Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kevin Rahman Faalih

Kelas : XII Kimia Industri B


Penyebab Banjir dan Ratusan Ribu Jiwa yang Mengungsi di
Kalsel

Tahun 2020 baru saja berakhir, negara kita Indonesia sudah mendapatkan berita
bencana besar yang melanda daerah di Kalimantan Selatan. Terdapat 11 dari 13
kabupaten/kota di Kalsel, sebagian di antaranya berlangsung selama dua pecan
terakhir, dengan ketinggian air 1,2 meter. Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru
yang todak terdampak banjir besar ini.
Banjir ini bukan hanya diakibatkan oleh curah huja yang ekstrem. Tetapi juga
akibat rusaknya daerah tangkapan air. Di wilayah hulu, degradasi hutan yang
menjadi kawasan pertambangan dan perkebunan monokultur yang sudah
berlangsung lama. Sementara di bagian hilir terjadi alihfungsi lahan menjadi
permukiman.
Hari Minggu (24/1/2021) sore, Posko Tanggap Darurat Banjir Kalsel 712.129 jiwa
terdampak banjir, 113.420 di antaranya mengungsi, serta sebanyak 24 orang tewas
dan 3 orang hilang.Keluarga yang terdampak untuk sementara mengungsi di
fasilitas umum seperti terminal Induk Pal 6 di Jalan Pramuka, musala di Desa
Antasan Senor Kabupaten Banjar.
Banjir merendam 122.166 rumah, 609 tempat ibadah, dan 628 sekolah. Beberapa
infrastruktur jalan dan jembatan juga rusak. Belum ada perhitungan total kerugian
banjir, tetapi diperkirakan ratusan miliar rupiah hingga triliunan rupiah. Banjir di
Kalsel tidak lepas dari hujan ekstrem. Mengacu data Badan Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), curah dengan intensitas tinggi tercatat di Stasiun Meteorologi
Syamsudin Noor Banjarmasin pada 10-15 Januari 2021 dengan intensitas harian
berturut-turut 125 milimeter (mm), 30 mm, 35 mm, 51 mm, 249 mm, dan 131 mm.
Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto
mengatakan, “Banjir ini karena banyak factor, tetapi terutama karena
kesetimbangan air sudah terganggu akibat ulah manusia.”
Harapannya penduduk bisa lebih sadar terhadap lingkungan, terutama lingkungan
tempat tinggal sendiri. Banjir ini mungkin sebagai teguran terhadap manusia untuk
sadar kembali. Tidak mengorbankan fungsi hutan untuk perkebunan kelapa sawit
dan juga pertambangan.

Anda mungkin juga menyukai