Laporan Praktek Pemberdayaan Masyarakat
Laporan Praktek Pemberdayaan Masyarakat
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktek pemberdayaan
masayarakat
Dosen Pengampu: Dr. Iis Prasetyo, M.M
Oleh :
16704251008
Program Pascasarjana
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek
pemberdayaan masyarakat ini dengan baik. Tulisan ini disusun untuk melengkapi
tugas perkuliahan sebagai tanggung jawab mahasiswa setelah melaksanakan
praktek pemberdayaan masyarakat. Laporan ini disusun berdasarkan hasil dari
kegiatan dan pengalaman yang didapatkan selama di lapangan, yakni di Dusun
Munengan, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak Dosen dan semua pihak lain
yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya kepada penulis dan kelompok,
sehingga tugas penulisan laporan ini dapat terselesaikan. Selain itu penulis juga
mohon maaf dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan praktek ini. Apabila terdapat kekurangan dalam
pelaksanaan program-program yang dilaksanakan dalam praktek, penulis
memohon maaf kepada semua pihak.
Dalam penulisan laporan ini tentunya penulis tahu bahwa masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menantikan saran
dan kritik dari berbagai pihak untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Munengan:
Seyegan
Moyudan
Godean
wisata di sekitar aliran sungai. Dari hasil pra survei di lapangan, didapatlah
1. Demografi Masyarakat
kota dan desa. Dengan tipologi daerah tersebut, maka berdampak pada
3
Dusun Munengan adalah karyawan swasta, akan tetapi ada juga yang
memiliki pekerjaan lain seperti buruh, petani, dll. Data ini diperoleh dari
pada Tabel 1.1. Penduduk Dusun Munengan juga memiliki potensi pada
Pekerjaan L P
PNS 15 10
TNI 1 -
POLRI 7 -
Pensiunan 21 -
Karyawan Swasta 79 37
Petani 17 4
Pedagang 11 54
Peternak 1 1
Pertukangan 8 -
Wisaswata 14 2
Buruh 69 46
Jasa 17 9
Pengrajin 17 18
4
2. Potensi Alam dan Budaya
irigasi selokan Mataram dan sungai, sektor perikanan ini ditandai dengan
itu di Dusun Munengan juga terdapat sentra ekonomi usaha kecil dan
bulan ramadahan dan gotong royong pada saat ada kegiatan di Dusun.
wisata ini menjadikan destinai wisata ini semakin hari semakin nampak
taruna ini berkerja sesuai arahakan pengkonsep. Dari segi sumber daya
pengelola dengan rata-rata lulusa Sekolah Mengah Akhir. Hal ini tidak
5
pembangunan destinasi wisata ini saja sudah dirasa cukup dalam proses.
dalam mengembangan potensi sumber daya manusia dalam hal ini terlihat
ketika salah satu dari tim praktek kami menawarkan praktek atau magang
dilokasi detinasi wisata lain para pengeloa masih terlihat ragu-ragu dalm
tidak begitu respon untuk menangkap tawaran ini. Selain itu masih
kertegantungan para pengelola dalam hal ini kepada salah satu tokoh
karang taruna namun tidak semuanya terlibat ada beberapa yang tidak ikut
serta, upaya para pengelola sudah mengajak namun tidak begitu direspon
dengan baik maka dari itu dari pada hal tersebut menjadi masalah dan
memacetkan jalanya kinerja hal ini tidak menjadikan masalah oleh para
pengelola destinasi wisata pada saat ini merka sudah mulai mengajak lagi
namun tidak begitu terlihat upaya apa yang dilakukan dikarenakan para
petinggi desa sudah diajak dan disosialisasikan untuk kegiatan ini namun
tidak begitu ikut campur, beberapa warga yang sudah tahu dengan adanya
terlalu untuk ikut campur, salah satu wargna yang berhasil diwawancarai
6
mengatakan bahwa biarkan pembanguanan itu berjalan nantinya jika sudah
jadi maka saya akan menunpang untuk berjualalan disana, hal ini adalah
hal yang positif karena dengan adanya destinasi wisata nantinya dapat
7
BAB II
METODOLOGI
observasi, guna melihat keadaan masyarakat dan potensi pada saat itu. Setelah itu,
wawancara secara mendalam dan juga diskusi kelompok. Wawancara dan diskusi
dilakukan secara in formal, agar terkesan santai dan mendapatkan informasi yang
valid. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah, bahwa kelompok POKDARWIS
ini lebih menyukai keadaan informal ketimbang formal. Oleh karena itu, untuk
tetap terarah. Kajian dokumentasi digunakan unttuk melegkapi data yang di dapat
8
BAB III
A. Potensi Wisata
yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata Dusun Munengan adalah:
1. Wisata Alam
Potensi alam dusun Munengan ini berupa air dari irigasi slokan
mataram dan sungai serta daerah aliran sungainya yang cukup rindang.
