Anda di halaman 1dari 9

logo-kompasiana

DAFTAR

luvrido

luvrido

Wiraswasta

Pembelajar setiap masa @luvrido

FOLLOW

POLITIK

Hiruk Pikuk Pemilu 2019

17 Mei 2019 16:15 Diperbarui: 17 Mei 2019 16:15 152 0 0

Hiruk Pikuk Pemilu 2019

Dokumen Pribadi Rekapitulasi Pemilu 2019

Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif tahun 2019 telah di laksanakan dengan Demokratis pada
tanggal 17 april yang lalu secara serentak, walau masih dengan penuh Catatan dan Perbaikan, Akan
tetapi hangat nya pemilu 2019 masih terasa hingga sekarang, Dari isu petugas Kpps yang banyak
meninggal dalam dalam pelaksanaan tugas, hasil quick count yang di ragukan, salah input situng yang di
lakukan KPU, hingga people power yang berganti nama menjadi gerakan kedaulatan rakyat.

Semua dinamika politik nasional mewarnai pemberitaan di berbagai media televisi, koran hingga media
online. Yang menarik adalah isu people power yang berganti nama menjadi gerakan kedaulatan rakyat,
yang digaungkan Pasca hasil pemilu yang akan diumumkan oleh KPU pada tanggal 22 mei 2019. Gerakan
dengan dasar kecurangan pemilu dan ketidakadilan pelaksanaan pemilu, lucu dan aneh karena
pelaksanaan pemilu ini serentak dengan pengertian pilpres dan pileg di laksanakan berbarengan dalam
satu hari. Yang artinya kalau menolak pilpres maka menolak juga hasil pileg.
Hati tergelitik untuk mengungkap pemilu berhubungan dengan kedaulatan rakyat yang di gaungkan oleh
elit politik negeri dan negarawan yang ada di republik ini. "Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut
pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, anggota Dewan perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih
anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945." Hal ini adalah bunyi pasal 1 Undang - Undang No 7 tahun 2017. Bisa di artikan
pemilu adalah bagian dari kedaulatan rakyat yang secara konstitusional.

Bisa di simpulkan pemilu 2019 yang di laksanakan adalah bagian dari kedaulatan rakyat, gerakan
kedaulatan rakyat telah di laksanakan pada tanggal 17 april 2019, sekarang adalah melihat hasil
kehendak rakyat dengan menunggu hasil pemilu yang akan di tetapkan oleh KPU sebagai penyelenggara
Pemilu.

Bagi kontestan, atau peserta pemilu hendak nya tidak terprovokasi apapun, tidak membuat gejolak
apapun, apabila ada kecurangan segera laporkan, apabila hasil tidak sesuai tempuh lah dengan jalan
konstitusional, serta janganlah gunakan people power karena kami menolak people power yang di luar
konstitusional. Demokrasi yang baik ini akan lebih baik lagi. Jayalah Indonesiaku.

Abaikan Laporkan ke Pihak Berwajib

LANGKAH MEMPROTEKSI DIRI DARI MODUS PENIPUAN

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

LABEL politik

RESPONS : 0

REKOMENDASI UNTUK ANDA

POWERED BY
PBB : Antara Poros Istana dan Mekkah

Fadh Ahmad Arifan

217

Polemik Permenristekdikti yang Tak Kunjung Usai

muhammad irvan

12

Pengalaman Pertama Ikut Politik Praktis

Ismetri Rajab

89

BERI NILAI

AKTUAL

BERMANFAAT

INSPIRATIF

MENARIK

MENGHIBUR

TIDAK MENARIK

UNIK

KOMENTAR

Tulis Komentar Anda ...

KIRIM

TERPOPULER
Abdul Marindul

Dukung Kapolri Tekuk Dalang Demo KPU dan Bawaslu!

Abdul Marindul

1822

Rullysyah

Pemerintah Blokir WA dan Medsos, Bukan Jalan Keluar Cegah Hoaks

Rullysyah

1561

Susy Haryawan

AHY dan Politikus Muda, Belajarlah dari Prabowo!

Susy Haryawan

955

efwe

Haruskah Seperti Ini?

efwe

931

NILAI TERTINGGI

Irwan Rinaldi Sikumbang

Secercah Harapan dari Regenerasi Petani yang Tersendat

Irwan Rinaldi Sikumbang

GONG2019

Esai dari Pinggiran: Indonesia Baik-baik Saja

GONG2019

Leya Cattleya

Amuk Massa dan "People Power" Itu Beda Pelaku, Masyarakat Sipil di Mana?
Leya Cattleya

Susy Haryawan

AHY dan Politikus Muda, Belajarlah dari Prabowo!

Susy Haryawan

FEATURED ARTICLE

Trisno Utomo

Bagaimanakah Kabarmu Kini, Penyu ?

Trisno Utomo

251

TERBARU

Mata Dunia akan Fokus ke Sendagaya untuk Olimpiade 2020, yang Ramah Disabilitas

Christie Damayanti

Tuhan yang Emosional

Yogie Pranowo

Kerusuhan Berlanjut Rupiah Bisa Tembus Rp 15 ribu perdolar

Yupiter Gulo

WOW..ini lah salah satu permasalahan di Lapas/Rutan

Bobby GarciyaSembiring
3

HEADLINE

Tim Pendukung dari Kedua Kubu Sama-sama Jadi Pemenang!

Kompasiana

329

Mari Merawat Jari Jemari Perempuan untuk Pesan Persatuan dan Kesatuan

Tamita Wibisono

39

Amuk Massa dan "People Power" Itu Beda Pelaku, Masyarakat Sipil di Mana?

Leya Cattleya

750

Tips Mudik Nyaman bagi Ibu Menyusui

Catherin YMT

40

kompasiana

TENTANG KOMPASIANA

SYARAT DAN KETENTUAN

FAQ KOMPASIANA

KONTAK KAMI

JARINGAN
© 2018 KOMPASIANA.COM. A SUBSIDIARY OF KG MEDIA.

ALL RIGHTS RESERVED

NULIS

NEWS / NASIONAL

Pemilu 2019 Banyak Telan Korban Jiwa, BPN Usul Pilpres dan Pileg Dipisah

Dahnil menilai Pemilihan Legislatif di Pemilu 2019 lebih baik dilakukan lebih awal, setelah itu baru digelar
Pilpres.

Dwi Bowo Raharjo | Stephanus Aranditio

Selasa, 23 April 2019 | 20:24 WIB

Pemilu 2019 Banyak Telan Korban Jiwa, BPN Usul Pilpres dan Pileg Dipisah

Dahnil Anzar Simanjuntak jadi saksi kasus Ratna Sarumpaet. (Suara.com/Stephanus Aranditio)

Suara.com - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil
Anzar Simanjuntak mengusulkan agar Pemilu 2024 mendatang antara Pileg dan Pilpres tidak digelar
secara bersamaan. Hal itu ditujukan untuk menghindari kecelakaan kerja penyelenggara Pemilu.

Dahnil mengatakan, banyak petugas penyelenggara pemilu yang sakit bahkan sampai meninggal dunia
karena kelelahan.
"Saya pikir perlu ada evaluasi kedepan, tidak perlu lagi ada pemilu bermasamaan karena bebannya
sangat berat, saya pikir Pilpres dengan Pileg harus dipisah, lebih baik dipisah," ujar Dahnil di Media
Center Prabowo - Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, Pemilihan Legislatif lebih baik dilakukan lebih awal. Setelah itu baru digelar Pilpres.

Selain menghindari korban jiwa, Dahnil berpendapat pemilihan legislatif yang tidak digabung dengan
Pilpres dapat menghindari bentuk kecurangan antara Caleg dengan internal partai.

"Saya melihat kecurangan juga bisa terjadi antar caleg dalam satu partai, praktek rente politik bisa terjadi
di situ, transaksi dengan penyelenggara pemilu juga bisa terjadi oleh caleg di antar partai, jadi saran saya
biarkan kompetisi hiruk pikuk itu ada," tambahnya.

Untuk diketahui, hingga Selasa (23/4/2019) ini petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau
KPPS yang meninggal dunia sebanyak 119 dan 548 orang sakit.

Sementara dari data Bawaslu, sebanyak 33 anggota Pengawas Pemilu di beberapa daerah meninggal
dunia saat mengurus pencoblosan di Pemilu 2019.

TAG

#prabowo - sandiaga#Pemilu 2024#penyelenggara pemilu

BACA JUGA

HNW Sebut Sistem Pemilu 2019 Tak Sesuai Harapan, Banyak KPPS Meninggal

Pengamat: Banyak Anggota KPPS Meninggal, Pemilu 2019 Paling Tidak Efisien

Warganet Kumpulkan Donasi untuk Korban Pemilu 2019 Lewat Situs Kitabisa.com

Forum Rektor Indonesia Minta Peserta Pemilu 2019 Jaga Suasana Kondusif
BERITA TERKAIT

Merasa Tuduh BPN Inkonstitusional, BPN Sindir AHY Bangsawan Politik

BPN Duga Kecurangan Pemilu karena Unsur Human Order

Ormas FUI Menagih Janji La Nyalla Jika Prabowo Menang di Madura

Bawaslu Menangkan Gugatan Prabowo, BPN Berkukuh Desak KPU Hentikan Situng

BPN Prabowo Terima Tantangan TKN Jokowi Buka Data C1

BPN Prabowo Sebut Teroris yang Mau Lakukan Teror saat 22 Mei Tak Netral

Wiranto Larang Massa ke Jakarta Jelang Pengumuman KPU, BPN: Tak Usah Panik

TERPOPULER

3 Hukuman Jika Berhubungan Seks saat Puasa

Mahfud MD Ungkap Ada 1 Syarat Prabowo - Sandiaga Bisa Langsung Menang

Syahnaz Sadiqah Masih Ngompol, Jeje Govinda: Selama Nikah Udah 3 Kali!

Arief Poyuono Ajak Tak Bayar Pajak, Kemenkeu Punya Jawaban Makjleb!

Soal Dokter Ani Hasibuan, Politisi Demokrat: Lama-lama Mulut Rakyat Dijahit

TOK! Prabowo - Sandiaga Menang, KPU Dinilai Salah Cara Hitung Suara

Bawaslu Menangkan Gugatan Prabowo, BPN: Terbukti Kami Tidak Makar

Istirahatnya Terganggu, NS Bubarkan Tadarusan dan Rusak mikrofon Masjid

Prabowo Bandingkan Penanganan Ratusan Petugas KPPS Meninggal dengan Sapi

Puji Sikap AHY, Andi Arief Minta Anies Baswedan Tak Diam Saja

© 2019 suara.com - All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai