Bab 2 Investasi Saham
Bab 2 Investasi Saham
2
AKUNTANSI DAN PELAPORAN INVESTOR
1. Investasi saham
2. Entitas asosiasi
Menurut PSAK 15 par 10, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
Yang dimaksud dengan metode ekuitas menurut PSAK 15 par 8 adalah
metode akuntansi dimana investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset
investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
mengurangi nilai tercatat investasi.
Penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi juga dilakukan jika terdapat
perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari
pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) investee.
Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap
dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan
tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain (other comprehensive
income) investor.
Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena
konsolidasi akun-akun neraca diwakili dalam satu akun “Investment in S”,
sedangkan konsolidasi akun-akun laporan laba rugi diwakili oleh akun “ Income
from S”.
Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto tersebut, dialokasikan kepada:
Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2009)
30% x (4,000,000 – 3,000,000) 300,000
OCA (diasumsikan terpakai di tahun 2009)
30% x (3,100,000 – 3,300,000) (60,000)
Equipment (masa manfaat 20 th)
30% x (8,000,000 – 5,000,000) 900,000
Note payable (jatuh tempo 5 tahun)
30% x (1,800,000 – 2,000,000) 60,000
Goodwill 200,000
1,400,000
Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:
1 Jan 2009
Investment in S $ 5,000,000
Cash $ 2,000,000
Common stock 2,000,000
Additional paid-in capital 1,000,000
(Untuk mencatat pembelian 30% saham S)
1 Jan 2009
Expenses 100,000
Additional paid-in capital 50,000
Cash 150,000
(Untuk mencatat pembayaran biaya konsultasi dan biaya pendaftaran saham)
1 Juli 2009
Cash 300,000
Investment in S 300,000
(Untuk mencatat penerimaan dividend 30% x 1,000,000)
31 Des 2009
Investment in S 900,000
Income from S 900,000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 30% x 3,000,000)
Dalam contoh di atas, bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor dengan menggunakan akun
“Income from S”.
Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in S
akan menunjukkan saldo $5,303,000 dan akun Income from S $603,000
(Untuk mencatat bagian investor (A) atas profit investee (B) 35% x 80,000)
Income from B 7,000
Investment in B 7,000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Aset Tetap
70,000 : 10 th)
Investment in B 7,000
Income from B (sbg OCI) 7,000
(Untuk mencatat kenaikan nilai available for sale securities di B 35% x
20,000)
Ketiga jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi:
Investment in B 28,000
Income from B 21,000
Income from B (sbg OCI) 7,000
Contoh:
Investor A memiliki 20% saham di Investee B. Sepanjang 2009 A menjual
inventory senilai $200,000 kepada B. Cost/harga perolehan barang tersebut
$140,000. Sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih
ada di gudang B. Net income B untuk 2009 $1,000,000. Maka pada 31
Desember 2009 A akan membuat jurnal:
Investment in B 200,000
Income from B 200,000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x 1,000,000)
Investment in B 4,000
Income from B 4,000
8. Interim Acquisition
Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan
profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat
dimulai dari tanggal pembelian.
Contoh:
1 Oktober 2009, P membeli 40% saham S sebesar $80,000 dan
diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan. Net asset S pada 1 Januari
2009 adalah $150,000. Untuk tahun 2009, S melaporkan net income $25,000
dan mengumumkan dividend 1 September 2009 $15,000. Nilai buku asset dan
liabilitas S pada 1 Oktober 2009 sama dengan nilai wajarnya kecuali Bangunan
yang nilai bukunya $40,000, mempunyai nilai wajar $60,000. Masa manfaat
bangunan sejak 1 Oktober 2009 20 tahun.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net asset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment) 80,000
Dikurangi:
Ekuitas awal 150,000
Income s/d 30 Sept (9/12 x 25,000) 18,750
Less dividend (15,000)
Net asset S per 1 Oktober 2009 153,750
kepemilikan 40 % x 153,750 61,500
Selisih lebih cost investasi atas net asset S 18,500
Selisih lebih cost investasi atas net asset S dialokasikan ke:
Bangunan (60,000 – 40,000) x 40% 8,000
Goodwill 10,500
18,500
Untuk transaksi ini P akan membuat jurnal sbb:
1 0kt 2009
Investment in S $80,000
Cash $80,000
31 Des 2009
Investment in S 2,500
Income from S 2,500
(Untuk mencatat bagian profit Investor 40% x 25,000 x 3/12)
Income from S 100
Investment in S 100
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Bangunan
8,000 : 20 th x 3/12)
Cash $5,000
Dividend Income $5,000
(Untuk mencatat penerimaan dividend dari S 10% x $50,000)
Awal 2010, P membeli lagi 15% saham S senilai $100,000, sehingga total
kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan diasumsikan P mempunyai pengaruh
yang signifikan. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sbb:
Investment in S $170,000
Investment in Trading Securities $ 70,000
Cash 100,000
(Untuk mencatat pembelian 15% saham S dan reklasifikasi 10% saham S
dari Trading securities menjadi Investment in S)
Investment in S $9,500
Retained Earnings $9,500
(Untuk mencatat bagian keuntungan P dari net income S 2009 10% x
100,000 dikurangi amorisasi selisih cost atas net aset yang diperoleh $10,000
: 20 th)
Retained Earnings $5,000
Investment in S $5,000
(Untuk mencatat bagian dividend P dari dividend S 2009 10% x 50,000 yang
sudah dicatat oleh P sebagai dividend income)
11. Pembelian saham langsung dari perusahaan, bukan dari pemegang saham
(Stock purchases directly from the investee)
Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa
atau pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang
beredar dan mempengaruhi % perolehan saham
Contoh:
Awal Januari 2010, P Corp. membeli 20,000 saham yang belum
diterbitkan sebelumnya langsung dari S senilai $450,000. Pada saat itu
stockholders’ equity S terdiri dari $200,000 Common stock par $10 dan $150,000
Retained Earnings. Setelah pembelian saham oleh P, jumlah saham S yang
beredar menjadi 20,000 + ($200,000:20,000) = 40,000. Dengan demikian
kepemilikan saham P atas S adalah 50% (20,000 : 40,000)
RANGKUMAN
4. PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau hilir/hulu)
diakui dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain
dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang
dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.
5. Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit
dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai
dari tanggal pembelian.
6. Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai
pengaruh ke mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian
atas investasinya seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.
8. Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh
pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor
menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas
dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan
atau belum.
LATIHAN SOAL