Oleh:
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
MEMPERJELAS MANDAT DAN MISI ORGANISASI
I. PENDAHULUAN
Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu
rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasari pikiran aktual diajukan
manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat
perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal
perencanaan itu sendiri atau pun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak
perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan
yang relevan dengan apa yang telah direncanakan.
Dalam era globalisasi saat ini, yang diwarnai dengan perubahan yang serba cepat dan
dipengaruhi oleh lintas batas, hal ini mendorong kota untuk memikirkan efektivitas dari
suatu perencanaan yang telah disusun. Salah satu cara adalah dengan melakukan
perencanaan strategik.
Perencanaan strategik merupakan suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan kemana lembaga akan diarahkan, dan bagaimana sumber
daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan. Selai nitu, perencanaan strategic (Strategic Plans) juga
merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Perencanaan startegik bagi organisasi publik maupun organisasi nirlaba mutlak
diperlukan karena organisasi akan selalu menghadapi perubahan yang harus dihadapi.
Perubahan yang kadang-kadang tidak bisa diprediksi yang berkembang di masyarakat harus
disikapi dan diantisipasi dengan melakukan perencanaan strategik. Berbeda dengan
perencanaan konvensional yang bersifat reaktif dan hanya berfokus pada internal customer,
perencanaan strategic lebih bersifat inovatif, memperhitungkan konsumen eksternal dan
proaktif.
Perencanaan strategi melingkupi beberapa langkah, dan pada makalah ini kami
akan membahas langkah kedua dan ketiga dari perencanaan strategis yaitu misi dan visi,
mandat dan nilai-nilai yang menjadi dasar suatu organisasi untuk berkembang menjadi visi
organisasi di masa mendatang. Proses analisis yang mengkaitkan antara misi dan visi, serta
perkembangan lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal ini akan
membawa organisasi menemukan arah menuju yang paling strategi paling efektif.
B. Klarifikasi Misi
a) Pengertian Misi
C. Pernyataan Misi
Yaitu deklarasi tujuan organisasi sebagai inspirasi. Pernyataan misi harus mengandung
enam hal yaitu :
a. Siapa kita (Identitas organisasi): who we are bukan what we do
b. Kebutuhan sosial politik apa yang harus dipenuhi dan masalah social politik apa
yang harus dipecahkan. Organisasi adalah alat bagi tujuan, bukan tujuan itu
sendiri.
c. Secara umum, apa yang kita lakukan untuk mengenal, mengantisipasi atau
merespon kebutuhan atau masalah tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
melihat masalah eksternal untuk menciptakan inovasi internal.
d. Bagaimana merespon stakeholder kunci yaitu apa yang akan dilakukan organisasi
untuk memuaskan stakeholder kunci.
e. Apa filosofi dan nilai inti organisasi sehingga dapat mempertahankan integritas.
f. Apa yang membuat kita berbeda dan unik. Menjadi organisasi publik bukan
jaminan keberlangsungan, bila kita tidak bisa menunjukkan bahwa kiat berbeda
dan unik, karena banyak kebutuhan publik yang sekarang mulai di “privatisasi”.
Dari uraian diatas dapat kita dirumuskan beberapa panduan proses yang harus
diingat ketika kelompok perencana strategis bekerja untuk memperjelas misi dan mandat:
a. Menugaskan seseorang untuk menghimpun mandat formal dan informal yang
dihadapi organisasi.
b. Melengkapai analisis stakeholder baik stakeholder eksternal maupun internal.
c. Menulis pernyataan misi secara individual, kemudian didiskusikan sehingga
terbentuk misi kelompok.
d. Mengembangkan rancangan pernyataan misi, memilih slogan yang
menggambarkan inti dari misi.
e. Melakukan pengembangan pernyataan misi.
f. Menguji kembali rancangan pernyataan misi.
g. Mempertahankan kesepakatan misi, sehingga menjadi pedoman dalam
merumuskan tujuan, merumuskan isu startegis, mengembangkan strategi yang
efektif dan visi sukses dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul.
h. Menyusun pernyataan misi secara eksplisit, dihadirkan secara fisik, ditempel di
tembok.
i. Menggunakan misi sebagai landasan semua keputusan organisasi.
j. Melakukan tinjauan secara periodik terhadap misi.
Misi yang jelas akan membantu organisasi dalam merumuskan tujuan dan isu-isu
strategis yang dihadapi organisasi. Misi juga merupakan deklarasi kebijakan sosial untuk
memenuhi kebutuhan sosial politik yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu
pernyataan misi harus:
a. Menunjukkan dengan jelas identitas organisasi, apa yang hendak dicapai organisasi
dan bidang kegiatan utamanya.
b. Menunjukkan apa yang dilakukan untuk mencapai maksud organisasi dan program-
programnya.
c. Merujuk dengan jelas siapa pelanggan, stakeholder yang merupakan penerima
layanan organisasi baik yang bersifat eksternal maupun internal.
d. Mengandung filosofi, konsep diri, nilai-nilai organisasi yang menjadi pedoman etika
dan menunjukkan integritas organisasi
Contoh: Penyusunan Misi yang tertuang dalam RPJM Kabupaten Lima Puluh Kota
Periode 2016-2021
Kondisi ini dapat dilihat dari tingkat kerusakan jalan dan jembatan yag
masih tinggi. Pada tahun 2015, jalan kabupaten yang berstatus baik hanya
mencapai 43,5% dari total panjang jalan, artinya ada sekitar 56,6% atau lebih dari
separoh dari panjang jalan kabupaten yang perlu penangangan. Disamping itu,
rencana induk, zonasi, dan rencana rinci penataan ruang belum sepenuhnya dapat
disusun, pembangunan perumahan dan pemukiman belum tertata dengan baik,
target cakupan pelayanan air bersih, air minum, dan persampahan belum tercapai,
serta pengelolaan sumber daya air dan irigasi yang belum maksimal.
Kualitas infratsruktur yang belum memadai juga dapat dilihat dari belum
terwujudnya pembenahan infrastruktur pada kawasan-kawasan utama
sebagaimana mestinya. IKK Sarilamak misalnya, yang diharapkan dapat menjadi
sebuah kota yang representatif dan layak sebagai pusat pemerintahan dan pusat
pertumbuhan masih jauh dari kenyataan, karena infrastruktur pendukungnya
belum dapat disediakan sebagaimana layaknya sebuah ibukota kabupaten.
Identifikasi mandat dan perumusan misi serta visi merupakan langkah penting
dalam perencanaan strategik. Dengan melakukan identifikasi mandat dan
perumusan/penegasan misi organisasi para pimpinan organisasi dapat menfokuskan diri
untuk membicarakan hal yang benar-benar penting bagi organisasi, dan dapat
meningkatkan keefektifitasan kepemimpinan.
Perumusan misi juga merupakan upaya pengklarifikasikan tujuan organisasi
sehingga bisa menjadi perekat social dan menjadi sarana untuk untuk memecahkan
masalah/ konflik yang timbul. Perumusan misi juga bisa menjadi sarana untuk menggali
filosofi, nilai dan keyakinan sehingga bisa secara eksplisit menjadi pedoman bagi semua
anggota organisasi.
Pernyataan misi yang disusun dituangkan dalam dokumen pernyataan misi yang
mengandung unsur :
1. Menunjukkan dengan jelas identitas organisasi, apa yang hendak dicapai organisasi
dan bidang kegiatan utamanya.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan untuk mencapai maksud organisasi dan program-
programnya.
3. Merujuk dengan jelas siapa pelanggan, stakeholder yang merupakan penerima
layanan organisasi baik yang bersifat eksternal maupun internal.
4. Mengandung filosofi, konsep diri, nilai-nilai organisasi yang menjadi pedoman
etika dan menunjukkan integritas organisasi.
5. Dalam organisasi public pemerintah misi harus memberikan visi sukses untuk
mencapainya baik berupa visi eksternal yaitu dunia menjadi lebih baik dengan
adanya organisasi kita maupun visi internal yaitu wujud organisasi seperti apa yang
dapat mendukung visi eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
John M. Bryson. 2011. Strategic Planning for Public and Non Profit Organization. 4th edition.
United States of Amerika. John Wiley and Sons
RPJM Kabupaten 50 Kota Tahun 2016-2021