DAFTAR
luvrido
luvrido
Wiraswasta
FOLLOW
POLITIK
Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif tahun 2019 telah di laksanakan dengan Demokratis pada
tanggal 17 april yang lalu secara serentak, walau masih dengan penuh Catatan dan Perbaikan, Akan
tetapi hangat nya pemilu 2019 masih terasa hingga sekarang, Dari isu petugas Kpps yang banyak
meninggal dalam dalam pelaksanaan tugas, hasil quick count yang di ragukan, salah input situng yang di
lakukan KPU, hingga people power yang berganti nama menjadi gerakan kedaulatan rakyat.
Semua dinamika politik nasional mewarnai pemberitaan di berbagai media televisi, koran hingga media
online. Yang menarik adalah isu people power yang berganti nama menjadi gerakan kedaulatan rakyat,
yang digaungkan Pasca hasil pemilu yang akan diumumkan oleh KPU pada tanggal 22 mei 2019. Gerakan
dengan dasar kecurangan pemilu dan ketidakadilan pelaksanaan pemilu, lucu dan aneh karena
pelaksanaan pemilu ini serentak dengan pengertian pilpres dan pileg di laksanakan berbarengan dalam
satu hari. Yang artinya kalau menolak pilpres maka menolak juga hasil pileg.
Hati tergelitik untuk mengungkap pemilu berhubungan dengan kedaulatan rakyat yang di gaungkan oleh
elit politik negeri dan negarawan yang ada di republik ini. "Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut
pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, anggota Dewan perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih
anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945." Hal ini adalah bunyi pasal 1 Undang - Undang No 7 tahun 2017. Bisa di artikan
pemilu adalah bagian dari kedaulatan rakyat yang secara konstitusional.
Bisa di simpulkan pemilu 2019 yang di laksanakan adalah bagian dari kedaulatan rakyat, gerakan
kedaulatan rakyat telah di laksanakan pada tanggal 17 april 2019, sekarang adalah melihat hasil
kehendak rakyat dengan menunggu hasil pemilu yang akan di tetapkan oleh KPU sebagai penyelenggara
Pemilu.
Bagi kontestan, atau peserta pemilu hendak nya tidak terprovokasi apapun, tidak membuat gejolak
apapun, apabila ada kecurangan segera laporkan, apabila hasil tidak sesuai tempuh lah dengan jalan
konstitusional, serta janganlah gunakan people power karena kami menolak people power yang di luar
konstitusional. Demokrasi yang baik ini akan lebih baik lagi. Jayalah Indonesiaku.
LABEL politik
RESPONS : 0
POWERED BY
PBB : Antara Poros Istana dan Mekkah
217
muhammad irvan
12
Ismetri Rajab
89
BERI NILAI
AKTUAL
BERMANFAAT
INSPIRATIF
MENARIK
MENGHIBUR
TIDAK MENARIK
UNIK
KOMENTAR
KIRIM
TERPOPULER
Abdul Marindul
Abdul Marindul
1822
Rullysyah
Rullysyah
1561
Susy Haryawan
Susy Haryawan
955
efwe
efwe
931
NILAI TERTINGGI
GONG2019
GONG2019
Leya Cattleya
Amuk Massa dan "People Power" Itu Beda Pelaku, Masyarakat Sipil di Mana?
Leya Cattleya
Susy Haryawan
Susy Haryawan
FEATURED ARTICLE
Trisno Utomo
Trisno Utomo
251
TERBARU
Mata Dunia akan Fokus ke Sendagaya untuk Olimpiade 2020, yang Ramah Disabilitas
Christie Damayanti
Yogie Pranowo
Yupiter Gulo
Bobby GarciyaSembiring
3
HEADLINE
Kompasiana
329
Mari Merawat Jari Jemari Perempuan untuk Pesan Persatuan dan Kesatuan
Tamita Wibisono
39
Amuk Massa dan "People Power" Itu Beda Pelaku, Masyarakat Sipil di Mana?
Leya Cattleya
750
Catherin YMT
40
kompasiana
TENTANG KOMPASIANA
FAQ KOMPASIANA
KONTAK KAMI
JARINGAN
© 2018 KOMPASIANA.COM. A SUBSIDIARY OF KG MEDIA.
NULIS
NEWS / NASIONAL
Pemilu 2019 Banyak Telan Korban Jiwa, BPN Usul Pilpres dan Pileg Dipisah
Dahnil menilai Pemilihan Legislatif di Pemilu 2019 lebih baik dilakukan lebih awal, setelah itu baru digelar
Pilpres.
Pemilu 2019 Banyak Telan Korban Jiwa, BPN Usul Pilpres dan Pileg Dipisah
Dahnil Anzar Simanjuntak jadi saksi kasus Ratna Sarumpaet. (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Suara.com - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil
Anzar Simanjuntak mengusulkan agar Pemilu 2024 mendatang antara Pileg dan Pilpres tidak digelar
secara bersamaan. Hal itu ditujukan untuk menghindari kecelakaan kerja penyelenggara Pemilu.
Dahnil mengatakan, banyak petugas penyelenggara pemilu yang sakit bahkan sampai meninggal dunia
karena kelelahan.
"Saya pikir perlu ada evaluasi kedepan, tidak perlu lagi ada pemilu bermasamaan karena bebannya
sangat berat, saya pikir Pilpres dengan Pileg harus dipisah, lebih baik dipisah," ujar Dahnil di Media
Center Prabowo - Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Menurutnya, Pemilihan Legislatif lebih baik dilakukan lebih awal. Setelah itu baru digelar Pilpres.
Selain menghindari korban jiwa, Dahnil berpendapat pemilihan legislatif yang tidak digabung dengan
Pilpres dapat menghindari bentuk kecurangan antara Caleg dengan internal partai.
"Saya melihat kecurangan juga bisa terjadi antar caleg dalam satu partai, praktek rente politik bisa terjadi
di situ, transaksi dengan penyelenggara pemilu juga bisa terjadi oleh caleg di antar partai, jadi saran saya
biarkan kompetisi hiruk pikuk itu ada," tambahnya.
Untuk diketahui, hingga Selasa (23/4/2019) ini petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau
KPPS yang meninggal dunia sebanyak 119 dan 548 orang sakit.
Sementara dari data Bawaslu, sebanyak 33 anggota Pengawas Pemilu di beberapa daerah meninggal
dunia saat mengurus pencoblosan di Pemilu 2019.
TAG
BACA JUGA
HNW Sebut Sistem Pemilu 2019 Tak Sesuai Harapan, Banyak KPPS Meninggal
Pengamat: Banyak Anggota KPPS Meninggal, Pemilu 2019 Paling Tidak Efisien
Warganet Kumpulkan Donasi untuk Korban Pemilu 2019 Lewat Situs Kitabisa.com
Forum Rektor Indonesia Minta Peserta Pemilu 2019 Jaga Suasana Kondusif
BERITA TERKAIT
Bawaslu Menangkan Gugatan Prabowo, BPN Berkukuh Desak KPU Hentikan Situng
BPN Prabowo Sebut Teroris yang Mau Lakukan Teror saat 22 Mei Tak Netral
Wiranto Larang Massa ke Jakarta Jelang Pengumuman KPU, BPN: Tak Usah Panik
TERPOPULER
Syahnaz Sadiqah Masih Ngompol, Jeje Govinda: Selama Nikah Udah 3 Kali!
Arief Poyuono Ajak Tak Bayar Pajak, Kemenkeu Punya Jawaban Makjleb!
Soal Dokter Ani Hasibuan, Politisi Demokrat: Lama-lama Mulut Rakyat Dijahit
TOK! Prabowo - Sandiaga Menang, KPU Dinilai Salah Cara Hitung Suara
Puji Sikap AHY, Andi Arief Minta Anies Baswedan Tak Diam Saja