Yulia Siska
Yulia Siska
2715-9728
p-ISSN. 2715-8039
Jurnal Medika Hutama
Vol 02 No 02, Januari 2021
http://jurnalmedikahutama.com
Open Acces
Nama : Yulia Siska
Nim : 1903030
Dosen Pengampu : Mona Saputri,S.ST.M.Biomed
Tinjauan Kasus Banyak para remaja wanita yang belum bisa menyadari akan
adanya gejala – gejala keputihan yang timbul secara fisiologis
atau normal dengan keputihan yang timbul secara patologis
atau abnormal
Tinjauan Teori Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tingkat kesadaran para
mahasiswi remaja dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia
terhadap gejala keputihan normal dan abnormal. Jenis metode
dari
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan datanya yaitu kuesioner yang diberikan kepada 70
responden dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hasil
disajikan dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran
dengan keterangan dalam bentuk tabel. Kesimpulan dalam
penelitian ini diperoleh data bahwa masih banyak mahasiswi
remaja ada yang menyadari gejala keputihan normal atau
abnormal namun juga ada yang tidak menyadari adanya gejala
keputihan normal atau abnormal dengan tingkat kecemasan akan
keputihan yang cukup tinggi.
Hasil dari penelitian masih banyak ditemukan mahasiswi remaja di berbagai
perguruan tinggi di Indonesia ada yang bisa menyadari dan ada
yang tidak bisa menyadari gejala – gejala keputihan normal dan
abnormal pada dirinya sendiri,bahkan banyak yang merasa cemas
dengan adanya keputihan namun sangat besar kemungkinan
bahwa mahasiswi yang mengalami kecemasan dan gejala
keputihan abnormal tersebut memilih untuk memendamnya
sendiri karena merasa malu untuk berkonsultasi ke teman atau
dokter.
Kesimpulan :
1. masih banyak mahasiswi remaja ada yang menyadari gejala keputihan normal atau
abnormal namun juga ada yang tidak menyadari adanya gejala keputihan normal atau
abnormal dengan tingkat kecemasan akan keputihan yang cukup tinggi.
2. masih banyak ditemukan mahasiswi remaja di berbagai perguruan tinggi di Indonesia ada
yang bisa menyadari dan ada yang tidak bisa menyadari gejala – gejala keputihan normal
dan abnormal pada dirinya sendiri, bahkan banyak yang merasa cemas dengan adanya
1
keputihan namun sangat besar kemungkinan bahwa mahasiswi yang mengalami
kecemasan dan gejala keputihan abnormal tersebut memilih untuk memendamnya sendiri
karena merasa malu untuk berkonsultasi ke teman atau dokter
3. kurangnya pengetahuan mengenai gejala – gejala keputihan fisiologis (normal) dan
keputihan patologis (abnormal) dikalangan para mahasiswi remaja
4. Berdasarkan hasil penelitian perguruan tinggi di Indonesia sebagian besar mahasiswi
remaja tidak mengetahui apakah dia mengalami keputihan/tidak
5. Bahwa mahasiswi remaja yang sedang mengalami keputihan sebagian besar mengganggu
aktivitas disekitar vagina dan hanya sedikit yang tidak mengalami gangguan aktivitas
disekitar vagina.
6. Timbulnya keputihan abnormal pada mahasiswi remaja disebabkan kesadaran dari diri
sendiri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim vagina hygiene itu juga
sangat penting sehingga bisa mengantisipasi terjadinya infeksi jamur dan bakteri pada
vagina yang bisa menimbulkan penyakit keputihan abnormal.
7. Keputihan yang dialami oleh mahasiswi remaja juga disebabkan oleh sabun, detergen,
merek pembalut atau benda lain yang sekiranya adalah pemicunya.
8. Didapatkan beberapa mahasiswi remaja mengalami keputihan abnormal karena mereka
tidak menyadari akan gejala yang menyebabkan keputihan abnormal tersebut.
4
TINGKAT KESADARAN PARA MAHASISWI REMAJA DARI BERBAGAI
PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA TERHADAP GEJALA KEPUTIHAN
NORMAL DAN ABNORMAL
Received Desember 12, 2020; Accepted Desember 16, 2020; Online Published Januari 06, 2021
Abstract:
Vaginal discharge is still a matter that is quite worrying among young Indonesian women today. Many
adolescent women are not yet aware of the symptoms of vaginal discharge that arise physiologically or
normally with vaginal discharge that appears pathologically or abnormally. The lack of knowledge of young
women about vaginal discharge and sexual health then intimate organs causes many perceptions and anxiety.
Vaginal discharge is actually a common disease in every young woman. From various studies, victims of
pathological or abnormal vaginal discharge can be prevented in various ways. On the other hand, current
teenage students are mature enough to say that they are adolescents with different levels of stress and hormones.
Teenage students in Indonesia of course also know a lot about the symptoms of normal of abnormal vaginal
discharge and how to maintain vaginal hygiene. This study aims to determine the level of awareness of teenage
students from various Universities in Indonesia towards normal and abnormal vaginal discharge symptoms.
This type of research method uses qualitative methods with data collection techniques, namely a questionnaire
given to 70 respondents from various Universities in Indonesia. Result are presented in the form of bar charts
and pie charts with information in tabular form. The conclusion in this study obtained data that there are still
many teenage students who are aware of normal or abnormal vaginal discharge symptoms, but there are also
those who do not realize that there are symptoms of normal or abnormal vaginal discharge with a high level of
anxiety about vaginal discharge.
Abstrak:
Keputihan masih menjadi sebuah hal yang cukup mencemaskan di kalangan remaja wanita Indonesia hingga
saat ini. Banyak para remaja wanita yang belum bisa menyadari akan adanya gejala – gejala keputihan yang
timbul secara fisiologis atau normal dengan keputihan yang timbul secara patologis atau abnormal. Minimnya
pengetahuan para remaja wanita mengenai keputihan dan kesehatan seksual serta organ intimlah yang
menimbulkan banyaknya persepsi dan kecemasan. Keputihan sebenarnya adalah penyakit yang umum terjadi
pada setiap remaja wanita. Dari berbagai penelitian, korban dari keputihan patologis atau abnormal sudah
semakin meningkat setiap tahunnya. Tetapi banyak juga yang membuktikan bahwa keputihan abnormal itu bisa
dicegah dengan berbagai cara. Di sisi lain, mahasiswi remaja saat ini memiliki usia yang sudah cukup matang
bila dikatakan remaja dengan tingkat stres dan hormon yang berbeda – beda. Mahasiswi remaja di Indonesia
tentunya juga sudah mengetahui banyak mengenai gejala keputihan normal atau abnormal dan cara menjaga
kebersihan vagina. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tingkat kesadaran para mahasiswi remaja dari
berbagai perguruan tinggi di Indonesia terhadap gejala keputihan normal dan abnormal. Jenis metode dari
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu kuesioner yang
diberikan kepada 70 responden dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hasil disajikan dalam bentuk
diagram batang dan diagram lingkaran dengan keterangan dalam bentuk tabel. Kesimpulan dalam penelitian ini
diperoleh data bahwa masih banyak mahasiswi remaja ada yang menyadari gejala keputihan normal atau
abnormal namun juga ada yang tidak menyadari adanya gejala keputihan normal atau abnormal dengan tingkat
kecemasan akan keputihan yang cukup tinggi.
5
pada organ reproduksi di vagina berupa Republik Indonesia kasus keputihan
keputihan ini termasuk salah satu hal yang mendominasi kasus penyakit reproduksi
cukup bermasalah bagi beberapa remaja sesksual di Indonesia. Sebanyak 75%
wanita apabila tidak mendapatkan wanita Indonesia pernah mengalami
perhatian yang khusus. Menurut WHO, keputihan minimal satu kali dalam
remaja adalah penduduk dalam rentang hidupnya dengan 45% wanita diantaranya
usia 10 – 19 tahun, menurut Peraturan pernah mengalami keputihan dua kali atau
Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun lebih (BKKBN, 2009).
2014, remaja adalah penduduk dalam Keputihan merupakan keluarnya
rentang usia 10 – 18 tahun dan menurut cairan selain darah dari liang vagina
Badan Kependudukan dan Keluarga (Kusmiran, 2012). Keputihan fisiologis
Berencana (BKKBN) rentang usia remaja (normal) adalah keputihan yang tidak
adalah 10 – 24 tahun dan belum menikah. berwarna atau jernih, tidak berbau, tidak
Pada rentang usia remaja ini banyak menyebabkan rasa gatal dan dipengaruhi
wanita Indonesia yang tidak tahu tentang oleh hormon yang biasanya keluar pada
keputihan sehingga mereka menganggap saat menjelang dan sesudah haid, sekitar
keputihan sebagai hal yang sudah biasa fase sekresi antara hari ke 10 – 16 siklus
dan sepele, di samping itu rasa malu ketika menstruasi, selain itu bisa saja keluar saat
para wanita remaja mengalami keputihan terangsang, hamil, kelelahan, stress, dan
kerap membuatnya enggan berkonsultasi mengkonsumsi obat – obatan hormonal
ke dokter. Padahal keputihan tidak bisa seperti pil keluarga berencana (KB).
dianggap sepele, karena akibat dari Sedangkan keputihan patologis (abnormal)
keputihan ini sangat fatal bila terlambat adalah keputihan yang akan menimbulkan
ditangani, tidak hanya bisa mengakibatkan rasa gatal serta rasa terbakar pada daerah
kemandulan dan hamil di luar kandungan. vagina, berbau, berwarna hijau, dan
Keputihan juga bisa merupakan gejala dipengaruhi oleh infeksi mikroorganisme
awal dari kanker leher Rahim (kanker seperti jamur, parparasitan benda asing
serviks) yang bisa berujung pada kematian (Benson, 2009).
kalau tidak dikonsultasikan pada petugas Berdasarkan berbagai penelitian
kesehatan sejak dini (Sutarno, 2003). yang telah dilakukan oleh berbagai peneliti
Di Indonesia sekitar 90% wanita Indonesia sebelumnya dapat diketahui
mengalami keputihan karena Negara salah satu penyebab keputihan adalah
Indonesia adalah negara yang beriklim buruknya pengetahuan akan perilaku
tropis, sehingga jamur mudah tumbuh dan vaginal hygiene. Banyak wanita remaja
berkembang yang mengakibatkan Indonesia yang sudah memahami
terjadinya keputihan pada wanita di perbedaan tanda – tanda keputihan yang
Indonesia (Badaryati, 2012). Berdasarkan bersifat fisiologis atau patogenik serta
data SKRRI (2007) menunjukkan bahwa kapan harus pergi ke tenaga medis untuk
wanita dengan rentang usia 15 – 24 tahun memeriksanya, namun masih banyak dari
mengalami keputihan sebanyak 31,8%. perempuan Indonesia yang tidak
WHO menyatakan bahwa masalah memahami penyebab dan cara untuk
kesehatan reproduksi wanita yang buruk mencegah keputihan (Sumirah dan
telah bertambah mencapai 33% dari Widyasih, 2017). Sehingga dapat diartikan
jumlah total beban penyakit yang bahwa faktor pemicu keputihan pada
menyerang pada wanita di seluruh dunia. beberapa wanita remaja di Indonesia ini
Dan menurut Departemen Kesehatan karena kurangnya edukasi akan kesehatan
seksual dan kesehatan organ reproduksi
sejak dini. Meskipun biasanya ada
pendidikan jasmani dan kesehatan atau
penjaskes itu dirasa kurang apabila
digunakan sebagai wadah para wanita seksual. Di Negara Inggris dilakukan
remaja untuk memperoleh edukasi penelitian mengenai kerja sama antara
mengenai vaginal hygiene dan kesehatan mahaiswa kedokteran dengan kurikulum
6
pendidikan kesehatan seksual pada Penelitian kualitatif adalah penelitian
Sekolah Menengah Pertama. Dan secara dengan menggunakan pendekatan
mengejutkan didapati bahwa sebelum kualitatif yang ditujukan untuk memahami
mengikuti kegiatan relawan untuk fenomena – fenomena atau kejadian dari
mengajar pelajaran kesehatan seksual sudut atau perspektif partisipan. Partisipan
banyak mahasiswa kedokteran yang adalah orang – orang yang diajak
memiliki pengetahuan seksual yang tidak berwawancara, diobservasi, diminta
berbeda jauh dengan masyarakat umum. memberikan data, pendapat, pemikiran dan
Namun, setelah mengikuti kegiatan persepsinya (Nana Syaodih Sukmadinata,
relawan tersebut tingkat pengetahuan 2010). Teknik pengumpulan data yang
kesehatan seksual baik untuk mahasiswa digunakan yaitu kuesioner (questionnaire)
kedokteran maupun siswa Sekolah merupakan suatu teknik atau cara
Menengah Pertama meningkat drastis pengumpulan data secara tidak langsung
(Bretelle et al, 2014). (peneliti tidak langsung bertanya-jawab
Akan tetapi, walaupun dengan dengan responden). Instrumen atau alat
jumlah kasus yang cukup tinggi, keputihan pengumpulan datanya juga disebut angket
yang terjadi di Indonesia merupakan salah berisi sejumlah pertanyaan yang harus
satu jenis penyakit kesehatan seksual yang dijawab atau direspon oleh responden
gejala normal atau abnormalnya cenderung (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010).
kurang disadari oleh beberapa wanita Dengan partisipan atau responden yang
remaja. Pengetahuan remaja sangat peneliti ambil yakni sebanyak 70
berpengaruh dengan kejadian keputihan, mahasiswi remaja dari berbagai perguruan
pengetahuan remaja terhadap pencegahan tinggi dalam bentuk
keputihan dengan mengetahui kondisi dan Universitas/Institut/Politeknik di Indonesia
perubahan tubuh saat keputihan sehingga yang diharapkan memiliki tingkat
tidak akan terjadi keputihan abnormal serta kesadaran lebih tinggi mengenai gejala
salah pengertian yang menimbulkan keputihan normal dan abnormal.
kecemasan terhadap kondisi tersebut Dengan pengajuan pertanyaan
(Tanuwidjaya, 2002). kuesioner sebagai berikut:
Oleh karena itu, perlu diketahui 1. Apakah anda sering mengalami keputihan?
sadar tidaknya para wanita remaja 2. Biasanya anda mengalami keputihan
bahwasanya dirinya sedang mengalami setiap apa?
keputihan normal atau abnormal, terutama 3. Apakah anda merasakan sesuatu yang
dikalangan mahasiswi dengan usia remaja mengganggu aktivitas disekitar vagina
yang matang dan memiliki tingkat stres saat keputihan?
lebih tinggi. Sehingga pada kesempatan 4. Apakah anda merasakan cemas berlebih
kali ini peneliti tertarik untuk melakukan saat mengetahui ada lendir keputihan di
penelitian tentang “tingkat kesadaran vagina?
mahasiswi remaja dari berbagai perguruan 5. Apakah anda biasanya menyadari bahwa
tinggi di Indonesia terhadap gejala sedang mengalami keputihan?
keputihan normal dan abnormal”. 6. Apakah anda mencium aroma tidak
sedap/amis/anyir saat keputihan?
METODE 7. Apakah anda merasakan vagina terasa
Metode yang digunakan dalam gatal/terbakar saat keputihan?
penelitian ini adalah metode kualitatif. 8. Apakah anda sampai merasakan sakit
waktu buang air kecil saat keputihan?
9. Berwarna apa biasanya lendir
keputihan anda?
HASIL
7
batang persentase jumlah mahasiswi yang mengisi
1. Diagram dari perguruan tinggi di Indonesia
Tabel 1. Jumlah mahasiswi dari perguruan tinggi di Indonesia yang mengisi menurut diagram
batang persentase
Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswi
IAIN Ponorogo 6
Institut Teknologi Bandung 1
Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1
Universitas Muhammadiyah Surakarta 1
Polkes Kemenkes Surabaya 2
Polkes Kemenkes Malang 4
Politeknik Negeri Madiun 1
Politeknik Penerbangan Surabaya 1
Universitas Negeri Surabaya 1
Universitas Muhammadiyah Ponorogo 40
Universitas PGRI Madiun 5
UPN Veteran Jatim 1
Universitas Trunojoyo Madura 1
Universitas Negeri Brawijaya 1
Universitas Negeri Jember 1
Universitas Merdeka Madiun 1
Universitas Terbuka Surabaya 1
Universitas Negeri Malang 1
8
Gambar 3. Diagram batang persentase fakultas dari setiap mahasiswi
SARAN
Untuk menambah pengetahuan
setiap mahasiswi remaja mengenai betapa
pentingnya membedakan antara keputihan
normal dan abnormal serta bagaimana cara
merawat kesehatan organ intim, perlu
diadakannya sebuah acara atau kegiatan
edukasi sosialisasi dan penyuluhan.
Dimana kegiatan edukasi ini dikhususkan
kegiatan seperti seminar, sosialisasi, Andini, W. C. (2020, Mei 11). Keputihan.
edukasi sebuah organisasi mahasiswa Retrieved November 27, 2020,
mengenai kesehatan organ intim. from
Diharapkan para mahasiswi di https://hellosehat.com/wanita/peny
Indonesia juga bisa membuat sebuah akit-wanita/leukorrhea-k (Ns.
forum gabungan untuk memanfaatkan Winna Kurni Sari. AZ.,
media sosial sebagai media edukasi 2019)eputihan/#gref
yang bisa dengan mudah di akses dari
seluruh wilayah di Indonesia. Karena Ayu, N. S. (2018). BAB 1
bisa dilihat di zaman sekarang PENDAHULUAN A. Latar
semuanya serba canggih dan banyak Belakang Kesehatan Reproduksi.
para remaja yang aktif menggunakan Retrieved November 19, 2020,
media sosial sebagai sumber tambahan from http://respository.poltekkes-
pengetahuan mereka. denpasar.ac.id/1072/2/BAB%201.p
df
DAFTAR PUSTAKA Azmi, N. (2019, Agustus 8). Ditinjau oleh:
Andini, W. C. (2020, November 20). dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum.
Ditinjau oleh: dr. Tania Savitri Normalnya, Seberapa Lama Dan
- Dokter Umum. Pilihan Cara Sering Keputihan Seharusnya
Ampuh Mengatasi Keputihan, Berlangsung? Retrieved Desember
Lewat Perawatan Alami Dan 1, 2020, from
Obat Dokter. Retrieved https://hellosehat.com/wanita/keput
Desember 3, 2020, from ihan-yang-normal/#gref
https://hellosehat.com/wanita/p
eny akit-wanita/cara- Deissy Marcelien Nanlessy, E. H. (2013).
mengatasi- menghilangkan- Hubungan Antara Pengetahuan
keputihan/#gref Dan Perilaku Remaja Puteri Dalam
Menjaga Kebersihan Alat Genitalia
Dengan Kejadian Keputihan Di php/jika/article/download/YYH/pd f
SMA Negeri 2 Pineleng. E-
journal Keperawatan (e-Kp), 1(1). Helmy Ilmiawati, K. (2016, Juli 1).
Retrieved Desember 1, 2020, Pengetahuan Personal Hygiene Remaja
from Putri Pada Kasus Keputihan. Jurnal
https://www.ejournal.unsrat.ac.id/ Biometrika dan Kependudukan, 5, 43-
i ndex.php/jkp/article/view/2175 51. Retrieved
November 19, 2020, from https://e-
Des Spence, C. M. (2007). Vaginal journal.unair.ac.id/JBK/article/dow
Discharge. Clinical Review nload/5794/3705
BMJ 2007;334:4-5. Retrieved
November 22, 2020 Mitchell, H. (2004). Vaginal Discharge-
causes, diagnosis, and treatment.
Hellen Febriyanti, W. S. (2018). Clinical Review BMJ
Pengetahuan Vulva Hygiene Dan 2004;328:1306-8. Retrieved
Kejadian Keputihan Pada November 27, 2020
Remaja Putri. Jurnal Aisyah:
Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Novalita Oriza, R. Y. (2018, September).
191-197. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Retrieved Desember 2, 2020, from Kejadian Keputihan Pada Remaja
https://aisyah.journalpress.id/index. Putri Di SMA Darussalam Medan.
Jurnal Bidan Komunitas, 1(3), Kabupaten Aceh Utara Tahun
142-151. Retrieved November 20, 2012. Jurnal Kesehatan
2020, from Masyarakat. Retrieved Desember
https://ejournal.helvetia.ac.id/index 2, 2020, from
.php/jbk/article/viewFile/3954/137 https://www.ejournal.uii.ac.id/jurna
Ns. Winna Kurni Sari. AZ., S. M. (2019, l/RITA_PURNAMA_SARI-ygo-
Mei 23). Identifikasi Faktor jurnal..pdf
Penyebab Keputihan Pada Remaja Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian
Putri. Scienta Journal, 8(1), 263- Pendidikan. Bandung: PT Remaja
269. doi:10.35141/scj.v8i1.470 Rosdakarya.
Sari, R. P. (2012). Hubungan Pengetahuan Widyastuti. (2009). Kesehatan
Dan Prilaku Remaja Putri Dengan Reproduksi. Yogyakarta:
Kejadian Keputihan Di Kelas XII Fitramaya.
SMA Negeri 1 Senuddon
Willy, d. T. (2019, Februari 25).
Keputihan. Retrieved Desember 1,
2020, from
https://alodokter.com/keputihan
Yasmin, M. (2019, Juni 25). Analisis
Tingkat Pengetahuan Vaginal
Hygiene Dalam Mencegah
Keputihan Pada Mahasiswi
Kedokteran.
doi:10.31227/osf.io/gc2np