A. Pengertian Presentasi
Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan
forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak ramai
(audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman
atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat
presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang
menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan.
B. Tujuan Presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah :
1. Menginformasi
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi
semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga
pendengar dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap
informasi yang diberikan tersebut.
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis (masuk akal)
dan sistematis sehingga menyakinkan pendengar atas suatu topik tertentu. Kontradiksi
dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis dapat mengurangi
keyakinan orang atas presentasi yang sampaikan.
3. Membujuk
Presentasi secara logis dapat membuat pendengar mau untuk melakukan suatu aksi atau
tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan (ajakan), atau rayuan yang disertai dengan
bukti-bukti sehingga pendengar merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu
tindakan.
4. Menginspirasi
Presentasi bertujuan untuk membangkitkan inspirasi dan memberikan motivasi kepada
pendengar atau audiens.
5. Menghibur
Presentasi bertujuan untuk memberi kesenangan kepada orang atau pendengar melalui
informasi yang disampaikan dalam presentasi.
C. Teknik Presentasi
Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan lebih
singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil penelitian.
Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik
perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran
dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide
juga dipengaruhi oleh software yang digunakan.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam presentasi
yaitu: microssoft power point, open office impress, flash point, macromedia flash, macromedia
captivate.
1. Persiapkan Diri
a. Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi. Suatu
kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
b. Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang
dapat meningkatkan rasa percaya diri.
2. Persiapkan Materi dan Bahan
a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
c. Siapkan contoh pendukung
d. Susun materi dengan terstruktur
3. Cara Penyampaian
a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
b. Intonasi dan bahasa tubuh
c. Interaksi
d. Bahasa yang mudah
e. Selipkan selingan atau humor
4.
5.
c. Struktur Presentasi
1. Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens
tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter
bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis
besar presentasi.
2. Isi
Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka
dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya
dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-
poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk
presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin
utama.
3. Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan
terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.
D. Syarat-Syarat Presentasi
Adapun syarat-syarat presentasi sebagai berikut :
1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
2. Mempunyai keberanian
3. Memiliki ketenangan sikap
4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin
timbul saat presentasi
6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung
F. Jenis Presentasi
b. Kelemahan :
1. Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk
berpikir dan mengolah kata.
2. Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk
menyampaikan informasi.
3. Terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang
harus disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
a. Kelebihan :
1. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis.
2. Kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar.
3. Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.
b. Kelemahan :
1. Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya.
2. Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya.
3. Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya.
4. Terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan
pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan dengan cara menghapal dari teks yang telah disediakan.
Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks
dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya
hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila
melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis presentasi ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan
dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja,
kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
a. Kelebihan :
1. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan
sebelumnya.
2. Dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan.
3. Kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian
pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak
melenceng dari garis besar materi.
4. Lebih leluasa dalam penyampaiannya.
5. Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat
apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
b. Kelemahan :
1. Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan.
2. Membutuhkan waktu yang lama.
Selain keempat jenis presentasi di atas. Adapula beberapa jenis-jenis presentasi sebagai berikut :
a. Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
b. Visual : Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
c. Teksual : Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.
TEKNIK PRSENTASI
Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini adalah
memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada masyarakat,
ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya. Model presentasi ini,
presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi
yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi
atau tidak.
2. Model Presentasi Penyampaian Informasi
Contoh model ini di antaranya seorang manager yang sedang mempresentasikan status dari
sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Laporan Finansial, atau
Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil presentasi model
ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak. Selain itu, presenter akan menerima
pertanyaan atau memberikan pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang
disampaikan kepada audience-nya.
3. Model Presentasi Pelatihan/Training
Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan
dengan akan diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya
sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya.
4. Berlatih
Praktek membuat untuk kinerja yang sempurna. Banyak ahli mengatakan bahwa latihan
adalah hal terbesar yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda.
Lakukan presentasi Anda dengan keras setidaknya empat kali sebelum Anda
menyampaikan presentasi Anda. Salah satunya harus di depan penonton, seperti keluarga,
teman atau rekan kerja. Bahkan di depan hewan piaraan adalah lebih baik daripada tidak
sama sekali.
