Anda di halaman 1dari 35

FORMAT LAPORAN

PRAKTIK KLINIK K

KEPERAWATAN JIWA

Nama : Obi Prasetyo


Tempat Praktik : Ruang perkasa
Waktu Praktik : 28 oktober 2013-04 november 2013
Metode : Wawancara, observasi, study dokumentasi
Sumber Data : Klien, tim kesehatan, rekam medik

A. PENGKAJIAN

1. Identitas
a. Klien
Nama : Tn B
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Alamat : Candirejo, tonggalan, Klaten
Pendidikan :
Pekerjaan : Wirausaha
Suku : Jawa

b. Penanggung Jawab
Nama : Ex. Alimularso
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Katolik
Hub dg Klien : Kakak kandung
Alamat : Candirejo, tonggalan, Klaten
No CM : 01.42.18
Diagnosa Medis : Scizofrenia residual
Tanggal Masuk : 17 oktober 2013
Tanggal Pengkajian : 28 oktober 2013

2. Riwayat Penyakit

a. Alasan Masuk
2 hari sebelum rumah sakit klien bingung, sering marah-marah dengan
orang lain, pasien mencurigai orang-orang di sekitarnya. Pasien mengalami
halusinasi pendengaran dan pengelihatan, pasien putus obat selama 7 bulan

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Paseien sering mendengar suara-suara bisikan yang mengajaknya
untuk menjadi seorang pastur, klien juga mengatakan sering melihat sosok
“yesus”, dan menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus
di dalam tubuhnya yang melindunginya.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien sebelmnya juga pernah opname di RSJD Dr.RM Soedjarwadi,
klien 8X keluar masuk di rumah sakit jiwa, pasien putus obat selama 7
bulan Klien mendegar suara bisikan-bisikan selama 26 tahun, pasien pernah
mengalami cedera kepala sebelumnya.

d. Riwayat penyakit Keluarga


-
e. Diagnosa Medis pada saat MRS
Diagnosa Medis :
Axis 1 : Skizofrenia residual
Axis 2 : Kepribadian premorbid
Axis 3 : Penyakit organic yang menyertai post trauma kepala
Axis 4 : Stress psikososial
Axis 5 :-
f. Catatan penanganan kasus (sejak Klien masuk sampai pengambilan kasus)
 Terapi aktivitas kelompok
 Terapi rehabilitasi
 Terapi modalitas
 Terapi obat

3.Pengkajian Psikososial

a. Genogram (minimal 3 generasi)

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien = Tinggal satu rumah

= Meninggal = Garis keturunan

= Garis perkawinan

b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan senang dan bersyukur dengan semua bagian anggota tubuh
yang dimiliki

2) Identitas Diri
Klien adalah seorang laki-laki anak ke 7 dari 9 bersaudara, klien mempunyai
seorang istri dan 2 orang anak.
3) Peran Diri
Klien merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara, klien seorang kepala
keluarga yang mempunyai seorang istri dan 2 orang anak.Klien bekerja
sebagai wirausahawan untuk memenuhi kebutuhan rumahan rumah tangganya
Di dalam suatu masyarakat klien sering berperan aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan

4) Ideal Diri
Klien mengatakan pernah mendaftarkan untuk melakukan pendidikan pastur
tetapi gagal, dan pasien selalu memikirkannya.

5) Harga Diri
Klien mengatakan minder/malu karena tetangganya tau klien di rawat di
rumah sakit jiwa.

c. Hubungan social
a. Saat di rumah
 Klien menganggap keluarga adalah nomer satu di dalam hidupnya.
 Istri klien jarang menjenguk klien di RS, tetapi saat keluar dari RS Klien
sering menemui keluarganya yang tinggal di semarang.
b. Saat di rumah sakit
 Interaksi klien dengan Klien di RS yang lain sangat baik
 Hubungan klien dengan tenaga kesehatan di RS juga sangat baik dan
koopratif .

d. Spiritual/Keyakinan
1) Nilai dan Keyakinan
Klien beragama katolik,
2) Kegiatan Ibadah
Saat di RS klien selelu aktif berdoa
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
KU Klien baik
b. Tingkat Kesadaran
KS : composmentis
5. Tanda Vital
TD : 140/90
N : 80X / menit
S : 36,50C
6. Ukur
BB : 65 kg
TB : 170 cM
7. Keluhan Fisik
Klien tidak mempunyai keluhan fisik

5. Status Mental
a. Penampilan
 Penampilan klien rapih, klien selalu menjaga kebersihan dirinya.
 Kuku klien sedikit panjang.
 Rambut kurang tertata rapi/sedikit acak-acakan.
 Gigi klien tampak bersih
b. Pembicaraan
Saat berbicara klien tampak lancar, klien mudah di ajak bicara, volume suara
keras dan jelas,saat berbicara klien sering menguap.

c. Aktivitas Motorik
Klien tampak aktiv, kontak mata saat komunikasi cukup baik, interaksi klien
dengan orang laian baik.
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan sering melihat sosok “yesus” yang selalu mendatanginya dan
melindunginya. Klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh klien utuk menjadi seorang pastur.

e. Afek
Klien memiliki afek yang tajam karena ada perubahan dalam roman mukanya
saat ada stimulus menyenangkan atau menyedihkan yang di berikan.

f. Interaksi Selama Wawancara


Kontak mata cukup baik, tetapi klien saat berinteraksi sering menguap, kadang
melihat kea rah lain.

g. Persepsi Sensori
Klien megalami halusinasi pengelihatan dan pendengaran karena klien sering
melihat sosok “yesus” dan sering mendengar bisikan-bisikan suara. Klien
mengatakan mendengar bisikan dan melihat yesus pada saat Klien
bengong/pikirannya sedang kosong, suara bisikan dan yang dilihat klien muncul
terus menerus

h. Proses Pikir
Saat diberikan pertanyaan dari perawat klien dapat menjawab pertanyaan dengan
cepat, akan tetapi pembicaraannya sering melantur. Klien tidak menutup nutupi
yang akan di bicarakannya.

i. Isi Pikir
Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan, Klien
mengatakan sering melihat yesus, klien mengaku bahwa yesus berada di dalam
tubuhnya sehingga klien meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam
tubuhnya.

j. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat, dan orang masih jelas saat klien di berikan pertanyaan.
k. Memori
Daya ingat klien cukup bagus, tetapi klien kurang dapat mengingingat nama-
nama orang yang baru berinteraksi dengan klien. Klien dapat mengingat anggota
keluarganya, alasan klien masuk rumah sakit jiwa, aktivitas yang sering di
lakukan di rumah.

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien dapat berkonsentrasi dengan baik pada suatu hal, akan tetapi klien sering
melamun sendiri. Klien dapat menghitung dengan baik dan benar saat di berikan
pertanyaan tentang hitung-hitungan angka..

m. Kemampuan Penilaian
Klien mengatakan bahwa ibadah dapat meningkatkan keimanan nya, oleh karena
itu klien sealu berdoa pada Tuhan nya untuk menyembuhkannya, melindunginya
dan keluarganya.

n. Daya Tilik Diri


Klien mengatakan dirinya di guna-guna oleh tetangganya sehingga dia sering
mengalami halusinasi seperti sekarang dan di bawa ke rumah sakit. Klien juga
menuduh tetangganya sengaja memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Klien tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami suatu halusinasi, klien menganggap yang di
alami adalah sebuah kenyataan.

5. Mekanisme Koping
a. Jenis Mekanisme Koping
Cara klien mengatasi masalah bisikan-bisikan yang klien dengaar adalah klien
melakukan tekhnik nafas dalam dan mendiamkan halusinasinya.

b. Sumber Mekanisme Koping


Dari dalam dirinya sendiri
6. Kebutuhan Persiapan Pulang

Tingkat
No Aspek yang Dinilai Kemampuan
0 1 2
1 Makan
a. Kemampuan menyiapkan makanan

b. Kemampuan membersihkan alat makan

c. Kemampuan menempatkan alat makan dan

minum ditempatnya
2 BAB/BAK
a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC 
b. Kemampuan membersihkan WC 
c. Kemampuan membersihan diri 
d. Kemampuan memakai pakaian/celana 
3 Mandi
a. Kemampuan dalam mandi

b. Kemampuan dalam menggosok gigi

c. Kemampuan dalam keramas

d. Kemampuan dalam potong kuku dan rambut
4 Berpakaian/berdandan
a. Kemampuan memilih pakaian 
b. Kemampuan memakai pakaian. 
c. Kemampuan mengatur frekuensi ganti 
pakaian
d. Kemampuan mencukur jenggot (laki-laki) 
e. Kemampuan berhias (perempuan)

f. Kemampuan menyisir rambut

5 Istirahat dan Tidur
a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur

b. Kemampuan merapikan sprei dan selimut

c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan

obat
6 Penggunaan Obat
Kemampuan pengaturan penggunaan obat 
7 Pemeliharaan Kesehatan
a. Perawatan Lanjutan (Puskesmas, RS, RSJ,

Perawat, dokter)
a. Perawatan Pendukung (keluarga, pengawas

minum obat)
8 Kegiatan di Dalam Rumah
a. Kemampuan mempersiapkan makanan 
b. Kemampuan menjaga kerapihan rumah 
b. Kemampuan mencuci pakaian 
c. Kemampuan pengaturan keuangan 
9 Kegiatan Di Luar Rumah
a. Kemampuan berbelanja 
b. Kemampuan transportasi 

10 Lain-lain (jelaskan) :
.................................................................................
.................................................................................
................................................................................

Ket :
0 : Bantuan Total
1 : Bantuan Minimal
2 : Mandiri

Penjelasan :
Klien dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanpa bantuan
dari orang lain

7. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal Test Hasil Nilai Normal Satuan

Lemak
17 Cholesterol total <220 mg/dl
oktober HDL cholesterol >35 mg/dl
2013 LDL cholesterol L:50-172 P:63-167 mg/dl
Trygliseride 51-200 mg/dl

Gula darah
Gula darah puasa 75-115 mg/dl
Gula darah 2 jam PP <140 mg/dl
Gula darah sewaktu 147,3 <180 mg/dl

Faal ginjal
Ureum 57,2 10,0-50,0 mg/dl
Creatinin 1,2 L:0,6-1,1 P:0,5-0,9 mg/dl
Asam urat L:3,7-7,0 P:2,4-5,7 mg/dl

Hati
SGOT 26,4 L:0,0-37 P:0,0-31 u/l
SGPT 13,4 L:0,0-42 P:0,0-32 u/l
Bilirubine total 0,2-1,0 mg/dl
Bilirubine direk 0,1-0,3 mg/dl
Bilirubine indirek <0,7 mg/dl

a. Laboratorium
8. Terapi Medis

Tanggal Nama Obat Dosis/Rute Indikasi Keterangan


Halloperidone 2x5mg/oral

Thirexyphenidyl 2x2mg/oral

Risperidone 2x2mg/oral

PENGELOMPOKAN DATA

a. Data Subyektif
 Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang mengajaknya
untuk menjadi seorang pastur, klien juga mengatakan sering melihat sosok
“yesus” .
 Klien mengatakan mendengar bisikan dan melihat yesus pada saat Klien
bengong/pikirannya sedang kosong, suara bisikan dan yang dilihat klien muncul
terus menerus
 Klien mengatakan mempunyai kekebalan pada tubuhnya
 Klien menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di dalam
tubuhnya yang selalu melindunginya.
 Klien mengatakan dirinya di guna-guna oleh tetangganya sehingga dia sering
mengalami halusinasi seperti sekarang dan di bawa ke rumah sakit.
 Klien mengatakan pernah mendaftarkan untuk melakukan pendidikan pastur
tetapi gagal.
b. Data Obyektif
 Klien mendengar suara bisikan
 Klien medengar bisikan dan melihat sosok yesus
 Klien tampak sedikit gelisah
 Klien sering melamun
 Klien kadang tersenyum sendiri
 Klien menganggap dirinya kebal
 Klien meyakini dirinya mempunyai kekebalan
 Klien selalu bercerita ke orang-orang bahwa dirinya mempunyai kekebalan
 Klien sering bercerita tentang tetangganya yang mengguna-gunanya
 Klien juga menuduh tetangganya sengaja memasukkannya ke rumah sakit jiwa.

B. ANALISA DATA

NO Data Masalah Keperawatan


1. DS : Gangguan persepsi sensori
 Klien mengatakan sering berhubungan dengan halusinasi
mendengar suara-suara bisikan pendengaran dan pengelihatan
yang mengajaknya untuk
menjadi seorang pastur, klien
juga mengatakan sering melihat
sosok “yesus” .
 Klien mengatakan mendengar
bisikan dan melihat yesus pada
saat Klien bengong/pikirannya
sedang kosong, suara bisikan
dan yang dilihat klien muncul
terus menerus
DO:

 Klien mendengar suara-suara


bisikan
 Klien sering melihat sosok yesus
 Klien kadang tersenyum sendiri
 Klien tampak sedikit gelisah
 Klien sering melamun
2. DS: Waham kebesaran berhubungan
dengan halusinasi
 Klien mengatakan mempunyai
kekebalan pada tubuhnya
 Klien menganggap dirinya
mempunyai kekebalan karena
ada yesus di dalam kepalanya
yang melindunginya.
DO :

 Klien menganggap dirinya kebal


 Klien meyakini dirinya
mempunyai kekebalan karena
ada yesus di tubuhnya
 Klien selalu bercerita ke orang-
orang bahwa dirinya mempunyai
kekebalan
3. DS : Koping individu tidak efektif
berhubungan dengan gangguan
 Klien mengatakan dirinya di
proses pikir
guna-guna oleh tetangganya
sehingga dia sering mengalami
halusinasi seperti sekarang dan
di bawa ke rumah sakit.
 Klien mengatakan pernah
mendaftarkan untuk melakukan
pendidikan pastur tetapi gagal,
dan selalu memikirkannya.
DO :

 Klien selalu bercerita tentang


tetangganya yng mengguna-
gunanya
 Klien juga menuduh
tetangganya sengaja
memasukkannya ke rumah sakit
jiwa.

C. POHON MASALAH

Waham kebesaran EFEK

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


CORE PROBLEM
HALUSINASI

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF CAUSA


D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan
pengelihatan
2. Waham kebesaran berhubungan dengan halusinasi
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan gangguan proses pikir

F. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Gangguan Setelah 4X Setelah 1x pertemuan SP I
persepsi pertemuan pasien klien dapat  Bina hubungan saling
sensori mampu : menyebutkan : percaya
berhubungan  Mengenali  Isi, waktu,  Bantu klien
dengan halusinasi frekuensi, mengenali
halusinasi yang di pencetus, halusinasi :
pendengaran alaminya perasaan  Isi
dan  Klien dapat  Mampu  Waktu terjadi
pengelihatan mengontrol memperagakan  Frekuensi
halusinasi cara dalam  Situasi
yang di alami mengontrol pencetus
 Mengikuti halusinasi  Perasaan saat
program terjadi
pengobatan halusinasi
secra optimal  Latih mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
Tahapan tindakannya
meliputi :

 Jelaskan cara
menghardik
halusinasi
 Peragakan cara
menghardik
 Minta klien
memperagakan
ulang
 Pantau penerapan
cara ini, beri
penguatan
perilaku klien
 Masukan cara kontrol
halusinasi dengan
menghardik dalam
jadwal harian klien
Setelah 1x pertemuan SP II
klien mampu :
 Validasi maslah dan
 Menyebutkan
latihan sebelumnya
kegiatan yang
 Latih bicara/
sudah di
bercakap-cakap
lakukan
dengan orang lain
 Klien dapat
saat halusinasi
bercakap-
muncul
cakap dengan
 Masukan cara kontrol
orang lain
halusinasi dengan
untuk
cara berbincang-
mengalihkan
bincang dengan orang
perhatian
lain dalam jadwal
harian klien
Setelah 1x pertemuan SP III
klien mampu :  Validasi maslah dan
 Menyebutkan latihan sebelumnya
kegiatan yang  Latih klien cara
sudah mengontrol halusinasi
dilakukan dengan kegiatan
 Membuat harian agar halusinasi
jadwal tidak muncul
kegiatan Tahapannya :
sehari-hari dan
 Jelaskan pentingnya
mampu
aktifitas yang teratur
memperagakan
untuk mengatasi
nya.
halusinasi
 Diskusikan aktifitas
yang biasa dilakukan
oleh klien
 Latih klien
melakukan aktifitas
 Susun jadwal
aktifitas sehari-hari
sesuai dengan
aktifityang telah di
latih(dari bangun
pagi sampai tidur
malam)
 Pantau pelaksanaan
jadwal kegiatan,
berikan pengaturan
terhadap perilaku
pasien yang positif
 Masukan cara kontrol
halusinasi dengan cara
kegiatan sehari-hari
dalam jadwal harian
klien
Setelah 1x pertemuan SP IV
klien mampu :  Validasi maslah dan
 Menyebutkan latihan sebelumnya
kegiatan yang  Jelaskan cara
sudah mengontrol halusinasi
dilakukan dengan teratur minum
 Menyebutkan obat
manfaat dari Tahapannya :
program  Jelaskan manfaat
pengobatan penggunaan obat
pada pasien
dengan
gangguan jiwa
 Jelaskan akibat
bila tidak di
gunakan sesuai
program
 Menyarankan
pada klien untuk
melakukan
control jika obat
yang di berikan
telah habis
 Masukan cara kontrol
halusinasi dengan
cara teratur minum
obat dalam jadwal
harian klien
Waham Setelah 3X Setelah 1X pertemuan SP I
kebesaran pertemuan di harapkan klien
1. Bina hubungan saling
berhubungan diharapkan klien mampu :
percaya
dengan mampu :  klien dapat
2. Bantu orientasi realita
halusinasi  Membantu berhubungan
Tahapannya :
Orientasi realita dengan realita  Berikan Support
 klien dapat  klien dapat pada klienklien,
mengidentifikasi mengidentifiks tidak boleh
kemampuan dan ai kebutuhan menyalahkan klien
asfek positif yang yang tidak 3. Bantu klien
dimiliki terpenuhi memenuhi
 klien dapat kebutuhannya
memiliki 4. Anjurkan klien
kemampuan yang memasukkan dalam
dapat digunakan jadwal kegiatan
 klien dapat harian klien.
menetapkan
kegaitan sesuai
dengan
kemampuan yang
dimiliki
Setelah 1x pertemuan SP II
di harapkan klien
1. Evaluasi jadwal
mampu :
kegiatan harian klien
 klien dapat 2. Berdiskusi tentang
memiliki kemampuan yang di
kemampuan miliki
yang dapat  Tanyakan
digunakan kemampuan yang
di miliki klien
 diskusikan
3. Latih kemampuan
yang di miliki
Setelah 1x pertemuan SP III
di harapkan klien
1. Evaluasi jadwal
mampu :
kegiatan harian klien
 Menyebutkan 2. Berikan pendidikan
kegiatan yang kesehatan tentang
sudah dilakukan menggunakan obat
 Menyebutkan yang teratur
manfaat dari  Jelaskan manfaat
program penggunaan obat
pengobatan pada pasien
dengan
gangguan jiwa
 Jelaskan akibat
bila tidak di
gunakan sesuai
program
 Menyarankan
pada klien untuk
melakukan
control jika obat
yang di berikan
telah habis
3. Anjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
klien
Koping Setelah 3x pertemuan Setelah 1 x pertemuan SP I
individu tidak di harapkan klien diharapkan klien
1. Bina hubungan saling
efektif mampu : mampu :
percaya
berhubungan  Mengenali  Berbicara
2. Bantu pasien mengenal
dengan koping yang terbuka dengan
koping yang tidak efektif
gangguan tidak efektif orang lain
3. Anjurkan kooping
proses pikir  Dapat berbicara  Klien tidak
konstruktif: bicara
dengan terbuka menyalahkan
terbuka dengan orang
 Dapat orang lain
lain
melakukan  klien
4. Masukkan ke jadwal
kegiatan seperti menerima
harian klien
biasa kondisinya
 klien Sehat fisik seperti
dan psikologis sekarang tanpa
menyalahkan
orang lain

Setelah 1x pertemuan SP II
klien mampu :
1. Bina hubungan saling
 Klien
percaya
melakukan
2. Evaluasi jadwal kegiatan
kegiatan seperti
sebelumnya pada klien
biasa
3. Mengajarkan koping
 klien melupakan
konstruktif: melakukan
masalah yang di
kegiatan
alami
 menganjurkan
klien melakukan
kegiatan untuk
melupakan
masalah yang di
alami
 jelaskan manfaat
melakukan
kegiatan untuk
klien
4. Masukkan ke jadwal
harian klien
SP III

1. Evaluasi jadwal kegiatan


sebelumnya pada klien
2. Ajarkan koping
konstruktif: latihan
fisik/olah raga
3. Masukkan ke jadwal
harian klien
G. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/Ja Diagnosa Implementasi Evaluasi


m
Senin 28 Gangguan persepsi SP I SP I
oktober sensori berhubungan  Memantu klien S : klien mengatakan
2013 dengan halusinasi mengenalui mendengar suara bisikan-
Pukul : pendengaran dan halusinasi : bisikan untuk
12.00 pengelihatan  Isi menyuruhnya menjadi
 Waktu pastur dan pasien sering
terjadi melihat yesus. halusinasi

 Frekuensi muncul saat klien

 Situasi bengong, klien sering

pencetus mengalami halusinasi


(terus menerus), klien
 Perasaan
mendiamkan halusinasi
saat
yang terjadi.
terjadi
O:
halusinasi
 Melatih klien cara
 Melatih
menghardik
mengontrol
halusinasi dengan  Klien dapat

cara menghardik memperagakan

Tahapan tindakannya ualang cara

meliputi : mengontrol
halusinasi dengan
 Menjelaskan cara menghardik
cara halusinasi yang
menghardik muncul.
halusinasi  Klien koopratif
 Memperagaka  Klien mundah
n cara menerima
menghardik masukan dari
 Meminta
klien perawat
memperagaka A : SP I dapat teratasi
n ulang
P : lanjutkan intervensi
 Memantau
penerapan  SP II
cara ini, beri Latih bicara/
penguatan bercakap-cakap
perilaku klien dengan orang lain
 Memasukan cara saat halusinasi
kontrol halusinasi muncul
dengan
menghardik
dalam jadwal
harian klien
( Obi Prasetyo )

Selasa 29 Gangguan persepsi SP II SP II


oktober sensori berhubungan S:
 Mengvalidasi
2013 dengan halusinasi  klien mengatakan
maslah dan
pukul : pendengaran dan dapat melakukan
latihan
12.00 pengelihatan cara mengontrol
sebelumnya
halusinasi dengan
 Melatih bicara/
menghardik
bercakap-cakap
halusinasi tersebut
dengan orang lain
 klien mengatakan
saat halusinasi
halusinasinya masih
muncul
sering terjadi
 Menjelaskan
O:
manfaat
 Klien dapat
berbincang/
mempraktekan cara
berinteraksi
mengontrol
dengan orang
halusinasi dengan
lain untuk
cara menghardik
mengalihkan
 Melatih klien
halusinasi
berbincang dengan
pada klien orang lain untuk
 Memasukan cara mengalihkan
kontrol halusinasi halusinasi yang di
dengan cara alani.
berbincang-  Pasien dapat
bincang dengan berbincang-
orang lain dalam bincang dengan
jadwal harian orang lain dengan
klien baik
 Klien koopratif
 Interaksi klien
dengan orang lain
baik baik
 Komunikasi klien
baik
A : SP II dapat teratasi

P : Lanjutkan intervensi

 SP III
Latih klien cara
mengontrol
halusinasi dengan
kegiatan harian
agar halusinasi
tidak muncul

( Obi Prasetyo )

Rabu 30 Gangguan persepsi SP III SP III


oktober sensori berhubungan  Mengvalidasi S:
2013 dengan halusinasi maslah dan  klien mengatakan
pendengaran dan latihan saat halusinasi
pengelihatan sebelumnya muncul, klien
 Melatih klien cara melakukan
mengontrol interaksi dengan
halusinasi dengan teman
kegiatan harian sekamarnya
agar halusinasi untuk mengontrol
tidak muncul halusinasinya.
Tahapannya :  klien mengatakan
saat melakukan
 Menjelaskan
interaksi
pentingnya
halusinya dapat
aktifitas yang
berkurang
teratur untuk
O:
mengatasi
 Membuatkan
halusinasi
jadwal kegiatan
 Mendiskusikan
untuk klien.
aktifitas yang
 Klien paham
biasa dilakukan
pentingnya
oleh klien
aktifitas untuk
 Menyusun jadwal
menghilangkan
aktifitas sehari-
halusinasi
hari sesuai
 Klien koopratif
dengan
 Klien mau
aktifityang telah
melakukan
di latih(dari
aktifitas yang di
bangun pagi
jadwalkan.
sampai tidur
 Klien mampu
malam)
melakukan
 Memasukan cara
kegiatan aktifitas
kontrol halusinasi
yang di
dengan cara
jadwalkan.
kegiatan sehari-hari
A : SP III dapat teratasi
dalam jadwal
harian klien
P : Lanjutkan intervensi

 SP IV
Jelaskan cara
mengontrol
halusinasi dengan
teratur minum
obat

( Obi Prasetyo )
Kamis 31 Gangguan persepsi SP IV SP IV
oktober sensori berhubungan  Memvalidasi S : klien mengatakan
2013 dengan halusinasi maslah dan sudah melakukan
pendengaran dan latihan kegiatan sesuai yang di
pengelihatan sebelumnya jadwalkan bersama-sama.
 Menjelaskan cara Klien mengatakan
mengontrol halusinasi tidak sering
halusinasi dengan muncul saat klien
teratur minum melakukan kegiatan.
obat O:
Tahapannya :  klien jelas
 Menjelask pentingnya obat
an yang di berikan di
manfaat rumah sakit
pengguna  klien mengetahui
an obat akibatnya jika
pada tidak meminum
pasien obat sesuai
dengan program
gangguan  klien dapat
jiwa menyebutkan
 Menjelask manfaat terapi
an akibat obat yang di
bila tidak berikan
di minum  klien koopratif
sesuai  klien mau
program melakukan saran
 Menyaran yang di berikan.
kan pada A : SP IV dapat teratasi
klien
P : lanjutkan intervensi
untuk
melakuka  Optimalkan
n control konsumsi obat
jika obat (teratur minum
yang di obat)
berikan  Anjurkan untuk
telah habis kontrol ke RS saat
 Masukan cara obat habis
kontrol halusinasi
dengan cara
teratur minum
( Obi Prasetyo )
obat dalam
jadwal harian
klien
S : klien mengatakan
halusinasi yang di alami
klien sudah jarang
muncul, jika halusinasi
muncul lien sudah tau
bagaimana caranya
mengontrol halusinasi
tersebut agar dapat
menghilang.

O:
 Klien koopratif
 Halusinasi jarang
terjadi
 Klien tampak
lebih tenang
 Interaksi dengan
orang lain bagus.
 klien melakukan
aktivitas seperti
yang di jadwal
 Klien sudah
paham manfaat
minum obat
teratur
 Klien tau jika
obat habis harus
segera kontrol ke
RS

A : Gangguan persepsi
sensori berhubungan
dengan halusinasi
pendengaran dan
pengelihatan dapat
teratasi

