Anda di halaman 1dari 41

PERAJANGAN DAN

PENGGILINGAN SIMPLISIA
PERAJANGAN
Pengertian
• Perajangan (slicing): proses pengecilan ukuran
bahan dengan menggunakan pisau untuk
mendapatkan ukuran panjang potongan yang
lebih kecil dan tipis dengan arah melintang,
miring, atau sejajar panjang bahan yang akan
dipotong.
Tujuan
• Untuk memperkecil ukuran bahan sehingga
dapat mempercepat proses pengeringan
karena permukaan yang diperbesar dan
pada akhirnya penurunan kadar air lebih
cepat selama masa pengeringan.
Contoh Perajangan
KRITERIA PERAJANGAN
• Perajangan dibutuhkan untuk simplisia yang sulit
dikeringkan sehingga perajangan diperlukan
dengan cara memotong atau mengiris bahan
yang akan dikeringkan.
• Bentuk rajangan pada setiap simplisia tidak
semua sama, hal itu tergantung dari ukuran dan
bentuk bahan/simplisia yang akan dilakukan
perajangan
Bentuk dan Ukuran
Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang

digunakan dan berpengaruh terhadap kualitas


simplisia yang dihasilkan.
 Contoh: Ketebalan perajangan untuk rimpang

temulawak adalah sebesar 7-8 mm.


Sedangkan untuk jahe, kunyit, dan kencur 3-5
mm.
Bentuk irisan split atau slice tergantung tujuan

pemakaian.
 Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yang

tinggi, bentuk irisan sebaiknya adalah


membujur (split).
 Jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk

irisan sebaiknya melintang (slice).


Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat

aktif yang terkandung dalam bahan.


Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan

kadar air dalam bahan agak sulit dan


memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran
dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi
oleh jamur.
ALAT-ALAT PERAJANGAN
Mesin Perajang Model vertikal
• Disk pisau : Baja
• Pisau : Stainless Steel (jumlah 2)
• Posisi disk : vertikal
• Penggerak : Motor dinamo 200 watt
• Dimensi 67x50x106cm
• Untuk merajang umbi-umbian, buah (tekstur
tidak terlalu berserat dan tidak lunak).
• Mempunyai pisau berputar yang memotong
bahan secara vertikal
• Bahan baku dimasukkan dari arah horisontal
tegak lurus atau dengan sudut kemiringan
terhadap arah berputarnya pisau (tergantung
bentuk irisan dan ketebalan yang diinginkan)
Mesin Perajang Disk Horizontal
• Untuk merajang umbi-umbian, buah
(Kentang, bawang, dan lain-lain)
• Bahan baku dimasukkan dari arah
vertikal tegak lurus atau dengan
sudut kemiringan terhadap arah
berputarnya pisau

• Kapasitas kerja :100-200 Kg/ jam  


(tergantung komoditi)
• Penggerak  : ½ hp
• Jumlah pisau  :3 buah
• Casing dan pisau  : stainless steel
• Disk   : Vernekel khrom
• Rangka    : pipa besi kotak 4 x 2 cm
Mesin Perajang Jahe
• Dimensi : 400x500x1250mm
• Penggerak : Motor bensin
5.5 pk
• Bahan frame : Besi profil
siku
• Bagian dalam dan luar :
Stainless steel
• Kapasitas : 100-300kg/jam
• Kegunaan : Merajang
menjadi bentuk tipis kunyit,
jahe, temulawak
Mesin Perajang Tipe MMP-200PRS

Mesin ini digunakan untuk


merajang simplisia segar,
untuk selanjutnya diproses
dengan produksi jamu.

•Kapasitas kerja: 200 Kg/


jam
•Penggerak ½ hp
•Dimensi : 55 x 45 x 105 cm
•Jumlah pisau   3 buah
•Casing dan  pisau:
stainless steel
Alat Perajang Cengkeh

Fungsi mesin ini adalah


merajang cengkeh sehingga
siap untuk dijadikan bahan
campuran rokok

•Dimensi : 50 x 40 x 110 cm
•Motor : 1/2 – 3/4 HP
•Rangka : besi baja
•Pisau tetap : baja
•Pisau putar : besi ST 40
PENGGILINGAN
Definisi
• Penggilingan atau penghalusan tanaman obat adalah
penurunan ukuran atau penghalusan secara mekanik
dari bahan tanaman tertentu menjadi unit sangat kecil.

