Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA

PENGGUNAAN BARANG BEKAS SEBAGAI PENERAPAN ARSITEKTUR POST


MODERN PADA RUMAH PUZZLE DI KEBON JERUK, JAKARTA

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Basilia Yos Fedisius Tamonob 1762121138 2017

UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020

i
PENGESAHAN PKM – PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Penggunaan Barang Bekas Sebagai Penerapan


Arsitektur Post Modern pada Rumah
Puzzle
di Kebon Jeruk, Jakarta.
2. Bidang Kegiatan : PKM - P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Basilia Yos Fedisius Tamonob
b. NIM : 1762121138
c. Jurusan : Arsitektur
d. Institut : Teknik dan Perencanaan
e. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Akasia XII No 2, 081247255651
f. Email : basiliatamonob@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars
b. NIDN : 0808069103
c. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Ratna No 18, 082227995552

Denpasar, Sabtu, Januari 2020


Menyetujui,
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana

( Basilia Yos Fedisius


( Ir. I Nyoman Warnata, M.T. ) Tamonob )
NIK. 230700157 NIM. 1762121138

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

( Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T. ) (Made Suryanatha


NIK. 230700204 Prabawa, S.T., M.Ars.)
NIDN. 0808069103

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN .................................................................................................. i
PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv
3.1 Contoh bangunan post modern.................................................................6
4.1 Wujud Rumah Puzzle di kebon jeruk.......................................................7
4.2 Bentuk Rumah Puzzle di kebon jeruk......................................................7
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................................2
1.3 Manfaat ...................................................................................................2
1.4 Metode ....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Arsitektur Post Modern ..........................................................................4
2.2 Penerapan Arsitektur Post Modern (Rumah Puzzle)…………………...5
BAB 3.METODE PENELITIAN ......................................................................... 6
3.1 Metode ....................................................................................................6
3.2 Tahapan Penelitian .................................................................................6
3.3 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................6
3.4 Analisis Data...........................................................................................6 
BAB IV PENERAPAN ARSITEKTUR ...............................................................7
4.1 Wujud Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta .......................................7
4.2 Bentuk Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta.......................................7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................8
5.2 Saran.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia arsiterktur sering kali terjadi perubahan perkembangan teknologi, politik,
social, ekonomi dan sebagainya. Modernsasi timbul ketika revolusi industry pada tahun
1863-1960. Pada keadaan inilah yang membuat perubahan dalam kebutuhan masyarakat
yang akan pula mempengaruhi perubahan dalam arsitektur. Perubahan terjadi pada desan
bangunan yang terus berkembang dari masa kemasa yang lebih krekatif dan modern dalam
desain arsitekturnya salah satunya adalah gaya arsitektur post modern yang mulai lahir era
tahun 1960-an sebagai bentuk reaksi perlamanan terhadap nilai minimalistik, formalitas, dan
kurangnya variasi dalam gaya arsitektur modern yang berkembang saat itu.
. Pengaruh Post-modernisme ini merebak hampir di segenap aspek kehidupan manusia
seperti seni, arsitektur, sastra, komunikasi, fashion, gaya hidup hingga teknologi. Arsitektur
Post Modern adalah Arsitektur  yang berkembang setelah era Arsitektur modern dimana
aliran Arsitektur yang baru ini mempunyai tujuan menolak menyempurnakan, dan
mengkoreksi terhadap kesalahan yang telah terjadi pada arsitektur modern dimasa yang
sebelumnya. Awal lahir dan berkembangnya Post-modernisme dalam bidang arsitektur
dilatar-belakangi oleh adanya ‘kegagalan’ dari arsitektur modern, di mana muncul kebosanan
dalam keseragaman, tiada identitas diri pada lokasi, belenggu efektivitas dan efisiensi dari
produk massal, serta pengaruh kuat dari proses industrialisasi komponen bangunan.
Perkembangan arsitektur post modern sampai ke Indonesia memberikan perkembangan
teknologi yang bersaing dengan negara-negara maju lainnya sehingga menjadi kekuatan baru
bagi para arsitektur indonesia dalam menciptakan karya desain yang unggul. Arsitektur Post
Modern Indonesia juga diperkirakan mampu menembus dominasi aliran Internasional Style
yang berjaya di Indonesia sejak tahun 70-an. Perkembangan arsitektur post modern memicu
banyaknya bangunan post modern tesebar di kota-kota yang berada di Indonesia dengan
karya-karya bangunan yang unik sehingga membuat perkembangan arsitektur post modern di
Indonesia menjadi lebih pesat salah satunya adalah pemanfaatan bahan bekas permainan
teknologi desain bangunan.
Permainan teknologi bangunan dari penggunaan barang-barang bekas memberikan ide
baru dalam desain Arsitektur, selain itu membantu mengurangi tingkat sampah yang semakin
meningkat merupakan bukti bahwa daur ulang barang bekas dengan cara yang kreatif
menghasilkan karya yang indah.
Rumah puzzle yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta ini memiliki desain bangunan yang
unik dengan bentuk bangunan yang modern dan pemanfaaan barang bekas pada setiap
rancangan bangunan sehingga memberikan nilai desain rumah puzzle ini menjadi lebih
kreaktif dari bangunan modern pada umumnya.

1.2 Tujuan dan sasaran


1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dan sasaran yang bisa diambil
diantaranya:
 Untuk dapat djadikan referensi terkait ciri khas arsitektur khususnya bangunan post
modern
 Untuk dapat mengetahui perkembangan arsitektur post modern
 Untuk dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran dalam setiap desain bangunan post
modern

1.3.Manfaat
`` Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya dalah sebaai berikut:
 Menambah wawasan mahasiswa tentang arsitektur post modern
 Sebagai media bagi mahasiswa arsitektur untuk lebih mengeksplor kualitas dalam
mendesain
 Menambah pengalaman bagi mahasiswa untuk lebih siap ketika bekerja di lapangan
nanti

1.4. Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang berupa penelitian untuk
mengolah fakta-fakta yang menjadi acuan perbandingan penerapan arsitektur post modern
pada bnagunan di Indonesia dengan mendapatkan data sekunder berupa pemahaman tentang
studi kasus yang diambil kemudian dilakukan analisa terhadap data dan mencocokan dengan
tujuan utama dari penelitian ini.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arsitektur Post Modern


1. Deskrpsi Arsitektur Post Modern
Menurut charles jenckes Post -modernisme adalah campuran antara macam-macam
tradisi dan masa lalu. Post– Modernisme adalah kelanjutan darimodernisme, sekaligus melampaui
modernisme. Ciri khas karya-karyanya adalah makna ganda,ironi, banyaknya pilihan,
konflik,dan terpecahnya berbagai tradisi, karena heterogenitas sangatmemadai bagi pluralisme
Menurut Robert Venturi Arsitek dapat diratapi atau kita dapat mencoba untuk
mengabaikanmereka (mengacu pada unsur-unsur hias dan dekoratif padabangunan) atau bahkan
mencoba untuk menghilangkan mereka,tetapi mereka tidak akan pergi Arsitek dapat diratapi atau
kita dapat mencoba untuk mengabaikanmereka (mengacu pada unsur-unsur hias dan dekoratif
padabangunan) atau bahkan mencoba untuk menghilangkan mereka,tetapi mereka tidak akan pergi..
. Post modern adalah istilah-istilah yang populer dari kalangan gedongan dan para
elit yang dikenal sebagai intelektual yang trendi. Istilah Post Modern sendiri lahir dan
dipopulerkan oleh kritis sejarah arsitektur, Charles Jencks dalam sebuah seminar di
Universitas Eidhoven tahun 1978 gagasan ini menjadi tema pembicaraan arsitektur dalam
Bienal di Venesia tahun 1980. Publikasi Jencks dalam kawasan berbahasa Inggris,
Heinrich Klotz dalam bahasa Jerman, dan Paulo Porthogesi dalam bahasa Italia, yang
kesemuanya dikenal sebagai sejarawan abad ke-20 yang membuat istilah Post Modern
menjadi populer. Pada umumnya, pengertiannya dikaitkan dengan reaksi penyempurnaan
atau revisi terhadap gerakan modernisasi dalam arsitektur dan seni di Eropa Barat dan di
Ameika Serikat. Post modern menunjukkan apa yang telah kita tinggalkan dan melalui
tapi belum menerangkan dimana kita akan tiba. Jadi arsitektur post modern belum sampai
pada tujuannya yang baru tetapi juga belum melepaskan semua makna modernya. Post
modern juga bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar
berpikir, ide, gagasan dan teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri
tentang dan mengenai post modern, dan karena itu tidaklah mengherankan bila ada yang
mengatakan bahwa post modern itu berarti “sehabis moder” (modern sudah usai),
“setelah modern” (modern masih berlanjut tetapi sudah tidak lagi popuer dan dominan),
atau ada yang mengartikan sebagai “kelanjutan modern” (modern masih berlangsung
terus tetapi dengan melakukan penyesuaian atau adaptasi dengan perkembangan dan
pembaharuan yang terjadi di masa kini). Di dalam dunia arsitektur, post modern
menunjukkan pada sesuatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah
langganan yakni langgam post modern.

3
2. Ciri-ciri dan Pokok Post Modern
Post modern ditandai dengan timbulnya kembali bentuk-bentuk klasik, mengolah
bangunan tradisi (vernakular) dan memperbaiki fungsinya. Ciri-ciri dari post modern ini
antara lain:
 Aspek penyatuan dengan lingkungan dan sejarah, juga menyesuaikan dengan situasi
sekitar
 Unsur-unsur yang dimasukkan tidak hanya berfungsi semata tetapi juga sebagai elemen
penghias
 Pemakaian elemen geometris, sederhana terlihat sebagai suatu bentuk yang tidak
fungsional, tetapi ditonjolkan sebagai unsur penambah keselarasan dalam komposisi
ataupun dekor.
 Warnanya cenderung menor dan erotik, yang didominasi bukan oleh warna dasar tetapi
oleh warna campuran yang banyak dipengaruhi pastel, kuning, merah dan biru ungu.
 Mengandalkan komposisi hibrid yang menghalalkan orang untuk mengambil elemen-
elemen yang pernah ada untuk dimodifikasi sebagai kaya college/pastich.
Pokok Pikiran Post Modern
Pokok-pokok pikiran yang dipakai oleh para arsitek post modern yang tampak dan ciri-
ciri bangunannya yang membedakan dengan modern:
1. Tidak memakai semboyan Form Follow Function.
Arsitektur post modern mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh
karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan. Untuk
arsitektur Post Modern yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas
kultural atau identitas historis. Hal-hal yang ada di masa silam itu yang
dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai
bagian dari perjalanan sejarah kemanusiaan, atau dapat pula dikatakan bahwa
arsitektur post modern memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (the past).
2. Fungsi
Yang dimaksud dengan fungsi di sini bukanlah aktivitas, bukan pula yang
dikerjakan atau dilakukan manusia oleh manusia terhadap arsitektur (keduanya
diangkat sebagai pengertian tentang fungsi yang lazim digunakan dalam arsitektur
modern). Dalam arsitektur post modern yang dimaksud fungsi adalah peran dan
kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan melayani manusia. Yang dimaksud
manusia bukan melakukan kegiatan, tetapi sebagai makhluk yang berfikir, bekerja,
memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki
nostalgia dan memori.
Fungsi di sini adalah apa yang dilakukan arsitektur bukan apa yang dilakukan
manusia dan dengan demikian fungsi bukan aktivitas. Dalam Posmo perancangan
dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur, yaitu:
a. Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia (baik
perlindungan terhadap nyawa maupun harta)
b. Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat.

4
c. Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia untuk
berbagai keperluan.
d. Arsitektur memberikan kesempatan kepada manusia untuk bermimpi dan berkhayal
e. Arsitektur memberikan gambaran dan kenyatan yang sejujur-jujurnya Sehingga
dalam post modern yang ditonjolkan di dalam fungsinya itu adalah fungsi-fungsi
metaforik (simbolik) dan historikal.
3. Bentuk dan Ruang
Di dalam post modern, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus
berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat). Keduanya menjadi dua
komponen yang mandiri, sendiri-sendiri, merdeka sehingga bisa dihubungan atau
tidak. Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.
Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan nyata/terlihat/teraba, sedangkan ruang
mempunyai ciri khas ada dan tidak terlihat/tidak nyata. Kedua ciri ini kemudian
menjadi tugas arsitek untuk mewujudkan. Dalam post modern bentuk menempati
posisi yang lebih modern untuk menempati posisi yang lebih dominan daripada
ruang.

2.2 Penerapan Arsitektur Post Modern (Rumah Puzzle)


1. Deskripsi Rumah Puzzle
Rumah ini terletak diarea perumahan Jakarta Barat yang sering yang sering terkena
banjir. Bangunan ini didesain oleh arsitek ternama di Indonesia yaitu Akanoma Yu
Sing yang dengan ide desain fasad sederhana. Bangunan ini awlnya rumah berlantai
satu dan direnovasi menjadi rumah tiga lantai. Rumah itu sebenarnya mulai di lantai
dua untuk menghindari kemungkinan banjir di masa depan dan dirancang untuk
mengalir dengan lantai terpisah di setiap lantai. Seperti halnya rumah-rumah tua
tradisional Indonesia-Cina, rumah ini memiliki halaman / ruang terbuk dan memiliki
pohon Erythrina Variegata merah di dalamnya. Namun, karena ukuran tanah yang
relatif kecil (10mx18m), halaman diposisikan di bagian kiri / selatan tanah. halaman
diposisikan di bagian kiri / selatan tanah. Kamar-kamar di rumah diatur mengelilingi
halaman, seperti cermin. Rumah dirancang seperti puzzle, serangkaian massa yang
terbuat dari bahan yang berbeda. Sebagian besar bahan adalah bahan yang digunakan
kembali dari rumah tua, bahan yang digunakan selama konstruksi, dan membuang
barang-barang dari proyek kontraktor lainnya. Ide teka-teki juga mewakili hobi
pemilik rumah, pasangan muda bernama jonathan & shanty, yang suka mengoleksi
benda bekas yang unik seperti bir dan botol anggur, bungkus rokok, berbagai
kerajinan tangan etnis, berbagai kerajinan tangan etnis, berbagai hewan peliharaan,
dll. Dan ingin menampilkannya sebagai bagian dari suasana rumah mereka.
Kemudian fasad sederhana juga berbentuk seperti puzzle yang terbuat dari berbagai
modul kotak. Bentuk seperti puzzle di gabungkan dengan permainan material bekas
pada bangunan rumah ini menjadi lebih menarik dari dari bangunan modern lainnya.

5
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode
Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk
menganalisa penerapan arsitektur post modern pada bangunan yang berada di
Indonesia khususnya Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta.

3.2. Tahapan penelitian


Pelaksanaan Tahap I
Melakukan pencarian studi kasus lewat media social dan sebagainya sampel
penelitan unyuk dijadikan objek penerapan bangunan Arsitektur post modern
terhadap bangunan di Indonesia
Pelaksanaan Tahap II
Mencari kesamaan karakteristik Arsitektur post modern pada setiap bangunan di
Indonesia.
Pelaksanaan Tahap III
Menganalisa kesamaan penerapan Arsitektur post modern terhadap bangunan
yang berada di Indonesia.

3.3. Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisa informasi lewat media
pembelajaran dan obyek penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh berbagai
informasi dan data faktual serta memahami situasi dan kondisi dinamis obyek
penelitian. Observasi dilakukan dengan meneliti Rumah Puzzle di kebon jeruk,
Jakarta. 

3.4. Analisa Data


 Kesamaan Wujud dan Bentuk
Memiliki kesamaan wujud dan bentuk melalui perbandingan ciri khas arsitektur
post modern pada bangunan di Indonesia dalam penerapan karakteristik arsitektur
post modern salah satunya adalah penerapan arsitektur post modern dengan
permainan bahan bekas pada bangunan Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta. 

Gambar 3.1 Contoh bangunan post modern

6
BAB IV PENERAPAN ARSITEKTUR

4.1 Wujud Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta

Wujud Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta ini memiliki wujud bangunan yang
sederhana namun unik dengan permainan bahan material yang dibuat menarik
sehingga bangunan lantai 2 ini memiliki wujud bangunan yang tidak membosankan
dibandingkan dengan bangunan modern yang seperti biasanya. Rumah Puzzle ini juga
memiliki warna bangunan yang dihasilkan dari penggunaan bahan bangunan yaitu
pemanfaatan barang bekas seperti botol bekas,bungkus rokok, berbagai kerajinan
tangan etnis sehingga menampilkan suasana eksterior maupun interior yang ramah
lingkungan dan unik saat di pandang.

Gambar 4.1 Wujud Rumah Puzzle di kebon jeruk

4.2 Bentuk Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta

Bentuk Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta ini memiliki fasad sederhana yang
berbentuk seperti puzzle yang terbuat dari berbagai modul kotak dan bentuk orientasi
bangunan yang memanfaatkan ruang terbuka di dalam bangunan.

Gambar 4.2 Bentuk Rumah Puzzle di kebon jeruk

7
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah dianalisis maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa
akulturasi bangunan post modern pada Rumah Puzzle di kebon jeruk, Jakarta yang bisa kita lihat
dari bentuk bangunan yang sederhana (modern) dengan teknologi desain yang tinggi yaitu
permainan material dan barang bekas sebagai konsep dan bentuk seperti Puzzle yang membuat
Rumah Puzzle ini menjadi lebih berbeda dengan bangunan modern pada umumnya sehingga
bangunan ini dapat digolongkan sebagai bnagunan post modern yang memiliki arti sama
(sederhana) dengan bangunan modern namun tingkat desain yang lebih kreatif dan lebih unik.

5.1 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh desain bangunan post modern
pada bangunan-bangunan yang berada di indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arsitag, 2016. Projec Rumah Puzzle at Kebon Jeruk


Ferry Mokoginta 1), Julianus A.R Sondakh 2). Penerapan Konsep Arsitektur Post
Modern pada Pengembangan Bangunan Universitas Dumoga di Kota Mobagu
Agus Dharma. Unsur Komunikasi dalam arsitektur Post-Modern
http://wahana-arsitektur-indonesia.blogspot.com/2011/12/arsitektur-post-modern.html

Anda mungkin juga menyukai