P : lanjutkan intervensi
 optimalkan
minum obat yang
teratur
 control ke RS jika
obat telah habis.
( Obi Prasetyo)
Senin, 28 waham kebesaran SP I SP I
oktober berhubungan dengan S : Klien
1. Membina
2013 halusinasi mengatakan
hubungan saling
mempunyai
percaya
kekebalan pada
2. Membantu
tubuhnya. Klien
orientasi realita
menganggap dirinya
Tahapannya :
mempunyai
 Memberikan
kekebalan karena
Support pada
ada yesus di dalam
klien, tidak
tubuhnya yang
boleh
melindunginya.
menyalahkan
O:
klien
 Bicara sering
3. Menganjurkan
melantur
klien
 Menjelaskan realita
memasukkan
tentang yang di
dalam jadwal
alami klien
kegiatan harian
 Klien masih
klien.
mempercayai
bahwa dirinya
mempunyai
kekebalan

A : waham kebesaran
berhubungan dengan
halusinasi teratasi
sebagian

P : lanjutkan SP II
Berdiskusi tentang
kemampuan yang
di miliki
( Obi Prasetyo )
Selasa 29 SP II SP II
oktober S : klien mengatakan
1. Mengevaluasi
2013 mempunyai kemampuan
jadwal kegiatan
dalam bidang wira usaha
harian klien
2. Mendiskusikan
O:
tentang
 Klien adalah
kemampuan yang
wirausahawan
di miliki
 support klien
 Menanyakan
tentang
kemampuan
kemampuan yang
yang di miliki
di miliki klien
klien
 klien koopratif
3. Melatih
 klien sering
kemampuan yang
bercerita tentang
di miliki
usahanya

A : SP II dapat teratasi

P : lanjutkan intervensi
SP III
Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
menggunakan obat
yang teratur

( Obi Prasetyo )
Rabu 30 SP III SP III
oktober 1. Mengevaluasi S:
2013 jadwal kegiatan
harian klien O:
2. Memberikan  Klien jelas
pendidikan pentingnya obat
kesehatan tentang yang di berikan di
menggunakan obat rumah sakit
yang teratur  Klien mengetahui
 Jelaskan akibatnya jika
manfaat tidak meminum
penggunaan obat sesuai
obat pada program
pasien  Klien dapat
dengan menyebutkan
gangguan manfaat terapi
jiwa obat yang di
 Jelaskan berikan
akibat bila  Klien koopratif
tidak di  Klien mau
gunakan melakukan saran
sesuai yang di berikan.
program
 Menyaranka A : SP IV dapat teratasi
n pada klien
untuk
melakukan P : lanjutkan intervensi
control jika
 Optimalkan
obat yang di
konsumsi obat
berikan telah
(teratur minum
habis
obat)
3. Anjurkan klien
 Anjurkan untuk
memasukkan
kontrol ke RS saat
dalam jadwal
obat habis
kegiatan harian
klien

( Obi Prasetyo )
S : klien mengatakan
mempuyai kekebalan,
klien mempunyai
kekebalan karena
terdapat yesus di
tubuhnya sehingga
menjadikan tubuhnya
kebal

O:
 klien mengalami
waham kebesaran
 klien bicara
melantur
 klien adalah
wirausahawan
 klien mempunyai
kemampuan di
bidang wirausaha

A : waham kebesaran
berhubungan dengan
halusinasi teratasi
sebagian

P : lanjutkan intervensi
 Optimalkan
minum obat
 Latih klien
dengan
kemampuan yang
di miliki

( Obi Prasetyo)
Senin 28 Koping individu tidak SP I SP I
oktober efektif berhubungan
1. Membina
2013 dengan gangguan
hubungan saling
proses pikir
percaya
2. Membantu pasien
mengenal koping
yang tidak efektif
3. Menganjurkan
kooping
konstruktif: bicara
terbuka dengan
orang lain
4. Memaasukkan ke
jadwal harian klien
Selasa 29 SP II
oktober
1. Mengevaluasi
2013
jadwal kegiatan
sebelumnya pada
klien
2. Mengengajarkan
koping konstruktif:
melakukan kegiatan
3. Memaasukkan ke
jadwal harian klien
Rabu 30 SP III
oktober
1. Mengevaluasi
2013
jadwal kegiatan
sebelumnya pada
klien
2. Mengajarkan koping
konstruktif: latihan
fisik/olah raga
3. Memasukkan ke
jadwal harian klien

Anda mungkin juga menyukai