Anda di halaman 1dari 13

Grinding & Sizing

From:
•Kevin Rahman faalih
•Muhammad zaid
•Rifqi akmal husain
Pengertian Grinding & sizing
 Grinding(penggilingan)
-Grinding adalah proses memperkecil ukuran atau
pemotongan partikel yang semula berukuran besar
setelah digiling akan berubah menjadi ukuran yang
lebih kecil
 Sizing(pengayakan)
-Sizing adalah proses penyamarataan ukuran dalam
ayakan sesuai dengan ukurang yang dikehendaki
sehingga ukuran partikel menjadi homogen.
Prinsip Kerja
Grinding (secara umum)
 Memotong benda kerja yang tidak terlalu tebal.
 Membentuk profil seperti sudut atau lengkungan

pada benda kerja


 Menghaluskan dan meratakan permukaan benda

kerja.
 Mengasah alat potong supaya tetap tajam.
 Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam pada

benda kerja.
 Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda.
Prinsip Kerja
Sizing
 Seperangkat ayak standar disusun secara deret

dalam suatu tumpukan, dimana ayak dengan


anyaman paling rapat ditempatkan paling
bawah dan anyaman paling besar ditempatkan
paling atas dan pengayak tersebut
diguncangkan secara mekanik selama beberapa
waktu tertentu
Fungsi Grinding & Sizing
 Grinding
Mengurangi ukuran partikel bahan olahan dari
bentuk besar menjadi ukuran yang lebih kecil.
 Sizing
Menyamaratakan ukuran sesuai yang di
kehendaki sehingga ukuran partikel menjadi
homogen.
Alat Grinding & Sizing
Pemecah Kasar
Alat Grinding & Sizing
 Pemecah Putar
Cara pengerjaan pemecahan pada pemecah
putar berdasarkan tekanan dan gesekan. Bahan
olahan dilewatkan diantar dua buah roda yang
berputar dengan arah yang berlawanan
Pengoperasian Alat
Contoh SOP pada alat hammer mill
1. Hammer mill harus ditangani minimal dua orang dan harus
menggunakan pelindung mata dan telinga sebaiknya juga
menggunakan masker pelindung dari debu. Operator harus
melapor kpd pimpinan jika akan menggunakan hammer mill.
2. Sebelum digunakan, periksa oli dan pendingin pada motor
diesel, periksa secara visual semua bagian tetap terikat kuat
pada kerangka dan sabuk juga kencang/tegang.
3. Bawa peralatan jauh dari saluran udara masuk. Mengatur
kastor dengan chocks roda. Ingat bahwa mill akan bergerak
sedikit pada kastor ketika dijalankan.
4. Ikat kantong penampung ke tabung output dan tutuplah
bagian input atas dengan tas lain untuk meminimalkan
kerugian dari bahan yang halus. Gunakan tas pakan jala
anyaman sebagai tas penampung.
5. Hubungkan Listrik dan jalankan motor. Throttle harus tetap
dalam posisi ½ terbuka.
Pengoperasian Alat
6. Lepaskan baterai ketika peralatan bergerak dan pastikan kabel baterai tidak rusak.
7. Dengan hati-hati masukkan umpan ukuran tangan penuh bahan ke dalam hopper. Semua
bahan harus kering, bahan yang lembab akan menyumbat penyaring.
8. Jauhkan jari dan lengan jauh dari hopper.
9. Memasukkan umpan hanya pada kecepatan yg alat dapat memproses material.
10. Jika mesin tampaknya tidak dapat beroperasi seperti biasanya, matikan mesin dan laporkan
masalah itu kepada pemimpin proyek.
11. Seorang pekerja harus memonitor isi dari tas penampung bahwa material tertampung ke
dalamnya. Ketika mengetahui bahwa tas akan penuh dengan material, Dia harus
memberitahu operator yang memasukkan umpan untuk berhenti. Operator di saluran output
segera mengganti tas yang penuh dan mengganti dg mengikat tas baru, lalu
menginformasikan operator lain bahwa dia dapat melanjutkan memberi umpan. Saat
mengganti tas, cobalah untuk menjaga hilangnya bahan halus seminimum mungkin.
12. Setelah menyelesaikan sesi pekerjaan, matikan motor, membersihkan tempat kerja,
mendinginkan motor dan membawa roll mill kembali ke lokasi penyimpanan.
13. Masukkan lama penggunaan pada kertas log peralatan.
14. Olesi semua alat kelengkapan dengan pelumas, periksa tingkat elektrolit baterai, mengisi
ulang baterai
Parameter/Kondisi operasional
Grinding
  Pemecah atau penggiling harus mempunyai kapasitas besar, memerlukan

masukkan daya yang kecil persatuan hasil dan menghasilkan hasil dengan
satu ukuran tertentu atau dengan distribusi ukuran tertentu sesuai dengan
yang dikehendaki.
 Ukuran partikel, jika umpannya homogen, baik dalam hal bentuknya

maupun struktur kimia dan fisiknya, bentuk setiap satuan pada hasilnya
mungkin seragam pula, tetapi biasanya butir-butir dalam hasil tersebut
sangat beragambesar dan jumlahnya. Partikel-partikel didalam umpan harus
mempunyai ukuran yang semestinya jadi tidak boleh terlalu kasar dan tidak
terlalu besar karena apabila terlalu besar akan susah pecah di dalam
penggiling. Sebaliknya jika umpan tersebut mengandung  terlalu banyak
yang halus, efektifitas mesin terutama pemecah dan penggiling sangat
banyak yang dirugikan.
Parameter/Kondisi operasional
Grinding
  Laju umpan dan laju buangan, umpan harus masuk dengan laju seragam

untuk mencegah penumpukan hasil gilingan dalam mesin giling, laju


buangan harus sama  dengan laju umpan demikian pula laju buangan
haruslah sedemikian rupa sehingga bagian-bagian penggiling itu beroperasi
paling efektif pada bahan yang harus dipecahkan dan dihaluskan.
 Waktu keluarnya hasil, jika partikel telah mencapai  ukuran yang

dikehendaki harus segera dikeluarkan.


 Bahan-bahan yang masuk kedalam mesin harus yang benar-benar bisa

dipecah, kalu tidak dapat merusak mesin penggiling.


 Titik beku dan kalor, bahan-bahan yang dimasukkan kedalam mesin

penggiling harus yang mempunyai titik beku rendah dan peka kalor supaya
mesin dapat beroperasi dengan baik
Parameter/Kondisi operasional
Sizing
 Bentuk butir, padatan berupa butir tidak beraturan lebih
mudah lolos jika dibandingkan dengan bahan-bahan
bentuk bola, jarum atau sisik, yang dapat menyumbat atau
menutup ayakan.
 Kelembaban, jika bahan yang dimasukkan kedalam ayakan
lembab atau lekat akan menyebabkan penggumpalan
bahan dan menutup lubang ayakan.
 Lubang ayakan, semakin halus bahan yang diayak,
semakin awal terdapatnya kecenderungan penyumbatan
ayakan. 
k asi h
Ter i ma
n D an
Se ki a

Anda mungkin juga menyukai