Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN PABRIK

PT TOBA PULP LESTARI TBK

DOSEN PEMBIMBING: PROF. DR. IR. ROSDANELLI, MT


KELOMPOK 10

ALWI HUSAIN MARPAUNG SATRIA BIMA CRISTY S ANDRE KUSADY DAHYAR MAHMUL P
170405175 170405179 170405187 170405196
MANAJEMEN
Menurut Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang
lain, mengawasi usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.

Menurut George R. Terry, manajemen yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain. Manajemen suatu kolektivitas merupakan
suatu kumpulan
dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kolektivitas atau
kumpulan orang-orang ilmiah yang disebut dengan manajemen, sedangkan orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen
disebut manajer.
MANAJEMEN PABRIK

Manajemen pabrik dapat didefinisikan sebagai proses untuk mempengaruhi orang lain dalam
sebuah perusahaan agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan perusahaan.
Penentuan tujuan perusahaan industri dan strategi untuk mencapai dilakukan dalam suatu
proses yang disebut perencanaan strategis. Atau dapat dikatakan bahwa perencanaan
strategis adalah:
1) proses untuk menentukan tujuan perusahaan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut
2) reaksi perusahaan terhadap lingkungan. Dimana lingkungan perusahaan industri meliputi
karyawan, pemegang saham, pesaing, pelanggan, pemasok, lembaga keuangan, pemerintah
dan masyarakat.
FUNGSI MANAJEMEN

Planning (perencanaan) yaitu penentuan Directing atau Commanding (pengarah atau


serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan
mencapai hasil yang diharapkan. saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas
masing-masing bawahan (delegasi wewenang)
Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai
kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dengan tujuan yang telah ditetapkan.
dalam hal ini penetapan susunan organisasi,
tugas dan fungsinya Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta
orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan
Staffing atau Assembling Resources yang telah ditetapkan.
(penyusunan personalia) yaitu penyusunan
Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan
personalia sejak dari penarikan tenaga kerja tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan
baru. latihan dan pengembangan sampai dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan
dengan usaha agar setiap petugas memberi menghubungkan, menyatupadukan
daya guna maksimal pada organisasi dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
FUNGSI MANAJEMEN (2)

Motivating (motivasi) yaitu pemberian


semangat, inspirasi dan dorongan kepada
bawahan agar mengerjakan kegiatan yang
telah ditetapkan secara sukarela.

Controlling (pengawasan) yaitu penemuan


dan penerapan cara dan peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian


hasil kegiatan baik secara tertulis maupun
lisan.
TINGKATAN MANAJER

MANAJER
DIVISI

MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER


PENELITIAN &
PEMASARAN PERSONALIA PRODUKSI PENGEMBANGAN KEUANGAN
ORGANISASI PERUSAHAAN

Organisasi adalah suatu himpunan interaksi manusia yang


bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi didirikan
karena beberapa tujuan tertentu yang hanya dapat dicapai melalui
tindakan yang harus dilakukan bersama-sama.

Bentuk Organisasi:
-Bentuk organisasi garis
-Bentuk organisasi garis dan staff
-Bentuk organisasi fungsional
-Bentuk organisasi garis, staff, dan fungsional
-Bentuk organisasi komite
BENTUK ORGANISASI
Organisasi Garis {Line Organization} adalah Bentuk organisasi yang mempunyai
hubungan interelasi atau keterkaitan dengan adanya garis komando sentra dari
atasan kepada bawahan. Pimpinan mempunyai kekuasaan tunggal atas sgala
ketentuan, keputusan atau segala kebijaksanaan ada di tangan satu orang yaitu
pimpinan didalam bentuk organisasi ini lebih bersifat otoriter.
Organisasi Fungsional {Functional}Bentuk organisasi yang mempunyai suatu
kinerja atau sistem pola kerja yang didasarkan kapada keahlian. Tiap-tiap
fungsi saling berhubungan karena antara satu fungsi dengan lainnya saling
bergantung. Dengan demikian wewenang dalam organisasi fungsional
dilimpahkan oleh pucuk pimpinan kepada unit-unit {satuan organisasi} berhak
untuk memerintah kepada semua pelaksana yang ada dibawahnya sepanjang
menyangkut bidang tugas masing-masing.
Organisasi Staff dan Garis {Line and Staff Organization}Bentuk organisasi
dimana pucuk pimpinan mempunyai staff sebagai pembantu yang tidak
memiliki kewenangan memberi komando tetapi mempunyai suatu andil untuk
memberi nasihat dan memberikan suatu pertimbangan terhadap suatu hal
atau masalah sesuai dengan keahliannya
PROFIL PT TPL TBK
PT. Toba Pulp Lestari Tbk. (dahulu Inti Indorayon Utama Tbk) (INRU)
beroperasi dalam produksi bubur kertas dan serat rayon; mendirikan,
menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan
industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta
mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari
bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut. PT.
TPL TBK memproduksi bubur kertas dan hasil produksinya dipasarkan di
dalam dan di luar negeri. PT TPL TBK tercatat di Bursa Efek Indonesia di
tahun 1990 pada Papan Pengembangan. Perusahaan didirikan pada tahun
1983 dan berpusat di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
PROFIL PT TPL TBK
PROFIL PERUSAHAAN
NAMA PT. TOBA PULP LESTARI TBK