5. Cerita
Semua presentasi adalah jenis teater. Ceritakan kisah dan anekdot untuk membantu
mengilustrasikan poin. Ini semua membantu untuk membuat presentasi Anda lebih efektif
dan mengesankan.
Biasanya presentasi lisan yang dilakukan dengan baik ditunjang atau ditentukan oleh kepiawaian
seorang pembicara dalam menyampaikan presentasinya. Kepiawaian pembicara dalam
menyampaikan presentasinya terlihat pada kriteria yang dimilik oleh pembicara tersebut antara
lain :
1. Mempunyai wawasan, mengetahui dengan tepat kekurangan dan kelebihan yng ada pada
dirinya.
2. Dapat mengetahui dan mengenal audiens, berusaha memahami sifat pihak yang telah
memberikannya kesempatan untuk menyampaikan presentasi dan menunjukkan kepedulian
kepada mereka.
3. Mengetahui alasan sehingga mereka perlu berbicara dan berharap dapat memenuhi alasan
tersebut melalui presentasi yang disampaikan.
4. Senantiasa berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan informasi di
pihak audiens dan bersedia memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
diajukan oleh audiens.
5. Menganggap penyajian suatu presentasi sebagai sebuah prestasi. Menyadari bahwa ia harus
berusaha keras untuk dapat menarik perhatian audiend terhadap materi yang sisampaikan,
mampu memahami sikap audiens yang tidak selalu konsisten.
6. Dapat menerima kritik atau analisis purna presentasi mengenai berbagai hal berkenaan dengan
presentasinya.
Sedangkan syarat untuk menjadi seorang pembicara yang handal meliputi :
1. Mengetahui dengan jelas tujuan presentasi
2. Menguasai subjek presentasi
3. Yakin bahwa subyek yang dipresentasikan bermanfaat bagi pendengarnya
4. Mengetahu latar belakang audiens
5. Menguasai bahasa pengantar yang juga dikuasai audiens
6. Jujur, sabar, ramah, dan penuh percaya diri
7. Mengusai teknik dasar berkomunikasi bisnis yang efektif
E. PRESENTASI INFORMATIF
Presentasi merupakan suatu cara penyampaian informasi yang dimiliki oleh seorang pembicara
kepada audiens. Biasanya informasi yang disampaikan memiliki muatan tersendiri. Secara umum
presentasi yang didalamnya terdapat penyampaian informasi memiliki implementasi antara lain:
1. Presentasi yang bertujuan memberikan keterangan
2. Presentasi deskriptif yang bertujuan menyampaikan uraian atau penjabaran
3. Presentasi yang bertujuan menyampaikan definisi.
Keberhasilan presentasi juga didukung oleh empat macam faktor lain yaitu :
1. Paralaguage
Cara pembicara menyampaikan pesan, termasuk di dalamnya kecepatan berbicara, nada, volume
suara serta artikulasi kata.
2. Body language
Sering disebut juga dengan komunikasi non verbal, badan dan bagian badan tertentu dapat
dipergunakan sebagai alat pendukung efektifitas presentasi. Bagian badan yang dapat membantu
efektifitas presentasi terutama wajah, mata, tangan dan posisi badan selama presentasi.
3. Kondisi ruangan presentasi
Tata ruang dan kondisi ruangan presentasi dapat membantu atau menghambat efektifitas
presentasi. Ruangan yang luasnya sepadan dengan jumlah audiens dirasakan nyaman oleh
pembicara dan audiens.
4. Faktor-faktor lain
Termasuk dalam faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan presentasi adalah
penampilan pembicara dan pakaian yang dikenakan.
F. MENGORGANISASIKAN PRESENTASI
Presentasi yang baik dapat disampaikan dengan mengikuti pola-pola tertentu, sehingga apa yang
akan disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang mendengar atau menyimak
presentasi tersebut.
