
4. Sebagai tindakan pengobatan seperti pada pasien dengan syok, intoksikasi berat, pra dan
pasca bedah, serta sebelum transfusi darah.

3. INDIKASI
1. Pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolitnya melalui oral atau
enteral.
2. Pasien dengan syok, perdarahan hebat, dehidrasi.
3. Pasien dengan program pengobatan secara intravena.

4. PERSIAPAN
a. Alat
1. Tiang/standar infus
2. Baki berisi :
 Cairan infus
 Infus set sesuai ukuran (makro-mikro)
 IV kateter/ jarum infus sesuai dengan kebutuhan.
 Kapas alcohol pada tempatnya.
 Kassa steril pada tempatnya
 Cairan/salep antibiotic (betadine)
 Handscoen steril
 Turniquet/karet pembendung
 Pengalas/perlak
 Plester dan gunting verband
 bengkok
b. Pasien
Beri penjelasan.

c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Petugas berdiri disebelah kanan klien.
 Gulung lengan baju pada tangan yang akan diinfus.

5. CARA KERJA
a. Memastikan tentang adanya order pengobatan.
b. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
c. Meletakkan alat-alat kedekat pasien
d. Mencuci tangan.
e. Periksa cairan terhadap warna, kejernihan dan tanggal kadaluarsa.
f. Menggantungkan botol cairan pada tiang infus.
g. Mendesinfeksi tutup botol cairan dengan kapas antiseptik.
h. Menghubungkan infuse set dalam keadaan di klem dengan botol infuse/kolf, dan
mengalirkan cairan kedalam selang infuse, kemudian slang infuse diklem.
i. Memakai sarung tangan
j. Menentukan tempat yang akan dipasang infuse, mengatur posisi pasien dan memasang alas
dibawah lokasi yang akan dipasang infuse.
k. Membendung dengan karet pembendung bagian atas lokasi yang akan dipasang infuse
sehingga pembuluh darah vena terlihat dengan jelas.
l. Mendesinfeksi kulit sekitar yang akan dipasang infuse dengan kapas antiseptic.
m. Memasukkan IV cateter kedalam vena dengan lubang jarum mengarah keatas. Bila darah
mengalir kedalam IV cateter menandakan jarum masuk kedalam vena, lepaskan mandarin,
hubungkan dengan infuse set, karet pembendung segera dilepaskan. Kemudian klem
dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan (sesuai dengan kebutuhan).
n. Setelah yakin aliran cairan lancar, tutup area penusukan dengan kasa betadin lalu pasang
plester.
o. Menghitung tetesan infuse sesuai dengan program terapi.
p. Merapikan alat.
q. Mencuci tangan
r. Mendokumentasikan tindakan.

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Bekerja dengan 5 prinsip yang benar yaitu:
1. Pasien yang benar:
Yakni pasien yang akan diberikan infuse tepat dan benar (sesuai dengan identitas).
2. Cairan yang benar
Periksa kondisi botol infuse seperti bocor, perubahan warna cairan, tanggal kadaluarsa.
3. Dosis yang benar:
Dosis cairan (tetesan) yang diberikan sesuai kebutuhan (program terapi).

4. Cara yang benar:


 Bekerja secara aseptic dan antiseptic
 Memilih vena yang tepat terlebih dahulu yang tidak mengganggu pergerakan.
 Vena pada kaki sebaiknya tidak dipergunakan karena mudah terjadi tromboplebitis.
 Udara tidak boleh masuk kedalam vena (bila ada udara dalam selang infuse harus
dikeluarkan).
 Jangan memasukkan udara kedalam botol plastic dengan mencabut pipa infuse dari ujung
botol atau menusuk jarum udara pada botol plastic.
 Pada pasien yang tidak kooperatif (berontak) harus dengan bantuan orang lain.
5. Waktu yang benar:
Waktu pemberian harus benar dan sesuai dengan terapi.
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR PROFESI

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : MINGGUU/24 JANUARI 2021

POKOK BAHASAN : PEREKAMAN JANTUNG (EKG)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan perekaman jantung (EKG).

