ABSTRAK
Banyak perkebunan kelapa sawit mengalami kerugian karena penyakit busuk batang bawah,
yang disebabkan oleh Ganoderma boninense, yaitu jamur yang menyebabkan kematian pada
tanaman. Praktek kultur teknis agaronomis dan pengelolaan fitosanitari dapat mengurangi
dampak penyakit namun harus sejalan dengan penggunaan bahan tanaman yang tahan
terhadap G. boninense. Ketahanan total tanaman-tanaman terhadap jamur belum ada
dilaporkan, namun banyak contoh yang sudah diamati, termasuk kelapa sawit (Durand-
Gasselin et al, 2014).Kelapa sawit, merupakan tanaman yang memiliki arti penting secara
ekonomi, yang merupakan salah satu sumber minyak nabati penting di dunia dan sebagai
bahan bakar biodiesel yang baik. Namun saat ini, kelapa sawit menghadapi masalah terhadap
serangan penyakit. Banyak penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa Ganoderma
boninense merupakan patogen utama penyebab penyakit yang menyerang kelapa sawit,
bahkan sampai tingkat mematikan (Hushiarian et al, 2013). Ketahanan genetis terhadap
penyakit busuk pangkal batang merupakan komponen utama dalam strategi pengendalian
penyakit tersebut pada tanaman kelapa sawit. Deteksi awal pada tingkat ketahanan atau
kerentanan adalah hal yang sangat penting untuk pemuliaan dan kesinambungan tanaman
kelapa sawit khususnya di Asia Tenggara. Screening test berbagai progeni kelapa sawit telah
dikembangkan melalui pertukaran bahan tanaman antara PT PP London
Sumatera dan PT Socfin Indonesia (Breton et al, 2008).
Kata kunci : kelapa sawit, busuk pangkal batang, Ganoderma boninense, bahan tanaman,
partial resistant
264
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
265
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
266
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
267
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
Gambar 4. Bibit yang tidak tahan dan moderat tahan terhadap Ganoderma
Strategi yang dilakukan untuk Menghubungkan hasil di lapangan
mengembangkan bahan tanaman yang dengan hasil pada uji awal
partial resisten terhadap Ganoderma terdiri (Durand-Gasselin et al,2014).
beberapa langkah yaitu : Strategi kami untuk memilih tetua
Memperhatikan perbedaan- sebagai penghasil bahan tanaman komersil
perbedaan kesensitifan di lapangan yang intermediat resisten adalah
Menggunakan metode uji screening berdasarkan pada cek ulang (cross check)
untuk mempelajari lebih teliti sumber terhadap ketahanan dalam uji screening
ketahanan dan di lapangan (Durand-Gasselin et al,
2014).
268
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
Bahan Tanaman DxP Socfindo Moderat rata-rata jumlah tandan : 16,1 – 21,1
Tahan Gano (DxP Socfindo MT Gano) tandan/pokok/tahun
berat tandan rata-rata :11,8 – 14,2
Banyak perkebunan kelapa sawit
Kg
mengalami kerugian karena penyakit
TBS : 28,6 – 34,4
busuk batang bawah, yang disebabkan oleh
ton/Ha/tahun
Ganoderma boninense, yaitu jamur yang
mesokarp/buah : 80,9 – 87,5
menyebabkan kematian pada tanaman.
%
Praktek kultur teknis agaronomis dan
minyak/mesokarp : 54,2 – 57,4
pengelolaan fitosanitari dapat mengurangi
%
dampak penyakit namun harus sejalan
rendemen (OER) CPO : 25,5 – 29,3
dengan penggunaan bahan tanaman yang
%
tahan terhadap G. boninense. Ketahanan
rendemen inti : 3,1,- 3,3 %
total tanaman-tanaman terhadap jamur
MKS : 7,7 – 9,3
belum ada dilaporkan, namun banyak
ton CPO/Ha/tahun
contoh yang sudah diamati, termasuk
PKO : 0,8 – 1,0
kelapa sawit (Durand-Gasselin et al,
ton/Ha/tahun
2014).
Melalui pemanfaatan dari semua Pertambahan meninggi : 43,3 – 57,1
269
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
masalah dalam 8 tahun pertama setelah tahun tanam 1995 di kebun Aek Loba.
penanaman. Namun setelah itu yang terjadi Dalam percobaan ini, diperoleh rata-rata
adalah, sesuai dengan bahan tanaman yang berkurangnya tanaman 20% setelah 15
dipakai, bahwa dalam jumlah tertentu, tahun. Pada bahan tanaman yang rentan
tanaman akan mati setiap tahun karena (susceptible) Gano, setelah umur 8 tahun,
infeksi Ganoderma. Hal ini dapat rata-rata berkurangnya tanaman sekitar
dinyatakan, sebagai persentase tanaman 7,25 %, sedangkan untuk bahan tanaman
yang tinggal dari tahun “n-1” terhadap normal Gano mencapai 3,5 %, dan hanya
tanaman yang mati selama tahun “n”. 1,5 % untuk bahan tanaman yang
Parameter yang dipakai untuk intermediate resistant Gano (moderat
simulasi berikut ini, disesuaikan dengan tahan).
kenyataan dalam percobaan ALGP 3,
270
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
Tabel 1. Perbandingan produksi minyak kumulatif, pendapatan kumulatif dan nilai bersih per
hektar untuk tiga jenis bahan tanaman
25 years Gano resistant (1.5%) Normal seeds (3.5%) Susceptible seeds (7.25 %)
Cumulative oil/ha 176 161 131
Cumulative value $140 878 $128 462 $105 195
Net present value $73 574 $69 750 $60 391
(Durand-Gasselin et al, 2014)
271
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
[HU2]
272
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
[HU3]
SIMPULAN
273
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274
274