Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL EVIDENCE BEST NURSING

AROMATERAPI LAVENDER DAPAT MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PERINEUM


PADA IBU POST PARTUM

JNKI, VOL 4, NO 3 TAHUN 2016 123-128

NAMA : WIDYA

NIM : 071201021

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS


KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2021
Analisis Jurnal

Aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri perineum pada ibu


postpartum

A. Resume jurnal
Nama Peneliti : Wiwin Widayani
B. Tujuan peneliti
Mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri luka
jahitan perineum pada ibu postpartum
C. Waktu dan tempat penelitian
Tahun 2016, Bidan Praktik Mandiri Wilayah kota Bandung

D. Design penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian quasi experiment dengan


rancangan one gruop pre dan post test. Penelitian dilakukan mulai dari
bulan Mei sampai bulan September Tahun 2015 dengan jumlah sampel 28
orang. Karakteristik responden berdasarkan umur terbanyak adalah 20-35
tahun (71,4%) sedangkan karakteristik berdasarkan pekerjaan sebanyak
(92,9%) tidak bekerja, berdasarkan pendidikan responden terbanyak pada
pendidikan SMA (39,3%) dan berdasarkan riwayat melahirkan responden
terbanyak pada riwayat melahirkan lebih dari 2 kali (57,1%).
Cara pengambilan sampel dengan non probality sampling berupa
teknik consecutive sampling yaitu dengan memilih sampel yang
memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah
sampel terpenuhi. Krtiteria inklusi pada penelitian ini adalah ibu post
partum hari ke 1, ibu post partum yang melahirkan normal (pervaginam)
dan mengalami rupture derajat 2, ibu post partum yang mengalami luka
jahitan perineum. Sedangkan kriteria ekslusinya yaitu ibu post partum
yang melahirkan dengan tindakan operasi/vakum, yaitu ibu post partum
yang mengalami vaginitis, hematoma dan abses di perineum, ibu post
partum yang memiliki riwayat alergi obat, ibu post partum yang memiliki
penyakit asma

E. Analisa PICO

1. Populasi (P) Problem


Ibu post partum dengan jumlah sampel 28 orang dari bulan Mei
sampai September Tahun 2015. Karakteristik responden berdasarkan
umur tebanyak adalah 20-35 tahun (71,4%). Sedangkan karakteristik
berdasarkan pekerjaan sebanyak (92,9%) tidak bekerja, berdasarkan
pendidikan responden terbanyak pada pendidikan SMA (39,3%) dan
berdasarkan riwayat melahirkan responden terbanyak pada riwayat
melahirkan lebih dari 2 kali (57,1%).
2. Intervensi (I) metode

Intervensi dilakukan setelah 2 jam silakukan penjahitan perineum.


Setelah mengisi kuesioner pretest, responden diberikan intervensi
aromaterapi lavender inhalasi dalam kurun menit ke 10, 30 dan 60.
Aromaterapi diberikan selama 10 menit, kemudian dilakukan post test
seiring dengan observasi masa nifas 2 jam dengan cara memeriksa
luka jahitan perineum menggunakan pinset anatomis, saat diperiksa
luka jahitan peneliti melihat reaksi wajah responden. Instrumen yang
digunakan yaitu Visual Analogue Scala (VAS) dengan analisis uji
wilcoxon. Bahan yang digunakan yaitu uap minyak lavender dengan
konsentrasi 100% diberikan 4-5 tetes dilarutkan dalam 20 ml air,
diberikan secara inhalasi melalui vaporizer/ alat listrik.

3. Comparation (C) perbandingan

Intensitas nyeri sebelum diberikan intervensi paling banyak berada


pada nyeri sedang (35,7%) setelah diberikan intervensi intensitas nyeri
paling banyak menjadi nyeri ringan (39,3) bahwa nilai skor intensitas
nyeri luka perineum setelah perlakuan menjadi lebih rendah
dibandingkan sebelum perlakuan. Berdasarkan hasil uji statistik yaitu
nilaip >0,05 sehingga terdapat perbedaan skor pada kelompok
responden sebelum dan setelah perlakuan

4. Outcome (O) Hasil

Pemberian aromaterapi lavender berpengaruh terhadap penurunan


intensitas nyeri luka perineum pada ibu post partum sebelum dan
setelah pemberian aromaterapi lavender secara inhalasi dengan P
value 0,001. Implikasi keperawatan dengan pemberian inhalasi
aromaterapi lavender dapat menjadi alternatif terapi komplementer
untuk menurunkan nyeri pada ibu post partum

Anda mungkin juga menyukai