• Proses penghancuran, pengecilan, serta penghalusan


ukuran partikel zat padat berupa simplisia, baik yang
telah atau belum mengalami perajangan agar didapat
ukuran yang lebih halus dan seragam dengan
menggunakan mesin penghancur.
Yang Perlu diperhatikan
Stabilitas
Homogenitas kimiawi dari
ukuran partikel bahan aktif yang
diekstraksi

Derajat
kehalusan
serbuk
Tujuan Penggilingan
Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan
struktur komposisi.

Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk


atau mendapatkan bentuk tertentu.

Meningkatkan luas permukaan padatan.

Mempermudah pencampuran bahan secara


merata.
Ketentuan Penggilingan
Kadar air tidak lebih dari 10%.

Angka lempeng total tidak lebih dari 107 untuk rajangan yang
penggunaannya dengan cara pendidihan dan tidak lebih dari 106
untuk rajangan yang penggunaannya dengan cara penyeduhan.

Angka kapang dan khamir tidak lebih dari 104.

Aflatoksin tidak lebih dari 30 bagian per juta (bpj).

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik. Disimpan pada suhu


kamar, ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari.
(Peraturan Perundang-undangan di Bidang Obat Tradisional, 1998)
Metode Potong
• Metode ini menggunakan benda tajam untuk menghasilkan simplisia dengan

ukuran tertentu.

• Caranya yaitu dengan menghantamkan ujung suatu benda tajam pada bahan

yang dipotong. Hasilnya memiliki struktur permukaan yang terbentuk relatif

halus.

• Metode potong cocok digunakan untuk bahan yang berserat dan kasar. Tidak

cocok digunakan untuk bahan yang rapuh. Biasanya hanya pada bahan yang

ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang, buah dan

lain-lain.

• Pada metode ini, digunakan alat yang memiliki berbagai jenis pisau pemotong

yang dapat disesuiakan dengan jenis simplisia yang akan dihaluskan.


Metode Potong
• Alat yang digunakan dalam metode ini  Cutter Mill.

• Prinsip  alat ini memiliki rangkaian pisau yang tertempel

secara horizontal dengan rotor (rotating knives) yang kerjanya


berlawanan dengan pisau tidak bergerak (stasionary knives)
yang tertempel pada casing. Pengecilan terjadi akibat
pemotongan oleh dua jenis pisau tersebut. yang jaraknya
hanya beberapa milimeter. Screen terpasang dibagian bawah
casing, berfungsi menahan partikel sampai ukurannya sesuai.
Metode Potong
Feed

Stasionary
knives

Rotary
knives
Scree
n

Tipe Pisau Alat Cutter Mill


Pemotong
Metode Potong
• Contoh penggunaan metode potong yaitu pada
pembuatan simplisia batang Brotowali dan simplisia
rimpang Jahe. Pada pembuatan rimpang Jahe, pertama
rimpang dicuci (kadar air diperkirakan sekitar 85 – 90%),
kemudian dipotong-potong dengan ketebalan 7 – 8 mm.
Setelah dijemur atau kering ketebalan akan menjadi 5 – 6
mm dengan kehilangan berat sekitar 60 – 70% (kadar air
sekitar 7 – 12%). 
METODE TEKAN/GERUS
Metode Tekan/Gerus
• Digunakan untuk bahan yang rapuh ataupun keras
dan sedikit berserat ( contoh : biji-bijian dan buah)
• Prinsip : memberikan gaya tekan yang cukup besar
sambil dilakukan penggerusan pada suatu permukaan
padat, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang
tidak tertentu. Umumnya, permukaan alat dibuat
dengan kekerasan tertentu sehingga dapat menggerus
bahan.
• dapat dilakukan pada bahan kering ataupun basah.
• Pada bahan basah dilakukan dengan penambahan air
sebagai media pendingin alat penggerus.
• Metode ini tidak cocok digunakan untuk bahan
yang lunak
Metode Tekan/Gerus

Alat : Disc Mill.

Prinsip kerja :
1. Bahan dimasukkan ke
dalam ruang kedap debu
dari tempat pengisian dan
diletakkan secara terpusat
antara dua disc penggiling
vertikal.
2. Disc penggiling akan
berputar melawan disc yang
menarik bahan. Efek
pengecilan partikel dihasilkan
oleh kekuatan tekanan dan
friksi.

3. Bahan yang telah diproses,


keluar melalui celah alat dan
dikumpulkan dalam
pengumpulan. Kelebaran
celah dapat diatur pada batas
0,1 – 5,0 mm
Alat Disc Mill
Metode Tumbukan

• Prinsip : pengecilan partikel dengan ditumbuk


berulang-ulang oleh permukaan yang sangat keras
dengan kecepatan tertentu. Kemudian partikel
akan melewati screen untuk dipisahkan
berdasarkan ukurannya. Metode tumbukan biasa
digunakan untuk simplisia buah.
• Tidak cocok untuk bahan yang berserat, kenyal,
atau abrasif.
• Alat yang mengikuti prinsip metode tumbukan yaitu
Hammer Mill dan Vibration Mill.
• Pada Hammer Mill, terdapat empat atau lebih hammer
yang tertempel pada batang tengah yang tertutup oleh
selubung logam. Selama penggilingan, hammer
berputar sesuai dengan perputaran batang tengah.
Kecepatan putar sangat tinggi sehingga dapat
menghancurkan partikel.
• Partikel yang ukurannya sama/lebih kecil dari screen
akan melewati screen.
• Contoh penggunaan alat ini yaitu pengecilan ukuran
kulit batang kina
Metode Tumbukan

Hammer

Screen

Alat Hammer Mill


Metode Tumbukan

Sedangkan, untuk Vibration Mill,


prinsip kerjanya yaitu selama
penggilingan, keseluruhan alat ini
akan bergetar dan pengecilan
ukuran terjadi karena tumbukan
yang berulang-ulang. Partikel akan
melewati screen yang terletak pada
bagian bawah mill

Alat Vibration Mill


METODE GESEKAN / ATSIRI
Metode Gesekan/Atsiri

Pada metode ini, bahan lunak


dan berserat. Tidak cocok untuk
bahan abrasif. Alat yang
menggunakan metode ini disebut
Roller Mill. Pengecilan ukuran
partikel dengan dua silinder,
partikel tidak berupa granul atau
serbuk tapi berupa lempeng
karena dilewatkan oleh celah
antara dua silinder
Alat Roller Mill
KOMBINASI TUMBUKAN &
GESEKAN
Ball Mill

Terdiri dari silinder yang berputar dengan


diameter hingga 3 meter. Silinder berisi bola-
bola yang menempati 30-50% volume total,
ukuran bola bergantung pada jumlah bahan dan
ukuran mill.
Mekanisme Kerja Ball Mill

• Ketika silinder berputar,

terjadi tumbukan antara


bahan yang hendak
diperkecil dengan bola-
bola didalam silinder.
Gambar : Alat Ball Mill
Fluid Energy Mill

Terdiri dari toroid berlubang


berdiameter 20-200 mm yang
bergantung pada ketinggian
loop yg dapat mencapai 2
meter.

Gambar : Alat Fluid Energy Mill


Mekanisme Kerja Fluid Energy mill
• Cairan diinjeksikan dengan jet tekanan tinggi
melewati penyemprot pada bagian bawah loop.
Kecepatan tinggi udara menyebabkan kenaikan
turbulensi tempat partikel dimasukkan. Energi kinetik
tinggi dari udara menyebabkan partikel bertumbukan
satu sama lain dengan momentum yang cukup
hingga terjadi penghancuran.

Anda mungkin juga menyukai