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan tujuan perekaman jantung
b. Menjelaskan cara penempatan electrode
c. Menjelaskan cara merekam jantung
d. Mendiskusikan cara merekam jantung
e. Melakukan perekaman jantung

B. POKOK BAHASAN
Perekaman jantung (EKG)

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Tujuan perekaman jantung
3. Cara Menempatkan electrode
4. Cara merekam jantung
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada perekaman jantung

D. MEDIA PEMBELAJARAN
SET EKG

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI


Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam
(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi
Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan
(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3
- Bertanya kabel, sebagai berikut :
- Menjawab pertanyaan CI - Satu kabel untuk listrik (power)
- Satu kabel untuk bumi (ground)
- Satu kabel untuk pasien, yang
terdiri dari 10 cabang dan diberi
tanda dan warna
2. Plat Electrode yaitu :
- 4 buah electrode
extermitas dan manset
- 6 buah electrode
dada dengan balon penghisap
3. Jelly elektrode/kapas alkohol
4. Kertas EKG (telah siap pada alat
EKG)
Kertas tissue
- Menjelaskan tujuan pemasangan EKG
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemasangan
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemasangan NGT
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada perekaman jantung ?
2. Sebutkan tujuan perekaman jantung ?
3. Jelaskan cara penempatan electrode ?
4. Jelaskan cara perekaman jantung (EKG) ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perekaman jantung (EKG) ?
H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
PEREKAMAN JANTUNG (EKG)

1. PENGERTIAN
Elektrodiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan
dengan waktu.

2. TUJUAN

a. Untuk mengetahui kelainan-kelainan irama jantung


b. Kelainan-kelainan otot jantung
c. Pengaruh / efek obat-obat jantung
d. Gangguan-gangguan elektrolit
e. Prikarditis
f. Memperkirakan adanya pembesaran jantung
g. Dan lain-lain.
3. PERSIAPAN ALAT

a. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sebagai berikut :


- Satu kabel untuk listrik (power)
- Satu kabel untuk bumi (ground)
- Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda dan warna
b. Plat Electrode yaitu :
- 4 buah electrode extermitas dan manset
- 6 buah electrode dada dengan balon penghisap
c. Jelly elektrode/kapas alkohol
d. Kertas EKG (telah siap pada alat EKG)
e. Kertas tissue
1. PERSIAPAN PASIEN

a. Pasien diberi tahu tentang tujuan perekaman EKG


b. Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman.
c. Jaga privacy pasien
d. Atasi kecemasan pasien.

2. CARA MENEMPATKAN ELEKTRODE

Sebelum pemasangan electrode, bersihkan kulit pasien disekitar pemasangan manset, beri jelly
kemudian hubungkan kabel electrode dengan pasien.

1. Electrode extrimitas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan
telapak tangan
2. Pada extrimitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam
3. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasangkan
sampai bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan
Kemudian kabel-kabel dihubungkan :

- Merah (RA/R) lengan kanan


- Kuning (LA/L) lengan kiri
- Hijau (LF/F) tungkai kiri
- Hitam (RF/N) tungkai kanan (sebagai ground)
Hasil pengamatan tersebut terjadilah 2 sendapan (lead) :

a. Sendapan bipolar (sendapan standar) dan ditandai


dengan angka romawi I, II, III
b. Sendapan unipolar extrimitas (Augmented axtremity
lead) yang ditandai dengan symbol aVR, aVL, aVF
4. Pemasangan Elektroda Dada (sandapan
unipolar prekordial)
Ini ditandai dengan huruf V dan disertai angka dibelakangnya yang menunjukkan lokasi diatas
prekordium, harus dipasang pada :

V1 : Sela iga ke 4 garis sternal kanan

V2 : Sela iga ke 4 pada garis sternal kiri

V3 : Terletak diantara V2 dan V4

V4 : Ruang sela iga ke 5 pada garis tengah klavikula kiri

V5 : Garis aksilla depan sejajar dengan V4

V6 : Garis aksilla tengah sejajar dengan V4

Sandapan tambahan :

V7 : Garis aksilla belakang sejajar dengan V4

V8 : Garis scapula belakang sejajar dengan V4

V9 : Batas kiri dan kolumna vetebra sejajar dengan V4

V3R – V9R posisinya sama dengan V3 – V9, ttapi pada sebelah kanan. Jadi pada umumnya pada
sebuah EKG dibuat sendapan (lead) yaitu :

I II III aVR aVL aVF

V1 V2 V3 V4 V5 V6

Sandapan yang lain dibuat bila perlu.


3. CARA MEREKAM EKG

1) Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan


2) Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :
a. Kalibrasi 1 mv ( 10 mm )
b. Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah kertas bergerak, tombol
kalibrasi ditekan 203 kali berturut-turut dan periksa apakah 10 mm.

I. Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut
yaitu : sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah pencatatan,
tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin
EKG.
ii. Rapikan pasien dan alat-alat
iii. Catat dipinggir kiri atas kertas EKG :
1. Nama pasien
2. Umur
3. Tanggal
4. Jam
5. Dokter yang merawat
Dan membuat perekaman pada kiri bawah.

Di bawah tiap lead, diberi tanda lead berapa.


5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

- Sebelum bekerja diperiksa dahulu tegangan alat EKG


- Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan
- Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing-masing 2-4 kompleks
- Kalibrasi dapat dilakukan ½ mv bial gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar
terlalu kecil
- Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti : jam tangan, tremor,
bergerak, batuk, dan lain-lain
- Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : SENIN/08 AGUSTUS 2011

POKOK BAHASAN : MERAWAT LUKA DM (MENGGANTI BALUTAN BASAH KE KERING)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan perawatan luka (Mengganti Balutan basah ke kering).

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menyebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan perawatan luka
(Mengganti balutan basah ke kering).
b. Menjelaskan cara melakukan perawatan luka terutama pada pasien DM.

B. POKOK BAHASAN
Merawat luka DM (Mengganti balutan basah ke kering).

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara perawatan luka DM (Mengganti balutan basah ke kering)

D. MEDIA PEMBELAJARAN
SET Ganti Verband (Ganti balutan)

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI


Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam
(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi
Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan
(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan 1. Sarung tangan steril
- Bertanya 2. Sarung tangan sekali pakai
- Menjawab pertanyaan CI 3. Set balutan ( gunting, pinset, klem)
Piala ginjal (Nierbekken)
4. Duk steril, Kasa besar, Kasa kecil,
bantalan kasa
5. Balutan kasa ekstra & surgipad atau
bantalan ABD
6. Basin untuk larutan antiseptik atau
larutan pembersih
7. Normal salin atau H2O steril
8. Larutan pembersih yang diresepkan
dokter
9. Plester
10. Kantung plastik untuk sampah
11. Selimut mandi, bantalan tahan air
(Verlak)
12. Aseton atau alcohol (jika
diperlukan)
- Menjelaskan cara perawatan luka DM
(Mengganti balutan basah ke kering).
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada perawatan luka DM ?
2. Jelaskan cara perawatan luka DM ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI

PERAWATAN LUKA DM (MENGGANTI BALUTAN BASAH KE KERING)

1. PENGERTIAN
Balutan basah ke kering adalah tindakan pilihan untuk luka yang memerlukan
debridement. Bagian yang basah dari balutan secara efektif membersihkan luka terinfeksi
dan nekrotik. Kasa lembab langsung mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka . Lapisan
luar kering membantu menarik kelembaban dari luka ke dalam balutan dengan aksi kapiler.

2. TUJUAN
Untuk membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik sehingga dapat tumbuh jaringan yang
baru

3. ALAT DAN BAHAN


a. Sarung tangan steril
b. Sarung tangan sekali pakai
c. Set balutan ( gunting, pinset, forsep ), Piala ginjal
d. Duk steril, Kasa besar, Kasa kecil, bantalan kasa
e. Balutan kasa ekstra & surgipad atau bantalan ABD
f. Basin untuk larutan antiseptik atau larutan pembersih
g. Normal salin atau H2O steril
h. Larutan pembersih yang diresepkan dokter
i. Plester
j. Kantung plastik untuk sampah
k. Selimut mandi, bantalan tahan air
l. Aseton atau alkohol(jika diperlukan)

4. PROSEDUR KERJA
a. Jelaskan prosedur kepada klien
b. Siapkan peralatan yang diperlukan di meja ( jangan membuka peralatan )
c. Ambil kantung plastik & buat lipatan diatasnya. Letakkan kantung palstik agar mudah
terjangkau oleh anda
d. Tutup ruangan dengan tirai, tutup semua jendela yang terbuka
e. Bantu klien pada posisi nyaman. Selimut mandi hanya untuk memajakan area luka.
Instruksikan pasien agar tidak menyentuh area luka atau peralatan steril
f. Cuci tangan secara menyeluruh
g. Letakkan bantalan tahan air dibawah klien
h. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai & lepaskan plester
i. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung & menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit & mengarah pada balutan (bila masih terdapat plester pada kulit, dapat
dibersihkan dengan aseton)
j. Angkat balutan secara perlahan dengan menggunakan forsep atau pinset
k. Jika balutan lengket pada luka, jangan dibasahi, perlahan lepaskan balutan dari eksudat
yang mengering.
l. Observasi karakteristik & jumlah drainase pada balutan
m. Buang balutan kotor pada piala ginjal atau kantung plastik, hindari kontaminasi
permukaan luar kantung. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar.
Buang pada piala ginjal
n. Buka nampan balutan steril. Balutan, gunting, pinset & forsep harus tetap pada nampan
steril. Buka botol larutan antiseptik lalu tuang ke dalam basin steril atau kasa steril
o. Pakai sarung tangan steril
p. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan karakteristik
drainase. (palpalasi bila perlu, dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan
menyentuh bahan steril)
q. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan normal salin. Pegang kasa yang
dibasahi dalam larutan dengan forsep. Gunakan kasa terpisah untuk setiap usapan
membersihkan. Bersihkan dari daerah yang kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
r. Pasang kasa yang basah tepat pada permukaan luka. Bila luka dalam dengan perlahan
buat kasa seperti kemasan dengan menekuk tepi kasa dengan forsep. Secara perlahan
masukkan kasa ke dalam luka sehingga semua permukaan luka kontak dengan kasa
basah
s. Pasang kasa steril kering diatas kasa basah
t. Tutup dengan kasa, surgipad, atau balutan ABD
u. Pasang plester di atas balutan
v. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah disediakan
w. Sisihkan semua alat & bantu pasien kembali pada posisi nyaman
x. Cuci tangan
y. Catat pada catatan perawat.
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 30 MENIT

HARI/TANGGAL : KAMIS / 14 JUNI 2012

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intravena.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intravena
b. Mendiskusikan pemberian suntikan intravena
c. Melakukan pemberian suntikan intravena.

B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intravena

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara Pemberian suntikan intravena
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan intravena.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI


Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam
(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi
Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan
(20 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan Baki berisi:
- Bertanya 1. Bak steril berisi : spoit 3 cc dan
- Menjawab pertanyaan CI jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi
cairan suntikan dan kapas alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan.
4. Perlak kecil/pengalas
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intravena.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intravena.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intravena ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intravena ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI

PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA

1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intravena adalah menyuntikkan cairan obat kedalam pembuluh darah
vena.

2. TUJUAN
Obat dapat masuk kedalam tubuh klien melalui vena dengan dosis dan waktu yang tepat.

3. INDIKASI
Pada klien yang dipasangi infus dan membutuhkan terapi obat yang mengharapkan reaksi cepat,
dan kontinyu sehingga kadar terapeutik obat dalam darah dapat dipertahankan.

4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 3 cc dan jarum no.12, 14, 16 dan 18 berisi cairan suntikan dan kapas
alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Daftar/buku suntikan
4. Perlak kecil (pengalas)
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Petugas berdiri disambing lengan yang dipasangi infus.
 Batasi pengunjung.

5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Pastikan bahwa cairan intravena diinfuskan dengan kecepatan yang tepat.
c. Periksa kateter infuse dan letaknya.
d. Pastikan bahwa medikasi dan cairan intravena cocok.
e. Pilih port slang yang paling dekat dengan pembuluh darah klien.
f. Bersihkan port injeksi dengan kapas antiseptic selama 1 menit.
g. Masukkan jarum suntik berukuran kecil/adaptor yang berisi obat melalui bagian tengah port
slang.
h. Sumbat saluran intravena dengan menekuk slang dibagian depan pangkal injeksi. Tarik
plunger secara perlahan untuk mengaspirasi aliran balik darah.

i. Setelah darah teraspirasi, lepaskan tekukan slang dan injeksikan obat dalam waktu yang telah
ditetapkan.
j. Setelah menginjeksikan obat, tarik kembali spuit dan periksa kembali kecepatan aliran.
k. Buang jarum suntik/adaptor dan spuit ke wadah khusus yang telah disediakan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Bekerja dengan 5 prinsip yang benar yaitu:
1. Pastikan melakukan 5 cara tepat memberi obat.
2. Pemberian pertama antibiotic terlebih dahulu dilakukan skin test (suntikan intra kutan).
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WAKTU PERTEMUAN : 20 MENIT

HARI/TANGGAL : RABU / 22 JUNI 2011

POKOK BAHASAN : PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAKUTAN (SKIN TEST)

A. KOMPETENSI

1. STANDARD KOMPETENSI
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mampu
melaksanakan pemberian suntikan intrakutan.

