Anda di halaman 1dari 2

Pengertian

Theory of Reasoned Action atau teori tindakan beralasan adalah teori yang digunakan untuk
memprediksi bagaimana individu akan berperilaku berdasarkan sikap dan niat perilaku mereka
yang sudah ada sebelumnya. Keputusan individu untuk terlibat dalam perilaku tertentu
didasarkan pada hasil yang diharapkan individu sebagai hasil dari perilaku tersebut. Teori ini
Dikembangkan oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada tahun 1967.

Tujua tra Tujuan utama TRA adalah untuk memahami perilaku sukarela individu dengan
memeriksa motivasi dasar yang mendasari untuk melakukan suatu tindakan. TRA menyatakan
bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku adalah prediktor utama apakah mereka
benar-benar melakukan perilaku tersebut atau tidak. Selain itu, komponen normatif (yaitu norma
sosial seputar tindakan) juga berkontribusi pada apakah orang tersebut benar-benar akan
melakukan perilaku tersebut atau tidak. Menurut teori, niat untuk melakukan perilaku tertentu
mendahului perilaku sebenarnya. Niat ini dikenal sebagai niat perilaku dan muncul sebagai hasil
dari keyakinan bahwa melakukan perilaku tersebut akan menghasilkan hasil tertentu.

Komponen Tra
Perilaku
Perilaku adalah sebuah tindakan yang telah dipilih seseorang untuk ditampilkan berdasarkan atas
niat yang sudah terbentuk. Perilaku merupakan transisi niat ke dalam action atau tindakan.
Menurut TRA, niat perilaku adalah motivator utama perilaku TRA menunjukkan bahwa niat
yang lebih kuat mengarah pada peningkatan upaya untuk melakukan perilaku, yang juga
meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut dilakukan.
Niat
Niat adalah fungsi dari sikap dan norma subjektif terhadap perilaku itu. Semakin kuat sikap dan
semakin positif norma subjektif, maka hubungan AB seharusnya semakin tinggi. Namun, sikap
dan norma subyektif tidak mungkin memiliki bobot yang sama dalam memprediksi perilaku. 
Sikap
Menurut TRA, sikap adalah salah satu penentu utama niat perilaku dan mengacu pada perasaan
orang terhadap perilaku tertentu. Sikap  tertentu bisa bersifat positif, negatif, atau netral.
Alternatifnya jika seseorang percaya bahwa perilaku tertentu akan mengarah pada hasil yang
diinginkan atau disukai, maka seseorang lebih cenderung memiliki sikap positif terhadap
perilaku tersebut. Sedangkan jika seseorang percaya bahwa suatu perilaku tertentu akan
mengarah pada hasil yang tidak diinginkan, maka ia lebih cenderung memiliki sikap negatif
terhadap perilaku tersebut
Norma subjective
Norma subyektif juga merupakan salah satu penentu utama niat perilaku dan mengacu pada
cara persepsi kelompok atau individu yang relevan seperti anggota keluarga, teman, dan teman
sebaya dapat mempengaruhi kinerja perilaku seseorang. Ajzen mendefinisikan norma
subjektif sebagai " tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan
perilaku".
Keyakinan
Keyakinan perilaku memungkinkan kita untuk memahami motivasi orang atas perilaku mereka
dalam kaitannya dengan konsekuensi perilaku. Konsep ini menetapkan bahwa orang cenderung
mengasosiasikan kinerja perilaku tertentu dengan serangkaian hasil atau fitur tertentu.  Misalnya,
seseorang percaya bahwa jika dia belajar selama sebulan untuk tes SIM, dia akan lulus tes
setelah gagal pertama kali tanpa belajar sama sekali
Keyakinan nomatif adalah keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan
orang-orang yang dianggap penting oleh individu (referent persons) dan motivasi seseorang
untuk mengikuti perilaku tersebut (seberapa penting kita menerima saran atau anjuran dari orang
lain)

Secara singkat, praktik atau perilaku menurut Theory of Reasoned Action (TRA)


dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif.
Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi
untuk menaati pendapat tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan
bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang
perbuatan itu positif dan bila ia percaya orang lain ingin agar ia melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai