Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan salah satu negara maritim sehingga wilayah


Indonesia sebagian besar adalah lautan yang kaya akan hasil lautnya,
sebagian penduduk Indonesia banyak yang bermatapencahariaan sebagai
nelayan. Ikan termasuk komoditi yang tidak tahan lama dan mudah rusak
jika ditempatkan di ruang terbuka. Penyebab utama kerusakan ikan di
antaranya adalah adanya aktifitas mikroorganisme dan bakteri yang ada
pada daging ikan tersebut, dimana pada suhu kamar bakteri dan
mikroorganisme dapat berkembangbiak dengan cepat.

Oleh karena itu biasanya para nelayan membawa es balok digunakan


untuk mendinginkan ikan hasil tangkapan agar tetap segar, setidaknya
ikan hasil tangkapan masih bagus dan segar sempai di tempat penjualan
ikan untuk di jual. Seiring berkembangnya zaman maka perkembangan
teknologi di bidang industri juga mengalami kemajuan yang pesat, salah
satunya adalah berkembangnya teknologi industri di bidang refrigerasi dan
pengkondisian udara.

Berkembangnya teknologi dibidang refrigerasi atau pendinginan


memberikan banyak keuntungan bagi kebutuhan manusia, manusia
menggunakan sistem refrigerasi atau pendinginan untuk industri
penyimpanan dan pendistribusian bahan makanan, sehingga bahan
makanan yang disimpan dengan sistem refrigerasi tersebut dapat terjaga
kualitas dan kesegarannya sampai beberapa minggu hingga saat diperlukan
untuk didistribusikan kepada konsumen.

Selain itu Bungku (Ibu Kota Kab. Morowali) merupakan pusat


kegiatan ekonomi masyarakat telah didukung pula dengan pelabuhan
untuk bongkar muat barang yang dibawa dari daerah lain, sehingga
Bungku merupakan basis pendistribusian barang bagi daerah sekitarnya,
namun kondisi fasilitas pelabuhan yang belum lengkap sungguh sangat
perlu untuk dapat dibantu dalam pendanaan pembangunan fasilitas
Pergudangan Secara Terpadu melalui dana APBN pada Kementerian
Perdagangan RI.

1
Dengan keterbatasan anggaran yang tersedia, maka pembangunan
fasilitas gudang yang terpadu belum dapat diakomodir dalam APBD
Kabupaten Morowali pada Tahun Anggaran 2019 maupun 2020. Berkaitan
dengan hal tersebut, menjadi pertimbangan untuk mewujudkan
pembangunan Gudang Pendingin (Cold Storage) melalui dana APBN di
Kompleks Pelabuhan Bungku Kabupaten Morowali.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Morowali merupakan salah satu Kabupaten di


Sulawesi Tengah yang wilayahnya dipesisir pantai maka untuk
mengoptimalkan hasil laut dan beragai hasil alam lainnya dalam
memperkuat keunggulan bersaing serta meningkatkan perekonomian
Masyarakat maka sangat perlu disiapkan sebuah gudang penyimpanan
yang dapat menampung semua hasil yang ada diwilayah tersebut
dengan salah satunya adalah Cold storage.

Cold storage adalah sebuah ruangan yang akan dirancang khusus


dengan kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan
berbagai macam produk baik untuk sementara waktu maupun dalam
jangka waktu yang panjang dengan tujuan untuk mempertahankan
kesegarannya. Cold storage ini biasanya akan dibangun mengikuti
dengan luas bangunan yang ada di lokasi. Mengikuti luas bangunan di
lokasi akan lebih memastikan bahwa cold storage yang akan dibangun
pasti akan sesuai dengan luas bangunan tersebut.

Pada dasarnya Cold storage adalah suatu struktur berkonstruksi


yang digunakan berbagai bahan agar tidak mengalami proses
pembusukan hingga pada waktunya akan dikirim kepada yang akan
menggunakan tetap dalam keadaan segar.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Adapun maksud diusulkan rencana pembangunan Gudang
Pendingin (Cold Storage) yang terpadu di Kompleks Pelabuhan
Bungku Kabupaten Morowali ini adalah untuk menyimpan ikan,
seafood, daging, buah, sayur, dan makanan segar lainnya agar
kualitas dan mutu dapat terjaga sehingga dapat menaikkan harga
jual.

3
2. Tujuan
Tujuan diusulkannya rencana pembangunan Gudang
Pendingin (Cold Storage) secara terpadu dikompleks Pelabuhan
Bungku Kabupaten Morowali adalah:
1) Untuk menyediakan 1 (satu) unit Gudang Pendingin (Cold
Storage) disertai dengan perlengkapannya.
2) Dengan adanya Cold storage dapat menjadikan solusi dan
memperlancar ketersdiaan Stock barang dengan kualitas yang
tetap terjaga guna menstabilkan harga dipasaran.
3) Untuk meningkat Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi yang
akan diberlakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

C. Kondisi Keuangan Daerah dan permohonan pada Program Nasional


Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dapat
membangun pelabuhan dan Infrastruktur yang memadai, mengingat
betapa penting dan vitalnya sarana tersebut. Namun karena kondisi
keuangan daerah yang belum stabil maka kebutuhan akan sarana dan
prasarana pada pelabuhan Bungku Kabupaten Morowali belum dapat
dilaksanakan. Mengingat dan memperhatikan Program Pemerintah
Pusat melalui Kementrian Perdagangan Republik Indonesia telah
menetapkan program pembangunan pergudangan melalui dana Tugas
Pembantuan (TP) diseluruh Indonesia, maka Pemerintah Daerah
Kabupaten Morowali bersama ini mengajukan permohonan agar
mendapat jatah dan persetujuan atas program dimaksud.

4
BAB II
KONDISI UMUM WILAYAH

A. Letak Geografis
Secara Geografis, Kabupaten Morowali terletak antara 01o31 12 -
03o46 48 LS dan 121o02 24- 123o15 36 BT, dengan Luas wilayah
seluruhnya setelah pemekaran Kabupaten Morowali Utara ±8.688 km2
yang terdiri dari 9 Kecamatan.

Gambar 1. Luas Wilayah Kecamatan

Dengan batas wilayah sebagai berikut :


1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Morowali
Utara.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah provinsi Sulawesi
Tenggaran dan Sulawesi Selata.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Perairan Teluk Tolo dan.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah provinsi Sulawesi
Tenggaran dan Sulawesi Selatan.

5
Kabupaten Morowali merupakan Kabupaten yang terletak di
Selatan Provinsi Selawesi Tengah, berada ditengah antara 3 (Tiga)
Propinsi di Sulawesi Yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan
Sulawesi Selatan, Kabupaten ini secara wilayah diuntungkan oleh tata
letak yang strategis, dengan beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Berada pada lintas trans Sulawesi, yang diuntungkan karena


Kabupaten Morowali merupakan daerah yang kaya dengan sumber
daya alam (Kawasan laut, kawasan budaya, pariwisata, Nikel, kelapa
sawit, kelapa dalam, coklat (kakao), lada, rumput laut, dan hasil
tambang lainnya.
2. Termasuk dalam kawasan gerai maritim nasional, trayek 8 yang
rutenya meliputi : Kendari-Lameruru-Bungku-Kolonodale-Luwuk.
3. Memiliki kawasan pantai, tengah dan hulu dengan infrastruktur
relatif memadai, namun masih perlu dukungan infrastruktur ekonomi
dalam arti luas.

Adapun secara geografis dan fisiografis serta administratif, tata letak


Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2 Peta Wilayah Kabupaten Morowali

6
B. Pemerintahan

Kabupaten Morowali merupakan kabupaten yang terbentuk dari


hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah
berdasarkan Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Kabupaten
Morowali merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten Morowali dan
satu kota yang ada di propinsi Sulawesi Tengah.

Sejarah perjuangan untuk melahirkan Kabupaten Morowali sudah


lama tumbuh dan menggelora dihati masyarakat. Aspirasi tersebut
terus berkembang yang kemudian sampai pada tingkat lahirnya
kemampuan politik dari wakil-wakil rakyat di lembaga DPRD dengan
dicetuskannya Resolusi DPRD-GR Propinsi Sulawesi Tengah nomor:
1/DPRD/1966 yang isinya meminta kepada Pemerintah Pusat agar
Propinsi Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi 11 (sebelas) daerah
otonom tingkat II, yaitu 2 (dua) Kotamadya dan 9 Kabupaten, salah
satu diantaranya adalah Kabupaten Morowali (waktu itu masih disebut
Mori Bungku).

Keputusan Pemerintah Pusat untuk membentuk Kabupaten


Morowali ini kemudian dituangkan ke dalam UU RI Nomor 51 Tahun
1999. Setelah terbentuknya Kabupaten Morowali, langkah selanjutnya
mempersiapkan perangkat wakil rakyat di DPRD dan pemilihan Bupati
yang memimpin secara definitif.

Saat ini Kabupaten Morowali terdiri atas 126 Desa, 7 Keluarahan


dan 9 Kecamatan, terdiri atas Kawasan pantai, dataran rendah dan
perbukitan (meliputi 28% dari seluruh luas Provinsi Kalimantan Timur)
dengan nama-nama Kecamatan dimaksud dapat dilihat pada tabel 3.

C. Kependudukan

Berdasarkan data BPS Kabupaten Morowali dan SKPD


Kependudukan dan catatan sipil tahun 2018 Kabupaten Morowali
Berpendudukan sebanyak 113.132 Jiwa.

7
Gambar 3

Sumber Data : BPS Kab. Morowali

8
BAB III

RENCANA PEMBAGUNAN GUDANG PENDINGIN (COLD


STORAGE) DAN PERLENGKAPANNYA DI PELABUHAN
BUNGKU KABUPATEN MOROWALI
A. Pembangunan Gudang Pendingin (Cold Storage)

Dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian masyarakat


perlu disiapkan sarana dan prasarana yang memadai dalam menjaga
kualitas barang masih tetap pada keadaan yang baik, namun sarana
pendukung lainnya yang belum terbangun, termasuk didalamnya
adalah sarana Cold storage dapat menjadikan solusi. Dengan melihat
Industri dan perdagangan Morowali cukup Mengalami Kemajuan yang
pesat, sementara sarana dan Prasarana utama maupun penunjang
belum memadai.
Ada beberapa sarana dan prasarana pada yang mendesak untuk
segera diwujudkan, yaitu Gudang Pendingin (Cold Storage. Atas dasar
pertimbangan tersebut diatas, maka sangat perlu adanya dukungan dan
bantuan pendanaan dari pemerintah pusat melalui Dana Tugas
Pembantuan semoga dengan dana tersebut pembangunan Gudang
Pendingin (Cold Storage) dapat terlaksana secara efisien dan
representatif dan nantinya dapat menjalankan fungsinya secara optimal.

B. Rencana Kebutuhan Anggaran

Untuk mewujudkan rencana pembangunan Gudang Pendingin


(Cold Storage) terpadu di pelabuhan Bungku Kabupaten Morowali
untuk tahun anggaran 2020 dibutuhkan anggaran sebesar
Rp. 7.000.000.000,00 (Tujuh Milyar Rupiah), yang bersumber dari
dana Tugas Pembantuan atau pun dari Dana Alokasi Khusus, maka
dengan hormat kami mengajukan permohonan kiranya mendapat
perhatian dan pemerintah pusat.

9
BAB IV

PENUTUP

Untuk merealisasikan tujuan pembangunan dimaksud, Pemerintah


Pusat dan Daerah bersama-sama masyarakat melaksanakan pembangunan
secara terencana, terarah, bertahap dan simultan, dimana hasilnya telah
dapat dinikmati oleh sebagian besar Rakyat Indonesia. Dalam rangka
mewujudkan pembangunan Morowali disemua sektor khususnya sektor
perdagangan, pemerintah Kabupaten telah membuat skala prioritas
pembangunan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat,
melengkapi dan meningkatkan infrastruktur yang belum memadai, agar
mampu dicapai pertumbuhan ekonomi yang sepadan dengan penduduk,
sehingga mampu dicapai pelayanan kepada masyarakat maupun
kebutuhannya secara optimal.

Salah satu infrastruktur dan sarana prasarana yang dibutuhkan


dalam upaya mendorong ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga
kerja, adalah terlaksananya pelayanan Jalur Tol Laut dengan segala
fasilitasnya akan sangat berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan
ekonomi di daerah, dimana akhirnya dapat berfungsi sebagai sarana
maupun prasarana ekonomi dalam mencapai dan penyerapan tenaga kerja,
adalah terlaksananya pelayanan Jalur Tol Laut dengan segala fasilitasnya
akan sangat berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi di
daerah, dimana akhirnya dapat berfungsi sebagai sarana maupun
prasarana ekonomi dalam mencapai kesejahtraan masyarakat secara
optimal.

Berhubungan dengan keterbatasan dana yang tersedia pada


pemerintah Kabupaten Morowali, maka pembangunan Gudang Pendingin
(Cold Storage) dipelabuhan Bungku kabupaten Morowali belum dapat kami
laksanakan. Oleh sebab itu untuk mewujudkan rencana dimaksud, sangat
diperlukan dukungan dana dari pemerintah pusat guna merealisasikan
rencana pembangunan Gudang Pendingin (Cold Storage) yang dimaksud.

10
Guna mewujudkan rencana tersebut, berkenan dengan hormat, kami
mengajukan permohonan sebagaimana besaran dana terlampir. Semoga hal
ini mendapatkan perhatian dan persetujuan dari Bapak Menteri
Perdagangan Republik Indonesia, beserta jajarannya yang terkait.

Bungku, September 2019

BUPATI MOROWALI

Drs. TASLIM

11

Anda mungkin juga menyukai