Ada beberapa pola yang dapat digunakan dalam mengorganisasikan suatu presentasi antara lain:
1. Pola Kronologis
Pola penyampaian presentasi yang berisi urutan-urutan tentang isi dari presentasi mulai dari
membahas tentang latar belakang, kondisi yang terjadi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan inti
atau maksud presentasi tersebut.
2. Pola Spasial
Pola ini lebih praktis untuk ringkasan informasional, tetapi pola ini dapat diadaptasi untuk
membuat proposal persuasif. Bila hal pokok suatu presentasi berhubungan dengan promosi suatu
produk atau jasa, dengan menekankan struktur atau fungsi tiam item, maka menyajikan gagasan
spasial terbukti akan bermanfaat.
3. Pola Topikal
Pola yang berhubungan dengan topik, topik utama dibagi ke dalam dua halatau kategori utama.
Seringkali, hal ini melibatkan pembuatan daftar alasan yang membenarkan penerimaan proposal.
Makasud utama tidak memiliki hubungan yang logis selain hubungan dengan tujuan atau topik
utama. Pola ini dapat digunakan pada hampir setiap persoalan, tujuan atau khalayak, pola topikal
ini merupakan metode yang berguna untuk organisasi presentasi.
4. Pola Kausal
Cara lain untuk menyusun gagasan adalah membahas penyebab suatu masalah dan
mempertimbangkan akibat atau hasil berikutnya. Atau dapat membaliknya dengancara
memeriksa kondisi yang sudah diketahui (akibat) dan kemudian memberikan penjelasan
mengenai penyebab-penyebabnya.
5. Pola Pemecahan Masalah
Dalam pola ini membagi topik menjadi dua hal utama merupakan cara yang paling sederhana
dalam menggunakan pola ini. Hal yang pertama menunjukkan atau mendiagnosis masalah, dan
dalam hal kedua memberikan suatu cara.
G. MENGAKHIRI PRESENTASI
Setiap presentasi, apakah presentasi itu pendek atau panjang, memerlukan pendahuluan pesan
dan mengkaji pesan pada bagian akhir. Bagian akhir dari presentasi disebut juga dengan penutup
biasanya berisi kesimpulan dan beberapa hal yang dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan
suatu kegiatan.
Kesimpulan sebagian besar merupakan ulasan. Terdapat beberapa komponen yang harus
dikumpulkan untuk memenuhi fungsi tersebut.
1. Meringkaskan hal-hal utama
Dalam penyampaian presentasi, seorang pembicara hendaknya harus mampu membuat isi atau
materi presentasi dibuat seringkas mungkin, dalam arti hanya pokok-pokok bahasan saja yang
disampaikan. Perlu dihindari penyampaiaan sesuatu yang menyimpang dari pokok bahasan
utama serta hal-hal yang hanya aakan membuang waktu saja.
2. Memusatkan tema dan tujuan anda
Saat penyampaian presentasi dilakukan, pembicara harus selalu fokus pada apa yang
disampaikan, jangan menyampaikan sesuatu diluar pokok materi yang telah disiapkan. Hal ini
bertujuan agar presentasi yang disampaikan akan memiliki arah pembicaraan yang sesuai dengan
tema dan tujuan presentasi.
3. Mengingatkan kembali para penyimak tentang desakan/urgensi perusahaan
Presentasi yang baik biasanya berisi hal-hal yang sangat ingin diketahui oleh para penyimak.
Penyimak tentu akan sangat antusias mengikuti presentasi karena terdapat maksud didalamnya
yaitu ingin mengetahui secara jelas isi dari presentasi, Oleh karena itu tugas dari seorang
pembicar adalah selalu menyampaikan hal yang menuntut keseriusan penyimak untuk mampu
menerapkannya, terlebih jika menyangkut tentang kebijakan perusahhaa.
4. Memberikan jalan tindakan yang jelas kepada para penyimak
Sampaikan pila solusi atau tindakan yang dapat dijadikan pedoman bagi para penyimak untuk
dapat menjalankan hal-hal atau misi yang terkandung dalam presentasi yang disampaikan.
