Anda di halaman 1dari 20

BAB

INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI

2
AKUNTANSI DAN PELAPORAN INVESTOR

Tujuan instruksional khusus:


1. Mahasiswa mengenal level pengaruh yang signifikan, pengendalian melalui
berbagai level kepemilikan saham
2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode ekuitas untuk investasi dalam
entitas asosiasi.

1. Investasi saham

Bila perusahaan A membeli saham perusahaan B, terdapat 3


kemungkinan perlakuan akuntansi untuk 3 situasi:
1) Bila pembelian saham oleh A tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perusahaan B, maka A akan mengelompokkannya sebagai trading
atau available for sale securities dan perlakuan akuntansinya tunduk kepada
SAK 50 dan 55 (dicatat dengan nilai wajar/fair value-nya). Secara umum
pembelian saham di bawah 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan

2) Bila pembelian saham oleh A mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap


perusahaan B, maka A akan menggunakan metode equity/ekuitas untuk
mencatat investasi saham tersebut. Secara umum pembelian saham antara
20% - 50% dianggap mempunyai pengaruh yang signifikan

3) Bila pembelian saham oleh A dimaksudkan untuk mengendalikan atau


menguasai perusahaan B, maka A harus menyusun laporan konsolidasi.
Dalam laporan keuangannya tersendiri yang disajikan sebagai tambahan atas
laporan konsolidasian, A harus mencatat investasi saham tersebut dengan
metode cost atau mengikuti PSAK 55 (sbg sebagai trading atau available for
sale securities). Pembelian saham di atas 50% dianggap dapat
mengontrol/menguasai perusahaan melalui voting). Dalam situasi seperti ini
terjadi hubungan induk – anak perusahaan.

2. Entitas asosiasi

Yang dimaksud dengan entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk


entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh
yang signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi
dalam ventura bersama
Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan
atau kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan
keuangan dan operasional investee.
Keberadaan pengaruh yang signifikan oleh investor umumnya dibuktikan
dengan satu atau lebih cara berikut ini:
a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee;
b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;
c. Adanya transaksi yang material antara investor dengan investee;
d. Pertukaran personel manajerial; atau
e. Penyediaan informasi teknis pokok
Untuk menentukan adanya pengaruh yang signifikan, keberadaan hak
suara potensial (waran, opsi, convertible securities) yang dapat dieksekusi pada
saat pembelian saham, harus diperhitungkan.

3. Metode yang digunakan

Menurut PSAK 15 par 10, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
Yang dimaksud dengan metode ekuitas menurut PSAK 15 par 8 adalah
metode akuntansi dimana investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset
investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
mengurangi nilai tercatat investasi.
Penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi juga dilakukan jika terdapat
perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari
pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) investee.
Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap
dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan
tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain (other comprehensive
income) investor.
Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena
konsolidasi akun-akun neraca diwakili dalam satu akun “Investment in S”,
sedangkan konsolidasi akun-akun laporan laba rugi diwakili oleh akun “ Income
from S”.

4. Contoh prosedur akuntansi menurut Fair value/cost method dan equity


method
1 Jan tahun 2009, P membeli 2.000 (20%) dari 10.000 lembar saham S
senilai $50/lembar. Nilai par dan nilai wajar saham diasumsikan sama. S
memperoleh net income 2009 $50,000 dan membayar dividend 1 Nopember
$20,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal:

Cost method/fair value Equity method


method
1 Jan Investment in S 100,000 Investment in S 100,000
Cash 100,00 Cash 100,000
0
1 Nov Cash 4,000 Cash 4,000
Dividend 4,00 Investment in 4,000
Income 0 S
31De No entry (asumsi Investment in S 10,000
s harga pasar = Income from 10,00
cost) S 0
5. Goodwill

Bila tedapat selisih antara imbalan yang diberikan (harga perolehan)


dengan nilai aset neto yang diperoleh, maka selisih tersebut dialokasikan ke
berbagai akun yang nilai tercatat dan nilai wajarnya berbeda, dan bila masih
terdapat selisih, dialokasikan ke goodwill. Sebaliknya bila nilai asset neto yang
diperoleh lebih besar daripada imbalan, maka terdapat goodwill negatif dan akan
diakui sebagai keuntungan pada tahun berjalan oleh investor. Goodwill dalam
metode ekuitas tidak tampak dalam akun tersendiri, melainkan ada di dalam
akun Investment in S.
Selisih lebih atau kurang antara harga perolehan dengan nilai asset neto
yang diperoleh, akan diamortisasikan berdasarkan masa manfaat aset/liabilitas
investee. Selisih tersebut dieliminasi dengan cara mendebet atau mengkredit
Income from S dan mengkredit atau mendebet Investment in S dengan jumlah
yang sama. Dengan eliminasi ini, selisih tersebut suatu saat akan habis,
sehingga Saldo akun Investment in S di dalam bukunya P akan sama dengan %
kepemilikan P dikalikan dengan stockholders’ equity S.
Goodwill tidak diamortisasikan, tetapi tiap akhir periode dinilai kembali.
Karena goodwill yang membentuk nilai tercatat investasi dalam entitas asosiasi
tidak diakui secara terpisah, maka tidak dilakukan pengujian secara terpisah
dengan menerapkan persyaratan pengujian penurunan nilai goodwill sesuai
PSAK 48. Sebagai gantinya seluruh nilai tercatat investasi diuji penurunan nilai
berdasarkan PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan
recoverable amount dengan nilai tercatatnya.

6. Contoh aplikasi metode ekuitas


1) Awal Januari 2009, P membeli 30% saham S (diasumsikan mempunyai
pengaruh yang signifikan) dengan menyerahkan uang kas $2,000,000 dan
saham sebanyak 200,000 lembar dengan nilai par $10/lembar dan nilai pasar
$15/lembar. P mengeluarkan biaya untuk pendaftaran saham $50,000 dan
biaya konsultasi $100,000. Pada saat pembelian saham tersebut neraca S
menunjukkan data sbb (dalam ribuan):
Book value Fair value
(nilai tercatat) (nilai
wajar)
Cash $ 1,500 $ 1,500
Receivables - net 2,200 2,200
Inventories 3,000 4,000
Other current assets 3,300 3,100
Equipment - net 5,000 8,000
Total assets $ 15,000 $ 18,800
Accounts Payable $ 1,000 $ 1,000
Note payable, due in five years 2,000 1,800
Common stock 10,000
Retained earnings 2,000
Total liabilities and sockholders’ $ 15,000
equity

S memperoleh net income untuk 2009 sebesar $ 3,000,000 dan


membayar dividen 1 Juli $ 1,000,000.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan imbalan (harga perolehan)
yang diberikan atas nilai tercatat net aset dan atas fair value net asset.
Imbalan yang diberikan (Harga perolehan/ cost) $5,000,000
Nilai tercatat net asset yang diperoleh 30% x 12,000,000 3,600,000
Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto 1,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto tersebut, dialokasikan kepada:
Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2009)
30% x (4,000,000 – 3,000,000) 300,000
OCA (diasumsikan terpakai di tahun 2009)
30% x (3,100,000 – 3,300,000) (60,000)
Equipment (masa manfaat 20 th)
30% x (8,000,000 – 5,000,000) 900,000
Note payable (jatuh tempo 5 tahun)
30% x (1,800,000 – 2,000,000) 60,000
Goodwill 200,000
1,400,000
Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:
1 Jan 2009

Investment in S $ 5,000,000
Cash $ 2,000,000
Common stock 2,000,000
Additional paid-in capital 1,000,000
(Untuk mencatat pembelian 30% saham S)

1 Jan 2009
Expenses 100,000
Additional paid-in capital 50,000
Cash 150,000
(Untuk mencatat pembayaran biaya konsultasi dan biaya pendaftaran saham)

1 Juli 2009
Cash 300,000
Investment in S 300,000
(Untuk mencatat penerimaan dividend 30% x 1,000,000)

31 Des 2009
Investment in S 900,000
Income from S 900,000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 30% x 3,000,000)

Income from S 300,000


Investment in S 300,000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai terc
atat - inventory)
Investment in S 60,000
Income from S 60,000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost – other current
asset)

Income from S 45,000


Investment in S 45,000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - Equipment
900,000 : 20 th)

Income from S 12,000


Investment in S 12,000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost - notes payable
60,000 : 5)

Kelima jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi


Investment in S 603,000
Income from S 603,000

Dalam contoh di atas, bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor dengan menggunakan akun
“Income from S”.
Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in S
akan menunjukkan saldo $5,303,000 dan akun Income from S $603,000

2) Awal Januari 2009 A membeli 35% saham B dan diasumsikan mempunyai


pengaruh yang signifikan dengan membayar kas sejumlah $475,000. Pada
saat itu book value dan fair value net asset B masing-masing $900,000 dan
$1,100,000. Selisih $200,000 karena Aset Tetap tercatat terlalu rendah;
masa manfaat Aset Tetap 10 tahun. Selama tahun 2009 B memperoleh
keuntungan $ 80,000 dan membayar dividend 31 Desember $120,000. B juga
mempunyai investasi saham yang diklasifikasikan sebagai available for sale
securities yang nilainya mengalami kenaikan sebesar $ 20,000.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net aset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment) 475,000
Nilai tercatat investasi 35 % x $900,000 315,000
Selisih cost atas nilai tercatat 160,000

Selisih dialokasikan ke:


Aset Tetap 35% x 200,000 70,000
Goodwill 90,000
160,000
Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:
1 Jan 2009 Investment in B $475,000
Cash $475,000
(Untuk mencatat pembelian 35% saham B)

31 Des 2009 Cash 42,000


Investment in B 42,000
(Untuk mencatat penerimaan dividend dari B 35% x 120,000)

31 Des 2009 Investment in B 28,000


Income from B 28,000

(Untuk mencatat bagian investor (A) atas profit investee (B) 35% x 80,000)
Income from B 7,000
Investment in B 7,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Aset Tetap
70,000 : 10 th)
Investment in B 7,000
Income from B (sbg OCI) 7,000
(Untuk mencatat kenaikan nilai available for sale securities di B 35% x
20,000)
Ketiga jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi:
Investment in B 28,000
Income from B 21,000
Income from B (sbg OCI) 7,000

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in B akan


menunjukkan saldo $461,000 dan akun Income from B $28,000.

7. Transfer aset antara investor dan investee


PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau dari
hilir/hulu) diakui dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian
investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas
asosiasi yang dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.

Contoh:
Investor A memiliki 20% saham di Investee B. Sepanjang 2009 A menjual
inventory senilai $200,000 kepada B. Cost/harga perolehan barang tersebut
$140,000. Sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih
ada di gudang B. Net income B untuk 2009 $1,000,000. Maka pada 31
Desember 2009 A akan membuat jurnal:

Investment in B 200,000
Income from B 200,000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x 1,000,000)

Income from B 4,000


Investment in B 4,000
(Untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory B 20% x
20,000)
Laba antar perusahaan $60,000, yang sudah direalisir $40,000, yang
belum direalisir 20,000. Laba yang diakui bagian investor lain adalah $1,000,000
- $20,000 = $ 980,000. Bagian A adalah 20% x 980,000 = $196,000.
Jika tahun berikutnya, inventory tersebut terjual ke pihak luar, maka A
akan membuat jurnal:

Investment in B 4,000
Income from B 4,000

8. Interim Acquisition
Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan
profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat
dimulai dari tanggal pembelian.

