Anda di halaman 1dari 4

PENGAWASAN POLITIK UANG PEMILU 2019

1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dalam Pasal
284 menyebutkan, "Dalam hal terbukti pelaksana dan tim kampanye pemilu
menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada
peserta kampanye secara langsung atau tidak langsung untuk tidak menggunakan
hak pilihnya, menggunakan hak pilihnya dengan memilih peserta pemilu dengan
cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, memilih Pasangan Calon tertentu,
memilih Partai Politik Peserta pemilu tertentu dan/atau memilih calon anggota DPD
tertentu, sesuai dengan Pasal 286 akan dijatuhkan sanksi administrasi."

Kerawanan yang mungkin terjadi pada Pemilu Tahun 2019 adalah kegiatan
money politik atau politik uang yang mungkin terjadi di kalangan masyarakat, yaitu
pemberian barang atau uang dari oknum tertentu dengan maksud agar masyarakat
atau sasaran mau memilih atau memihak calon presiden dan calon wakil presiden
atau calon anggota legislatif DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, DPD,
yang dicalonkan pada Pemilu Tahun 2019. Selain itu kerawanan yang yang mungkin
terjadi ialah kegiatan money politik saat masa tenang atau masa sebelum Pemilu
2019 yaitu 3 hari sebelum pencoblosan pemilihan umum, serta serangan fajar yang
terjadi sebelum pencoblosan. Serangan fajar termasuk juga ke dalam kegiatan
money politik yang dilakukan saat sebelum pencoblosan Pemilu. IKP atau Indeks
Kerawanan Pemilu yang mungkin terjadi ialah pada masa kampanye, 3 hari masa
tenang dan serangan fajar.

b. Perencanaan Pengawasan
Perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten
Banjarnegara dalam mengantisipasi akan terjadinya pelanggaran. Berdasarkan hasil
inventarisasi potensi kerawanan dalam tahapan adalah sebagai berikut:
1) Membentuk Tim Pengawasan / Patroli politik uang;
2) Membentuk Desa Anti Money Politik;
3) Membuat program-program kerja berkaitan dengan pencegahan politik uang;
4) Koordinasi dengan KPU dan stakeholder Pemilu;
5) Melakukan rapat koordinasi dengan Panwaslu Kecamatan sampai dengan Panwaslu
Desa untuk persiapan pengawasan terhadap praktek politik uang;
6) Membuat schedule pengawasan; dan
7) Melakukan pengawasan melekat serta melibatkan masyarakat dalam mengawasi
seluruh proses tahapan Pemilu 2019.

2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Upaya pencegahan dini yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Banjarnegara
dalam hal money politik yaitu dengan cara mengadakan sosialisasi dan deklarasi tolak
politik uang yang diselenggarakan di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara pada
tanggal 6 Maret 2019. Dan juga kegiatan deklarasi Desa anti politik uang yang
diselenggarakan di Desa Tempuran, Kecamatan Wanayasa pada tanggal 30 Maret
2019. Hal ini bertujuan untuk mensukseskan Pemilu 2019 yang bebas dari politik uang.
Karena suara yang digunakan dalam pemilu 2019 merupakan suara yang sesuai dengan
hati nurani masyarakat.

b. Aktivitas Pengawasan
Pengawasan oleh Bawaslu Kabupaten Banjarnegara yaitu dengan cara
mengerahkan semua jajaran dibawahnya mulai dari Panwascam, Pengawas Desa
sampai dengan Panitia Tempat Pemungutan Suara untuk ikut memantau dan
mengawasi untuk memastikan tidak terjadinya politik uang di Kabupaten Banjarnegara
melalui Patroli Pengawasan. Pengawasan dilakukan mulai dari tahapan kampanye
sampai dengan hari H pemungutan suara. Karena pada umumnya pada hari H
pemungutan suara banyak terjadi “serangan fajar” yaitu membagikan amplop yang
berisi sejumlah uang untuk memilih calon tertentu.
3. Hasil-Hasil Pengawasan
a. Temuan
1) Laporan Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu yang diajukan oleh Muchroni pada
tanggal 16 April 2019. Materi laporan yang diajukan oleh Muchroni adalah sebagai
berikut : Bahwa Agus Hariyanto memberikan amplop berisikan uang kepada
Firajulah
N.S.P (anak terlapor) dengan tujuan untuk memberikan hak suara saksi dan
keluarganya kepada salah satu Caleg DPRD Kabupaten atas nama Putus Sudianto
dari Parta Nasdem.
2) Laporan Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu yang diajukan oleh Tony Anjarta pada
tanggal 17 April 2019. Materi laporan yang diajukan oleh Tony Anjarta adalah
sebagai berikut Bahwa Tony Anjarta diajak oleh Gus Khayat menemani ke rumah
Sadar terkait informasi bahwa Sadar memegang sejumlah uang dari Prapto dan Badi
untuk dibagikan kepada masyarakat pada pelaksanaan pemilihan umum tanggal 17
April 2019.

b. Penanganan Pelanggaran
1) Berdasarkan kajian awal Bawaslu Kabupaten Banjarnegara laporan yang diajukan
oleh Muchroni memenuhi syarat formil dan materil. Laporan dugaan pelanggaran
diregistrasi dengan nomor 01/LP/PL/Kec.Purwareja Klampok/IV/ 14.07/2019.
2) Berdasarkan kajian awal Bawaslu Kabupaten Banjarnegara laporan yang diajukan
oleh Tony Anjarta memenuhi syarat formil dan materil. Laporan dugaan
pelanggaran diregistrasi dengan nomor 01/LP/PL/Kab/14.07/IV/2019.

b. Tindaklanjut Rekomendasi
1) Berdasarkan hasil klarifikasi dan bukti yang diajukan oleh pelapor, Bawaslu
Kabupaten Banjarnegara melakukan kajian dengan hasil sebagai berikut Bahwa
berdasarkan hasil kajian, laporan dugaan pelanggaran pidana Pemilu Nomor
Register 01/LP/PL/Kec.Purwareja Klampok/IV/14.07/2019 tersebut diatas telah
dihentikan
karena tidak memenuhi unsur. Penanganan dugaan pelanggaran pidana pemilu
dalam sentra gakkumdu dilakukan hingga pembahasan kedua.
2) Berdasarkan hasil klarifikasi dan bukti yang diajukan oleh pelapor, Bawaslu
Kabupaten Banjarnegara melakukan kajian dengan hasil sebagai berikut Bahwa
berdasarkan hasil kajian, laporan dugaan pelanggaran pidana Pemilu Nomor
Register 01/LP/PL/Kab/14.07/ IV/2019 tersebut diatas telah dihentikan karena
tindakan yang dilakukan oleh terlapor tidak cukup bukti dan para pihak terkait
klarifikasi tidak hadir tanpa alasan yang sah.

4. Dinamika dan Permasalahan


Politik uang seolah menjadi budaya yang terbiasa dilakukan oleh peserta pemilu.
Tetapi bagaimana pun hal tersebut tetaplah bukan hal yang diperbolehkan oleh undang-
undang. Berbagai metode terus berkembang sejalan dengan munculnya peraturan yang
terus mempersempit terjadinya politik uang. Saat ini pola pelanggaran politik uang mulai
berseger dari money politic pra bayar menjadi money politic pasca bayar.

Disinilah mengapa jajaran pengawas melakukan patrolik anti money politik mulai dari
masa tenang, dengan tujuan untuk menekan praktik politik uang.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan


Pelaksanaan pengawasan oleh pihak Bawaslu Banjarnegara beserta jajarannya seperti
Panwascam, Polisi, serta warga masyarakat Banjarnegara pada Pemilu 2019 dengan
berbagai upaya pengawasan, seperti sosialisasi, supervisi ke setiap daerah, terbukanya
Bawaslu Kabupaten Banjarnegara terhadap segala macam laporan mengenai Pemilu
2019, sudah dilakukan secara maksimal agar terciptanya Pemilu 2019 yang jujur, adil,
rahasia dan terbuka.

Anda mungkin juga menyukai