JL.LETJEND HARYONO MT NO. A-1 (UNI PLAZA, GEDUNG TIMUR LANTAI 3),
ALAMAT
KELURAHAN GANG BUNTU, KECAMATAN MEDAN TIMUR, KOTA MEDAN,
PERUSAHAAN
SUMATERA UTARA

WEBSITE WWW.TOBAPULP.COM

JENIS PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS

BIDANG USAHA SESUAI DENGAN PASAL 3 ANGGARAN DASAR PERUSAHAAN, RUANG LINGKUP
KEGIATAN PERUSAHAAN ADALAH MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA INDUSTRI
PULP DAN BAHAN KIMIA UNTUK MENUNJANG INDUSTRI PULP TERSEBUT (TERMASUK
NAMUN TIDAK TERBATAS PADA KLORIN DIOKSIDA, KLORIN, ASAM KLORIDA,
KOSTIK, NITROGEN, OKSIGEN, DAN SULFUR DIOKSIDA), PENGUSAHAAN HUTAN
TANAMAN (MELIPUTI PENGUSAHAAN HUTAN EKALIPTUS, PENGUSAHAAN
PEMBIBITAN TANAMAN EKALIPTUS, PENGUSAHAAN HUTAN LAINNYA, DAN
PENGUSAHAAN PEMBIBITAN TANAMAN KEHUTANAN LAINNYA), INDUSTRI BARANG
DARI KAYU (TERMASUK NAMUN TIDAK TERBATAS PADA INDUSTRI PRIMER HASIL
HUTAN KAYU BERUPA PENGOLAHAN KAYU BULAT MENJADI SERPIH KAYU (WOOD
CHIPS) DAN BARANG-BARANG DARI KAYU LAINNYA YANG BELUM TERCAKUP
SEBELUMNYA).
VISI DAN MISI
VISI
Menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang dikelola dengan baik,
menjadi penyedia yang disukai oleh pelanggan dan Perusahaan yang
disukai para karyawan.
MISI
Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Produser dengan biaya yang efektif.
Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku kepentingan dan
memberikan kontribusi kepada pengembangan sosial ekonomi
masyarakat sekitar dan regional.
Menciptakan nilai melalui teknologi moderen, pengetahuan industri
dan sumber daya manusia
SEJARAH PERUSAHAAN

Kegiatan produksi PT. Pulp Toba Lestari secara komersial dimulai 1989, dimana
produksi sekitar 70% diekspor ke mancanegara, sisanya untuk kebutuhan pasar
domestik. Kapasitas produksi terpasang pabrik adalah 180.000 sampai 240.000
ton pulp/tahun.
Dalam upaya mendukung kegiatan produksi, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mendapat
izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) yang
didasari SK. Menteri Kehutanan SK-58/menhut-11/2011 tertanggal 28 Februari 2011
tentang pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri kepada Perusahaan
dengan luas 188.055 Ha.
LOKASI PABRIK

Lokasi pabrik ini terletak di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Permaksian,


Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia.

ALASAN MEMILIH LOKASI PABRIK:

Konsesi hutan kayu terbesar pada beberapa sektor hutan yaitu Aek Nauli,
Habinsaran, Aek Raja, Tele dan Padang Sidempuan yang meliputi sebelas
kabupaten dan satu kotamadya di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia adalah
alasan terbesar memilih lokasi karena persediaan bahan baku diikuti dengan
adanya kekuatan Tanah, transportasi, dukungan pemerintah, ekonomi, dan
prasarana yang ada.
MANAGING STRUKTUR ORGANISASI
DIRECTOR

DEPUTY GENERAL
FIBER RESOURCES MANAGER
DY. GM ENG. & MAINT.
HRD
DEPARTEMENT HEAD
DEPARTEMENT HEAD

COMMERCIAL
AEK NAULI DEPARTEMENT HEAD LP & C
R&D PLANTATION MANAGER
MANAGER ESTATE MANAGER
MANAGER
TECHNICAL/ENV
HABINSARAN &QEMS SSL
PLANNING NURSERY DEPARTEMENT HEAD
ESTATE MANAGER DEPARTEMENT HEAD
MANAGER MANAGER
FIBERLINE & WOOD SALES ADMIN
HARVESTING TARUTUNG PREP. MANAGER
PIR/HTR ESTATE MANAGER DEPARTEMENT HEAD
MANAGER MANAGER
ENERGY CONTROL AND
TELE DEPARTEMENT HEAD BUDGET DEPT
F&S/SECURITY/ERT ESTATE MANAGER
MANAGER
TAX/FINANCE
CHEM./REC/LK/EFF./
MANAGER
ISO/LEI & ENVIRO CG
MANAGER DEPARTEMENT HEAD
IT
MANAGER
STRUKTUR KERJA

Jumlah Tenaga Kerja

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki tenaga kerja kurang lebih sekitar 1000 orang
dengan tingkat pendidikan yang beragam. Tenaga kerja terdiri atas tenaga tetap yaitu
tenaga kerja yang direkrut perusahaan yang bekerja secara menetap di perusaahan,
sebagian di bagian mill dan sebagian lagi di bagian forestry. Disamping itu, perusahaan
juga menjalin kemitraan dengan PT atau CV yang berada di sekitar Porsea untuk
menjalankan operasi yang menggunakan jasa kontraktor.
Jam Kerja

-General Time
Pada jam kerja ini tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap diberlakukan jam kerja kantor. Dimana
jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB– 17.00 WIB pada hari senin sampai jumat dengan jam istirahat dari jam
12.00 WIB – 13.30 WIB , khusus hari Sabtu jam kerja hanya setengah hari dan setiap dua minggu sekali
karyawan mendapat giliran libur yang disebut “ Day Off ”.

-Shift Time
Perusahaan menjalan jam kerja shift time untuk menjalankan kegiatan produksi 24 jam yang dibagi menjadi
tiga bagian jam kerja yaitu :
shift 1 : pukul 08.00 – 16.00 WIB
shift 2 : pukul 16.00 – 24.00 WIB
shift 3 : pukul 24.00 – 08.00 WIB
Jam kerja diatas telah diatur oleh perusahaan sehingga produksi dapat berjalan sangat lancar dan sangat
baik dalam melaksanakan kegiatan produksi untuk mencapai tujuan dengan mematuhi tugas dan tanggung
jawab yang telah diberikan pada setiap departemen pabrik.
Sistem Pengupahan

a. Perusahaan mengatur dan menetapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja
yang disesuaikan dengan golongannya, status, jabatan, keahlian dan prestasi.
b. Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh kurang dari ketentuan
minimum yang berlaku sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu Upah Minimum Provinsi
(UMP). Pemberian upah kepada karyawan dilakukan sekali dalam sebulan yaitu pada akhir
bulan. Dalam pemberian gaji kepada karyawan tetapnya, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
menganut sistem Total All in Concept yang artinya total gaji karyawan diterima oleh setiap
karyawan sudah termasuk berbagai tunjangan yang ada. Adapun tunjangan-tunjangan
tersebut terdiri dari tunjangan pangkat dan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan
perumahan, dan bantuan khusus untuk perumahan serta lokasi kerja. Sedangkan untuk
karyawan tidak tetap, tunjangan tidak termasuk gaji yang diterima.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Seperti layaknya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. juga
menerapkan sistem manajemen untuk melindungi setiap karyawannya, yaitu kebijakan K3 dan SMK3. Ada
banyak kemungkinan kecelakaan yang bisa saja terjadi pada lokasi perusahaan, sehingga perlu dicegah
dengan menerapkan beberapa peraturan yang harus diikuti oleh semua pihak mulai dari staf, karyawan
pabrik, sampai kepada tamu perusahaan pun wajib mengikutinya.