Contoh:
1 Oktober 2009, P membeli 40% saham S sebesar $80,000 dan
diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan. Net asset S pada 1 Januari
2009 adalah $150,000. Untuk tahun 2009, S melaporkan net income $25,000
dan mengumumkan dividend 1 September 2009 $15,000. Nilai buku asset dan
liabilitas S pada 1 Oktober 2009 sama dengan nilai wajarnya kecuali Bangunan
yang nilai bukunya $40,000, mempunyai nilai wajar $60,000. Masa manfaat
bangunan sejak 1 Oktober 2009 20 tahun.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net asset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment) 80,000
Dikurangi:
Ekuitas awal 150,000
Income s/d 30 Sept (9/12 x 25,000) 18,750
Less dividend (15,000)
Net asset S per 1 Oktober 2009 153,750
kepemilikan 40 % x 153,750 61,500
Selisih lebih cost investasi atas net asset S 18,500
Selisih lebih cost investasi atas net asset S dialokasikan ke:
Bangunan (60,000 – 40,000) x 40% 8,000
Goodwill 10,500
18,500
Untuk transaksi ini P akan membuat jurnal sbb:

1 0kt 2009
Investment in S $80,000
Cash $80,000

31 Des 2009

Investment in S 2,500
Income from S 2,500
(Untuk mencatat bagian profit Investor 40% x 25,000 x 3/12)
Income from S 100
Investment in S 100
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Bangunan
8,000 : 20 th x 3/12)

9. Investasi melalui kepemilikan bertahap

Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang signifikan melalui


beberapa tahap investasi. Misalnya per 1 Januari 2009 A memiliki saham di B
sebanyak 10% dan menggunakan metode cost untuk investasi tersebut. Setahun
kemudian A membeli lagi 15% saham B, sehingga total kepemilikannya menjadi
25% dan diasumsikan A mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada saat A
sudah mempunyai 25% kepemilikan saham , A harus menggunakan metode
ekuitas sehingga akun investasi dan retained earning yang sebelumnya
menggunakan metode cost harus disesuaikan.
Contoh:
P membeli 10% saham S pada awal 2009 senilai $70,000 dan
mengelompokkannya sebagai trading securities. Stockholder’s equity (net
assets) S saat itu $600,000. Selisih sebesar $10,000 dialokasikan ke Bangunan
yang masa manfaatnya 20 tahun lagi. Untuk tahun 2009 S melaporkan Net
Income $100,000 dan membayar dividend $50,000. Nilai wajar saham pada
akhir tahun sama dengan nilai tercatatnya.
Untuk transaksi selama 2009, P akan membuat jurnal sbb:

Investment in Trading Securities $70,000


Cash $70,000
(Untuk mencatat pembelian 10% saham S)

Cash $5,000
Dividend Income $5,000
(Untuk mencatat penerimaan dividend dari S 10% x $50,000)

Awal 2010, P membeli lagi 15% saham S senilai $100,000, sehingga total
kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan diasumsikan P mempunyai pengaruh
yang signifikan. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sbb:

Investment in S $170,000
Investment in Trading Securities $ 70,000
Cash 100,000
(Untuk mencatat pembelian 15% saham S dan reklasifikasi 10% saham S
dari Trading securities menjadi Investment in S)
Investment in S $9,500
Retained Earnings $9,500
(Untuk mencatat bagian keuntungan P dari net income S 2009 10% x
100,000 dikurangi amorisasi selisih cost atas net aset yang diperoleh $10,000
: 20 th)
Retained Earnings $5,000
Investment in S $5,000
(Untuk mencatat bagian dividend P dari dividend S 2009 10% x 50,000 yang
sudah dicatat oleh P sebagai dividend income)

10. Penjualan kepemilikan saham pada entitas asosiasi (Sale of an equity


interest)

Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investor


tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan kemudian mencatat
sisa investasinya berdasarkan PSAK 55. Investor mengukur investasi yang tersisa
pada entitas asosiasi pada nilai wajarnya. Investor mengakui dalam laporan laba rugi
setiap selisih antara nilai wajar yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian
kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat invetasi pada tanggal
hilangnya pengaruh sigifikan.
Contoh:
1 January 2007 P membeli 320,000 lembar saham S (40% kepemilikan)
senilai $580,000. Ekuitas S $1,200,000. Nilai tercatat aset dan liabilitas sama dengan
nilai wajarnya. P menggunakan metode ekuitas dari 1 Januari 2007 sampai dengan
31 Desember 2009. Per 31 Desember 2009, akun investasi tersebut menunjukkan
saldo $700,000 yaitu sama dengan 40% x $1.500.000 (ekuitas S + $ 100,000
goodwill). 1 Januari 2010, P menjual 200,000 lembar saham tersebut senilai
$460,000. Sisa 120,000 lembar saham, nilai wajarnya $270,000 dan P akan
mengelompokkannya sebagai Trading securities.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sebagai berikut:
Cash $460,000
Investment in S $437,500
Gain on sale of securities 22,500

Investment in trading securities $ 270,000


Investment in S $262,500
Gain on transfer of categories 7,500
Kedua jurnal di atas dapat digabungkan menjadi:
Cash $460,000
Investment in trading securities 270,000
Investment in S $700,000
Gain on sale of securities 22,500
Gain on transfer of categories 7,500

11. Pembelian saham langsung dari perusahaan, bukan dari pemegang saham
(Stock purchases directly from the investee)

Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa
atau pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang
beredar dan mempengaruhi % perolehan saham
Contoh:
Awal Januari 2010, P Corp. membeli 20,000 saham yang belum
diterbitkan sebelumnya langsung dari S senilai $450,000. Pada saat itu
stockholders’ equity S terdiri dari $200,000 Common stock par $10 dan $150,000
Retained Earnings. Setelah pembelian saham oleh P, jumlah saham S yang
beredar menjadi 20,000 + ($200,000:20,000) = 40,000. Dengan demikian
kepemilikan saham P atas S adalah 50% (20,000 : 40,000)

12. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation with


preferred stock)

Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki


oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor
menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas
dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan
atau belum.
Contoh:
P membeli 40% saham Q pada awal 2009 senilai $2,500,000. Pada saat
itu stockholders’ equity Q terdiri dari 10% cumulative preferred stock, par $100,
$1,000,000; Common stock $3,000,000; Other paid-in capital $500,000; dan
Retained Earnings $1,500,000. Net income yang diperoleh dan dividend yang
dibayarkan oleh Q pada tahun 2009 masing-masing $700,000 dan $200,000.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net asset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment) 2,500,000
Nilai tercatat investasi (net assets Q) yang diperoleh:
Ekuitas Q 6,000,000
Dikurangi saham preferen 1,000,000
5,000,000
% kepemilikan 40%
2,000,000
Selisih cost atas nilai tercatat (goodwill) 500,000

Income from Q akan dihitung sbb:


Net Income Q $700,000
Dividen saham preferen 10% x 1,000,000 100,000
Income untuk common stock $600,000
Bagian P (Income from Q) 40% x 600,000 = $240,000

RANGKUMAN

1. Pembelian saham suatu entitas yang tidak menimbulkan pengaruh yang


signifikan akan dicatat sebagai trading atau available for sale securities; yang
mempunyai pengaruh yang signifikan akan dicatat dengan metode ekuitas; yang
menimbulkan hubungan induk-anak, akan dicatat menggunakan metode cost,
diperlakukan sebagai trading atau available for sale securities dan induk
perusahaannya harus menyusun laporan keuangan konsolidasi.

2. Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau


kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan
keuangan dan operasional investee.
3. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset
investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
mengurangi nilai tercatat investasi.

4. PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau hilir/hulu)
diakui dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain
dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang
dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.

5. Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit
dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai
dari tanggal pembelian.

6. Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai
pengaruh ke mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian
atas investasinya seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.

7. Investor yang menjual kepemilikan sahamnya pada entitas asosiasi, sehingga


ia tidak mempunyai pengaruh yang signifikan lagi, maka ia harus menghentikan
penggunaan metode ekuitasnya. Investasi yang tersisa akan dinilai berdasarkan
fair value dan dikelompokkan sebagai Trading atau Available for sale securities.

8. Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh
pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor
menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas
dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan
atau belum.
LATIHAN SOAL

1. P menerbitkan 40,000 lembar sahamnya (tanpa nilai par) untuk


memperoleh 40% saham S pada 1 Jan 2010. P juga membayar
biaya kombinasi bisnis $40,000 dan biaya penerbitan dan registrasi
saham $10,000. Aset dan liabilitas S pada saat itu tampak sbb:

Book Value Fair Value


($) ($)
Cash 100,000 100,000
Accounts receivable – net 200,000 200,000
Inventory (terjual di tahun 2010) 500,000 600,000
Land 100,000 300,000
Buildings – net (masa manfaat 10 600,000 400,000
tahun)
Equipment – net (masa manfaat 7 400,000 500,000
tahun)
Total Assets 1,900,000 2,100,000
Liabilities 900,000 900,000
Capital stock 700,000
Retained Earnings 300,000
Total Liabilities & Equities 1,900,000

Saudara diminta untuk:


1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas nilai buku/nilai tercatat
net asset yang diperoleh bila harga wajar saham P $11/share
2) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas nilai buku/nilai tercatat
net asset yang diperoleh bila harga wajar saham P $8/share

2. 1 April 2010, P membeli 30% saham S senilai $383,000. Ekuitas S awal


tahun 2010 $1,000,000. Selama 2010, S mengumumkan dan membayar
dividen sebanyak 4 kali, yaitu tanggal 15 Maret, 15 Juni, 15 September,
dan 15 Desember masing-masing sebesar $20,000. Net income yang
diperoleh tahun 2010, $160,000

Saudara diminta untuk menentukan:


1) Goodwill dari transaksi di atas
2) Income from S untuk tahun 2010
3) Investment in S per 31 Desember 2010

3. P membeli 40% saham S pada 1 Januari 2010 senilai $2,240,000. Pada


saat itu nilai tercatat dan nilai wajar asset dan liabilitas S tampak sebagai
berikut:

Book Value Fair Value ($)


($)
Cash 400,000 400,000
Accounts receivable – net 700,000 700,000
Inventory (terjual di tahun 2010 1,000,000 1,200,000
Other current assets 200,000 200,000
Land 900,000 1,700,000
Buildings – net (masa manfaat 10 1,500,000 2,000,000
tahun)
Equipment – net (masa manfaat 7 1,200,000 500,000
tahun)
Total Assets 5,900,000 6,700,000
Account Payable 800,000 800,000
Other current liabilities 200,000 200,000
Bonds Payable (jatuh tempo 1 Jan 1,000,000 1,100,000
uari 2015)
Capital Stock, $10 par 3,000,000
Retained Earnings 900,000
Total liabilities & Equities 5,900,000

Untuk tahun 2010, S melaporkan net income $1,200,000 dan


membayarkan dividend $600,000. Goodwill tidak diamortisasikan.

Saudara diminta untuk:


1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh
2) Menghitung besarnya Income from S 2010
3) Menentukan saldo Investment in S 31 Desember 2010

4. P melakukan investasi saham di S selama 2009 dan 2010 sbb:

Tanggal perolehan Jumlah lembar saham Cost ($)


1 Juli 2009 3,000 48,750
1 januari 2010 6,000 99,000
Ekuitas S 1 Januari 2009 terdiri dari 20,000 lembar saham nilai par $10
dan retained earnings $100,000. Net income yang dihasilkan S tahun
2009 dan 2010 masing-masing $40,000 dan $60,000. Untuk tahun 2009
dan 2010,S membayar dividend setiap tanggal 1 Mei dan 1 November
masing-masing sebesar $15,000. Bila ada selisih antara cost dengan nilai
tercatat aset neto yang diperoleh, dialokasikan ke paten dan
diamortisasikan selama 10 tahun.

Saudara diminta untuk:


1) Menghitung besarnya Income from S 2009 dan 2010
2) Menentukan saldo Investment in S 31 Desember 2009 dan 2010

Anda mungkin juga menyukai