5. Mempersilahkan pengajuan pertanyaan
Pada bagian-bagian tertentu, berikanlah kesempatan audiens atau penyimak untuk
menyampaikan sesuatu yang belum atau kurang jelad dengan cara mengajukan pertanyaan. Hal
ini merupakan feedback atau respons yang baik apabila dalam presentasi tersebut terjadi
interaksi, sehingga hal-hal yang belum atau kurang jelas tadi dapat ditemukan solusi atau jalan
keluarnya.
A. RAPAT
Rapat memegang peranan penting dalam dunia bisnis modern. Pengambilan keputusan dan
aktivitas pelaku bisnis dikoordinasikan melalui rapat. Interaksi peserta rapat harus menuju pada
suatu keputusan yang menguntungkan berdasarkan perpaduan pemikiran kelompok. Rapat bisnis
mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama diantara para personel sebuah
perusahaan karena mereka berbagi ide dan informasi dalam pengambilan keputusan.
Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan,
sebaliknya rapat yang tidak efektif hanya menyia-nyiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang
dapat diselenggarakan tanpa biaya. Selain merupakan pembiayaan yang sia-sia, rapat yang tidak
efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan biaya.
Untuk mewujudkan rapat yang demikian diperlukan perencanaan yang matang, tujuan yang pasti
dan penyusunan agendayang rinci. Pada saat rapat berakhir setiap peserta mengetahui hasil rapat
seutuhnya.
Rapat yang baik menghasilkan ide, keputusan dan reaksi langkah lanjut yang sempurna.
Perusahaan dan setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan hasil sesuai dengan yang
diinginkan. Ketika peserta rapat berkumpul terjadi interaksi pemikiran dan kepribadian di ruang
rapat. Ketika interaksi berakhir informasi, konsep dan pemikiran telah teruji dan bercampur
menjadi satu membentuk pemikiran baru yang terpadu.
Salah satu cara utama untuk membuat presentasi Anda lebih mudah dipahami dan menggugah
emosi audiens adalah dengan membuatnya visual.
Ada tiga alasan utama kenapa Anda harus membuat slide visual?
Untuk penjelasan lengkap mengenai tiga hal di atas bisa Anda baca di sini.
PRESENTASI VISUAL
Nah, untuk membuat presentasi visual ada beberapa cara bisa Anda lakukan. Beberapa cara itu
adalah sebagai berikut.
Menambahkan foto atau gambar objek nyata pada slide adalah cara yang paling sering digunakan
oleh para designer untuk membuat tampilan presentasi menjadi lebih visual. Selain menarik
perhatian, foto atau gambar objek nyata yang digunakan dengan baik dan benar juga dapat
meningkatkan pemahaman dan dapat melibatkan audiens lebih dalam.
Untuk penjelasan lengkap cara menggunakan gambar, dapat Anda baca pada artikel saya yang
lain tentang Tips Menggunakan Gambar
2. Menggunakan icon
Perlu Anda pahami bahwa untuk membuat slide presentasi yang baik tidak harus selalu
menggunakan foto atau gambar nyata. Dalam keadaan tertentu Anda juga dapat menggunakan
cara lain seperti membuat presentasi kreatif dengan icon atau simbol.
3. Menggunakan video
Jika Anda ingin membuat dampak yang lebih kuat untuk presentasi yang Anda lakukan,
menampilkan video dalam presentasi bisa menjadi alternatif yang baik.
Terkait dengan video ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dengan seksama sebelum
Anda menggunakannya yaitu relevansi video dengan tujuan presentasi, durasi waktu video yang
akan Anda putar serta format video yang Anda gunakan.
Setelah video siap, barulah Anda memasukkan ke powerpoint. Hal ini untuk memastikan video
menyatu ke dalam alur presentasi dan memastikan transisi dari presentasi oral ke video tidak
terganggu.
Jadi Anda tidak perlu repot menampilkan video dalam presentasi yang akan Anda putar pada
notebook atau PC Anda. Semua akan berjalan mudah hanya dengan sekali klik saja.
