Anda di halaman 1dari 34

TEKNIK PRESENTASI

A. Pengertian Presentasi
Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan
forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak ramai
(audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman
atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat
presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang
menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan.

Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :


a. menarik minat dan perhatian peserta
b. mengarahkan perhatian peserta
c. mempertahankan minat dan perhatian peserta
d. menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
e. menjaga etika atau kode etik presentasi 

B. Tujuan Presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah :

1. Menginformasi
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi
semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga
pendengar dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap
informasi yang diberikan tersebut.
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis (masuk akal)
dan sistematis sehingga menyakinkan pendengar atas suatu topik tertentu. Kontradiksi
dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis dapat mengurangi
keyakinan orang atas presentasi yang sampaikan.
3. Membujuk
Presentasi secara logis dapat membuat pendengar mau untuk melakukan suatu aksi atau
tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan (ajakan), atau rayuan yang disertai dengan
bukti-bukti sehingga pendengar merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu
tindakan.
4. Menginspirasi
Presentasi bertujuan untuk membangkitkan inspirasi dan memberikan motivasi kepada
pendengar atau audiens.
5. Menghibur
Presentasi bertujuan untuk memberi kesenangan kepada orang atau pendengar melalui
informasi yang disampaikan dalam presentasi.

C.  Teknik Presentasi
Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan lebih
singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil penelitian.
Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik
perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran
dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide
juga dipengaruhi oleh software yang digunakan.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam presentasi
yaitu: microssoft power point, open office impress,  flash point, macromedia flash, macromedia
captivate.

Teknik presentasi dipengarihi :


a.  Pembuatan slide presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi,
yaitu:

1. Pilih tema desain yang relevan


Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin
disampaikan oleh seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika
melihat slide yang ditampilkan dan presenter lebih mudah dalam menjelaskan apa makna
yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya
memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi
dengan slide bergambar sapi.
2. Hindari sajian teks panjang
Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat membuat slide tidak dapat terbaca oleh
audiens. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print out karya ilmiah tersebut, jika
belum paham, audiens dapat bertanya pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi
menyarankan maksimum lima baris teks dalam sebuah slide. Dengan demikian jika Anda
harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
3. Alur yang teratur
Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari pendahuluan, penjelasan/isi, hingga
penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur
yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
4.  Berikan multimedia yang relevan
Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti
gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus
saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
5. Satu slide, berisi satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili
sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu
slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
6. Perhatikan karakter huruf  dan ukuran huruf
Karakter huruf  dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan
ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.            
b. Penyampaian presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi,
yaitu:

1. Persiapkan Diri
a. Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi. Suatu
kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
b. Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang
dapat meningkatkan rasa percaya diri.
2. Persiapkan Materi dan Bahan
a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
c. Siapkan contoh pendukung
d. Susun materi dengan terstruktur
3. Cara Penyampaian
a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
b. Intonasi dan bahasa tubuh
c. Interaksi
d. Bahasa yang mudah
e. Selipkan selingan atau humor
4.
5.

c. Struktur Presentasi

1. Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens
tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter
bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis
besar presentasi.
2. Isi
Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka
dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya
dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-
poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk
presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin
utama.
3. Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan
terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.

D.  Syarat-Syarat Presentasi
Adapun syarat-syarat presentasi sebagai berikut :
1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
2. Mempunyai keberanian
3. Memiliki ketenangan sikap
4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin
timbul saat presentasi
6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung

E.  Ciri-Ciri Presentasi yang Baik dan Benar

1. Penyampain dengan semangat dan siap mental


Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat,
karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar
tidak merusak konsentrasi.
2. Kejelasan berbicara di depan audiensAlat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi
ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan
pengeras suara hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
3. Disajikan secara sistematis
Kesistematisan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak
pemahaman audiens.
4. Memberi argumen yang dapat diterima
Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen
biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
5. Slide dapat terbaca dan menarik
Slide yang terbaca ataupun slide menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide
harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan
multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemunculan peta konsep, penyesuaian
komposisi warna.
6. Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus
disesuaikan dengan seluruh audiens.
7. Melakukan gerak berbicara
Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai, presentasi yang terlalu kaku dan juga
terlalu hiperaktif akan mempengaruhi penampilan anda.
8. Penggunaan pakaian yang serasi
Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar
tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
9. Memiliki sesi tanya jawab
Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi
komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens. Dengan itu presentasi anda akan lebih
hidup.
10. Disampaikan secara tepat waktu
Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya
menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di
mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para
audiens terganggu dan merasa bosan.

F.  Jenis Presentasi

1. Presentasi Dadakan (Impromptu)


Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak
tanpa persiapan  apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk
menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala
sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan,
sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan
apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu.
a. Kelebihan :
   1. Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya.
   2. Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas.
   3. Membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.

b. Kelemahan :
  1. Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk
berpikir dan mengolah kata.
 2. Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk
menyampaikan informasi.
  3. Terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang
harus disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
a. Kelebihan :
    1. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis.
    2. Kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar.
    3. Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.

b. Kelemahan :
    1. Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya.
    2. Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya.
    3. Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya.
  4. Terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak  mata dengan
pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan dengan cara menghapal dari teks yang telah disediakan.
Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks
dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya
hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila
melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis presentasi ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan
dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja,
kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
a. Kelebihan :
   1. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan
sebelumnya.
   2. Dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan.
  3. Kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian
pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak
melenceng dari garis besar materi.
   4. Lebih leluasa dalam penyampaiannya.
   5. Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat
apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.

b. Kelemahan :
   1. Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan.
   2. Membutuhkan waktu yang lama.

Selain keempat jenis presentasi di atas. Adapula beberapa jenis-jenis presentasi sebagai berikut :
a. Oral        : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
b. Visual    : Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
c. Teksual  : Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.

TEKNIK PRSENTASI

Pengertian Teknik Persentasi


Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara
Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudian
menyampaikannya kepada orang lain melalui sebuah saluran. Selanjutnya orang menerima
informasi dan bereaksi atas informasi yang diterimanya tersebut. Keberhasilan suatu presentasi
ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang dapat diterima oleh orang dan seberapa
ketepatan reaksi yang diberikan oleh orang seperti yang inginkan.
Cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun
pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga berupaslide show,
program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif yang dapat diakses secara personal,
maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi.
Menyajikan presentasi secara elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana,
misalnya dengan media Animasi 3D (3DMax, Maya, dan sebagainya), yang paling sederhana
dari semuanya itu adalah menggunakan Slide Show yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint,
dengan PowerPoint  pun dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, animasi, serta
suara.

Tujuan Teknik Persentasi


Presentasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan presentasi akan sangat menentukan
bagaimana kita akan melakukan dan mendesain presentasi. Tujuan presentasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1.      Menginformasikan
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi semacam ini
sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga orang dapat menerima
informasi dengan baik dan tidak salah presepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut.
2.      Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga
menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan
penyusunan yang tidak logis akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3.      Membujuk
Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat
berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak ragu
dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4.      Menginspirasi
Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi orang.
5.      Menghibur
Presentasi yang berusaha untuk memberi kesenangan pada orang melalui informasi yang
diberikan.
6.      Pendidikan
Presentasi menjadi sarana pendidikan yang berguna agar audience mau mempelajari teknik
presentasi secara benar, dan mampu menghadapi ketakutan di dalam bericara.

Presentasi Sebagai Alat Komunikasi


a.       Presentasi merupakan alat komunikasi tangguh dalam usaha untuk menyampaikan blaporan atau
keterangan.
b.      Presentasi juga dapat digunakan untuk menunjukan kemampuan, karena cara dari seseorang
memberiakn presentasi dapat dinilai seberapa jauh ia menguasai bidangnya.
Tujuan Teknik Presentasi
a.       Mempersiapkan diri sehingga sikapnya akan menunjang pembawaan presentasinya.
b.      Mempersiapkan materi presentasi sehingga menarik perhatian orang yang dituju.
c.       Mengenali masalah-masalah dalam memberi presentasi bagaimana menanggulanginya.
d.      Menggunakan teknik-teknik khusus agar presentasi mencapai maksud dan tujuan si pembawa

Prinsip Dasar Dalam  Presentasi


Prinsip dasar dalam presentasi sangat menentukan bagaimana kita akan melakukan presentasi
dengan. Prinsip presentasi tersebut adalah sebagai berikut:

a.      Mengendalikan Rasa Takut


1.      Pendekatan  rasional. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
  Bukan hanya anda sendiri yang takut berbicara di muka umum.
  Orator ulung sekalipun ternyata tidak mampu menghilangkan rasa takut mereka100%.
  Pada tingkatan tertentu rasa takut justru mengandung manfaat.
  Sebab utama dari rasa takut dalam hal memberikan presentasi lisan adalah karena belum terbiasa.
  Pikirkanlah mengapa mereka meminta Anda berbicara.
2.      Latihan Olah Fisik. Beberapa hal yang harus anda perhatikan:
  Rileksasi: Tariklah nafas dalam-dalam; gerakkan kaki dan tangan anda bergantian; putar leher dari
bahu ke satu ke bahu yang lain.
  Mencubit diri: untuk mengalihkan rasa takut.
3.      Latihan Olah Mental. Beberapa hal yang harus anda perhatikan:
  Membayangkan audiens (yang membuat kita menjadi rileks).
  Visualisasi bahwa anda akan berhasil, hayati pokok pikiran yang akan anda sampaikan, 
singkirkan pikiran negative, yakinkan bahwa anda mampu berbicara dengan menarik, yakinkan
bahwa audiens terpukau.
  Bicara pada diri sendiri: katakanlah pada diri sendiri anda telah belajar berbicara sejak belum
sekolah, bahwa bicara di depan umum sama saja dengan bicara di kamar mandi, ingatlah sifat-
sifat anda yang baik, yakinkan diri anda bahwa anda tidak berniat jahat, dll.
4.      Tindakan Praktis. Beberapa hal yang harus anda perhatikan:
  Tindakan seolah-olah: bila anda takut, bertindaklah seolah-olah berani; gunakan segala
kemampuan dan kemauan untuk berani.
  Persiapan diri anda secara optimal.

b.      Membangun Fondasi Presentasi


Ada ada empat hal yang wajib dipersiapkan pada saat melakukan presentasi:
  Menganalisis momentum dan acara.
  Mengenali audiens.
  Menentukan sasaran dan tujuan spesifik.
  Mempelajari lokasi
c.       Mempersiapkan Materi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan materi pada saat melakukan
presentasi, adalah sebagai berikut:
  Mengetahui informasi apa yang diperlukan.
  Menentukan waktu mencari informasi tersebut.
  Mengetahui sumber-sumber informasi
  Memilih informasi
  Menyusun struktur materi
d.      Mempersiapkan diri
  Jangan mengandalkan teks lengkap, sajikan dalam bentuk pinter
  Jangan merendahkan diri dengan mengatakan ”maaf saya sebenarnya tidak siap….”, atau ”saya
baru belajar…”
  Jika perlu latihan dulu. Mintalah orang dekat anda untuk memberikan umpan balik
  Berpakaian yang rapi dan cerah
  Jangan bicara seperti anda sedang mengobrol dengan seseorang
  Bersikap yang mengundang simpati dan kagum karena pengetahuan anda

Teknik Membuka Presentasi


Pembukaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan presentasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukannya
sesempurna mungkin. Pada saat presentasi jangan membaca saat membuka presentasi, membaca
memang bisa membuat lancar, tapi itu bisa menjadi jarak bagi Anda dan audiens. Karena harus
membagi perhatian antara catatan dengan audiens, sehingga memungkinkan hilangnya hubungan
dengan pendengar Anda. Membaca bisa menyebabkan hilangnya kontak mata dengan audiens
dan juga mempengaruhi ekspresi wajah kita.
Tujuan sebuah pembukaan
Pembukaan yang baik bertujuan untuk:
  Menarik perhatian
Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, Tablet, dll. Salah satu tujuan
pembukaan yang baik adalah menjauhkan semua pengalih tersebut dan membuat perhatian
audiens hanya tertuju kepada Anda.
  Memperkenalkan topik dan tujuan presentasi
Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan lingkup yang akan dipresentasikan,
serta tujuan yang ingin dicapai. Makanya, perlu disampaikan saat pembukaan. Sebutkan manfaat
apa saja yang akan mereka dapatkan dari mendengarkan presentasi Anda.
  Membangun hubungan dan kepercayaan dengan audiens
Jelaskan siapa Anda dan mengapa Anda layak didengarkan.
Teknik menarik perhatian audiens
Banyak teknik yang dapat digunakan dalam membuka presentasi untuk menarik perhatian
audiens, antara lainsebagai berikut:
  Gunakan pernyataan atau kutipan
Teknik ini banyak digunakan dan cukup ampuh untuk menarik perhatian.“Tahukah Anda, di
Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat rokok”Contoh pernyataan di atas pasti akan
sangat menarik perhatian. Audiens akan terpancing rasa ingin tahunya akan kebenaran
pernyataan tersebut. Setelah itu Anda tentu harus dapat menjelaskan dari mana data tersebut,
jangan asal menarik perhatian. Dan ingat, pernyataan yang disampaikan saat pembukaan
haruslah relevan dengan isi presentasi kita.
  Berikan pertanyaan
Memberikan pertanyaan yang tepat tidak hanya akan menarik perhatian, tapi juga mengarahkan
fokus audiens pada topik yang akan dibahas. Jika audiensnya sedikit, Anda bisa langsung
menanyakan satu per satu jawabannya. Kalau banyak bisa dilakukan dengan mengangkat tangan
misalnya.”Siapa lebih rela lari keliling lapangan daripada bicara di depan orang banyak? Ayo
angkat tangan”Pertanyaan seperti ini bisa ditanyakan ketika presentasi tentang “public
speaking”. Selain menarik perhatian, Anda juga dapat melihat seberapa banyak pendengar Anda
yang masih takut berbicara di depan orang banyak.
  Ceritakan sebuah kisah
Jika Anda mahir dalam bercerita, Anda bisa juga menceritakan sebuah kisah yang relevan dan
tidak panjang untuk menarik perhatian audiens. Anda harus yakin tidak membuat audiens justru
merasa bosan dan mengalihkan perhatian mereka akibat cerita yang Anda sampaikan. Pastikan
kisahnya menarik, relevan dengan topik, dan Anda cocok menceritakannya.
  Gunakan humor atau anekdot
Cara ini juga dapat mencairkan suasana. Namun perlu diingat, jangan berlebihan. Anda mungkin
berhasil mencairkan suasana tapi gagal membawa perhatian audiens pada topik yang akan Anda
presentasikan. Selain itu, juga harus dipastikan humor atau anekdot Anda tidak pasaran karena
efeknya akan berbeda jika humor tersebut sudah pernah didengar audiens sebelumnya.

Teknik Menyusun Struktur Presentasi


Setelah memiliki tujuan dan bahan sudah terkumpul, tugas selanjutnya dalam persiapan
presentasi adalah membuat kerangka atau struktur presentasi. Ada banyakteknik menyusun
struktur presentasi, tergantung jenis presentasi yang akan dilakukan. Apakah itu presentasi untuk
promosi produk, presentasi bisnis, dll. Struktur presentasi yang umum digunakan terdiri dari tiga
bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup.
1.      Isi
Isi dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan
penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa
poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk
memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit
yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
2.      Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa
yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang
tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
3.      Penutup
Jika pembuka harus menimbulkan kesan pertama yang menarik, maka penutup harus menimbulkan
kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat terus oleh audiens. Selain kesimpulan tentang
presentasi yang telah disampaikan, dapat juga diisi dengan quote, pertanyaan retorik, dll.

Teknik Latihan Presentasi


Salah satu hal penting yang harus dilakukan setelah bahan presentasi tersusun dengan
baik adalah latihan presentasi. Ada beberapa manfaat banyak latihan sebelum presentasi sebagai
berikut:
  Meningkatkan kepercayaan diri.
Pernahkah Anda berada di suatu acara dan tiba-tiba diminta untuk berbicara di depan? Apa yang
Anda rasakan salah satunya adalah kurang percaya diri. Berbeda jika kita sudah melakukan
persiapan dan latihan sebelumnya.
  Menguji kesinambungan poin-poin yang akan dibawakan.
Kita bicara tentu ada maksud, ada pesan yang ingin disampaikan. Dengan berlatih, kita akan
dapat merasakan dan menilai apakah penyampaian kita dari satu pesan ke pesan yang lainnya
sudah berkesinambungan atau tidak.
  Menemukan cara terbaik untuk menyampaikannya.
Dengan banyak latihan, Anda akan menemukan cara paling pas untuk mengutarakan tujuan
melakukan presentasi. Baik itu penekanan suara, bahasa tubuh, gestur, bagian mana yang harus
diulang, dll.
  Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk presentasi
Dengan latihan secara keseluruhan, Anda dapat melakukan estimasi berapa waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan presentasi. Jika Anda dibatasi waktu, misalnya 15 menit atau 30
menit, dengan latihan bisa dilakukan penyesuaian. Jika menggunakan slide, kira-kira berapa slide
yang Anda butuhkan untuk jangka waktu tersebut.

Mengenali Audiens Presentasi


Semakin baik kita mengenali audiens presentasi semakin besar kesempatan kita untuk
melakukan presentasi efektif yaitu berhasil mencapai tujuan. Apa motivasi mereka datang dan
mendengarkan, latar belakang pendidikan mereka, sedalam apa pengetahuan mereka tentang
topik yang akan dibicarakan, jabatan atau posisi mereka di perusahaan, dll. Mengenali audiens
presentasi dengan baik akan berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri kita. Berbeda rasanya
melakukan presentasi di hadapan teman-teman kantor dengan di tengah orang-orang yang tidak
kita kenal. Oleh karena itu, riset untuk mengenal calon audiens sangat perlu untuk dilakukan.
Sebagai contoh, saya sering melakukan presentasi di hadapan atasan dan rekan kerja tentang
eksplorasi minyak. Melakukan riset tentang mereka relatif lebih mudah untuk dilakukan karena
saya berinteraksi hampir setiap hari. Saya tahu latar belakang pendidikan, keahlian, lama bekerja,
pengetahuan mereka tentang topik presentasi, jabatan mereka di perusahaan, dan motivasi
mereka hadir mendengarkan saya. Ini akan sangat membantu saya dalam menyiapkan presentasi
agar tujuan saya dan mereka bisa tercapai.

Teknik presentasi yang baik dan benar


Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk para pemula
atau yang belum mempunyai pengalaman presentasi. Ada beberapa tips untuk mengetahui
bagaimana cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:
1.      Melakukan persiapan.
Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau
infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita
akan lebih percaya diri.
2.      Materi presentasi
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena
pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk
dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.
3. Pada saat presentasi.
  Usahakan datang lebih awal dr waktu yang ditentukan, jangan terlambat!.
  Gunakan waktu seefisien mungkin.
  Gunakan pakaian yang sopan tentunya
  Kenali audiens atau peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya
dan tahu jabatannya.
  Bagi pandangan ke kita ke semua audiens dan perbanyak komposisi pandangan kita kepada orang
yang paling berpengaruh atau pengambil keputusan, seperti CEO atau salah satu pimpinan dari
yang hadir.
  Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau
dengar
  Berbicaralah dengan lugas dan sopan
  Atur intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
  Jangan banyak bergerak, karena akan mengganggu konsentrasi peserta.
  Munculkan beberapa joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi jangan
berlebihan.
4.      Anggap saja audiens tidak mengerti mengenai materi yang akan disampaikan,jadi bersikaplah
dengan mengundang simpati dan rasa kagum para audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari
kesan menggurui.
5.      Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan lugas.
Keberhasilan dari sebuah presentasi adalah kita mengerti betul tentang isi yang akan
dipresentasikan sehingga pada saat menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri. Untuk
itu fahami betul isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan dari presentasi adalah
untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta tertarik dari isi presentasi yang
ditawarkan.

Jenis-jenis dari presentasi:


   Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
   Visual: Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
   Teksual: Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.
Faktor utama yang menjadikan sseorang mampu presentasi dengan benar adalah dengan
ketrampilan dengan baik, yaitu melalui pelatihan dan praktek, kemudian kemampuan dalam
presentasi yang menjadikan sseorang mampu dipengaruhi.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan di dalam presentasi
Berikur adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan pada saat presentasi yang akan
menghasilkan presentasi yang baik dan benar:
1.      Menentukan tujuan presentasi
2.      Mengenali situasi dan audince
3.      Menyusun kerangka presentasi
4.      Mempersiapkan slide bila diperlukan dan alat visual lainnya
5.      Latihan di depan kaca
6.      Rileks
Presentasi melalui slide show
Menggunakan PowerPoint. Agar topik bahasan lebih terfokus, buku ini hanya akan membahas
teknik melakukan persiapan suatu presentasi melalui slide show dengan bantuan
program Microsoft Office PowerPoint. Tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai sarana
pembelajaran bagi yang belum mengenal cara penggunaan PowerPoint secara umum, namun
lebih ditekankan untuk memberikan panduan lebih terarah pada bagaimana mempersiapkan
materi presentasi, teknik penyajian dalam bentuk slide show, serta beberapa saran teknis
mempersiapkan slide show dengan fasilitas yang ada pada PowerPoint agar diperoleh hasil yang
maksimal.

Unsur-Unsur dalam Sebuah Presentasi


Keberhasilan di dalam sebuah presentasi setidaknya terletak pada empat unsur yang ada di
dalamnya, yaitu:
1.      Presenternya, yaitu orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience.
2.      materi yang disampaikan, yaitu bahan yang ingin dikomunikasikan dengan audience sasarannya.
3.      sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. Hal ini lagi-lagi yang pertama
adalah slide show yang disusun berdasarkan materi yang ingin disampaikan. Oleh karena fokus
kita membicarakan teknik presentasi denganPowerPoint, maka yang dimaksud tentu saja
bagaimana Anda mengemas materi presentasi dalam bentuk slide show. Faktor berikutnya adalah
peralatan untuk menyampaikan slide show tersebut meliputi LCD Projector, sound system
(apabila pada ruang yang cukup besar dan jumlah audience yang cukup banyak).
4.      audience yang dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Jika ketiga unsur di atas telah
dipersiapkan dengan baik, tetapi ternyata tidak ada audience-nya, atau tidak dihadiri oleh
audience yang tepat sebagaimana yang dimaksud sebagai sasaran tersebut, maka rangkaian acara
presentasi tersebut tidak akan sukses sebagaimana yang diinginkan.

Mengenal Model Presentasi


Ada tiga model presentasi yang perlu kita kenal, sebagai berikut:
1.      Model Presentasi yang Persuasif

Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini adalah
memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada masyarakat,
ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya. Model presentasi ini,
presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi
yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi
atau tidak.
2.      Model Presentasi Penyampaian Informasi
Contoh model ini di antaranya seorang manager yang sedang mempresentasikan status dari
sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Laporan Finansial, atau
Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil presentasi model
ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak. Selain itu, presenter akan menerima
pertanyaan atau memberikan pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang
disampaikan kepada audience-nya.
3.      Model Presentasi Pelatihan/Training
Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan
dengan akan diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya
sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya.

Menyiapkan Presentasi Sesuaidengan Tempat dan Waktunya


Seringkali seseorang memiliki sebuah file slide show yang menjadi “senjata”nya untuk
melakukan presentasi di segala medan. Misalnya Anda seorang dari devisi marketing atau pelatih
yang menjelaskan materi pelatihan di banyak tempat dan lokasi yang seadanya. Disamping itu,
sering terjadi sebuah persiapan presentasi yang dilakukan dengan target dan medan tertentu.
Berikut ini beberapa pertimbangan dalam menyiapkan presentasi.
1.      Kejelasan
Sebuah informasi merupakan data-data yang terstruktur. Tanpa adanya struktur yang baik,
informasi masih merupakan kumpulan data mentah yang belum memiliki makna. Data yang
terstruktur, terorganisasi, dan mempunyai bentuk, barulah dapat dikategorikan sebagai sebuah
informasi. Sama halnya dengan susunan kata-kata atau kalimat, belum tentu mampu menjelaskan
informasi yang ingin disampaikan. Oleh karenanya, kita masih memerlukan alat lain yang dapat
mempresentasikan informasi-informasi, khususnya informasi mengenai data yang bersifat
kuantitatif yang dapat menunjang susunan kata agar lebih efektif. Dengan peralatan tersebut, kita
dapat menjadikan informasi lebih jelas lagi, khususnya untuk menjelaskan halhal sebagai
berikut:
  Penjelasan mengenai suatu perubahan atau trend tertentu.
  Penjelasan data secara berurutan dengan sudut pandang yang berbeda.
  Memperlihatkan urutan peristiwa dari sudut yang berbeda.
  Menyebutkan urutan peristiwa secara kronologis.
  Menampilkan informasi yang mempunyai hubungan dari sudut yang berbeda.
Agar informasi dapat diterima lebih jelas oleh audience, Anda dapat memberi sentuhan visual
pada informasi tersebut. Alat bantu untuk visualisasi informasi. Jika informasi yang ingin
disampaikan berupa nilai-nilai data, maka untuk menangkap perbandingan atau kecenderungan
(trend) nilai-nilai data, maka lebih tepat bila disajikan dalam bentuk grafik data. Berikut ini
contoh alat presentasi data berupa grafik data yang kami kutip dari buku: ”Teknik
Mempresentasikan Data dengan Diagram Excel” – Adi Kusrianto, 2006 – PT Elex Media
Komputindo.
2.      Kepenakan
Informasi berbentuk paparan serta analisis, biasanya berisikan pesan-pesan yang majemuk
dan mungkin memiliki sifat yang berbeda-beda apabila dilihat dari sudut cara menguraikannya.
Walaupun demikian, perbedaan sudut pandang tersebut belum tentu memiliki bobot yang sama.
Setidaknya paparan serta analisis itu memiliki pokok dan topik tertentu yang akan diberikan
penekanan agar diketahui pembaca atau audience-nya. Dengan demikian, hal ini berarti dari
sekian banyak uraian yang dianggap penting oleh presenternya belum tentu penting bagi
pembacanya. Berdasarkan hal ini, presenter harus menyadari bahwa harus ada point-point
tertentu yang harus dijadikan pokok bahasan yang diberikan penekanan, penonjolan yang
didasarkan atas antisipasi presenter terhadap kebutuhan pembaca atau audience-nya.
3.      Meringkas
Sebuah laporan maupun penjelasan yang panjang tidaklah efektif untuk disajikan dalam
sebuah presentasi, oleh karenanya dalam menyusun sebuah presentasi haruslah digunakan cara-
cara peringkasan dan disajikan secara visual untuk memudahkan audience memahaminya.
Dengan grafik/diagram/gambar/foto maupun peraga akan dapat meringkas informasi berupa
kata-kata. Sebagai contoh, suatu paparan mengenai urutan dan proses kerja dapat disajikan
secara jelas dan singkat dalam bentuk Gantt Chart seperti contoh di bawah ini.
4.      Kesamaan
Dengan bantuan diagram arus atau flowchart akan dapat dicapai suatu kesamaan pemahaman
terhadap suatu informasi yang sifatnya prosedural atau penjelasan tentang jalannya suatu proses.
Sebaliknya jika informasi seperti ini diuraikan dengan kata-kata, mungkin akan terjadi distorsi
atau penyimpangan, apalagi bila informasi yang disampaikan bersifat multiproses.
5.      Penguatan
Penguatan adalah suatu proses untuk mengingatkan kembali suatu informasi dengan cara
mengulang (repetisi). Cara ini telah lama dikenal dan diterapkan ketika seorang guru mengajar
muridmurud tingkat Prasekolah maupun Sekolah Dasar. Dengan mengu lang-ulang penjelasan
atau mengulang bacaan kepada anak SD akan mampu menguatkan ingatan terhadap apa yang
dibaca atau diterangkan gurunya. Penguatan informasi pada sebuah presentasi dapat dilakukan de
ngan cara mengulang inti informasi pada badan teks maupun pada illustrasinya. Contoh berikut
ini pada bentuk artikel di sebuah majalah. Dari ide ini Anda dapat mengembangkan dalam
bentuk slide buatan Anda.
6.      Berpihaklah pada audience
Dalam melakukan pendekatan kepada publik, audience, usahakan Anda menempatkan diri
pada posisi mereka. Sekalipun Anda seorang pemilik perusahaan yang beraudiensi dengan publik
karyawan yang Anda rekrut sendiri, berperanlah seolah Anda pada posisi karyawan. Informasi
yang akan disampaikan bisa lebih menyentuh sasaran.

10 TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK

Berikut adalah 10 teknik presentasi yang efektif.

1. Gunakan alat bantu visual


Gunakan gambar dalam presentasi Anda, bukan kata-kata yang dapat membuat Anda
menyimpang dari tujuan.

2. Tetap singkat dan manis


Ada pepatah lama yang mengatakan – “Tidak ada yang pernah mengeluh presentasi yang
terlalu singkat.” Tetapi orang akan mengeluh jika kita pergi terlalu lama. Ada beberapa
dosen yang tidak menyukai menghukum presentasi yang singkat (dosen paling tidak
melihat ada masalah dalam mengoceh terus), tetapi bagi kebanyakan orang presentasi
singkat lebih baik.
Sampaikan presentasi Anda kurang dari 22 menit jika Anda bisa.

3. Gunakan aturan dari tiga


Sebuah teknik sederhana, yaitu bahwa orang cenderung hanya mengingat tiga hal. Buatlah
tiga pesan yang audiens dapat ambil, dan susunlah presentasi Anda di sekitar itu.
Gunakan maksimal tiga poin pada slide.

4. Berlatih
Praktek membuat untuk kinerja yang sempurna. Banyak ahli mengatakan bahwa latihan
adalah hal terbesar yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda.
Lakukan presentasi Anda dengan keras setidaknya empat kali sebelum Anda
menyampaikan presentasi Anda. Salah satunya harus di depan penonton, seperti keluarga,
teman atau rekan kerja. Bahkan di depan hewan piaraan adalah lebih baik daripada tidak
sama sekali.

5. Cerita
Semua presentasi adalah jenis teater. Ceritakan kisah dan anekdot untuk membantu
mengilustrasikan poin. Ini semua membantu untuk membuat presentasi Anda lebih efektif
dan mengesankan.

6. Hilangkan poin-poin – jangan menaruh catatan di layar


Poin-poin adalah ciuman paling mematikan untuk presentasi. Kebanyakan orang
menggunakan poin-poin sebagai bentuk catatan pembicara. Untuk membuat presentasi
Anda lebih efektif tempatkan catatan Anda agar tidak muncul di layar.

7. Gunakan Video sendiri


Mengatur kamera video dan rekam presentasi Anda sendiri. Anda akan melihat segala
macam kesalahan yang Anda buat, mulai bagaimana cara Anda berdiri, hingga alur
bicara Anda

8. Tahu apa slide berikutnya


Anda harus selalu tahu kapan slide presentasi yang berikutnya. Kedengarannya sangat
baik ketika Anda mengatakan “Pada slide berikutnya [Klik] Anda akan melihat …”,
bukan kebingungan bila slide berikutnya muncul.

9. Memiliki rencana Cadangan


Hukum Murphy biasanya berlaku selama presentasi. Teknologi tidak bekerja,
pemadaman listrik, proyektor mati, kopi tumpah di depan Anda, daya listrik yang tidak
cukup, tidak ada pengeras suara, laptop bermasalah, dll- semua ini adalah hal-hal yang
sering telah terjadi dalam presentasi.
Memiliki rencana cadangan.
Ambil contoh – cetak slide, CD, data presentasi Anda, laptop dengan slide di atasnya.

10. Periksa ruang presentasi


Datanglah lebih awal dan memeriksa ruang presentasi. Pastikan bahwa Anda dapat
melihat slide Anda dimuat ke PC dan dapat tampil di layar. Dimana Anda akan perlu
untuk berdiri, dll.
Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan salah satu teknik presentasi yang efektif?
PRESENTASI LISAN

Tahap-Tahap Presentasi Lisan Dalam Komunikasi Bisnis. Presentasi yang dilakukan


secara lisan haruslah disampaikan secara sistematis. Hal ini untuk mencegah agar apa yang telah
dan akan disampaikan tidak keluar dari topik utama pembicaraan, setidaknya dalam melakukan
presentasi lisan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan berbicara (presentasi) yang berisi penetapan tujua, analisis audiens, perencanaan isi,
panjang dan gaya bicara.
2. Pengembangan presentasi meliputi pembukaan, pokok-pokokpresentasi, penutup, tanya jawab
dan alat bantu visual.
3. Penyampaian presentasi atu pidato. 

D. PRESENTASI LISAN YANG BAIK 

Biasanya presentasi lisan yang dilakukan dengan baik ditunjang atau ditentukan oleh kepiawaian
seorang pembicara dalam menyampaikan presentasinya. Kepiawaian pembicara dalam
menyampaikan presentasinya terlihat pada kriteria yang dimilik oleh pembicara tersebut antara
lain :
1. Mempunyai wawasan, mengetahui dengan tepat kekurangan dan kelebihan yng ada pada
dirinya.
2. Dapat mengetahui dan mengenal audiens, berusaha memahami sifat pihak yang telah
memberikannya kesempatan untuk menyampaikan presentasi dan menunjukkan kepedulian
kepada mereka.
3. Mengetahui alasan sehingga mereka perlu berbicara dan berharap dapat memenuhi alasan
tersebut melalui presentasi yang disampaikan.
4. Senantiasa berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan informasi di
pihak audiens dan bersedia memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
diajukan oleh audiens.
5. Menganggap penyajian suatu presentasi sebagai sebuah prestasi. Menyadari bahwa ia harus
berusaha keras untuk dapat menarik perhatian audiend terhadap materi yang sisampaikan,
mampu memahami sikap audiens yang tidak selalu konsisten.
6. Dapat menerima kritik atau analisis purna presentasi mengenai berbagai hal berkenaan dengan
presentasinya.
Sedangkan syarat untuk menjadi seorang pembicara yang handal meliputi :
1. Mengetahui dengan jelas tujuan presentasi
2. Menguasai subjek presentasi
3. Yakin bahwa subyek yang dipresentasikan bermanfaat bagi pendengarnya
4. Mengetahu latar belakang audiens
5. Menguasai bahasa pengantar yang juga dikuasai audiens
6. Jujur, sabar, ramah, dan penuh percaya diri
7. Mengusai teknik dasar berkomunikasi bisnis yang efektif 

E. PRESENTASI INFORMATIF 
Presentasi merupakan suatu cara penyampaian informasi yang dimiliki oleh seorang pembicara
kepada audiens. Biasanya informasi yang disampaikan memiliki muatan tersendiri. Secara umum
presentasi yang didalamnya terdapat penyampaian informasi memiliki implementasi antara lain:
1. Presentasi yang bertujuan memberikan keterangan
2. Presentasi deskriptif yang bertujuan menyampaikan uraian atau penjabaran
3. Presentasi yang bertujuan menyampaikan definisi.
Keberhasilan presentasi juga didukung oleh empat macam faktor lain yaitu :
1. Paralaguage
Cara pembicara menyampaikan pesan, termasuk di dalamnya kecepatan berbicara, nada, volume
suara serta artikulasi kata.
2. Body language
Sering disebut juga dengan komunikasi non verbal, badan dan bagian badan tertentu dapat
dipergunakan sebagai alat pendukung efektifitas presentasi. Bagian badan yang dapat membantu
efektifitas presentasi terutama wajah, mata, tangan dan posisi badan selama presentasi.
3. Kondisi ruangan presentasi
Tata ruang dan kondisi ruangan presentasi dapat membantu atau menghambat efektifitas
presentasi. Ruangan yang luasnya sepadan dengan jumlah audiens dirasakan nyaman oleh
pembicara dan audiens.
4. Faktor-faktor lain
Termasuk dalam faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan presentasi adalah
penampilan pembicara dan pakaian yang dikenakan. 

F. MENGORGANISASIKAN PRESENTASI 

Presentasi yang baik dapat disampaikan dengan mengikuti pola-pola tertentu, sehingga apa yang
akan disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang mendengar atau menyimak
presentasi tersebut.
Ada beberapa pola yang dapat digunakan dalam mengorganisasikan suatu presentasi antara lain:
1. Pola Kronologis
Pola penyampaian presentasi yang berisi urutan-urutan tentang isi dari presentasi mulai dari
membahas tentang latar belakang, kondisi yang terjadi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan inti
atau maksud presentasi tersebut.
2. Pola Spasial
Pola ini lebih praktis untuk ringkasan informasional, tetapi pola ini dapat diadaptasi untuk
membuat proposal persuasif. Bila hal pokok suatu presentasi berhubungan dengan promosi suatu
produk atau jasa, dengan menekankan struktur atau fungsi tiam item, maka menyajikan gagasan
spasial terbukti akan bermanfaat.
3. Pola Topikal
Pola yang berhubungan dengan topik, topik utama dibagi ke dalam dua halatau kategori utama.
Seringkali, hal ini melibatkan pembuatan daftar alasan yang membenarkan penerimaan proposal.
Makasud utama tidak memiliki hubungan yang logis selain hubungan dengan tujuan atau topik
utama. Pola ini dapat digunakan pada hampir setiap persoalan, tujuan atau khalayak, pola topikal
ini merupakan metode yang berguna untuk organisasi presentasi.
4. Pola Kausal
Cara lain untuk menyusun gagasan adalah membahas penyebab suatu masalah dan
mempertimbangkan akibat atau hasil berikutnya. Atau dapat membaliknya dengancara
memeriksa kondisi yang sudah diketahui (akibat) dan kemudian memberikan penjelasan
mengenai penyebab-penyebabnya.
5. Pola Pemecahan Masalah
Dalam pola ini membagi topik menjadi dua hal utama merupakan cara yang paling sederhana
dalam menggunakan pola ini. Hal yang pertama menunjukkan atau mendiagnosis masalah, dan
dalam hal kedua memberikan suatu cara. 

G. MENGAKHIRI PRESENTASI 

Setiap presentasi, apakah presentasi itu pendek atau panjang, memerlukan pendahuluan pesan
dan mengkaji pesan pada bagian akhir. Bagian akhir dari presentasi disebut juga dengan penutup
biasanya berisi kesimpulan dan beberapa hal yang dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan
suatu kegiatan.
Kesimpulan sebagian besar merupakan ulasan. Terdapat beberapa komponen yang harus
dikumpulkan untuk memenuhi fungsi tersebut.
1. Meringkaskan hal-hal utama
Dalam penyampaian presentasi, seorang pembicara hendaknya harus mampu membuat isi atau
materi presentasi dibuat seringkas mungkin, dalam arti hanya pokok-pokok bahasan saja yang
disampaikan. Perlu dihindari penyampaiaan sesuatu yang menyimpang dari pokok bahasan
utama serta hal-hal yang hanya aakan membuang waktu saja.
2. Memusatkan tema dan tujuan anda
Saat penyampaian presentasi dilakukan, pembicara harus selalu fokus pada apa yang
disampaikan, jangan menyampaikan sesuatu diluar pokok materi yang telah disiapkan. Hal ini
bertujuan agar presentasi yang disampaikan akan memiliki arah pembicaraan yang sesuai dengan
tema dan tujuan presentasi.
3. Mengingatkan kembali para penyimak tentang desakan/urgensi perusahaan
Presentasi yang baik biasanya berisi hal-hal yang sangat ingin diketahui oleh para penyimak.
Penyimak tentu akan sangat antusias mengikuti presentasi karena terdapat maksud didalamnya
yaitu ingin mengetahui secara jelas isi dari presentasi, Oleh karena itu tugas dari seorang
pembicar adalah selalu menyampaikan hal yang menuntut keseriusan penyimak untuk mampu
menerapkannya, terlebih jika menyangkut tentang kebijakan perusahhaa.
4. Memberikan jalan tindakan yang jelas kepada para penyimak
Sampaikan pila solusi atau tindakan yang dapat dijadikan pedoman bagi para penyimak untuk
dapat menjalankan hal-hal atau misi yang terkandung dalam presentasi yang disampaikan.
5. Mempersilahkan pengajuan pertanyaan
Pada bagian-bagian tertentu, berikanlah kesempatan audiens atau penyimak untuk
menyampaikan sesuatu yang belum atau kurang jelad dengan cara mengajukan pertanyaan. Hal
ini merupakan feedback atau respons yang baik apabila dalam presentasi tersebut terjadi
interaksi, sehingga hal-hal yang belum atau kurang jelas tadi dapat ditemukan solusi atau jalan
keluarnya.

RAPAT DALAM DUNIA BISNIS 

A. RAPAT 

Rapat memegang peranan penting dalam dunia bisnis modern. Pengambilan keputusan dan
aktivitas pelaku bisnis dikoordinasikan melalui rapat. Interaksi peserta rapat harus menuju pada
suatu keputusan yang menguntungkan berdasarkan perpaduan pemikiran kelompok. Rapat bisnis
mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama diantara para personel sebuah
perusahaan karena mereka berbagi ide dan informasi dalam pengambilan keputusan. 

Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan,
sebaliknya rapat yang tidak efektif hanya menyia-nyiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang
dapat diselenggarakan tanpa biaya. Selain merupakan pembiayaan yang sia-sia, rapat yang tidak
efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan biaya. 

Untuk mewujudkan rapat yang demikian diperlukan perencanaan yang matang, tujuan yang pasti
dan penyusunan agendayang rinci. Pada saat rapat berakhir setiap peserta mengetahui hasil rapat
seutuhnya. 

Rapat yang baik menghasilkan ide, keputusan dan reaksi langkah lanjut yang sempurna.
Perusahaan dan setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan hasil sesuai dengan yang
diinginkan. Ketika peserta rapat berkumpul terjadi interaksi pemikiran dan kepribadian di ruang
rapat. Ketika interaksi berakhir informasi, konsep dan pemikiran telah teruji dan bercampur
menjadi satu membentuk pemikiran baru yang terpadu. 

Salah satu cara utama untuk membuat presentasi Anda lebih mudah dipahami dan menggugah
emosi audiens adalah dengan membuatnya visual.

Ada tiga alasan utama kenapa Anda harus membuat slide visual?

1. Orang tidak akan memperhatikan pada sesuatu yang membosankan


2. Orang menciptakan makna dengan tindakan interogasi visual
3. Presentasi adalah komunikasi terpadu antara pesan verbal, visual dan pesan non verbal
(bahasa tubuh)

Untuk penjelasan lengkap mengenai tiga hal di atas bisa Anda baca di sini.
PRESENTASI VISUAL

Nah, untuk membuat presentasi visual ada beberapa cara bisa Anda lakukan. Beberapa cara itu
adalah sebagai berikut.

1. Menambahkan foto atau gambar objek nyata

Menambahkan foto atau gambar objek nyata pada slide adalah cara yang paling sering digunakan
oleh para designer untuk membuat tampilan presentasi menjadi lebih visual. Selain menarik
perhatian, foto atau gambar objek nyata yang digunakan dengan baik dan benar juga dapat
meningkatkan pemahaman dan dapat melibatkan audiens lebih dalam.

Untuk penjelasan lengkap cara menggunakan gambar, dapat Anda baca pada artikel saya yang
lain tentang Tips Menggunakan Gambar

2. Menggunakan icon

Perlu Anda pahami bahwa untuk membuat slide presentasi yang baik tidak harus selalu
menggunakan foto atau gambar nyata. Dalam keadaan tertentu Anda juga dapat menggunakan
cara lain seperti membuat presentasi kreatif dengan icon atau simbol.

Contohnya dapat Anda perhatikan pada slide di bawah ini:

3. Menggunakan video

Jika Anda ingin membuat dampak yang lebih kuat untuk presentasi yang Anda lakukan,
menampilkan video dalam presentasi bisa menjadi alternatif yang baik.

Terkait dengan video ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dengan seksama sebelum
Anda menggunakannya yaitu relevansi video dengan tujuan presentasi, durasi waktu video yang
akan Anda putar serta format video yang Anda gunakan.
Setelah video siap, barulah Anda memasukkan ke powerpoint. Hal ini untuk memastikan video
menyatu ke dalam alur presentasi dan memastikan transisi dari presentasi oral ke video tidak
terganggu.

Jadi Anda tidak perlu repot menampilkan video dalam presentasi yang akan Anda putar pada
notebook atau PC Anda. Semua akan berjalan mudah hanya dengan sekali klik saja.

4. Menggunakan Grafik

Jika presentasi Anda banyak berhubungan dengan angka maka menggunakan grafik adalah cara
terbaik untuk melakukannya. Karena grafik yang dibuat dengan efektif, akan mampu
menjelaskan data yang rumit menjadi lebih mudah dimengerti.

Contohnya dapat Anda perhatikan pada slide di bawah ini:

5. Menggunakan Diagram

Ya ini juga cara yang juga baik untuk membuat presentasi Anda lebih visual. Khususnya bagi
Anda yang sering menyampaikan presentasi yang bersifat teknik, seperti menyajikan sebuah
proses, menjelaskan hubungan antar item, menjelaskan pelaksanaan jadwal proyek atau pun yang
lain.
Namun harus Anda perhatikan, saat Anda menggunakan diagram Anda harus memastikan
diagram yang Anda gunakan sesuai dengan konten yang Anda tampilkan. Selain itu tampilannya
juga harus Anda buat menarik dan profesional, jangan hanya sekedar menggunakan diagram
bawaan powerpoint yang umumnya membosankan.

Contohnya dapat Anda perhatikan pada gambar bawah ini:

Untuk bisa membuat diagram seperti di atas, Anda harus mau mengembangkan kreativitas Anda.
Karena diagram seperti di atas tidak akan bisa Anda buat tanpa sebuah kreativitas.

Demikianlah tadi 5 cara bagaimana membuat slide presentasi visual yang kuat dan bermakna.
Jadi saya ingatkan sekali lagi lima hal tersebut adalah: Menambahkan foto atau gambar objek
nyata, menambahkan simbol atau icon, menggunakan video, menggunakan grafik dan yang
terakhir menggunakan diagram.
7 Langkah Memukau Audiens dengan Presentasi Anda

Hari ini Jumat, jam menunjukkan pukul 4 sore, anda sedang bersantai di kantor sambil
menunggu waktu pulang. Tiba-tiba rekan anda datang menghampiri dan mengatakan bahwa si
boss memanggil anda dan semua yang tergabung di tim penjualan.

Sambil bertanya-tanya ada apa gerangan, anda dan rekan-rekan satu departemen menuju ke
ruang meeting.Tak lama kemudian si boss dengan wajah antusias menyampaikan rencana
program baru di kantor anda. Mulai minggu depan akan diadakan program Sharing Session di
mana tiap departemen akan bergantian saling berbagi tentang topik apapun yang kiranya bisa
berguna untuk seluruh kantor.

Dan kabar baiknya (atau kabar buruk ya?) departemen anda mendapat gilian pertama untuk
program baru ini. Setelah meeting sosialisasi program baru ini berakhir, rekan-rekan satu
departemen pun saling berunding siapa yang kira-kira sesuai dijadikan korban untuk
membawakan materi minggu depan.

Satu demi satu rekan anda beragumentasi dengan meyakinkan bahwa mereka bukanlah orang
yang tepat untuk tugas ini.

 “Saya tidak pandai berpresentasi, setiap kali saya berpresentasi orang-orang pasti tertidur” kata
Si Anton
 “Saya sibuk sekali untuk mengejar target sales minggu ini, tidak ada waktu untuk
persiapan” kata Si Mira
 “Kucing peliharaan saya bakal melahirkan minggu depan dan saya harus berada di sisinya” kata
si Budi.
Sialnya kali ini anda tidak memiliki argumen yang pas untuk menghindar dari situasi ini.
Akhirnya hasil musyawarah mufakat dengan asas menjunjung keadilan sosial bagi seluruh rakyat
pun memutuskan dengan suara mutlak disertai persetujuan semua orang (kecuali anda sendiri)
bahwa anda lah figur yang paling tepat untuk mewakili departemen anda di sharing session
minggu depan.

Dengan langkah gontai anda pun pulang sambil membayangkan bahwa akhir pekan indah anda
bakal menjadi suram. Gemerlap lampu mall, suara teman-teman tertawa dan nyamannya sofa di
cinema XXI bakal digantikan dengan tumpukan buku, suara hening di kamar dan duduk di kursi
butut anda sambil memandangi layar komputer yang bertuliskan Microsoft Power Point.

Apakah anda pernah mengalami hal serupa?

Frustasi karena harus mempersiapkan presentasi? Tidak tahu harus memulai dari mana?

Jikalau anda pernah mengalami hal serupa, maka artikel ini adalah solusi yang tepat untuk anda.

Akan tetapi sebelum saya membagikan 7 langkah tersebut, rasanya apa yang anda alami itu bisa
disebut blessing in disguise (berkat tersembunyi). Mengapa?

Presentasi adalah suatu aktifitas yang coba dihindari oleh kebanyakan orang, tidak banyak yang
mau melakukannya. Sehingga ketika anda mampu melakukannya dengan menarik, informatif
dan menghibur maka jelas-jelas anda akan stand out of the crowds, anda akan tampak menonjol
dibanding orang lain.

Kemampuan berpresentasi dan meyakinkan orang lain akan produk atau gagasan anda akan
sangat membantu dalam pencapaian karir anda. Di dalam suatu organisasi, kemampuan apakah
yang akan membuat anda duduk di pucuk pimpinan? Apakah mereka yang mampu mengetik
tercepat? Apakah yang laporan proyeknya paling rapi? Atau kah yang paling jago menguasai

Microsoft Excel? Saya kira bukan ya

Mereka yang memiliki kemampuan berkomunikasi, mampu meyakinkan orang lain akan
produk / ide mereka dan mampu menginspirasi bawahan merekalah yang akan menjadi calon-
calon pemimpin dalam suatu organisasi.

Menguasai teknik berpresentasi adalah jalur kilat untuk mencapai semua hal tersebut. Jadi
sekarang kesempatan itu ada di tangan anda, tinggal maukah anda mengambilnya? Jikalau anda
berkata Ya, maka inilah saatnya untuk anda menyimak 7 Langkah berikut:

(1) Tentukan Topik dan Judul

Step 1: Tentukan Topik dan Judul

Dalam penentuan topik, berbicaralah tentang topik yang anda ketahui, anda sukai atau anda
peduli. Ketika anda berbicara di dalam topik-topik tersebut maka anda akan memiliki kredibilitas
dan antusiasme untuk berpresentasi.

Selain itu tentunya anda juga memiliki pengalaman dan cerita pribadi yang bisa anda sampaikan.
Suatu presentasi akan menjadi unik dan menarik jika anda bisa menambahkan pengalaman-
pengalaman pribadi anda ke dalamnya.

Selain itu pertimbangkan juga minat dan kebutuhan audiens. Jika dalam acara di atas anda
berpresentasi tentang “Teknik Merawat Kaktus” atau “Tips Efektif Menidurkan Binatang
Peliharaan Anda”, maka saya kira akan susah sekali bagi anda untuk mendapatkan perhatian dari
audiens.
Dalam mementukan judul presentasi anda, usahakanlah menggunakan judul yang menarik dan
memancing rasa ingin tahu. Sebagai contoh, sesi pembelajaran dasar teknik presentasi saya beri
judul “The Naked Presenter”.

Hasilnya? Banyak peserta pelatihan datang dengan antusias sambil bertanya-tanya (dan

mengharap-harap ) kira-kira sesinya nanti bakal seperti apa ya? Hal ini tentunya
berbeda jika sesi ini hanya saya beri judul “Teknik Dasar Berpresentasi”.

(2) Tentukan poin-poin/pesan yang ingin anda sampaikan

Step 2: Tentukan Poin Presentasi

Setelah anda mendapatkan topik, maka tentukanlah poin-poin utama / pesan yang ingin anda
sampaikan. Di dalam presentasi, cara menstrukturkan kerangka adalah dengan menggunakan
poin utama yang nantinya akan anda jabarkan dan beri penjelasan lebih lanjut.

Poin utama inilah yang harus anda ketahui dan tentukan dengan jelas. Cara untuk mencek apakah
anda sudah mengetahui dengan jelas poin yang akan anda sampaikan adalah dengan
menggunakan elevator pitch. Ini adalah suatu kiasan dimana anda hanya punya waktu selama
perjalanan di lift (kurang lebih 1 menit) untuk menjelaskan presentasi anda. Dalam waktu yang
sesingkat itu maka yang anda harus anda sampaikan hanyalah inti dari presentasi, yang tidak lain
adalah poin utama anda.

Berikut saya berikan contoh kerangka presentasi:

Topik: Tips Efektif untuk Manajemen Waktu


 Poin 1: Bangun pagi lebih awal
 Poin 2: Buatlah jadwal harian
 Poin 3: Tetaplah menjadi jomblo =)

Batasi juga jumlah poin yang akan anda sampaikan, presentasi tentang “30 Tips
Kepemimpinan” hanyalah akan membuat audiens menghitung mundur menanti saat-saat
presentasi anda usai “20 tips lagi.. 19 tips lagi… 18 tips lagi..”

Jadi berapa poin yang ideal? Beberapa presenter handal mengatakan tiga poin adalah jumlah
yang ideal, akan tetapi tentunya hal ini juga tergantung topik dan durasi presentasi anda.
Sehingga dalam hal ini saya tidak bisa memberikan patokan angka yang persis, tapi menurut
saya pribadi 5 s/d 7 poin adalah jumlah maksimal untuk poin yang ingin anda sampaikan.

Di dalam pemilihan kata-kata untuk poin/pesan buatlah singkat (usahakan kurang dari 10 kata).
Mengapa? Supaya pesan anda jelas dan mudah diingat. Menurut anda dari dua poin di bawah ini
mana yang lebih mudah diingat?

 Beranilah bertindak
 Kita harus berani untuk melakukan langkah awal yang diperlukan dalam menghadapi hal-hal
yang tidak diinginkan atau ketidakpastian yang terjadi di dalam kehidupan kita

Jelas yang contoh pertama bukan? Jadi buatlah pesan anda singkat dan jelas.

(3) Tentukan cara anda menyampaikan masing-masing pesan

Step 3: Tentukan Cara Menjelaskan masing-masing Poin

Setelah mengetahui poin-poin yang akan anda sampaikan dengan jelas, sekaranglah saatnya
menentukan cara untuk menjelaskan dan menjabarkan masing-masing poin tersebut. Kebanyakan
presenter hanya menggunakan satu cara saja yaitu dengan menjelaskan / memberi definisi
tentang poin tersebut.

Padahal ada berbagai macam cara untuk menyampaikan pesan anda ke audiens, misalnya dengan
menggunakan cerita, games atau video yang sesuai dengan pesan anda.
Salah satu cara favorit saya dalam menyampaikan pesan adalah dengan menggunakan cerita.
Mengapa? Karena cerita mampu untuk menyentuh sisi emosi dari audiens, ini adalah hal yang
sulit dilakukan oleh data, statistik dan grafik (kecuali grafik yang menunjukkan kenaikan gaji
anda). Dengan bercerita pula anda bisa menyampaikan suatu pesan tanpa terkesan menggurui.
Oleh karena itu, manfaatkanlah cerita dalam presentasi anda.

Anda bisa memvariasi cara anda menyampaikan pesan ke audiens, terutama untuk presentasi
yang berdurasi cukup panjang (45 menit atau lebih). Hal ini akan membuat presentasi anda
berjalan dengan dinamis, tidak membosankan dan mempu mengakomodasi gaya belajar audiens
yang berbeda-beda.

(4) Siapkan slide presentasi anda

Step 4: Siapkan Slide Presentasi

Slide presentasi adalah suatu visual aids/ alat bantu visual. Pertanyaannya adalah, alat bantu
visual untuk siapa? Pembicara atau audiens? Jawaban yang tepat adalah alat bantu visual untuk
audiens, supaya mereka lebih mudah menangkap poin pembelajaran dari presentasi anda.

Akan tetapi apa yang terjadi? Kebanyakan presenter menggunakannya sebagai alat bantu visual
untuk diri mereka sendiri, di mana mereka meletakkan seluruh isi draft presentasi mereka dalam
slide power point dan membacanya kata demi kata.

Hasilnya? Slide power point berubah fungsi, tidak lagi menjadi visual aids akan tetapi sleeping
aids atau alat bantu supaya audiens lebih cepat tidur =)

Dua tips untuk menggunakan slide presentasi adalah buatlah simpel dan visual. Simpel berarti
yang perlu anda cantumkan ke slide hanyalah poin-poin presentasi anda saja. Jangan melakukan
copy paste seluruh isi draft presentasi anda.
Visual artinya anda bisa menggunakan gambar untuk menguatkan pesan/poin yang anda
sampaikan. Audiens lebih mudah mengingat sesuatu jika ada gambar yang anda tampilkan.
Hanya saja pastikan bahwa gambar yang anda tampilkan berkorelasi dengan poin yang ada di
slide tersebut.

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang cara mendesain slide presentasi, saya ada kabar
gembira nih. Silahkan subscribe dan dapatkan Awesome Presenter Pack yang salah satu
materinya berisi cara mendesain slide yang memukau. Anda bisa cek detilnya berikut ini:

Miliki Kemampuan Presentasi yang Bisa Anda


Banggakan!

Subscribe dan dapatkan Awesome Presenter Pack berisi:

 Free 3 Video Tutorial Presentasi


 Free Ebook 2 Bab Pertama Buku Speak with Power
 Kompilasi Artikel Terpilih Teknik Presentasi Terkini

Untuk subscribe silahkan isikan nama dan alamat email Anda pada form di bawah ini:

(5) Berlatihlah isi presentasi anda


Step 5: Berlatih Isi Presentasi

Setelah draft dan slide presentasi anda selesai, apakah semua persiapan sudah selesai? Haha..
masih belum ya, anda masih harus berlatih isi presentasi anda. Ini untuk memastikan bahwa
presentasi anda akan berjalan lancar dan anda tidak menjadi blank, lupa segalanya pada hari H.

Tujuan berlatih bukanlah untuk mengingat presentasi anda kata per kata, melainkan untuk
membiasakan anda dengan isi presentasi dan alur presentasi yang anda sampaikan.

Selain itu tidak ada salahnya anda mempersiapkan notes untuk presentasi anda. Notes akan
berfungsi sebagai asuransi, siapa tahu saja di tengah-tengah presentasi ada hal yang anda lupakan
(dan bukankah lupa itu adalah hal yang manusiawi).

Hanya saja pastikan anda menggunakan medium yang tepat untuk notes anda, jangan menulis
notes dengan bolpoin pada telapak tangan anda (saya tidak bisa membayangkan bagaimana rupa
tangan anda jika durasi presentasi anda adalah selama 2 jam).

Untuk cara menampilkan notes yang high-tech, anda bisa memanfaatkan fitur presenter view di
power point. Apa itu dan bagaimana caranya? Saya juga ada membahas tentang cara
melakukannya di free course desain presentasi yang saya sebutkan di atas.

(6) Lakukan persiapan hal teknis untuk hari-H


Step 6: Lakukan Persiapan Teknis

Selain mempersiapkan diri anda dengan berlatih, anda juga perlu mempersiapkan hal-hal teknis
untuk hari-H presentasi anda.

Hal terakhir yang ingin anda alami adalah slide presentasi yang sudah anda persiapkan dengan
matang tidak bisa diputar karena laptop anda ketinggalan. Sering kali saya jumpai presentasi
menjadi berantakan karena hal-hal teknis kecil yang semestinya bisa dihindari.

Tips yang paling ampuh untuk hal ini adalah datanglah lebih awal dan cek segala sesuatunya.
Apakah semua perlengkapan sudah tersedia? Apakah file power point anda bisa dijalankan
dengan sempurna? Apakah video dan sound bekerja dengan baik? Ketika ada permasalahan atau
ketidaksesuaian-pun anda masih akan mempunyai waktu untuk mengatasinya.

(7) Show time!!!


Step 7: Show Time

Hari H telah tiba sekarang, apakah anda merasa deg-deg an, perut terasa tidak enak, ketiak mulai

basah? Ooopps atau singkat katanya, apakah anda merasa nervous? Haha.. tenang
saja, itu adalah hal yang normal kita rasakan ketika harus berbicara di depan publik. Hadapilah
dengan tenang dan yakinkanlah diri anda bahwa dengan segala persiapan yang sudah anda
lakukan, anda pasti bisa.

Dalam hal penyampaian, hal yang paling sering dikeluhkan oleh audiens adalah penyampaian
yang monoton. Kunci mengatasinya adalah menciptakan kontras dan interaksi. Kontras berarti
ada kalanya anda berbicara dengan tempo yang cepat, ada juga dengan tempo lambat. Ada
kalanya anda berbicara dengan antusias, ada juga saatnya anda berbicara dengan santai dan
bersahabat.

Interaksi berarti ciptakanlah dialog dengan audiens. Dialog ini bisa berupa dialog internal dalam
diri audiens juga. Tips dalam hal ini adalah sering-seringlah mengajukan pertanyaan kepada
audiens. Tujuan pertanyaan ini bisa sekedar untuk mendapatkan respon singkat dari audiens
ataupun membuat audiens untuk berpikir dan berefleksi.

Nah dengan melakukan tujuh langkah tersebut, niscaya anda akan mampu memberikan suatu
presentasi yang mampu memukau audiens, membuat mereka mendapat informasi dan
pembelajaran baru, terhibur dan terinspirasi oleh pesan yang anda sampaikan

Anda mungkin juga menyukai