Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap)

Rima Dwining Tyas


Bambang Swasto Sunuharyo
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email: Rimadwiningtyas57@gmail.com

ABSTRACT
The research used explanatory research types with quantitative approach. the target population in this
research are employee’s of PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap in 1258 employees, a sample of 93
respondets who are employee of PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. The sampling technique used in the
research is proportional random sampling. The data collection method used spreading questionnaires and
documentations. The data analysis used descriptive analysis and inferential statistical analysis using multiple
linear analysis by t-test and F as hypothesis testing by using 24.0.Based on the results of data analysis and
hipothesis testing has been done, then from this research can be drawn conclusion as follows. Variable of
work discipline and work environment simultaneously have significant effect on the employee performance.
This can be evidenced by the magnitude probability value 0,000 of F (0,000<0,05). work discipline has a
significant partial effect the employee performance with significance value t 0,000. Work environment has a
significant partial effect to employee’s performance with significance value t 0,000.

Keywords : Work Discipline, Work Environment, Employee Performance

АBSTRАK
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Populasi sasaran
dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang berjumlah 1258 orang,
sampel sebanyak 93 responden yang merupakan karyawan dari PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuisioner dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial yang terdiri dari analisis regresi
linear berganda,dengan uji t dan uji F sebagai pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS 24.0.Berdasarkan
hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dari penelitian ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut. Variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas F
sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000. Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000.

Kata kunci : Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 172


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN menjelaskan secara rinci peraturan, prosedur, dan
Setiap perusahaan yang didirikan memiliki kebijakan yang harus dipenuhi serta menjelaskan
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan perusahaan konsekuensinya.
dapat tercapai dengan adanya peran sumber daya Selain disiplin kerja salah satu faktor yang
manusia sebagai faktor sentral yang mengatur mempengaruhi kinerja karyawan adalah
jalannya perusahaan. Perusahaan dibuat lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah segala
berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
oleh manusia. Manusia dikatakan sebagai sumber tugas-tugas yang dibebankannya (Nitisemito,
daya penting karena bagaimana pun canggihnya 2000:183). Lingkungan kerja merupakan salah
teknologi yang ada, manusia merupakan pelaku satu pertimbangan karyawan dalam bekerja.
utama dalam teknologi itu sendiri. Karyawan akan mampu melaksanakan kegiatannya
Menurut Amir (2015:93) perusahaan dalam dengan baik untuk mencapai suatu hasil yang
menjalankan usahannya harus menginvestasikan optimal, apabila ditunjang oleh suatu kondisi
sebagian besar upayannya untuk pengelolaan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.
sumber daya manusia sebesar 75%, peralatan dan Menurut Robbins (2006:36) menyatakan
teknologi sebesar 10% dan sistem perencanaan bahwa karyawan menaruh perhatian yang besar
sebesar 15%. Berdasarkan persentase tersebut terhadap lingkungan kerja mereka, perhatian
peran manajemen sumber daya manusia sangat tersebut dilihat baik dari segi kenyamanan pribadi
menentukan bagi terwujudnya tujuan perusahaan, maupun diberi kemudahan dalam bekerja. Menurut
tetapi untuk memimpin manusia merupakan hal Zeytinoglu & Denton, 2006 dalam Ozbilgin, et al
yang cukup sulit. Tenaga kerja selain diharapkan (2014:136) mendefinisikan “the working
mampu, cakap dan terampil namun juga hendaknya environment is considered one the most important
berkemauan dan mempunyai kesungguhan untuk factors in employee retention”. Berdasarkan
bekerja efektif dan efisien. Kemampuan dan pernyataan tersebut bahwa lingkungan kerja
kecakapan akan kurang berarti jika tidak diikuti dianggap sebagai salah satu faktor terpenting
oleh moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam dalam retensi karyawan, lingkungan kerja yang
mewujudkan tujuan perusahaan. Oleh karena itu baik akan memberikan rasa senang bagi karyawan
salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia dengan begitu masa kerja karyawan dalam
yang penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan akan bertahan lama.
perusahaan adalah kedisiplinan. Lingkungan kerja yang baik bisa tercipta
Disiplin kerja merupakan fungsi operatif jika kita memperhatikan unsur-unsur yang ada
manajemen sumber daya manusia yang terpenting, dalam lingkungan kerja, baik lingkungan kerja
karena semakin baik disiplin kerja karyawan maka fisik maupun lingkungan kerja non fisik. Menurut
semakin tinggi prestasi kerja yang dapat Sedarmayanti (2011:26) lingkungan kerja fisik
dicapainya, sedangkan apabila tidak adanya adalah semua keadaan yang terdapat disekitar
penerapan disiplin kerja yang baik akan sulit bagi tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan
perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal, baik secara langsung maupun tidak langsung.
(Hasibuan, 2009:193). Disiplin kerja tidak hanya Menurut Nitisemito (2000:139) lingkungan kerja
bermanfaat untuk mencapai tujuan perusahaan non fisik adalah semua yang menggambarkan
saja, namun juga bagi karyawan karena disiplin kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat
kerja dapat mendorong gairah kerja dan semangat atasan dengan bawahan atau sesama rekan kerja
kerja karyawan. Menurut Sinambela (2016:332) yang memiliki status jabatan sama diperusahaan
disiplin juga bermanfaat untuk mendidik pegawai dimana mereka bekerja. Lingkungan kerja fisik
dalam mematuhi dan mentaati peraturan, prosedur, maupun lingkungan non fisik memiliki pengaruh
serta kebijakan yang ada sehingga menghasilkan terhadap kinerja karyawan, karena berhubungan
kinerja yang baik. Untuk memelihara dan langsung dengan karyawan.
meningkatkan kedisiplinan yang baik merupakan Kinerja pada umumnya dapat diartikan
