Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN DIARE PADA BALITA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan


program pendidikan diploma DIV keperawatan
politeknik kesehatan kemenkes palu

oleh :
Rini Hardianti
PO7120317041

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV
KEPERAWATAN PALU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut data WHO pada tahun 2013, diare merupakan penyakit kedua yang
menyebabkan kematian pada anak-anak balita ( bawah lima tahun ), dan diare sudah
membunuh 760.000 anak setiap tahunnya. Sebagian besar penderita diare yang
meninggal dikarenakan terjadinya dehidradi atau kehilangan cairan dalam jumlah yang
besar. Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.

Penyakit diare menjadi permasalahan utama di negara- negara berkembang


termasuk Indonesia selain sebagai penyebab kematian, diare juga menjadi penyebab
utama gizi kurang yang bias menimbulkan kematian serta dapat menimbulkan kejadian
luar biasa. Beberapa factor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare di sebabkan
oleh bakteri melalui kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar tinja dan atau
kontak langsung dengan penderita (Nugraheni,2014)

Selain itu faktor , yang paling dominan berkontribusi dalam penyakit diare adalah
air, hygiene sanitasi, jamban keluarga, dan air. (Mulyani,2015)

Beberapa sarana air yang biasa digunakan dalam memperoleh air antara lain
penampungan air hujan (PAH), Perlindungan mata air (PMA), sumur gali dan PDAM.
Air dari sumber dapat tercemar oleh berbagai aktifitas manusia di antaranya cemaran dari
septictank, saluran limbah dan pembuangan sampah (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia,2015).

Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1,5
juta per tahun. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2015, terjadi 18 kali KLB
diare yang tersebar di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213
orang dan kematian 30 orang (CFR 2,47%). Angka kesakitan nasional hasil survey
morbiditas diare tahun 2015 yaitu sebesar 214/1.000 penduduk. Maka di perkirakan
jumlah penderita diare di fasilitas kesehatan sebanyak 5.097.247 orang, sedangkan
jumlah penderita diare yang di laporkan di tangani di fasilitas kesehatan sebanyak
4.017.861 orang atau 74,33% (dengan target 100%). (Kemenkes RI 2015)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang dijadikan dasar dalam
penelitian ini adalah “Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada
balita?”.
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita

2. Tujuan Khusus

Menganalisis tingkat pengetahuan faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian diare pada balita

D. Manfaat Penelitian

i. Bagi peneliti

Hasil penilitian akan menambah wawasan bagi peneliti terutama pada faktor-

faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita

Bagi Poltekkes Kemenkes Palu

Untuk pengembangan ilmu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan

siapa saja yang membutuhkan dan dapat menjadi salah satu referensi dalam

meningkatkan pengetahuan kesehatan terkait masalah kejadian diare pada balita.

ii. Terhadap Ilmu Keperawatan

Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu dibidang

keperawatan dan sebagai bentuk implementasi dari ilmu-ilmu yang sudah dipelajari

selama dibangku kuliah dan juga merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan DIV Keperawatan Poltekkes kemenkes Palu.


iii. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai referensi bagi yang hendak meneliti

lebih lanjut mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada

balita terhadap tingkat pengetahuan masyarakat kejadian diare pada balita.

Anda mungkin juga menyukai