Pengertian Sikap
Komponen terbentuknya Sikap
Hubungan Sikap dengan Perilaku serta Emosi
Intensi Perilaku dari Icek Ajzen
Seni Persuasi
Hubungan Disonansi kognitif dan perubahan sikap
Sikap
Dalam ilmu psikologi sosial, sikap
didefinisikan sebagai evaluasi akan
manusia, objek, atau ide (Aronson, Wilson,
Akert, 2012).
Evaluasi ini dimaksud sebagai proses
menilai mengolah dan menghubungkan
suatu stimulus (objek sikap) dengan suatu
respon tertentu
Sikap
Jadi, sikap dalam psikologi sosial bukan
berarti postur tubuh ataupun perilaku
seseorang.
Selain perasaan dan value, sumber lainnya yang mendasari affectively based
attitude diantaranya seperti, reaksi sensori , kemudian reaksi estetis dan yang
terakhir adalah melalui conditioning.
Behaviorally Based
Attitude
Sikap juga dapat berasal dari observasi akan bagaimana seseorang
berperilaku terhadap suatu objek (Aronson, Wilson, Akert, 2012).
Teori Pembentukan Sikap
Perilaku membuang sampah jika diberikan pujian oleh orang tua maka
akan diulang
Teori Pembentukan Sikap
Belajar melalui pengamatan (observational learning, learning by example)
Proses pembelajaran dengan cara mengamati perilaku orang lain,
kemudian dijadikan sebagai contoh untuk berperilaku serupa Akibat dari
pembelajaran melalui pengamatan pada tampilan yang disiarkan dalam
berbagai media, dapat menimbulkan anggapan bahwa orang lain lebih
mudah dipengaruhi daripada diri sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Terry dan Hogg (1996) di Australia membuktikan
tersebut, yaitu sikap positi terhadap pemakaian krim tabir surya dan intensi
untuk menggunakan krim tersebut setiap keluar rumah. Sikap ini dibentuk atau
diperoleh seseorang melalui anjuran dari orang-orang yang dikenal dan
dihormatinya.
Perbedaan Sikap Secara singkat, sikap seperti yang telah dijelaskan
adalah suatu evaluasi yang dilakukan manusia
dan Perasaan terhadap manusia lain, objek, atau suatu ide.
Diantaranya dapat dilihat dari cara berbicara, cara berjalan, menangis, tertawa,
menulis, membaca dan bentuk lainnya yang mempresentasikan sebuah
perilaku.
Individu akan melakukan tingkah laku apabila tingkah laku tersebut berdampak
positif pada dirinya dan orang lain menyukai atau menyetujui tingkah lakunya
tersebut.
Attitude-to-Behavior Process Model
(Fazio,1989)
Menurut teori ini huungan sikap dan perilaku adalah spontan. Jadi, apabila kita
dihadapkan pada sebuah kejadian atau peristiwa yang berlangsung secara
cepat, maka secara spontan sikap yang terdapat pada diri kita akan mengarah
pada perilaku.
Menurut teori ini periaku dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap, norma subyektif
dan PBC. Intensi dapat memengaruhi perilaku seseorang secara langsung dan
juga dapat menentukan apakah tingkah laku akan ditampilkan atau tidak.
Balance Theory dan Cognitive
Dissonance Theory (Festinger)
Menurut teori ini tingkah laku dapat memengaruhi sikap begitupun sebaliknya sikap dapat
memengaruhi tingkah laku. Menurut teori ini, kita sering menyadari bahwa ada hal-hal yang
tidak sejalan dengan diri kita yang membuat kita tidak nyaman, dan kita akan berusaha
untuk membuatnya balance dengan dua pilihan, yaitu dengan cara mengubah sikap dan
mengubah perilaku. Jadi, apabila kita berada dalam sebuah situasi yang menekan atau
menuntut keseragaman, maka tingkah laku akan merubah sikapnya dan apabila kita berada
pada situasi yang tidak menekan, maka sikap akan merubah tingkah laku.
Contoh sikap yang merubah tingkah laku: ketika kita menyukai seseorang, dan mau
berpacaran dengannya, tetapi karena mengetahui bahwa dia adalah seorang perokok dan
kita tidak menyukai rokok, maka kita tidak jadi berpacaran dengannya.
Contoh tingkah laku memengaruhi sikap: ketika kita tidak menyukai bola, tapi karean pacar
kita sering menemani pacar kita menonton bola, maka kita jadi suka bola.
Hubungan Sikap
dan Tingkah laku
Kuat dan lemahnya sikap bergantung pada ekstremitas dan
pengalaman pribadi seseorang. (Petty & Krosnick, 1995). Konsistensi
hubungan sikap dan perilaku dipengaruhi oleh: (1) kuat/lemahnya sikap
yang dimiliki seseorang dan (2) faktor situasional yang dapat
menghambat seseorang untuk berperilaku sesuai dengan sikap yang
dimilikinya.
Penguatan Sikap dan Tingkah laku
PENGALAMAN PRIBADI
Sikap yang terbentuk melalui pengalaman langsung akan lebih menetap dalam
ingatan dan mudah diaktifkan lagi ketika kita menemui objek sikap yang serupa.
EKSTREMITAS
Menurut Krosnick, (1988) salah satu determinan dari ekstremitas adalah adanya vested
interest, yaitu sejauh mana kepedulian orang terhadap suatu hal, khususnya bila konsekuensi
dari hal tersebut menyangkut dirinya sendiri.
"semakin besar vested interest seseorang, semakin besar pula pengaruh sikap terhadap
perilakunya"
Perubahan sikap dapat disebabkan oleh pengalaman atau hal-
hal baru yang diperoleh dari orang lain/ media massa.
perubahan sikap merupakan hasil dari komunikasi persuasif.
Intensi Perilaku (Icek Ajzen)
Intensi adalah probabilitas subjektif yang dimiliki seseorang tentang
akan melakukan sesuatu perilaku
(Fishbein & Ajzen, 1975).