hal yang cukup sulit karena banyak faktor yang sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan
mempengaruhinya.Terkadang kekurangtahuan suatu pekerjaan, kinerja yang baik adalah kinerja
karyawan tentang peraturan, prosedur, dan yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai
kebijakan yang ada merupakan penyebab standar yang telah ditetapkan. Menurut
terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu cara Sedarmayanti (2010:176), kinerja merupakan hasil
mengatasi hal tersebut dengan cara memberikan kerja seseorang, dimana keseluruhan hasil tersebut
program orientasi kepada karyawan dengan dapat dibuktikan secara konkrit dan dapat diukur.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 173
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kinerja yang dapat dinilai dan diukur secara PT Pertamina RU IV Cilacapunit ini memiliki
objektif akan meningkatkan motivasi karyawan kapasitas produksi sebesar 348 ribu barrel/hari,
untuk dapat bekerja lebih baik, tetapi apabila dan terlengkap fasilitasnya. Adanya rencana target
kinerja dinilai secara sujektif dan tidak ada peningkatan produksi minyak dan gas, membuat
pengukuran yang jelas akan menyebabkan PT Pertamina RU IV Cilacap harus lebih
karyawan terdemotivasi dan membuat meningkatkan kinerja dan kontribusi dari setiap
ketidakpuasan dalam bekerja (Sinambela, karyawan dalam bekerja, hal ini dilakukan untuk
2016:519). dapat mencapai target yang diharapkan
Menurut Mangkunegara (2013:67), faktor- perusahaan. Perusahaan harus memastikan
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pengelolaan sumber daya manusia berjalan baik
dalam melaksanakan tugasnnya dapat bersumber agar karyawan mampu memberikan kontribusi
dari faktor individu dan faktor lingkungan terbaik sesuai talentanya. Besarnya perhatian
organisasi. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan terhadap kinerja karyawan membuat
karyawaanya apabila di dalam diri karyawannya perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor
memiliki kesadaran untuk dapat patuh dan mentaati yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu
aturan di perusahaan. Faktor lingkungan organisasi dengan memperhatikan disiplin kerja karyawan
juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dan lingkungan kerja karyawan.
lingkungan kerja yang baik akan mempermudah Hal ini sesuai dengan pendapat Sinambela
karyawan dalam menjalankan pekerjaannya karena (2016:332) menyatakan “Disiplin kerja
karyawan akan merasa terbantu dengan lingkungan mempengaruhi kinerja karyawan, semakin tinggi
kerja fisiknya dan akan merasa nyaman bekerja disiplin kerja seseorang maka semakin tinggi
dengan lingkungan non fisiknya, dengan kinerjanya”. Pendapat lain menurut
memperhatikan disiplin kerja dan lingkungan kerja Reksohadiprojo (2000:151) menyatakan
karyawan akan memiliki kinerja yang baik “lingkungan kerja yang buruk akan mempengaruhi
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Tidak karyawan, karena karyawan akan merasa
terkecuali pada PT. Pertamina (Persero) RU IV terganggu dalam pekerjaannya, sehingga
Cilacap yang beralamat di jalan MT. Haryono no mengakibatkan kinerja karyawan menurun”.
77, Cilacap, Jawa Tengah. PT. Pertamina (Persero)
RU IV Cilacap merupakan sebuah perusahaan KAJIAN PUSTAKA
badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak Disiplin Kerja
di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi Menurut Handoko (2001) dalam Sinambela
baru dan terbarukan. (2016:334) Disiplin adalah kesediaan seseorang
PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk
merupakan salah satu unit dari PT. Pertamina mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam
(Persero) yang memiliki peran sebagai national oil organisasi. Disiplin merupakan sikap hormat yang
company (NOC) dengan tanggung jawab untuk ada dalam diri karyawan, yang membuat ia dapat
memastikan agar pasokan energi selalu dalam menyesuaikan diri dengan sukarela patuh terhadap
kondisi aman untuk ketahanan energi nasional. PT. peraturan dan ketetapan perusahaan (Sutrisno,
Pertamina (Persero) RU IV Cilacap merupakan 2009:92). Menurut Ardana, Mujiati dan Utama
unit yang memiliki kapasitas produksi terbesar, (2012:134) disiplin kerja adalah suatu sikap
dimana Kilang ini memasok 44% kebutuhan BBM menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap
Nasional dan 75% kebutuhan bahan bakar minyak peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
(BBM) di Pulau Jawa, karena itu dijadikan sebagai tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
objek vital nasional yang dilindungi negara. menjalankannya dan tidak mengelak untuk
Menurut laporan tahunan PT Pertamina menerima sanksi-sanksinya. Menurut Sutrisno
(Persero) tahun 2016, Perusahaan telah (2009:90) dalam menerapkan disiplin kerja
mencanangkan target jangka panjang untuk perusahaan harus membuat peraturan yang bersifat
meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas jelas, mudah dipahami dan adil, yaitu berlaku bagi
dari 624 ribu barel per hari (bph) pada tahun 2015 pimpinan yang tertinggi maupun bagi karyawan
menjadi 1,9 juta bph setara minyak pada tahun yang terendah.
2025. Rencana peningkatan kapasitas produksi Menurut Siswanto (2005) dalam Sinambela
tersebut membuat semua unit pengolahan PT. (2016:356) indikator dari disiplin kerja yaitu:
Pertamina (Persero) di seluruh Indonesia untuk 1) Frekuensi Kehadiran.
melakukan peningkatan kinerja guna mencapai 2) Tingkat kewaspadaan.
target yang ditentukan. Tidak terkecuali pada unit 3) Ketaatan pada standar kerja.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 174
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4) Ketaatan pada peraturan kerja. seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau
5) Etika Kerja. suatu organisasi secara keseluruhan dimana hasil
kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya
Sedangkan menurut Hasibuan (2009:195). secara konkrit dan dapat diukur atau dibandingkan
Pada dasarnya banyak indikator yang dengan standar yang telah ditentukan.
mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang
karyawan, yaitu: Menurut Dharma (2003:355) kriteria utama
1) Tujuan dan kemampuan. dalam pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan
2) Teladan Pimpinan. cara sebagai berikut:
3) Balas Jasa. 1) Kualitas, yaitu berkaitan dengan baik tidaknya
4) Keadilan. mutu yang dihasilkan. Pengukuran kualitatif
5) Waskat (Pengawasan melekat). keluaran mencerminkan pengukuran “tingkat
6) Sanksi hukum. kepuasan” yaitu seberapa baik penyelesaiannya.
7) Ketegasan. 2) Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan
8) Hubungan kemanusiaan. atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan
perhitungan keluaran dari proses atau
Berdasarkan berbagai pendapat diatas pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan
indikator yang penulis gunakan dalam penelitian jumah keluaran yang dihasilkan.
ini, berdasarkan gabungan teori menurut Siswanto 3) Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan
(2005) dalam Sinambela (2016:356) dan Hasibuan waktu yang direncanakan. Ketepatan waktu
(2009:195), yaitu: merupakan jenis khusus dari pengukuran
1) Ketaatan pada peraturan kerja kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu
2) Ketaatan pada standar kerja penyelesaian suatu kegiatan.
3) Teladan pimpinan
4) Keadilan Hipotеsis
5) Sanksi hukuman H1: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan
disiplin kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2)
Lingkungan Kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y)
Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan H2: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan
kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para disiplin kerja (X1) terhadap kinerja karyawan
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya (Y)
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. H3: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan
Menurut Sedarmayanti (2009:26) lingkungan kerja lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja
adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang karyawan (Y)
dihadapi, lingkungan sekitar dimana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
Disiplin
kerjanya baik sebagai perorangan atau kelompok.
Kerja H2
Menurut Ahyari (1999:124) mengemukakan
(X1) Kinerja
bahwa lingkungan kerja merupakan suatu
lingkungan dimana karyawan tersebut Karyawan
Lingkungan (Y)
bekerja.Menurut Sedarmayanti (2009:21) H3
Kerja
lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu (X2) H1
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non
fisik.

Kinerja Karyawan Gambar 1. Modеl Hipotеsis


Menurut Simanjuntak (2015) dalam Rivai
(2015:406) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil MЕTODE PЕNЕLITIAN
atas pelaksanaan tugas tertentu. Menurut Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
Mangkunegara (2013:67) Kinerja merupakan hasil pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PT.
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang beralamat
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang Jl. M.T Haryono No 77 Cilacap Jawa Tengah.
diberikan kepadannya. Sedarmayanti (2010:176) Populasi sasaran dalam penelitian ini yaitu
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 175
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yaitu sejumlah 1258 orang. Didapat sampеl 93 karyawan memiliki kesadaran dan berusaha untuk
orang rеspondеn dеngan pеngumpulan data tidak melanggar peraturan di perusahaan.
mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis Grand mean dari variabel disiplin kerja
mеnggunakan rеgrеsi liniеr bеrganda. sebesar 4,38 yang dapat dikategorikan sangat baik,
artinya disiplin kerja pada karyawan PT. Pertamina
HASIL DAN PЕMBAHASAN (Persero) RU IV Cilacap memiliki kesadaran untuk
Tabеl 1 Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda mematuhi peraturan dan mengikuti standar kerja
Unstandardized yang ada di perusahaan maka dapat disimpulkan
Variabel Coefficients Std. bahwa karyawan memiliki disiplin kerja yang baik,
thitung Sig
Bebas Std. Coeff pimpinan dijadikan teladan bagi bawahannya
B Error
2.291 2.172 1.055 0.29 4
karena pimpinan dianggap seseorang yang
(Constant)
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik.
Disiplin 0.319 0.053 0.489 6.048 0.000
kerja
Keadilan juga menjadi salah satu indikator dalam
Lingkungan 0.258 0.056 0.370 4.582 0.000 disiplin kerja, karyawan yang mendapat balas jasa
kerja (pengakuan) dan hukuman yang adil akan belajar
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018 untuk lebih meningkatkan disiplin kerja karena
apabila dirinya bertindak disiplin akan ada balas
Tabel 2 Hasil uji F jasa (pengakuan) dari perusahaan yang akan
ANOVAa membuat dirinya merasa dihargai dan diperhatikan
Model Sum of Df Mean F Sig. begitu pula dengan keadilan pemberian hukuman
Squares Square
membuat karyawan merasa tidak ada diskrimasi di
Regression 217.309 2 108.655 55.399 .000b
Residual 176.519 90 1.961 perusahaan. Ketegasan dalam pemberian sanksi
Total 393.828 92 dan hukuman akan membuat karyawan merasa jera
Sumber: Data primer diolah, 2018 melakuakan tindakan indisipliner.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Tabel 3 KoefisienDeterminasi menurut Hasibuan (2009:193) disiplin kerja
Model Summaryb merupakan fungsi operatif manajemen sumber
Model R R Adjusted Std. Error daya manusia yang terpenting, karena semakin
Square R Square of the
baik disiplin kerja karyawan maka semakin tinggi
Estimate
1 0.743a 0.552 0.542 1.400 prestasi kerja yang dapat dicapainya, sedangkan
Sumber: Data primer diolah, 2018 apabila tidak adanya penerapan disiplin kerja yang
baik akan sulit bagi perusahaan untuk mencapai
Deskripsi disiplin kerja, lingkungan kerja dan hasil yang optimal
kinerja karyawan Penerapan disiplin kerja sangat penting di
Disiplin Kerja PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang
Berdasarkan hasil pengolahan data primer merupakan perusahaan pengolahan minyak dan gas
yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang memiliki resiko dan bahaya pekerjaan yang
diperoleh data terkait disiplin kerja karyawan tinggi, oleh karena itu para karyawannya dituntut
PT.Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, dengan untuk bersikap disiplin dalam bekerja untuk
indikator-indikator pada variabel disiplin kerja menghindari kecelakaan kerja dan memaksimalkan
adalah ketaatan pada peraturan kerja, ketaatan pada pekerjaan karena karyawan bekerja sesuai standar
standar kerja, pimpinan dianggap teladan, keadilan kerja.
dalam pemberian hukuman dan pemberian balas
jasa, ketegasan pemberian sanksi dan hukuman Lingkungan Kerja
kepada pelaku indisipliner. Hasil mean indikator Berdasarkan hasil pengolahan data primer
yang paling dominan adalah ketaatan pada yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner
peraturan kerja, artinya karyawan memahami diperoleh data terkait lingkungan kerja karyawan
peraturan yang berlaku di perusahaan dan memiliki PT.Pertamina (Persero) RU IV, dengan indikator-
kesadaran untuk taat terhadap peraturan yang indikator pada variabel lingkungan kerja adalah
berlaku. lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non
Hasil mean item yang memiliki nilai fisik. Hasil mean indikator yang paling dominan
dominan yaitu berusaha tidak melanggar peraturan adalah lingkungan kerja non fisik, artinya
yang berlaku di tempat kerja. Dapat disimpulkan karyawan lebih menaruh perhatian bukan hanya
berdasarkan hasil perh itungan bahwa mayoritas lingkungan fisik yang ada disekitar tempat
kerjanya saja namun juga kepada hubungan antara
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 176
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dirinya dengan atasan dan hubungan antara dirinya dihasilkan telah memenuhi target yang ditentukan
dengan rekan kerjanya. Lingkungan non fisik yang dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan
baik akan membuat karyawan merasa senang dan pekerjaan sudah baik.
nyaman di tempat kerja. Tingkat stres kerja pun Kinerja karyawan merupakan hasil kerja
berkurang karena lingkungan non fisiknya yang seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau
baik. suatu organisasi secara keseluruhan dimana hasil
Hasil Mean item yang dominan adalah item kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya
mengenai lingkungan kerja yang kondusif dan secara konkrit dan dapat diukur atau dibandingkan
aman sangat mendukung kelancaran pelaksanaan dengan standar yang telah ditentukan sehingga
kerja. Dapat disimpulkan berdasarkan hasil karyawan akan termotivasi meningkatkan kinerja
perhitungan bahwa mayoritas karyawan karena penilaian kinerja dilakukan sesuai kinerja
menganggap bahwa lingkungan kerja yang yang karyawan lakukan. Kinerja karyawan akan
kondusif dan aman sangat berpengaruh terhadap mempengaruhi kinerja perusahaan, peningkatan
kelancaran kerja karyawan. kinerja karyawan akan membantu perusahaan
Grand Mean dari variabel Lingkungan dalam mencapai tujuannya.
Kerja sebesar 4,27 yang dapat dikategorikan
sangat baik, artinya kondisi lingkungan kerja fisik Pengaruh Disiplin kerja dan Lingkungan kerja
maupun lingkungan kerja non fisik berupa terhadap Kinerja Karyawan
penerangan yang sesuai, sirkulasi udara yang Berdasarkan hasil analisis liniear berganda,
terjaga, temperatur AC yang sesuai, penggunaan variabel Disiplin kerja dan Lingkungan kerja
warna dinding dan dekorasi yang sesuai, karyawan menunjukan secara simultan berpengaruh
menjaga kebersihan dengan baik, lingkungan signifikan positif terhadap kinerja karyawan.
kondusif dan aman, hubungan karyawan dengan Variabel disiplin kerja dan variabel lingkungan
atasan yang terjalin dengan baik dan hubungan kerja memiliki hubungan searah, dimana jika
sesama rekan kerja yang terjalin harmonis sudah karyawan memiliki disiplin kerja dan lingkungan
baik atau sesuai sehingga karyawan dapat kerja yang baik maka akan mempengaruhi kinerja
melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, karyawan menjadi baik juga, namun apabila
aman dan nyaman. disiplin kerja dan lingkungan kerja karyawan buruk
maka kinerja karyawannya akan buruk.
Kinerja Karyawan Berdasarkan nilai adjusted R squre diketahui
Berdasarkan hasil pengolahan data primer bahwa variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja
yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap
diperoleh data terkait kinerja karyawan PT. variabel kinerja sebesar 0,542 (54,2%) dan sisanya
Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yaitu indikator- dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
indikator pada variabel kinerja karyawan adalah dibahas dalam penelitian ini.
kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja dan Hal ini didukung dengan hasil analisis
ketepatan waktu. Hasil mean indikator yang paling deskriptif pada masing-masing item pada variabel
dominan adalah kualitas hasil kerja, artinya disiplin kerja yang memiliki rata-rata indikator
mayoritas karyawan mampu menghasilkan kualitas sebesar 4,38 dan variabel lingkungan kerja yang
kerja yang sesuai dengan standar kerja yang memiliki rata-rata indikator 4,27 yang berarti
diterapkan dan rendahnya kesalahan karyawan kedua variabel bebas dikategorikan sangat baik, hal
dalam melakukan pekerjaan. tersebut menunjukan disiplin kerja dan lingkungan
Hasil mean item yang memiliki nilai kerja karyawan PT. Pertamina (Persero) RU IV
dominan yaitu karyawan mampu menghasilkan Cilacap dikategori kan sangat baik. Berdasarkan
kualitas kerja yang sesuai dengan standar kerja. hasil perhitungan pengaruh dominan antara
Dapat disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan variabel disiplin kerja dan lingkungna kerja,
bahwa mayoritas karyawan memahami standar variabel yang memiliki pengaruh paling dominan
kerja yang ada di perusahaan, mereka memiliki terhadap kinerja karyawan adalah disiplin kerja
kualitas kerja yang baik sehingga mampu karena karyawan memiliki kesadaran diri yang
menghasilkan kinerja yang berkualitas. sangat baik untuk mematuhi peraturan-peraturan di
Grand mean dari variabel kinerja karyawan perusahaan.
sebesar 4.17 yang dapat dikategorikan baik, artinya
