Anda di halaman 1dari 13

MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK

1. Menghitung Status Gizi Anak


 Rumus Berat Badan Ideal :
( Usia ( bulan) + 9 )
Anak usia 0 – 11 bulan :
2
2 x ( Usia ( tahun ) )
Anak usia 1 – 6 tahun :
8
7 x ( Usia ( tahun )−5 )
Anak usia 7 – 12 tahun :
2
 Rumus z-score untuk status gizi anak usia 0 – 5 tahun (lihat tabel WHO)
BBanak−BBmedian
Jika BB anak < median =
BBmedian−nilaiBBpada (−1 SD )

Jika BB anak > median = BBanak−BBmedian


¿¿

 Kategori Z score menurut WHO

Z-score < -2 -2 sampai +2 > +2


BB/U Gizi kurang Normal Gizi lebih
BB/TB Kurus Normal Gemuk
IMT/U Kurus Normal Gemuk
PB/U Stunting Normal -

*Yang biasa digunakan pada anak 0-2 tahun adalah kategori BB/U
 Rumus CDC Growth Chart untuk pasien usia 5 – 17 tahun
Kategori CDC :

< 3th percentile Gizi kurang


>3th – 95th percentile Normal
>95th percentile Gizi lebih

 Metode LILA digunakan pada usia > 1 tahun


Status gizi menurut LILA :
LILAX 100
% percentile LILA :
NilaistandartLILA

Gizi Baik >85%


Gizi Kurang 70,1 – 84.9%
Gizi Buruk < 70%

Nilai standart LILA


WHO - NCHS Standart LILA
Usia Laki - laki Perempuan
1 – 1,9 15,9 15,6
2 – 2,9 16,2 16
3 – 3,9 16,7 16,7
4 – 4,9 17,1 16,9
5 – 5,9 17,5 17,3
6 – 6,9 17,9 17,6
7 – 7,9 18,7 18,3
8 – 8,9 19 19,5
9 – 9,9 20 20
10 – 10,9 21 21
11 – 11,9 22,3 22,4
12 – 12,9 23,2 23,7
13 – 13,9 24,7 25,2
14 – 14,9 25,3 25,2

 Pengukuran Lingkar Kepala Bayi 0 bln


- Laki-laki : 32 – 38 cm (Normal)
- Perempuan : 31 – 36 cm (Normal)
 Pengukuran Lingkar Dada Anak usia 2-3 tahun
- BBLR : < 27 cm
- Normal : > 27 cm
 Estimasi Kebutuhan Energi (EER = Estimated Energi Requirement)
Bagi orang sehat dan gizi baik sesuai Dietary Reference Intakes (DRIs)

Anak usia 0-36 bulan


Umur (bulan) EER (kkal/hari)
0–3 (89 x BB kg) + 75
4–6 (89 x BB kg) – 44
7 – 12 (89 x BB kg) – 78
13 – 36 (89 x BB kg) - 80

EER anak (3 – 18 tahun) dan (19 tahun ke atas)

Umur (bulan) EER (kkal/hari)


3–8 Laki
108,5 – 61,9 x Usia th + PA x (26,7 x BB kg
+ 903 x Tingg m)
Wanita
155,3 – 30,8 x Usia th + PA x (10,0 x BB kg
+ 934 x Tingg m)

9 – 18 tahun Laki
113,5 – 61,9 x Usia th + PA x (26,7 x BB kg
+ 903 x Tingg m)
Wanita
160,3 – 30,8 x Usia th + PA x (10,0 x BB kg
+ 934 x Tingg m)

Aktivitas Fisik Anak Dewasa


(Physical Activity (PA))
Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita
Ringan (Sedentary) 1,00 1,00 1,00 1,00
Aktifitas Rendah 1,13 1,16 1,11 1,12
Aktif 1,26 1,31 1,25 1,27
Sanagt aktif 1,42 1,56 1,48 1,56

 Estimasi kebutuhan energi untuk kejar tumbuh anak malnutrisi:


Energi (kkal/hari) = EER × berat badan ideal untuk tinggi kg
Berat Aktual kg

 ESTIMASI UNTUK ANAK SAKIT


Menggunakan REE = Resting Energy Expenditure
WHO equation untuk REE
Umur (th) REE (kkal/hari)
0-3 tahun Laki: (60,9 × BB kg) - 54
Wanita: (61,0 × BB kg) - 51
3-10 tahun Laki: (22,7 × BB kg) + 495
Wanita: (22,5 × BB kg) + 499
11-18 tahun Laki: (17,5 × BB kg) + 651
Wanita: (22,2 × BB kg) + 746

