Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA

PEMERINTAHAN PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

Disusun Oleh: Kelompok 3


 Nur Aisyah
 Musdalifah
 Nurlayly Ramadhani
 Nur Lathifah
 Muhammad Rafli
 Nurdianto
 Nasrullah

SMA NEGERI 3 MAROS


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hadapkan kehadiran Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah
memberikan petunjuknya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah "
Perkembangan politik dan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Megawati
Soekarno Putri".Shalawat dan salam terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat
kelak.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi
salah satunya yaitu keterbatasan materi namun penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan,dorongan,
dan bimbingan guru sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi.
Terima kasih kepada guru pembimbing yaitu ibu Yusriani S.Pd.dan rekan-
rekan semua yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Walaupun kami telah berusaha sebaik mungkin dalam menyusun makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan yang terkandung didalamnya maka dari itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan pada
makalah selanjutnya.

Maros, 20 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAAN
2.1 Masa Pemerintahan ……………………………………………………….... 2
2.2 Reformasi Bidang Hukum dan Pemerintahan ……………………………… 2
2.3 Reformasi Bidang Ekonomi ………………………………………………... 3
BAB III KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN MEGAWATI
3.1 Kebijakan Bidang Politik …………………………………………………... 5
3.2 Kebijakan Bidang Ekonomi ………………………………………………... 5
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 6
4.2 Saran ……………………………………………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Presiden Megawati Soekarno Putri dilatik menjadi presiden Ripada tanggal 23 juli 2001,
yang merupakan presiden pertama wanita di Indonesia. Ia merupakan presiden pertama peletak
dasar ke arah kehidupan demokrasi. Pembaruan yang dilakukan sebagian besar di bidang
ekonomi dan politik. Oleh karena pada masa pemerintahannya, masalah yang dihadapi
kebayakan merupakan warisan pemerintahan orde baru yaitu masalah krisis ekonomi dan
penegakan hukum.

1.2. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan ekonomi
dan politik pada masa megawati. Dan untuk memenuhi kerja kelompok kami .
BAB II

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI MASA


PEMERINTAHAN PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
2.1. MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNO
PUTRI

Presiden Megawati Soekarno Putri mengawali tugasnya sebagai presiden kelima


Republik Indonesia dengan membentuk Kabinet Gotong Royong. Kabinet ini memiliki lima
agenda utama yakni membuktikan sikap tegas pemerintah dalam menghapus KKN, menyusun
langkah untuk menyelamatkan rakyat dari krisis yang berkepanjangan, meneruskan
pembangunan politik, mempertahankan supremasi hukum dan menciptakan situasi sosial kultural
yang kondusif untuk memajukan kehidupan masyarakat sipil, menciptakan kesejahteraan dan
rasa aman masyarakat dengan meningkatkan keamanan dan hak asasi manusia.
Tugas Presiden Megawati di awal pemerintahannya terutama upaya untuk memberantas
KKN terbilang berat karena selain banyaknya kasus-kasus KKN masa Orde Baru yang belum
tuntas, kasus KKN pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid menambah beban
pemerintahan baru tersebut. Untuk menyelesaikan berbagai kasus KKN, pemerintahan Presiden
Megawati membentuk Komisi Tindak Pidana Korupsi setelah keluarnya UU RI No. 28 tahun
1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN.
Pembentukan komisi ini menuai kritik karena pada masa pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid telah dibentuk Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN).
Dari sisi kemiripan tugas, keberadaan dua komisi tersebut tersebut terkesan tumpang tindih.
Dalam perjalanan pemerintahan Megawati, kedua komisi tersebut tidak berjalan maksimal
karena hingga akhir pemerintahan Presiden Megawati, berbagai kasus KKN yang ada belum
dapat diselesaikan.