kinerja karyawan PT. Pertamina (Persero) RU IV
Cilacap secara kualitas hasil kerja karyawan sudah
sesuai dengan standar, kuantitas hasil kerja yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 177
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Karyawan
Disiplin kerja secara parsial berpengaruh Lingkungan kerja secara parsial
signifikan positif terhadap kinerja karyawan, berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
artinya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, artinya pengaruh lingkungan kerja
karyawan searah, apabila disiplin kerja meningkat terhadap kinerja karyawan searah, apabila
maka kinerja karyawan juga akan meningkat lingkungan kerja meningkat maka kinerja
namun apabila disiplin kerja karyawan menurun karyawan juga akan meningkat namun apabila
maka kinerja karyawan juga ikut menurun. disiplin kerja karyawan menurun maka kinerja
Jawaban responden pada variabel disiplin kerja karyawan juga ikut menurun.
menunjukan bahwa item pertama yaitu karyawan Jawaban responden pada variabel
berusaha tidak melanggar peraturan yang berlaku lingkungan kerja menunjukan bahwa item
ditempat kerja merupakan item yang paling mengenai lingkungan kerja yang kondusif dan
mendominasi atau paling mempengaruhi kinerja aman sangat mendukung kelancaran pelaksanaan
karyawan. Hal itu menunjukan bahwa karyawan kerja merupakan item yang paling dominan atau
memiliki kesadaran untuk taat dan patuh terhadap paling mempengaruhi kinerja karyawan. Hal itu
peraturan yang berlaku ditempat kerja, kepatuhan menunjukan bahwa mayoritas karyawan
terhadap peraturan kerja salah satunya bisa dengan menginginkan lingkungan kerja yang kondusif dan
karyawan taat dengan peraturan jam kerja sehingga aman, apalagi tempat kerja karyawan yang terletak
berangkat sebelum masuk kerja, pulang kerja pada di sekitar area kilang dimana memiliki tingkat
waktunya, bekerja sesuai jam waktu kerja, bahaya yang tinggi membuat karyawan sangat
menggunakan waktu istirahat sesuai dengan memperdulikan lingkungan kerja yang kondusif
ketentuan dan tidak melanggar peraturan. Ketaatan dan aman guna mempelancar kerja karyawan,
pada peraturan akan membuat kenyaman dan sehingga kualitas kinerja karyawan pun akan
kelancaran karyawan dalam bekerja. Selain itu meningkat.
indikator yang paling dominan dalam variabel Hasil indikator yang paling dominan yaitu
disiplin kerja dalah ketaatan pada peraturan kerja, mengenai lingkungan kerja non fisik, artinya selain
karyawan yang patuh terhadap peraturan akan tersediannya lingkungan fisik yang membantu dan
memahami peraturan yang berlaku dan memahami mempermudah dalam bekerja, karyawan juga
konsekuensi apabila melakukan tindakan membutuhkan lingkungan kerja yang harmonis,
indisipliner yang membuat mereka berperilaku karyawan akan merasa nyaman bekerja apabila
disiplin dalam bekerja sehingga kinerja karyawan didukung dengan pimpinan yang peduli dengan
akan meningkat. bawahanya serta rekan kerja yang bisa diajak
Karyawan yang patuh terhadap peraturan komunikasi serta bekerja sama dalam bekerja. Hal
akan memahami peraturan yang berlaku dan tersebut sesuai dengan pendapat menurut Robbins
memahami konsekuensi apabila melakukan (2006:36) menyatakan bahwa karyawan menaruh
tindakan indisipliner yang membuat mereka perhatian yang besar terhadap lingkungan kerja
berperilaku disiplin dalam bekerja sehingga kinerja mereka, perhatian tersebut dilihat baik dari segi
karyawan akan meningkat kenyamanan pribadi maupun diberi kemudahan
Hasil penelitian yang dilakukan dalam dalam bekerja.
penelitian ini maupun penelitian sebelumnya dapat Berdasarkan analisis deskripsi dalam
disimpulkan bahwa benar disiplin kerja memiliki penelitian ini menunjukan bahwa rata–rata
pengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin jawaban item–item pada variabel lingkungan kerja
tinggi disiplin kerja maka semakin tinggi kinerja mayoritas adalah setuju yaitu dengan nilai grand
yang dihasilkan karyawan. Sesuai dengan pendapat mean sebesar 4,27 yang berarti variabel lingkungan
Sinambela (2016:332) yang menyatakan bahwa kerja dikategorikan sangat baik. Hal ini berarti
terdapat hubungan yang signifikan di antara karyawan setuju lingkungan kerja yang ada di PT.
variabel kinerja dengan disiplin kerja. Apabila Pertamina (Persero) RU IV Cilacap sudah baik dan
ditelaah sebenarnya disiplin kerjalah yang membuat mereka nyaman dalam bekerja.
mempengaruhi kinerja karyawan, artinya semakin Secara teori penelitian ini diperkuat oleh
tinggi disiplin kerja seseorang maka akan semakin pendapat Sedarmayanti (2011:27) mengemukakan
tinggi juga kinerja orang tersebut. bahwa setiap orang akan mampu melaksanakan
kegiatannya dengan baik, sehingga mencapai hasil
yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh
suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Kondisi
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 178
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila kinerja karyawan yang dihasilkan pun akan
karyawan dapat melaksanakan kegiatannya secara meningkat.
optimal, sehat, aman dan nyaman. 2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh
bahwa rata-rata item terendah pada variabel
Keterbatasan Penelitian lingkungan kerja yaitu mengenai menjaga
Keterbatasan dari penelitian ini adalah kebersihan lingkungan kerja, hal tersebut
tidak dijelaskannya tugas dan wewenang dari menunjukan masih ada karyawan yang
setiap bagian, dikarenakan perusahaan tidak dapat terkadang tidak menjaga kebersihan.
memberikan data atau info mengenai tugas dan Diharapkan karyawan PT. Pertamina (Persero)
wewenang dari setiap bagian sehingga peneliti RU IV Cilacap meningkatkan kesadaran
tidak menggunakan sturktur organisasi namun bahwa penting untuk menjaga kebersihan di
bagan organisasi. tempat kerja, tidak hanya mengandalkan
petugas kebersihan saja namun juga harus
KЕSIMPULAN DAN SARAN bersama-sama menjaga kebersihan.
Kеsimpulan 3. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh
1. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa bahwa rata-rata item terendah pada variabel
variabel Disiplin Kerja yang dimiliki kinerja karyawan yaitu mengenai adanya
karyawan PT. Pertamina (Persero) RU IV peningkatan jumlah tugas yang mampu
Cilacap adalah kategori baik. Karyawan diselesaikan, hal tersebut menunjukan masih
memiliki kesadaran bahwa mematuhi banyak karyawan yang ragu bahwa dirinya
peraturan yang ada di perusahaan merupakan mampu bekerja lebih banyak dari waktu ke
penting. Selain itu variabel Lingkungan kerja waktu. Di harapkan karyawan dapat belajar
yang ada di sekitar karyawan PT. Pertamina dan lebih cepat dalam menyelesaikan tugas
(Persero) RU IV Cilacap berkategori baik. Hal dan pekerjaan agar jumlah pekerjaa yang
tersebut menunjukan bahwa lingkungan fisik dikerjakan dapat meningkat.
dan lingkungan non fisik di sekitar karyawan
sehat, aman dan nyaman. Variabel Kinerja DAFTAR PUSTAKA
Karyawan yang dimiliki karyawan PT. Ahyari, Agus. 1999. Manajemen Produksi
Pertamina (Persero) RU IV Cilacap Perencanaan Sistem Produksi. Edisi
berkategori baik. keempat. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
2. Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja secara
simultan berpengaruh signifikan positif Amir, F. M. (2015). Memahami Evaluasi Kinerja
terhadap Kinerja Karyawan. Karyawan. Jakarta: Mitra Wacana
3. Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh Media.
signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan.
4. Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh Ardana, I Komang, Ni Wayan Mujiati, I wayan
signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan. Mudiartha Utama. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Satu. Cetakan
Saran Ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh
bahwa rata-rata item terendah pada variabel Dharma, A. 2003. Manajemen Supervisi. Jakarta:
disiplin kerja yaitu mengenai keadilan PT. Raja Grafindo Persada.
pemberian hukuman kepada indisipliner. Hasil Hasibuan, M. Malayu S.P. 2009. Manajemen
menunjukan bahwa masih ada karyawan yang Sumber Daya Manusia. Edisi
merasa keadilan belum sepenuhnya diterapkan Revisi.Cetakan ke-12. Jakarta: Bumi
untuk menghukum karyawan yang tidak Aksara.
disiplin. Di harapkan karyawan PT. Pertamina
(Persero) RU IV Cilacap dapat lebih mentaati Mangkunegara, Anwar P. 2013. Manajemen
peraturan yang berlaku di perusahaan, Sumber Daya Manusia Perusahaan.
sehingga tidak ada hukuman atau sanksi yang Bandung: PT. Remaja Rodaskarya Offset.
harus diberikan. Keadilan yang dijadikan dasar
kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa Ozbilgin, Mustafa F. Et al. 2014. Internasional
(pengakuan) atau hukuman, akan merangsang Human Resource Management.
terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Sydney: Cambridge University Press.
Jika disiplin kerja karyawan meningkat maka
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 179
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Rivai, Veithzal. 2015. Cetakan ke-7. Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.


Alih Bahasa oleh: Benyamin
Molan.Cetakan I. Indonesia: PT.Indeks.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan


Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.

___________.2010. Pengembangan Kepribadian


Pegawai. Bandung: Mandar Maju.

___________. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas


Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sinambela, Lijan. 2016. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 180


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai