Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725

Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DXP SOCFINDO MT GANO


MODERAT TAHAN GANODERMA BONINENSE

Indra Syahputra1, Agustiaman Purba2


1Head of Socfindo Seed & Laboratory, PT Socfin Indonesia
2
Head of Pathology Laboratory, PT Socfin Indonesia
Corresponding author:

ABSTRAK

Banyak perkebunan kelapa sawit mengalami kerugian karena penyakit busuk batang bawah,
yang disebabkan oleh Ganoderma boninense, yaitu jamur yang menyebabkan kematian pada
tanaman. Praktek kultur teknis agaronomis dan pengelolaan fitosanitari dapat mengurangi
dampak penyakit namun harus sejalan dengan penggunaan bahan tanaman yang tahan
terhadap G. boninense. Ketahanan total tanaman-tanaman terhadap jamur belum ada
dilaporkan, namun banyak contoh yang sudah diamati, termasuk kelapa sawit (Durand-
Gasselin et al, 2014).Kelapa sawit, merupakan tanaman yang memiliki arti penting secara
ekonomi, yang merupakan salah satu sumber minyak nabati penting di dunia dan sebagai
bahan bakar biodiesel yang baik. Namun saat ini, kelapa sawit menghadapi masalah terhadap
serangan penyakit. Banyak penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa Ganoderma
boninense merupakan patogen utama penyebab penyakit yang menyerang kelapa sawit,
bahkan sampai tingkat mematikan (Hushiarian et al, 2013). Ketahanan genetis terhadap
penyakit busuk pangkal batang merupakan komponen utama dalam strategi pengendalian
penyakit tersebut pada tanaman kelapa sawit. Deteksi awal pada tingkat ketahanan atau
kerentanan adalah hal yang sangat penting untuk pemuliaan dan kesinambungan tanaman
kelapa sawit khususnya di Asia Tenggara. Screening test berbagai progeni kelapa sawit telah
dikembangkan melalui pertukaran bahan tanaman antara PT PP London
Sumatera dan PT Socfin Indonesia (Breton et al, 2008).

Kata kunci : kelapa sawit, busuk pangkal batang, Ganoderma boninense, bahan tanaman,
partial resistant

PENDAHULUAN ini diketahui juga telah meluas ke seluruh


negara di kawasan Asia Tenggara
Penyakit busuk pangkal batang
(Dewantara et al, 2014).
telah dilaporkan muncul di berbagai
BSR dapat mengakibatkan
daerah meliputi Asia Tenggara, yakni
kerusakan yang berarti. Daerah yang
Indonesia dan Malaysia; Afrika meliputi
merupakan zona BSR adalah Sumatera
Angola, Kamerun, Ghana, Nigeria,
Utara, Indonesia dan sepanjang pantai
Zambia, Sao Tome, Tanzania, Zimbabwe
barat semenanjung Malaysia (Singh,1991;
dan Republik Kongo; di Amerika yakni
Ariffin dan Idris, 2002). Banyak infeksi
Honduras; dan di Oceania ditemukan di
terjadi dengan munculnya tubuh buah pada
Papua New Guinea. Pada akhirnya pola
pangkal tanaman, daun tombak tidak
penyebaran penyakit busuk pangkal batang

264
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

membuka, tajuk menguning (Breton et al, Durand-Gasselin, 2014). Sesungguhnya


2008). dampak BSR lebih buruk sejalan dengan
Basal Stem Rot (BSR) yang bertambahnya jumlah generasi; beberapa
disebabkan oleh Ganoderma sp., dapat perkebunan di Sumatera Utara telah
menyebabkan kerugian yang nyata pada mencapai tanaman generasi keempat
tanaman kelapa sawit di Asia Tenggara, bahkan kelima. Pada saat ini, serangan
khususnya setelah tanam ulang (Susanto BSR merupakan masalah utama dalam
2009, Susanto and Huan, 2010 dalam suatu negara seperti Indonesia.

Gambar 1. Grafik perkiraan serangan Ganoderma di Indonesia

Diperkirakan bahwa 10 % tanaman tingkat lanjut menyebabkan kematian,


terserang, dan jika rata-rata infeksi akibatnya populasi tanaman berkurang.
mengikuti trend tersebut, pada tahun 2035 Kehilangan hasil dapat mencapai 60%.
grafik akan menunjukkan duakali lipat dari Di Sumatera Utara, pada saat usia tanaman
gambar di atas (Durand-Gasselin et al, memasuki masa replanting (umur 25
2014). tahun), 40–50 % tanaman telah hilang,
Ganoderma adalah patogen paling dimana kebanyakan tanaman menunjukkan
merusak tanaman kelapa sawit, sebagai gejala terserang BSR. Kehilangan tanaman
penyebab penyakit busuk pangkal batang tersebut berdampak secara ekonomi
(Basal Stem Rot disease), mengakibatkan (Cooper, 2011).
terganggunya penyerapan hara, air serta
produktifitas tanaman menurun. Pada

265
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

Gambar 2. Kebun Mata Pao (Indonesia) : Block 36 B, tahun Tanam1988 – generasi 3


(Durand-Gasselin et al, 2014)

BENIH KELAPA SAWIT TOLERAN Inokulasi kecambah kelapa sawit di


Ganoderma boninense pembibitan atau prapembibitan biasanya
menggunakan rubber wood block sebagai
Banyak perusahaan perkebunan
sumber inokulum. Sebuah metodologi
produsen kecambah kelapa sawit,
telah dikembangkan untuk menguji
melakukan dengan teliti uji screening
ketahanan bahan tanaman terhadap G.
terhadap Ganoderma. Idris et al. (2006)
boninense (Durand-Gasselin et al, 2014).
melaporkan bahwa teknik inokulasi
Early Screening Test untuk
dilakukan dengan cara Ganoderma mendapatkan bahan tanaman partial
resistant
ditumbuhkan pada blok kayu karet. Teknik
Ganoderma boninense
ini berguna untuk menskrining bahan
Ketahanan genetis terhadap
tanaman kelapa sawit, tahan terhadap
penyakit busuk pangkal batang merupakan
serangan Ganoderma (Fee, 2011).
komponen utama dalam strategi

266
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

pengendalian penyakit tersebut pada yang diuji menunjukkan korelasi positif


tanaman kelapa sawit. Deteksi awal pada antara 16 dan 28 minggu, dimana seleksi
tingkat ketahanan atau kerentanan adalah pada tahap awal adalah hal yang nyata dan
hal yang sangat penting untuk pemuliaan terdapat interaksi yang minim antara
dan kesinambungan tanaman kelapa sawit kerentanan penyakit dengan waktu (Breton
khususnya di Asia Tenggara. Screening et al, 2008).
test berbagai progeni kelapa sawit telah Cara pengujian untuk seleksi bahan
dikembangkan melalui pertukaran bahan tanaman yang tahan terhadap penyakit
tanaman antara PT PP London Sumatera Ganoderma dilakukan dengan dua tahap
dan PT Socfin Indonesia (Breton et al, yaitu pengujian di lapangan (komersial dan
2008). progeni) dan pengujian di
Sebuah metode inokulasi laboratorium/pembibitan dengan metode
dikembangkan oleh CIRAD bekerjasama Early Screening Test. Seluruh bahan
dengan dua perusahaan swasta (PT tanaman PT Socfin Indonesia, berasal dari
Socfindo dan PT Lonsum) yaitu pada varitas DxP Socfindo (L) dan varitas DxP
sekitar tahun 2002-2008 di Indonesia Socfindo (Y), diuji secara statistik yang
(Breton et al, 2009a and b dalam Durand- ditanam pada multi lokasi yaitu kebun
Gasselin et al, 2014). Metode tersebut percobaan Ganoderma, kebun induk dan
sekarang dipakai untuk membuat suatu uji kebun benih, serta kebun pengujiian
awal terhadap ketahanan berbagai macam genetik.
progeni kelapa sawit terhadap Ganoderma Early screening test dilakukan
(Durand-Gasselin et al, 2014). dengan membuat 1 percobaan screening
Metode penginokulasian jamur setiap bulan. Setiap percobaan terdiri dari
Ganoderma, dilakukan pada kecambah 100 progeni, dimana 20 progeni
kelapa sawit di nursery, dengan merupakan progeni standar dan 80 progeni
menggunakan naungan dengan filtrasi 85 merupakan yang diuji. Progeni standar
%. Rubber Wood Block (RWBs) berasal dari 3 grup, yaitu progeni yang
diinfeksikan Ganoderma boninense tahan, progeni moderat tahan dan progeni
sebagai inokulum dengan lama inkubasi yang rentan terhadap penyakit
selama 12 minggu. Gejala penyakit awal Ganoderma.
terlihat antara 8 sampai 10 minggu setelah
diinokulasikan pada kecambah yang
ditanam. Analisa untuk setiap persilangan

267
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

Gambar 3. Gambar inokulasi buatan pada bibit kelapa sawit di pembibitan


(Durand-Gasselin et al, 2014)

Tidak tahan Moderat tahan

Gambar 4. Bibit yang tidak tahan dan moderat tahan terhadap Ganoderma
Strategi yang dilakukan untuk  Menghubungkan hasil di lapangan
mengembangkan bahan tanaman yang dengan hasil pada uji awal
partial resisten terhadap Ganoderma terdiri (Durand-Gasselin et al,2014).
beberapa langkah yaitu : Strategi kami untuk memilih tetua
 Memperhatikan perbedaan- sebagai penghasil bahan tanaman komersil
perbedaan kesensitifan di lapangan yang intermediat resisten adalah
 Menggunakan metode uji screening berdasarkan pada cek ulang (cross check)
untuk mempelajari lebih teliti sumber terhadap ketahanan dalam uji screening
ketahanan dan di lapangan (Durand-Gasselin et al,
2014).

268
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

Bahan Tanaman DxP Socfindo Moderat  rata-rata jumlah tandan : 16,1 – 21,1
Tahan Gano (DxP Socfindo MT Gano) tandan/pokok/tahun
 berat tandan rata-rata :11,8 – 14,2
Banyak perkebunan kelapa sawit
Kg
mengalami kerugian karena penyakit
 TBS : 28,6 – 34,4
busuk batang bawah, yang disebabkan oleh
ton/Ha/tahun
Ganoderma boninense, yaitu jamur yang
 mesokarp/buah : 80,9 – 87,5
menyebabkan kematian pada tanaman.
%
Praktek kultur teknis agaronomis dan
 minyak/mesokarp : 54,2 – 57,4
pengelolaan fitosanitari dapat mengurangi
%
dampak penyakit namun harus sejalan
 rendemen (OER) CPO : 25,5 – 29,3
dengan penggunaan bahan tanaman yang
%
tahan terhadap G. boninense. Ketahanan
 rendemen inti : 3,1,- 3,3 %
total tanaman-tanaman terhadap jamur
 MKS : 7,7 – 9,3
belum ada dilaporkan, namun banyak
ton CPO/Ha/tahun
contoh yang sudah diamati, termasuk
 PKO : 0,8 – 1,0
kelapa sawit (Durand-Gasselin et al,
ton/Ha/tahun
2014).
Melalui pemanfaatan dari semua  Pertambahan meninggi : 43,3 – 57,1

temuan dan hasil-hasil sebelumnya, cm/tahun

tampaknya memungkinkan untuk  Iodine value : 55,2

mengembangkan bahan tanaman dengan


Arti Ekonomi
ketahanan yang baik dan membuat bahan
tanaman tersebut tersedia untuk pekebun. Adalah penting untuk menghitung
Meskipun sebagai partial resisten namun keuntungan yang dapat diperoleh dengan
secara nyata dapat mengurangi tingkat menggunakan bahan tanaman jenis ini
serangan Ganoderma di lapangan jika pada penanaman ulang di daerah yang
dibandingkan bahan tanaman komersial terkena Ganoderma.
yang ada sekarang (Durand-Gasselin et al, Untuk simulasi berikut ini, kami
2014). asumsikan bahwa lahan telah dipersiapkan
Karakteristik varitas DxP Socfindo dengan sebaik-baiknya dan penanaman
MT Gano : dilakukan jauh dari bonggol tanaman
 umur mulai panen : 22 bulan sebelumnya. Dalam keadaan seperti ini,
setelah tanam Ganoderma seharusnya tidak akan menjadi

269
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

masalah dalam 8 tahun pertama setelah tahun tanam 1995 di kebun Aek Loba.
penanaman. Namun setelah itu yang terjadi Dalam percobaan ini, diperoleh rata-rata
adalah, sesuai dengan bahan tanaman yang berkurangnya tanaman 20% setelah 15
dipakai, bahwa dalam jumlah tertentu, tahun. Pada bahan tanaman yang rentan
tanaman akan mati setiap tahun karena (susceptible) Gano, setelah umur 8 tahun,
infeksi Ganoderma. Hal ini dapat rata-rata berkurangnya tanaman sekitar
dinyatakan, sebagai persentase tanaman 7,25 %, sedangkan untuk bahan tanaman
yang tinggal dari tahun “n-1” terhadap normal Gano mencapai 3,5 %, dan hanya
tanaman yang mati selama tahun “n”. 1,5 % untuk bahan tanaman yang
Parameter yang dipakai untuk intermediate resistant Gano (moderat
simulasi berikut ini, disesuaikan dengan tahan).
kenyataan dalam percobaan ALGP 3,

Gambar 5. Grafik ALGP 30 tahun


Melalui prediksi ini, kita dapat tertentu, dimana tingkat kematian tanaman
menghitung berapa produksi kumulatif per pada blok tersebut kurang dari 20%.
hektar dan rata-rata keuntungan yang Perbandingan produksi minyak
diharapkan selama 25 tahun. Perhitungan kumulatif, pendapatan kumulatif dan nilai
ini dengan menghitung kapasitas tanaman bersih per hektar untuk tiga jenis bahan
yang masih ada untuk menggantikan tanaman dapat dilihat pada tabel berikut
sebanyak 50% produksi tanaman yang (harga CPO : $800 ; discount rate : 0.05).
sudah mati. Hal ini sesuai untuk tingkat

270
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

Tabel 1. Perbandingan produksi minyak kumulatif, pendapatan kumulatif dan nilai bersih per
hektar untuk tiga jenis bahan tanaman

25 years Gano resistant (1.5%) Normal seeds (3.5%) Susceptible seeds (7.25 %)
Cumulative oil/ha 176 161 131
Cumulative value $140 878 $128 462 $105 195
Net present value $73 574 $69 750 $60 391
(Durand-Gasselin et al, 2014)

Simulation : added value /ha

271
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

(Durand-Gasselin et al, 2014)[HU1]

Pelepasan Varitas DxP Socfindo MT mendistribusikan dan memasarkan bahana


Gano tanaman moderat tahan Ganoderma
Melalui SK Mentan No : boninense dengan nama DxP Socfindo
4569/Kpts/SR.120/8/2013, tertanggal 12 Moderat Tahan Gano (DxP Socfindo MT
Agustus 2013, PT Socfin Indonesia Gano).
memperoleh otorisasi untuk

[HU2]

272
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

[HU3]

Kecambah DxP Socfindo MT Gano


(dalam kemasan kantong plastik orange)

SIMPULAN

Ketahanan genetis terhadap Socfindo (Y), yang paling tahan terhadap


penyakit busuk pangkal batang merupakan serangan penyakit Ganoderma. Potensi
komponen utama dalam strategi produksi varitas DxP Socfindo MT Gano
pengendalian penyakit tersebut pada relatif sama dengan potensi produksi DxP
tanaman kelapa sawit. Cara pengujian unggul Socfindo (L).
untuk seleksi bahan tanaman yang tahan Melalui SK Mentan No :
terhadap penyakit Ganoderma dilakukan 4569/Kpts/SR.120/8/2013, tertanggal 12
dengan dua tahap yaitu pengujian di Agustus 2013, PT Socfin Indonesia
lapangan (komersial dan progeni) dan memperoleh otorisasi untuk
pengujian di laboratorium/pembibitan mendistribusikan dan memasarkan bahana
dengan metode Early Screening Test. tanaman moderat tahan Ganoderma
Varitas DxP Socfindo MT Gano boninense dengan nama DxP Socfindo
adalah hasil seleksi dari varitas DxP Moderat Tahan Gano (DxP Socfindo MT
unggul Socfindo (L) dan DxP unggul Gano).

273
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (32) : 264- 274

Pengendalian serangan Ganoderma Dewantara, D., Widiastuti, H., Mulyani,


A.S., Taniwiryono, D., 2014. Cara
yang paling efektif di perkebunan kelapa
Penyiapan Bibit Sawit pada Media
sawit harus dilakukan secara terpadu dari 3 Tanam Bebas Ganoderma. Balai
Penelitian Bioteknologi
faktor yaitu, sanitasi, pengendalian
Perkebunan Indonesia (BPBPI),
biologis dan penggunaan material tahan Bogor
Durand-Gasselin, T., de Franqueville H.,
Gano.
Turnbull, N., Breton, F., Cochard,
B., Poulain, V., Indra, S.,
DAFTAR PUSTAKA Sriwijeyen, 2014. Breeding
Methodology to Select Oil Palm
Planting Material Partially
Breton, F., Rahmaningsih, M., Lubis Z., Resistant to Ganoderma boninense.
Flori A., Nelson S.P.C., Durand- International Oil Palm Conference,
Gasselin,T., De Franqueville,H., Bali.
2008. Ganoderma Early Screening Fee, C.G. 2011. Management of
Test : A new tool for breeding oil Ganoderma disease in Oil Palm
palm progenies for their level of Plantation. The Planter, Kuala
resistance/susceptibility to Basal Lumpur, 87 (1022); 325-339
Stem Rot Disease (BSR) caused by Hushiarian, R., Yusof, N.A., Dutse, S.W.,
Ganoderma boninense 2013. Detection and Control of
Cooper, R.M, J. Flood, R.W. Rees. 2011. Ganoderma boninense: strategies
Ganoderma boninense in oil palm and perspective. Springer Plus.a
plantation : Current Thinking on Springer Open Journal
Epidemiology, Resistance and PT Socfin Indonesia, 2013. Bahan
Pathology. The Planter, Kuala Presentasi Pelepasan Varitas DxP
Lumpur, 87 (1024); 515-526 Socfindo MT Gano. Jakarta.

274

Anda mungkin juga menyukai