2.2 REFORMASI BIDANG HUKUM DAN PEMERINTAHAN

Pada masa pemerintahan Presiden Megawati, MPR kembali melakukan amandemen


terhadap UUD 1945 pada tanggal 10 November 2001. Amandemen tersebut meliputi penegasan
Indonesia sebagai negara hukum dan kedaulatan berada di tangan rakyat. Salah satu perubahan
penting terkait dengan pemilihan umum adalah perubahan tata cara pemilihan presiden dan wakil
presiden yang dipilih langsung oleh rakyat dan mulai diterapkan pada pemilu tahun 2004.
Dengan demikian rakyat akan berpartisipasi dalam pemilihan umum untuk memilih calon
anggota legislatif, presiden dan kepala daerah secara terpisah.

Hal lain yang dilakukan terkait dengan reformasi di bidang hukum dan pemerintahan
adalah pembatasan wewenang MPR, kesejajaran kedudukan antara presiden dan DPR yang
secara langsung menguatkan posisi DPR, kedudukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
penetapan APBN yang diajukan oleh presiden dan penegasan wewenang BPK.

Salah satu bagian penting amandemen yang dilakukan MPR terkait upaya pemberantasan
KKN adalah penegasan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan independen untuk
menyelenggarakan peradilan yang adil dan bersih guna menegakkan hukum dan keadilan yang
dilakukan oleh Mahkamah Agung. Amandemen ini memberikan kekuatan bagi penegak hukum
untuk menembus birokrasi yang selama ini disalahgunakan untuk mencegah penyelidikan
terhadap tersangka kejahatan terlebih jika sebuah kasus menimpa pejabat pemerintah yang
tengah berkuasa. Upaya lain untuk melanjutkan cita-cita reformasi di bidang hukum adalah
pencanangan pembentukan Mahkamah Konstitusi selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus 2003.

Selain beberapa amandemen terkait masalah hukum dan pemerintahan, pemerintahan


Presiden Megawati juga berupaya melanjutkan upaya reformasi di bidang pers yang ditandai
dengan dikeluarkannya Undang-undang Pers dan Undang-undang Penyiaran. Dilihat dari sisi
kebebasan mengeluarkan pendapat, keberadaan kedua undang-undang tersebut berdampak
positif namun di sisi lain berbagai media yang diterbitkan oleh partai-partai politik dan LSM
seringkali melahirkan polemik dan sulit dikontrol oleh pemerintah.

2.3 REFORMASI BIDANG EKONOMI

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1998 belum dapat dilalui oleh dua presiden
sebelum Megawati sehingga pemerintahannya mewarisi berbagai persoalan ekonomi yang harus
dituntaskan. Masalah ekonomi yang kompleks dan saling berkaitan menuntut perhatian
pemerintah untuk memulihkan situasi ekonomi guna memperbaiki kehidupan rakyat. Wakil
Presiden Hamzah Haz menjelaskan bahwa pemerintah merancang paket kebijakan pemulihan
ekonomi menyeluruh yang dapat menggerakkan sektor riil dan keuangan agar dapat menjadi
stimulus pemulihan ekonomi. Selain upaya pemerintah untuk memperbaiki sektor ekonomi,
MPR berhasil mengeluarkan keputusan yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan pembangunan
ekonomi di masa reformasi yaitu Tap MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar
Haluan Negara 1999-2004. Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004, arah kebijakan
penyelenggaraan negara harus dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas)
lima tahun yang ditetapkan oleh presiden bersama DPR.

Minimnya kontroversi selama masa pemerintahan Megawati berdampak positif pada


sektor ekonomi. Hal ini membuat pemerintahan Megawati mencatat beberapa pencapaian di
bidang ekonomi dan dianggap berhasil membangun kembali perekonomian bangsa yang sempat
terpuruk sejak beralihnya pemerintahan dari pemerintahan Orde Baru ke pemerintahan pada era
reformasi. Salah satu indikator keberhasilan pemerintahan Presiden Megawati adalah rendahnya
tingkat inflasi dan stabilnya cadangan devisa negara. Nilai tukar rupiah relatif membaik dan
berdampak pada stabilnya harga-harga barang. Kondisi ini juga meningkatkan kepercayaan
investor terhadap perekonomian Indonesia yang dianggap menunjukkan perkembangan positif.
Kenaikan inflasi pada bulan Januari 2002 akibat kenaikan harga dan suku bunga serta
berbagai bencana lainnya juga berhasil ditekan pada bulan Maret dan April 2002. Namun
berbagai pencapaian di bidang ekonomi pemerintahan Presiden Megawati mulai menunjukkan
penurunan pada paruh kedua pemerintahannya. Pada pertengahan tahun 2002-2003 nilai tukar
rupiah yang sempat menguat hingga Rp. 8.500,- per dolar kemudian melemah seiring
menurunnya kinerja pemerintah. Di sisi lain, berbagai pencapaian tersebut juga tidak berbanding
lurus dengan jumlah penduduk yang ternyata masih banyak berada di bawah garis kemiskinan.
Popularitas pemerintah juga menurun akibat berbagai kebijakan yang tidak populis dan
meningkatkaninflasi. Meningkatnya inflasi berdampak buruk terhadap tingkat inflasi riil.
Diantara kebijakan tersebut adalah kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) serta pajak pendapatan negara. (Sarwanto, 2004:
50). Selain itu, persoalan hutang luar negeri juga menjadi persoalan pada masa pemerintahan
Presiden Megawati karena pembayaran hutang luar negeri mengambil porsi APBN yang paling
besar yakni mencapai 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan oleh rakyat sebesar
219,4 triliun rupiah. Hal ini mengakibatkan pemerintah mengalami defisit anggaran dan
kebutuhan pinjaman baru.

BAB III
KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN OLEH MEGAWATI

3.1 KEBIJAKAN BIDANG POLITIK

 Memelihara dan memantapkan stabilitas nasional.


 Menjaga keutuhan NKRI.
 Membangun tatanan politik baru.
 Usaha ini dilakukan dengan mengeluarkan UU baru yakni :
 UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilu.
 UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR
 UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden:

1. Mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk suksesnya penerapan UU
tersebut. Segi yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.
2. Melanjutkan amandemen UUD 1945.
3. Meluruskan otonomi daerah.

3.2 KEBIJAKAN PADA BIDANG EKONOMI

• Memutuskan hubungan kerja dengan IMF.


• Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan dengan melakukan
pembaruan ketentuan perundang-undangan.
• Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
• Menciptakan situasi kondusif bagi investor.
• Meningkatkan kegiatan ekspor.
• Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah
• Kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar blok AS dan sekutunya, seperti
kerja sama pembelian pesawat Sukhoi dengan Rusia dan kerjasama perdagangan
dengan China.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Presiden Megawati Soekarno Putri dilatik menjadi presiden Ripada tanggal 23 juli 2001,
yang merupakan presiden pertama wanita di Indonesia. Ia merupakan presiden pertama peletak
dasar ke arah kehidupan demokrasi. Pembaruan yang dilakukan sebagian besar di bidang
ekonomi dan politik. Oleh karena pada masa pemerintahannya, masalah yang dihadapi
kebayakan merupakan warisan pemerintahan orde baru yaitu masalah krisis ekonomi dan
penegakan hukum. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1998 belum dapat dilalui oleh
dua presiden sebelum Megawati sehingga pemerintahannya mewarisi berbagai persoalan
ekonomi yang harus dituntaskan. Popularitas pemerintah juga menurun akibat berbagai
kebijakan yang tidak populis dan meningkatkan inflasi. Meningkatnya inflasi berdampak buruk
terhadap tingkat inflasi riil.

4.2 Saran

Saya sadar dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka 
dari itu saran dan bimbingan dari ibu guru selaku pembina, kami harapkan demi kesempurnaan
karya penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=makalah+perkembangan+politik+dan+ekonomi+pada+masa+megawati&ie=utf-
8&oe=utf-8
https://www.scribd.com/doc/115770726/Makalah-Sejarah-Perkembangan-Politik-
Ekonomi-Dan-Sosial-Pasca-21-Mei-1998
http://www.slideshare.net/ivana961007/masa-pemerintahan-megawati-
soekarnoputri

Anda mungkin juga menyukai