2.  KOMPETENSI DASAR
Setelah dilakukan pembimbingan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan cara pemberian suntikan intrakutan.
b. Mendiskusikan cara pemberian suntikan intrakutan
c. Melakukan pemberian suntikan intrakutan.

B. POKOK BAHASAN
Pemberian Suntikan Intrakutan.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Cara Pemberian suntikan intrakutan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan intrakutan.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Cairan suntikan dalam spoit injeksi.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Praktikum

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP/WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN CI


Pendahuluan - Menjawab salam - Mengucapkan salam
(5 menit) - Mendengarkan, bertanya - Apersepsi
Penyajian - Mendengarkan - Menyebutkan dan memperlihatkan
(10 menit) - Memperhatikan alat-alat yang dipersiapkan:
- Membantu melakukan Baki berisi:
- Bertanya 1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan
- Menjawab pertanyaan CI jarum no.18 atau 20 berisi cairan
suntikan dan kapas alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
- Menjelaskan dan mempraktekkan cara
pemberian suntikan intrakutan.
- Menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pemberian suntikan
intrakutan.
Penutup - Mendengarkan hasil rangkuman - Merangkum hasil praktikum
(5 menit) - Menjawab pertanyaan - Melakukan evaluasi secara lisan
- Menjawab salam - Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Prosedur : Lisan
Bentuk soal : Uraian
Butir soal : 1. Sebutkan alat-alat yang harus disiapkan pada pemberian suntikan
Intravena ?
2. Jelaskan cara pemberian suntikan intrakutan ?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian suntikan
Intrakutan ?

H. REFERENSI
Hidayat, Alimul, Azis A, S.Kep & Uliyah, Musrifatul, S.Kep, (2004), Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

LAMPIRAN MATERI

PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAKUTAN

1. PENGERTIAN
Pemberian suntikan secara intrakutan adalah menyuntikkan cairan obat kedalam jaringan kulit.

2. TUJUAN
Mendapatkan reaksi setempat.

3. INDIKASI
Pada pasien yang akan mendapatkan terapi obat antibiotic.

4. PERSIAPAN
a. Alat
Baki berisi:
1. Bak steril berisi: Spoit 1 cc dan jarum no. 18 berisi cairan suntikan dan kapas alcohol.
2. Bengkok kosong
3. Catatan perawat dan pena
b. Pasien
Beri penjelasan.
c. Lingkungan
 Memasang sampiran
 Batasi pengunjung.
5. CARA KERJA
a. Mencuci tangan
b. Memberitahu dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
c. Membawa alat-alat kedekat klien.
d. Mengatur lingkungan (menjaga privacy klien).
e. Membebaskan area yang akan ditusuk dari pakaian.
f. Mendesinfeksi daerah penyuntikan dengan kapas antiseptic secara memutar dari tengah ke
tepi dengan diameter 5 cm. buang kapas alcohol bekas kedalam bengkok dan tunggu kulit
sampai kering.
g. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, kemudian jarum ditusukkan perlahan-lahan
dengan lubang jarum mengarah keatas.
h. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15°-20°.
i. Menyemprotkan cairan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit lalu jarum
ditarik.
j. Merapikan pasien.
k. Membawa alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
l. Dokumentasikan tindakan kemudian mencuci tangan.
6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
 Pastikan obat belum kadaluarsa
 Saat penyuntikan, pilih daerah lengan bawah bagian dalam 1/3 dari lipatan siku yang bebas dari
pembuluh darah.
 Jangan mengusap atau memasase bekas penyuntikan.
 Anjurkan klien untuk sementara tidak melipat ataupun menindih lengan yang disuntik.
 Perhatikan reaksi alergi yang ditimbulkan pada klien seperti rasa panas, gatal, kemerahan, nyeri
dan pembengkakan.

Anda mungkin juga menyukai