kolam ikan yang digunakan untuk konsumsi sendiri, untuk di jual dan juga
Munengan juga terdapat sentra ekonomi usaha kecil dan menengan yaitu
pembuatan genteng dari bahan utama tanah liat. Dahulu, usaha membuat
usaha ini.
9
Dari potensi alam ini dapat dirumuskanlah sebuah potensi destinasi
wisata yang berbasis alam dengan mengaitkan teknologi tepat guna. Konsep
obyek wisata yang seperti inilah yang sudah disusun oleh salah satu tokoh
teknologi tepat guna untuk dapat dimanfaatkan dalam sektor perairan yang
ada. Dengan potensi kekuatan air dari selokan Mataram tersebut alat turbin
yang dibuat oleh tokoh masyarakat ini nantinya digunakan untuk menjadi
pembangkit listrik. Hal ini menjadikan wisata lebih menarik pada bidang
edukasi bagaimana upaya turbin dan air dapat menghasilkan enegri listrik
itu adalah tujuan dari adanya wisata berbasis teknologi tepat guna yang
hal yang ingin disampaikan pada proses pendidikan yang ada disekolah
dengan materi yang begitu banyak diharapkan dari destinasi wisata edukasi
ini nanti yang berbasis pada teknologi tepat guna dapat mengsingkronkan
teori dan praktek nyata untuk pada anak-anak sekolah. Pengalaman salah
10
2. Kesenian
komunitas kesenian jatilan (kuda lumping) yang masih aktif dalam kegiatan
antara unsur gerakan tari dengan magis. Jenis kesenian ini dimainkan
dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu
atau kepang. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran
jatilan ini bukanlah kesenian khas daerah Munengan, namun cukup menjadi
potensi wisata yang baik apabila dipadu padankan dengan wisata alam yang
sebagai objek wisata sangat baru nantinya. Di POKDARWIS ini terdapat tim
yang tepat dan harga yang bersedia dibayar oleh konsumen. Saat ini
11
pemahaman pemasaran tidak hanya membuat penjualan tetapi juga harus
dan ilmu dalam memilih target pasar dan membangun hubungan yang
bagi pelanggan.
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
kepada pihak lain (Kotler & Keller,2012). Program pemasaran itu sendiri
keragaman, kualitas, desain, fitur, nama, merek dan kemasan; harga yang
terdiri dari daftar harga, diskon, periode pembayaran dan syarat kredit; tempat
yang terdiri dari saluran distribusi, cakupan, kombinasi, lokasi dan persediaan;
12
promosi yang memegang peranan penting dalam proses pemasaran yaitu
pasar pada sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
perspektif dari luar ke dalam yang dimulai dengan pasar yang terdefinisi
pelanggan.
1. Pertama, tahap perencanaan yang terdiri atas dua bagian yaitu perencanaan
13
Pada tahap ini mulai dibangun kemitraan antara komunitas lokal dengan
pariwisata kawasan.
1. Lokasi. Tidak semua lokasi atau hamparan wilayah pedesaan menarik bagi
14
4. Isu kualitas dan pelayanan produk. Yang dimaksud adalah produk dan
C. Usulan Kegiatan
dinas terkait guna meningkatkan daya dukung. Serangkaian acara bisa diisi
15
akan dilakukan disekitar daerah Yogyakarta. Sedangkan melalui media
ke mulut. Hal ini tentu membutuhkan koneksi yang baik untuk memilih
agen yang diyakini mampu memberikan pengaruh yang kuat. Promosi dari
dua lini harus dilakukan dengan maksimal dan tanpa henti, sehingga
khas. Selain itu, untuk menarik perhatian modifikasi pada lomba juga
perlu diadakan. Misalnya, selama ini lomba memancing ini identik dengan
daerah wisata di pinggir sungai yang rindang dan nyaman. Dengan begitu,
sambil bermain
16
disekitar Munengan. Kerja sama dapat diawali dengan menawarkan
pengelola haruslah dapat menyiapkan paket wisata belajar yang asyik dan
menarik serta edukatif, sehingga dapat menarik minat pihak sekolah untuk
email, jangkauan dapat lebih luas hingga luar daerah Yogyakarta. Namun
hal yang perlu diingat adalah, ketika kita sudah berani menawarkan
banyak daerah jatilan menjadi suatu paguyuban seni yang identik dengan
budaya jawa. Meskipun bukan asli Munengan, namun kesenian jatilan ini
budaya Jatilan dapat dilakukan setiap tanggal tertentu pada setiap bulan,
jatilan yang syarat dengan unsur magis, masih menjadi tontonan yang
menarik bagi warga desa, maupun kota yang sudah jarang menyaksikan
kebudayaan tradisional.
17
5. Menciptakan spot yang instragammable
primadona untuk berlibur adalah tempat tempat yang indah atau istilahnya
merogoh kocek dan antri panjang demi mendapatkan foto ditempat yang
beraneka bentuk untuk menjadi daya tarik wisata. Wisatawan yang datang
D. Kegiatan Pemasaran
1. Riset
Riset disini lebih mengacu pada upaya untuk mengetahui dengan pasti apa
18
yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Tim pemasaran tidak
konsumen. Tidak hanya itu, bahan hasil riset ini juga nantinya bisa
luas.
Hal ini merupakan salah satu langkah strategis dalam strategi pemasaran.
bisa berbagai macam mulai dari iklan di radio, majalah, TV, internet atau
3. Penjualan
Hal ini erat kaitannya dengan distribusi dan pemilihan lokasi penjualan
yang tepat. Selain itu, aspek yang satu ini juga mencakup upaya kerjasama
19
menyebarluaskan produk mereka dengan lebih mudah dan tentunya dapat
menjangkau konsumen dalam jumlah yang lebih besar. Dalam skala objek
laku di pasaran.
1. Manajer Pemasaran
2. Tim Kreatif
akan dibuat
c. Meminta persetujuan dari atasan atau dalam hal ini manajer pemasaran
mengenai jenis desain yang cocok dan sesuai dengan visi misi
POKDARWIS
3. Tim Teknis
a. Membuat desain iklan yang sudah ada menjadi bentuk nyata baik
secara fisik misalnya brosur atau mensyuting adegan iklan bila hendak
20
b. Pemasangan iklan di media yang sudah ditentukan oleh tim kreatif
F. Strategi Pemasaran
21
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
22
Daftar Pustaka
Kotler, P., & Armstrong, G. 2013. Principles of Marketing, 15th Global Edition.
Pearson.
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management. 14th ed.
New Jersey: Prentice Hall.
Yohana Ari Ratnaningtyas & Agnes Widyasmoro. 2016. Pemasaran Desa Wisata
Kalibuntung dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata di Kabupaten
Bantul. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 1907-
9419
23
LAMPIRAN
Intsrumen Wawancara
Instrumen Observasi
24