REE kemudian dikalikan faktor stress untuk mendapatkan kebutuhan energi

FAKTOR STRES
Tipe Stres Kenaikan REE dengan:
Operasi 1,05-1,5
Sepsis 1,2-1,5
Trauma kepala 1,3
Trauma 1,1-1,8
Gagal tumbuh 1,5-2,0
Luka Bakar 1,5-2,5

 ESTIMASI KEBUTUHAN UNTUK DEWASA SAKIT


- Mifflin St Jor
Laki-laki:REE = (10 x BB) + (6,25xTB) – (5 x Umur) + 5
Perempuan:REE = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x Umur) – 161
- Harris Benedict:
- Laki-laki:REE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
- Perempuan :REE = 655 + (9,6 x BB) + (1,86 x TB) – (4,7 x U)
TEE = REE X FS
Keterangan:
REE: Resting Energi Expenditure (kkal/hari)
BB : Berat Badan (kg)
TB : Tinggi Badan (cm)
U : Umur (tahun)
TEE: Total Energi Expenditure
FS : Faktor Stress

MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI DAN STATUS GIZI ORANG DEWASA

1. Kebutuhan dan Status Gizi Orang Dewasa


a. Kebutuhan protein yang diperlukan sebanyak 10-15% dari kebutuhan kalori
total Anda. Lalu, ubah ke gram agar Anda dapat lebih terbayang seberat apa yang
Anda butuhkan. 1 gram protein sama dengan 4 kalori.
b. Kebutuhan lemak yang diperlukan sebanyak 10-25% dari kebutuhan kalori total
Anda. 1 gram lemak sama dengan 9 kalori.
c. Kebutuhan karbohidrat yang diperlukan sebanyak 60-75% dari kebutuhan
kalori total Anda. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kalori.
2. Menghitung Kebutuhan Kalori dengan Rumus Harris Benedict
 BMR Pria = 66 + (13,7 x berat badan) + (5x tinggi badan) – (6,8 x usia)
 BMR Wanita = 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8x tinggi badan) – (4,7 x usia)

Keterangan:
 BMR (basal metabolic rate/ kebutuhan kalori yang tubuh)
 Berat badan dalam kilogram (kg)
 Tinggi badan dalam sentimeter (cm)
Jika BMR dikalikan dengan faktor aktivitas fisik, maka didapatkan
total kebutuhan kalori per hari . Berikut ini merupakan faktor aktivitas fisik :
Rumus Energi Total = BMR × Faktor Aktifitas Fisik

3. Menghitung Kebutuhan Gizi Makro :


a. Kebutuhan protein Anda:
hasil
(10-15%) x Energi total = = Hasil akhir (gram)
4
b. Kebutuhan lemak Anda:
hasil
10-25%) x Energi total = = Hasil akhir (gram)
9
c. Kebutuhan karbohidrat Anda:
hasil
(60-75%) x Energi total = = Hasil akhir (gram)
4
4. Menghitung Status Gizi Dewasa
Kategori Batas Ambang
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kekurangan berat badan tingkat 17,0 -18,5
ringan
Normal >18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

5. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

 BEE = 655 + 9,6 (BB) + 1,8 (TB) – 4,7 (U)

 TEE = BEE x Faktor aktivitas

 TEE keadaan menyusui 6 bln pertama = TEE + 330

 TEE keadaan menyusui 6 bln kedua = TEE + 400


Catatan ; Kebutuhan KH, Lemak, Protein Menyesuaikan

6. Status Gizi Ibu Menyusui


Berat badan( kg)
IMT= ¿¿
Ambang Batas IMT

Nilai IMT Artinya


<18,5 Underweight/ kurus
18,5 – Normal/ Ideal
22,9
23-24,9 Overweight/ gemuk
25 – 29,9 Obesitas tipe I
>30 Obesitas tipe II
Sumber :
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun diet edisi baru. Jakarta: PT SUN

Fajar, S.A. Handbook Buku Saku Gizi Edisi 2.


MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI DAN STATUS GIZI WANITA HAMIL

1. Perempuan 19-55 tahun dengan status gizi normal


TEE = 354 - ( 6,91 x U ) + PA x ( 9,36 x BB + 726 x TB )
Keterangan :
PA : 1,0 ( sangat ringan ) PA : 1,27 ( aktif )
PA : 1,12 ( ringan ) PA : 1,45 ( sangat aktif )
Tambahan bagi perempuan hamil ( BB normal )
Trimester 1 : + 0 kkal
Trimester 2 : + 340kkal
Trimester 3 : + 450kkal

Sumber : Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4


MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI LANSIA

1. IMT (Indeks Massa Tubuh)


Cara menghitungnya sebagai berikut

Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT yang digunakan di Indonesia

2. Rumus Perkiraan Tinggi Badan dengan Tinggi Lutut


Laki-laki = 64.19 – (0.04 x Usia) + (2.02 x Tinggi Lutut)
Perempuan = 84.88 – (0.24 x Usia) + (1.83 x Tinggi Lutut)
3. Rumus Perkiraan Tinggi Badan dengan Panjang Depa
Perempuan = 28.54 + 0.74 (Panjang Depa) + 0.83 (Usia)
Laki-laki = 17.91 + 0.76 (Panjang Depa) + 1.17 (Usia)

4. Lingkar Lengan Atas

5. Kebutuhan Energi Lansia


a. Kebutuhan Kalori
Pada lansia kebutuhan kalori menurun sehubungan dengan menurunnya BMR,
penurunan aktivitas fisik, dan perubahan komposisi tubuh. RDA menyatakan
penurunan kalori pada usia 51 tahun sampai 75 tahun sebesar 10% , dan pada usia 75
tahun ke atas sebesar 20-25% (Dedek, 1997).
b. Kebutuhan Karbohidrat
Kebanyakan lansia mengkonsumsi zat karbohidrat hanya 45-50% dari seharusnya 55-
50% kalori total.
c. Kebutuhan Protein
Dengan bertambahnya usia, perlu pemilihan makanan yang kandungan proteinnya
bermutu tinggi dan mudah dicerna. Pakar gizi menganjurkan kebutuhan protein lansia
dipenuhi dari nilai biologis tinggi seperti telur, ikan dan protein hewani lainnya
dikarenakan kebutuhan asam amino esensial meningkat pada usia lanjut.
d. Kebutuhan Lemak
Asupan lemak dibatasi sampai sebesar 30% dari total energi, sementara sisanya
diupayakan dari karbohidrat.
Pada prinsipnya kebutuhan gizi pada lanjut usia mengikuti prinsip gizi seimbang.
Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang bermanfaat bagi lanjut usia untuk
mencegah tau mengurangi risiko penyakit degeneratif dan kekurangan gizi.
Kebutuhan gizi lanjut usia dihitung secara individu.

6. Pesan gizi seimbang pada lanjut usia:


1. Makan aneka ragam makanan
Makanan yang beraneka ragam adalah makanan yang terdiri dari minimal empat
sumber bahan makanan, seperti makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.
2. Makan makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Karbohidrat diperlukan untuk memenuhi kecukupan energi. Bagi lanjut usia,
dianjurkan untuk memilih karbohidrat kompleks seperti, beras putih dan merah,
havermout, jagung, sagu, ubi jalar, serta umbi-umbian yang lainnya.
3. Membatasi konsumsi lemak dan minyak
4. Sumber lemak yang baik adalah lemaktidak jenuh yang berasal dari kacang-
kacangan, alpukat, minyak jagung dan minyak zaitun.
5. Makan makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu unsur pangan penting yang dalam proses pembentukan sel
darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan seperti, daging, hati dan
sayuran hijau.
6. Membiasakan sarapan pagi
Sarapan pagi secara teratur dalam jumlah cukup dapat memelihara ketahanan fisik,
mempertahankan daya tahan tubuh dan meningkatkan produktivitas kerja.
7. Meminum air bersih dan aman yang jumlahnya cukup
Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa dan telah didihkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup.
8. Melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur
Dengan melakukan aktivitas fisik, maka lanjut usia dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan derajat kesehatannya. Namun, karena keterbatasan fisik yang dimiliki
perlu dilakukan penyesuaian dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
Sumber :
Kemenkes. 2012. Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut Usia. Kemenkes RI. Jakarta
Firmawan, Y. 2020. Buku Saku Gizi.
https://www.academia.edu/32786247/BUKU_SAKU_GIZI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai