Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. MULIAGLASS FLOAT DIVISION

PT. Mulia Industrindo, Tbk yang berdiri pada 5 November 1986 dan tercatat
pada Jakarta Stock Exchange pada 17 Januari 1994, merupakan bagian dari
MULIA GROUP. Perusahaan ini mempunyai 2 anak perusahaan yaitu PT.
MuliaGlass dan PT. Mulia Keramik Indah Raya.
PT. MuliaGlass-Float Division merupakan industri manufaktur yang
memproduksi kaca lembaran (float glass) yang berlokasi di Jl. Raya Tegal Gede
No. 1 Cikarang – Bekasi 17550 Indonesia. Perusahaan ini memiliki 3 sub-plant (
Float 1,2 dan 3 ) yang memiliki kapasitas total produksi sebesar 1.700 ton/hari.
Jenis kaca yang dihasilkan antara lain Clear Glass, Tinted Glass, Dark Grey,
Euro Grey, Bronze, dan Light Green.

MULIA GROUP

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk PT MULIA LAND Tbk SHAREHOLDER INVESTMENT

PT MULIA KERAMIK INDAH RAYA MALL TAMAN ANGGREK SIEMENS BUSINESS PARK
FLOOR TILE OFFICE BUILDING HOTEL MULIA
WALL TILE BRI II WISMA MULIA
MENARA MULIA
PT MULIA GLAS BRI SURABAYA
FLOAT SENTRA MULIA
CONTAINER PLAZA KUNINGAN
SAFETY PLAZA 89
WISMA GKBI
ATRIUM MULIA

Gambar 2.1 Muliagroup

4
2.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN
 Visi:
a. Menjadi produsen/supplier kaca yang disukai pelanggan.
b. Menjadi perusahaan yang solid dan sehat yang memberikan keuntungan yang
memuaskan bagi pemegang saham.
c. Menjadi organisasi yang berkomitmen dalam melakukan peningkatan kualitas
secara terus-menerus dan menerapkan manajemen terbaik.
 Misi:
a. Menjadi produsen kaca dengan biaya terendah.
b. Melakukan peningkatan kualitas secara terus-menerus.
c. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan secara berkesinambungan.

2.3 DEPARTMENT ENGINEERING


a. Peranannya Terhadap Produksi
1) Department Engineering merupakan support dari bagian produksi, oleh sebab itu
mempunyai peran:
2) Menjaga dan memelihara kelangsungan produksi baik secara teknikal
maupun administrative (sesuai ISO 9001:2000).
3) Menjaga kualitas produksi dengan meminimalisasi tingkat loss dengan
pencegahan serta troubleshooting bila terjadi masalah (predictive
maintenance).
b. Goal dan Task
Departement Engineering secara terus menerus meningkatkan kualitas
productive maintenance untuk mencapai “Zero Problem and Lowest
maintenance cost (actual ≤ budget).
1. Goal:
a) Zero Breakdown dan Zero Blackout.
b) Zero Accident & Incident.
c) Zero Waste/Pollution.
d) Zero Indisipline.

5
2. Task:
a) Preventive maintenance secara konsisten sesuai dengan rencana kerja
yang disepakati (Long Term dan Short Term Preventive Maintenace).
b) Memperbaiki koordinasi kerja di lingkungan Departemen Engineering dan
departemen terkait dengan memperhitungkan rencana produksi.
c) Melakukan continuous improvement terhadap sistem dan peralatan serta
kemampuan karyawan di lingkungan engineering.
d) Melaksanakan total productive maintenance.
e) Helpdesk terhadap semua section.

2.4 SISTEM KERJA DI CONTROL SYSTEM SECTION


Sistem kerja yang dilaksanakan di bagian Control System yaitu:
1. Quality Objective
a. Target Zero Breakdown & Zero Blackout, dengan mengimplementasikan
Smart Maintenance System antara lain:
1) Melaksanakan PS,PC 100% sesuai EPML, LTPMS dan STPMS.
2) Melaksanakan Daily Patrol Check 100 %.
3) Menyediakan part-part critical.
b. Target Quality
Continuous Improvement: major dan minor(kaizen), GKM/QCC dan
5S/5R/5K.
c. Target Cost Reduction
1) Energy Saving (listrik, bahan baker, water treatment dan man hour).
2) Substitution Material (spare part, oli pelumas dan grease pelumas).
3) Consumable Material (chemical, sarung tangan dan masker).
4) Utilisasi Material Bekas (plates, pipes, beams ex proyek/produksi).
5) Continuous Improvement yang mengarah ke cost reduction.
d. Target Sumber Daya Manusia
Peningkatan Kemampuan Teknis dan Kemampuan Manajemen.
e. Target Zero Accident & Incident
f. Target Zero Waste/pollution

6
2. ISO 9001:2000 Administratif dan ISO 14001
3. Budgeting
4. WOR (Working Order Request)
5. Trouble Shooting
Secara umum sistem kerja yang ada sudah baik namun ada beberapa hal yang
masih perlu ditingkatkan antara lain:
a. Sosialisasi Quality Objective yang lebih luas kepada pelaksana lapangan (SV, FR,
GE) sehingga bisa menjadi target bersama karena di perbarui tiap tahun.
b. Training ISO 9001:2000 dan ISO 14001 ke semua level pekerjaan.

2.5 SISTEM KOMUNIKASI


Sistem Komunikasi di Control System:
a. Briefing pagi.
b. Daily Meeting.
c. Daily Report by E-mail.
d. Sharing Knowledge.
Sistem Komunikasi di Department Engineering:
a. Hot End dan Cold End Meeting.
b. Trouble Shooting Meeting.
c. ISO Meeting.
d. Engineering Meeting.
e. Improvement Meeting.
f. GKM dan 5S Meeting.
g. Manager Meeting.
h. EIC Meeting.

7
8

Anda mungkin juga menyukai