4. Menggunakan Grafik
Jika presentasi Anda banyak berhubungan dengan angka maka menggunakan grafik adalah cara
terbaik untuk melakukannya. Karena grafik yang dibuat dengan efektif, akan mampu
menjelaskan data yang rumit menjadi lebih mudah dimengerti.
5. Menggunakan Diagram
Ya ini juga cara yang juga baik untuk membuat presentasi Anda lebih visual. Khususnya bagi
Anda yang sering menyampaikan presentasi yang bersifat teknik, seperti menyajikan sebuah
proses, menjelaskan hubungan antar item, menjelaskan pelaksanaan jadwal proyek atau pun yang
lain.
Namun harus Anda perhatikan, saat Anda menggunakan diagram Anda harus memastikan
diagram yang Anda gunakan sesuai dengan konten yang Anda tampilkan. Selain itu tampilannya
juga harus Anda buat menarik dan profesional, jangan hanya sekedar menggunakan diagram
bawaan powerpoint yang umumnya membosankan.
Untuk bisa membuat diagram seperti di atas, Anda harus mau mengembangkan kreativitas Anda.
Karena diagram seperti di atas tidak akan bisa Anda buat tanpa sebuah kreativitas.
Demikianlah tadi 5 cara bagaimana membuat slide presentasi visual yang kuat dan bermakna.
Jadi saya ingatkan sekali lagi lima hal tersebut adalah: Menambahkan foto atau gambar objek
nyata, menambahkan simbol atau icon, menggunakan video, menggunakan grafik dan yang
terakhir menggunakan diagram.
7 Langkah Memukau Audiens dengan Presentasi Anda
Hari ini Jumat, jam menunjukkan pukul 4 sore, anda sedang bersantai di kantor sambil
menunggu waktu pulang. Tiba-tiba rekan anda datang menghampiri dan mengatakan bahwa si
boss memanggil anda dan semua yang tergabung di tim penjualan.
Sambil bertanya-tanya ada apa gerangan, anda dan rekan-rekan satu departemen menuju ke
ruang meeting.Tak lama kemudian si boss dengan wajah antusias menyampaikan rencana
program baru di kantor anda. Mulai minggu depan akan diadakan program Sharing Session di
mana tiap departemen akan bergantian saling berbagi tentang topik apapun yang kiranya bisa
berguna untuk seluruh kantor.
Dan kabar baiknya (atau kabar buruk ya?) departemen anda mendapat gilian pertama untuk
program baru ini. Setelah meeting sosialisasi program baru ini berakhir, rekan-rekan satu
departemen pun saling berunding siapa yang kira-kira sesuai dijadikan korban untuk
membawakan materi minggu depan.
Satu demi satu rekan anda beragumentasi dengan meyakinkan bahwa mereka bukanlah orang
yang tepat untuk tugas ini.
“Saya tidak pandai berpresentasi, setiap kali saya berpresentasi orang-orang pasti tertidur” kata
Si Anton
“Saya sibuk sekali untuk mengejar target sales minggu ini, tidak ada waktu untuk
persiapan” kata Si Mira
“Kucing peliharaan saya bakal melahirkan minggu depan dan saya harus berada di sisinya” kata
si Budi.
Sialnya kali ini anda tidak memiliki argumen yang pas untuk menghindar dari situasi ini.
Akhirnya hasil musyawarah mufakat dengan asas menjunjung keadilan sosial bagi seluruh rakyat
pun memutuskan dengan suara mutlak disertai persetujuan semua orang (kecuali anda sendiri)
bahwa anda lah figur yang paling tepat untuk mewakili departemen anda di sharing session
minggu depan.
Dengan langkah gontai anda pun pulang sambil membayangkan bahwa akhir pekan indah anda
bakal menjadi suram. Gemerlap lampu mall, suara teman-teman tertawa dan nyamannya sofa di
cinema XXI bakal digantikan dengan tumpukan buku, suara hening di kamar dan duduk di kursi
butut anda sambil memandangi layar komputer yang bertuliskan Microsoft Power Point.
Frustasi karena harus mempersiapkan presentasi? Tidak tahu harus memulai dari mana?
Jikalau anda pernah mengalami hal serupa, maka artikel ini adalah solusi yang tepat untuk anda.
Akan tetapi sebelum saya membagikan 7 langkah tersebut, rasanya apa yang anda alami itu bisa
disebut blessing in disguise (berkat tersembunyi). Mengapa?
Presentasi adalah suatu aktifitas yang coba dihindari oleh kebanyakan orang, tidak banyak yang
mau melakukannya. Sehingga ketika anda mampu melakukannya dengan menarik, informatif
dan menghibur maka jelas-jelas anda akan stand out of the crowds, anda akan tampak menonjol
dibanding orang lain.
Kemampuan berpresentasi dan meyakinkan orang lain akan produk atau gagasan anda akan
sangat membantu dalam pencapaian karir anda. Di dalam suatu organisasi, kemampuan apakah
yang akan membuat anda duduk di pucuk pimpinan? Apakah mereka yang mampu mengetik
tercepat? Apakah yang laporan proyeknya paling rapi? Atau kah yang paling jago menguasai
Mereka yang memiliki kemampuan berkomunikasi, mampu meyakinkan orang lain akan
produk / ide mereka dan mampu menginspirasi bawahan merekalah yang akan menjadi calon-
calon pemimpin dalam suatu organisasi.
Menguasai teknik berpresentasi adalah jalur kilat untuk mencapai semua hal tersebut. Jadi
sekarang kesempatan itu ada di tangan anda, tinggal maukah anda mengambilnya? Jikalau anda
berkata Ya, maka inilah saatnya untuk anda menyimak 7 Langkah berikut:
Dalam penentuan topik, berbicaralah tentang topik yang anda ketahui, anda sukai atau anda
peduli. Ketika anda berbicara di dalam topik-topik tersebut maka anda akan memiliki kredibilitas
dan antusiasme untuk berpresentasi.
Selain itu tentunya anda juga memiliki pengalaman dan cerita pribadi yang bisa anda sampaikan.
Suatu presentasi akan menjadi unik dan menarik jika anda bisa menambahkan pengalaman-
pengalaman pribadi anda ke dalamnya.
Selain itu pertimbangkan juga minat dan kebutuhan audiens. Jika dalam acara di atas anda
berpresentasi tentang “Teknik Merawat Kaktus” atau “Tips Efektif Menidurkan Binatang
Peliharaan Anda”, maka saya kira akan susah sekali bagi anda untuk mendapatkan perhatian dari
audiens.
Dalam mementukan judul presentasi anda, usahakanlah menggunakan judul yang menarik dan
memancing rasa ingin tahu. Sebagai contoh, sesi pembelajaran dasar teknik presentasi saya beri
judul “The Naked Presenter”.
Hasilnya? Banyak peserta pelatihan datang dengan antusias sambil bertanya-tanya (dan
mengharap-harap ) kira-kira sesinya nanti bakal seperti apa ya? Hal ini tentunya
berbeda jika sesi ini hanya saya beri judul “Teknik Dasar Berpresentasi”.
Setelah anda mendapatkan topik, maka tentukanlah poin-poin utama / pesan yang ingin anda
sampaikan. Di dalam presentasi, cara menstrukturkan kerangka adalah dengan menggunakan
poin utama yang nantinya akan anda jabarkan dan beri penjelasan lebih lanjut.
Poin utama inilah yang harus anda ketahui dan tentukan dengan jelas. Cara untuk mencek apakah
anda sudah mengetahui dengan jelas poin yang akan anda sampaikan adalah dengan
menggunakan elevator pitch. Ini adalah suatu kiasan dimana anda hanya punya waktu selama
perjalanan di lift (kurang lebih 1 menit) untuk menjelaskan presentasi anda. Dalam waktu yang
sesingkat itu maka yang anda harus anda sampaikan hanyalah inti dari presentasi, yang tidak lain
adalah poin utama anda.
Batasi juga jumlah poin yang akan anda sampaikan, presentasi tentang “30 Tips
Kepemimpinan” hanyalah akan membuat audiens menghitung mundur menanti saat-saat
presentasi anda usai “20 tips lagi.. 19 tips lagi… 18 tips lagi..”
Jadi berapa poin yang ideal? Beberapa presenter handal mengatakan tiga poin adalah jumlah
yang ideal, akan tetapi tentunya hal ini juga tergantung topik dan durasi presentasi anda.
Sehingga dalam hal ini saya tidak bisa memberikan patokan angka yang persis, tapi menurut
saya pribadi 5 s/d 7 poin adalah jumlah maksimal untuk poin yang ingin anda sampaikan.
Di dalam pemilihan kata-kata untuk poin/pesan buatlah singkat (usahakan kurang dari 10 kata).
Mengapa? Supaya pesan anda jelas dan mudah diingat. Menurut anda dari dua poin di bawah ini
mana yang lebih mudah diingat?
Beranilah bertindak
Kita harus berani untuk melakukan langkah awal yang diperlukan dalam menghadapi hal-hal
yang tidak diinginkan atau ketidakpastian yang terjadi di dalam kehidupan kita
Jelas yang contoh pertama bukan? Jadi buatlah pesan anda singkat dan jelas.
Setelah mengetahui poin-poin yang akan anda sampaikan dengan jelas, sekaranglah saatnya
menentukan cara untuk menjelaskan dan menjabarkan masing-masing poin tersebut. Kebanyakan
presenter hanya menggunakan satu cara saja yaitu dengan menjelaskan / memberi definisi
tentang poin tersebut.
Padahal ada berbagai macam cara untuk menyampaikan pesan anda ke audiens, misalnya dengan
menggunakan cerita, games atau video yang sesuai dengan pesan anda.
Salah satu cara favorit saya dalam menyampaikan pesan adalah dengan menggunakan cerita.
Mengapa? Karena cerita mampu untuk menyentuh sisi emosi dari audiens, ini adalah hal yang
sulit dilakukan oleh data, statistik dan grafik (kecuali grafik yang menunjukkan kenaikan gaji
anda). Dengan bercerita pula anda bisa menyampaikan suatu pesan tanpa terkesan menggurui.
Oleh karena itu, manfaatkanlah cerita dalam presentasi anda.
Anda bisa memvariasi cara anda menyampaikan pesan ke audiens, terutama untuk presentasi
yang berdurasi cukup panjang (45 menit atau lebih). Hal ini akan membuat presentasi anda
berjalan dengan dinamis, tidak membosankan dan mempu mengakomodasi gaya belajar audiens
yang berbeda-beda.
Slide presentasi adalah suatu visual aids/ alat bantu visual. Pertanyaannya adalah, alat bantu
visual untuk siapa? Pembicara atau audiens? Jawaban yang tepat adalah alat bantu visual untuk
audiens, supaya mereka lebih mudah menangkap poin pembelajaran dari presentasi anda.
Akan tetapi apa yang terjadi? Kebanyakan presenter menggunakannya sebagai alat bantu visual
untuk diri mereka sendiri, di mana mereka meletakkan seluruh isi draft presentasi mereka dalam
slide power point dan membacanya kata demi kata.
Hasilnya? Slide power point berubah fungsi, tidak lagi menjadi visual aids akan tetapi sleeping
aids atau alat bantu supaya audiens lebih cepat tidur =)
Dua tips untuk menggunakan slide presentasi adalah buatlah simpel dan visual. Simpel berarti
yang perlu anda cantumkan ke slide hanyalah poin-poin presentasi anda saja. Jangan melakukan
copy paste seluruh isi draft presentasi anda.
Visual artinya anda bisa menggunakan gambar untuk menguatkan pesan/poin yang anda
sampaikan. Audiens lebih mudah mengingat sesuatu jika ada gambar yang anda tampilkan.
Hanya saja pastikan bahwa gambar yang anda tampilkan berkorelasi dengan poin yang ada di
slide tersebut.
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang cara mendesain slide presentasi, saya ada kabar
gembira nih. Silahkan subscribe dan dapatkan Awesome Presenter Pack yang salah satu
materinya berisi cara mendesain slide yang memukau. Anda bisa cek detilnya berikut ini:
Untuk subscribe silahkan isikan nama dan alamat email Anda pada form di bawah ini:
Setelah draft dan slide presentasi anda selesai, apakah semua persiapan sudah selesai? Haha..
masih belum ya, anda masih harus berlatih isi presentasi anda. Ini untuk memastikan bahwa
presentasi anda akan berjalan lancar dan anda tidak menjadi blank, lupa segalanya pada hari H.
Tujuan berlatih bukanlah untuk mengingat presentasi anda kata per kata, melainkan untuk
membiasakan anda dengan isi presentasi dan alur presentasi yang anda sampaikan.
Selain itu tidak ada salahnya anda mempersiapkan notes untuk presentasi anda. Notes akan
berfungsi sebagai asuransi, siapa tahu saja di tengah-tengah presentasi ada hal yang anda lupakan
(dan bukankah lupa itu adalah hal yang manusiawi).
Hanya saja pastikan anda menggunakan medium yang tepat untuk notes anda, jangan menulis
notes dengan bolpoin pada telapak tangan anda (saya tidak bisa membayangkan bagaimana rupa
tangan anda jika durasi presentasi anda adalah selama 2 jam).
Untuk cara menampilkan notes yang high-tech, anda bisa memanfaatkan fitur presenter view di
power point. Apa itu dan bagaimana caranya? Saya juga ada membahas tentang cara
melakukannya di free course desain presentasi yang saya sebutkan di atas.
Selain mempersiapkan diri anda dengan berlatih, anda juga perlu mempersiapkan hal-hal teknis
untuk hari-H presentasi anda.
Hal terakhir yang ingin anda alami adalah slide presentasi yang sudah anda persiapkan dengan
matang tidak bisa diputar karena laptop anda ketinggalan. Sering kali saya jumpai presentasi
menjadi berantakan karena hal-hal teknis kecil yang semestinya bisa dihindari.
Tips yang paling ampuh untuk hal ini adalah datanglah lebih awal dan cek segala sesuatunya.
Apakah semua perlengkapan sudah tersedia? Apakah file power point anda bisa dijalankan
dengan sempurna? Apakah video dan sound bekerja dengan baik? Ketika ada permasalahan atau
ketidaksesuaian-pun anda masih akan mempunyai waktu untuk mengatasinya.
Hari H telah tiba sekarang, apakah anda merasa deg-deg an, perut terasa tidak enak, ketiak mulai
basah? Ooopps atau singkat katanya, apakah anda merasa nervous? Haha.. tenang
saja, itu adalah hal yang normal kita rasakan ketika harus berbicara di depan publik. Hadapilah
dengan tenang dan yakinkanlah diri anda bahwa dengan segala persiapan yang sudah anda
lakukan, anda pasti bisa.
Dalam hal penyampaian, hal yang paling sering dikeluhkan oleh audiens adalah penyampaian
yang monoton. Kunci mengatasinya adalah menciptakan kontras dan interaksi. Kontras berarti
ada kalanya anda berbicara dengan tempo yang cepat, ada juga dengan tempo lambat. Ada
kalanya anda berbicara dengan antusias, ada juga saatnya anda berbicara dengan santai dan
bersahabat.
Interaksi berarti ciptakanlah dialog dengan audiens. Dialog ini bisa berupa dialog internal dalam
diri audiens juga. Tips dalam hal ini adalah sering-seringlah mengajukan pertanyaan kepada
audiens. Tujuan pertanyaan ini bisa sekedar untuk mendapatkan respon singkat dari audiens
ataupun membuat audiens untuk berpikir dan berefleksi.
Nah dengan melakukan tujuh langkah tersebut, niscaya anda akan mampu memberikan suatu
presentasi yang mampu memukau audiens, membuat mereka mendapat informasi dan
pembelajaran baru, terhibur dan terinspirasi oleh pesan yang anda sampaikan