Anda di halaman 1dari 2

Mutu Pendidikan di Daerah - Daerah Terpencil

Pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu
proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan
melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting
Seseorang dididik agar menjadi orang yang berguna baik bagi dirinya sendiri dan yang
terpenting bagi masyarakat luas serta dapat berguna baik bangsa dan negara. Maka dapat
disimpulkan bahwa, mutu pendidikan adalah kualitas atau ukuran, baik atau buruk proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia dalam upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
Salah satu faktor yang mendukung kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran
ini untuk tercapainya mutu atau kualitas pendidikan yang baik selain dari kemauan siswa
tersebut adalah infrastruktur yang memadai contohnya, buku yang lengkap, sekolah yang
mendukung proses kegiatan belajar yang baik, dan juga akses kepada tenaga tenaga pengajar
yang kompeten. Faktanya, masih banyak daerah di Indonesia khususnya yang agak terpencil
masih tidak memiliki infrastruktur untuk bidang pendidikan yang memadai.
Kecamatan Gondang, Mojokerto. Sekolah Dasar Negeri ini dapat dikatakan tidak
layak karena memiliki bangunan yang sudah usang dengan kayu kuda kuda yang sudah mulai
lapuk serta ditandai dengan kusen jendela yang sudah keropos. SDN ini hanya berada 30
kilometer dari pusat kota Mojokerto. Sudah diusulkan untuk perbaikan namun belum ada aksi
yang nyata dari DPRD setempat. Dan dikabarkan bahwa desa yang terdapat di sekitar
Mojokerto pun memiliki kondisi yang hampir sama yaitu di desa Gumeng.
Lalu di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) masih banyak yang masih
membutuhkan perhatian khusus. Salah satunya adalah bangunan ruang belajar di SDN 84
yang berada di Desa Pemusiran, Kecamatan Nipah Panjang. Kondisi ini berdampak pada
kegiatan belajar mengajar siswa yang harus berdesak-desakan. Dari total 200 sekolah dasar di
Tanjabtim, beberapa diantaranya masih terdapat bangunan sekolah yang tidak layak dan
kurang memadai. Bahkan jika hari senin air pasang sedang naik, maka tidak ada upacara pada
hari senin dikarenakan air akan memasuki sampai lapangan upacara.

Mayoritas permasalahan yang dimiliki adalah kurangnya ruangan ruangan untuk kelas
kelas dari jenjang tertentu yang menyebabkan beberapa kelas memang harus digabung karena
kekurangan ruang kelas. Hal ini tertentu akan menyebabkan proses pembelajaran terganggu
karena tidak bisa belajar di kelas tertentu. Jika proses pembelajaran terganggu maka tentunya
mutu pendidikan juga akan menurun.
Kita tidak bisa melihat mutu pendidikan dan kondisi pendidikan hanya di provinsi
tertentu saja karena tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia
belum sepenuhnya merata sampai ke daerah daerah yang terpencil. Baru beberapa tahun ini
saja pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur ke daerah daerah yang
memang jauh dari pusat pusat kota.
Saran saya adalah agar pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Budaya
serta dinas dinas yang terkait dalam pembangunan infrastruktur dalam bidang pendidikan
lebih memperhatikan kondisi sekolah sekolah yang terdapat di daerah daerah yang dapat
dikatakan jauh dari pusat pusat kota agar mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat dan
generasi generasi yang akan dating bisa menjadi generasi yang terpelajar dan dapat
mengharumkan nama Indonesia.

Oleh : Jason Dwi Rendrahadi Putra Astono – XII MIPA I

Anda mungkin juga menyukai