Kewajiban Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)


Untuk menjaga berbagai kemungkinan kecelakaan maka setiap orang yang berada dalam lokasi perusahaan
wajib menggunakan pelindung diri seperti:
-Pelindung Kepala (Safety Helmet )
-Sepatu pengaman (Safety Shoes)
-Pelindung Telinga ( Ear Plug)
-Kaca Mata ( Eye Glases)
-Masker
MANAJEMEN
BAHAN BAKU

Bahan baku merupakan faktor yang penting dalam


proses produksi. Perencanaan bahan baku harus
dilakukan agar persediaan selalu ada dalam kondisi
optimum sehingga perusahaan dapat terus
melakukan proses produksi tanpa hambatan.
Perencanaan bahan baku kimia dilakukan oleh
bagian Mill Store, sementara perencanaan bahan
baku kayu dilakukan oleh bagian wood preparation.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAHAN BAKU 1 TON PULP
JENIS PULP
BAHAN BAKU SATUAN
BKP DKP
KAYU TON 4,3 6,7
KG 20,0 6,5
H2O2
M^3 3,8 5,8
WL
323,0 493,0
KG
CAO 18,0
KG 21,0
NAOH 10% 5,5
3,6
KG
HCL 22,0
26,0
CLO2 KG
0,2 0,3
NA2SO2 TON 0,6
0,8
SO2 TON 0,3
0,38
S KG
SISTEM PENANGANAN BAHAN BAKU

Sistem penanganan bahan baku yang digunakan adalah FIFO (First In First Out) hal ini
berarti setiap bahan baku yang yang datang pertama digunakan lebih dahulu. Tujuan sistem
ini adalah menghindari berkurangnya kualitas dari bahan baku yang akan digunakan, karena
jika disimpan terlalu lama di gudang, kadar bahan baku dapat berkurang dan
mempengaruhi kualitas pulp yang dibuat. Setiap bahan baku yang dipesan memiliki lead
time yang berbeda-beda. Lead time untuk H2O2 adalah 30-40 hari, CaO adalah 15-30 hari,
NaCl adalah 45-60 hari, S adalah 30 hari, dan Na2SO4 adalah 45-60 hari. Selain itu, juga
terdapat safety stock untuk menghidari kekurangan bahan baku yang dapat diakibatkan
beberapa faktor salah satunya lead time yang tidak tepat. Bagian mill store melakukan
pemantauan stok bahan baku yang ada di gudang dan melakukan pemesanan, jika bahan
baku telah mendekati batas ROP.
MANAJEMEN
ENERGI
Manajemen energi merupakan metode perbaikan efisiensi energi yang berkelanjutan
dengan mengintegrasikan kegiatan efisiensi energi dalam sistem manajemen yang
sudah ada sehingga dapat memperhitungkan faktor biaya,lingkungan, ketersediaan
energi, risiko usaha.
Tahapan Sistem Manajemen Energi (SME) sebagai berikut:
1. Perencanaan Energi ( Plan)
2. implementasi (DO)
3. Monitoring dan Evaluasi(Check)
4. Perbaikan dan Penyesuaian ( Action)
Sumber energi utama dalam pembuatan pulp dan kertas meliputi energi panas
dalam bentuk steam dan energi listrik. Dari keseluruhan proses, penggunaan
energi panas mencapai 70-80% dari total energi yang dikonsumsi, dimana
sebagian besar energi digunakan di proses pulping dan pengeringan (drying).
Steam dapat dibangkitkan dari black liquor dan tambahan bahan bakar lainnya
seperti batubara, minyak, gas dan biomassa.
PT TPL telah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menggunakan
dan mengubah energi yang didapatkan dari limbah proses produksinya menjadi biofuel.
Penggunaan sumber energi terbarukan ini mencakup 80,7% dari total kebutuhan energi
PT TPL sehingga dapat mengurangi emisi. Kontributor paling signifikan untuk produksi
bahan bakar terbarukan di PT TPL adalah pengoperasian ketel uap pemulihan (recovery
boiler), salah satu unit yang mengolah energi dari lindi hitam (black liquor) yang berasal
dari proses pembuatan pulp dan mengubahnya menjadi energi yang setara dengan 390
MW per tahun. Energi dari ketel uap ini dan dua ketel uap pemulihan lainnya digunakan
untuk menghasilkan uap untuk pembangkit listrik dan dalam proses pengeringan untuk
produksi kertas.
MANAJEMEN
OPERASI DAN PRODUKSI

Proses pembuatan pulp PT. tpl menggunakan proses kimia yaitu proses kraft
dengan bahan bakunya dari Acacia mangium, Acacia crassicarpa, dan
Eucalyptus. Bahan baku tersebut dimasak di dalam digester dengan
menggunakan larutan pemasak white liquor dengan komponennya adalah NaOH,
Na2S, dan Na2CO3. Hasil pemasakan adalah pulp dan limbah cair pemasakan
(black liquor). Black liquor dikirim ke chemical recovery plant (CRP) untuk diolah
menjadi green liquor. Green liquor mengalami proses kautisasi dengan
penambahan CaO dan mengeluarkan limbah berupa CaCO3. Kaustisasi green
liquor menghasilkan white liquor yang dapat digunakan kembali sebagai larutan
pemasak di dalam digester.
Pada bisnis unit pembuatan pulp terdapat beberapa proses yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Departement tersebut yaitu:
1. Woodyard (proses pemotongan bahan baku dari bentuk log menjadi chip)
2. Fiberline (proses pemasakan dari chip menjadi pulp)
3. Pulp dryer (mengubah slurrypulp menjadi lembaran pulp)
4. Chemical plant (memproduksi ClO2, NaOH, O2 yang akan digunakan pada
proses bleacing di fiberline).
PENGOLAHAN KAYU
Wood Storage
Kayu diperoleh dari lahan konsesi baik dari foresty maupun yang dikerjakan kontraktor. Wood
storage adalah tempat pemyimpanan gelondongan kayu di udara terbuka yang berlokasi di
unit persiapan kayu (wood preparation). Kayu disimpan terpisah sesuai dengan jenis kayunya
dan diletakkan secara berderet dari tumpukan kecil dan besar. Tumpukan kecil yang satu dan
lainnya diletakkan secara bersilangan sehingga menjadi tumpukan yang besar dengan panjang
± 30 m dan tinggi ± 6 m untuk menjamin adanya aliran udara diantara tumpukan kayu.
Slasher Deck
Gelondongan dari wood storage dikirim ke slasher deck. Slasher deck dilengkapi alat
pemotong kayu yang disebut circulation saw yang fungsinya untuk memotong gelondongan
kayu yang berukuran panjang melebihi 3 m. Ukuran panjang yang dikehendaki 2-3 m, hal ini
untuk menyesuaikan ukuran panjang gelondongan kayu yang akan diolah di debarking.
Infeed Conveyor
Infeed Conveyor adalah alat pengiriman gelondongan kayu dari slasher deck ke sistem
pemisahan kulit kayu (debarking room). Penggunaan infeed conveyor bertujuan untuk
menghasilkan pengisian batang kayu yang optimum, menjamin pembuka kulit kayu secara
Debarking (Pengulitan)
Debarking adalah proses pemisahan kulit kayu. Alat pemisahan pada proses ini disebut
debarker. Tipe debarker yang digunakan adalah tumble debarking drum, dengan ukuran 5,5 m
x 30 m. Kulit kayu terdiri dari sel-sel parenkhim, sel penghubung berdinding tipis, serat-serat
dan sel-sel berdinding tebal serta lapisan gabus.
Chipping (Penyerpihan)
Penyerpihan bertujuan untuk menghasilkan spesifikasi mutu chip yang diperlukan untuk
pemasakan pulp dan peralatan-peralatan proses.
FIBER LINE
Chip Pile
Chip yang telah dipotong di wood yard akan ditampung di tempat penampungan chip yang disebut chip pile
Screening
Screening berfungsi untuk memisahkan chip oversize dan overthick, memisahkan chip accept, dan memisahkan
pin, fines, dan dust.
Digester
Proses pemasakan serpihan kayu dengan steam dengan suhu 125 – 160 oC dan alkali aktif (NaOH dan Na2S)
yang disebut white liquor.
Washing and screening
Proses pencucian dan penyeragaman ukuran pulp
Bleaching
Proses pemutihan pulp.
Pulp Machine
Pembentukan pulp menjadi lembaran yang siap dikemas dan didistribusikan.
TARGET AKHIR
MANANAJEMEN
UTILITAS

Kebutuhan energi dan sumber daya untuk operasional pabrik


disediakan secara mandiri oleh PT Toba Pulp Lestari. Secara
garis besar, unit utilitas di PT Toba Pulp Lestari terbagi
menjadi tiga, yakni unit penyediaan air, unit pembangkit
steam, dan unit pembangkit listrik.
Unit Penyediaan Air

Kebutuhan air untuk operasional pabrik disediakan oleh unit raw water treatment yang merupakan area dari
power island. Unit ini bertugas untuk menyediakan air proses, air domestik, dan air demineralisasi untuk
umpan boiler. Semua kebutuhan air bersumber dari Sungai Asahan. Pemompaan water intake air ke area raw
water treatment menggunakan pompa sentrifugal bertekanan tingi. Air tersebut dipompakan ke dalam suatu
bak dimana akan dilakukan conditioning dengan maksud untuk menyaring sampah-sampah yang berukuran
besar.

