Tugas Bangunan Art Deco Di Indonesia - Tiara A.N - 201234023
Tugas Bangunan Art Deco Di Indonesia - Tiara A.N - 201234023
Stasiun Cirebon
1090
2012354023
(Foto yang saya ambil ketika pertama kali mengunjungi stasiun cirebon)
Art Deco merupakan gaya seni yang populer pada ahun 1920 hingga 1939. Gaya seni ini
memiliki ciri khas menggambarkan maskulinitas dengan garis-garis tegas. Hal ini dilatar belakangi
oleh revolusi industri di Inggris yaitu mesin yang dapat menciptakan garis lurus. Desain Art Deco
menciptakan makna modern untuk interior yang menggunakan gaya tersebut. Maksud dari makna
modern yaitu perwujudan tampil beda dan baru dan tidak terlihat kuno. Art Deco memiliki ciri khas
sebagai pembeda dengnan arsitektur lain yang dapat kita temui pada bangunan.
1. Adanya Gaya Ziggurat, yaitu strukur bertingkat terlihat seperti tangga yang terinspirasi dari
arsitektur purba dari Babilonia dan mesir.
2. Lengkungan, bangunan yang memiliki sisi lengkungan. Selain itu gaya Art Deco juga
didasari oleh gaya geomertris seperti persegi yang tersusun dalam suatu pola sehingga
terkesan rapi dengan bentuk lengkungan.
3. Atap datar, kata Art Deco merupakan turunan dari gaya kubuisme sehingga Art Deco
memiliki atap yang datar tidakn miring seperti atap bangunan lain. Bagian atap dihias dengan
benuk menara atau parapet untuk letak yang lebih menarik.
4. Warna,motif dan maerial
Warna menggunakan warna-warna yang terang dan mencolok. Adapun warna solid
menampilkan kesan mewah seperti emas,perak,hitam bold,hijau emerald, silver dan biru.
Motif yang sering digunakan sangat beragam. Art Deco mengambil inspirasi dari alam
seperti hewn,tanaman,moti geometris dan motif yang eksotis.
Material dan dekorasinya berupa material logam,kayu,batu alam,kaca, bahkan sampai kulit
binatang.
Pada tahun 1930-an gaya bangunan Art Deco masuk dan berkembang di Hindia-Belanda. Di
Indonesia, perkembangan gaya seni Art Deco ditunggangi oleh arsitek-arsitek Belanda yang
menerapkan pada beberapa bangunan kolonial contohnya seperti stasiun. Beberapa stasiun di
Indonesia desainnya masih mempertahankan arsiektur kolonial. Tak heran jika kita dapat menemukan
banyak ciri gaya arsitektur Art Deco beberapa sisi bangunan di stasiun.
Isi
Stasiun Cirebon didesain oleh Pieter Adriaan Jacob
Moojen (1879–1955) yang merupakan arsitek dari Belanda. Stasiun
ini diresmikan pada 3 Juni 1912. Gaya Arsitektur Stasiun Cirebon
ini merupakan perpaduan antara aliran seni lokal dan Art Deco.
Sebagaimana ciri khas bangunan batu yang berasal dari periode
1900-1920, fasad atau tampak bangunan yang cukup menonjol
adalah susunan simetris gedung. Apabila dilihat sekilas, siluet bangunan terdiri dari dua menara
dengan atap berbentuk piramida yang mengapit bagian atas bangunan utama.
Gaya seni Art Deco merupakan gaya seni yang populer pada tahun 1920-1939 sehingga pada
masa itu cukup banyak arsitektur yang menggunakan gaya tersebut. Gaya yang terlihat anggun, ultra
modern an fungsional Ini banyak diterapkan di beberapa arsitemtur stasiun di Indonesia. Stasiun
Cirebon merupakan salah satu stasiun yang menerapkan gaya seniArt Deco. Kita bisa melihat
bagaimana perpaduan antara material lokal dan Art Deco bersatu padu menjadi suatu kesatuan
infrastruktur bangnan yang harmonis. Sebagai generasi muda kita wajib menjaganya karena hal
tersebu merupakan catatan sejarah yang amat mahal dan tak ternilai harganya.
Daftar pustaka
https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Cirebon?sa=X&ved=2ahUKEwiCutvPgv_sAhUCcCsKHSdlB
pwQ_B16BAgMEAI
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-art-dec