Unit Pembangkit Steam

Steam yang dibangkitkan di PT Toba Pulp Lestari berasal dari dua jenis boiler yakni recovery boiler dan power
boiler. Kedua jenis boiler tersebut sama-sama menghasilkan high pressure steam.
Unit Pembangkit Listrik Utama

Unit pembangkit listrik utama PT. Toba Pulp Lesteri menggunakan turbin generator yang digerakkan oleh high
pressure steam yang dihasilkan oleh unit pembangkit steam. Dua jenis turbin yang digunakan mampu
membangkitkan listrik dari tujuh unit turbine generator yang dimilikinya untuk keperluan operasional pabrik.

Unit Pembangkit Listrik Cadangan


Unit ini berfungsi sebagai pembangkit listrikcadangan apabila pembangkit listrik utama mati. Unit ini
membangkitkan listrik melalui dua jenis alat, yaitu generator berbahan bakar diesel dan turbin gas.
MANANAJEMEN
LIMBAH

Hampir seluruh limbah di PT TPL TBK dimanfaatkan kembali


untuk keperluan proses produksi pulp. Umumnya, limbah-
limbah tersebut dimanfaatkan kembali melalui chemical
recovery ataupun digunakan sebagai bahan bakar untuk
keperluan pembangkit steam.
Limbah Weak Black Liquor

Limbah weak black liquor merupakan sisa pemasakan dan pencucian pulp pada digesting area dan washing
area. Limbah weak black liquor tersebut perlu dipekatkan agar kandungan zat organiknya dapat dibakar pada
recovery boiler. Pemekatan tersebut dilakukan pada unit multi effect evaporator.

Limbah Kulit Kayu dan Fines

Limbah jenis ini dihasilkan dari woodyard and chip screening area. Kedua jenis limbah ini dimanfaatkan sebagai
bahan bakar power boiler untuk keperluan pembangkit steam.

Limbah Cair Lainnya

Seluruh limbah cair yang dihasilkan PT TPL TBK ditampung di dalam bucket screen untuk pemrosesan lebih
lanjut. Bucket screen digunakan untuk memisahkan limbah padat dengan limbah cairnya, dimana hanya limbah
cair yang akan diproses di water treatment dari primary treatment, secondary treatment, dan dewatering.
MANANAJEMEN
PEMASARAN

Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan


pengendalian program yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran
yang diinginkan dengan pasar sasaran untuk tujuan mencapai tujuan
organisasi. Ini sangat bergantung pada perancangan organisasi yang
menawarkan dalam hal target kebutuhan pasar dan keinginan dan
menggunakan harga, komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk
menginformasikan, memotivasi dan melayani pasar.
Bubur kayu PT Toba Pulp Lestari diangkut ke Pelabuhan Belawan, Medan untuk kemudian
diekspor ke berbagai negara. “Tujuan ekspor produk kami ke Tiongkok, India,
Bangladesh, dan Thailand. Bubur kayu itu dapat diolah menjadi berbagai macam produk,
di antaranya sebagai bahan baku serat tekstil bagi busana dengan merek-merek ternama
seperti Zara, H&M, dan Uniqlo. Toba Pulp yang beroperasi sejak tahun 1980-an memiliki
konsesi lahan ratusan ribu hektare yang ditanami pohon eucalyptus. Mereka menjual
produk ke luar negeri bekerja sama dengan dua perusahaan terafiliasi yakni DP Macao
dan Sateri Holdings Limited. Ketiga perusahaan ini merupakan bagian dari raksasa Grup
Sukanto Tanoto. Setiap tahun, ratusan ribu ton produk bubur kayu Toba Pulp dijual
kepada DP Macao, yang kemudian diteruskan ke Sateri. Sateri merupakan perusahaan
produsen viscose staple fiber (serat tekstil) kelas dunia yang menggunakan bahan baku
Dissolving Wood. Beberapa produk yang dihasilkan Sateri adalah tekstil, serat ban,
pernis, kosmetik, hingga farmasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai